• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Alat Pendeteksi Jarak Aman Pada Kendaraan Berbasis Arduino Dengan Sensor HC-SR04

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang Bangun Alat Pendeteksi Jarak Aman Pada Kendaraan Berbasis Arduino Dengan Sensor HC-SR04"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

Pengukuran adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk mendapatkan

sebuah data. Proses pengukuran umumnya dilakukan dengan membandingkan

antara standar ukur dan juga parameter yang akan dijadikan sebagai objek ukur.

Jenis pengukuran juga beragam, mulai dari pengukuran panjang, massa,

intensitas zat dan lain sebagainya. Pengukuran sendiri memegang peranan

penting dalam segala sendi kehidupan. Sistem pengukuran sendiri sudah kita

rasakan sejak di dalam kandungan hingga sampai ke liang lahat. Dalam hal ini,

berarti pengukuran sendiri telah mengakar dan menjadi pendamping kita dalam

kehidupan sehari-hari,

2.1Sensor Ultrasonik

Sensor Ultra sonic adalah sebuah alat listrik yang mempnyai fungsi sebagai

sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan dari sebuah gelombang suara

yang di gunakan untuk mendeteksi keberadaan dari suatu benda atu objek tertentu

yang ada di depanya. Sensor ini bekerja pada frekuensi di atas gelombang suara

dari 40 KHz hingga 400 KHz dan mempunyai jangkauan 3 cm – 300 cm.

gelombang ultra sonic ini merambat di udara dengan kecepatan 344 meter per detik.

Sensor ini memiliki sebuah pin yang digunakan untuk memicu terjadinya

(2)

Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik

Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang mengubah besaran fisis (bunyi)

menjadi besaran listrik. Pada sensor ini gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui

sebuah benda yang disebut piezoelektrik. Piezoelektrik ini akan menghasilkan

gelombang ultrasonik dengan frekuensi 40 kHz ketika sebuah osilator diterapkan

pada benda tersebut. Sensor ultrasonik secara umum digunakan untuk suatu

pengungkapan tak sentuh yang beragam seperti aplikasi pengukuran jarak. Alat ini

secara umum memancarkan gelombang suara ultrasonik menuju suatu target yang

memantulkan balik gelombang kearah sensor. Kemudian sistem mengukur waktu

yang diperlukan untuk pemancaran gelombang sampai kembali ke sensor dan

menghitung jarak target dengan menggunakan kecepatan suara dalam medium.

Rangkaian penyusun sensor ultrasonik ini terdiri dari transmitter, reiceiver, dan

komparator. Selain itu, gelombang ultrasonik dibangkitkan oleh sebuah kristal tipis

bersifat piezoelektrik. Bagian-bagian dari sensor ultrasonik adalah sebagai berikut:

a. Piezoelektrik

Peralatan piezoelektrik secara langsung mengubah energi listrik menjadi energi

mekanik. Tegangan input yang digunakan menyebabkan bagian keramik meregang

dan memancarkan gelombang ultrasonik. Tipe operasi transmisi elemen

piezoelektrik sekitar frekuensi 32 kHz. Efisiensi lebih baik, jika frekuensi osilator

(3)

baik. Jika rangkaian pengukur beroperasi pada mode pulsa elemen piezoelektrik

yang sama dapat digunakan sebagai transmitter dan reiceiver. Frekuensi yang

ditimbulkan tergantung pada osilatornya yang disesuiakan frekuensi kerja dari

masingmasing transduser. Karena kelebihannya inilah maka tranduser piezoelektrik

lebih sesuai digunakan untuk sensor ultrasonik.

b. Transmitter

Transmitter adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pemancar gelombang

ultrasonik dengan frekuensi sebesar 40 kHz yang dibangkitkan dari sebuah 7

osilator. Untuk menghasilkan frekuensi 40 KHz, harus di buat sebuah rangkaian

osilator dan keluaran dari osilator dilanjutkan menuju penguat sinyal. Besarnya

frekuensi ditentukan oleh komponen kalang RLC / kristal tergantung dari disain

osilator yang digunakan. Penguat sinyal akan memberikan sebuah sinyal listrik

yang diumpankan ke piezoelektrik dan terjadi reaksi mekanik sehingga bergetar dan

memancarkan gelombang yang sesuai dengan besar frekuensi pada osilator.

c. Receiver

Receiver terdiri dari transduser ultrasonik menggunakan bahan piezoelektrik, yang

berfungsi sebagai penerima gelombang pantulan yang berasal dari transmitter yang

dikenakan pada permukaan suatu benda atau gelombang langsung LOS (Line of

Sight) dari transmitter. Oleh karena bahan piezoelektrik memiliki reaksi yang

reversible, elemen keramik akan membangkitkan tegangan listrik pada saat

gelombang datang dengan frekuensi yang resonan dan akan menggetarkan bahan

piezoelektrik tersebut.

