• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Otomatis Lampu Menggunakan Sensor PIR Berbasis Arduino

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Otomatis Lampu Menggunakan Sensor PIR Berbasis Arduino"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

10 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kondisi kehidupan modern saat ini seolah tidak lagi mengenal batas waktu, aktivitas manusia sudah tidak dibatasi oleh kehadiran matahari sebagai sumber cahaya. Hal ini dimungkinkan karena telah ditemukan sebuah benda transparan berukuran segenggaman tangan yang dinamakan lampu. Dengan adanya lampu, kegiatan manusia bisa berlangsung 24 jam non-stop. Dengan semakin tingginya intensitas kegiatan yang membutuhkan pencahayaan, maka energi yang digunakan juga semakin lama semakin tinggi. Suatu penerangan ruang diperlukan oleh manusia untuk mengenali objek secara visual. Penerangan mempunyai pengaruh terhadap fungsi sebuah ruangan. Oleh karena itu diperlukan lampu sebagai sumber penerangan utama yang dapat menunjang fungsi ruangan. Umumnya untuk pengaturan penerangan ruangan digunakan prinsip on-off, dimana pada saat ruangan gelap lampu dinyalakan dan akan dimatikan apabila ruangan terang. Dengan prinsip on-off, pengaturan penerangan hanya berdasarkan pada kondisi gelap terang ruangan tanpa menghiraukan kontribusi dari luar seperti cahaya matahari.

Sejalan dengan perkembangan pembanguan, jumlah kebutuhan daya listrik di Indonesia cenderung naik pesat. Peningkatan kebutuhan daya listrik dapat diakibatkan oleh penambahan beban baru, dapat juga disebabkan karena borosnya pemakaian daya listrik. Pemborosan energi listrik harus dicegah, karena pasokan daya listrik PLN semakin terbatas. Demi mengurangi adanya pemborosan dalam pemakaian arus listrik, maka tentu dibutuhkan suatu sistem yang dapat mengontrol pemakaian daya listrik tersebut. Salah satunya adalah sistem pengontrolan lampu dengan menggunakan sensor gerak Passive Infrared atau sensor PIR.

Sensor PIR merupakan sensor gerak yang mendeteksi kehadiran orang dalam suatu ruangan. Dasarnya adalah radiasi Panas tubuh dengan infra merah. Lampu penerangan suatu ruangan akan menyala sendiri apabila ada orang dalam ruangan tersebut, dan akan padam dengan sendirinya bila orang tersebut

(2)

11 keluar ruangan. Dengan kata lain sensor kehadiran orang ini akan diaplikasikan sebagai saklar otomatis.

Pengaturan lampu penerangan biasanya dengan menggunakan saklar. Untuk menghidupkan atau memadamkan lampu dengan mengoperasikan saklar secara manual. Orang yang masuk ruangan gelap pasti akan menyalakan lampu. Namun apabila orang tersebut akan keluar ruangan, belum tentu orang tersebut ingat untuk mematikan lampu-lampu yang menyala. Apabila hal tersebut diatas terjadi dalam waktu yang lama, maka akan terjadi pemborosan. Untuk menghindari pemborosan energi listrik, maka dalam karya ilmiah ini dibahas rangkaian otomatis untuk mengendalikan lampu.

1.2. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut ke dalam bentuk Tugas Akhir dengan judul “PERANCANGAN SISTEM OTOMATIS LAMPU MENGGUNAKAN SENSOR PIR BERBASIS ARDUINO”

Pada alat ukur ini akan digunakan sebuah Arduino, sensor pir serta komponen elektronika lainnya.

1.3. Tujuan penulisan

Tujuan dilakukan pojek akhir II ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui sistim kerja dari system otomatis tersebut.

2. Mengetahui tingkat keberhasilan dari system otomatis tersebut. 3. Mengetahui aplikasi Arduino dalam kehidupan sehari hari.

1.4. Batasan Masalah

Penulis membuat sistim otomasi lampu tersebut dengan menggunakan sensor pir berbasis Arduino dengan batasan-batasan sebagai berikut:

1. Mikrokontroler yang digunakan adalah Arduino.

2. Sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya kehadiran orang dalam suatu ruangan.

(3)

12 1.5. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis membuat sistematika pembahasan bagaimana sebenarnya prinsip kerja dari sistim otomasi tersebut dengan menggunakan sensor pir berbasis Arduino maka penulis menulis laporan ini sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah serta sistematika penulisan. BAB II DASAR TEORI

Bab ini berisi tentang teori dasar yang digunakan sebagai bahan acuan projek akhir II, serta komponen yang perlu diketahui untuk mempermudah dalam memahami sistem kerja alat ini.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

Pada bagian ini akan dibahas perancangan dari alat, yaitu diagram blok dari rangkaian, skematik dari masing-masing rangkaian dan diagram alir dari program yang akan dimasukkan pada Arduino. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Pada bab ini akan dibahas hasil analisa dari rangkaian dan sistem kerja alat, penjelasan mengenai program-program yang digunakan untuk mengaktifkan rangkaian, penjelasan mengenai program yang dimasukkan pada Arduino.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan dari projek akhir II ini serta saran apakah rangkaian ini dapat dibuat lebih efisien dan dikembangkan perakitannya pada suatu metode lain yang mempunyai sistem kerja yang sama.

Referensi

Dokumen terkait

Kontrak Pengalaman Pekerjaan Perusahaan sesuai bidang yang ditampilkan dalam Dokumen Kualifikasi (Asli). Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka Kelompok Kerja ULP Daerah Kementerian Keuangan Propinsi Papua, menyatakan pelelangan sederhana ulang sebagaimana

Diberitahukan bahwa berdasarkan hasil evaluasi dokumen penawaran serta klarifikasi dan verifikasi dokumen kualifikasi oleh Kelompok Kerja 1 Unit Layanan Pengadaan Kantor

"Determination of Rubraxanthone in the Latex of Asam Kandis (Garcinia cowa Roxb) by Reverse Phase High Performance Liquid Chromatography", Pharmacognosy Journal,

Bila konselor kurang memiliki kesadaran mengenai beragam budaya yang ada di Indonesia, maka akan mengakibatkan suatu hambatan dalam berkomunikasi dengan konseli, hal ini

Persentase kehilangan minyak yang didapatkan setelah analisis dengan metode ekstraksi sokletasi adalah dengan tekanan optimum antara 36 – 40 bar dengan persentase kehilangan

A. Peserta dapat menjabarkan manfaat kematangan emosi. Peserta dapat menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan. Peserta dapat meningkatkan kematangan emosinya dalam

Judul : Efek Tekanan Terhadap Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Fiber Press Di unit Screw Press Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PT.. Ir Minto Supeno, MS