• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Responsivitas Web pada Situs Web Perpustakaan Universitas Brawijaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Responsivitas Web pada Situs Web Perpustakaan Universitas Brawijaya"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Situs Web

Situs webmerupakan jaringan dokumentasi yang sangat besar yang saling berhubungan satu dan lainnya. Satu set protokol yang mendefinisikan bagaimana sistem bekerja dan mentransfer data, dan sebuah software membuatnya bekerja dengan mulus. Webmenggunakan teknik hypertext dan mulitimedia yang membuat internet mudah digunakan dijelajahi dan dikonstribusikan. Adapun pengertianweb menurut Hanson (2000):

Web merupakan sistem hypermedia yang berarea luas yang ditujukan untuk akses secara universal, salah satu kuncinya adalah kemudahan tempat seseorang atau perusahaan dapat menjadi bagian dariwebberkonstribusi pada web.

Menurut Suwanto Raharjo (2000), web merupakan salah satu layanan internet yang paling banyak digunakan dibanding dengan layanan lain seperti ftp, gopher, news atau bahkan email. Pendapat lain menyatakan bahwawebsite yaitu:

Webadalah suatu metode untuk menampilan informasi di internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan link satu dokumen dengan dokumen lainnya hypertext yang dapat diakses melalui sebuah browser.(Yuhefizar, 1998).

(2)

atauWeb, dan dapat diakses oleh seluruh pemakai internet (Wahana Komputer, 2003).

Dari beberapa definisi di atas dapat dinyatakan bahwa website merupakan kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik bersifat statis maupun dinamis membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).

2.2 Fungsi Situs Web

Ada beberapa fungsi situs web secara umum menurut Jamadi (2004, 2) yaitu sebagai berikut:

1. Fungsi komunikasi

Umumnya semua situs web memiliki fungsi komunikasi diantaranya dengan adanya fasilitas seperti web base email, halaman form contact, chatting dan lain-lain.

2. Fungsi informasi

Situs web mempunyai fungsi informasi seperti news, profile company, library, referensi dan lain-lain.

3. Fungsi entertainment

Situs web juga dapat memiliki fungsi hiburan seperti beberapa situs web seperti yang menyediakan online game, music, movie dan sebagainya. 4. Fungsi transaksi

Situs web juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk bertransaksi bisnis seperti online order, pembayaran dengan kartu kredit dan lain-lain. 2.3 Perkembangan SitusWeb

(3)

web menggunakan konsep multimedia, informasi dapat disajikan dengan menggunakan banyak media, seperti teks, gambar, animasi, suara, atau film.

Web merupakan teknologi yang mempercepat peradaban manusia, penghubung segala umat manusia di dunia tanpa harus bertemu langsung. Berbagai web menyediakan berbagai macam informasi yang dapat diakses secara langsung dan gratis. Pengetahuan berkembang dengan cepat melalui jalur web, hal ini dikarenakan manusia mampu mengakses informasi, menggabungkan, dan kemudian menciptakan inovasi-inovasi baik dari sosial maupun teknologi yang dimanfaatkan oleh manusia.

Arsitektur web pertama kali dikembangan untuk tujuan militer dalam proyek yang dinamakan DARPA yang menghubungkan komputer pertama kali. Perkembangan ini kemudian dilanjutkan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1991 dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dengan memperkenalkan apa yang disebut sebagai situs web. Pengembangan web ini sampai sekarang terus berlanjut dan melahirkan berbagai generasi web. Inilah yang menjadi alasan munculnya generasi web selanjutya yaitu Web 2.0, bahkan saat ini kita sudah mengenal Web 3.0.Generasi Web ini juga sebenarnya hanya sebagai standar tingkat penggunaan web.

1. Web 1.0

(4)

untuk browsing atau mencari informasi tertentu. Beberapa ciri khas dari web 1.0 antara lain :

1. Halaman statis

2. Penggunaan framesets 3. Online Guestbook 4. GIF tombol

2. Web 2.0

Istilah Web 2.0 pertama kalinya diperkenalkan oleh O’Reilly Media pada tahun 2004 sebagai teknologi web generasi kedua yang mengedepankan kolaborasi dan sharing informasi secara online.Dalam standar Web 2.0, websudah merupakan ajang interaksi antar sesama pengguna misalnya blog pribadi, friendster, multiply dan lain sebagainya. Bentuk yang menjadi khas pada generasi ini adalah webbukan hanya merupakan sumber bacaan dan mencari informasi namun juga sebagai bagian dari interaksi sosial. Adapun pendapat Tim O’Really (2009) Web 2.0 yaitu:

revolusi bisnis di industri komputer yang disebabkan oleh pengguna internet sebagai platform dan merupakan suatu percobaan dalam memahami berbagai aturan untuk mencapai keberhasilan pada platform baru tersebut.

Website yang dibangun dengan menggunakan teknologi Web 2.0 memiliki fitur-fitur sebagai berikut:

1. CSS (Cascading Style Sheets)

2. Aplikasi Rich Internet atau berbasis Ajax

(5)

4. Sindikasi dan agregasi data menggunakan RSS/Atom

5. URL yang valid

6. Folksonomies

7. Aplikasi wiki pada sebagian atau seluruh website

8. XML Web-Service API

3. Web 3.0

Web 3.0 merupakan generasi ketiga dari layanan internet berbasis web. Konsep Web 3.0 pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001, saat Tim BernersLee, penemu World Wide Webmenulis sebuah artikel ilmiah yang menggambarkan Web 3.0 sebagai sebuah sarana bagi mesin untuk membaca halaman-halaman web. Hal ini berarti bahwa mesin akan memiliki kemampuan yang sama dengan manusia dalam membaca web. Menurut John Markoff, Web 3.0 adalah “sekumpulan teknologi yang menawarkan cara baru yang efisien dalam membantu komputer mengorganisasi dan menarik kesimpulan dari data online”.

