• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Transaksi Efek Semu Terkait Fluktuasi Harga Saham Ditinjau Dari Undang-Undnag Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelaksanaan Transaksi Efek Semu Terkait Fluktuasi Harga Saham Ditinjau Dari Undang-Undnag Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pelaksanaan pembangunan ekonomi nasional suatu negara memerlukan

pembiayaan baik dari pemerintah dan masyarakat. Penerimaan pemerintah untuk

membiayai pembangunan nasional diperoleh dari pajak dan penerimaan lainnya.

Masyarakat dapat memperoleh dana untuk berinvestasi melalui perbankan,

lembaga pembiayaan, dan pasar modal. Pasar modal merupakan alternatif

pendanaan baik bagi pemerintah maupun swasta. Pemerintah yang membutuhkan

dana dapat menerbitkan obligasi atau surat utang dan menualnya ke masyarakat

lewat pasar modal. Demikian juga swasta yang dalam hal ini adalah perusahaan

yang membutuhkan dana dapat menerbitkan efek, baik dalam bentuk saham

ataupun obligasi dan menjualnya ke masyarakat melalui pasar modal.1

Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang

tidak sedikit. Dalam pelaksanaannya diarahkan untuk berlandaskan kepada

kemampuan sendiri, di samping memanfaatkan dari sumber lainnya sebagai

pendukung. Sumber dari luar tidak mungkin selamanya diandalkan untuk

pembangunan. Oleh sebab itu, perlu ada usaha yang sungguh-sungguh untuk

mengarahkan dana investasi yang bersumber dari dalam, yaitu tabungan

masyarakat, tabungan pemerintah, dan penerimaan devisa.2

1

Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Hukum Pasar Modal Indonesia (Jakarta, Sinar Grafika, 2009),hlm.1.

2

(2)

Salah satu ciri negara berkembang adalah tingkat tabungan masyarakat

masih rendah, sehingga dana untuk investasi menjadi tidak mencukupi.3 Untuk

mengatasi kelangkaaan dana itu banyak negara yang sedang berkembang masih

rendah dibanding negara-negara maju, tetapi yang lebih penting dalam era

pembangunan ini adalah mengusahakan efektivitas pengerahan tabungan

masyarakat itu kepada sektor-sektor yang produktif, Lembaga keuangan

perbankan maupun non perbankan perlu dituntut bekerja keras lagi untuk

meningkatkan penarikan dana masyarakat.4

Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk

mempercepat pembangunan suatu negara. Hal ini dimungkinkan karena pasar

modal merupakan wahana yang dapat menggalang pengerahan dana jangka

panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor-sektor produktif. Apabila

pengerahan dana masyarakat melalui lembaga-lembaga keuangan mupun pasar

modal sudah dapat berjalan dengan baik, maka dana pembangunan yang

bersumber dari luar negeri makin lama makin dikurangi.5

Kegiatan pasar modal pada umumnya dilakukan oleh berbagai lembaga

antara lain adalah pusat perdagangan sekuritas atau resminya disebut bursa efek

(stock market), yang di dalamnya terdapat berbagai lembaga seperti lembaga

kliring dan lembaga keungan lainnya yang kegiatannyna terkait satu dengan

lainnya.6

(3)

Fungsi startegis dan penting pasar modal membuat pemerintah amat

berkepentingan atas perkembangan dan kemajuan pasar modal, karena berpotensi

untuk penghimpunan dana secara masif, sehingga dapat dimanfaatkan untuk

memperbesar volume kegiatan pembangunan. Segenap upaya dilakukan

pemerintah untuk memasyarakatkan pasar modal, sehingga masyarakat tergerak

berinvestasi di pasar modal dengan membeli sejumlah efek dari

perusahaan-perusahaan. Pemilikan efek perusahaan-perusahaan oleh masyarakat ternyata

memberi harapan dan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan sebagai dampak

positif dari kinerja perusahaan.7

Pasar Modal pada hakikatnya adalah jaringan tatanan yang memungkinkan

pertukaran klaim yang panjang, penambahan financial assets (dan hutang) pada

saat yang sama, memungkinkan investor untuk mengubah dan menyesuaikan

portofolio investasi (melalui pasar sekunder). Berlangsungnya fungsi pasar modal

adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan

“kriteria pasarnya” secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi

secara keseluruhan.8

Pasar modal pada umumnya adalah suatu tempat untuk mempertemukan

penjual dan pembeli. Yang membedakannya dengan pasar lainnya adalah pada

objek yang diperjualbelikan. Kalau pada pasar lainnya yang diperdagangkan

adalah sesuatu yang sifatnya konkret seperti kebutuhan sehari-hari, tetapi yang

7

M.Irsan Nasarudin,et al., Aspek Hukum Pasar ModalIndonesia (Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 1-2.