(4)

Gambar 2.2 Cara kerja sensor Ultra sonic

2.1.1 Aplikasi Sensor Ultrasonik

- Dalam bidang kesehatan, gelombang ultrasonik bisa digunakan untuk melihat

organ-organ dalam tubuh manusia seperti untuk mendeteksi tumor, liver, otak

dan menghancurkan batu ginjal. Gelombang ultrasonik juga dimanfaatkan pada

alat USG (ultrasonografi) yang biasa digunakan oleh dokter kandungan.

- Dalam bidang industri, gelombang ultrasonik digunakan untuk mendeteksi

keretakan pada logam, meratakan campuran besi dan timah, meratakan

campuran susu agar homogen, mensterilkan makanan yang diawetkan dalam

kaleng, dan membersihkan benda benda yang sangat halus. Gelombang

ultrasonik juga bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan mineral maupun

minyak bumi yang tersimpan di dalam perut bumi.

- Dalam bidang pertahanan, gelombang ultrasonik digunakan sebagai radar atau

navigasi, di darat maupun di dalam air. Gelombang ultrasonik digunakan oleh

kapal pemburu untuk mengetahui keberadaan kapal selam, dipasang pada kapal

selam untuk mengetahui keberadaan kapal yang berada di atas permukaan air,

mengukur kedalaman palung laut, mendeteksi ranjau, dan menentukan puosisi

(5)

2.1.2 Karateristik Sensor Ultrasonik

1. Tegangan sumber operasi tunggal 5.0 V

2. Konsumsi arus 15 mA

3. Frekuensi operasi 40 KHz

4. Minimum pendeteksi jarak 0.02 m (2 cm)

5. Maksimum pendeteksian jarak 4 m

6. Sudut pantul gelombang pengukuran 15 derajat

7. Minimum waktu penyulutan 10 mikrodetik dengan pulsa berlevel TTL

8. Pulsa deteksi berlevel TTL dengan durasi yang bersesuaian dengan jarak

deteksi

9. Dimensi 45 x 20 x 15 mm

2.1.3 Prinsip Kerja Sensor Ultrasonik

1. Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik. Sinyal tersebut berfrekuensi

diatas 20kHz, biasanya yang digunakan untuk mengukur jarak benda adalah

40kHz. Sinyal tersebut di bangkitkan oleh rangkaian pemancar ultrasonik.

2. Sinyal yang dipancarkan tersebut kemudian akan merambat sebagai sinyal

/ gelombang bunyi dengan kecepatan bunyi yang berkisar 340 m/s. Sinyal

tersebut kemudian akan dipantulkan dan akan diterima kembali oleh bagian

penerima Ultrasonik.

3. Setelah sinyal tersebut sampai di penerima ultrasonik, kemudian sinyal

tersebut akan diproses untuk menghitung jaraknya.

2.1.4 Fungsi Pin – pin Sensor HC – SR04

(6)

2. Trig = Trigger/Penyulut. Pin ini yang digunakan untuk membangkitkan

sinyal ultrasonik.

3. Echo = Receive/Indikator. Pin ini yang digunakan untuk mendeteksi sinyal

pantulan ultrasonik.

4. GND = Ground/0V Power Supply. Pin sumber tegangan negatif sensor

2.2 Mikrokontroler Arduino

2.2.1 Pengenalan Arduino

Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang

bersifat open source. Pertama-tama perlu dipahami bahwa kata “platform” disini

adalah sebuah pilihan kata yang tepat. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat

pengembangan, tetapi ia adalah kombinasi dari hardware, bahasa pemprograman

dan Integrated Development Environtment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah

software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile menjadi

kode biner dan meng-upload ke dalam memory microcontroller. Ada banyak projek

dan alat –alat yang dikembangkan oleh akademisi dan profesional dengan

menggunakan Arduino, selain itu juga ada banyak modul-modul pendukung

(sensor, tampilan, penggerak dan sebagainya) yang dibuat oleh pihak lain untuk

bisa disambungkan dengan Arduino. Arduino berevolusi menjadi sebuah platform

karena ia menjadi pilihan dan acuan bagi banyak praktisi.

