PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TENTANG
MEMBACA AL-QUR'AN MELALUI METODE DRILL DI SDN I TEGALSARI KEC. KEDU KAB. TEMANGGUNG
TAHUN 2 0 1 0
S K R I P S I
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: SUWARDI NIM: 11408253
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:
Nama Suwardi
NIM 11408253
Jurusan Tarbiyah
Program Studi Ekstensi
Judul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TENTANG MEMBACA AL QUR’AN MELALUI METODE DRIIL DI SEKOLAH DASAR NEGERI I TEGALSARI KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2010
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN... 36
A. Diskripsi Awal Pelaksanaan... 36
B. Siklus I ... 37
C. Siklus I I ... 39
D. Siklus III... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...46
A. Hasil Penelitian...46
B. Pembahasan... 54
BAB V PEN U TU P... 58
A. K esim pulan... 58
B. S aran... 58
Tabel 1.1. Indikator Prestasi belajar ... 19
Tabel 1.2. Skala Pengukuran Prestasi Belajar... 19
Tabel 1.3. Indikator Penilaian Prestasi Belajar... 19
Tabel 1.4. Indikator Penilaian Prestasi... 20
Tabel 3.1 Tahapan-tahapan siklus... 36
Tabel 3.2 Jumlah Bacaan Mad Thobi’i Masing-masing Ayat... 45
Tabel 3.3 indikator bacaan mad... 45
Tabel 4.1 Nilia tiap siklus... 47
Tabel 4.2 Rata-rata Nilai Siklus 1 ... 47
Tabel 4.3 Catatan Lapangan Prestasi Belajar Siklus 1... 49
Tabel 4.4 Rata-rata Nilai Siklus I I... 50
Tabel 4.5 Catatan Lapangan Prestasi Belajar Siklus II... 51
Tabel 4.6 Rata-rata Nilai Siklus HI... 53
Tabel 4.7 Catatan Lapangan Prestasi Belajar Siklus III... 54
Tabel 4.8 Hasil Tes Sumatif Masing-masing Siklus... 55
Tabel 4.9 Hasil Catatan Lapangan Prestasi Belajar... 56
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:
Nama : Suwardi
NIM :11408253
Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Ekstensi
Judul : PENINC
KELAS V PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TENTANG MEMBACA AL QUR’AN MELALUI METODE DRIIL DI SEKOLAH DASAR NEGERI I TEGALSARI KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2010
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan
Salatiga, 11 Agustus 2010 Pembimbing
KEMENTRIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion No. 03 Telp. (0298) 232433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id E -m ail: asministrasi@stainsalatiga.ac.id
Skripsi Saudara Suwardi dengan Nomor Induk mahasiswa 11408253 yang berjudul : “Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Tentang Membaca Al Qur’an Melalui Metode Driil Di Sekolah Dasar
dimunaqosahkan dalam sidang panitia ujian jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari: Sabtu, 25 September 2010 yang bertepatan dengan 16 Syawal 1431 H dan telah diterima sebagai syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
PENGESAHAN
Salatiga, 25 September 2010 16 syawal 1431 H ujian
Ketua Sidang Sekretaris Sidang
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Suwardi
NIM :11408253
Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Ekstensi
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan nasii karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 9 Agustus 2010 Yang menyatakan,
MOTTO
H ai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat: Dan Allah M aha M engetahui apa yang kamu kerjakan.
(Al Mujaadilah: 11)
PERSEMBAHAN Karya ini Kupersembahkan Untuk:
*t* * *** Almarhum Ayahanada Yati Am at N ashir dan Almarhumah Ibunda tercinta Shoyyimah, doa yang senantiasa kupanjatkan kepada Yang M aha Kuasa *** Istriku tercinta Istikhanah dan anak-anakku yang
ABSTRAK
SKRIPSI SUWARDI “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TENTANG MEMBACA AT.-QUR’AN MELAUTI METODE DRIIL D I SEKOLAH DASAR NEGERI 1 TEGALSARI KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHU N2010” STAIN Salatiga pembimbing Hj. Maslikhah S. Ag.,M.Si
Kata Kunci : Prestasi belajar, Metode driil, peningkatan, membaca Al Qur’an Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, apakah metode driil dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang membaca Al Qur’an pokok bahasan/sub pokok bahasan QS. Al M a’un ayat 1-7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5 di SDN 1 Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung?
Tujuan penelitian yang telah dilakukan adalah untuk mengetahui apakah metode driil dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Al Qur’an QS. Al M a’un ayat 1-7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5 ui Sekolah Dasar Negeri 1 Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan 3 siklus tindakan. Metode diterapkan dimasing-masing siklus dan terdapat perbedaan setiap siklusnya.
KATA PENGANTAR
J \ £ y» * j l i i i tf-uu
Alhamdulillahirabbiralamin, segala puji kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan karunia dan nikmat kepada kita semua. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Penyusun telah diberi kesempatan untuk menyelesaikan penyusunan tugas akhir/skripsi.
Skripsi ini tidak mungkin penulis susun tanpa adanya kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu, diantaranya:
1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Suwardi, M. Pd selaku Ketua j urusan Tarbiyah. 3. Ketua Program studi Ekstensi Drs. Joko Sutopo
4. Hj.Maslikhah, S.Ag, M.Si selaku Dosen pembimbing yang selalu meberikan kritik dan saran membangun dalam peneyelesaian tugas akhir/skripsi.
5. Seluruh Dosen STAIN Salatiga yang meberikan ilmu tanpa lelah kepada mahasiswa.
6. Sigi t Ristiyanto, S.Pd selaku Kepala SD Negeri 1 Tegalsari, Kecamatan kedu, Kabupaten Temanggung yang telah memberikan ijin penelitian.
8. Teman-teman sekelasku yang tercinta yang telah membantu dalam proses pembuatan tugas akhir/skripsi.
9. Istri, Ari, Anita dan seluruh keluargaku yang telah meberikan dorongan semangat baik moral maupun spiritual sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik dan lancar.
10. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini.
Semoga segala bantuan dan partisipasi mereka bernilai disisi Allah SWT dan memperoleh balasan yang lebih besar. Akhirnya dengan segala keterbatasan, kami berharap semoga apa yang telah kami laksanakan dan apa yang akan kami laksanakan dapat memberikan manfaat, diridloi dan diberi kemudahan oleh Allah SWT. Amiin.
