35 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Menurut Denzin dan Lincoln (1994) bahwa penelitian kualitatif lebih ditujukan untuk mencapai pemahaman mendalam mengenai organisasi atau peristiwa khusus daripada mendeskripsikan bagian permukaan dari sampel besar dari sebuah populasi (Herdiansyah, Haris. 2010 : 7). Penelitian ini juga bertujuan untuk menyediakan penjelasan tersirat mengenai struktur, tatanan dan pola yang luas yang terdapat dalam suatu kelompok partisipan. Untuk mendapatkan pemahaman yang mendasar melalui pengalaman first-hand dari peneliti yang langsung berproses dan melebur menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan dengan subjek dan latar yang akan diteliti berupa laporan yang sebenar-benarnya, apa adanya dan catatan-catatan lapangan yang aktual. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.
3.2 Unit Amatan & Unit Analisis
3.2.1 Unit Amatan
Unit amatanmerupakan kelompok atau variable dimana informasi diperoleh. (widjajanto, 2005). Unit amatan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang terlibat dalam kasus pengerukan dan transaksi jual beli tanah merah di Desa Kaligawe, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan. Aktor-aktor tersebut antara lain : Penjual, Pembeli, Calo, Preman, dan Aparat Desa.
3.2.2 Unit Analisis
36
analisis dalam penelitian ini adalah pola komunikasi yang terjadi dalam transaksi jual beli tanah merah di Desa Kaligawe Kec. Karangdadap Kab. Pekalongan. 3.3 Sumber & Jenis Data
3.3.1. Sumber Data
Sumber data yang peneliti ambil menggunakan internet dan panduan buku–buku. Dan peneliti juga membaca skripsi–skripsi kakak angkatan dengan topik atau tema yang hampir sama.
3.3.2. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Primer dan data sekunder.
Data Primer
Menurut Widjajanto (2005) data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber yang diamati dan direkam ataupun dicatat oleh peneliti. Dalam penelitian ini akan dilakukan wawancara dengan para pemilik tanah, perangkat desa, beberapa pengeruk tanah, warga desa yang menjadi korban dampak pengerukkan, serta penjaga area pengerukkan di Desa Kaligawe, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan.
Data Sekunder
37 3.4 Tahap-tahap Penelitian
Tahap pertama, peneliti akan mensosialisasikan diri dengan keadaan. Tahap ini peneliti melakukan pra-survey ke lokasi yang akan diteliti, penelitian pra-survey dilakukan di lingkup Desa Kaligawe Kecamatan Karangdadap Kabupaten Pekalongan. Peneliti akan melihat adakah gangguan yang berdampak pada penggalian data selama penelitian dan peneliti juga melakukan studi dokumentasi serta kepustakaan untuk melihat dan mencatat data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.
Tahap kedua, pengumpulan data di lokasi penelitian. Dalam tahap ini peneliti akan melakukan wawancara dengan unsur-unsur yang terkait dengan pedoman wawancara yang telah disediakan peneliti.
Tahap ketiga, setelah data telah diperoleh di lapangan, baik melalui observasi, wawancara ataupun studi dokumentasi.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan tiga pendekatan yakni, (a) observasi, (b) wawancara, (c) dokumentasi. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti dengan menggunakan alat bantu rekaman, kamera, pedoman wawancara dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pengumpulan data yang diperlukan. Peneliti akan menjelaskan teknik yang akan digunakan sebagai berikut :
3.5.1 Observasi
38
dapat digunakan untuk mengecek keabsahan data, (4) teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit, (5) pada kasus-kasus tertentu dimana penggunaan teknik komunikasi lainnya tidak dimungkinkan, maka pengamatan dapat menjadi alat yang sangat berguna, (6) sering terjadi keraguan pada penelitian, yang menyebabkan kekeliruan atas data atau bias, untuk mengecek keabsahan data tersebut adalah dengan jalan memanfaatkan pengamatan.
Dilihat dari hubungan antara observasi dan observan (yang diobservasi), dapat dibedakan menjadi observasi partisipasif dan observasi non-partisipasif.
1. Observasi Partisipan
Dalam observasi partisipan, observer berperan ganda yaitu sebagai pengamat sekaligus menjadi bagian yang diamati.
2. Observasi Nonpartisipan
Observasi hanya memerankan diri sebagai pengamat. Perhatian peneliti terfokus pada bagaimana mengamati, merekam, memotret, mempelajari, dan mencatat tingkah laku atau fenomena yang diteliti.
Seperti permasalahan yang telah dipaparkan oleh peneliti dan merujuk dari pengertian diatas, peneliti akan menggunakan observasi partisipan dalam proses pengumpulan data. Peneliti akan menjadi pengamat dan terlibat dalam proses objek penelitian.
3.5.2 Wawancara Mendalam (in-depth interview)
39
pedoman wawancara tidak terstruktur yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan dengan demikian kreatifitas peneliti sangat diperlukan.
3.5.3 Dokumentasi
Teknik dokumentasi, yakni mempelajari atau menelaah dokumen-dokumen yang relevan dengan konteks penelitian. Metode dokumen-dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, dan lain sebagainya (Arikunto, 2002). 3.6 Analisis Data
Analisis data merupakan tahap akhir terhadap apa yang dilakukan selama berada di lapangan yang disertai dengan membuat laporan penelitian tindakan kelas. Untuk menganalisa data yang telah diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi maka peneliti menganalisis data. Analisis data dapat dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu:
a. Menelaah semua data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan.
b. Mereduksi data yang diperlukan dengan menyeleksi data tindakan aktivitas para anggotanya.
c. Menyajikan data atau memaparkan data. d. Menyimpulkan data yang telah tersedia.