• Tidak ada hasil yang ditemukan

Matrik Indikasi Rencana Program Prioritas _7 Mei 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Matrik Indikasi Rencana Program Prioritas _7 Mei 2009"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

Matrik Indikasi Rencana Program Prioritas Pembangunan

NO AGENDA – SUB AGENDA - PROGRAM KEGIATAN INSTANSI PELAKSANA

I PENINGKATAN AKSESIBILITAS DAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN PENDIDIKAN, TERTUTAMA BAGI MASYARAKAT MISKIN

A. Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Pendidikan.

Program Utama

1. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

1) Pembangunan/rehabilitasi sarana prasarana pendidikan dasar.

2) Penyelenggaraan Paket A setara SD 3) Penyelenggaraan Paket B setara SLTP

4) Pembinaan kelembagaan dan manajemen sekolah

5) Pengembangan materi belajar mengajar

6) Penyediaan berbagai alternatif layanan pendidikan dasar yang murah dan bermutu 7) Penyediaan Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) jenjang SD/MI/SDLB dan SMP/MTs serta pesantren Salafiyah dan Satuan Pendidikan Non-Islam setara SD dan SMP.

8) Sosialisasi informasi pendidikan dasar

1. Dinas Pendidikan

2. Program Pendidikan Menengah 1) Pembangunan/rehabilitasi sarana prasarana pendidikan menengah

2) Penyelenggaraan Paket C

3) Penyediaan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM)

4) Pengembangan materi belajar mengajar

(2)

5) Penyediaan berbagai alternatif layanan pendidikan dasar yang murah dan bermutu 6) Pengembangan sekolah menengah kejuruan

(SMK)

7) Peningkatan pengembangan mutu manajemen pelayanan menengah kejuruan berstandar internasional

8) Penyediaan bea siswa bagi keluarga tidak mampu

9) Peningkatan kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri.

10) Sosialisasi informasi pendidikan menengah

3. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1) Peningkatan rasio pelayanan tenaga pendidik didasarkan pada ketepatan kualifikasi, jumlah, kompetensi dan lokasi.

2) Peningkatan kualitas layanan tenaga pendidik 3) Peningkatan kesejahteraan dan perlindungan

hukum bagi tenaga pendidik

4) perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual 5) Peningkatan kualitas dan kompetensi tenaga

pendidik .

1. Dinas Pendidikan

4. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

1) Peningkatan peran dan fungsi dewan pendidikan Provinsi, Kabupaten/kota

2) Pembinaan dan pemberdayaan Komite Sekolah 3) Peningkatan pemberdayaan orangtua siswa dan

masyarakat sebagai stakeholders sekolah

4) Pembuatan standar pelayanan minimal bidang pendidikan

5) Penerapan manajemen berbasis sekolah

(3)

6) Peningkatan partisipasi masyarakat, baik dalam penyelenggaraan, pembiayaan, maupun pengelolaan pembangunan pendidikan.,

7) Penuntasan Penyetaraan Pendidikan Diniyah dan Pesantren Salafiyah dengan Pendidikan Umum

8) Pengembangan kebijakan, melakukan perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaan pembangunan pada semua jenjang pendidikan.

5. Program Pengembangan Nilai Budaya 1) Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah 2) Penyusunan kebijakan tentang budaya lokal

daerah;

3) Pemberian dukungan, penghargaan dan kerjasama dibidang budaya.

1. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

6. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

1) Fasilitasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kekayaan budaya

2) Pelestarian fisik dan kandungan bahan pustaka termasuk naskah kuno

3) Penyusunan kebijakan pengelolaan kekayaan budaya lokal daerah

4) Pengelolaan dan pengembangan pelestarian peninggalan sejarah purbakala, museum dan peninggalan bawah air;

5) Pengembangan kebudayaan dan pariwisata; 6) Pendukungan pengelolaan museum dan taman

budaya di daerah;

7) Pengelolaan karya cetak dan karya rekam.

(4)

7. Program Pengelolaan Keragaman Budaya

1) Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah;

2) Fasilitasi perkembangan keragaman budaya daerah;

3) Fasilitasi penyelenggaraan festifal budaya daerah;

4) Fasilitasi pengembangan kemitraan dengan LSM dan perusahaan swasta;

5) Membangun kemitraan pengelolaan kebudayaan antar daerah.

1. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Program Penunjang

1. Program Pengambangan Kurikulum

1) Pengembangan kurikulum muatan lokal bahasa daerah.

2) Pengembangan kurikulum muatan lokal potensi atau keunggulan daerah dimana sekolah itu berada

3) Pengembangan kurikulum muatan lokal budi pekerti ;

4) Pengembangan kurikulum muatan lokal seni dan budaya daerah ;

5) Pengembangan kurikulum muatan lokal pembelajaran Anti Korupsi.

1. Dinas Pendidikan

2. Program Pendidikan Anak Usia Dini 1) Penyediaan dan pemerataan sarana dan prasarana pendidikan anak usia dini (PAUD) yang murah dan bermutu.

2) Pengembangan kurikulum dan bahan ajar yang bermutu,

3) perintisan model-model pembelajaran PAUD, 4) Pengembangan kebijakan, melakukan

perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaan pembangunan

(5)

pendidikan anak usia dini.

5) Sosialisasi informasi pendidikan menengah

3. Program Pendidikan Non-Formal 1) Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, beserta tenaga pendidik, dan lainnya, yang bermutu secara memadai,

2) Pengembangan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan non-formal.

3) Penguatan satuan-satuan pendidikan non-formal

4) Pengembangan kurikulum, bahan ajar, dan model-model pembelajaran pendidikan non-formal

5) Fasilitasi penyediaan biaya operasional pendidikan dan/atau subsidi/hibah dalam bentuk block grant atau imbal swadaya

6) Pemberian kesempatan pelaksanaan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan

7) Penyediaan sarana prasarana pendidikan non formal.

8) Pembinaan pendidikan kursus dan kelembagaan

9) Pengembangan pendidikan keaksaraan 10) Pengembangan pendidikan kecakapan hidup 11) Penyediaan informasi pendidikan yang memadai 12) Pengembangan kebijakan, perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaan pembangunan pendidikan non-formal

1. Dinas Pendidikan

4. Program Pendidikan Luar Biasa 1) Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan luar biasa.

(6)

2) Pemberian bantuan biaya pendidikan untuk anak dari keluarga miskin.

3) Peningkatan kualitas pendidikan sekolah luar biasa dan akuntabilitas kinerja kelembagaan. 4) Pengembangan kurikulum muatan lokal

5. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

1) Perluasan dan peningkatan kualitas layanan perpustakaan

2) Peningkatan peran serta masyarakat, termasuk LSM dan dunia usaha dalam menyediakan fasilitas membaca,.

3) Peningkatan diversifikasi fungsi perpustakaan

1. Badan Perpustakaan dan Kearsipan

B. Peningkatkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Kesehatan

Program Utama

1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 1) Pengembangan dan penuntasan pelayanan kesehatan gratis bagi keluarga miskin di puskesmas

2) Pembebasan biaya retribusi berobat di puskesmas

3) Pengembangan dan penuntasan revitalisasi puskesmas (termasuk puskesmas pembantu) dengan tempat perawatan (DTP)

4) Penyediaan tenaga dokter spesialis pada puskesmas

5) Perluasan fungsi pelayanan Pondok Bersalin Desa (polindes).

6) Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan 7) Peningkatan pelayanan kesehatan dasar.

(7)

8) Peningkatan upaya penanggulangan masalah kesehatan masyarakat,

9) Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya 10) Penyusunan standar pelayanan minimal

puskesmas dan jaringanya.

2. Program Upaya Kesehatan Perorangan 1) Pengembangan dan peningkatan efektivitas pelayanan kesehatan gratis bagi keluarga miskin di kelas III rumah sakit.

2) Revitalisasi rumah sakit daerah,

3) Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit,

4) Peningkatan upaya penanggulangan masalah kesehatan masyarakat,

5) Penyusunan standar pelayanan minimal rumah sakit

1. Dinas Kesahatan

2. RSUD

3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

1) Revitalisasi upaya kesehatan bersumber daya masyarakat.

2) Peningkatan pengetahuan kesehatan masyarakat

3) Pengembangan dan pemberdayaan Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren), Gerakan Pramuka Satuan Karya Bakti Husada (SBH), dan Desa Siaga.

4) Pemberdayaan lembaga masyarakat peduli kesehatan.

1. Dinas Kesahatan

4. Program Lingkungan Sehat 1) Penyediaan dan pengelolaan air bersih dan sanitasi lingkungan berbasis komunitas

(8)

2) Peningkatan kelayakan dan kesehatan rumah tinggal penduduk.

3) Pembinaan sarana sanitasi lingkungan 4) Pengembangan wilayah sehat.

5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat 1) Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya,

2) Peningkatan pendidikan masyarakat (civic education)

1. Dinas Kesahatan

6. Program Sumber Daya Kesehatan 1) Perencanaan dan pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan yang berkualitas

2) Peningkatan keterampilan dan profesionalisme tenaga kesehatan

3) Pembinaan tenaga kesehatan

1. Dinas Kesahatan

7. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

1) Peningkatan ketersediaan serta pemerataan obat dan perbekalan kesehatan.