8

(4)

diperjualbelikan di pasar modal adalah modal atau dana dalam bentuk efek (surat

berharga).9

U Tun Wei dan Hugh T. Patrick dalam sebuah makalah IMF menyebutkan

3 pengertian tentang pasar modal sebagai berikut.10

1. Defenisi yang luas

Pasar modal adalah kebutuhan sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk

bakn-bank komersial dan semja pe rantara di bidang keuangan serta surat-surat

berharga jangka panjang dan jangka pendek, primer, dan tidak langsung.

2. Defenisi dalam arti menengah

Pasar modal adalah semua pasar yang teroganisasi dan lebaga-lembaga yang

memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya yang berjangka waktu lebi

dari 1 tahun) termasuk saham-saham, obligasi, pinjaman berjangka, hipotek

dan tabungan, serta deposito berjangka.

3. Defenisi dalam arti sempit

Pasar modal adalah pasar terorganisasi yang memperdagangkan saham-saham

dan obligasi dengan memakai jasa makelar, komisioner, dan underwriter.

Pasar modal (capital market) dalam pengertian klasik diartikan sebagai

suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikat

saham, dan obligasi atau efek-efek pada umumnya.11

9

Tavinayati dan Yulia Qamariyanti,Op.Cit.,hlm.1. 10

Pandji Anoraga dan Piji Pakarti,Op.Cit.,hlm.7. 11

Tavinayati dan Yulia Qamariyanti,Op.Cit.,hlm.1-2.

Adapun Undang-Undang

Pasar Modal (UUPM), yakni Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 1

angka 13 menyatakan bahwa pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan

(5)

berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang

berkaitan dengan efek. Dengan demikian, pasar modal adalah sebuah tempat

memperdagangkan efek yang diterbitkan oleh perusahaan publik yang melibatkan

lembaga dan profesi yang terkait efek. Karena pasar modal adalah tempat

memperdagangkan efek maka pasar modal disebut juga dengan bursa efek.12

Dari tahun ke tahun pemerintah terus mendorong peningkatan kemajuan

pasar modal yang modern dan setara dengan yang ada di negara-negara lain.

Keseriusan itu ditunjukkan negara melalui perumusan Garis-Garis Besar Haluan

Negara (GBHN). GBHN (1999-2004) mengamanatkan kepada penyelenggara

negara untuk mengembangkan pasar modal yang sehat, transparan, dan efesien.13

Salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemajuan pasar modal suatu

negara terletak pada tingkat variasi instrumen investasi yang tersedia. Semakin

maju pasar modal, semakin bervariasi instrumen pasar modal dan semakin

bervariasi instrumen pasar yang diperdagangkan di bursa. Semakin banyak

instrumen yang ditawarkan akan membuat banyak pilihan bagi pelaku pasar dan

kemungkinan pasar semakin diminati oleh investor, baik lokal maupun asing.14

Dari sisi masyarakat keinginan untuk berinvestasi di pasar modal

dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut15

1. Tergantung dari bunga bank, bila tingkat bunga deposito lebih tinggi dari

bunga obligasi keinginan berinvestasi di pasar modal akan menurun. Kebijakan :

12

Ibid.

13

M.Irsan Nasarudin,et.al.,Op.Cit,hlm.2. 14

I Putu Gede Ary Suta, Menuju Pasar Modal Modern (Jakarta: Yayasan Sad Satria Bhakti, 2000), hlm. 255 seperti dikutip Gunawan Widjaja dan Almira Prajna Ramaniya, Seri Pengetahuan Pasar Modal: Reksa Dana dan Peran Serta Tanggung Jawab Manajer Investasi dalam Pasar Modal (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 1.

