• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi dalam Transaksi Jual Beli Tanah Merah: Studi Kasus di Desa Kaligawe Kec. Karangdadap Kab. Pekalongan T1 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi dalam Transaksi Jual Beli Tanah Merah: Studi Kasus di Desa Kaligawe Kec. Karangdadap Kab. Pekalongan T1 BAB IV"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

40

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Asal Usul Desa Kaligawe

Kaligawe berasal dari kata Kali yang dalam bahasa jawa berarti sungai dan Gawe yang berarti dibuat. Secara harafiah diartikan sebagai sungai buatan manusia. Adapun kisah Desa Kaligawe adalah sebagai berikut : pada tahun ±1906, ada seorang tokoh penyebar agama islam yang bernama Kyai Tunggul Wulung. Beliau adalah seorang pengembara yang menyebarkan agama islam di wilayah Kabupaten Pekalongan. Beliau ditemani oleh dua orang abdi yang setia bernama Ki Selang Kartodipuro dan Ki Cempaluk Saketi. Kyai Tunggul Wulung memiliki kesaktian yang tinggi dan memiliki jiwa yang suka menolong. Saat pertama kali menginjakkan kaki di tanah Kaligawe, tempat ini masih berupa hutan belantara yang memiliki aliran sungai yang kecil dan sedikit airnya. Sehingga penduduk yang ada di dekat wilayah tersebut sulit mendapatkan air untuk bercocok tanam terutama untuk tanaman padi. Melihat kondisi yang kurang menguntungkan bagi kehidupan orang-orang di sekitar tempat itu, timbullah niat baik Kyai Tunggul Wulung untuk menolong warga, agar ada aliran sungai yang besar. Dengan dibantu oleh dua orang abdinya itu, Kyai Tunggul Wulung melakukan semedi atau bertapa di sebuah kedung (kubangan air besar dalam aliran sungai) yang diberi batu besar ditengahnya, yang digunakan untuk bertapa. Kedung tersebut diberi nama Kedung Cipta Wening. Dari tempat inilah mulanya pembuatan aliran sungai baru (memindah aliran dari sungai yang lama), sehingga tempat tersebut dinamakan Gumingsir yang berasal dari kata gingsir yang artinya bergeser dari tempat semula.

(2)

41

tongkat yang terbuat dari ranting kayu jaran itu hanya ditarik dan bekasnya membentuk aliran sungai. Namun, dalam perjalanannya Kyai Tunggul Wulung mengalami banyak hambatan dari para lelembut atau makhluk halus yang tinggal di dalam sebuah batu yang berada di jalur yang digarisnya. Dalam memindahkan batu tersebut, Kyai Tunggul Wulung mengalami kesulitan sehingga beliau meminta bantuan Ki Selang Kartodipuro dan Ki Cempaluk Saketi. Setelah batu tersebut berhasil dipindahkan, bekas batu tersebut membentuk sebuah kubangan yang dalam dan oleh beliau, tempat itu diberi nama Kedung Bedut yang artinya sulit diarahkan. Karena kelelahan, Kyai Tunggul Wulung dan kedua abdinya itu beristirahat di bawah pohon asem yang rindang dan teduh hingga beliau tertidur. Tempat inilah yang kemudian diberi nama Ngaseman dan sekarang menjadi pedukuhan Ngasem. Setelah bangun dari tidurnya, beliau dan kedua abdinya melanjutkan pembuatan sungai hingga sepanjang kurang lebih 2,5 km. Setelah selesai membuat sungai, Kyai Tunggul Wulung mendirikan sebuah gubuk di sekitar aliran sungai kurang lebih 1 km dari Kedung Cipta Wening, dan tempat itu diberi nama Kaligawe yang berasal dari kata kali yang berarti sungai, dan gawe yang berarti dibuat. Setelah itu Kyai Tunggul Wulung memerintahkan Ki Selang Kartodipuro untuk menjaga dan mengelola wilayah dukuh gumingsir dan ngasem, sedangkan Ki Cempaluk Saketi bersama dengan Kyai Tunggul Wulung tinggal di desa Kaligawe hingga mereka meninggal.15