(6)

akan mampu mencari, membagi, dan mengintegrasikan informasi dengan cara yang lebih mudah.Web 3.0 memiliki beberapa standar operasional agar dapat menjalankan fungsinya dalam menampung metadata, yaitu RDF (Resource Description Framework), dan OWL (Ontologi Web language).Beberapa ciri khas dari web 3.0 yaitu:

1. Transformation dari tempat penyimpanan yang bersifat terpisah-pisah menjadi satu.

2. Ubiquitous connectivity, memungkinkan info diakses di berbagai media.

3. Network computing, software-as-a-service business models, Web services interoperability, distributed computing, grid computing and cloud computing;

4. Open technologies, sebagian besar semuanya berjalan dalam platform open source/free.

5. Open identity(OpenID), seluruh info adalah bebas dan sebebas – bebasnya.

6. The intelligent web,semanticweb technologies such as RDF, OWL, SWRL, SPARQL, GRDDL, semantic application platforms, and statement-based datastores;

7. Distributed databases, database terdistribusi dalam WWD ( World Wide Database ).

8. Intelligent applications.

(7)

1. Web semantik

2. Format mikro

3. Pencarian dalam bahasa pengguna

4. Penyimpanan data dalam jumlah besar

5. Pembelajaran lewat mesin

WEB 1.0 WEB 2.O WEB 3.0

Aplikasi – aplikasi online dalam website dapat

saling berinteraksi

Memiliki sifat Read Bersifat Write and Read Visual Berbasis 3D Bersifat interaktif Internet sebagai platform Memilikiwebservice Mengharuskan pengguna

internet untuk datang ke dalam website tersebut dan melihat satu persatu

konten di dalamnya

Pengguna internet dapat melihat konten suatu

website tanpa harus berkunjung ke alamat situs

yang bersangkutan

Terjadi konvergensi yang sangat dekat antara dunia

TI dengan dunia telekomunikasi

Pelaku utama Perusahaan yang memiliki web saja

Pelaku utama Perusahaan, and drop, auto complete, chat, voice dapat dilakukan

layaknya aplikasi desktop

Dapat mengakses internet melalui gadget lain selain

computer

(8)

2.4 Web Semantik

Web semantik merupakan sekumpulan informasi yang dikumpulkan dengan metode tertentu agar dapat dengan mudah diproses oleh mesin, dalam skala yang besar. Menurut Jhon Markoff (2015) yaitu “sekumpulan teknologi yang menawarkan cara baru yang efesien dalam membantu komputer mengorganisasikan dan menarik kesimpulan dari data online”. Adapun pendapat dari Nuriana Ayuningtyas (2009, 30) semantik web yaitu:

Web semantik merupakan perkembangan dari world wide web dimana konten web yang ditampilkan tidak hanya dalam bahasa format manusia yang umum (natural language) tetapi juga dalam format yang dapat dibaca dan digunakan oleh mesin (software).

Semanticweb merupakan visi masa depan web, dan informasi diberi arti eksplisit, sehingga lebih mudah diproses oleh mesin secara otomatis dan lebih mudah menyatukan informasi yang tersedia di web.(Thamrin, 2016, 2).Kata semantic berarti makna atau sesuatu yang berhubungan dengan ilmu yang mempelajari makna dan perubahan makna.Websemantic menurut Berners-lee & Connolly (1998) pada proposalnya kepada World Wide Concorcium (W3C) menyebutkan bahwa dalam konteks semanticweb, kata semantic menunjukkan bahwa makna dari suatu data yang terdapat dalam web dapat dipahami bukan hanya oleh manusia namun juga oleh mesin (machine understandable).

(9)

service seperti mesin pencari yang menggabungkan berbagai macam halaman kedalam satu koleksi yang sama. WebSemantic juga memiliki hal yang sama, perbedaanya terletak pada metode pencarian halaman web yang diinginkan. Jika pada halaman web biasa hanya hanya dapat mencari halaman web yang memiliki sebuah atau beberapa kata yang menjadi bahan pencarian, sedangkan dalam websemantic dapat melakukan pencarian dengan lebih terstruktur, pertanyaan yang spesifik yang di tulis kedalam bentuk yang dimengerti oleh mesin.

Tujuan utama websemantik adalah untuk menemukaninformasi yang tepat dan cepat dalam kumpulan informasi yang tersebar luas dalam dunia internet. 2.4.1 ArsitekturWeb Semantik

Prinsip-prinsip web semantik diimplementasikan dalam lapisan teknologi web dan standar. Menurut W3C (World Wide Web Consortium) arsitektur dari semantik web terdiri dari beberapa komponen, XML, XML Schema, RDF, RDF Schema, dan OWL.

1. XML dan XML Schema

Extensible Markup Language (XML) merupakan bahasa markup yang di desain untuk menjadi sarana yang mudah dalam mengirimkan dokumen melalui web. XML Schema merupakan bahasa yang digunakan untuk mendefinisikan sekumpulan aturan (Schema) yang harus dipatuhi oleh dokumen XML .

2. RDF dan RDF Schema

(10)

menggunakan sekumpulan format sintaks. Dengan menggunakan RDF, website dapat menyimpan dan melakukan pertukaran informasi antara web.

3. Ontologi Web Language (OWL)

OWL adalah suatu bahasa yang dapat digunakan oleh aplikasi-aplikasi yang bukan sekedar menampilkan informasi tersebut pada manusia melainkan juga yang perlu memproses isi informasi.