15

(6)

moneter pemerintah akan mempengaruhi pasar modal karena akan berdampak

pada pilihan investasi.Apabila pemerintah mendorong bank-bank menaikkan

suku bunga deposito lebih tinggi dari suku bunga obligasi, maka masyarakat

akan lebih memilih deposito sebagai tempat menginvestasikan uangnya

demikian juga sebaliknya.

2. Keadaan ekonomi keseluruhan apakah sedang resesi,berkembang atau stabil.

Ekonomi resesi, daya beli masyarakat turun, keadaan ini berpengaruh.

Secara umum, pasar modal sering dikaitkan sebagai sumber dana jangka

panjang, yang dibedakan dengan pasar uang yang merupakan sumber dana jangka

pendek. Pandangan ini memang mendasar, sebab dalam praktek diakui bahwa

dana itu dapatberkembang dan jika dunia usaha (perusahaan dan masyarakat

investor) dapat memanfaatkan pasar modal tersebut, maka perusahaan tidak perlu

lagi menutup diri, melainkan memandang pasar uang dan pasar modal tersebut

sebagai pool dana umum yang dapat digunakan jika diperlukan demikian juga

masyarakat investor dapat menggunakan pasar uang dan modal tersebut sebagai

arena untuk investasi. Dengan demikian satu perusahaan dapat memutar dana

yang diperolehnya dari pasar uang sebagai sumber dana jangka pendek dan

selanjutnya menahannya untuk jangka waktu yang lebih lama sehingga menjadi

sumber dana jangka panjang. Sebaliknya satu perusahaan dapat mengadakan

(7)

dihadapi secara jangka panjang. Dan masyarakat investor dapat mengadakan

investasinya secara lebih mantap menurut pilihan jangka waktunya.16

Dilihat dari segi jangka waktu yang membedakan pasar uang dan pasar

modal, maka bagi pasar modal dikenal adanya tiga aspek yaitu

Pasar modal juga memiliki peran yang sangat besar bagi perekonomian

suatu negara karena pasar modal memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi

ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi

karena pasar menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua kepentingan yaitu

pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana

(issuer). Dengan adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan dana

dapat menginvestigasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan

berupa dividen, sedangkan pihak issuer dapat memanfaatkan dana tersebut untuk

kepentingan investigasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari kegiatan

operasi perusahaan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena

pasar modal memberika kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan bagi

pemilik dana, sesuai dengan karateristik investasi yang dipilih.

17

1. Jenis dana yang ditarik. Sebagaimana diketahui aliran dana ke dalam kegiatan

ekonomi dapat berlangsung melalui pasar uang, pemerintah dan atau pas ar

modal. Dana yang mengalir melalui pasar uang umumnya berasal dari

penanaman modal untuk menghindar dari risiko dan menginginkan

memperoleh bunga. Dana yang mengalir melalui pemerintah juga termasuk

menghindar resiko dengan mendapatkan jaminan, keyakinan atau karena :

16

Sumantoro, Aspek-Aspek Hukum Dan Potensi Pasar Modal Di Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998),hlm.26.

17

(8)

ketentuan mengharuskan demikian. Sedang dana yang mengalir melalui pasar

modal dapat termasuk menghindar dari risiko akan tetapi ciri pokoknya adalah

bahwa dana tersebut ditarik dari penanam modal yang menyadari risiko dan

mempunyai kesediaan untuk memberikan modalnya kepada usaha yang baru

atau yang telah ada untuk dikelola dengan kemungkinan akan rugi ataupun

untung.

2. Dasar bekerjanya pasar modal merupakan mekanisme untuk pengerahan dana

yang terkait dengan lembaga yang khusus sepertibursa dan pedagang perantara

dalam pasar modal, mengikuti prosedur yang ditetapkan, penyelenggaranya

disertai teknik pengawasan dan pengaturan yang efektif.

3. Instrumen yang digunakan dalam pasar modal yaitu berupa surat berharga

(saham dan atau obligasi dengan segala jenis bentuknya yang tidak ditemui di

pasar manapun).

Suatu pasar modal yang kuat dan sehat, mempunyai peranan penting

dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara, karena ditinjau dari

kepentingan nasional memberikan keuntungan sebagai berikut18

1. Pasar modal dapat menciptakan sistem keuangan dan perekonomian negara

secara lebih stabil.

:

2. Pasar modal dapat membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi dan lapangan

kerja.