Salatiga, 9 Agustus 2010 Penyusun,
DAFTAR ISI
HALAMAN JU D U L ... i
LEMBAR BERLOGO... ii
JUDUL SKRIPSI... iii
PERSETUJUAN PEM BIM BING... iv
PENGESAHAN... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... vi
M O TTO ... vi i PERSEMBAHAN... vii
ABSTRAK... vi ii KATA PENGANTAR... ix
DAFTAR ISI... xi
DAFTAR TABEL, GAMBAR, DAN GRAFIK... xiii
DAFTAR LAMPIRAN...xv
B A B I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang M asalah... 1
B. Rumusan M asalah... 5
C. Tujuan Penelitian... 5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan... 5
E. Kegunaan Penelitian... 6
F. Definisi Operasional... 7
G. Metode Penelitian... 10
H. Sistematika Penulisan Skripsi... 21
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 23
A. Prestasi Belajar... 23
B. Al-Qur’an ...31
DAFTAR GAMBAR dan GRAFIK
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 2 Profil Sekolah
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 4 Tes Formatif
Lampiran 5 Tabel Pengukuran Aspek Membaca, Menulis, dan Mendengarkan
Siklu I, II, dan III
Lampiran 6 Pensekoran Tes Formatif
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran.
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem Pendidikan Nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia (Undang-Undang Dasar 1945:3).
Berdasarkan uraian latar belakang di atas penting sekali, maka perlu dilakukan penelitian tentang “Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Al Qur’an Melalui Metode Driii Di Sekoiah Dasar Negeri I Tegaisari Kecamatan Kedu Kabupaten T emanggung T ahun 2010”
B. Rumusan M asalah
Identifikasi masalah merupakan suatu tahap permulaan dari psn^ussssn mssslsh. pcnslitisn di niuiis sustu obyek dslsin su&tu jsiinsii penguasaan situasi tertentu dapat peneliti kenal sebagai suatu masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi masalahnya adalah “apakah metode driii dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang membaca Al Qur’an pokok bahasan/sub pokok bahasan QS. Al M a’un ayat 1-7 di SDN 1 Tegaisari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan “untuk mengetahui Apakah metode driii dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang membaca Al Qur’an QS. Al Ma’un ayat 1-7 di Sekolah Dasar Negeri 1 Tegaisari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung”.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran.
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem Pendidikan Nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia (Undang-Undang Dasar 1945:3).
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-Undang RI No 20, 2003 : 9). Salah satu tolok ukur keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar adalah prestasi belajar. Apabila prestasi beiajar kurang/jeiek merupakan kegagalan siswa dalam belajar. Hasil prestasi belajar siswa sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, uiantaranya siswa, metode, strategi pembelajaran, media pembelajaran, bahan/materi, dan lingkungan belajar.
U T ia n ia fim K p l a i a r rrw ^ n crc » iar v o r u r n i p l a l i i r l r o n in f p - r o l r c i i i t i e i i r - i i n c n r
I W ^ l U U U l ^ V IW J V U X H V l l ^ U j U . J vxxxj-, n l v i u m i i u u x i x n v u u w i W-XX.JVXX I^XXUVXX
manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar anak didik bersemangat untuk belajar. Guru menggunakan seperangkat teori dan pengalamannya untuk mempersiapkan program pengajaran dengan baik dan sistematis.
akan lebih memudahkan siswa dalam menerima pelajaran. Contoh guru dalam menyampaikan mata pelajaran Al Qur’an, melafalkan QS. al Ma’un ayat 1-7 sedang tujuan yang akan dicapai adalah metode driil. Tetapi kenyataannya ada sebagian guru yang kurang tepat dalam memilih dan menerapkan metode, mereka hanya menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan metode lain yang lebih sesuai.
Hal inilah yang akan menghambat proses pembelajaran, karena proses nAmhplaiaran \rcmcr fAriaHi naHa anaV HiHilr tprHiri Hari tirra ranah faciv»V\ tialfn
^vniuvmjuuui vvijuvu uixuu. uxuuv w^u iwu vmi ^Wki^/viv^
ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Dalam proses pembelajaran tidak cukup hanya ranah kognitif dan ranah afektif. Dalam arti siswa memperoleh skor nilai tinggi dalam evaluasi belajar. Hal itu belumlah cukup, akan tetapi harus bisa sinkron antara afektif dan psikomotorik, yang berupa akhlak yang baik dan pengalaman ibadah yang mantap dalam kehidupan sehari-hari.
pembelajaran yang memadahi, dan guru-guru yang profesional, maka dapat dipastikan sangat sulit untuk meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran.
Metode mengajar yang bersifat tradisional perlu disikapi dan ditindak lanjuti, yang tidak sesuai dengan era sekarang. Kegiatan yang otoriter akan membosankan bagi siswa. Kalau demikian terus berlanjut akan mempengaruhi hasil belajar siswa sehingga tujuan pengajaian tidak berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Siswa perlu dibekali metode pembelajaran yang menyenangkan, materi pelajaran itror miirjoli cAcitai
kemampuan anak didik. Siswa harus dikembangkan untuk mempraktekkan sendiri konsep-konsep materi pelajaran berdasarkan pengalaman-pengalaman yang konkrit yang dialaminya sehingga akan terbangun konsep dalam pemikiran anak didik, bukan lagi siswa diberi saja atau menerima saja.
Pelajaran Al Qur’an merupakan pelajaran yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Al Qur’an untuk diimani, pedomani, dihayati, dan diamalkan dalam kehidupan anak didik, terutama dalam membentuk keimanan, keyakinan peserta didik. Siswa diharapkan dapat terbentuk dengan sendirinya konsep-konsep pelajaran dalam pikirannya sehingga materi pelajaran lebih mudah.
Agama Islam materi Al Qur’an pokok bahasan/sub pokok bahasan QS. Al Ma’un ayat 1-7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5. Indikator keberhasilan pada masing- masing siklus sebesar 70%. Artinya pestasi belajar siswa mencapai 70%. E. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Siswa
a. Dapat membantu siswa dalam memahami mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang membaca Al Qur’an, pokok bahasan/sub pokok bahasan QS. Al Ma5un ayat 1-7.
b. Memotivasi siswa agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang membaca Al Qur’an, pokok bahasan/sub pokok bahasan QS. Al Ma’un ayat 1-7.