4.2 Gambaran Umum Desa Kaligawe

Desa Kaligawe merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Pekalongan dan berbatasan langsung dengan beberapa desa yang merupakan bagian dari Kabupaten Batang. Desa Kaligawe terletak di bagian pinggiran kota Kabupaten Pekalongan dengan batas-batas wilayah seperti yang tertulis dibawah ini :

15

Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Saiful selaku sesepuh Desa Kaligawe pada hari Senin tanggal 19 September 2016 jam

(3)

42

a. Batas Wilayah

Tabel 1

Batas wilayah Desa Kaligawe

Batas Desa/Kelurahan Kecamatan

Sebelah Utara

Pandansari Warungasem

Sebelah Selatan

Kalirejo Doro

Sebelah Timur

Brokoh Wates

Sebelah Barat Kedungkebo Karangdadap Sumber : Arsip Desa Kaligawe

Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa secara administratif Desa Kaligawe terbagi dalam empat dusun yaitu Dusun Ngasem, Dusun Kaligawe, Dusun Depok, Dan Dusun Kalikajar.

b. Luas Wilayah

Luas wilayah Desa Kaligawe sekitar 279 Ha+ 569 m2. Sebagian besar lahan di Desa Kaligawe digunakan sebagai tempat tinggal, lahan pertanian dan perkebunan, tempat ibadah, kantor pemerintahan desa, konveksi, dan lain-lain.

c. Wilayah Administrasi Pemerintahan Desa

(4)

43

Tabel 2

Data Wilayah Administrasi Pemerintah Desa Kaligawe

Nama Lingkungan Jumlah Rukun Tetangga

Kalikajar 1

Gumingsir 1

Ngasem 1

Kaligawe 4

Depok 2

Sumber : Arsip Desa Kaligawe

Desa Kaligawe terdiri dari empat lingkungan, yaitu lingkungan Ngasem, Kaligawe, Depok, dan lingkungan Kalikajar dengan jumlah Rukun Tetangga (RT) sebanyak 9 RT. Lingkungan Kaligawe terdiri dari 4 RT, Depok 2 RT, Ngasem, Gumingsir, dan Kalikajar masing-masing 1 RT.

4.3 Susunan Organisasi Tata Kerja Pemerintahan Desa Kaligawe

Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan16 :

4.3.1. Pemerintah Desa Kaligawe

Kepala Desa : Patikin

Kaur Pemerintahan : Ahmad Nur Ali

Kaur Kesra : Khoirudin

Kaur Pembangunan : Mohammad Ubro

Kaur Umum : Murni

4.3.2. Struktur BPD

Ketua : Danuri

Wakil Ketua : Ahmad Saikhu

Sekretaris : Ahmad Khaeron

Bid. Pemerintahan : Andi Hermawan

16

(5)

44 Bid. Pembangunan : Zaenal Abidin

Bid. Kesra : Burhanudin

4.3.3. Struktur LPMD

Ketua : Abdul Kholik

Wakil Ketua : Abdul Rozak

Sekretaris : Solikhin

Bendahara : 1. Siti Masruroh 2. Murniati 3. Musarofah

4.3.4. Struktur Karang Taruna

Ketua : Takhari

Sekretaris : Ahmad Hufron

Bendahara : Nur Sofiati

Seksi Humas : Siswanto

Seksi Kesenian : Lukman Hakim Seksi Keagamaan : Salim Khairudin Seksi Orkes : Miftah

Pembantu Umum : 1. Khundori 2. Fathoni 3. Sri Damayanti

4.4 Kondisi Demografis

(6)

45

Tabel 3

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Desa Kaligawe Tahun 2015/2016

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-laki 707

2 Perempuan 706

Jumlah 1413

Sumber : Arsip Desa Kaligawe

Jumlah penduduk di Desa Kaligawe pada bulan Februari tahun 2016 yaitu 1.413 jiwa yang diklasifikasikan dalam dua kelompok jenis kelamin. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 707 jiwa, dan untuk jumlah penduduk perempuan sebanyak 706 jiwa, dan terdiri dari 404 Kepala Keluarga (KK).

4.5 Bentuk Aktifitas Ekonomi Penduduk

Mata Pencarian

(7)

46

anggota keluarga yang bekerja, setiap anggota keluarga baik itu suami atau istri bahkan anak terlibat dalam mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya.

4.6 Bentuk Aktivitas Sosial

Selain melakukan aktivitas ekonomi, masyarakat Desa Kaligawe juga melakukan kegiatan-kegiatan dalam bentuk seremoni seperti upacara adat, upacara keagamaan, gotong royong, dan sebagainya. Kegiatan yang sering dilakukan antara lain adalah acara keagamaan, adat perkawinan, kelahiran, sedekah bumi, membangun rumah, pindah rumah, nyadran, dan lain sebagainya. Di Desa Kaligawe, organisasi sosial tumbuh dengan baik seperti PKK, Dasawisma, Karang Taruna, organisasi kependudukan, dan lainnya. Kegiatan sosial lain yang biasa dilaksanakan adalah seperti perayaan pergantian tahun, peringatan tujuh belas agustus, pertandingan olahraga antar desa, dan lain-lain. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keakraban dan rasa kekeluargaan antar sesama.

4.7 Profil CV. Ratna Lestari Jaya

Sejarah Singkat Perusahaan

(8)

47

pengangkut tanah merah, dan Bp. Baung sebagai penyuplai BBM dan Solar untuk alat berat.

4.8 Profil Informan Penelitian

1. Profil Bp. Daniel Panut

Bapak Daniel Panut merupakan salah seorang pensiunan kepala sekolah dasar di daerah Bandar Kabupaten Batang, dengan penghasilan per bulannya sekitar Rp 3.500.000,00. Bapak Daniel Panut berusia 65 tahun dan mempunyai bentuk tubuh yang tidak terlalu tinggi dan sedikit gemuk. Bapak Daniel Panut merupakan lulusan dari Sekolah Pendidikan Guru. Bapak Daniel Panut bertempat tinggal di Dukuh Ngasem Rt. 01/03 Desa Kaligawe Kec. Karangdadap Kab. Pekalongan.17

2. Profil Bp. Amat Waliri

Bapak Amat Waliri merupakan salah satu warga desa Kaligawe Rt. 02/03 Kec. Karangdadap Kab. Pekalongan yang berprofesi sebagai penjahit. Laki-laki berusia 31 tahun ini memiliki bentuk tubuh yang sedikit gemuk dan tidak terlalu tinggi. Beliau mengenyam pendidikan hanya sampai tingkat SMP dan selanjutnya mengembangkan bakatnya sebagai penjahit hingga saat ini.18

3. Profil Bp. Suwarno

Bapak Suwarno merupakan seorang buruh serabutan berusia 68 tahun. Pria dengan postur yang tidak terlalu tinggi ini bertempat tinggal di

17

Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Daniel Panut selaku pemilik tanah yang dikeruk, pada hari Selasa tanggal 20

September 2016 jam 12.30 WIB 18

Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Amat Waliri selaku pemilik tanah yang dikeruk, pada hari Selasa tanggal 20

(9)

48

Dukuh Ngasem Rt. 01/03 Desa Kaligawe Kec. Karangdadap Kab. Pekalongan.19

4. Profil Ibu Mundriyah

Ibu Mundriyah adalah salah satu warga Desa Kaligawe Rt. 02/03 Kec. Karangdadap Kab. Pekalongan yang berprofesi sebagai pedagang. Wanita berusia 53 tahun ini memiliki postur tubuh yang tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu tinggi. Kegiatan sehari-hari ibu Sunarti adalah berdagang sembako di rumahnya.20

