• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan dan Sikap Orangtua tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Amplas dan Medan Baru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengetahuan dan Sikap Orangtua tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Amplas dan Medan Baru"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Trauma gigi telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang paling sering

terjadi pada anak dan remaja. Trauma gigi terjadi pada anak usia 8-12 tahun terutama

pada anak laki-laki karena jenis permainan yang dilakukan anak laki-laki lebih sering

menyebabkan trauma dibandingkan dengan permainan anak perempuan.1-3 Trauma

gigi umumnya melibatkan gigi anterior rahang atas, terutama insisivus sentralis dan

insisivus lateralis.1

Avulsi gigi merupakan lepasnya gigi dari soket alveolar secara utuh akibat

trauma.4-7 Berdasarkan beberapa penelitian prevalensi avulsi yaitu 0,5-1,6% dari

kasus truma gigi yang terjadi.7-9 Trauma gigi avulsi akan mempengaruhi gigi, struktur

pendukung dan memberikan efek dari segi masalah psikososial dan ekonomi. Avulsi

juga membawa dampak yang buruk terhadap estetika, fungsional dan psikologis

anak.10 Beberapa penyebab trauma yang paling sering terjadi pada anak adalah

kecelakaan di tempat bermain, bersepeda, skateboard, atau pada saat berolahraga

seperti olahraga beladiri, sepak bola, bola basket, lomba lari, bermain sepatu roda dan

berenang.11

Kehilangan gigi dapat mengakibatkan efek negatif secara fisik maupun

emosional.3,10 Gigi permanen yang mengalami avulsi dapat diatasi dengan pemakaian

prothesa namun akan lebih baik bila gigi tersebut direplantasikan sebagai perawatan.5

Keberhasilan perawatan gigi yang avulsi secara signifikan bergantung pada tindakan

yang tepat dan efisien ketika trauma terjadi.1 Keberhasilan pelaksanaan replantasi

sangat dipengaruhi oleh lamanya gigi berada diluar soket alveolar, media

penyimpanan yang fisiologis, dan kondisi ekstraoral sebelum replantasi dan apabila

replantasi tidak dapat dilakukan sesegera mungkin maka gigi avulsi perlu dimasukkan

(2)

Orangtua sebagai orang yang paling dekat dengan anak perlu mengetahui

tindakan perawatan darurat standar yang harus dilakukan dalam keadaan darurat

sehingga keberhasilan perawatan gigi anak menjadi lebih baik.1 Penelitian di Kairo

dan India menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan orangtua tentang penanganan

darurat kasus trauma avulsi masih rendah, baik pada orangtua yang memiliki tingkat

pengetahuan yang rendah maupun yang tinggi.6,13

Berdasarkan penelitian dari berbagai negara maka dapat disimpulkan bahwa

trauma avulsi merupakan permasalahan yang serius.1,4,5 Penelitian juga menunjukkan

bahwa pengetahuan dan sikap orangtua tentang penanganan darurat trauma avulsi

masih rendah sehingga peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian tentang

pengetahuan dan sikap orangtua tentang avulsi di kota Medan karena tidak adanya

penelitian yang dilakukan sebelumnya.

1.2Rumusan Masalah Rumusan Umum

a. Apakah terdapat hubungan antara pendidikan dan sosioekonomi orangtua

dengan pengetahuan orangtua tentang penanganan darurat trauma avulsi gigi

permanen anak di Kecamatan Medan Baru dan Medan Amplas?

b. Apakah terdapat hubungan antara pendidikan dan sosioekonomi orangtua

dengan sikap orangtua tentang penanganan darurat trauma avulsi gigi permanen anak

di Kecamatan Medan Baru dan Medan Amplas?

c. Apakah terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap orangtua

tentang penanganan darurat trauma avulsi gigi permanen anak di Kecamatan Medan

(3)

Rumusan Khusus

a. Apakah terdapat hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan

orangtua tentang penanganan darurat kasus trauma avulsi gigi permanen anak di

Kecamatan Medan Baru dan Medan Amplas?

b. Apakah terdapat hubungan antara sosioekonomi dengan pengetahuan

orangtua tentang penanganan darurat kasus trauma avulsi gigi permanen anak di

Kecamatan Medan Baru dan Medan Amplas?

c. Apakah terdapat hubungan antara pendidikan dengan sikap orangtua

tentang penanganan darurat kasus trauma avulsi gigi permanen anak di Kecamatan

Medan Baru dan Medan Amplas?

d. Apakah terdapat hubungan antara sosioekonomi dengan sikap orangtua

tentang penanganan darurat kasus trauma avulsi gigi permanen anak di Kecamatan

Medan Baru dan Medan Amplas?