2) Peningkatan mutu obat dan perbekalan kesehatan.

3) Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan.

4) Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit.

1. Dinas Kesahatan

8. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

1) Pencegahan dan penanggulangan faktor risiko terhadap penyakit menular

2) Peningkatan pelayanan imunisasi 3) Penemuan dan tatalaksana penderita.

4) Peningkatan surveilens epidemiologi dan penanggulangan wabah.

(9)

5) Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit.

9. Program Pengawasan Obat dan Makanan

1) Peningkatan pengawasan obat dan makanan. 2) Peningkatan pengawasan dan pengendalian

kesehatan makanan.

3) Standarisasi pengawasan obat dan makanan. 4) Pengembangan obat asli/tradisional daerah

1. Dinas Kesahatan

10. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan

1) Pengkajian kebijakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang murah dan bermutu bagi masyarakat, terutama penduduk miskin. 2) Pengembangan sistem perencanaan dan

penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian, pengawasan.

3) Peningkatan investasi pelayanan kesehatan 4) Penguatan jejaring antar rumah sakit umum dan

rumah sakit khusus

5) Pengembangan dan peningkatan sistem informasi kesehatan.

1. Dinas Kesahatan 2. RSUD

(10)

Program Utama

1. Program Perluasan dan Penempatan Kerja

1) Penciptaan lapangan kerja

2) Fasilitasi pemberian bantuan modal pengembangan usaha bagi UKM yang sehat dan prospektif ;

3) Pembentukan Wirausaha Baru di sektor Usaha Mandiri Sector Informal (WUB-UMSI),

4) Pembentukan Tenaga Kerja Mandiri (TKM), dan 5) Terapan Teknologi Karya (TPK) kegiatan padat

karya produktif dan infrastruktur ;

6) Penataan dan pengembangan sektor informal perkotaan.

7) Pengembangan potensi wilayah dan kluster ekonomi pedesaan

8) Pengembangan produk unggulan spesifik dan kompetitif yang berdampak langsung terhadap penciptaan lapangan kerja.

9) Pengembangan dan perbaikan infrastruktur pedesaan.

10) Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri dan Luar Negeri

11) Pengembangan dan peningkatan Bimbingan Jabatan dan Bursa Kerja,

12) Penyempurnaan peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan agar tercipta pasar kerja yang fleksibel.

13) Pemantauan dinamika pasar kerja dan pengendalian melalui berbagai intervensi yang harus dilakukan oleh pemerintah.

1. Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan.

2. Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja

1) Pengembangan standar kompetensi kerja dan sistem sertifikasi kompetensi tenaga kerja.

(11)

2) Penyelenggaraan program-program pelatihan kerja berbasis kompetensi.

3) Peningkatan dan fasilitasi pelaksanaan uji kompetensi yang terbuka bagi semua tenaga kerja.

4) Peningkatan relevansi dan kualitas lembaga pelatihan kerja,

5) peningkatan profesionalisme tenaga kepelatihan dan instruktur pelatihan kerja.

6) Fasilitasi peningkatan sarana dan prasarana lembaga latihan kerja.

Kependudukan.

2. Program Pengawasan Ketenagakerjaan dan Perlindungan Tenaga Kerja

1) Peningkatan pengawasan, perlindungan, dan penegakan hukum ketenagakerjaan.

2) Penguatan kapasitas kelembagaan pengawasan ketenagakerjaan ;

3) Pembinaan dan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada sektor dengan resiko kecelakaan kerja tinggi ;

4) Perlindungan terhadap kebebasan berserikat dan hak atas perundingan bersama.

5) Peningkatan perlindungan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

6) Peningkatan pencegahan terhadap eksploitasi dan berbagai bentuk pekerjaan terburuk anak dan pekerjaan perempuan.,

7) Fasilitasi kredit lunak bagi calon Tenaga Kerja Indonesia.

8) Peningkatan kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, baik sektor pekerja formal maupun informal.

(12)

3. Program Pengembangan Hubungan Industrial dan syarat kerja.

1) Pemeliharaan dan pengembangan kesempatan kerja yang harmonis antar pelaku produksi. 2) Fasilitasi pencegahan dan penyelesaian

permasalahan hubungan industrial secara adil, konsisten, dan transparan.

3) Mendorong pembentukan dan pemberdayaan lembaga-lembaga ketenagakerjaan.

4) Pemberdayaan mediator, konsiliator dan arbiter ; 5) Peningkatan kualitas dan kuantitas pekerja

rumahan.

1. Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan.

B. Penanggulangan Kemiskinan

1. Program Peningkatan Keberdayaan

Masyarakat Perdesaan 1) Pemetaan dan penyusunan profil desa/kelurahan,

2) Penyebarluasan informasi tentang pembangunan yang berwawasan pemberdayaan masyarakat,

3) Pemanfaatan dan penerapan Teknologi Tepat Guna,

4) Pemberian stimulus pembangunan desa,

1. BAPEMAS

2. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan

1) Pengembangan dan Penguatan kelembagaan ekonomi pedesaan;

2) Peningkatan usaha ekonomi desa/kelurahan. 3) Peningkatan usaha ekonomi mikro mendukung

usaha mandiri sektor informal (UMSI), 4) Pengembangan dan penguatan BUMDes.

5) Pengembangan kapasitas dan potensi ekonomi desa,

6) Peningkatan fungsi pasar desa dan

(13)

pengembangan ekonomi kawasan,

7) Fasilitasi kemitraan bagi usaha mikro kecil dan menengah di pedesaan,

8) Pengembangan usaha bagi kelompok wirausaha desa,

3. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa

1) Pengembangan dan peningkatan partisipasi masyarakat.

2) Optimalisasi peran dan fungsi Tim Koordinasi penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD), 3) Pengembangan dan fasilitas program

pemberdayaan masyarakat,

4) Pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, nelayan, pesisir, dan petani kecil.

5) Pemetaan dan pendataan tingkat perkembangan partisipasi masyarakat dalam pembangunan di desa/ kelurahan,

1. Bapemas

4. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa

1) Penguatan dan pengembangan sistem kelembagaan masyarakat,

2) Peningkatan dan pengembangan pelatihan penguatan kapasitas lembaga kemasyarakatan dan pemerintahan desa,

3) Pengembangan dan peningkatan pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM),

(14)

III. MENINGKATKAN PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG

BERKUALITAS DAN BERKELANJUTAN, TERUTAMA MELALUI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI/AGROBISNIS, SERTA PEMBANGUNAN DAN PERBAIKAN INFRASTRUKTUR

A. Revitalisasi Pertanian dan Pengembangan Agroindustri/ Agrobisnis

Program Utama

1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

1) Pemberdayaan dan pengentasan masyarakat miskin khususnya petani dan nelayan, laki-laki maupun perempuan.

2) Pembentukan lembaga keuangan mikro dan pengembangan kredit usaha berbasis pertanian bagi kelompok miskin di perdesaan.

3) Pengembangan kredit usaha mikro tanpa agunan bagi petani dan buruh tani perempuan untuk mewujudkan kemandirian perempuan secara ekonomi.

4) Penyederhanaan mekanisme dukungan kepada petani dan nelayan, serta pengurangan hambatan usaha pertanian.

5) Perlindungan petani dari persaingan usaha yang tidak sehat dan perdagangan yang tidak adil. 6) Revitalisasi sistem penyuluhan pertanian,

peternakan, perikanan, dan kehutanan.

7) Penumbuhan dan penguatan lembaga pertanian

1. Dinas Pertanian 2. Dinas Perkebunan 3. Dinas Peternakan 4. Dinas Perikanan

5. Badan Ketahanan Pangan 6. Dinas Koperasi dan

(15)

dan pedesaan untuk meningkatkan posisi tawar petani dan nelayan.

8) Peningkatan dan pengembangan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia pertanian, yaitu petani, nelayan, penyuluh, dan aparat pembina dan penguatan lembaga pendukungnya, untuk meningkatkan posisi tawar petani.

9) Perbaikan sistem dan mekanisme distribusi pupuk bersubsidi dan peningkatan kualitas bibit/benih, kapasitas produksi serta pengembangan komoditas pertanian bernilai ekonomi tinggi dan berdaya saing tinggi.

10)Peningkatan produksi gula melalui penyediaan bibit tebu unggul, bongkar ratoon, dan penanganan pasca-panen, dan fasilitasi pengembangan pembangunan pabrik gula mini. 11)Peningkatan kualitas tembakau sesuai standar

industri dan kualitas ekspor, melalui peningkatan kualitas bibit, perbaikan sistim budi daya, dan pengelolaan pasca-panen.