Keuntungan yang dimiliki oleh web semantik adalah sebagai berikut: 1. waktu yang diperlukan untuk mendapatkan informasi yang dicari lebih

singkat.

2. Pekerjaan pencarian yang dilakukan manusia dapat digantikan oleh mesin.

2.5 Pengertian Website Statis dan Dinamis 2.5.1 Web Statis

Web Statis adalah web yang berisi atau menampilkan informasi yang sifatnya statis (tetap), sedangkan web dinamis web yang menampilkan informasi serta dapat berinteraksi dengan user yang sifatnya dinamis (Sutarman, 2003). Web statis terdiri dari tiga kategori desain yaitu:

1. Full desain standar HTML

2. Full desain animatif dengan menggunakan Flash 3. Kombinasi desain dengan flash

(11)

tetap, jarang berubah dan hanya bisa di update oleh pemilik saja. Contoh dari website statis yaitu profil perusahaan. Menurut Pipiapioh (2010) “website statis adalah web yang mempunyai halaman tidak berubah”. Artinya untuk melakukan perubahan pada suatu halaman pada website dilakukan secara manual dengan mengedit source code yang menjadi struktur dari website tersebut.

Adapun menurut Suyanto (2007,22) “Web statis yaitu mengganti dan menambah halaman web dengan secara langsung pada halaman bersangkutan”.

2.5.2 Web Dinamis

Website dinamis merupakan website yang mempunyai arus informasi dua arah, yakni yang berasal dari pengguna dan pemilik, sehingga proses mengupdate dapat dilakukan oleh pengguna dan pemilik website. Contoh dari website dinamis yaitu, friendster, multiply dan facebook. Adapun pendapat Web dinamis menurut Arief, R (2009) yaitu:

web dinamis merupakan website yang secara struktur diperuntukan untuk update sesering mungkin. Website dinamis terdiri dari halaman frontend yang bisa diakses oleh user pada umumya, juga disediakan halaman backend untuk mengedit konten dari website.

Pembuatan halaman web dinamis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan clien side atau dengan server side. Penggunaan clien side atau dengan server side tidak saling bertentangan melainkan saling melengkapi.

2.6 ResponsiveWeb

(12)

web designer untuk menciptakan suatu website yang bisa digunakan secara optimal pada mobile phone. Sebelum responsive web diciptakan para webdesigner telah membuat suatu website yang memiliki dua versi yaitu versi PC dan versi mobile dengan tambahan m. pada situs website tersebut, namun hal tersebut juga sangat membingungkan karna suatu instansi harus memiliki dua website yaitu website untuk PC dan website untuk mobile, bahkan sebagian instansi menggunakan aplikasi khusus untuk mobile device.

Pada tahun 2010 Ethan Marcotte menciptakan sebuah istilah yaitu Responsive Web Design (RWD) untuk mendeskripsikan pendekatan tentang sebuah layout suatu web yang terdiri dari fluid grid, fluid images, dan CSS 3 media queries yang dapat merespon terhadap ukuran layar device yang berbeda-beda hanya dengan menggunakan satu website saja. Dengan adanya Responsive Web Design maka dapat mengoptimalkan kegunaan dari website itu sendiri, karena dengan menggunakan responsiveweb pengguna bisa leluasa mengakses website tersebut menggunakan beraneka macam gadget,PC, Laptop, Smartphone, Tablet (Alatas, 2013). Menurut Ethan Marcotte (2011) Responsive Web menyinggung tentang aspek pembuatan halaman website dan pengalaman yang dirasakan oleh user. Adapun pendapat lain menyatakan bahwa:

Responsive Web sebuah pendekatan yang menunjukkan bahwa desain dan pengembangan harus menanggapi perilaku dan lingkungan pengguna berdasarkan pada ukuran, platform dan orientasi layar. Praktik ini meliputi penggunan perpaduan grid fleksibel dan layout, gambar dan CSS media query Muhammad Turmudzi (2015, 2).

(13)

membuat sebuah website mampu untuk mengenali ukuran perangkat pengguna dan membuat website dapat memberikan tampilan yang sesuai dengan ukuran perangkat pengguna, tanpa merusak tampilan website tersebut, sehingga tingkat usabilitas pada jenis-jenis perangkat tetap maksimal.

Dari beberapa pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa Responsive Web merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk membuat layoutweb dengan menyesuaikan tampilan device atau perangkat yang digunakan pengunjung web baik ukuran maupun orientasi, sehingga tampilan perangkat yang bergerak pada mobile device akan tetap sama dengan tampilan di komputer.

Menurut Scott Jehl (2014) dalam bukunya Responsible Responsive Design menyatakanbahwa suatu website yang sudah responsif juga harus responsible atau bisa diartikan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip website yang baik dan sesuai standar dan juga telah memenuhi keinginan pengguna. Maka untuk memenuhi standar dari suatu responsifwebsite yang responsible Scott Jehl menyebutkan beberapa unsur yaitu: usability, access, sustainability, performance.

Menurut Waller, A (2015) terdapat empat hal untuk membangun suatu responsive web dalam artikelnyaHeuristics of Responsive Web Design sebagai berikut:

1. Flexible Everything

Fleksible Everything mencakup banyak aspek diantaranya layout dari halaman website yang menyesuaikan ukuran layar browser, menampilkan gambar dengan skala yang profesional sesuai layar browser. Secara umum fleksible everything adalah kemampuan elemen halaman website yang menyesuaikan persentase ukurannya berdasarkan ukuran layar browser.

(14)

Indikator ini berfokus pada kemampuan mobile device yang terbatas, tidak seperti dekstop PC maupun laptop. Faktor-faktor seperti ukuran layar yang lebih kecil, fokus pada content dan tugas-tugas penting, optimalisasi performa, bisa menjadi acuan untuk membuat responsive web design yang lebih baik.