2. Bagi Guru
a. Meningkatkan kemampuan guru dalam penerapan metode driil pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tentnag materi Al Qur’an, pokok bahasan/sub pokok bahasan QS. Al Ma’un ayat 1-7 dan surat Al Fiil ayat 1-5.
b. Mewujudkan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar. 3. Bagi Sekolah
b. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang membaca Al Qur’an, pokok bahasan/sub pokok bahasan QS. Al Ma’un ayat 1-7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5 sehingga kualitasnya lebih baik.
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi salah pengertian bagi para pembaca dalam memahami judul skripsi ini, maka penulis memandang perlu untuk memberi nAnAffoocm ictilali varta aHa rlalarn inHnl ini vaitii •J vUUOU* juUu, ; u u u .
1. Pengertian Prestasi
Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seseorang peserta didik yang memuaskan dalam suatu pelajaran. Prestasi bisa dilihat setelah proses pembelajaran berlangsung karena setelah proses pembelajaran guru akan mengadakan evaluasi sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.
2. Belajar
Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dim an a perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk (Muhibbin, 1995 :88)
Dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi adalah hasil belajar yang diperoleh selama proses pembelajaran. Sedangkan pengertian belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan dan pengalaman. Jadi, prestasi belajar sangat berkaitan erat dalam proses pembelajaran.
. r c i iu lu i K a ii i“v.gam a j l mc u ii
Pendidikan merupakan kata yang sudah sangat umum. Karena itu,
KhIaIi H ilra taV an KqIi w q CAtian n r u r u r mA rtftAtml ic tiln li n A n ^ iH ilrijn ViUUb iixvu^wxux i/vumuumu. R A fn'tn
juga Pendidikan Agama Islam (PAI). Masyarakat awam mempersepsikan pendidikan itu identik dengan sekolah, pemberian pelajaran, melatih anak dan sebagainya. Sebagian masyarakat lainnya memiliki persepsi bahwa pendidikan itu menyangkut berbagai aspek yang sangat luas, termasuk semua pengalaman yang diperoleh anak dalam pembentukan dan pematangan pribadinya, baik yang dilakukan oleh orang lain maupun oleh dirinya sendiri. Sedangkan Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai Islam dan berisikan ajaran Islam.
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Sedangkan definisi pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. 4. Al Qur’an
Secara etimologi yaitu Merupakan mashdar (kata benda) dari kata kerja Qoro’a yang bermakna Talaa (keduanya berarti: membaca), atau bermakna Jama’a (mengumpulkan, mengoleksi) (Ichwan, 2005 : 52). Secara terminologi yaitu Kalam Allah ta’ala yang diturunkan kepada Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas(Ichwan, 2005 : 54). Sedangkan ilmu Tajwid menurut bahasa adalah memperelokkan sesuatu (Muhsin, 2007 : 11). Menurut istilah ilmu tajwid adalah Melafa2kan setiap huruf dari makhrajnya yang betul
5. Metode Driil
Metode driil merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang-ulang, akan tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih keterampilannya. Bila situasi belajar itu diubah-ubah V r\n H icin \ra ephincrfrci m A tn in tiit r p e n n n e v a r u r hfifllhsh TTiaka. kStSr&TTlD112T!
akan lebih disempurnakan. Ada keterampilan yang dapat disempurnakan dalam jangka waktu yang pendek dan ada yang membutuhkan waktu cukup lama. Perlu diperhatikan latihan itu tidak diberikan begitu saja kepada siswa tanpa pengertian, jadi latihan itu didahului dengan pengertian dasar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan Tujuan harus dijelaskan kepada siswa sehingga selesai latihan mereka diharapkan dapat mengerjakan dengan tepat sesuai apa yang diharapkan. Tentukan dengan jelas kebiasaan yang dilatihkan sehingga siswa mengetahui apa yang harus dikerjakan. Perhatikan kesalahan-kesalahan umum yang dilakukan siswa untuk perbaikan secara klasikal sedangkan kesalahan perorangan dibetulkan secara perorangan pula.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan penelitian Penelitian, M eliputi:
b. Penelitian dimulai tanggal 13-31 Juli 2010.
c. Penelitian dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Tegalsari, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung.
d. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di SDN 1 Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Al Qur’an dengan menggunakan metode driil maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas.
2 Subyek Penelitiun. a. Siswa
Penelitian ini dilakukan pada siswa-siswi kelas V berjumlah 28 SDN 1 Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung.
b. Peneliti
Penelitian ini dilakukan oleh guru agama SDN 1 Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung.
c. Pengamat
Teman sejawat memberikan pengamatan pada penelitian tindakan kelas ini.
3. Langkah-Langkah/Siklus Penelitian
Menurut Lewis (Elliot, 1991 : 69) langkah-langkahnya m eliputi: a. Mengidentifikasi gagasan/permasalahan umum
e, Mengimplementasikan tindakan pertama f. Mengevaluasi
g. Merevisi perencanaan, untuk tindakan kelas, dan seterusnya.
Gambar 1.1 Tentang Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Rencana penelitian tindakan kelas di SDN 1 Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti memerlukan beberapa siklus hingga dapat dicapai hasil yang sesuai dengan indikator penelitian, untuk itu maka peneliti memerlukan perencanaan di setiap tahap penelitian, yaitu :
1) Perencanaan a) Bagi guru
(1) Guru menyiapkan bahan ajar dan perangkat pembelajaran sebelum dimulainya pembelajaran.
(2) Guru menyuruh siswa membaca Al Qur’an QS. Al Ma’un dan Perencanaan
Orientasi
Pelaksanaan Tindakan
Refleksi Observasi
a. Siklus I
(3) Guru membimbing membaca Al Qur’an QS. Al Ma’un dan Al Fiil.
(4) Guru memberikan penugasan kepada siswa yaitu evaluasi dan tes formatif.
(5) Guru memberi nilai. b) Bagi S iS W a
(1) Siswa membaca Al Qur’an QS. Al Ma’un dan Al Fiil.
(2) Siswa mendengarkan guru memberi contoh cara membaca yang baik dan benar.
(3) Siswa mencoba membaca seperti yang dicontohkan oleh guru. (4) Siswa mengerjakan evaluasi.