1.3Tujuan Penelitian Tujuan Umum

a. Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dan sosioekonomi orangtua

dengan pengetahuan orangtua tentang penanganan darurat trauma avulsi gigi

permanen anak di Kecamatan Medan Baru dan Medan Amplas.

b. Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dan sosioekonomi orangtua

dengan sikap orangtua tentang penanganan darurat trauma avulsi gigi permanen anak

di Kecamatan Medan Baru dan Medan Amplas.

c. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap orangtua

tentang penanganan darurat trauma avulsi gigi permanen anak di Kecamatan Medan

Baru dan Medan Amplas.

Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui hubungan pendidikan dengan pengetahuan orangtua

tentang penanganan darurat kasus trauma avulsi gigi permanen anak di Kecamatan

(4)

b. Untuk mengetahui hubungan sosioekonomi dengan pengetahuan orangtua

tentang penanganan darurat kasus trauma avulsi gigi permanen anak di Kecamatan

Medan Baru dan Medan Amplas berdasarkan pendidikan orangtua.

c. Untukmengetahui hubungan pendidikan dengan sikap orangtua tentang

penanganan darurat kasus trauma avulsi gigi permanen anak di Kecamatan Medan

Baru dan Medan Amplas berdasarkan pendidikan orangtua.

d. Untuk mengetahui hubungan sosioekonomi dengan sikap orangtua tentang

penanganan darurat kasus trauma avulsi gigi permanen anak di Kecamatan Medan

Baru dan Medan Amplas berdasarkan pendidikan orangtua.

1.4Hipotesis Penelitian

a. Ada hubungan antara pengetahuan orangtua terhadap penanganan darurat

kasus avulsi gigi permanen berdasarkan pendidikan orangtua di kecamatan Medan

Baru dan Medan Amplas.

b. Ada hubungan antara pengetahuan orangtua terhadap penanganan darurat

kasus avulsi gigi permanen berdasarkan sosioekonomi keluarga orangtua di

kecamatan Medan Baru dan Medan Amplas.

c. Ada hubungan antara sikap orangtua terhadap penanganan darurat kasus

avulsi gigi permanen berdasarkan pendidikan orangtua di kecamatan Medan Baru dan

Medan Amplas.

d. Ada hubungan antara sikap orangtua terhadap penanganan darurat kasus

avulsi gigi permanen berdasarkan sosioekonomi keluarga di kecamatan Medan Baru

dan Medan Amplas.

1.5 Manfaat Penelitian Manfaat praktis

a. Diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi para penyuluh kesehatan

gigi melakukan penyuluhan mengenai trauma gigi avulsi anak dan meningkatkan

pengetahuan orangtua terhadap kasus darurat trauma gigi avulsi gigi permanen pada

(5)

dapat menggambarkan pengetahuan orangtua terhadap trauma gigi avulsi gigi

permanen pada anak di kota Medan.

b. Diharapkan dapat menjadi sumber informasi untuk orang tua atau wali

murid agar lebih mengawasi anak-anak saat bermain, mewaspadai aktivitas anak

yang dapat menyebabkan trauma dan juga memotivasi anak agar lebih

memperhatikan pola bermainnya yang lebih aman.

Manfaat Teoritis

1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk penelitian

selanjutnya, dan juga dapat menambah pengalaman peneliti dalam melakukan

penelitian khususnya terhadap anak-anak.

2. Diharapkan dapat menjadi pertimbangan pihak praktisi gigi untuk

memberikan informasi dan saran bagi tenaga kesehatan dalam memberikan edukasi

Referensi

Dokumen terkait

Jika Grup mengurangi bagian kepemilikan pada entitas asosiasi atau ventura bersama tetapi Grup tetap menerapkan metode ekuitas, Grup mereklasifikasi ke laba rugi proporsi

Fern xylem offers many distinctive features: (1) presence of numerous vessels and various numbers of tracheids in most species; (2) presence of vessels in both roots and rhizomes

Demikian pernyataan ini saya buat, apabila di kemudian hari saya tidak memenuhi hal tersebut diatas, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan dari Dinas Pendidikan

The main ontogenetical features of Rondeletia odorata pollen are (1) the very thin irregular foot layer, (2) development of a continuous layer of radially oriented membranous

Jika Grup mengurangi bagian kepemilikan pada entitas asosiasi atau ventura bersama tetapi Grup tetap menerapkan metode ekuitas, Grup mereklasifikasi ke laba rugi proporsi

 Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA yang di lengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA

• Produk Inersia untuk suatu area terhadap sepasang sumbu dalam bidang sama dengan produk inersia terhadap sumbu yang sejajar sumbu berat ditambah hasil kali

oleh Biro Outline Skripsi Jurusan Sosiologi Universitas Brawijaya. Biro