3. Pasar modal dapat meningkatkan efesiensi, dalam arti realokasi dana secara

lebih efisien.

18

(9)

4. Pasar modal dapat membantu pula usaha meningkatkan “Democratic

Capitalism” (distribusi kepemilikan efek lebih meluas kepada publik).

5. Pasar modal mempermudah adanya akses menuju modal internasional,dengan

melibatkan para pemodal asing dalam pasar domestik.

Selain dari itu beberapa upaya yang dapat menunjang iklim yang kondusif

bagi pertumbuhan pasar modal, antara lain19

1. Memberikan dorongan bagi para penabung untuk melakukan investasi dalam

efek. Dalam hal ini dapat disarankan agar pemerintah menempuh kebijakan

fiskal yang dapat menggairahkan minat investasi di Bursa Efek. :

2. Memberikan dorongan bagi perusahaan untuk melakukan emisi efek guna

mengatasi masalah permodalan perusahaan.

3. Memberikan jaminan adanya perlakuan yang sama dalam pelbagai tipe

tabungan/investasi yang beraneka ragam, misalnya di bidang perpajakan.

4. Menegakkan keterbukaan (disclosure) yang memadai, melalui penyajian

informasi ekonomi dan keuangan, baik secara makro maupun mikro.

5. Pengadaan peraturan perundang-undangan yang memadai di bidang pasar

modal dalam rangka memberikan kepastian hukum bagi para pemodal.

6. Pembinaan lembaga penunjang pasar modal yang harus memenuhi permodalan

yang cukup maupun sumber daya manusia (SDM) yang profesional.

7. Pengembangan jaringan informasi yang modern dan canggih guna menunjang

aktivitas bursa efek.

19

(10)

Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang

sangat pesat terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di bidang

keuangan dan perbankan termasuk pasar modal. Para pelaku pasar modal telah

menyadari bahwa perdagangan efek dapat memberikan return yang cukup bagi

para pelaku, dan sekaligus memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan

perkonomian negara. Selain itu, pasar modal juga berfungsi sebagai sarana untuk

menghimpun dana-dana masyarakat untuk disalurkan ke dalam kegiatan-kegiatan

produktif, sumber pembiayaan yang mudah dan murah serta cepat bagi dunia

usaha dan pembangunan nasional, mendorong terciptanya kesempatan berusaha

dan sekaligus menciptakan kesempatan kerja, mempertinggi efesiensialokasi

sumber produksi, memperkokoh beroperasinya mechanism finansial market dalam

menata sistem moneter karena pasar modal dapat menjadi sarana open market

operation sewaktu-waktu diperlukan oleh Bank Sentral, menekan tingginya bunga

menuju suatu rate yang reasonable, pasar modal berfungsi sebagai alternatif

investasi bagi para pemodal. Kegiatan di pasar modal sangatlah kompleks karena

melibatkan begitu banyak pihak maka sangat dibutuhkan suatu perangkat hukum

yang mengaturnya agar pasar tersebut menjadi teratur sehingga lahirlah hukum

pasar modal.

Kegiatan pasar modal terjadi ketika adanya transaksi efek di bursa efek

Indonesia. Dimana transaksi ini baru bisa terjadi bila ada penawaran dan

pemintaan akan suatu efek (saham). Ketika terjadinya suatu transaksi efek maka

akan memiliki pengaruh terhadap kenaikan maupun penurunan harga saham.

(11)

melambung tinggi tetapi ketika permintaan akan suatu efek rendah padahal efek

yang ditawarkan banyak menjadikan harga efek turun. Hal seperti inilah yang

dikatakan fluktuasi harga saham dimana harga pasar mengalami perubahan sesuai

dengan permintaan pelaku pasar modal. Bahwa dalam perkembangan pasar mdoal

sekarang, sektor yuridisnya begitu lemahnya memang fakta yang tidak

terbantahkan. Cukup banyak lubang-lubang besar yang menganga yang siap

dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan yang destruktif oleh siapa saja dari para pelaku