2) Pelaksanaan
Guru menyuruh siswa membaca Al Qur’an, QS. Al Ma’un dan Al Fiil kemudian guru menerangkan materi terkait yakni bacaan Mad Thobi’i. Guru memerintahkan siswa membacanya kemudian guru menilainya. Guru menugaskan materi secara terstruktur.
3) Observasi
Guru mencatat tanda-tanda akan tercapainya pembelajaran yang dibuat sesuai dengan nomor urut siswa yakni peningkatan prestasi belajar siswa selama pembelajaran mata pelajaran Al Qur’an. 4) Refleksi
siklus I ini belum terlihat perubahan prestasi belajar siswa sesuai dengan indikator pencapaian yang diharapkan. Oleh karena itu, maka dilakukan penelitian tindakan kelas dengan siklus II.
b. Siklus II
Dalam penelitian siklus I belumlah tercapai indikator yang diharapkan, maka perlu dilakukan penelitian dengan siklus II namun materi yang diberikan berbeda dari yang semula yaitu materi Al Qur’an, QS. Al M a’un sy»t 1-7.
1) Perencanaan a) Bagi Guru
(1) Guru menyiapkan bahan ajar dan perangkat pembelajaran sebelum dilaksanakan pembelajaran siklus dua,
(2) Guru menyuruh siswa membaca Al Qur’an QS. Al Ma’un dan Al Fiil.
(3) Guru membimbing siswa dengan membagi lima kelompok yang dipilih secara acak dan menjelaskan materi terkait yaitu Mad Tobi’i.
(4) Guru memberikan penugasan dalam kelompok dan menyuruh untuk mendiskusikannya.
(5) Guru memberikan meberikan penugasan pada masing-masing siswa secara.
b) Bagi Siswa
(1) Siswa membaca Al Qur’an QS. Al Ma’un dan Al Fiil (2) Siswa mendengarkan guru memberi contoh cara membaca
yang baik dan benar.
(3) Siswa membaca seperti yang dicontohkan oleh guru dan menugaskan agar dibaca kembau ui * umah.
2) Pelaksanaan
Guru mengunakan metode driil dengan cara menyuruh siswa membaca Al Qur’an, QS. Al Ma’un ayat 1-7 kemudian guru menerangkannya, setelah diterangkan guru memberi tugas dengan cara siswa dibuat menjadi beberapa kelompok secara acak. Guru memerintahkan kemudian siswa membacanya kemudian guru menilainya.
3) Observasi
Guru mencatat tanda-tanda akan tercapainya pembelajaran yang dibuat menjadi 5 kelompok serta mencatat peningkatan prestasi siswa dalam pembelajaran mata pelajaran Al Qur’an.
4) Refleksi
c. Siklus III
Jika dalam penelitian siklus I dan II belum mencapai indikator penelitian yang diharapkan, maka perlu dilakukan penelitian dengan sikius III namun berbeda dengan siklus I dan II, sikius III ini menggunakan matode driil dan menambah bahan ajar berupa ju z ‘amma.
1) Perencanaan a) Bagi Guru
(1) Guru menyiapkan bahan ajar dan merencanakan pembelajaran yang tercakup dalam perangkat pembelajaran
(2) Guru menyuruh siswa membaca Al Our’an OS. Al Ma’un ayat 1-7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5.
(3) Guru membimbing membaca Al Qur’an QS. Al Ma’un ayat 1- 7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5.
(4) Guru memberikan ju z ‘amma.
(5) Guru menugaskan siswa membaca Al Qur’an, Al Qur’an QS. Al Ma’un ayat 1-7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5 dengan cara membagi lima kelompok sesuai dengan nomor urut absensinya.
(6) Guru memberi nilai skor evaluasi formatif. b) Bagi Siswa
(2) Siswa mendengarkan guru memberi contoh cara membaca yang baik dan benar.
(3) Siswa mecoba membaca seperti yang dicontohkan oleh guru. 2) Pelaksanaan
Guru menyuruh siswa membaca Al Qur’an, kemudian guru menerangkannya, setelah diterangkan guru memberi tugas dengan cara siswa dibuat menjadi beberapa kelompok dan memberikan ju z
‘amma kspsds sisws. Guru n1sn1 5rint3l1k2.il ksmudisn sisws.
membacanya kemudian guru menilainya. 3) Observasi
Guru mencatat tanda-tanda akan tercapainya pembelajaran yang dibuat menjadi beberapa kelompok.
4) Refleksi
Jika hasil yang diperoleh dalam siklus III ternyata siswa telah berhasil mencapai keberhasilan, maka siklus dihentikan. 4. Instrumen Penelitian dan Indikator Instrumen
a. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
2) Tes Evaluasi
Instrumen ini disusun oleh peneliti yang berpedoman pada kurikulum dan buku pada pembelajaran pendidikan agama Islam. Tes hasil belajar digunakan soal essay, yang diambil dari beberapa buku paket, ini dibuat guna mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa dalam menguasai materi yang telah disampaikan, pengamatan dilakukan oleh teman peneliti (observer) dengan lembar observasi.
Insrtumen penelitihan pada mata pelajaran Al Qur’an ini adalah Siswa diminta membaca QS. Al Ma’un ayat 1-7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5.
b. Indikator Instrumen
RANAH INDIKATOR PRESTASI
a. Ranah Kognitif 1. Pengetahua Siswa (C l) 2. Pemahaman Siswa (C2)
3. Siswa menerapkan dalam kehidupan sehari hari (C3)
4. Siswa menganalisa (C4) (taksonomi Bloom)
b. Ranah Afektif 5. Siswa mempunyai sikap yang baik dalam membaca, menulis dan mendengarkan (Sikap)
6. Siswa mempunyai minat yang positif dalam membaca, menulis dan mendengarkan (minat)
c. Ranah 8. Siswa mengamati/mendengarkan perintah Psikomotorik guru
9. Siwa membaca atas perintah guru 10. Siswa melakukukan kegiatan
menulis/merangkum Tabel I A Indikator Prestasi belajar
Baik Cukup Kurang
Siswa termasuk Siswa termasuk Siswa termasuk kategori baik kategori baik kategori baik apabila keaktifannya apabila apabila
mencapai 10 poin keaktifannya keaktifannya yang diharapkan. mencapai 7 poin
yang diharapkan.
mencapai 3 poin yang diharapkan.
