• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Pegawai (Studi Korelasional tentang pengaruh Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja Pegawai di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Pegawai (Studi Korelasional tentang pengaruh Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja Pegawai di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Organisasi adalah suatu hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat luas,

sebab hampir disetiap lapisan memiliki organisasi untuk menjalankan suatu tujuan

yang ingm dicapai. Menurut Indriyo dan Sudita (1997:l) organisasi merupakan

suatu sistem yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama yang dilakukan secara

teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok oftmg untuk mencapai suatu tujuan.

Melalui penyampaian informasi, gagasan, sikap, perasaan, anggota dan

kegiatan-kegratan suatu organisasi dapat dikoordinasikan sesuai dengan tujuan-tujuan

organisasi.

Organisasi dapat mencapai suatu tujuan dan berjalan dengan baik apabila

proses komunikasi yang terjadi di dalam organisasi berlangsung dengan baik.

Komunikasi yang baik sangatlah penting bagi pelaksarumn organisasi yang

efektif. Komunikasi disebut sebagai jaringan yang mengikat bersama semua

anggota dan kegiatan dalam suatu organisasi. Dalam organisasi proses komunikasi

berjalan secara terus-menerus antara individu-individu dan kelompok-kelompok,

baik ke atas dan ke bawah rnaupun ke samping.

Pentingnya komunikasi dalam organisasi bertujuan untuk menjaga

keharmonisan antara atasan dan bawahan. Disamping itu komunikasi juga

berperan dalam mengintegrasikan dan mengkoordinasikan semua bagian dan

aktivitas di dalam organisasi. Indriyo dan Sudita (1997) menyatakan komunikasi

sebagai penyampaian atau pertukaran informasi dari pengirim kepada penerima

baik lisan, tertulis maupun menggunakan alat komunikasi. Robbins dan Coulter

(2004) pengertian komunikasi itu adalah penyampaian dan pemahaman suatu

maksud.

Komunikasi organisasi adalah proses meaciptakan dan saling menukar

pesan dalarn satujaringan hubungan yang saling terganfung satu sarna lain untuk

mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau selalu berubah-ubah (Muhammad,

(2)

yang biasa di gunakan urfiuk mentansfer pesan-pesan dari pemberi pesan melalui

proses komunikasi agar diperoleh suatu hasil yang sangat berarti bagi suatu

organisasi.

Suatu organisasi yang berhasil dalam mencapai tujuannya serta mampu

memenuhi tanggung jawab sosialnya akan sangat tergantung pada para karyawan

yang bekerja dengan efektif didalamnya serta peranan pimpinannya. Pemimpin

merupakan salah satu unsur terpenting dalam menenhrkan perkembangan suatu

perusahaan atau organisasi. Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan atau

organisasi, banyak ditentukan oleh kualitas pemimpin itu sendiri.

Menurut Kartono (2005: 33) Pemimpin adalah seorang pribadi yang

memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan disatu

bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi oftulg lain untuk bersama-sama

melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.

Apabila seorang pemimpin mampu melaksanakan fungsi-fungsinya dengan baik,

sangat mungkin organisasi tersebut akan dapat mencapai sasarannya. Sebab itu,

sebuah organisasi membutuhkan pemimpin yang efektif yang mempunyai

kemampuan mempengaruhi perilaku anggotanya atau para pegawainya.

Seorang pemimpin atau kepala suatu organisasi akan diakui sebagai

seorang pemimpin apabila ia dapat memotivasi para pegawainya. Menurut

Robbert A. (dalam Mangkunegara 2002: 93) motivasi dikatakan sebagai "energi

untuk membangkitkan dorongan dalam diri (drive arousal)”. Adapun Berelson dan

Steiner (dalarn Siswanto, 2006: 121) mendefinisikan motivasi sebagai keadaan

kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong

kegiatan, dan mengarahkan atau menyalurkan perilaku kearah mencapai

kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.