Salah satu yang membuat arduino memikat hati banyak orang adalah karena

sifatnya open source, baik untuk hardware maupun software-nya. Komponen utama

didalam papan Arduino adalah sebuah microcontroller 8 bit dengan merk Atmega

yang dibuat oleh perusahaan Atmel Corporation. Berbagai papan Arduino

(7)

sebagai contoh Arduino Uno menggunakan Atmega328 sedangkan Arduino Mega

2560 yang lebih canggih menggunakan Atmega2560.

2.2.2 Jenis-Jenis Papan Arduino

Saat ini bermacam-macam bentuk papan Arduino yang disesuaikan dengan

peruntukannya seperti diperlihatkan berikut ini :

a. Arduino USB

Gambar 2.3 Arduino USB

Menggunakan USB sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi komputer.

Contoh Arduino Uno, Arduino Duemilanove, Arduino Diecimia, Arduino NG

Rev.C, Arduino NG (Nouva Generazioner, Arduino Extreme dan Arduino Extream

v2, Arduino USB dan Arduino Usb v2.0

b. Arduino Serial

Menggunakan RS232 sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi

(8)

Gambar 2.4 Arduino Serial

c. Arduino Mega

Papan arduino dengan spesifikasi yang lebih tinggi, dilengkapi tambahan pin

digital, pin analog, port serial dan sebagainya. Contohnya Arduino mega dan

arduino mega 2560.

Gambar 2.5 Arduino Mega

d. Arduino FIO

Arduino Fio ditujukan untuk penggunaan nirkabel.

(9)

e. Arduino Lilypad

Papan dengan bentuk yang melingkat. Contoh : Lilypad Arduino 00, Lilypad

Arduino 01, Lilypad Arduino 02, Lilypad Arduino 03, Lilypad Arduino 04.

Gambar 2.7 Arduino Lilypad

f. Arduino BT (bluetooth)

Arduino BT mengandung modul bluetooth untuk komunikasi nirkabel.

Gambar 2.8 Arduino Bluetooh

g. Arduino Mini dan Arduino Nano

Papan berbentuk kompak dan digunakan bersama breadboard. Contoh :

Arduino nano 3.0, Arduino nano 2.x , adruino mini 04, Arduino mini 03,

(10)

Gambar 2.9 Arduino Mini/Nano

2.3 LCD (Liquid Crystal Display) M1632

LCD M1632 merupakan modul LCD matrix dengan konfigurasi 16 karakter dan

2 baris dengan setiap karakternya dibentuk oleh 8 baris pixel dan 5 kolom pixel (1

baris pixel terahir adalah kursor). LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi untuk

menampilkan karakter angka, huruf ataupun simbol dengan lebih baik dan dengan

konsumsi arus yang rendah . HD44780 ini sudah tersedia dalam bentuk modul M1632

yang dikeluarkan Hitachi, Hyunday dan modul-modul M1632 lainnya. Berikut

adalah gambar dari LCD M1632.

Gambar 2.10 LCD M1632

HD44780 sebetulnya merupakan mikrokontroler yang dirancang khusus

untuk mengendalikan LCD dan mempunyai kemampuan untuk mengatur proses

scanning pada layar LCD yang terbentuk oleh 16 COM dan 40SEG sehingga

(11)

mengatur proses scanning pada layar LCD. Mikrokontroler atau perangkat tersebut

hanya mengirimkan data-data yang merupakan karakter yang akan ditampilkan

pada LCD atau perintah yang mengatur proses tampilan pada LCD saja.

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang

menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD berfungsi untuk

menampilkan karakter angka, huruf ataupun simbol dengan lebih baik dengan

komsumsi arus yang rendah. LCD dot matrik M1632 merupakan modul LCD

buatan Hitachi. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alat – alat

elektronik seperti televisi, kalkulator, ataupun layar komputer. Pada aplikasi LCD

yang digunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2x16. LCD sangat

berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan

status kerja alat.