Tabel l.T Skala Pengukuran Prestasi Belajar
NO INDIKATOR PREDIKAT
1 1-10 Baik
2 1-7 Cukup
3 1-4 Kurang
1) Evaluasi (evaluasi mebaca, menulis, dan mendengarkan)
NO INTERVAL PREDIKAT
1 75-100 B
2 49-74 C
3 23-48 K
Tabel 1.4. Indikator Penilaian Prestasi 5. Pengumpulan Data
Dalam penelitian prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al Qur’an dengan menggunakan metode driil ini, pengumpulan data dilakukan melalui:
a. Observasi
Observasi ini dilakukan oleh observer dilapangan, observer ini dilakukan oleh guru sendiri dan dibantu dengan observer yang lain dengan tujuan untuk memudahkan dalam pedilaian. Peneliti menggunakan catatan lapangan yang sesuai indikator yang telah dibuat.
b. Evaluasi Belajar
Evaluasi belajar ini dilakukan dengan dua macam cara, yaitu: 1) melakukan ujian tertulis yang berisi materi Al Ma’un dan Al Fiil
tentang m ad thobi'i. terdapat 5 item soal dan skor soalnya adalah menggunakan skaia 100
6. Analisis Data
Siswa diharapkan dapat meningkat prestasi belajarnya hingga mencapai indikator penelitian yang diharapkan yaitu mencapai 70 %. Teknik analisis datanya adalah dengan cara deduktif, induktif, dan reduktif.
Rumus prosentase adalah sebagai berikut:
P = £ 100% N
Keterangan: P = Prosentase F = Frekuwensi
N = Jumlah Subyek Penilaian H. Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Memuat : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian, penegasan istilah, metodologi penelitian meliputi rencana penelitian, subyek penelitian, subyek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis cjofo Hon sistematika
pe1ivilis3.11
BAB II Kajian Pustaka
BAB III Pelaksanaan Penelitian
M em uat: deskripsi pelaksanaan siklus I, II, III dan seterusnya BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
M em uat: Deskripsi masing-masing siklus BAB V Penutup
BABU KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Beiajar 1. Prestasi
Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seurang peserta didik yang memuaskan dalam suatu pelajaran. Prestasi bisa dilihat setelah proses pembelajaran berlangsung karena setelah proses pembelajaran guru akan mengadakan evaluasi sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disamnaikan.
Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai dari suatu proses belajar yang telah dilakukan, sehingga untuk mengetahui sesuatu pekerjaan berhasil atau tidak diperlukan suatu pengukuran. Pengukuran adalah proses penentuan luas/ kuantitas sesuatu (Nurkancana, 1986 : 2). Dalam kegiatan pengukuran hasil belajar, siswa dihadapkan pada tugas, pertanyaan atau persoalan yang harus dipecahkan/dijawab. Hasil pengukuran tersebut masih berupa skor mentah yang belum dapat memberikan informasi kemampuan siswa.
afektif dan aspek psikomotorik. Prestasi belajar menurut Bloom meliputi 3 aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berasal dari dalam dirinya (internal) maupun faktor yang berasal dari luar dirinya (eksternal). Prestasi belajar yang dicapai pada hakekatnya merupakan interaksi antara berbagai faktor tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut m ^ l m n t i Vi q1_Vi o1 o /aK o rro i K a r t l n i f •
illvllputl iiui LIU1 JVl/U^Ul l/vlmwi .
a. Faktor yang berasal dari dalam dirinya (internal)
1) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk factor ini antara lain panca indera yang mengalami gangguan dan tidak bias berfungsi dengan baik, misalnya telinga tidak mendengar maupun alat-alat tubuh yang lain yang mengalami gangguan.
2) Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Dalam hal ini ada faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki, sedang faktor psikologis yang lain adalah faktor nonintelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, maupun penyesuaian diri.
a) Lingkungan Keluarga
Seorang siswa yang berasal dari keluarga yang rukun dan harmonis tentu berbeda dengan siswa yang berasal dari latar belakang keluarga yang broken. Siswa yang berlatar beiakang keluarga yang rukun akan lebih tenang dalam belajar, sehingga akan mendapatkan prestasi yang lebih bagus.
b) Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah yang bagus dan biasa berdisiplin tentu akan menghasilkan peserta didik yang berkualitas dibandingkan dengan sekolah yang tidak menerapkan disiplin yang baik karena disiplin adalah awal dari sebuah keberhasilan. c) Lingkungan Masyarakat
Siswa yang setiap harinya bersosialisasi dengan masyarakat yang maju akan lebih terpacu semangat belajarnya karena disekelilingnya banyak yang begitu semangat dengan belajarnya. Begitu pula sebaliknya, siswa yang terbiasa dengan masyarakat yang santai tentu akan biasa-biasa saja menghadapi kehidupan.
d) Lingkungan Kelompok
tersebut lama-lama pasti akan terpengaruh dengan kelompoknya yang ditandai dengan malasnya belajar.
2) Faktor budaya, seperti: adat istiadat, ilmu pengetahuan, tekhnologi, dan kesenian.
3) Faktor lingkungan fisik, seperti: fasilitas yang tersedia di rumah, dan fasilitas belajar yang tersedia.
4) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan. 2. Belajar
Belajar menurut Slameto (Slameto, 2003 : 2) secara psikologis adalah ” Suatu proses pembahan yaitu pembahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan liidupnya atau belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu pembahan tingkah laku yang bam secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Skinner dalam (Dimyati, 2002 : 9) menyatakan “ belajar adalah suatu perilaku pada saat orang belajar maka responnya menjadi lebih baik ”. Sehingga dengan belajar maka orang akan mengalami pembahan tingkah laku.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses dimana didalamnya teijadi suatu interaksi antara seseorang (siswa) dengan lingkungannya yang mengakibatkan adanya pembahan tingkah laku yang akan memberikan suatu pengalaman baik
bersifat kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan).
Belajar dan cara belajar memiliki faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Belajar sebagai proses atau aktivitas yang diisyaratkan oleh banyak sekali hal-hal atau faktor-faktor. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dan dalam maupun luar siswa tersebut. Menurut Suryabrata (Suryabrata, 2002 : 233) adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap cara belajar adalah:
a. Faktor dari Dalam Diri Siswa
1) Faktor psikis yaitu: IQ, kemampuan belajar, motivasi belajar, sikap dan perasaan, minat dan kondisi akibat keadaan sosiokultural.