12)Peningkatan ketersediaan pangan hasil ternak melalui peningkatan populasi ternak, produksi hasil ternak yang aman sehat, utuh, dan halal 2. Program Pengembangan Sumber Daya

Perikanan

1) Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. 2) Peningkatan usaha perikanan skala kecil,

termasuk di pulau-pulau kecil yang potensial dan peningkatan pemasaran, standar mutu, dan nilai tambah produk perikanan

3) Peningkatan produksi perikanan budi daya melalui intensifikasi, diversifikasi, dan ekstensifikasi usaha perikanan.

4) Pengembangan kawasan budidaya laut, air

(16)

payau, dan air tawar dan penataan usaha budidaya tambak dan air tawar.

5) Pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana perikanan, serta pembangunan pelabuhan perikanan untuk mendukung perikanan samudera.

6) Pembangunan dan pengembangan fasilitas untuk nelayan

7) Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi perikanan, pengembangan alat tangkap serta sistem perbenihan, dan pengembangan sistem sertifikasi balai benih serta lahan budidaya. 3. Program Pengembangan Agrobisnis 1) Peningkatan mutu dan nilai tambah produk

pertanian dan perikanan di tingkat petani melalui peningkatan penanganan dan pengolahan pasca-panen, dan pengeolahan hasil.

2) Promosi dan pengembangan pemasaran produk pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.

3) Pengembangan diversifikasi usaha tani, melalui pengembangan usaha tani dengan komoditas unggulan dan bernilai ekonomi tinggi.

4) Peningkatan akses terhadap sumber daya produktif, terutama permodalan, melalui pengembangan lembaga keuangan pedesaan dan sistem pendanaan yang layak bagi usaha pertanian.

5) Pengembangan agroindusri di pedesaan dan pengembangan serta rehabilitasi infrastruktur pertanian dan pedesaan,

6) Pengembangan kemudahan perijinan investasi pada berbagai mata-rantai agrobisnis, mulai dari

1. Dinas Pertanian 2. Dinas Perkebunan 3. Dinas Peternakan 4. Dinas Perikanan 5. Badan Ketahanan

Pangan

6. Dinas Koperasi dan UMKM

(17)

budi daya, pasca-panen, pengolahan, dan pemasarannya, dan usaha perdagangan berskala kecil dan menengah.

7) Pengembangan iklim usaha yang kondusif dan sehat bagi peningkatan investasi di bidang agrobisnis/agroindustri

8) Fasilitasi pengembangan agrobisnis melalui kemitraan masyarakat petani dan pemilik modal sebagai wujud corporate social responsibility (CSR).

9) Pengembangan jejaring perdagangan dan agrobisnis untuk mendorong pengembangan pasar yang efisien bagi produk-produk pertanian dan produk unggulan yang dihasilkan.

10) Pembangunan Pasar Induk Agribisnis

11) Pengembangan terminal/sub-terminal agrobisnis, dan pusat lelang hasil pertanian. 12) Pengembangan sistim informasi pasar dan

Pembentukan clearing-houses di bidang agrobisnis.

13) Fasilitasi perdagangan antar-wilayah, dan perlindungan petani dari sistem perdagangan tidak adil.

14) Fasilitasi perdagangan antar-wilayah, dan perlindungan petani dari sistem perdagangan tidak adil.

15) Stabilisasi harga produksi pertanian dan pengembangan produk turunannya serta penciptaan pasar untuk mendorong perluasan lapangan kerja.

(18)

17) Pengembangan agroindustri dan agrobisinis padat karya untuk memperluas lapangan kerja bagi masyarakat lokal, terutama penduduk miskin.

18) Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian, dan pengembangan riset pertanian melalui pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna, dan spesifik lokasi yang ramah lingkungan.

4. Pengembangan Kawasan Agropolitan 1) Pemantapan dan pengembangan kawasan agropolitan yang strategis dan potensial, melalui pembentukan klaster komoditas unggulan yang berpotensi ekspor.

2) Identifikasi potensi wilayah yang layak dikembangkan menjadi kawasan agropolitan. 3) Fasilitasi daerah untuk mengembangkan

kawasan atau klaster agropolitan berbasis potensi, dengan mengembangkan produk unggulan spesifik dan kompetitif.

4) Pembangunan dan pengembangan sarana prasarana infrastruktur pertanian dan pedesaan pendukung Kawasan Agropolitan, termasuk Perbankan dan lembaga keuangan serta pengembangan teknologi informatika dan telekomunikasi.

5) Peningkatan daya tarik investasi ke kawasan agropolitan, dengan pemberian insentif dan kemudahan perijinan.

6) Pengembangan kemitraan antara pelaku usaha besar dan usaha mikro/rumah tangga, kecil dan menengah berbasis komoditas unggulan agropolitan.

1. Dinas Pertanian 2. Dinas Perkebunan 3. Dinas Peternakan 4. Dinas Perikanan 5. Badan Ketahanan

Pangan

6. Dinas Koperasi dan UMKM

7. Dinas PU Pengairan 8. Dinas PU Cipta Karya 9. Dinas PU Bina Marga 10. Dinas Perindustrian dan

Perdagangan 11. Dinas Pariwisata

12. Perbankan & Lembaga Keuangan

13. Lembaga

Telekomunikasi dan informasi.

(19)

7) Peningkatan peran perempuan, terutama penduduk miskin, dalam kegiatan usaha ekonomi produktif di kawasan agropolitan.

8) Perluasan jaringan pasar dan pusat-pusat bisnis, serta peningkatan promosi produk-produk agropolitan.

9) Penyusunan desain dan implementasi sistem pengembangan social capital dan human capital yang menunjang agropolitan.

10) Peningkatan kualitas sumber daya manusia di pedesaan agar mampu menjadi pendukung dan pengembang agropolitan berdasarkan potensi pertanian yang ada di masing-masing daerah. 11) Penguatan rantai pasokan bagi industri

pedesaan, dan penguatan keterkaitan produksi berbasis sumber daya lokal, baik sumber daya alam maupun manusia.

12) Pengembangan, penerapan, pemanfaatan dan pemasyarakatan ilmu dan teknologi tepat guna dalam kegiatan usaha ekonomi masyarakat agropolitan.

13) Peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang menajemen pengelolaan potensi ekonomi lokal.

14) Fasilitasi bimbingan teknis peningkatan kualitas dan kuantitas produk.

15) Pengembangan jaringan pemasaran dan kemudahan ijin usaha.

16) Fasilitasi dan koordinasi pengembangan kawasan agropolitan.

(20)

tinggi dalam bidang ekonomi produktif dan pendampingan kelompok-kelompok usaha ekonomi kawasan agropolitan.

5. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

1) Pemantapan ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga, daerah dan wilayah, melalui pengembangan cadangan pangan masyarakat dan pemerintah.

2) Pengamanan ketersediaan pangan melalui percegahan konversi lahan sawah di daerah irigasi, dan peningkatan mutu intensifikasi pertanian.

3) Peningkatan produksi, produktivitas dan peningkatan mutu hasil pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.

4) Pengendalian dan penanggulangan hama dan penyakit.

5) Peningkatan distribusi pangan, melalui penguatan kapasitas kelembagaan pangan, dan peningkatan infrastruktur pertanian dan pedesaan yang mendukung sistem distribusi pangan.

6) Peningkatan pengelolaan pasca-panen dan pengolahan hasil melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi pertanian tepat guna, 7) Penganekaragaman pangan dan perekayasaan

sosial pola konsumsi masyarakat menuju pola pangan harapan (PPH).

8) Peningkatan pengawasan mutu dan keamanan pangan, serta pengembangan sistem antisipasi dini terhadap kerawanan pangan.

1. Dinas Pertanian 2. Dinas Perkebunan 3. Dinas Peternakan 4. Dinas Perikanan 5. Badan Ketahanan

(21)

Program Penunjang

1. Program Optimalisasi Pemanfaatan dan Pengembangan Sumber Daya Hutan

1) Pengembangan hutan tanaman industri, terutama pada kawasan hutan non-produktif, termasuk

kemudahan perijinan usaha dan

permodalan/pinjaman.

2) Pengembangan hasil hutan non-kayu dan jasa lingkungan.

3) Peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat, khususnya masyarakat yang hidup di sekitar hutan, dalam pengembangan hutan tanaman yang lestari.

4) Penegakan hukum terhadap kegiatan penebangan liar/ilegal.

5) Pemberdayaan masyarakat yang bertempat tinggal di dalam dan di sekitar hutan.

1. Dinas Kehutanan

B. Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Program Utama

1. Program Pemberdayaan Usaha Skala Mikro.

1) Fasilitasi dan pembinaan usaha mikro.

2) Penyediaan skim-skim pembiayaan alternatif. 3) Peningkatan akses usaha mikro terhadap

permodalan dan kredit.

4) Peningkatan akses permodalan melalui penyediaan kredit lunak pengurusan sertifikasi hak atas tanah bagi usaha mikro.

5) Perlindungan dan peningkatan kepastian hukum bagi usaha mikro.

6) Peningkatan kapasitas kelembagaan dan kualitas

(22)

layanan lembaga keuangan mikro.

7) Pelatihan budaya usaha dan kewirausahaan, serta bimbingan teknis manajemen usaha.