2. Design for Progressive Enhancement

Merupakan sebuah pendekatan pada pengembangan web yang bertujuan untuk memberikan pengalaman terbaik kepada khalayak seluas mungkin.

3. Optimize Content Rather Than Support

Fokus dari indikator ini adalah untuk mengutamakan konten dari pada elemen-elemen lain yang mendukung dan pelengkap halaman web. Terdapat tiga elemen utama dalam teknologi responsive web design yaitu:

1. Tata letak Fleksibel Berbasis Grid 2. Gambar dan media fleksibel 3. Media queries

2.6.1 Tata Letak Fleksibel Berbasis Grid

Tata letak berbasis grid merupakan salah satu pilar penting dalam designresponsive. Tata letak responsive adalah menggunakan CSS untuk posisi dan untuk meletakkan margin dan spasi untuk menerapkan berbagai jenis tata letak web dengan cara baru.Tata letak dan ukuran teks biasanya dinyatakan dalam pixel, tata letak berbasis presentase dan ukuran berbasis “em” .

(15)

(Marcotte, 2011, 20)

2.6.2 Gambar dan Media Fleksibel

Menurut Ethan Marcotte dalam bukunya responsivewebdesign salah satu masalah terbesar yang dapat dijawab oleh responsivewebdesign adalah penggunaan gambar dalam website. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam mengatur ukuran gambar secara proporsional. Salah satu yang paling populer yang ditulis Ethan Marcotte dalam artikelnya tentang fluid image adalah penggunaan “max-width” dalam CSS,teknik ini pertama kali diuji coba oleh Richard Rutter.

Saat aturan tentang ukuran gambar ini belum ada, pada umumnya setiap gambar akan memuat dalam ukuran aslinya, kecuali area tampilan menjadi lebih sempit dari lebar asli gambar itu. Lebar maksimum gambar diatur ke 100% dari lebar layar atau browser, sehingga ketika 100% menjadi lebih sempit maka ukuran gambar tidak akan berubah. Gagasan dibalik fluid image adalah bahwa dalam memberikan gambar pada ukuran maksimum yang akan digunakan, browser mengubah ukuran gambar yang diperlukan saat menggunakan CSS untuk membimbing ukuran size secara efektif (Knight, 2012, 13).

2.6.3 Media Queries

Media query adalah mekanisme untuk mengindentifikasi jenis media, karakteristik fisik perangkat, dan browser yang digunakan (Marcotte, 2011, 74).

(16)

Perangkat yang sudah mendukung CSS3 akan mendukung fitur media query dalam mendeteksi target ukuran perangkat.

Fitur baru pada CSS3 juga mencakup orientasi (Potrait dan Landscape), dengan mendeteksi ukuran resolusi layar sehingga dapat membuat beberapa style sheet serta perubahan tata letak dasar di definisikan sesuai dengan rentang lebar bahkan untuk orientasi landscape dan potrait.

2.7 Situs Web Perpustakaan

2.7.1 Pengeretian Situs Web Perpustakaan

Situs web perpustakaan adalah salah satu layanan yang diperoleh pengguna dalam memanfaatkan dan mengeskplorasi koleksi yang dimilki oleh sebuah perpustakaan dengan menggunakan jaringan internet. Situs web perpustakaan biasanya bertujuan untuk mempermudah pengguna untuk mencari koleksi yang dimiliki oleh sebuah perpustakaantanpa harus melakukan kunjungan secara fisik ke perpustakaan tersebut.

(17)

Perpustakaan digital merupakan suatu organisasi yang menyediakan sumber informasi termasuk penyiapan staff yang ahli dalam menyeleksi, menstruktur, mengakses, menginterpretasi, menyebarkan, menyimpan berbagai hasil kerja berupa digital dan menyajikannya secara ekonomis untuk keperluan masyarakat.

Menurut Hasugian (2008, 143), “digital library atau system perpustakaan digital merupakan konsep menggunakan internet dan teknologi informasi dalam manajemen perpustakaan”.

Dari definisi yang telah dipaparkan di atas maka dapat dinyatakan bahwa situs web perpustakaan merupakan penggabungan dari sistem informasi perpustakaan melalui web atau pun secara elektronik yang menyediakan sumber informasi termasuk penyiapan staff yang ahli dalam menyeleksi, menstruktur, mengakses,menginterpretasi, menyebarkan, menyimpan berbagai hasil kerja berupa digital dan menyajikannya secara ekonomis untuk keperluan masyarakat yang dewasa ini lebih dikenal dengan istilah digital library.

(18)

perpustakaan harus mulai mengupayakan pembuatan home page atau situs perpustakaan dan memuat berbagai informasi tentang perpustakaan.Situs yang sederhana dapat dikembangkan sendiri dan dimuat di server web PT atau komersial sebelum perpustakaan memiliki server sendiri. Kegiatan ini, walaupun sebagai eksperimen, akan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pustakawan dalam pengembangan dan pemeliharaan situs web. Disamping itu, pengalaman yang diperoleh akan mendorong kesungguhan pustakawan untuk mengembangkan pelayanan berbasis web.