2) Faktor fisiologis dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: keadaan tonus jasmani pada umumnya, hal tersebut melatar belakangi aktivitas belajar, keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar dan Keadaan fungsi- fungsi fisiologis tertentu.
b. Faktor dari Luar Diri Siswa
1) Faktor pengatur belajar mengajar di sekolah yaitu kurikulum pengajaran, disiplin sekolah, fasilitas belajar, pengelompokan siswa 2) Faktor-faktor sosial di sekolah yaitu sistem sekolah, status sosial
3) Faktor situasional yaitu keadaan sosial ekonomi, keadaan waktu dan
tempat, dan lingkungan.
Ada beberapa elemen yang penting yang mencirikan pengertian
tentang belajar, yaitu bahwa :
a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana
perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik,
tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih
buruk.
b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau
pengalaman.
c. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap,
harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup
panjang.
d. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut
berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis.
e. Menurut WJS Poerdarminto dalam Andrias Harefa, belajar adalah
berusaha (berlatih dan sebagainya) supaya memperoleh suatu
kepandaian.
Dari definisi di atas, maka belajar adalah proses pertumbuhan dan
perubahan agar tahu (knowledge), agar mau {attitude), agar bias (skills),
dan agar berhasil (performance) (Harefa, 2003 : 35).
Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan
baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan meliputi segenap aspek pribadi (Sabri, 2005 :20)
Pada prinsipnya, selain beberapa elemen belajar di atas dalam belajar terdapat 4 komponen kegiatan, yaitu : (1) Melakukan persepsi terhadap stimulus, (2) Menggunakan pengetahuan prasyarat, (3) Merencanakan respon, dan (4) Melaksanakan respon yang dipilih (Sabri, 2005 : 18)
a. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari lingkungan, dan faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa di sekolah 70 % dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 % dipengaruhi oleh lingkungan (Sabri, 2005 : 28). Hakikat perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang diniati dan disadarinya. Siswa harus merasakan adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan berprestasi. Ia harus berusaha mengerahkan segala upaya untuk mencapainya. b. Unsur kualitas pengajaran
1) Kompetensi Guru
Variabel yang diduga mempengaruhi kualitas pengajaran adalah guru, guru sebagai sutradara dan sekaligus actor dalam proses pengajaran, buku-buku pelajaran, alat bantu pengajaran, dan lain-lain.
2) Karekteritik Kelas
Di samping faktor guru, kualitas pengajaran dipengaruhi juga oleh karakteristik kelas. Variabel karakteristik kelas antara lain: besarnya (class size) artinya banyak sedikitnya siswa yang belajar, suasana belajar, dan Fasilitas dan sumber belajar yang tersedia.
3) Karakteristik Sekolah
Faktor lain yang mempengaruhi kualitas pengajaran di sekolah adalah karakteristik sekolah itu sendiri. Karakteristik sekolah berkaitan dengan disiplin sekolah, perpustakaan yang ada di sekolah, letak geografis sekolah, lingkungan sekolah, etika dalam arti sekolah memberikan rasa nyaman dan kepuasan belajar, bersih, rapi, dan teratur (Sabri, 2005 : 28).
3. Tujuan Pengajaran
lebih aktif, dan meningkat prestasinya. Ketiga tujuan di atas dapat dijabarkan dengan rincian sebagai berikut:
a. Belajar Tuntas (M astery Learning)
Setelah semua pendekatan beiajar mengajar dilakukan, maka peneliti memerlukan strategi untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu ketuntasan siswa dalam mengikuti pelajaran. Belajar tuntas adalah pencapaian taraf penguasaan minimal yang ditetapkan untuk setiap unit bahan pelajaran baik secara kelompok. Dengan kata lain, apa yang dipelajari siswa dapat dikuasai sepenuhnya. Maksud lain dari belajar tuntas ialah untuk meningkatkan efisiensi belajar, dan sikap yang positif terhadap materi pelajaran yang sedang dipelajarinya.
b. Siswa Belajar Aktif
Belajar aktif adalah salah satu cara untuk mengikat informasi yang baru kemudian menyimpannya dalam otak. Ketika siswa belajar dengan aktif berarti merekam yang mendominasi aktivitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak baik menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam suatu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata.
B. Al-Qur’an
selama 23 tahun secara berangsur-angsur telah memberi kesan yang sangat besar dalam kehidupan seluruh manusia. Di dalamnya terkandung berbagai ilmu, hikmah dan pengajaran yang tersurat maupun tersirat.
C. limu Tajwid 1. Pengertian
artinya perbaikan, penyempurnaan, pemantapan. Menurut istilah keluarnya
memberikan hak dan keharusannya dari sifat tersebut(Muhsin, 2008.11). 2. Keutamaan
Tajwid adalah ilmu yang mulia, karena seorang muslim dituntut untuk membaca Al Qur’an pada tiap harinya minimal dalam solat sehari semalam. Sebagaimana sabda Rasulullah dari Aisyah “seorang yang pandai dalam Al-Q ur ’an akan bersama dengan para malaikat yang mulia lagi taat, dan seorang yang membaca Al Qur’an dengan tersendat-sendat (terbata-bata) dan merasa keberatan, maka baginya dua pahala (HR Bukhori Muslim) ’’(Mukhsin, 2008 : 14)
3. Manfaat
Bagi seorang yang mempelajari ilmu tajwid akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat, di dunia akan mendapat kedudukan yang sangat tinggi demikian pula di akhirat.