8) Penyediaan infrastruktur, jaringan pendukung dan kemitraan usaha bagi usaha mikro,.

9) Fasilitasi pembentukan kelembagaan bagi usaha mikro,

10) Pengembangan usaha mikro melalui pendekatan pembinaan sentra-sentra produksi/klaster dan penyediaan infrastruktur.

11) Pengembangan usaha ekonomi produktif bagi usaha mikro/sektor informal.

2. Program Penciptaan Iklim Usaha bagi UMKM yang kondusif

1) Fasilitasi dalam formalisasi badan usaha bagi UMKM.

2) Pengembangan pelayanan perijinan usaha, pengembangan unit penanganan pengaduan, serta penyediaan jasa advokasi/mediasi bagi UMKM.

3) Koordinasi perencanaan kebijakan dan program UMKM.

4) Peningkatan penyebarluasan, kualitas, dan pengembangan jaringan pelayanan informasi UMKM.

1. Dinas Koperasi dan UMKM

3. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.

1) Peninjauan dan penyempurnaan peraturan yang kurang kondusif bagi pengembangan koperasi. 2) Peningkatan kualitas administrasi dan

pengawasan pemberian badan hukum koperasi. 3) Fasilitasi perkuatan dan kemandirian lembaga

gerakan koperasi.

4) penataan dan perkuatan organisasi, serta

(23)

modernisasi manajemen koperasi.

5) Fasilitasi pengembangan infrastruktur pendukung pengembangan koperasi.

6) Pengembangan sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan perkoperasian.

7) Penyediaan insentif dan fasilitasi pengembangan jaringan kerja sama usaha antar-koperasi.

8) Penyuluhan perkoperasian kepada masyarakat luas.

9) Koordinasi perencanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan koperasi.

10)Pengembangan koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang berbasis rakyat/komunitas.

Program Penunjang

1. Program Pengembangan

Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM

1) Pemasyarakatan kewirausahaan, dan pengembangan sistem insentif bagi wirausaha baru.

2) Fasilitasi pengembangan UKM/wirausaha baru. 3) Fasilitasi dan pembinaan UKM tentang Hak

Kekayaan Intelektual (Haki).

4) Pembangunan jaringan lembaga pengembangan kewirausahaan.

5) Fasilitasi pengembangan inkubator teknologi dan bisnis.

6) Fasilitasi pengembangan kemitraan investasi antar-UKM.

7) Fasilitasi pengembangan jaringan produksi dan distribusi.

(24)

8) Fasilitasi peningkatan kualitas pengusaha kecil dan menengah menjadi wirausaha tangguh.

2. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi UMKM

1) Fasilitasi kemudahan akses UMKM terhadap sumber daya produktif.

2) Peningkatan peran serta dunia usaha/masyarakat sebagai penyedia jasa layanan dalam pengembangan UMKM.

3) Peningkatan kapasitas kelembagaan dan kualitas layanan lembaga keuangan mikro (LKM), dan koperasi simpan pinjam/usaha simpan pinjam (KSP/USP).

4) Perluasan sumber pembiayaan bagi koperasi dan UMKM, dan peningkatan peran lembaga keuangan bukan bank.

5) Peningkatan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan dana pengembangan UMKM dari instansi pemerintah pusat, daerah dan BUMN.

6) Dukungan terhadap upaya mengatasi masalah kesenjangan kredit (kesenjangan skala, formalisasi, dan informasi) dalam pendanaan UMKM.

7) Pengembangan dan perkuatan lembaga-lembaga pelatihan serta jaringan kerja sama antar-lembaga pelatihan UMKM.

8) Pengembangan dan revitalisasi unit pelatihan, serta penelitian dan pengembangan (litbang) teknis.

9) Penguatan jaringan pasar produk UMKM dan anggota koperasi.

(25)

C. Peningkatan Investasi, Ekspor Non-Migas dan Pedagangan Dalam Negeri Program Utama

1. Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

1) Pengembangan sistem informasi penanaman modal.

2) Fasilitasi terwujudnya kerja sama strategis antara usaha besar dengan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), terutama investasi di bidang pertanian.

3) Promosi investasi yang terkoordinasi, baik di dalam dan di luar negeri, dan revitalisasi kinerja kelembagaaan promosi ekspor.

4) Fasilitasi peningkatan koordinasi dan kerja sama di bidang investasi dengan instansi pemerintah dan dunia usaha, baik di dalam maupun luar negeri.

5) Pengembangan bisnis di bidang pelabuhan melalui kerja sama pihak swasta, out-sourcing maupun public private partnership, pada lokasi pelabuhan potensial sebagai akses sentra produksi dan pemasaran komoditas antar-wilayah, termasuk untuk penumpang.

1. BPM

2. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

1) Penyempurnaan peraturan di bidang investasi yang non-diskriminatif, dan mampu menekan ekonomi biaya tinggi.

2) Penyederhanaan prosedur pelayanan penanaman modal dengan mengembangkan pelayanan perijinan satu pintu atau satu atap.

(26)

3) Pemberian insentif penanaman modal yang lebih menarik, dan melakukan konsolidasi perencanaan penanaman modal.

4) Pemantauan dan evaluasi, serta pengawasan pelaksanaan investasi, baik asing maupun domestik.

3. Program Penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana daerah

1) Perkuatan kelembagaan penanaman modal, dan melakukan kajian kebijakan penanaman modal, baik dalam dan luar negeri.

2) Penyiapan potensi sumber daya, sarana dan prasarana daerah yang terkait dengan investasi, termasuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur untuk mendukung peningkatan investasi.

3) Penyiapan dan pengembangan perencanaan penanaman modal di wilayah Madura pasca-beroperasinya Jembatan Suramadu, yang disesuaikan budaya masyarakat lokal.

4) Pengembangan kebijakan investasi pada agrobisnis, termasuk penanganan pasca-panen, pengolahan, dan pemasarannya, dan usaha perdagangan berskala kecil dan menengah.

1. BPM

4. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

1) Pengembangan strategi pemantapan ekspor untuk meningkatkan kinerja ekspor Jawa Timur, termasuk pemanfaatan preferensi dengan mitra dagang.

2) Harmonisasi kebijakan ekspor antar-instansi terkait dan dunia usaha.

3) Peningkatan dan perkuatan kapasitas kelembagaan promosi daerah sesuai kebutuhan

(27)

eksportir secara berkelanjutan.

4) Peningkatan kualitas pelayanan kepada para eksportir dan calon eksportir, terutama usaha kecil dan menengah melalui pendekatan support at company level.

5) Fasilitasi peningkatan mutu produk komoditas pertanian, perikanan dan industri yang berpotensi ekspor.

6) Deregulasi dan debirokratisasi melalui penyederhanaan prosedur ekspor dan impor ke arah penyelenggaraan konsep single document, dan secara bertahap mengarah pada paperless yang mendayagunakan dokumen elektronik. 7) Penyederhanaan prosedur pelayanan

ekspor-impor dengan mengembangkan pelayanan perijinan satu pintu atau satu atap,

8) Penguatan kapasitas laboratorium penguji produk ekspor-impor.

9) Peningkatan jaringan informasi ekspor dan impor agar mampu merespon kebutuhan dunia usaha, terutama eksportir kecil dan menengah.

10) Peningkatan efisiensi produksi dan pemasaran hasil produksi UMKM, serta peningkatan inovasi proses, rancangan dan kemasan produk UMKM yang berientasi ekspor.

(28)

5. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negri

1) Perumusan, alternatif solusi, dan implementasi penyelesaian permasalahan, termasuk harmonisasi dari berbagai perangkat peraturan perundang-undangan tentang distribusi dan sarana penunjang perdagangan.

2) Deregulasi dan debirokratisasi dalam rangka mengurangi hambatan perdagangan;

3) Pemberdayaan pengusaha dagang mikro, kecil dan menengah melalui peningkatan sumber daya manusia akses pasar, dan kemitraan usaha. 4) Pemantapan dan pengembangan pasar lelang

lokal dan regional, serta sarana alternatif pembiayaan.

1. Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Program Penunjang

1. Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan

1) Pemberdayaan konsumen dan peningkatan kapasitas lembaga perlindungan konsumen, termasuk kapasitas lembaga penyelesaian sengketa konsumen.

2) Perkuatan sistem dan pelaksanaan pengawasan barang beredar, terutama terhadap pengawasan barang-barang strategis, obat dan makanan. 3) Peningkatan pelayanan informasi dan advokasi

terhadap kebijakan perlindungan konsumen guna meningkatkan kesadaran konsumen terhadap pentingnya standar barang dan jasa, terutama di bidang obat dan makanan.

4) Penyempurnaan peraturan perundang-undangan perdagangan dalam negeri yang terkait dengan ekspor-impor, tertib usaha, tertib ukur, perlindungan konsumen dan pengawasan barang

(29)

beredar dan jasa.

5) Sosialisasi dan bimbingan teknis pengelolaan standar dan laboratorium metrologi legal, serta pelaksanaan pengawasan ukuran, takaran, timbangan, dan perlengkapannya (UTTP).