5. Profil Ibu Wasniah

Ibu Wasniah merupakan seorang ibu rumah tangga berusia 37 tahun yang beralamat di Desa Kaligawe Rt. 02/03 Desa Kaligawe Kec. Karangdadap Kab. Pekalongan. Wanita dengan postur tubuh yang cukup tinggi ini hanya mengenyam pendidikan hanya sampai tingkat SMP, dan selanjutnya bekerja sebagai pegawai pabrik tekstil di kota Batang.21

6. Profil Bp. Carman

Bapak Carman merupakan seorang Petani padi berusia 74 tahun. Pria dengan postur yang cukup tinggi dan tidak terlalu gemuk ini bertempat tinggal di Dukuh Ngasem Rt. 01/03 Desa Kaligawe Kec. Karangdadap Kab. Pekalongan.22

19

Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Suwarno selaku pemilik tanah yang dikeruk, pada hari Selasa tanggal 20 September

2016 jam 13.30 WIB 20

Hasil wawancara Peneliti dengan Ibu Mundriyah selaku pemilik tanah yang dikeruk, pada hari Selasa tanggal 20 September

2016 jam 14.30 WIB 21

Hasil wawancara Peneliti dengan Ibu Wasniah selaku pemilik tanah yang dikeruk, pada hari Rabu tanggal 21 September

2016 jam 13.00 WIB 22

Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Carman selaku pemilik tanah yang dikeruk, pada hari Rabu tanggal 21 September

(10)

49 7. Profil Bp. Nahrowi

Bapak Nahrowi adalah seorang buruh serabutan berusia 46 tahun yang bertempat tinggal di Dukuh Ngasem Ds. Kaligawe RT. 02/03 Kec. Karangdadap Kab. Pekalongan. Kegiatan sehari-hari beliau tidak menentu. Kadang beliau bekerja sebagai buruh bangunan, kadang mengurus lahan sengon miliknya, serta terkadang beliau diberi tanggung jawab untuk mengurus ternak milik beberapa warga.23

8. Profil Bp. Imron

Bapak Imron merupakan salah satu warga desa Kaligawe Rt. 01/01 Kec. Karangdadap Kab. Pekalongan yang berprofesi sebagai petani. Laki-laki berusia 52 tahun ini memiliki bentuk tubuh yang tidak terlalu gemuk dan cukup tinggi. Beliau mengenyam pendidikan hanya sampai tingkat SD.24

9. Profil Bp. Taryadi

Bapak Taryadi merupakan salah satu warga dukuh Ngasem Rt. 02/03 Kec. Karangdadap Kab. Pekalongan yang berprofesi sebagai petani. Laki-laki berusia 47 tahun ini memiliki bentuk tubuh yang sedikit gemuk dan tidak terlalu tinggi. Beliau mengenyam pendidikan hanya sampai tingkat SD dan saat ini kegiatan sehari-hari beliau adalah bertani di sawah.25

10. Profil Bp. Sukendar

Bapak Sukendar adalah seorang pegawai swasta berusia 69 tahun. Beliau bertempat tinggal di Desa Kaligawe Rt. 01/02 Kec. Karangdadap Kab. Pekalongan. Bapak Sukendar mempunyai bentuk tubuh sedang-sedang

23

Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Nahrowi selaku pemilik tanah yang dikeruk, pada hari Rabu tanggal 21 September

2016 jam 18.00 WIB 24

Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Imron selaku pemilik tanah yang dikeruk, pada hari Kamis tanggal 22 September 2016 jam 10.00 WIB

25

Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Taryadi selaku pemilik tanah yang dikeruk, pada hari Kamis tanggal 22 September

(11)

50

saja dan tidak terlalu tinggi. Kegiatan Bapak Sukendar sehari-hari lebih banyak dihabiskan di Pabrik tekstil di kota Pekalongan.26

11. Profil Bp. Kholik

Bapak Kholik merupakan salah seorang penjual tanah merah yang berprofesi sebagai guru di SMP Negeri 1 Talun Kabupaten Pekalongan, dan berpenghasilan sekitar kurang lebih Rp 2.000.000,00 setiap bulannya. Laki-laki berusia 50 tahun ini bertempat tinggal di Desa Kaligawe Rt. 01/02 Kec. Karangdadap Kab. Pekalongan. Bapak Kholik mempunyai bentuk tubuh yang cukup tinggi dengan berat badan ideal. Kegiatan Bapak Kholik diluar mengajar adalah berkebun.27