pasar modal tersebut. Karena itu kiranya sangat besar peluang bagi para pelaku

pasar modal untuk melakukan tindakan-tindakan berupa “rekayasa”, “lips

service”, “insider trading”. “pengelabuan”,”kong kalikong” dan lain-lain yang

sebagian besarnya tidak dapat terdeteksi secara jelas. Dan ini terus saja

berlangsung sampai sekarang ini.20

Kenaikan harga saham yang menjanjikan beberapa pihak tertentu di pasar

modal untuk mendapatkan keuntungan yang sangat besar menjadikan banyaknya

terjadi tindakan-tindakan yang dilarang oleh undang-undang, salah satunya adalah

terjadinya transaksi efek semu di pasar modal Indonesia. Dimana Transaksi efek

semu ini merupakan praktek perdagangan efek yang dilakukan oleh para pelaku

pasar modal dengan menciptakan suatu keadaan semu sehingga memanipulasi

harga saham yang ada di bursa efek. Di Indonesia, larangan memanipulasi pasar

diatur dalam Pasal 91 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar

Modal (yang selanjutnya disebut UUPM) menyatakan bahwa setiap Pihak

dilarang melakukan tindakan, baik langsung maupun tidak langsung, dengan

20

(12)

tujuan untuk menciptakan gambaran semu atau menyesatkan mengenai kegiatan

perdagangan, keadaan pasar, atau harga efek di bursa efek. Selain itu, Pasal 92

UUPM menyatakan bahwa setiap Pihak baik sendiri-sendiri maupun

bersama-sama dengan Pihak lain, dilarang melakukan 2 (dua) transaksi efek atau lebih,

baik langsung maupun tidak langsung sehingga menyebabkan harga Efek di Bursa

Efek tetap, naik, atau turun dengan tujuan memperngaruhi Pihak lain untuk

membeli, menjual, atau menahan Efek. Penjelasan dalam pasal 92 menyatakan

bahwa ketentuan ini melarang dilakukannya serangkaian transaksi efek oleh satu

Pihak atau beberapa Pihak yang bersekongkol sehingga menciptakan harga efek

yang semu di Bursa Efek karena tidak didasarkan pada kekuatan permintaan jual

atau beli efek yang sebenarnya dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau

Pihak lain.

Praktek manipulasi pasar ditujukan pada distorsi terhadap kekuatan bebas

atas persediaan dan permintaan (supply and demand). Pada umumnya, setiap

manipulasi menggunakan restriksi artifisial pada “floating supply of stock”, yang

diikuti oleh beberapa faktor untuk merangsang publik pada permintaan saham

dalam bentuk artifisial atau penciptaan penampilan palsu atas kegiataan perdangan

yang sebenarnya.21

Rencana pertama dari praktek manipulasi adalah melakukan restriksi

artifisial dalam persediaan saham dengan mengakuisisi saham secara substansial

dalam controlled account. Kegiatan merangsang permintaan saham yang

disengaja dengan upaya pengendalian persediaan saham. Selanjutnya, melakukan

21

(13)

penjualan saham yang dibeli, sejalan dengan harga saham yang telah membubung

(harga manipulasi).22

B.Perumusan Masalah

Berdasarkan judul skripsi ini, yaitu “Pelaksanaan Transaksi Efek Semu

Terkait Fkuktuasi Harga Saham Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun

1995 Tentang Pasar Modal”, sehingga perlu dirumuskan permasalahan yang akan

dibahas dalam skripsi ini, agar sistematika penulisan dan pembahasan dalam

skripsi ini lebih teratur serta untuk menghindari kesimpangsiuran pengertian oleh

para pembaca makalah ini, yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana proses pelaksanaan transaksi efek semu yang terjadi di pasar

sekunder (secondary market) dalam bursa efek Indonesia?

2. Bagaimana hubungan antara fluktuasi (naik-turun) harga saham dengan adanya

transaksi efek semu pada pasar sekunder di bursa efek Indonesia ?

3. Bagaimana tanggung jawab para pihak dalam transaksi efek semu di bursa

efek?

C.Tujuan dan Manfaat Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dari pembahasan dalam skripsi ini dapat

diuraikan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui proses pelaksanaan transaksi efek semu yang terjadi di pasar

sekunder (secondary market) dalam bursa efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui hubungan antara fluktuasi (naik-turun) harga saham dengan

adanya transaksi efek semu pada pasar sekunder di bursa efek Indonesia.

22

(14)

3. Untuk mengetahui tanggung jawab para pihak dalam transaksi efek di bursa

efek.

