BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi persaingan semakin kompetitif, perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur maupun jasa harus mampu berkompetisidan mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.Persaingan dalam bidang pemasaran produk menyebabkan perusahaan perlu meningkatkan kualitas produk.Dalam kompetisi ini, perusahaan harus mampu bersaing agar tetap bertahan dengan menunjukkan keunggulan dari setiap produk yang dihasilkan. Salah satu cara untuk menunjukkan keunggulannya yaitu peningkatan kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan konsumen.
Tabel 1.1. Data Kecacatan Bulan Februari 2015
Batako patah disebabkan rendahnya kuat tekan dalam batako tersebut.Sehingga dilakukan penelitian untuk meningkatkan kualitas produk dengan cara meningkatkan kuat tekan dari produk batako. Diharapkan kuat tekan semakin tinggi dapat mengurangi jumlah kecacatan. Kualitas batako dipengaruhi beberapa faktor yaitu manusia, mesin dan material.Faktor utama yang berpengaruh terhadap kualitas batako adalah faktor material seperti jumlah pasir, jumlah semen, dan jumlah air.Untuk menghindari produk yang cacat maka perlu dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas batakountuk meminimumkan produk cacat serta mengidentifikasi faktor yang paling berpengaruh terhadap jumlah produk cacat.
Pengendalian kualitas dilakukan mulai dari proses input informasi/bahan baku dari dari pihak marketing dan purchasing hingga bahan baku tersebut masuk ke pabrik dan bahan baku itu diolah di pabrik (fase trasnformasi) yang akhirnya dikirim ke pelanggan. Bahkan pengedalian kualitas juga dilakukan setelah adanya purna jual.
Untuk meningkatkan kualitas batako maka digunakanlah alternatif bahan pengganti pasir yaitu abu vulkanik Gunung Sinabung.Eruspsi Gunung Sinabung menghasilkan abu vulkanik yang pada saat ini berlimpah dan tidak dimanfaatkan, sehingga dapat dijadikan bahan pengisi atau agregat dalam pembuatan batako. Kandungan kimia sampel abu vulkanik gunung berapi yaitu SiO2 sebesar 45,7%,
Al2O3 sebesar 14,00%, Fe2O3 sebesar 18,2%, CaO sebesar 16,1%, dan K2O
sebesar 3,86% dengan diameter lebih kecil daripada 2 mm. Abu Vulkanik merupakan senyawa pozzolan yaitu bahan yang mengandung silika dan alumina tetapi tidak memiliki sifat seperti semen, namun apabila ditambahkan Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2 dan air maka akan membentuk kalsium aluminat hidrat yang
mempunyai sifat seperti semen. Silika mempunyai sifat hydrophilic, yaitu sifat yang dimiliki sebuah material untuk menarik dan mengikat air pada permukaanya. Semen portland adalah material yang mengandung komposisi Kapur (CaO) sebesar 63,1%, Silikat (SiO) sebesar 20,6%, Alumina (Al2O3) sebesar 6,3%, Besi
Oksida (Fe2O3) sebesar 3,6%. Kandungan kimia abu vulkanik gunung berapi
dapat digunakan sebagai agregat halus. Ukuran abu Gunung Sinabung berada pada ukuran agregat halus yang diperbolehkan yaitu dibawah 4,75 mm. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain eksperimen metode taguchi dimana abu Gunung Sinabung digunakan sebagai agregat halus pengganti sebagian pasir. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas batako yaitu meningkatnya kuat tekan batako sehingga diharapkan produk cacat dapat berkurang.
Metode Taguchi digunakan untuk mengetahui proses sehingga dapat mengendalikan kondisi proses dengan mengamati karakteristik dari produk maupun parameter proses sehingga memperoleh kombinasi level faktor optimum dari parameter proses tersebut. Metode Fault Tree Analysis (FTA) digunakan untuk mengidentifikasi faktor yang paling dominan mempengaruhi kualitas batako sebagai tindakan perbaikan dan memberikan usulan perbaikan dan mengurangi potensi penyebab kecacatan produk sehingga dapat menurunkan jumlah kecacatan produk pada proses produksi. Keunggulan metode taguchi yaitu dalam metode taguchi tidak perlu melakukan eksperimen dalam jumlah yang sangat banyak untuk menentukan sebuah kombinasi antara parameter yang digunakan. Metode taguchi menggunakan matriks khusus yang disebut matriks orthogonal. Matriks ini berfungsi untuk menentukan jumlah eksperimen minimal yang dapat mempengaruhi parameter.