Modul Prosesor M1632 pada LCD tersebut memiliki memori tersendiri sebagai

berikut :

1. CGROM (Character Generator Read Only Memory)

2. CGRAM (Character Generator Random Access Memory)

3. DDRAM (Display Data Random Access Memory)

Fungsi pin LCD Dot Matrix 2x16 M1632 sebagai berikut :

1. DB0 – DB7 adalah jalur data yang berfungsi sebagai jalur komunikasi untuk

mengirimkan dan menerima data atau instruksi dari mikrokontroler ke modul

LCD.

2. RS adalah pin yang berfungsi sebagai selektor register (register select) yaitu

dengan memberikan logika low (0) sebagai register perintah dan logika high (1)

(12)

3. R/W adalah pin yang berfungsi untuk menentukan mode baca atau tulis dari

data yang terdapat pada DB0 – DB7. Yaitu dengan memberikan logika low (0)

untuk fungsi read dan logika high (1) untuk mode write.

4. Enable (E) berfungsi sebagai Enable Clock LCD, logika 1 setiap kali

pengiriman atau pembacaan data.

Penulisan data register perintah LCD M1632 dilakukan dengan tujuan mengatur

tampilan LCD, inisialisasi dan mengatur Address Counter maupun Address Data.

Kondisi RS berlogika 0 menunjukkan akses data ke register perintah. RW berlogika

0 menunjukkan proses penulisan data akan dilakukan. Nibble tinggi (bit 7 sampai

bit 4) terlebih dahulu dikirimkan dengan diawali pulsa logika 1 pada E Clock.

Kemudian nibble rendah (bit 3 sampai bit 0) dikirimkan dengan diawali pulsa

logika 1 pada E Clock lagi. Untuk mode 8 bit interface, proses penulisan dapat

langsung dilakukan secara 8 bit (bit 7 sampai bit 0) dan diawali sebuah pulsa logika

1 pada E Clock. Proses Pembacaan data register perintah LCD M1632 biasa

digunakan untuk melihat status busy dari LCD atau membaca Address Counter.

RS diatur pada logika 0 untuk akses ke register perintah, R/W diatur pada logika

1 yang menunjukkan proses pembacaan data. 4 bit nibble tinggi dibaca dengan

diawali pulsa logika 1 pada E Clock dan kemudian 4 bit nibble rendah dibaca

dengan diawali pulsa logika 1 pada E Clock. Untuk mode 8 bit interface, pembacaan

8 bit (nibble tinggi dan rendah) dilakukan sekaligus dengan diawali sebuah pulsa

logika pada E Clock. Penulisan data pada register data LCD M1632 dilakukan

untuk mengirimkan data yang akan ditampilkan pada LCD. Proses diawali dengan

adanya logika 1 pada RS yang menunjukkan akses ke register data, kondisi R/W

(13)

tinggi (bit 7 sampai bit 4) dikirim dengan diawali pulsa logika 1 pada sinyal E Clock

dan kemudian diikuti 4 bit nibble rendah yang juga diawali pulsa logika 1 pada

sinyal E Clock. Pembacaan data dari register data LCD M1632 dilakukan untuk

membaca kembali data yang tampil pada LCD.

Proses dilakukan dengan mengatur RS pada logika 1 yang menunjukkan adanya

akses ke register data. Kondisi R/W diatur pada logika tinggi yang menunjukkan

adanya proses pembacaan data. Data 4 bit nibble tinggi dibaca dengan diawali

adanya pulsa logika 1 pada E Clock dan dilanjutkan dengan 4 bit nibble rendah

yang juga diawali dengan pulsa logika 1 pada E Clock.

2.3.1 Struktur memori LCD

Modul LCD M1632 memiliki beberapa jenis memori yang digunakan untuk

menyimpan atau memproses data-data yang akan ditampilkan pada layar LCD.

Setiap jenis memori mempunyai fungsi-fungsi tersendiri.

a. DDRAM

DDRAM merupakan tempat karakter yang ditampilkan berada. Contohnya,

karakter “A” yang ditulis pada alamat 00 akan tampil pada baris pertama dan kolom

pertama dari LCD. Apabila karakter tersebut ditulis pada alamat 10, karakter

tersebut akan tampil pada baris kedua kolom pertama dari LCD.

b. CGRAM

CGRAM adalah memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dan

bentuk karakter dapat diubah-ubah sesuai keinginan. Akan tetapi isi 27 memori

akan hilang saat power supply tidak aktif sehingga pola karakter akan hilang.