12. Profil Bp. Karmin

Bapak Karmin adalah seorang penebang pohon di desa Kaligawe kecamatan Karangdadap. Laki-laki berusia57 tahun ini bertempat tinggal Desa Kaligawe utara Rt. 02/02 Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan. Beliau hanya menamatkan pendidikan di Sekolah Dasar, dan selanjutnya lebih banyak menghabiskan waktu di kebunnya.28

13. Profil Bp. Mohammad Khaeron

Bapak Mohammad Khaeron adalah laki-laki berusia 48 tahun yang bertempat tinggal di Desa Kaligawe Rt. 02/03 Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan. Laki-laki lulusan SMP Talun Pekalongan ini

26

Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Sukendar selaku penjual tanah, pada hari Kamis tanggal 22 September 2016 jam 12.00

WIB 27

Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Kholik selaku penjual tanah, pada hari Kamis tanggal 22 September 2016 jam 13.00

WIB

28

Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Karmin selaku penjual tanah, pada hari Kamis tanggal 22 September 2016 jam 13.30

(12)

51

meneruskan usaha ayahnya di bidang perbengkelan dan selanjutnya mempunyai cita-cita untuk memperbesar bengkelnya.29

14. Profil Bp. Musapak

Bapak Musapak adalah seorang pengrajin kayu berusia 38 tahun yang bertempat tinggal di Desa Depok Rt. 01/03 Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan. Kegiatan sehari-hari beliau adalah membuat mebel di rumahnya.30

15. Profil Bp. Patikin (Kepala Desa Kaligawe)

Bapak Patikin merupakan warga desa Kaligawe yang menjabat sebagai Kepala Desa. Beliau bertempat tinggal di Desa Kaligawe Rt. 02/03 Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan. Pria berusia 39 tahun ini merupakan lulusan dari SMA N 1 Doro Kabupaten Pekalongan. Beliau menjabat sebagai Kepala Desa Kaligawe periode 2014 - 2019.Kegiatan sehari-hari beliau lebih banyak dihabiskan di kantor kelurahan dan saat ini beliau sedang melanjutkan pendidikannya di Universitas Negeri Pekalongan (UNIKAL).Beliaumerupakan salah satu orang yang ikut bertanggung jawab dalam kasus pengerukkan tanah di Desa Kaligawe selain dari pihak Kecamatan dan Kabupaten.31

29

Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Mohammad Khaeron selaku penjual tanah, pada hari Kamis tanggal 22 September

2016 jam 14.00 WIB

30

Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Musapak selaku penjual tanah, pada hari Kamis tanggal 22 September 2016 jam 14.30 WIB

31

Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Patikin selaku Kepala Desa Kaligawe, pada hari Kamis tanggal 22 September 2016 jam

(13)

52 16. Profil AKP. Kompol Abu Umar

AKP. Kompol Abu Umar adalah warga Dukuh Kalirejo Rt. 01/03 Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan. Laki-laki berusia 67 tahun ini merupakan Polisi Kanit Serse di wilayah Talun Kabupaten Pekalongan.32

17. Profil Bp. Aris (Orang Kepercayaan CV. Ratna Lestari Jaya)

Bapak Aris merupakan seorang pegawai swasta yang dipercaya oleh Bp. H. Rozikin sebagai penanggung jawab di lokasi pengerukkan. Kegiatan sehari-hari beliau adalah bekerja di kantor Koperasi Simpan Pinjam pada pagi hingga siang hari, dan selanjutnya beliau melanjutkan pekerjaannya di lokasi pengerukkan sebagai pengawas. Pria berusia 44 tahun ini bertempat tinggal di Desa Pandansari Rt.02/03 Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang. Pekerjaan beliau selama di lokasi pengerukkan, beliau tangani dan beliau percayakan pada beberapa orang pilihan juga.33