Sebuah organisasi ataupun perusahaanharus mempunyai seorang

pemimpin yang memiliki kemampuan untuk memberikan dorongan-dorongan

atau memberi motivasi kepada bawahannya, baik motivasi secara finansial atau

nonfinansial hal ini dapat menciptakan prestasi dan suasana kondusif bagi

keberhasilan suatu orgaisasi, dimana bawahan akan merasa diperhatikan oleh

(3)

Motivasi adalah istilah umum yang dipakai untuk seluruh kelas dorongan

hasrat, kebutuhan, keinginan, dan kekuatan-kekuatan serupa. Motivasi

membicarakan tentang bagaimana cara mendorong semangat kerja seseorang, agar

mau bekerja dengan memberikan secara optimal kemampuan dan keahliannya

guna mencapai tujuan organisasi (Sunyoto, 2013: 11). Motivasi mempersoalkan

bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan agar mau

bekerjasama secara produktif dan berhasil mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Tugas umum bagi seorang pemimpin adalah memberikan pengarahan atau

bimbingan. Motivasi juga menjadi poin penting bagi suatu organisasi untuk

mendorong para pegawainnya agar lebih bersemangat, bekerja lebih disiplin, dan

menunjukkan performa yang maksimal dalam pekerjaannya karena dengan

adanya motivasi dapat mempengaruhi perilaku seorang karyawan agar mengarah

kepada tercapainya tujuan organisasi.

Adapun motivasi yang dapat diberikan oleh seorang pemimpin memiliki

cara yang berbed-beda, baik secara ekstrinsik maupun ekstrinsik. Karena karakter

karyawan yang bebeda pula, ada karyawan yang setelah diberi motivasi oleh

atasan baru mau bekerja dan adapula motivasi yang timbul dari dalam dirinya

sendiri.

Memotivasi diri atau karyawan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.

Apalagi terhadap karyawan yang sudah memasuki usia yang tidak muda lagi yaitu

diatas 35tahun, atau karyawan yang sudah lama menggeluti pekerjaan

dibidangnya, sementara promosi jabatan dan kenaikan gaji sudah semakin kecil

kemungkinannya. Rutinitas dan beban dalam pekerjaan sering kali menjadi

masalah utama yang memicu turunnya motivasi karyawan dalam bekerja.

Proses timbulnya motivasi seseorang merupakan gabungan dari konsep

kebutuhan, dorongan, tujuan dan imbalan (Indriyo dan Sudita 1997:28). Proses

motivasi terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut: pertama, munculnya suatu

kebutuhan yang belum terpenuhi menyebabkan adanya ketidakseimbangan dalam

diri seseorang dan berusaha untuk menguranginya dengan berperilaku tertentu.

(4)

tersebut. Ketiga, seseorang mengarahkan perilakunya kearah pencapaian tujuan

atau prestasi dengan cara-cara yang telatr dipilihnya dengan didukung oleh

kemampuan, keterampilan maupun pengalamannya. Keempat penilaian prestasi

dilakukan oleh diri sendiri atau orang lain (atasan) tentang keberhasilannya dalam

mencapai tujuan. Kelima, imbalan atau hukuman yang diterima atau dirasakan

tergantung kepada evaluasi atas prestasi yang dilakukan. Keenam, akhirnya

seseorang menilai sejautr mana perilaku imbalan telah memuaskan kebutuhannya.

Objek penelitian ini adalah PT Perusahaan Gas Negara yang disingkat

PGN adalah sebuah BUMN yang bergerak di bidang tansmisi dan distibusi gas

bumi. Semula pengusahaan gas di Indonesia adatah perusahaan gas swasta

Belanda yang bernama I.J.N. Eindhoven & Co berdiri pada tahun 1859 yang

memperkenalkan penggunaan gas kota di Indonesia yang terbuat dari batu bara.

Seiring berjalannya waktu, PGN yang tadinya hanya mengalirkan gas buatan dari

batu bara dan minyak dengan teknik Catalytic Reforming yang tidak ekonomis

akhirnya mengganti dengan mengalirkan gas alam yang dilakukan di Cirebon

untuk kali pertama. Berdasarkan kinerjanya yang terus mengalami peningkatan,

selanjutnya pada tanggal 13 Mei 1965 berubah menjadi Perusalraan Gas Negara.

Tanggal inilah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi PGN pada tiap

tahunnya

Perusahaan ini yang semula mengalirkan gas buatan dari batu bara dan

minyak dengan teknik Catalytic Reforming yang tidak ekonomis mulai

menggantinya dengan mengalirkan gas alam. Berdasarkan kinerjanya yang terus

mengalami peningkatan, maka pada tahun 1984 statusnya berubah menjadi

Perusahaan Umum Gas Negara. PGN kemudian memasuki babak baru menjadi

perusahaan terbuka ditandai dengan tercatatnya saham PGN pada tanggal 15

Desember 2003 di Bursa Efek Indonesia dan namanya resmi menjadi PT

Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

PGN mewujudkan visi dan misinya, dengan banyak melakukan

pembenahan di beberapa aspek, terutama adalah peningkatan kualitas sumber

(5)

karyawan yang berkompeten dan profesional. Dimana PGN memiliki kamus

kompetensi yarrg digunakan untuk mengukur tingkat keefektifan setiap karyawan.