2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

1) Mendorong pertumbuhan dan perkembangan investasi dalam industri pariwisata, terutama agrowisata, melalui penyederhanaan perijinan, dan insentif perpajakan bagi investor.

2) Mendorong pengembangan daya tarik wisata unggulan di setiap kabupaten/kota, secara bersama dengan pemerintah daerah, swasta dan masyarakat, untuk membuka lapangan kerja, dan mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

3) Pengembangan paket-paket wisata yang kompetitif di masing-masing destinasi pariwisata daerah.

4) Peningkatan kualitas pelayanan dan kesiapan daerah tujuan wisata, dan aset-aset warisan budaya sebagai objek daya tarik wisata yang kompetitif.

5) Revitalisasi dan pembangunan kawasan pariwisata baru, termasuk pula prasarana dan sarana dasarnya (seperti jaringan jalan, listrik, telekomunikasi, air bersih, dan sarana kesehatan).

6) Pengembangan kawasan ekowisata (agrowisata) diintegrasikan dengan pengembangan kawasan agropolitan, dan wisata bahari.

(30)

3. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

1) Pemberian insentif dan kemudahan bagi pelaku usaha pariwisata dalam membangun produk pariwisata (daya tarik dan sarana pariwisata), terutama di kawasan agropolitan, dan diarahkan untuk memperluas lapangan kerja.

2) Peningkatan sadar wisata di kalangan masyarakat, baik sebagai tuan rumah maupun sebagai calon wisatawan.

3) Memotivasi dan memberikan kemudahan bagi perjalanan wisata domestik.

4) Pengembangan sistim informasi pariwisata yang efisien dan efektif.

5) Optimalisasi kegiatan pameran pariwisata bertaraf nasional maupun internasional, di dalam maupun di luar negeri, baik pada negara-negara mitra pariwisata potensial maupun negara-negara yang memilki kedekatan secara historis dan kultural dengan Indonesia, seperti Asia Timur, India dan Timur Tengah.

1. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

D. Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur

Program Utama

1. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

1) Pengembangan dan pemberdayaan sentra-sentra potensial industri kecil, dan desa kerajinan.

2) Penguatan dan peningkatan alih teknologi proses produksi, produk, serta pengembangan desain untuk industri kecil dan menengah, termasuk industri rumah tangga.

3) Peningkatan produktivitas industri kecil, dan kerajinan (industri rumah tangga), serta

(31)

pengembangan pasarnya.

4) Penyediaan kemudahan dan pembinaan dalam memulai usaha industri kecil dan menengah, termasuk dalam perijinan, lokasi usaha, dan perlindungan usaha dari pungutan liar.

5) Pengembangan industri terkait dan penunjang industri kecil dan menengah.

6) Peningkatan dan pengembangan industri kerajinan (industri rumah tangga) yang berbasis seni dan budaya.

7) Penguatan permodalan bagi industri kecil dan menengah yang akan melakukan ekspansi dan berorientasi ekspor.

8) Penyelenggaraan pelatihan budaya usaha dan kewirausahaan, dan bimbingan teknis manajemen usaha.

9) Peningkatan implementasi penyederhanaan regulasi dalam pengembangan dan perluasan usaha industri manufaktur.

10) Pengembangan dan penerapan layanan informasi yang mencakup peluang usaha, kebutuhan bahan baku, akses permodalan, iklim usaha, dan akses peningkatan kualitas sumber daya manusia.

2. Program Penataan Struktur Industri 1) Pengembangan layanan sistem informasi potensi produksi industri penunjang dan industri terkait. 2) Mendorong terjalinnya kemitraan industri

penunjang dan industri terkait.

3) Pengembangan industri penunjang dan industri terkait.

4) Penguatan kapasitas kelembagaan penyedia

(32)

tenaga kerja industrial yang terampil.

5) Fasilitasi pengembangan prasarana klaster industri, terutama prasarana teknologinya.

6) Fasilitasi dan koordinasikan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan klaster industri, dan penyediaan infrastruktur dan jaringan pendukungnya.

3. Program Peningkatan Industri Berbasis Sumber Daya Alam

1) Pengembangan dan peningkatan industri berbasis agro (agroindustri), terutama di kawasan agropolitan.

2) Penumbuhan dan pengembangan industri berorientasi ekspor yang memanfaatkan sumber daya alam lokal.

3) Fasilitasi sinergitas pengembangan industri di wilayah selatan dan wilayah utara Jawa Timur. 4) Pengembangan dan diversifikasi bahan baku

industri.

1. Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Program Penunjang

4. Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

1) Pengembangan standar kompetensi kerja dan sistem sertifikasi kompetensi tenaga kerja industri.

2) Penyelenggaraan program-program pelatihan tenaga kerja industri berbasis kompetensi.

3) Peningkatan profesionalisme tenaga kepelatihan dan instruktur pelatihan tenaga kerja industri. 4) Peningkatan sarana dan prasarana lembaga

latihan tenaga kerja industri.

5) Penguatan kapasitas kelembagaan penyedia tenaga kerja industri.

(33)

5. Program Peningkatan Standardisasi Industri

1) Peningkatan penerapan standardisasi produk industri manufaktur.

2) Pengembangan infrastruktur kelembagaan standardisasi produk industri manufaktur.

3) Peningkatan persepsi masyarakat tentang standar produk industri manufaktur.

1. Dinas Perindustrian dan Perdagangan

6. Program Peningkatan Kapasitas Teknologi Industri

1) Pengembangan klaster industri berbasis teknologi.

2) Peningkatan fasilitasi kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi pada industri manufaktur.

3) Mendorong pengembangan dan pemanfaatan manajemen produksi yang memperhatikan keseimbangan dan daya dukung lingkungan hidup, serta teknik produksi yang ramah lingkungan (clean production).

1. Dinas Perindustrian dan Perdagangan

IV MEMELIHARA KUALITAS DAN FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP, SERTA

MENINGKATKAN PERBAIKAN

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM, DAN PENATAAN RUANG.

A. Memelihara kualitas dan fungsi

(34)

Program Utama

1. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup;

1) Pemantauan kualitas udara dan air tanah, di perkotaan, kualitas air permukaan; serta kualitas air laut di kawasan pesisir.

2) Pengawasan penaatan baku mutu air limbah, emisi atau gas buang dan pengelolaan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun).

3) Peningkatan fasilitas laboratorium lingkungan, serta fasilitas pemantauan udara (ambient) di kota-kota besar.

4) Penyusunan regulasi pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

5) Sosialisasi penggunaan teknologi bersih dan eko-efisiensi di berbagai kegiatan manufaktur dan transportasi.

6) Peningkatan produksi dan penggunaan pupuk kompos yang berasal dari limbah domestik perkotaan.

7) Peningkatan produksi dan penggunaan pupuk organik di kawasan pedesaan berbasis pertanian.

8) Peningkatan peran masyarakat dan sektor informal dalam upaya pemisahan sampah, dan 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

9) Pengembangan sistem dan mekanisme pengelolaan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun), serta pendirian fasilitas pengelola limbah B3.

10) Pengembangan sistem insentif dan disinsentif terhadap kegiatan-kegiatan yang berpotensi mencemari lingkungan.

11) Pengembangan dan penerapan instrumen

1. Badan Lingkungan Hidup 2. Dinas PU Pengairan 3. Dinas PU Cipta Karya

dan Tata Ruang

(35)

pengelolaan lingkungan hidup.

12) Pengembangan teknologi berwawasan lingkungan.

13) Perumusan aturan dan mekanisme pelaksanaan alternatif pendanaan lingkungan.

2. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

1) Pengkajian kembali kebijakan perlindungan dan konservasi sumber daya alam.

2) Perlindungan sumber daya alam dari pemanfaatan yang eksploitatif dan tidak terkendali.

3) Perlindungan hutan dari bahaya kebakaran. 4) Pengembangan koordinasi kelembagaan

pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) terpadu. 5) Pengelolaan dan perlindungan keanekaragaman

hayati dari ancaman kepunahan.

6) Pengembangan sistem insentif dan disinsentif dalam perlindungan dan konservasi sumber daya alam.

7) Perumusan mekanisme pendanaan bagi kegiatan perlindungan dan konservasi sumber daya alam.

8) Pengembangan kemitraan dalam rangka perlindungan dan pelestarian sumber daya alam. 9) Peningkatan pemberdayaan masyarakat dan dunia usaha dalam rangka perlindungan sumber daya alam.

10) Pengembangan sistem perlindungan tanaman dan hewan melalui pengendalian hama, penyakit, dan gulma secara terpadu yang ramah lingkungan.

11) Penyusunan tata-ruang dan peraturan zonasi

1. Badan Lingkungan Hidup 2. Dinas PU Cipta Karya

(36)

untuk perlindungan sumber daya alam.

12) Pengembangan daya dukung dan daya tampung lingkungan.

3. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam

1) Penetapan wilayah prioritas rehabilitasi pertambangan, hutan, lahan, dan kawasan pesisir, serta pulau-pulau kecil.

2) Peningkatan kapasitas kelembagaan, sarana, dan prasarana rehabilitasi hutan, lahan, dan kawasan pesisir, serta pulau-pulau kecil.

3) Peningkatan efektivitas reboisasi terpadu.

4) Rehabilitasi ekosistem dan habitat yang rusak serta pengembangan sistem manajemen pengelolaannya.

5) Rehabilitasi daerah hulu untuk menjamin pasokan air irigasi pertanian, dan mencegah terjadinya erosi dan sedimentasi di wilayah sungai dan pesisir.

1. Badan Lingkungan Hidup 2. Dinas Kehutanan

3. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

4. Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan;

1) Penatagunaan hutan dan pengendalian alih fungsi, serta status kawasan hutan.

2) Pengembangan hutan kemasyarakatan, dan usaha perhutanan rakyat.

3) Pembinaan kelembagaan hutan produksi.

4) Pengembangan sertifikasi pengelolaan hutan lestari.

5) Pengembangan hasil hutan non-kayu, dan jasa lingkungannya.

6) Konservasi sumber daya hutan.

1. Dinas Kehutanan

5. Program Pengembangan dan

Pengelolaan Sumber Daya Kelautan;

1) Perumusan kebijakan dan penyusunan peraturan dalam pengelolaan sumber daya laut,

(37)

pesisir, dan pulau-pulau kecil secara terintegrasi.

2) Pengelolaan sumber daya pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil secara efisien, dan lestari berbasis masyarakat.

3) Pengembangan sistem MCS (monitoring,

controlling, and surveillance) dalam

pengendalian dan pengawasan.

4) Penataan ruang wilayah laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil.

5) Pengelolaan dan pengembangan kawasan konservasi laut, dan rehabilitasi habitat ekosistem yang rusak.

6) Peningkatan peran aktif masyarakat dan swasta melalui kemitraan dalam pengelolaan sumber daya laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil.

7) Penataan dan peningkatan kelembagaan, termasuk lembaga masyarakat di tingkat lokal. 8) Penegakan hukum bagi pelanggar dan perusak

sumber daya laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil. 9) Peningkatan keselamatan, mitigasi bencana

alam laut, dan prakiraan iklim laut. 6. Program Pembinaan Usaha

Pertambangan.

1) Pengendalian, pengawasan, dan pembinaan kegiatan usaha pertambangan.

2) Pengembangan potensi dan konservasi sumber daya mineral serta rehabilitasi lahan bekas pertambangan.

3) Pengembangan pemanfaatan dan konservasi air bawah tanah.

4) Peningkatan keselamatan dan kesehatan masyarakat di sekitar pertambangan.

5) Pembangunan masyarakat (community

(38)

development) di wilayah sekitar pertambangan. 6) Pemulihan lingkungan pasca-tambang, dan

penerapan kebijakan pengelolaan pasca-tambang, dan produksi migas berwawasan lingkungan.

Program penunjang

1. Program Pengembangan Kapasitas Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup;

1) Pengkajian dan analisis instrumen pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.

2) Peningkatan kapasitas kelembagaan pengelola sumber daya alam dan lingkungan hidup.

3) Pengembangan sistem pengendalian dan pengawasan sumber daya alam, termasuk sistem penanggulangan bencana.

4) Pengembangan peraturan perundangan lingkungan dalam pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

5) Penegakan hukum terpadu dan penyelesaian hukum atas kasus perusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

6) Peningkatan pendidikan lingkungan hidup formal dan non formal.

7) Pengembangan program Good Environmental Governance (GEG) secara terpadu.

1. Badan Lingkungan Hidup

2. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup;

1) Penyusunan data base sumber daya alam, termasuk di pulau-pulau kecil.

2) Pengembangan valuasi sumber daya alam meliputi hutan, air, pesisir, dan cadangan mineral.

3) Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH).

(39)

4) Peningkatan akses informasi mitigasi bencana serta potensi sumber daya alam dan lingkungan. 5) Peningkatan pelibatan peran masyarakat dalam bidang informasi dan pemantauan kualitas lingkungan hidup.

3. Program Mitigasi dan Penanggulangan Bencana

1) Mitigasi bencana

2) Penanganan tanggap darurat 3) Penanganan paska bencana

1. Badan Penanggulangan Bencana

2. Dinas PU Pengairan 3. Dinas PU Bina Marga 4. Dinas PU Cipta Karya

dan Tata Ruang 5. Dinas Sosial 6. Dinas Kesehatan

4. Program Perencanaan Tata Ruang 1) Penyusunan dan penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP).

2) Penyusunan dan penetapan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi.

3) Penyusunan dan penetapan rencana detail tata ruang untuk RTRWP

4) Pemaduserasian RTRW Propinsi Jawa Timur dengan RTRW Kabupaten/Kota

1) Bappeda Prov Jatim 2) Dinas PU Cipta Karya

dan Tata Ruang

5. Program Pemanfaatan Ruang 1) Sinkronisasi program dan anggaran provinsi 2) Fasilitasi dan koordinasi antar penataan ruang

kabupaten/kota.

3) Pemanfaatan kawasan strategis provinsi. 4) Pemanfaatan kawasan andalan.

5) Pemanfaatan SPM di bidang penataan ruang. 6) Sinkronisasi program sektoral dalam

perwujudan struktur dan pola ruang wilayah

1) Bappeda Prov Jatim 2) Dinas PU Cipta Karya

(40)

provinsi dan kawasan strategis provinsi. 7) Optimalisasi kelembagaan penataan ruang. 6. Program Pengendalian Pemanfaatan

Ruang

1) Penyusunan dan penetapan peraturan zonasi. 2) Penetapan Kebijakan insentif-disinsentif tata

ruang

3) Perizinan pemanfaatan ruang.

4) Fasilitasi penyelesaian perselisihan dan/atau pengenaan sanksi permasalahan tata ruang. 5) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam

pengendalian pemanfaatan ruang

1) Bappeda Prov Jatim 2) Dinas PU Cipta Karya &

Tata Ruang

7. Program Pemantapan Pengelolaan Pertanahan

1) Pembangunan sistem pendaftaran tanah yang efisien dan transparan.

2) Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang berkeadilan, berkelanjutan, dan menjunjung supremasi hukum, dengan mengacu pada rencana tata ruang wilayah dan kepentingan rakyat.

3) Peningkatan kualitas dan kapasitas kelembagaan dan SDM pertanahan.

4) Penegakan hukum pertanahan yang adil dan transparan.

5) Pengembangan sistem informasi pertanahan. 6) Peningkatan pelayanan sertifikasi tanah.

1. BPN

2. Biro Hukum

B. Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur

a. Sumber Daya Air Program Utama

1. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku

1) Operasi dan pemeliharaan, serta rehabilitasi saluran pembawa dan prasarana air baku

(41)

lainnya.

2) Pembangunan prasarana pengambilan dan saluran pembawa air baku.

3) Pembangunan sumur-sumur air tanah

4) Sinkronisasi kegiatan antara penyediaan air baku dengan kegiatan pengolahan dan distribusi. 5) Pemberdayaan kelembagaan masyarakat lokal

untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya air melalui swa-organisasi dan swa-kelola.

2. Program Pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai

1) Peningkatan pembangunan prasarana pengendali banjir dan pengamanan pantai. 2) Peningkatan pembangunan embung-embung

untuk penampungan air hujan di wilayah rawan banjir.

3) Pengembangan manajemen air Sungai Bengawan Solo di wilayah kabupaten Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik. 4) Rehabilitasi, operasi dan pemeliharaan,

prasarana pengendali banjir, dan pengamanan pantai, termasuk tanggul dan normalisasi sungai. 5) Peningkatan operasi dan pemeliharaan, serta

perbaikan alur sungai.

6) Pengendalian aliran air permukaan (run off) di daerah tangkapan air dan badan-badan sungai melalui pengaturan dan penegakkan hukum. 7) Penggalian dan pengembangan budaya

masyarakat setempat dalam mengendalikan banjir.

(42)

3. Program Pengembangan dan

Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya

1) Pemberdayaan petani pemakai air, terutama dalam pengelolaan jaringan irigasi.

2) Peningkatan jaringan irigasi yang belum berfungsi.

3) Rehabilitasi jaringan irigasi, terutama pada daerah penghasil pangan, dan jaringan rawa. 4) Pengelolaan jaringan irigasi dan rawa, serta

jaringan pengairan lainnya

5) Optimalisasi pemanfaatan lahan irigasi dan rawa yang telah dikembangkan.

6) Peningkatan kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi.

7) Revitalisasi peran-peran lokal tradisional dalam pengelolaan dan pemeliharaan sumber daya air untuk irigasi pertanian.

Dinas PU Pengairan

Program Penunjang

1. Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau, dan Sumber Air Lainnya

1) Penatagunaan sumber daya air.

2) Penyelenggaraan konservasi air tanah pada wilayah kritis air.

3) Peningkatan kegiatan operasi dan pemeliharaan waduk, danau, embung, serta bangunan

penampung air lainnya.

4) Rehabilitasi bangunan tampungan air seperti waduk/embung.