4. Bacaan Panjang (mad tabi’i)
Pengertian bacaan panjang yaitu memanjangkan suara dengan huruf mad karena adasuatu sebab, tanpa ada huruf tambahan. Penyebab bacaan panjang (mad tabi’i) ada tiga macamm yaitu:
a. Huruf alif didahului fathah b. Huruf ya’ sakinah didahului kasrah c. Huruf wawu sakinah didahului dawmah
Cara membaca mad tabi’i yaitu: apabila ada fathaah bertemu huruf alif kasrah bertemu ya’ sakinah atau dawmah bertemu wawu sakinah, suaranya dipanjangkan satu alif, satu harakat, satu hum f atau satu ketukan. Contoh pada surat Al Ma’un dan Al Fil:
Mad tabi’i
alif Ya’ wawu
Vj
r * JiAi'
O . . —— O Na hu sa
J . . — . . bt —
La bii aba D. Metode Driil
pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih keterampilannya. Bila situasi belajar itu diubah-ubah kondisinya sehingga menuntut respons yang berubah, maka keterampilan akan lebih disempurnakan. Ada keterampilan yang dapat disempurnakan dalam jangka waktu yang pendek dan ada yang membutuhkan waktu cukup lama. Perlu diperhatikan latihan itu tidak diberikan begitu saja kepada siswa tanpa pengertian, jadi latihan itu didahului dengan pengertian dasar.
Adapun metode drill (latihan siap) itu sendiri menurut beberapa pendapat memiliki arti sebagai berikut;
a. Suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar di mana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. (Roestiyah, 1985: 125).
b. Suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih anak- anak terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. (Zuhairini, 1983:106). c. Suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara berulang-ulang dan
sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan supaya menjadi permanen. (Shalahuddin, 1987:100).
secara teori secukupnya. Kemudian dengan tetap dibimbing oleh guru, siswa disuruh mempraktikkannya sehingga menjadi mahir dan terampil.
Hal-hal yang perlu diperhatikan tujuan harus dijelaskan kepada siswa sehingga selesai latihan mereka diharapkan dapat mengerjakan dengan tepat sesuai apa yang diharapkan. Tentukan dengan jelas kebiasaan yang dilatihkan sehingga siswa mengetahui apa yang harus dikerjakan. Perhatikan kesalahan- kesalahan umum yang dilakukan siswa untuk perbaikan secara klasikal sedangkan kesalahan perorangan dibetulkan secara perorangan pula.
1. Kelebihan
a. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
b. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda /simbol, dan sebagainya. c. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan
pelaksanaan. 2. Kelemahan
a. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.
b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
c. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.
BAB m
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Diskripsi Awal Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dimaksud dirancang beberapa siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi dan refleksi. Berikut akan diuraikan tentang tahapan masing-masing siklus kegiatan pembelajaran dengan metode driil adalah sebagai berikut:
No Tahap Sub Pokok
Bahasan Waktu Keterangan
1 Perencanaan Al Ma’un dan AL
2x40menit Pembelajaran dilakukan dengan metode driil dan dilakukan dalam kelas serta evaluasi Telaah
Materi Al Fiil
2x40menit Pembelajaran dilakukan dengan metode driil dan dilakukan dalam kelas serta evaluasi
3 Observasi Observasi dilakukan selama
pelaksanaan pembelajaran dengan metode driil. Dalam tahap ini dibutuhkan observer
4 Refleksi Pengumpulan data yang
diperoleh dari evaluasi dan observasi kemudian dilakukan revleksi
Tabel 3.1 Tahapan-tahapan siklus
B. Siklus I
1. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I
Tindakan yang peneliti lakukan dalam tahap ini adalah menyampaikan rumusan pertanyaan yang diajukan kepada siswa untuk didiskusikan dengan memperhatikan pada kompetensi dasar, melaksanakan skenario pembelajaran yang telah disusun dalam perencanaan (RPP), dan melaksanakan test awal dan tes akhir untuk mengukur keberhasilan siswa. Pada siklus ini dilakukan observasi oleh pengamat/observer terhadap kegiatan siswa ketika guru sedang mengajar dalam melaksanakan model pembelajaran (RPP). Setelan berakhir Kegiatan Belajar, semua siswa dinilai dan observer mengisi angket yang telah mengamati sejak dimulainya pembelajaran. Dalam kesempatan itu pula para siswa diiihat prestasi belajarnya oleh guru dengan metode driil.
2. Tahapan Siklus I
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti memerlukan beberapa siklus hingga dapat dicapai hasil yang sesuai dengan indikator penelitian. Untuk itu, maka peneliti memerlukan perencanaan di setiap tahap penelitian, yaitu:
a. Perencanaan
1) Bagi Guru
b) Guru menyuruh siswa membaca Al Qur’an QS. Al M a’un dan Al Fiil.
c) Guru membimbing membaca Al Qur’an QS. Al M a’un dan Al Fiil.
d) Guru memberikan penugasan kepada siswa yaitu mengerjakan tes evaluasi dan tes formatif.
e) Guru memberi nilai.
2) Bagi Siswa
a) Siswa membaca Al Q ur’an QS. Al M a’un dan Al Fiil.
b) Siswa mendengarkan guna memberi contoh cara membaca yang baik dan benar.
c) Siswa mencoba membaca seperti yang dicontohkan oleh guru.
d) Siswa mengeijakan evaluasi dan tes formatif.
b. Pelaksanaan
Guru menyuruh siswa membaca A! Q ur’an, QS. Al M a’un dan Al Fiil kemudian guru menerangkan materi terkait yakni bacaan M ad T hobi’i. Guru memerintahkan siswa membacanya kemudian guru menilainya.
c. Observasi
d. Refleksi
Data-data evaluasi dan observasi yang diperoleh dikumpulkan dan direfleksikan. Jika hasil yang diperoleh dalam siklus I ini belum terlihat perubahan prestasi belajar siswa sesuai dengan indikator pencapaian yang diharapkan. Oleh karena itu, maka dilakukan penelitian tindakan kelas dengan siklus II.
C. Siklus H
1. Diskripsi Pelaksanaan Siklus II
Dengan menginventarisir kelemahan-kelemahan yang terdapat pada siklus I untuk diperbaiki, peneliti mengidentiifikasi kompetensi yang diajarkan kepada siswa untuk siklus II, menyusun kembali model pembelajaran yang diperbaharui(RPP), dan menyusun alat penilaian/tes.
2. Tahapan Siklus II
Jika dalam penelitian siklus I belum tercapai indikator yang diharapkan, maka perlu dilakukan penelitian dengan siklus II. Adapun tahapan dalam siklus ketiga ini adalah sebagai berikut.
a. Perencanaan
1) Bagi Guru
a) Guru menyiapkan bahan ajar dan perangkat pembelajaran sebelum dilaksanakan pembelajaran siklus dua,
b) Guru menyuruh siswa membaca Al Qur’an QS. Al Ma’un dan Al Fiil.
c) Guru membimbing siswa dengan membagi lima kelompok yang dipilih secara acak dan menjelaskan materi terkait yaitu Mad Tobi’i.
d) Guru memberikan penugasan secara terstruktur dalam kelompok dan menyuruh untuk mendiskusikannya.
e) Guru memberikan penugasan pada masing-masing siswa.