Kamus tersebut yang menjadi patokan setiap karyawan untuk selalu bekerja lebih

baik dan baik lagi. Pada tiap bulannya para karyawan akan mendapatkan nilai

yang di ukur berdasarkan kamus kompetensi tersebut. Dalam hal ini, pemimpin

lah yang berperan untuk mempengaruhi para karyawan meningkatkan kompetensi

kerja dengan mengadakan pelatihan dan pengembangan diri.

Pemimpin berpengaruh dalam meningkatkan kualitas dan memotivasi para

karyawan. Karena dengan karyawan yang berkualitas maka suatu perusahaan juga

akan terjaga keefektifan kerjanya. Untuk mencapai kinerja atau prestasi kerja

pegawai yang maksimal, penggunaan kepemimpinan yang tepat dari atasan,

merupakan salah satu faktor yang dapat menggerakkan, mengarahkan,

membimbing dan memotivasi pegawai untuk lebih berprestasi dalam bekerja.

Pemimpin dapat mempengaruhi moral, kepuasan kerja, keamanan, kualitas

kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi ataupun

perusahaan. Kemampuan dan ketrampilan kepemimpinan dalam pengarahan

adalah faktor penting efektivitas pemimpin.

Melihat betapa pentingnya seorang pemimpin dalam kegiatan perusahaan

dan pengaruhnya terhadap bawahan dalam pencapaian tujuan perusahaan, maka

peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul "Pengaruh

Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja Pegawai di PT. Gas Negara (Persero)

Tbk."

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan, maka peneliti

merumuskan masalah sebagai berikut "Sejauhmana Pengaruh Kepemimpinan

terhadap Motivasi Kerja Pegawai di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero)”.

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga

(6)

diteliti. Pembatasan masalah yang akan diteliti adalah: tentang pola

kepemimpinan dan motivasi kerja pegawai Perusahaan PT Gas Negara. Pola yang

dimaksud dalam hal ini mencakup gaya, ciri-ciri & variabel kepemimpinan di PT

Gas Negara khususnya di kantor SBU Distribusi III.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui, Bagaimana Pola Kepemimpinan di PT. Perusahaan

Gas Negara SBU Distribusi III.

2. Untuk mengetahui, Motivasi Kerja para Pegawai di PT. Perusahaan Gas

Negara SBU Distribusi III.

3. Untuk mengetahui, Sejauhmana pengaruh Kepemimpinan terhadap

Motivasi Kerja Pegawai PT. Perusahaan Gas Negara SBU Distribusi III.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Secara Akademis, penelitian ini diharapkan berguna bagi peneliti dan bagi

siapa saja yang berminat pada kajian Komunikasi Organisasi, khususnya

mengenai kepemimpinan dalam organisasi.

2. Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan

penulis mengenai komunikasi khususnya Komunikasi Organisasi.

3. Secara Praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan-masukan kepada PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) SBU Distribusi III

maupun perusahaan atau organisasi lain yang memberi perhatian terhadap

Referensi

Dokumen terkait

Melakukan suatu bentuk kegiatan dengan mengedepankan kalender event yang sudah ada atau yang menjadi program pemerintah kabupaten bekasi menjadi acuan bagi Radio Wibawa Mukti

terdapat sanksi-sanksi baik dari hukum administrasi negara serta sanksi-sanksi hukum pidana, pertanggung jawaban pidana badan usaha.dalam hal penegakan hukum pidana

Sripsi dengan judul “Pengaruh Pendekatan Direct Instruction Terhadap Hasil Belajar. Siswa Pada Pokok Bahasan Simetri Lipat di Kelas IV SDN 2

[r]

Abstrak: Masalah penelitian dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana Upaya Guru Menumbuhkan Sikap Toleransi bagi Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak Town For Kids Pontianak

Suatu pelaporan akuntabilitas kinerja tidak hanya berisi tingkat keberhasilan / kegagalan yang dicerminkan oleh hasil evaluasi indikator-indikator kinerja sebagaimana

[r]

Lansia yang mengalami hipertensi atau memiliki riwayat hipertensi berjumlah 26 orang (74%), di Posyandu lansia tersebut telah diadakan senam dua kali dalam