1.2. Perumusan Masalah
untuk dapat meningkatkan kualitas kuat tekan batako. Bahan alternatif yang akan digunakan adalah abu vulkanik Gunung Sinabung sebagai aggregat yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas batako karena kandungan kimia abu vulkanik merapi hampir menyerupai kandungan kimia semen portland.
1.3. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
Tujuan umum penelitian yaitu meningkatkan kualitas produk batako dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh. Mengetahui proses untuk mengendalikan kondisi proses dengan mengamati karakteristik dari produk maupun parameter proses, dan memberikan usulan perbaikan untuk mengurangi penyebab kecacatan produk.
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penelitian.
2. Memberikan usulan perbaikan untuk melakukan pencegahan dan mengurangi potensi penyebab kecacatan produk dengan menggunakan fault tree analysis. 3. Menentukan kombinasi level faktor optimum yang berpengaruh signifikan
dengan menggunakan metode Taguchi. Manfaat penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai masukan bagi perusahaan untuk mengetahui alternatif bahan lain pada proses pembuatan batako.
3. Bagi Departemen Teknik Industri
Sebagai tambahan referensi untuk memperkaya laporan penelitian Teknik Industri dan dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya.
1.4. Batasan Masalah dan Asumsi
Dalam penelitian ini hanya dibatasi pada : 1. Penelitian difokuskan pada produksi batako
2. Faktor-faktor yang diteliti adalah faktor-faktor terkendali yang mempengaruhi kualitas yaitu faktor komposisi bahan pembuat batako.
3. Hanya dilakukan penambahan abu Gunung Sinabung pada proses pembuatan batako.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Kegiatan produksi berjalan dengan normal sesuai prosedur operasional. 2. Tenaga kerja dianggap sudah menguasai pekerjaannya.
3. Proses produksi dan situasi kerja dalam keadaan normal. 4. Bahan selalu tersedia untuk diproses.
1.5. Sistematika Penulisan Tugas Sarjana
Sistematika penulisan laporan bertujuan untuk mempermudah dalam menyusun dan mempelajari bagian-bagian dari seluruh rangkaian penelitian. Adapun sistematika penulisan laporan hasil penelitian ini adalah:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah sehingga dapat diketahui mengapa penulis mengambil judul tersebut, batasan masalah untuk membatasi masalah agar terfokus pada masalah yang diteliti, rumusan masalah, tujuan penelitian, asumsi–asumsi yang digunakan penulis dalam menyusun penelitian, manfaat dari penelitian baik untuk penulis, perusahaan maupun universitas, dan sistematika penulisannya.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Menguraikan sejarah perusahaan, ruang lingkup perusahaan, lokasi dan daerah pemasaran perusahaan, serta uraian proses produksi.
BAB III LANDASAN TEORI
Menguraikan mengenai tinjauan-tinjauan kepustakaan yang berisi teori-teori mengenai batako, fault tree analysis, dan desain eksperimen metode taguchi.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Menampilkan data primer dan sekunder yang digunakandalam penelitian dan pengolahan data yang membantu dalam analisis pemecahan masalah.Data tersebut berupa datayang didapatkan melalui observasi yaitu urutan proses produksi dan data pengujian kuat tekan batako.
BAB VI ANALISA PEMECAHAN MASALAH
Menganalisis hasil pengolahan data untukmenghasilkan solusiterhadap masalah yang ada.
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan berdasarkan hasil penelitian serta saran-saran yang dapat diberikan berdasarkan analisis dan pembahasan terhadap data-data yang telah diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA