BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dunia usaha telah memasuki tahap persaingan yang semakin ketat dengan munculnya pelaku-pelaku usaha baru yang berpartisipasi dalam berbagai bidang dunia usaha. Setiap pelaku usaha saling bersaing dan mengembangkan bisnis mereka semaksimal mungkin dan berkeinginan untuk melakukan ekspansi usaha. Dalam usaha untuk mencapai hal tersebut, tentu ada banyak hal yang perlu diperhatikan oleh setiap pelaku usaha salah satunya adalah manajemen yang baik pada perusahaan. Pengaturan manajemen yang mumpuni tentu akan membawa perusahaan mencapai kesuksesan yang diinginkan
Sistem manajemen yang perlu diperhatikan oleh setiap pelaku usaha seperti manajemen pemasaran, manajemen operasional, manajemen SD, manajemen persediaan, dll. Pada sektor distribusi, persediaan merupakan komponen penting atas keberlangsungan proses bisnis agar operasional perusahaan dapat tetap berjalan tanpa hambatan yang dapat merugikan perusahaan. Didalam manajemen persediaan, perencanaan dan pengendalian persediaan merupakan 2 hal yang perlu diperhatikan secara spesifik.
apabila produk yang dimaksud sedang mengalami kekosongan. Begitu juga bila terjadi penumpukan persediaan tentu juga akan menyebabkan perusahaan merugi karena tingginya biaya yang dibutuhkan untuk memelihara persediaan tersebut atau yang biasa disebut biaya persediaan.
Tidak hanya masalah-masalah umum seperti yang disebutkan, tentu ada beberapa masalah yang tidak disadari seperti rusaknya persediaan karena berbagai faktor, kadaluarsa produk karena terlalu lama ditumpuk, dll. Untuk menghindari permasalahan-permasalahan tersebut, perusahaan sebaiknya memiliki sistem pengendalian persediaan yang sesuai dengan jenis perusahaan dan operasional yang digunakan, guna menghindari hal-hal yang dapat merugikan perusahaan.
Salah satu metode dalam perencanaan dan pengendalian persediaan adalah Economic Order Quantity (EOQ). Metode ini merupakan model manajemen
pengendalian persediaan yang bertujuan untuk mengendalikan jumlah persediaan secara optimal dan ekonomis. Menurut Handoko (2011:339), model EOQ digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan biaya langsung penyimpanan persediaan dan biaya kebalikannya (inverse cost) pemesanan persediaan.
Metode ini sangat baik untuk digunakan perusahaan distribusi karena dapat mengatur jumlah pembelian optimal dan frekuensi pembelian yang terjadwal sehingga dapat menghemat anggaran perusahaan dalam biaya persediaan. Metode EOQ juga menyediakan persediaan pengaman atau yang biasa disebut safety stock untuk mengantisipasi kekurangan persediaan.
seperti parquet, wallpaper, perabotan, dll. Toko Creative Interior terletak di jalan Pasar III Krakatau no 77 Medan, Sumatera Utara dan sudah berdiri sejak tahun 2005. Tidak hanya melayanin penjualan, Toko Creative Interior juga menerima pemesanan dan pemasangan parquet pada perhotelan, perumahan, rumah pribadi, perkantoran dll.
Pelanggan Toko Creative Interior tidak hanya berasal dari kota Medan, namun juga berasal dari berbagai kota seperti kota Banda Aceh, Binjai, Kisaran, dll. Toko Creative Interior kerap mendapatkan pemesanan dan pemasangan produk parquet dalam jumlah besar pada kantor-kantor baru, perhotelan, perumahan, dll.
Tabel 1.1
Daftar Pelanggan Toko Creative Interior
No Nama Alamat
1 PT. Inti Surya Distribusi JL. Jenderal Gatot Subroto No. 146, Medan
2 PT. Intan Hevea Industry JL. Kom L Yos Sudarso, Km. 10 5, Glugur Kota, Medan
3 Hotel Graha Kardopa JL. Sultan Hassanuddin No. 7E, Binjai 4 Hotel KNO JL. Batang Kuis No. 19, Deli Serdang
5 Pangkalan Udara Soewondo
JL. Imam Bonjol, Suka Damai, Medan Polonia.
6 Hotel Bintang JL. Imam Bonjol, Kisaran. 7 Nada Karaoke JL. Sei Renggas, Kisaran Sumber: Toko Creative Interior (2016)
persediaan telah menipis atau habis. Hal ini juga yang sering menyebabkan delay pada saat pemasangan parquet atau adanya pemesanan beberapa produk pada Toko Creative Interior namun tidak dapat dipenuhi karena mengalami kekosongan produk. Tidak hanya itu, Toko Creative Interior juga belum memperhatikan biaya penyimpanan persediaan yang harus ditanggung secara spesifik dan lebih fokus kepada penjualan dan operasional.
Dari permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka Toko Creative Interior membutuhkan suatu model pengendalian persediaan yang dapat
membantu merencanakan jumlah persediaan yang optimal dan pengendalian persediaan yang sesuai agar tidak terjadi penumpukan atau kekurangan persediaan, yaitu metode manajemen pengendalian persediaan Economic Order Quantity (EOQ). Atas dasar tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengendalian Persediaan Dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Pada Toko Creative Interior”.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Berapakah jumlah pembelian rata-rata persediaan dalam 1 periode apabila Toko Creative Interior menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ)?
2. Berapakah jumlah frekuensi pembelian dalam 1 periode bila Toko Creative Interior menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) ?
4. Berapakah jumlah Safety Stock bila Toko Creative Interior menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) ?
5. Berapakah jumlah Reorder Point bila Toko Creative Interior menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) ?
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Jumlah pembelian rata-rata persediaan dalam 1 periode apabila Toko Creative Interior menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ).
2. Jumlah frekuensi pembelian dalam 1 periode bila Toko Creative Interior menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ).
3. Total biaya persediaan bila Toko Creative Interior menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ).
4. Jumlah Safety Stock bila Toko Creative Interior menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ).
5. Jumlah Reorder Point bila Toko Creative Interior menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ).
1.4Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang bersangkutan, antara lain:
1. Penulis
Sarjana Administrasi Bisnis pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU.
2. Pemilik Usaha
Dapat memberikan informasi berguna bagi pemilik usaha untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi terkait pengendalian persediaan. 3. Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis