• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Tenun Ulos di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan 1980-2006

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perkembangan Tenun Ulos di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan 1980-2006"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

xv

ABSTRAK

Skripsi ini meneliti tentang tenun ulos di Sipirok, yang lambat laun mengalami perkembangan yang pasti. Pada awalnya para penenun di Sipirok, menenun dengan menggunakan alat yang sangat sederhana yaitu hasaya yang peralatannya dapat ditemukan disekitar kawasan para penduduk. Dengan hasil tenunan berupa Abit Godang dan Parompa Sadun, yang merupakan bagian dari perlengkapan kegiatan upacara adat di Tapanuli Selatan. Kajian ini menggunakan metode sejarah dalam proses penelitiannya. Pada proses heuristik, digunakan sumber-sumber berupa arsip milik pemerintah daerah Kabupaten Tapanuli Selatan, jurnal dan buku-buku sejaman serta narasumber sebagai data primer, serta buku, artikel, jurnal, skripsi, tesis sebagai data sekunder. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan verifikasi, yakni kritik intern dan ekstern untuk menemukan fakta-fakta. Selanjutnya fakta tersebut diinterpretasikan, sehingga diperoleh data yang objektif untuk diceritakan kembali dalam proses historiografi.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perkembangan pertenunan ulos di Sipirok, yang dalam pekembangannya tak lepas dari peran pemerintah daerahnya. Untuk mendukung tujuan tersebut dijelaskan pula kegiatan bertenun sebelum tahun 1980.

Pada tahun 1985, para penenun di Sipirok mulai mengenal dan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin. Penggunaan ATBM tidak serta merta menyingkirkan alat tenun terdahulu yaitu hasaya. Alat tenun hasaya tetap digunakan untuk memproduksi kain tenun adat, abit godang dan parompa sadun, sedangkan ATBM hanya digunakan untuk memproduksi kain tenun non adat seperti kain songket, bakal baju, hiasan dinding dan lain sebagainya. Penganekaragaman jenis produksi tenunan ini tentu saja menyerap tenaga kerja khususnya terhadap anak-anak gadis. Dalam perkembangan pertenunan yang terjadi di Sipirok, tidak dapat dilepaskan dari peranan pemerintahnya yang senantiasa memberikan bantuan baik berupa alat, modal, bahan baku, maupun pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan keahlian dan kreatifitas penenun agar dapat menghasilkan tenunan yang diminati konsumen sehingga mampu bersaing dipasaran.

Kata kunci: Pertenunan, Abit godang dan Parompa Sadun, ATBM, Sipirok.

Referensi

Dokumen terkait

Indikator keberhasilan pada penelitian ini secara umum diukur dari (1) keberadaan komik sains berbasis mitigasi bencana yang sudah tervalidasi dan siap didistribusikan di SD/MI di

4.3 Mempraktikkan pola gerak dasar manipulatif sesuai dengan dimensi anggota tubuh yang digunakan, arah, ruang gerak, hubungan, dan usaha, dalam berbagai

Indikator keberhasilan pada penelitian ini secara umum diukur dari (1) keberadaan komik sains berbasis mitigasi bencana yang sudah tervalidasi dan siap didistribusikan di SD/MI di

ketidakseimbangan waktu penyelesaian produk di setiap stasiun kerja yang akan.. mengakibatkan adanya penumpukan barang setengah jadi dan idle time

3.2 Mengetahui konsep gerak dasar non lokomotor sesuai dengan dimensi anggota tubuh yang digunakan, arah, ruang gerak, hubungan, dan usaha, dalam berbagai bentuk

Salah satu fungsi penting manajemen adalah perencanaan. Dalam perencanaan, mereka dihadapkan pada pengambilan keputusan yang menyangkut pemilihan berbagai macam

XML (extensible Markup Language), dapat digunakan bersama-sama HTML yang digunakan pada PHP, dan sangat memperluas kapabilitas halaman Web untuk menyampaikan secara virtual

lah pembangunan cek dam dalam rangka uaaha pongnwetan tanah dan polo otarian alara yang sangat orat hubungannya dengan tap* ta guna tanah, maka tujuan utama dalam penulisnn