18. Profil Bp. Fauzan

Bapak Fauzan merupakan warga desa Kaligawe Rt. 02/Rw. 03 Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan. Pria berusia 42 tahun ini bekerja di bidang konveksi batik di wilayah Kedungwuni. Kegiatan sehari-hari beliau lebih banyak dihabiskan di pabrik dan bila ada orang yang mencari tanah di wilayah desa Kaligawe, beliau salah satu orang yang paling sering ikut terlibat dalam mencari penjual.34

19. Profil Bp. Busyaeri

Bapak Busyaeri adalah seorang pekerja serabutan di Desa Kaligawe Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan. Pekerjaan sehari-hari

32

Hasil wawancara Peneliti dengan AKP. Kompol Abu Umar selaku Polisi Kanit Serse wilayah Talun, pada hari Kamis

tanggal 22 September 2016 jam 19.00 WIB 33

Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Aris selaku orang kepercayaan CV. Ratna Lestari Jaya, pada hari Sabtu tanggal 24

September 2016 jam 10.00 WIB 34

(14)

53

beliau tidak menentu. Terkadang beliau menggarap sawah milik warga desa, kadang bekerja di pemotongan kayu jika pabrik memerlukan tambahan orang, kadang menjadi petugas keamanan di desa jika ada acara hiburan rakyat atau saat sedang berlangsung pemilu, dan sebagainya. Di CV. Ratna Lestari Jaya, beliau diberi tugas untuk membujuk dan meyakinkan orang-orang yang mempunyai tanah, agar mau menjual tanahnya kepada CV. Ratna Lestari Jaya. Laki-laki berusia 40 tahun ini bertempat tinggal di Desa Kaligawe Rt. 02/03 Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan.35

20. Profil Bp. Amin

Bapak Amin adalah salah satu perantara dan penjaga malam di lokasi pengerukkan. Pria berusia 53 tahun ini bertempat tinggal persis di depan lokasi pengerukkan di Dukuh Ngasem Rt. 01/03 Desa Kaligawe Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan. Pekerjaan sehari-hari beliau adalah buruh serabutan, dan saat ini beliau sedang dipercaya oleh pihak CV. Ratna Lestari Jaya sebagai penjaga malam di lokasi pengerukkan, dan jika ada orang yang mencari tanah di Desa Kaligawe, beliau pun ikut membantu pembeli mencarikan tanah yang ingin di jual.36

35

Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Busyaeri selaku perantara, pada hari Sabtu tanggal 24 September 2016 jam 14.00 WIB 36

Hasil wawancara Peneliti dengan Bp. Amin selaku perantara dan penjaga malam di lokasi pengerukkan tanah, pada hari

Gambar

Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan pendataan ulang izin mendirikan bangunan dikota bandar lampung yang sangat erat kaitan dengan maksud meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) kota

(RIBA), robot nurse yang membantu pasien untuk mobilisasi dalam ruangan (DO-U-MI),robot nurse untuk melayani pasien yang tidak bisa bepergian jauh namun butuh konsultasi

In contrast, they identify poverty, Mexican American ethnic status, and maternal smoking as in- dependent risk factors for early childhood caries, which highlights the need to

dengan pengetahuan tradisional (traditional knoweledge) pengetahuan tradisional ini diartikan sebagai pengetahuan yang dimiliki oleh suatu masyarakat secara

(2) Faktor apa sajakah yang menyebabkan siswa kelas VIII-A MTs Sultan Agung Jabalsari mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal bangun ruang sisi datar?. Adapun

Berdasarkan pertimbangan hukum Majelis Hakim PK diatas dapat dinyatakan bahwa Majelis Hakim PK dalam Putusannya Nomor 125 PK/Pdt.Sus-Pailit/2015 mengabulkan

These seven studies discuss the duration (in months) the infant received breast milk, supplemental nutrition such as juice or formula, and the incidence of lower respiratory

Or, on Windows 10 Threshold 2, after a fresh install of Acrobat Reader or Adobe Acrobat, the default PDF owner is still Microsoft