2.7.2 Unsur-unsur SitusWeb Perpustakaan

Website perpustakaan merupakan salah satu layanan informasi dari perpustakaan yang berbasis internet, maka dari itu dalam membuat website sebuah perpustakaan dibutuhkan beberapa unsur tertentu agar tampilan website perpustakaan dapat memenuhi standar. Menurut Suyanto (2007, 22) dalammen-design sebuah situs web perpustakaan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:

1. Homepage

(19)

dari situs web bersangkutan. Suatu homepage dari situs web perpustakaan minimal menyangkut hal-hal sebagai berikut:

1. Nama instansi yang menaungi perpustakaan;

2. Logo atau simbol instansi yang menaungi perpustakaan;

3. Alamat kantor, nomor telepon dan fax, alamat e-mail perpustakaan; 4. Suatu gambar dalam bentuk citra (image) yang memberikan informasi

tentang sesuatu yang menarik dari daerah bersangkutan (landmark), bisa berbentuk pemandangan, gedung monumental, atau produk unggulan;

5. Suatu teks kalimat yang berhubungan dengan keberadaan situs web perpustakaan (jargon);

6. Kontak e-mail (alamat e-mail manajer situs) untuk menyampaikan suatu permintaan atau keterangan;

7. Link dengan isi yang tersedia pada situs web pemda; 8. Fasilitas pencarian.

2. Data dan Informasi

Data dan informasi pada situs web disajikan dalam bentuk teks. Beberapa ketentuan yang berhubungan dengan pembuatan teks antara lain:

1. Informasi yang disajikan harus dalam bentuk format teks/HTML;

(20)

3. Teks tidak boleh mengunakan flash; 4. Teks harus selalu dalam bentuk statis; 3. Penyajian Teks

Penyajian teks menggunakan huruf yang sudah terdapat pada perangkat lunak yang digunakan. Beberapa aturan di dalam pemilihan huruf untuk teks pada situs web, antara lain:

1. Ukuran huruf tidak diatur/dispesifikasi;

2. Pada umumnya, huruf yang digunakan untuk teks adalah Arial,Helvetica, Times New Roman;

3. Huruf kapital dan miring dapat digunakan di dalam pembuatan teks; 4. Huruf yang berwarna jangan menggunakan warna putih, sebab tidak

dapat dicetak;

5. Warna huruf yang digunakan harus kontras dengan warna latar belakang untukmemudahkan di dalam pembacaan.

4. Warna

Jumlah warna sebanyak 261 harus digunakan untuk keperluan garfis, teks dan hyperlinks.Suatu bentuk grafis jika memungkinkan harus ditampilkan dengan menggunakan web palette, tanpa menyertakan tampilan JPEG.Warna latar belakang harus dipilih dari web palette, dan harus kontras dengan warna teks yang digunakan.Hindari warna merah dan hijau bersamaan karena dapat menimbulkan masalah bagi pengguna yang buta warna.

(21)

Format citra (image) dan gambar direkomendasikan menggunakan format .gif dan .jpg.Gambar tunggal bila memungkinkan ukurannya dibawah 30 kb.Bila gambar yang ditampilkan mempunyai ukuran besar, diperlukan tampilan peringatan dan ukuran arsip bagi pengguna.Ukuran gambar atau citra yang besar jangan ditampilkan pada homepage.Sebaiknya panjang dan lebar dimensi gambar disertakan dalam etiket gambar.Gambar atau citra tidak boleh mengandung teks, terkecuali versi teks HTML yang disediakan.Gambar yang menggunakan palette terbatas harus dalam format .gif. Total ukuran untuk animasi.gif jangan melebihi 30 kb.

Sedangkan menurut Adji (2000, 6) untuk menyediakan keberadaan sebuah website perpustakaan, maka harus tersedia unsur-unsur penunjangnya, yaitu sebagai berikut:

1. Nama domain (Domain name/URL–Uniform Resource Locator)

(22)

website perusahaan), ac.id (nama domain website pendidikan), go.id (nama domain website instansi pemerintah), or.id (nama domain website organisasi).

2. Rumah tempat website(Web Hosting)

Web hosting merupkaan ruangan yang terdapat dalam harddisk tempat menyimpan berbagai data, file-file, gambar dan lain sebagainya yang akan ditampilkan di situs web. Besarnya data yang bisa dimasukkan tergantung dari besarnya web hosting yang disewa/dipunyai, semakin besar web hosting semakin besar pula data yang dapat dimasukkan dan ditampilkan dalam situs web.Web hosting juga diperoleh dengan menyewa.Besarnya hosting ditentukan ruangan harddisk dengan ukuran MB (Mega Byte) atau GB (Giga Byte). Lama penyewaanweb hosting rata-rata dihitung per tahun. Penyewaan hosting dilakukan dari perusahaan-perusahaan penyewa web hosting yang banyak dijumpai baik di Indonesia maupun luar negeri.

3. Bahasa Program (Scripts Program)

(23)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam mendesain sebuah situs web perpustakaan haruslah memperhatikan unsur-unsur yang terdapat pada situs web perpustakaan. Unsur-unsur utama dalam situs web serta unsur-unsur penunjang pada situs web perpustakaan.

2.7.3 Konten Situs Web Perpustakaan

Konten merupakan kandungan atau isi dari suatu media. Media untuk penyampaian konten dapat dilakukan melalui: internet, televisi, CD audio, bahkan acara langsung seperti konferensi dan pertunjukan panggung. Konsep konten menurut Gahran yang dikutip oleh Sweetanie (2012, 8) yaitu, “elemen-elemen dari materi yang dipublikasikan meliputi teks, grafik, suara, dan klip video”.Sedangkan menurut Sweetanie sendiri (2012, 9) konten merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan materi ataupun informasi yang ingin disampaikan kepada public (dipublikasikan), yang bisa dipresentasikan melalui teks, gambar, suara, animasi, dan sebagainya.Konten mengarah kepada materi yang dilihat oleh viewer.Adapun pendapat Chaerani (2012, 1) dalam bidang ilmu teknologi informasi menjelaskan bahwa;

Konten dalam situs web yaitu setiap jenis atau unit informasi digital yang digunakan untuk mengisi setiap halaman misalnya text, gambar, animasi, suara, dan lain-lain. Intinya semua yang ingin diperliahatkan kepada publik melalui internet.