Manfaat penulisan yang diharapkan dapat diperoleh dari penulisan skripsi

ini adalah sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Pembahasan yang termuat di dalam kajian mengenai “Pelaksanaan Transaksi

Efek Semu Terkait Fluktuasi Harga Saham Ditinjau Dari Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal” ini diharapkan dapat memberikan

pemahaman yang lebih jelas mengenai praktek transaksi efek semu yang terjadi

di pasar sekunder pada pasar modal Indonesia. Tulisan ini juga diharapakan

dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai bagaimana

sesungguhnya hubungan antara fkultuasi harga saham dengan praktek transaksi

efek semu dalam kegiatan pasar modal Indonesia. Transaksi Efek Semu

sebagai pelanggaran di pasar modal Indonesia masih sangat sulit untuk

diungkap dan buktikan di Indonesia, hal ini dikarenakan kurangnnya kajian

yuridis yang mendalam terhadap kasus-kasus transaksi efek semu sehingga

diharapkan melalui skripsi ini dapat mengungkapkan transaksi efek semu di

pasar modal.

2. Secara Praktis

Pembahasan ini diharapkan dapat menjadi tambahan materi bagi para

pembacanya baik umum maupun para akademisi pada khususnya dalam

(15)

D.Keaslian Penulisan

“Pelaksanaan Transaksi Efek Semu Terkait Fluktuasi Harga Saham.

Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal” yang

diangkat menjadi judul skripsi ini merupakan karya ilmiah yang belum pernah

diangkat menjadi judul skripsi di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyusun skripsi ini berdasarkan referensi dari buku-buku,peraturan

perundang-undangan yang berkaitan dengan pasar modal, media cetak dan

elektronik, juga melalui bantuan dari berbagai pihak.

E.Tinjauan Kepustakaan

Transaksi efek semu sendiri belum memiliki pengertian/defenisi khusus

yang dikemukan oleh para ahli. Akan tetapi transaksi efek semu lebih dikenal

dengan istilah manipulasi pasar. Tindakan memanipulasi pasar atau manipulasi

harga merupakan usaha yang dilakukan melalui perantaraan anggota bursa, baik

secara sendiri maupun bersama-sama yang dapat memberikan gambaran bahwa

transaksi efek atau harga efek yang terjadi adalah sesuai dengan kekuatan pasar.

Manipulasi pasar dan manipulasi harga dapat dilakukan dengan melakukan

serangkaian transaksi maupun mempergunakan informasi dengan maksud

melakukan manipulasi atau keduanya.23

Manipulasi pasar menurut Pasal 91 UUPM adalah tindakan yang

dilakukan oleh setiap pihak secara langsung maupun tidak dengan maksud untuk

23

(16)

menciptakan gambaran semu atau menyesatkan mengenai perdagangan, keadaan

pasar, atau harga efek di bursa efek.24

Kamus besar bahasa Indonesia merumuskan pengertian dari fluktuasi

yaitu gejala yang menunjukkan turun-naiknya harga; keadaan turun-naik harga

dan sebagainya; perubahan (harga tersebut) karena pengaruh permintaan dan

penawaran. Sedangkan saham dapat didefenisikan sebagai surat berharga sebagai

bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi dalam suatu

perusahaan. Apabila seorang investor membeli saham, maka ia akan menjadi

pemilik dan disebut sebagai pemegang saham tersebut.25

Saham merupakan efek yang paling umum ditawarkan dalam suatu

penawaran umum, karenanya merupakan instrumen yang paling umum dikenal

dan diperdagangkan di pasar modal (bursa). Saham merupakan komponen dan

wujud dari penyertaan modal dalam suatu usaha yang berbentuk Perseroan

Terbatas. Sehingga untuk pembahasan atas masalah saham pengaturan utamanya

akan harus merujuk kepada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang

Perseroan Terbatas (yang selanjutnya disebut UUPT). Didalam UUPT pembuat

undang-undang sama sekali tidak membuat perumusan mengenai apa itu saham.

Tetapi dengan melihat sifatnya maka saham itu dapat dirumuskan sebagai

penyertaan. 26

24

M.Irsan Nasarudin,et.al.Op.Cit.,hlm.262-263. 25

Pandji Anoraga dan Piji Pakarti,Op.Cit.,hlm 58 26

Hamud M. Balfas, Op.Cit.,hlm.91.