5) Percepatan pembangunan waduk, embung, dan bangunan penampung air lainnya dalam skala kecil di wilayah rawan kekeringan.

6) Peningkatan pemanfaatan potensi kawasan dan air waduk, danau, embung, dan bangunan penampung air lainnya.

7) Pengembangan pembiayaan kompetitif (competitive fund) untuk konservasi air oleh

(43)

kelompok masyarakat maupun pemerintah daerah.

8) Penggalian dan pengembangan budaya masyarakat dalam konservasi air.

9) Pengembangan teknologi tepat guna.

b. Transportasi Program Utama

1. Program Pemeliharaan dan Perbaikan Jalan dan Jembatan

1) Rehabilitasi, Pemeliharaan Rutin dan Berkala pada seluruh ruas jalan dan jembatan Propinsi 2) Perbaikan prasarana jalan dan jembatan yang

rusak akibat bencana alam.

Dinas PU Bina Marga

2. Program Pembangunan, Pemeliharaan, dan Perbaikan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

1) Penataan sistem transportasi wilayah di Jawa Timur.

2) Peningkatan keselamatan transportasi jalan. 3) Peningkatan pelayanan dan kelancaran angkutan

umum dan barang, serta penanggulangan muatan lebih melalui penindakan secara tegas.

4) Peningkatan dan pengembangan fasilitas jalan, serta efektivitas peran dan fungsi jembatan timbang.

5) Pembangunan transportasi berkelanjutan, terutama di perkotaan.

Dinas Perhubungan dan LLAJ

3. Program Pembangunan, Pemeliharaan, dan Perbaikan Prasarana dan Fasilitas

Perkeretaapian 1) Pembangunan dan pengembangan secara bertahap kereta komuter di wilayah

Gerbangkertasusila dalam satu jaringan

transportasi massal kereta api yang terintegrasi.

(44)

2) Fasilitasi peningkatan pemeliharaan dan perbaikan sarana prasarana dan fasilitas perkeretaapian.

3) Fasilitasi peningkatan keamanan pengguna jalan pada perlintasan sebidang.

4) Fasilitasi revitalisasi jaringan kereta api di Pulau Madura, dari Bangkalan ke Sumenep, dalam rangka membangun satu jaringan transportasi massal kereta api yang terintegrasi.

5) Fasilitasi peningkatan jalur kereta api Bangil-Jember-Banyuwangi, yakni penggantian bantalan rel dari kayu menjadi beton, perbaikan jembatan, serta jalur rel.

6) Fasilitasi percepatan pembangunan rel kereta api pengganti jalur Tanggulangin-Porong.

4. Program Pembangunan, Pemeliharaan, dan Perbaikan Prasarana dan Fasilitas ASDP

1) Pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan prasarana dermaga penyeberangan.

2) Pengembangan sarana dan aksesibilitas pelayanan ASDP di wilayah kepulauan melalui pendekatan pembangunan transportasi wilayah.

Dinas Perhubungan dan LLAJ

5. Program Pembangunan, Pemeliharaan, dan Perbaikan Prasarana dan Fasilitas Transportasi Laut

1) Pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan prasarana transportasi laut.

2) Pengembangan pembangunan terminal peti kemas.

3) Peningkatan pelayanan transportasi laut bagi wilayah kepulauan.

4) Pemeliharaan dan perbaikan sarana bantu navigasi pelayaran (SNBP).

5) Pengembangan usaha di bidang pelabuhan melalui kerja sama pihak swasta.

(45)

6. Program pembangunan, pemeliharaan, dan perbaikan prasarana dan fasilitas transportasi udara

1) Peningkatan dan pengembangan kualitas pelayanan transportasi udara baik terminal internasional maupun domestik.

2) Pemeliharaan, dan perbaikan sarana prasarana transportasi udara di Bandara Juanda.

3) Fasilitasi revitalisasi lapangan udara Trunojoyo, Sumenep.

4) Penyelesaian pembangunan lapangan udara perintis di Kabupaten Pacitan, dan Pulau Bawean, Kabupaten Gresik.

5) Peningkatan sarana dan prasarana Bandara Militer Abdulrachman Saleh dan Iswahyudi untuk melayani penerbangan sipil.

6) Fasilitasi pembangunan lapangan udara di wilayah kabupaten/kota yang strategis dan potensial.

Dinas Perhubungan dan LLAJ

Program Penunjang

1. Program Pembangunan dan Peningkatan Jalan dan Jembatan

1) Peningkatan daya dukung, kualitas, dan kapasitas jalan dan jembatan

2) Penyelesaian pembangunan jalan lintas selatan Jawa Timur.

3) Fasilitasi Penyelesaian pembangunan sembilan ruas tol yang menjadi bagian dari tol trans-Jawa (Mantingan-Ngawi-Kertosono; Kertosono-Mojokerto; Mojokerto-Surabaya; Gempol-Pandaan; Pandaan-Malang; Gempol-Pasuruan; Pasuruan-Probolinggo; Probolinggo-Banyuwangi; dan tol tengah kota Surabaya).

4) Penyelesaian pembangunan infrastruktur

pengganti (jalan arteri raya Porong; jalan tol ruas

(46)

Porong di wilayah luapan lumpur Lapindo, Sidoarjo.

5) Penyelesaian pembangunan jembatan Suramadu, dan penataan sistem pemanfaatan sekitar kaki jembatan dan operasionalisasinya,

2. Program Peningkatan Aksesibilitas

Pelayanan Angkutan LLAJ 1) Pembangunan transportasi umum perkotaan, dan juga pedesaan, yang terpadu dan terjangkau, berbasis masyarakat dan wilayah.

2) Peningkatan kesadaran masyarakat untuk menggunakan angkutan umum.

3) Pengembangan keterpaduan transportasi dan tata guna lahan dan demand management.

4) Fasilitasi pengembangan angkutan massal berbasis jalan dan rel di perkotaan yang padat (kota metropolitan).

5) Penyediaan pelayanan angkutan umum perintis, terutama bagi masyarakat di wilayah yang masih terisolasi dan daerah terpencil.

6) Pengembangan sistem kerja sama swasta dan koperasi dalam pelayanan angkutan perintis (pengadaan sarana dan operasi), dan angkutan perkotaan dan pedesaaan yang berbasis

masyarakat dan berwawasan lingkungan.

7) Penataan untuk menciptakan kemudahan akses transportasi antar-moda ke pelabuhan, bandara, terminal, dan stasiun.

Dinas Perhubungan dan LLAJ

3. Program Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Kereta Api

1) Penuntasan penyelesaian pembukaan kembali jalur kereta api Sidoarjo-Tulangan-Prambon-Tarik untuk mengatasi problem transportasi yang terkendala dampak luapan lumpur Lapindo.

(47)

2) Penuntasan penyelesaian pembukaan kembali jalur kereta api Kalisat (Jember)-Bondowoso-Situbondo-Panarukan.

3) Peningkatan pelayanan kereta api peti kemas (Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya–Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta).

4) Fasilitasi penyediaan pelayanan angkutan kereta api kelas ekonomi untuk masyarakat miskin yang tarifnya disesuaikan daya beli mereka.

Pos dan Telematika Program Utama

1. Program Penguasaan serta Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi Komunikasi

1) Fasilitasi pembangunan fasilitas telekomunikasi di daerah pedesaan.

2) Fasilitasi pemberdayaan masyarakat pedesaan melalui pembelajaran dan pelatihan

penggunaan teknologi informasi dan komunikasi beserta aplikasinya.

3) Peningkatan dan pengaturan standar operasional dan pelayanan telematika.

4) Fasilitasi pembangunan titik akses komunitas (community access point)

5) Pengembangan aplikasi govenrment; e-procurement, e-business dan cyber law

6) Peningkatan penggunaan open source system ke seluruh institusi pemerintahan dan lapisan masyarakat.

1. Dinas Komunikasi dan Informatika

(48)

Energi Dan Ketenagalistrikan Program Utama

1. Program Pengembangan dan Pemerataan Sumber Energi

1) Monitoring dan pengawasan kegiatan migas, dan usaha jasa penunjang.

2) Fasilitasi keberlanjutan pelaksanaan konversi energi dari minyak tanah ke gas elpiji.

3) Fasilitasi pengembangan dan pemanfaatan sumber energi terbarukan.

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

2. Program Pengembangan dan Pemerataan Pasokan Listrik

1) Pengembangan infrastruktur jaringan, dan penyediaan pembangkit listrik menggunakan sumber energi alternatif di wilayah pedesaan terpencil, dan kepulauan yang belum terjangkau layanan listrik.

2) Pengembangan pembangkit listrik skala kecil tersebar untuk wilayah-wilayah pedesaan terpencil, dan kepulauan.

3) Peningkatan pasokan kebutuhan listrik bagi industri.

4) pengembangan industri penunjang ketenagalistrikan

5) Fasilitasi peningkatan kualitas sumber daya manusia bidang ketenagalistrikan melalui sertifikasi kompetensi.

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

Perumahan dan Permukiman Program Utama

(49)

prasarana lingkungan permukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah;.

2) Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) di perkotaan;

3) Revitalisasi kawasan kumuh melalui perbaikan lingkungan permukiman.

4) Pemulihan perumahan yang rusak akibat bencana alam;

5)

6)

7)

Tata Ruang

2. Program Pengembangan Kinerja Pembangunan Air Minum Dan Air Limbah

1)

2)

3)

4)

5)

6) !" "#

(50)

7) $ %

3. Program Peningkatan Kinerja Pembangunan Persampahan Dan Drainase

1)

2)

& &

3)

Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang

4. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan

1) '

2) '

3) '

4)

Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang

Program Penunjang

1. Program Pengendalian Pembangunan Kota-kota Besar dan Metropolitan

1) Penataan kota-kota metropolitan dan kota besar dalam rangka peningkatan kualitas lingkungan perkotaan.

2) Pengembalian fungsi-fungsi kawasan kota

melalui peremajaan kembali (redevelopment) dan revitalisasi kawasan perkotaan lama, kawasan

(51)

bersejarah dan sosial budaya.

3) Peningkatan kerja sama dan pembangunan terpadu antar-kota inti dan kota-kota satelit di wilayah metropolitan.

2. Program Pengembangan Kelembagaan Pembangunan Air Minum Dan Air Limbah

1) Menunjang pelaksanaan penyehatan PDAM serta pembinaan teknis dan manajemen bagi HIPPAM dan instansi pengelola air limbah

2) Fasilitasi pengembangan pengelolaan air minum dan air limbah yang berbasis kelompok

masyarakat serta menunjang pelaksanaan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

3) Fasilitasi kerjasama instansi pengelola air minum dan air limbah dengan swasta.

Dinas PU Cipta Karya danTata Ruang

3. Program Pengembangan Kelembagaan Pembangunan Persampahan Dan Drainase

1) Fasilitasi kerjasama pengelolaan sampah terpadu untuk kota-kota besar dan Metropolitan;

2) Pembinaan teknis dan menajemen pengelolaan sampah dan drainase.

3) Fasilitasi kerjasama pengelolaan dengan swasta berdasarkan konsep bussines plan;

4) Fasilitasi pengembangan pengelolaan sampah dan drainase yang berbasis.

Dinas PU Cipta Karya danTata Ruang

V. MEWUJUDKAN PERCEPATAN REFORMASI BIROKRASI, DAN MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK.

(52)

Program Utama

1. Program Penerapan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

1) Peningkatan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan pelaksanaan prinsip-prinsip penyelenggaraan kepemerin-tahan yang baik. 2) Penerapan nilai-nilai etika aparatur untuk

membangun budaya kerja

3) Peningkatan keterlibatan lembaga non-pemerintah, dan masyarakat dalam perumusan kebijakan public dan pengambilan keputusan pembangunan.

4) Fasilitasi kebijakan pengelolaan sumber daya alam

1. Biro Adm Pemerintahan 2. Biro Organisasi

3. BKD

4. Biro Adm Pembangunan 5. Biro Adm SDA

6. Sekretariat Provinsi KORPRI

2. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas

1) Peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan pengawasan dan audit internal, eksternal, dan pengawasan masyarakat.

2) Penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem, struktur kelembagaan, dan prosedur

pengawasan yang independen, efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

3) Peningkatan tindak lanjut temuan pengawasan secara hukum.

4) Peningkatan koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif.

5) Pengembangan penerapan pengawasan berbasis kinerja.

6) Pengembangan tenaga pemeriksa yang profesional.

7) Pengembangan dan peningkatan implementasi sistem akuntabilitas kinerja pada seluruh

instansi.

(53)

3. Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan

1) Penyempurnaan sistem kelembagaan yang efektif, ramping, fleksibel berdasarkan prinsip-prinsip good governance.

2) Penyempurnaan tata laksana dan hubungan kerja antara pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten/kota.

1. Biro Organisasi 2. Biro Administrasi

Pemerintahan Umum

4. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

1) Penyusunan standar pelayanan minimal.

2) Pengembangan mutu pelayanan publik melalui penerapan standar mutu manajemen ISO.

3) Mengembangkan pelayanan adminis-trasi perijinan satu atap/ terpadu

4) Memanfaatkan teknologi informasi dalam bentuk e-government, e-procurement, e-business dan cyber law

5) Deregulasi, debirokratisasi dan privatisasi penyelenggaraan pelayanan public.

6) Koordinasi pelayanan publik,

7) Meningkatkan kualitas aparat pelayanan publik. 8) Optimalisasi penanganan pengaduan

masyarakat.

9) Optimalisasi pelayanan publik yang bermutu, transparan, akuntabel, mudah, murah, cepat, patut dan adil kepada seluruh masyarakat.

1. Biro Organisasi 2. Dinas Kominfo

3. Biro Adm Pembangunan 4. Sekretariat KPP

5. Program Peningkatan Kapasitas Keuangan Pemerintah Daerah

1) Peningkatan Sumber-sumber pendapatan 2) Optimalisasi Pembiayaan Daerah

3) Optimalisasi Pengelolaan Aset Daerah

4) Peningkatan Kualitas Pelayanan, Penataan dan Pengembangan Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah.

1. Dispenda 2. Biro Keuangan

(54)

6. Program Penyempurnaan Dan Penguatan Kelembagaan Demokrasi

1) Fasilitasi peningkatan kualitas fungsi dan peran lembaga legislatif;

2) Fasilitasi pemberdayaan partai politik dan organisasi sosial kemasyarakatan serta organisasi keagamaan.

3) Fasilitasi pemberdayaan masyarakat agar dapat menerapkan budaya politik demokratis.

1. Bakesbang 2. Setwan DPRD

7. Program Perbaikan Proses Politik 1) Peningkatan komunikasi politik yang sehat, bebas dan efektif;

2) Fasilitasi penyelenggaraan pemilihan kepala daerah yang lebih berkualitas, demokratis, jujur dan adil; serta

3) Pengembangan mekanisme konsultasi publik/partisipasi sebagai sarana dalam proses penyusunan kebijakan.

4) Peningkatan Kualitas SDM DPRD

1. Biro Pemerintahan Umum

2. Bakesbang 3. Setwan DPRD

Program Penunjang

1. Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur

1) Penataan sumber daya manusia aparatur sesuai kebutuhan, kompetensi, dan distribusi pegawai negeri sipil (PNS).

2) Penyempurnaan sistem manajemen pengelolaan sumber daya manusia aparatur, terutama pada sistem karier dan remunerasi..

3) Penyempurnaan sistem dan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan latihan aparatur pemerintah.

4) Penyiapan dan penyempurnaan berbagai peraturan dan kebijakan manajemen kepegawaian.

1. BKD

(55)

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1) Peningkatan kualitas sarana dan prasarana aparatur

2) Peningkatan fasilitas operasional pelayanan umum

1. Seluruh SKPD

3. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Program Pembangunan Daerah

1) Penyusunan Rencana Program Pembangunan Daerah

2) Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan Sinergi perencanaan pembangunan

3) Penyusunan kajian kebijakan perencanaan pembangunan

4) Penguatan Kapasitas kelembagaan Perencanaan

5) Pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan;

6) Penyusunan data dan informasi serta pelaporan pembangunan daerah.

BAPPEDA

4. Program Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

1) Penelitian dan kajian kebijakan pembangunan daerah

2) Penguatan Kelembagaan Penelitian dan Pengembangan

3) Pengembangan data pendukung dan dokumentasi hasil litbang

Balitbang

5. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi

1) Pengembangan dan pendayagunaan jaringan teknologi informasi dan komunikasi;

2) Peningkatan kualitas dan kuantitas komunikasi dan informasi;

3) Peningkatan profesionalisme aparat di bidang komunikasi dan informasi;

1. Dinas Komunikasi dan Informatika

2. KPID

Referensi

Dokumen terkait

Sipelem I pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Tegal akan melaksanakan Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan konstruksi secara elektronik sebagai

Dari analisis uji t diketahui bahwa ada dua variabel yang secara statistik berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan yaitu upah minimum berpengaruh negatif

Indonesia dengan kondisi kaya sinar matahari sepanjang tahun selayaknya menempatkan pencahayaan alami sebagai prioritas dalam rancangan; selain sebagai upaya tanggap

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada bulan April 2015 bahwa gambaran status gizi balita di Posyandu Mawar Kelurahan Darmokali Surabaya

(6) Kawasan RTH hutan kota perbatasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d berfungsi untuk mencegah kegiatan budidaya non kehutanan yang merupakan daerah rawan

49 Dalam kaitannya dengan komunikasi, dengan berkomunikasi, insya Allah, kita dapat menjalin saling pengertian dengan orang lain karena komunikasi memiliki beberapa fungsi yang

- OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN.. URAIAN Hal 166 REALISASI BERTAMBAH / (KURANG) KODE REKENING % JUMLAH

Promosi merupakan satu upaya untuk menawarkan barang dagangan kepada calon pembeli. Kegiatan promosi produk dan jasa bank lebih baik dilakukan lewat media massa cetak