(24)

situs web yang dapat dilihat oleh pengguna. Konten dalam situs web dapat berupa text, gambar, animasi, suara, dan lain-lain.

Menurut Suprihadi (2005,4), beberapa istilah koleksi yang utama dalam sebuah digital Library atau konten dari website sebuah perpustakaan adalah sebagai berikut:

1. Skripsi, tesis maupun disertasi ataupun jurnal yang telah dirubah formatnya menjadi format digital.

2. Gray Literature (literatur kelabu), adalah bahan-bahan perpustakaan yang tidak dipublikasikan pada jalur formal atau tidak tersedia secara komersial. Sebagai contoh : laporan penelitian karya ilmiah, hasil seminar, majalah ilmiah, ataupun tulisan staf akademika yang terpublikasi secara lokal.

3. Video, Clip dan sejenisnya yang biasanya digunakan pada proses belajar mengajar. Seperti koleksi dari Discovery-Channel, History-Channel dan lainnya.

4. Electronic-Book (E-Book), yaitu buku-buku yang memang sudah dalam format elektronik saat diproduksi.

5. Electronic-Journal (E-Journal), yaitu jurnal-jurnal yang bertaraf nasional dan internasional yang sudah tersedia dalam bentuk elektronik.

6. Lain-lain seperti : brosur-brosur, foto-foto, kliping koran atau majalah serta dokumen-dokumen sebagai arsip lembaga yang memungkinkan untuk dipublikasikan secara digital.

Sejalan dengan hal di atas, menurut Surachman (2010, 11-13), penerapan TI dalam bidang layanan perpustakaan ini dapat dilihat dari beberapa hal seperti:

1. Layanan Sirkulasi.

(25)

dari layanan sirkulasi ini. Teknologi saat ini sudah memungkinkan adanya self-services dalam layanan sirkulasi melalui fasilitas barcoding dan RFID (Radio Frequency Identification). Penerapan teknologi komunikasipun sudah mulai digunakan seperti penggunaan SMS, Faksimili dan Internet.

2. Layanan Referensi & Hasil-hasil Penelitian.

Penerapan TI dalam layanan referensi dan hasil-hasil penelitian dapat dilihat dari tersedianya akses untuk menelusuri sumber-sumber referensi elektronik/digital dan bahan pustaka lainnya melalui kamus elektronik, direktori elektronik, peta elektronik, hasil penelitian dalam bentuk digital, dan lain-lain.

3. Layanan Journal/Majalah/Berkala.

Pengguna layanan jurnal, majalah, berkala akan sangat terbantu apabila perpustakaan mampu menyediakan kemudahan dalam akses ke dalam jurnal-jurnal elektronik, baik itu yang diakses dari database lokal, global maupun yang tersedia dalam format compact disk dan disket. Bahkan silang layan dan layanan penelusuran informasi pun bisa dimanfaatkan oleh pengguna dengan bantuan teknologi informasi seperti internet.

4. Layanan Multimedia/Audio-Visual.

(26)

memanfaatkan teknologi informasi dalam bentuk kaset video, kaset audio, microfilm, microfische, compact disk, laser disk, dvd, home movie, home theatre, dan lain-lain. Layanan ini juga memungkinkan adanya media interaktif yang dapat dimanfaatkan pengguna untuk melakukan pembelajaran, dan sebagainya. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam layanan perpustakaan adalah pengguna yang mempunyai keterbatasan, seperti penglihatan yang kurang, buta, pendengaran yang kurang dan ketidakmampuan lainnya. Layanan Multimedia/Audio-Visual memungkinkan perpustakaan dapat memberikan pelayanan kepada para pengguna dengan kriteria ini. Sebagai contoh dari bentuk penerapan teknologi untuk itu adalah audible e-books, digital audio books, infoeyes (virtual reference), braille, dan lain sebagainya.

5. Web Confrecing dan Online Catalog.

(27)

6. Keamanan.

Teknologi informasi juga dapat digunakan sebagai alat untuk memberikan kenyamanan dan keamanan dalam perpustakaan. Melalui fasilitas semacam gate keeper, security gate, CCTV dan lain sebagainya, perpustakaan dapat meningkatkan keamanan dalam perpustakaan dari tangan-tangan jahil.

7. Pengadaan.

Bagian pengadaan juga sangat terbantu dengan adanya teknologi informasi ini. Selain dapat menggunakan TI untuk melakukan penelusuran koleksi-koleksi perpustakaan yang dibutuhkan, bagian ini juga dapat memanfaatkannya untuk menampung berbagai ide dan usulan kebutuhan perpustakaan oleh pengguna. Kerjasama pengadaan juga lebih mudah dilakukan dengan adanya TI. Implementasi TI dalam layanan perpustakaan dari waktu ke waktu akan terus berkembang baik itu untuk keperluan automasi perpustakaan maupun penyediaan media/bahan pustaka berbasis TI ini.

(28)

pengguna meliputi sarana konsultasi melalui e-mail, buku panduan, nomor kontak perpustakaan dan lain-lain. Kemudian fasilitas koleksi digital yang dimiliki perpustakaan baik berupa jurnal elektronik maupun koleksi deposit perpustakaan. Berikutnya fasilitas link ke situs web lain yang mempunyai hubungan dengan tujuan dan institusi perpustakaan.