(14)

CGROM adalah memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dan

pola tersebut sudah ditentukan secara permanen dari HD44780 sehingga pengguna

tidak dapat mengubah lagi. Oleh karena ROM bersifat permanen, pola karakter

tersebut tidak akan hilang walaupun power supply tidak aktif.

2.3.2 Fungsi Pin LCD (Liquid Cristal Display) Dot Matrix 2 x 16 M1632

 DB0 – DB7 adalah jalur data (data bus) yang berfungsi sebagai jalur

komunikasi untuk mengirimkan dan menerima data atau instruksi dari

mikrokontrooler ke modul LCD.

 RS adalah pin yang berfungsi sebagai selektor register (register sellect) yaitu

dengan memberikan logika low (0) sebagai register perintah dan logika high

(1) sebagai register data.

 R/W adalah pin yang berfungsi untuk menentukan mode baca atau tulis dari

data yang terdapat pada DB0 – DB7. Yaitu dengan memberikan logika low

(0) untuk fungsi read dan logika high (1) untuk mode write.

 Enable (E), berfungsi sebagai Enable Clock LCD, logika 1 setiap kali

pengiriman atau pembacaan data

2.3.3 Register control yang terdapat dalam suatu LCD

Diantaranya adalah :

 Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari

mikrokontroler ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses

penulisan data atau tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal Display)

(15)

 Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari atau

keDDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data tersebut

keDDRAM sesuai dengan alamat yang telah diatur sebelumnya.

2.3.4 Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display)

Diantaranya adalah :

 Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan

menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan dengan bus

data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.

 Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan

jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan

yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data.

 Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis

data, sedangkan high baca data.

 Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.

 Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini

dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan ke

ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt.

2.4 Buzzer Mini

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah

getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir

sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang

pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi

(16)

arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma

maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik

sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa

digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan

pada sebuah alat (alarm). Berikut adalah gambar dari Buzzer mini

Gambar 2.11 Buzzer Mini

Buzzer adalah komponen tambahan dalam rancangan sistem. Fungsinya

adalah sebagai indikator jarak benda yang diukur oleh sensor. Buzzer sendiri adalah

sebuah komponen elektronika yang mengubah getaran listrik menjadi getaran

suara. Sesuai dengan pengertian buzzer, buzzer banyak digunakan sebagai indikator

maupun alarm yang menandakan suatu proses yang sedang terjadi maupun sudah

terjadi.

Prinsip kerja sebuah buzzer umumnya sama dengan loudspeaker

konvensional, yakni menghasilkan suara yang diakibatkan adanya arus listrik yang

mengalir didalamnya. Buzzer sendiri ada lah kumparan kuningan yang telah

disusun sedemikian rupa. Kumparan tersebut lalu dapat dialiri oleh listrik, yang

akan membuatnya tertarik kedalam dan keluar tergantung arah arus dan polaritas

magnetiknya. Karena kumparan tersebut diletakkan pada diafragma, maka setiap

gerakan yang dihasilkan oleh kumparan akan menggetarkan diafragma secara bolak

(17)

Rangkaian alarm buzzer tidak hanya digunakan sebagai penanda pada

sistem keamanan. Buzzer juga digunakan pada bel rumah, jam alarm, AC, dan

perangkat elektronik lainnya yang menggunakan sistem pengingat. Rangkaian

buzzer sederhana terdiri dari transistor sebagai driver yang berfungsi sebagai

saklar dan penguat arus. Cara kerja rangkaian alarm buzzer yaitu ketika sinyal

keluar dari mikrokontroler berlogika high, maka mikrokontroler akan

mengirimkan sinyal ke buzzer sehingga memicu buzzer untuk bekerja. Ketika

buzzer telah bekerja maka akan menciptakan suara yang telah diatur sesuai

dengan instruksi coding pada mikrokontroler.

