• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan pada Ny.N dengan Prioritas Masalah Halusinasi Pendengaran di RSJD Provsu Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asuhan Keperawatan pada Ny.N dengan Prioritas Masalah Halusinasi Pendengaran di RSJD Provsu Medan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Gaya hidup dan persaingan hidup semakin tinggi, hal ini disebabkan

karena tuntutan akan kebutuhan ekonomi, sandang, pangan dan papan,

pemenuhan kebutuhan kasih sayang, rasa aman dan aktualisasi diri dapat

berakibat tingginya tingkat stress di kalangan masyarakat. Jika individu

kurang atau tidak mampu dalam menggunakan mekanisme koping dan gagal

dalam beradaptasi maka individu akan mengalami berbagai penyakit baik fisik

maupun mental (Rasmun, 2004).

Prevalensi gangguan kesehatan jiwa di Indonesia menurut hasil study

Bahar dkk (1995) adalah 18,5 %, yang berarti dari 1000 penduduk terdapat

sedikitnya 185 penduduk dengan gangguan kesehatan jiwa atau tiap rumah

tangga terdapat seorang anggota keluarga yang mengalami gangguan

kesehatan jiwa. Jika hasil studi dapat dijadikan dasar maka tidak dapat

dipungkiri bahwa telah terjadi berkisar antara 20-60 per 1000 penduduk,

seperti yang tercantum pada sistem kesehatan nasional (Hamid, 2000).

Gangguan jiwa yang banyak ditemukan adalah gangguan jiwa berat atau

biasa disebut skizofrenia. Tiga per empat dari jumlah pasien skizofrenia umumnya dimulai diusia 16 sampai 25 tahun pada laki-laki. Pada kaum

perempuan, skizofrenia biasanya mulai diidap pada usia 25 hingga 30 tahun.

Penyakit yang satu ini cenderung menyebar di antara anggota keluarga

sedarah.

Salah satu jenis skizofrenia adalah skizofrenia katatonik yang memiliki gambaran klinis seperti gaduh gelisah, menampilkan posisi tubuh tertentu dan

mempertahankannya negativisme, ragiditas serta “Command automatism” (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah dan pengulangan kata serta

kalimat). Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh gangguan saraf, gangguan

metabolik, atau alkohol dan obat-obatan serta dapat terjadi pada gangguan

afektif (Stuart, 2006). Perubahan persepsi adalah ketidakmampuan manusia

membedakan antara rangsang yang timbul dari sumber internal seperti pikiran,

perasaan, sensasi somatik dengan impuls dan stimulus eksternal.

(2)

Halusinasi pendengaran sangat mempengaruhi rasa aman dan nyaman

manusia. Hal ini tampak dalam konsep kebutuhan dasar manusia menurut

Maslow salah satunya adalah kebutuhan rasa aman dari berbagai aspek, baik

fisiologis maupun psikologis. Kebutuhan ini meliputi : bebas dari rasa takut

dan cemas, bebas dari perasaan terancam karena pengalaman yang baru atau

asing (Mubarak & Chayatin, 2008).

Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana klien

mempersiapkan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca

indera tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang dialami suatu

persepsi melalui panca indera tanpa stimulus eksternal : persepsi palsu

(Maramis, 2005).

Dengan begitu banyaknya orang yang mengalami gangguan jiwa, penulis

tertarik untuk memberikan Asuhan Keperawatan pada klien dengan Halusinasi

Pendengaran di RSJD Provsu Medan.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk memperoleh pengalaman nyata dalam melaksanakan Asuhan

Keperawatan pada klien dengan Halusinasi Pendengaran dengan pendekatan

proses keperawatan.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah agar

penulis mampu :

1. Mengumpulkan, mengkaji dan menganalisa data-data klien dengan

halusinasi pendengaran

2. Menentukan diagnosa keperawatan klien dengan halusinasi pendengaran

3. Memprioritaskan masalah sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia

4. Menentukan intervensi keperawatan klien dengan halusinasi pendengaran

5. Mengimplementasikan rencana yang telah disusun dalam bentuk

pelaksanaan tindakan keperawatan yang telah ditetapkan

6. Mengevaluasi hasil tindakan yang telah ditentukan berdasarkan tujuan

yang telah ditetapkan

(3)

C. Manfaat

1. Bagi Pelayanan Kesehatan

Dapat mengerti dan menerapkan asuhan keperawatan jiwa dengan

halusinasi pendengaran, menambah pengetahuan dan pengalaman dalam

penerapan asuhan keperawatan jiwa, meningkatkan keterampilan dalam

memberikan asuhan keperawatan jiwa.

2. Bagi Bagi RS/Institusi RS

Sebagai bahan masukan dan informasi bagi perawat yang ada di RSJ

dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan jiwa khususnya

dengan kasus halusinasi pendengaran.

3. Bagi Pendidikan Keperawatan

Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk institusi

pendidikan D III keperawatan dalam rangka meningkatkan mutu

pendidikan keperawatan dimasa yang akan datang.

Referensi

Dokumen terkait

Harga diri: klien mengatakan tidak bisa lagi membantu orang tuanya,.. merasa tidak layak menjadi kakak dan sungkan

kebersihan pribadi dan penampilan yang rapi secara mandiri dengan atau.. tanpa

Mendapatkan gambaran untuk menerapkan asuhan keperawatan pada pasien ganguan jiwa sesuai dengan masalah utama gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran di

Vol.2, editor edisi bahasa Indonesia, Monica Ester, Devi Yulianti, & Intan Parulian. Buku Ajar Keperawatan Medikal–Bedah Brunner

Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatnya, dan

Bulechek, Gloria M, Butcher, Howard K, & Dochterman Joenne Mc Closkey, (2008).. Nursing Interventions

Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan Jakarta : Salemba Medika.. Mubarak dan

IIIdalam menghadapi persalinan adalah suatu kondisi psikologis atau perasaan. yangtidak menyenangkan yang mengancam individu pada masa kandungan