2.7.4. Analisis Konten Situs Web Perpustakaan

Ada sejumlah penelitian yang telah dilakukan terhadap situs web perpustakaan. Sebagian besar dari penelitian tersebut berkaitan dengan kinerja, evaluasi serta kegunaan (usability) dari situs perpustakaan. Sedangkan penelitian terhadap analisis konten yang pernah dilakukan sebelumnya adalah mengenai analisis terhadap sejumlah faktor yang berhubungan dengan navigasi, akses, kecepatan, informasi perpustakaan umum, pernyataan misi, koleksi, sumber daya dan jasa, akses katalog, sumber daya elektronik, informasi kontak dan layanan interaktif lainnya seperti RSS feed, chatting dengan pustakawan, dan lain-lain.

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Brower yang dikutip oleh Parek dan Gupta (2013, 3) melakukan analisis konten pada situs web perpustakaan akademis kesehatan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Brower, Unsur-unsur yang diteliti meliputi informasi umum tentang perpustakaan, bantuan situs web perpustakaan dan alat-alat, layanan perpustakaan, sumber daya perpustakaan dan metrik navigasi melalui banyak pertanyaan.

(29)

perpustakaan seni. Analisis konten dilakukan terhadap rincian kontak, jam operasi, informasi tentang koleksi perpustakaan, perpustakaan lokasi halaman web pada situs web organisasi induk, dan jumlah klik yang diperlukan untuk menavigasi informasi perpustakaan.Michalec juga menganalisis ketersediaan link mesin pencari, sumber internet subjek, sumber daya lokal, database elektronik, dan tautan ke referensi bantuan bersama dengan dasar isi informasi-perpustakaan terkait lainnya. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Parek dan Gupta sendiri (2013, 8-17) melakukan analisis konten pada situs web perpustakaan akademik di Rajhastan. Analisis yang dilakukan meliputi aspek-aspek antara lain:

1.Aksesibilitas & Kecepatan (Accessibility and Speed)

Aksesibilitas dan kecepatan loading halaman situs web adalah hal penting yang harus diperhatikan. Aksesibilitasdan kecepatan akses dapat diukur melalui berbagai parameter.Ini sangat ideal untuk setiap pengguna untuk menemukan informasi tentang perpustakaan organisasi melalui homepage dari organisasi induk dan dalam tiga "klik".Penampilan beberapa teks yang berguna dalam delapan detik dari waktu diyakini dapat diterima dengan link mati minimum dan halaman web benar-benar dibangun. Beberapa hal yang diperhatikan dalam aksesibilitas dan kecepatan adalah:

1. Pengguna dapat melihat halaman dalam waktu 8 detik (User can see something within 8 seconds)

(30)

3. Informasi tentang perpustakaan dapat diakses pada link “Perpustakaan” (Information about library can be found from link with “Library” title) 4. Informasi tentang perpustakaan dapat diakses melalui link fasilitas/

sumberdaya/ infrastruktur (Information about library can be found from link with facilities/ resources/ infrastructure)

5. Tidak lebih dari tiga klik dari halaman utama (Not more than three clicks from homepage)

6. Apakah terdapat link yang tidak berfungsi (Are there dead links) 7. Halaman sedang diperbaharui (Under construction (few pages))

2.Navigasi (Navigation)

Navigasi sangat penting bagi pengguna untuk rute pencarian mereka dalam sebuah situs web.Hal ini dapat dicapai dengan judul yang tepat, peta lokasi dan pilihan kembali ke homepage dari setiap halaman situs web. Navigasi yang tersedia dalam situs web perpustakaan adalah sebagai berikut:

1. Link halaman utama terdapat pada setiap halaman situs web(Home link on every page of website)

2. Halaman menjelaskan tentang isi atau lokasi pada situs web(Page title describes content or location in site structure)

3. Judul laman muncul pada bagian atas (Page title appears in the top window bar)

4. Menggunakan grafik/gambar/diagram (Use of Graphics/ pictures / charts)

(31)

Siapapun dapat membuat situs web.Hal ini sangat penting untuk mengetahui identitas penulis dan kualifikasi atau keahlian yang dimilikinya untuk menentukan kredibilitas dan kebenaran dari informasi yang disampaikan.kepemilikan yang jelasbertujuan untuk menggambarkan bahwa informasi yang tersedia pada halaman web dapat dipercaya oleh pengguna. Beberapa hal yang diperhatikan dalam Otoritas dan Akurasi adalah:

1. Terdapat kontak yang dapat dihubungi untuk informasi selanjutnya (There is a phone number and postal address to contact for further information. (Just an e-mail address is not sufficient)).

2. Apakah teks dapat dibaca dan dimengerti? (Is the text well written and understandable? (no grammatical, typing, or spelling mistakes)).

3. Apakah ada link ke situs web lain? (Arethere links to other credible websites?)

4. Masa Berlaku (Currency)

Masa Berlaku serta berlaku sebuah website dapat dilihat pada tahun hak cipta (copy right).Memperbarui tanggal website dan menjamin pengguna tentang keadaan informasi terakhir sangatlah penting untuk diperhatikan. Beberapa hal yang diperhatikan dalam masa berlaku adalah:

1. Informasi hak cipta (Copyright information)

(32)

3. Informasinya terbaru dan masih valid pada saat ditampilkan(The information is current and timely enough to meet the need)

4. Halaman telah diperbarui dalam tiga bulan terakhir (The pages have been updated in the past three months)

5. Terdapat informasi tentang kapan terakhir kalinya situs web diperbarui (There is an indication of when the page was last updated/revised? (Or is there a date on the page to indicate when it was uploaded to the web?))

6. Jika koleksi dalam bentuk grafik atau table, apakah sudah jelas ketika dikumpulkan? (If material is presented in graphs and/or charts and/or tables, is it clearly stated when the data was gathered?)