Dalam sistem rangkaian ultrasonic ruler sendiri, buzzer digunakan

sebagai penanda jarak benda yang diukur. Artinya posisi benda (jauh atau dekat)

akan dinyatakan dalam bunyi yang dihasilkan oleh buzzer. Semakin dekat jarak

benda maka akan semakin cepat pula bunyi yang dihasilkan buzzer. Sebaliknya,

apabila jarak benda dan sensor semakin jauh, maka bunyi pada buzzer akan

semakin lambat. Buzzer tidak hanya berbunyi “bip”, melainkan juga dapat

divariasikan dari segi bebunyiannya. Kesemuanya itu dapat diatur dalam

memprogram mikrokontroler yang digunakan dalm sistem.

Salah satu jenis rangkaian buzzer yang biasa dikenal dan digunakan ialah

piezoelectric. Buzzer piezo memiliki sejumlah keunggulan diantaranya ialah

memiliki ukuran yang lebih ringan sehingga lebih mudah untuk digabungkan

dengan rangkaian elektrik lainnya. Buzzer piezo atau yang biasa disebut Beeper

termasuk dalam kelompok transduser.

Sejarah singkatnya, efek piezoelectric ditemukan pertama kali oleh dua

(18)

1880. Setelah itu, penemuan tersebut mulai populer pada tahun 1970-an ketika

telah dikembangkan di Jepang dan dinamakan Piezo Electric Buzzer. Cara kerja

buzzer ini adalah ketika tegangan listrik dialirkan ke komponen piezoelectric,

maka akan terjadi gerakan mekanis yang kemudian diubah menjadi bunyi

sehingga bisa didengar oleh manusia menggunakan resonator dan diafragma.

Karena ukurannya yang relatif ringan, rangkaian buzzer piezo mudah digerakkan

bila dibandingkan dengan speaker.

Apabila lebih besar dari itu, buzzer memerlukan driver untuk

mengangkat arus hingga bisa masuk ke buzzer. Untuk membuat driver sendiri,

kita membutuhkan rangkaian transistor. Komponen yang diperlukan untuk

membuat driver ialah transistor NPN BC547, resistor 100 ohm, dan buzzer.

Secara umum, pada skema buzzer ada komponen utama Timer IC NE555.

Kemudian LDR yang berfungsi sebagai penerima cahaya yang masuk. Apabila

cahaya yang diterima terlalu terang, maka tingkat resistensi LDR akan rendah

sehingga arus listrik tidak teralirkan mencapai buzzer. Sedangkan pada tingkat

cahaya rendah, tingkat resistensi LDR akan tinggi sehingga mampu mengalirkan

listrik mencapai buzzer. Bersamaan dengan resistensi LDR yang tinggi, IC akan

mendorong buzzer sehingga bunyi yang dihasilkan buzzer bisa terdengar serta

mendeteksi adanya bahaya.

Buzzer Listrik adalah sebuah komponen elektronika yang dapat

mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Pada umumnya, Buzzer yang

merupakan sebuah perangkat audio ini sering digunakan pada rangkaian

anti-maling, Alarm pada Jam Tangan, Bel Rumah, peringatan mundur pada Truk dan

(19)

digunakan adalah Buzzer yang berjenis Piezoelectric, hal ini dikarenakan Buzzer

Piezoelectric memiliki berbagai kelebihan seperti lebih murah, relatif lebih

ringan dan lebih mudah dalam menggabungkannya ke Rangkaian Elektronika

lainnya. Buzzer yang termasuk dalam keluarga Transduser ini juga sering disebut

dengan Beeper.

Efek Piezoelectric (Piezoelectric Effect) pertama kali ditemukan oleh dua

orang fisikawan Perancis yang bernama Pierre Curie dan Jacques Curie pada

tahun 1880. Penemuan tersebut kemudian dikembangkan oleh sebuah

perusahaan Jepang menjadi Piezo Electric Buzzer dan mulai populer digunakan

sejak 1970-an.

2.5 LED (Light Emitting Dioda)

LED (Light Emitting Dioda) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya

pada saat mendapat arus bias maju (forward bias). LED (Light Emitting Dioda)

dapat memancarkan cahaya karena menggunakan dopping galium, arsenic dan

phosporus. Jenis doping yang berbeda diata dapat menhasilkan cahaya dengan

warna yang berbeda. LED (Light Emitting Dioda) merupakann salah satu jenis

dioda, sehingga hanya akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED akan

memancarkan cahaya apabil diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi forward

bias. Berbeda dengan dioda pada umumnya, kemampuan mengalirkan arus pada

LED (Light Emitting Dioda) cukup rendah yaitu maksimal 20 mA. Apabila LED

(Light Emitting Dioda) dialiri arus lebih besar dari 20 mA maka LED akan rusak,

sehingga pada rangkaian LED dipasang sebuah resistor sebgai pembatas arus.