Sehingga dapat diartikan bahwa fluktuasi harga saham ialah

perubahan harga karena adanya permintaan dan penawaran efek yang ditawarkan

(17)

Pasar modal menurut Kamus Hukum Ekonomi diartikan sebagai pasar

atau tempat bertemunya penjual dan pembeli yang memperdagangkan surat-surat

berharga jangka panjang, misal saham, dan obligasi.27Dr. Siswanto Sudomo

(1990) menyatakan bahwapasar modal adalah28

Defenisi tersebut sudah menyangkut dua jenis pasar yang dikenal secara

terpisah, yakni pasar perdana dimana surat-surat berharga itu pertama kali

diterbitkan dan pasar sekunder, dimana surat berharga itu diperdagangkan.

“pasar tempat diterbitkan serta diperdagangkan surat-surat berharga jangka

panjang khususnya obligasi dan saham.”

29

F. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan secara sistematis dan teratur akan menghasilkan

data yang akurat dan juga valid, dan metode yang dipakai dalam penelitian

sangatlah menentukan keakuratan penelitian. Metode penelitian adalah rangkaian

proses yang dilakukan dalam suatu penelitian. Dalam penulisan skripsi ini,

metode yang dipakai adalah sebagai berikut:

1. Spesifikasi Penelitian

a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian yuridis normatif yakni penelitian yang mengacu pada norma-norma

hukum yang terdapat dalam berbagai perangkat peraturan perundang-undangan,

27

A.F.Elly Erawaty dan J.S. Badudu, Kamus Hukum Ekonomi(Jakarta: Proyek ELIPS, 1996), hlm. 14.

28

Pandji dan Piji,Op.Cit.,hlm.8. 29

(18)

yang antara lain Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal,

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan.

b. Sifat Penelitian

Dilihat dari sifatnya, penelitian ini bersifat deskriptif yang

menggambarkan masalah dengan cara menjabarkan fakta secara sistematis,

faktual, dan akurat.30

2. Data Penelitian

Penelitian deskriptif juga merupakan penelitian yang

berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi

atau hubungan baik yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang

berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang

tengah berlangsung.

Penelitian deskriptif juga dirancang untuk memperoleh informasi tentang

status suatu gejala saat penelitian dilakukan dan penelitian deskriptif tidak ada

perlakuan yang diberikan atau dikendalikan, serta tidak ada uji hipotesis

sebagaimana yang terdapat dalam penelitian eksperimen. Dalam penelitian ini,

yang ingin dideskripsikan adalah mengenai gejala-gejala atau fenomena yang

terjadi, digambarkan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta,

sifat serat hubungan antar gejala atau fenomena yang di teliti.

Sumber data yang diperoleh berasal dari:

a. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, yang

termasuk dalam sumber-sumber hukum yang mencakup peraturan

perundang-undangan yang terkait dengan penelitian, antara lain:

30

(19)

1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal.

2) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otorotas Jasa

Keuangan.

3) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaran

Kegiatan di bidang Pasar Modal.

4) Peraturan Nomor II-A Tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas.

5) Peraturan Nomor III-F Tentang Sanksi

6) Peraturan Nomor III-G Tentang Suspensi dan Pencabutan Keanggotaan

Bursa Efek.

b. Bahan hukum sekunder, yang memberikan penjelasan dan sebagai

pendukung mengenai bahan hukum primer, seperti: buku-buku, termasuk

skripsi,jurnal hukum, hasil-hasil penelitian, serta makalah.

c. Bahan hukum tersier, bahan-bahan yang memberi petunjuk maupun

penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti Kamus

Hukum, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

3. Teknik Pengumpulan Data

Sehubungan dengan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

yuridis normatif dan mempergunakan data sekunder, maka penelitian ini mengacu

kepada penelitian kepustakaan (Library Research) dan analisis data serta dibantu

dengan media elektronik yakni internet. Metode Library Research adalah metode

yang mempelajari sumber-sumber atau bahan tertulis yang dapat dijadikan bahan

(20)

dikemukakan oleh pendapat para sarjana hukum dan sarjana lain yang sudah

mempunyai nama besar dibidangnya, koran serta majalah.

Bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder dikumpulkan dengan

melakukan penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara

mengumpulkan data yang terdapat dalam pertauran perundang-undangan,

buku-buku literatur, majalah, surat kabar, hasil seminar, hasil wawancara dan

sumber-sumber lain yang terkait dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini.

Tujuannya adalah untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan terkait dengan

judul skripsi “Pelaksanaan Transaksi Efek Semu Terkait Fluktuasi Harga

Saham Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

4. Analisis Data

Pengolahan data pada penelitian hukum normatif hakikatnya merupakan

kegiatan untuk mengadakan sistemasi terhadap bahan-bahan hukum tertulis.

Sistematisasi berarti membuat klarifikasi terhadap bahan-bahan hukum tertulis

tersebut untuk memudahkan pekerjaan analisis dan konstruksi. Pengolahan data

yang digunakan adalah pengolahan data kualitatif yakni upaya yang dilakukan

dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya

menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari, dan menemukan

pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa

(21)

G.Sistematika Penulisan

Demi menghasilkan suatu karya ilmiah yang baik, maka pembahasan

dalam skripsi ini akan diuraikan secara sistematis. Penulisan skripsi ini terbagi ke

dalam lima bab, yaitu sebagaimana diuraikan berikut :

Bab I Pendahuluan,bab ini diuraikan segala hal yang umum dalam sebuah

karya ilmiah, yaitu latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penulisan, keaslian penulisan, tinjauan kepustakaan, metode penulisan

dan sistematika penulisan.

Bab II Transaksi Efek Semu Di Pasar Sekunder Pada Pasar Modal, dalam

bab ini diuraikan transaksi efek semu di pasar sekunder pada pasar modal, yaitu

tinjauan umum tentang transaksi efek semu, perkembangan pengaturan

perdagangan saham di bursa efek, indikasi terjadinya praktek transaksi efek semu

di pasar sekunder.

Bab III Hubungan Antara Fluktuasi Harga Saham Di Pasar Sekunder

Bursa Efek Indonesia Dengan Adanya Transaksi Efek Semu, dalam bab ini

diuraikan hubungan antara fluktuasi harga saham di pasar sekunder bursa efek

Indonesia dengan adanya transaksi efek semu, yaitu proses pembentukan harga

saham di pasar sekunder, akibat praktek transaksi efek semu terhadap kegiatan di

pasar modal Indonesia, hubungan antara fluktuasi harga saham di pasar sekunder

bursa efek Indonesia dengan adanya transaksi efek semu.

Bab IV Tanggung Jawab Para Pihak Dalam Transaksi Efek Semu, dalam

(22)

para pihak yang terkait dalam transaksi efek semu, pengawasan terhadap transaksi

efek semu di pasar sekunder, tanggung jawab hukum para pihak yang melakukan

transaksi efek semu.

Bab V Kesimpulan dan Saran, dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan

dari hal-hal yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya. Penulis juga

mencoba memberikan saran-saran yang berguna untuk mengatasi

hambatan-hambatan dalam menerapkan Pelaksanaan Transaksi Efek Semu Terkait Fluktuasi

Harga Saham Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar

Referensi

Dokumen terkait

Relationshi p Between Students’ Motivation a nd Students’ Speaking Ability Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. RELATIONSHIP

Organ ini tersimpan dalam suatu kantung pelindung yang disebut skrotum (kantong buah zakar) dan terletak diluar rongga perut, berfungsi untuk menghasilkan sel

Normalized Convolution memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan citra hasil interpolasi bicubic dan pembesaran menggunakan microsoft paint. baik secara numerik

kesibukannya atau asumsi pribadinya yang mengaggap eksistensi syariat agama sebagai pembatasan berkehendak yang itu adalah hak asasi manusia, kendatipun dia beragama

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Proposal Program Kreatifitas Mahasiswa yang Berjudul

pangannya, perlindungan sosial untuk rumah tangga miskin dan dapat menjadi. sejahtera sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan dan

Untuk meramalkan penjualan produk Parachetamol dan Antalgin pada perusahaan di Tahun 2012 dengan menggunakan metode peramalan Box Jenkins karena metode peramalan deret berkala

Dalam kerangka pemikiran tersebut yang terdapat pada gambar 2.1 dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan pada Bank Pembangunan Daerah dapat diketahui dengan