5.Alat Bantu Situs Web (Website Aid and Tools)

Pencarian informasi dalam situs web mendefinisikan semua tautan yang dapat membantu pengguna untuk lebih baik dalam menggunakan situs web dan untuk menemukan informasi yang relevan dengan cara yang cepat dan sederhana. Bagian ini meliputi lima item:

1. Search Engine 2. Site map

3. Library web site feedback form or e-mail link 4. Web site search

(33)

6.Informasi Umum Perpustakaan (Library General Information)

Informasi umum yang tersedia di situs web perpustakaan, yaitu pengenalan perpustakaan, layanan, sumber daya, peraturan, koleksi, jam kerja, dan lain-lain. Beberapa hal yang diperhatikan dalam memberikan informasi umum perpustakaan:

1. Library introduction

2. Information about library resources 3. Library collections

4. Information about library services 5. Contact information

6. Library location 7. Staff directory

8. Information about the building 9. Annual reports/statistics 10. Working hours

11. Library mission statement or objectives of library 12. Information about membership

13. Instructions or tutorials about library use 14. News and events

15. Administrative activities

16. Library policies and procedures 17. Library rules

(34)

19. Library department’s information

20. Information about the branches of library (if any) 21. Ongoing projects

22. Information about library committee

7.Sumberdaya Perpustakaan (Library Resources)

Setiap perpustakaan menyediakan sumber daya yang berbeda-beda.Sumber daya yang disediakan dapat berupa penyediaan database, OPAC dan Akses Katalog melalui website. Beberapa sumberdaya yang harusnya tersedia dalam situs web perpustakaan sebagai berikut:

1. Bibliographical databases

2. Other reference sources (dictionaries, encyclopaedias etc) 3. OPAC

4. Links to other libraries online catalogues 5. Books (printed/electronic)

6. Journals, newspapers and magazines 7. CDs/DVDs ROMs

8. Audio-video materials 9. Grey Literature

(35)

14. Microfilms 15. Music

8.Layanan Perpustakaan dan Layanan Teknis (Library Services and Technical Services)

Layanan perpustakaan pada situs web memberikan penjelasan informasi tentang fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan untuk penggunaan buku dan penyebaran informasi. Sedangkan Layanan teknis pada situs web memberikan informasi tentang akuisisi, klasifikasi, katalogisasi dan sirkulasi seringdatang ke tampilan di situs web perpustakaan. tujuan utama penyediaan layanan ini adalah untuk memberikan gambaran kepada pengguna terhadap koleksi-koleksi baru maupun koleksi-koleksi yang sedang diperbaiki. Beberapa informasi berkaitan dengan layanan perpustakaan dan layanan teknis adalah sebagai berikut:

1. Reference services

2. Issue-return (Browsing, self check in/ out) 3. Bibliography services

4. Site search

5. Book bank services 6. Inter library loan

7. Information search request 8. Renew material

9. Fine accrued

(36)

11. Reference queries “Ask a librarian”

12. Information about classification and cataloguing 13. Material reservation

14. Purchase suggestions 15. Indexing services 16. Translation service

9.Tautan ke Sumber Daya Elektronik (Link to e-resources)

Tautan ke sumber-sumber elektronik adalah fitur kunci dari setiap pengunaan situs web atau informasi. Sumber-sumber ini meliputi akses ke database berlangganan khusus serta situs web yang dipilih lainnya yang mendukung untuk pengguna online perpustakaan. Dalam kasus berlangganan sumberdaya ini, tautan yang disediakan dibatasi dengan keterbatasan akses atau password yang dilindungi. Tautan yang biasanya disediakan dalam situs web perpustakaan adalah sebagai berikut:

1. Link to internal sources

2. Professional organisations or associations 3. Higher Education Commission (HEC) databases 4. Links to e-journals

5. Links to e-books 6. Reference tools list

(37)

9. Links to search engines 10. E-discussion lists

10. Bahasa (Language)

Pilihan bahasa merupakan salah satu penentu dalam pengembangan situs web perpustakaan. Situs web perpustakaan yang menyediakan banyak jenis bahasa, akanmemungkinkan lebih banyak pengguna yang dapat mengerti dan mengakses situs web perpustakaan. Bahasa yang tersedia pada situs web antara lain:

1. Bahasa Inggris 2. Selain Bahasa Inggris 3. Bahasa Lokal

Dari beberapa pembahasan yang telah dijelaskan di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam menganalisis konten situs web, dapat dilakukan dengan mengamati unsur-unsur konten yang terdapat didalam situs web. Unsur-unsur tersebut terdiri dari:

1. Aksesibilitas dan kecepatan (accessibility and speed); 2. Navigasi (navigation);

3. Kepemilikan dan ketepatan(authority and accuracy); 4. Masa berlaku (Currency);

5. Alat bantu Situs Web(Website aid and tools);

(38)

8. Layanan perpustakaan dan layanan teknis (library service and technical services);

Gambar

Tabel 2 Perbedaan Antara Web 1.0, Web 2.0, dan Web 3.0

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dalam hal terjadi kondisi tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2), Menteri dapat menugaskan badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, dan/atau swasta

Informasi Keuangan Konsolidasian yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 diambil dari Laporan Keuangan per 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Sriyadi

(1) Perusahaan yang melakukan Impor Produk Hortikultura tidak sesuai dengan ketentuan kemasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dapat dikenai sanksi lain sesuai dengan

IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,.. meningkatkan efektivitas impor produk hortikultura, Menimbang

Universitas Sumatera

Adik mempunyai 32 kelereng, kakak memberinya 10 kelereng, berapa jumlah kelereng adik seluruhnya ….. Dikolam ada 75 ekor ikan, diambil sebanyak

Untuk melihat kebersambungan antara Ahmad bin Amr sebagai murid dari Sufyan bin Uyainah maka bisa ditelusuri melalui tahun wafat Sufyan bin Uyainah yang dalam