Simbol dan bentuk fisik dari LED (Light Emitting Dioda) dapat dilihat pada gambar

(20)

Gambar 2.12 Simbol dan Pisik LED

2.5.1 Cara Kerja LED (Light Emitting Diode)

Cara kerja LED hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu

kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya

apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda. LED

terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan

junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor

adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor

yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan.

Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju

ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke

wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif

(P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan

memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).

(21)

2.5.2 Cara Mengetahui Polaritas LED

Untuk mengetahui polaritas terminal Anoda (+) dan Katoda (-) pada LED.

Kita dapat melihatnya secara fisik berdasarkan gambar diatas. Ciri-ciri Terminal

Anoda pada LED adalah kaki yang lebih panjang dan juga Lead Frame yang lebih

kecil. Sedangkan ciri-ciri Terminal Katoda adalah Kaki yang lebih pendek dengan

Lead Frame yang besar serta terletak di sisi yang Flat.

Gambar 2.14 Cara Melihat Polaritas LED

2.5.3 Warna – warna LED (Light Emitting Diode)

Saat ini, LED telah memiliki beranekaragam warna, diantaranya seperti

warna merah, kuning, biru, putih, hijau, jingga dan infra merah. Keanekaragaman

Warna pada LED tersebut tergantung pada wavelength (panjang gelombang) dan

senyawa semikonduktor yang dipergunakannya. Berikut ini adalah Tabel Senyawa

Semikonduktor yang digunakan untuk menghasilkan variasi warna pada LED :

Bahan Semikonduktor Wavelength Warna

Gallium Arsenide (GaAs) 850-940nm Infra Merah

Gallium Arsenide Phosphide (GaAsP) 630-660nm Merah

(22)

Gallium Arsenide Phosphide Nitride (GaAsP:N) 585-595nm Kuning

Aluminium Gallium Phosphide (AlGaP) 550-570nm Hijau

Silicon Carbide (SiC) 430-505nm Biru

Gallium Indium Nitride (GaInN) 450nm Putih

Tabel 2.1 Warna LED

2.5.4 Tegangan Maju (Forward Bias) LED

Masing-masing Warna LED (Light Emitting Diode) memerlukan tegangan

maju (Forward Bias) untuk dapat menyalakannya. Tegangan Maju untuk LED

tersebut tergolong rendah sehingga memerlukan sebuah Resistor untuk membatasi

Arus dan Tegangannya agar tidak merusak LED yang bersangkutan.

Warna Tegangan Maju @20mA

Infra Merah 1,2V

Merah 1,8V

Jingga 2,0V

Kuning 2,2V

Hijau 3,5V

Biru 3,6V

Putih 4,0V

Gambar

Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik
Gambar 2.2 Cara kerja sensor Ultra sonic
Gambar 2.3 Arduino USB
Gambar 2.4 Arduino Serial
+6

Referensi

Dokumen terkait

“Pengaruh Kompensasi, Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi Pada Perusahaan Umum di Surabaya dan Sidoarjo”. Skripsi Sarjana tak

X Penerimaan penawaran Penerimaan Barang Surat Jalan Penyerahan berkas-berkas transaksi Faktur penjualan Penawaran barang Penerimaan Purchase Order Customer Pembuatan

Dalam membantu masalah yang dihadapi para pencipta musik atau lagu tersebut maka di Indonesia banyak terbentuk suatu lembaga kolektif performing right (hak

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa responden yang mempunyai persepsi tidak setuju terhadap waktu antrian lebih banyak terdapat pada responden

Saya tidak kesulitan menghabiskan rokok yang memiliki kadar

Dari sembilan atribut yang digunakan yaitu umur, pekerjaan, penghasilan, jenis asuransi, jangka waktu, cara bayar, mata uang, premi, dan jumlah hari dengan menggunakan

Jawaban: Sinetron India nggak suka kak, tapi yang bersambung-sambung gitu.. Kalau film india yang sekali tayang langsung habis, itu baru suka

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa self efficacy memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku merokok pada siswa kelas X SMK Saraswati Salatiga.. Berdasarkan