0 Guru memberi nilai pada masing-masing kelompok
2) Bagi Siswa
a) Siswa membaca Al Qur’an QS. Al M a’un dan Al Fiil
b) Siswa mendengarkan guru cara membaca yang baik dan benar.
b. Pelaksanaan
Guru mengunakan metode driil dengan cara menyuruh siswa membaca Al Qur’an, QS. Al M a’un ayat 1-7 kemudian guru menerangkannya, setelah diterangkan guru memberi tugas dengan cara siswa dibuat menjadi beberapa kelompok secara acak. Guru memerintahkan kemudian siswa membacanya kemudian guru menilainya.
c. Observasi
Guru mencatat tanda-tanda akan tercapainya pembelajaran yang dibuat menjadi 5 kelompok serta mencatat peningkatan peningkatan prestasi siswa dalam pembelajaran mata pelajaran Al Qur’an.
d. Refleksi
Jika hasil yang diperoleh dalam siklus II ini belum tercapai indikator pada prestasi belajar siswa, Maka dilakukan penelitian tindakan kelas dengan siklus III.
D. Siklus III
1. Diskripsi Siklus III
Dalam siklus ke tiga ini peneliti merencanakan pada siklus ini menggunakan ju z 'amma sebagai bahan penunjang bagi siswa.
Adapun yang membedakan dari ketiga siklus yang dilakukan adalah, siklus pertama menggunakan metode driil kepada masing-masing individu tanpa adanya pembentukan kelompok pada kelas, adapun siklus yang kedua peneliti merencanakan menggunakan metode driil dengan pembentukan kelas didalam kelas penelitian, dan siklus ketiga peneliti menggunakan metode driil dengan membentuk kelompok didalam kelas dan menambah bahan ajar berupa ju z 'amma.
2. Tahapan Siklus III
a. Perencanaan
1. Bagi Guru
a) Guru menyiapkan bahan ajar dan merencanakan pembelajaran yang tercakup dalam perangkat pembelajaran
b) Guru menyuruh siswa membaca Al Qur’an QS. Al M a’un ayat 1-7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5.
c) Guru membimbing membaca Al Qur’an QS. Al M a’un ayat 1-7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5.
e) Guru menugaskan siswa membaca Al Qur’an, Al Qur’an QS. Al M a’un ayat 1-7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5 dengan cara membagi lima kelompok sesuai dengan nomor urut absensinya.
f) Guru memberi skor evaluasi formatif
2. Bagi Siswa
a) Siswa membaca Al Qur’an Al Qur’an QS. Al M a’un ayat 1-7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5
b) Siswa mendengarkan guru memberi contoh cara membaca yang baik dan benar.
c) Siswa membaca seperti yang dicontohkan oleh guru.
b. Pelaksanaan
Guru menyuruh siswa membaca Al Qur’an, kemudian guru menerangkannya, setelah diterangkan guru memberi tugas dengan cara siswa dibuat menjadi beberapa kelompok dan memberikan modul kepada siswa. Guru memerintahkan kemudian siswa membacanya kemudian guru menilainya.
c. Observasi
d. Refleksi
Jika hasil yang diperoleh dalam siklus III ternyata siswa telah berhasil mencapai keberhasilan, maka siklus dihentikan. Dengan melihat titik lemah yang terjadi pada siswa berkenaan dengan materi mad thobi’i maka perlu diadakan penjelasan yang mendasar pada anak-anak yang mengalami hambatan dengan memanfaatkan teman yang telah memahaminya tersebut untuk menjelaskannya.
Mendata siswa yang memiliki kemampuan lebih dan mampu untuk menyampaikan materi yang dikuasainya kepada temannya. Perlunya dibentuk kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 siswa. Untuk berkolaborasi dalam belajar dan dipimpin oleh anak yang memiliki kemampuan lebih dan mampu menyampaikan materi yang dikuasainya.
Bjumlah bacaan Mad Thobi’i dalam Al M a’un dan Al Fiil
No Surat Ayat Jumlah Bacan Mad
1 Al ma’un 1 1
2 1
3 3
4 1
5 3
6 2
7 2
2 Al Fiil 1 1
3 1
4 3
5 1
Tabel 3.2 Jumlah Bacaan Mad Thobi’i Masing-masing Ayat
Indikator Mad Thobi’i
No Nama
Jumlah Nilai Indikator bacan Mad Thobi’I dalam Surat Al M a’un dan Al Fiil Siklus I Siklus II Siklus III
1 Susanti 6 11 13
2 Adi Susanto 12 12 14
3 Wahyu Saputro 12 12 17
4 Setyo Budi 14 14 16
5 Siwi Nur Ngini 11 10 18
6 Windi Atika 10 14 17
7 Diana 7 13 17
8 Feni Prihatiningsih 20 14 15
9 Felly Lutfi N 14 14 18
10 Nova Nur Efendi 12 12 15
11 Puji P 14 12 11
12 Wahyu Santoso 18 20 20
13 Afriyanto 19 20 20
14 EljiB 14 20 19
15 Agung Trilaksono 7 13 16
16 A'an 14 10 18
17 Novi Stiawan 14 12 15
18 Beni Kumiawan 11 13 20
19 Dewi Mulyani 9 12 12
20 Fita Fitriani 10 14 15
21 Nur Rohim 18 20 20
22 Santoso 14 15 14
23 Sariyanti 13 13 16
24 Yoga n 10 13
25 Zainal Dimakruf 8 11 16
26 Ambarwati 11 11 14
27 Ikhsanudin Latif 18 20 20
BABIY
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan sebagai perbaikan dalam proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui proses dan hasil belajar siswa (peningkatan prestasi siswa) setelah tindakan selesai. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini dilakukan dengan 3 siklus tindakan.
Masing-masing siklus dilakukan observasi oleh pengamat yang terdiri 2 orang guru terhadap kegiatan siswa ketika guru sedang mengajar dalam melaksanakan model pembelajaran (RPP). Berikut nilai masing-masing siswa tiap siklusnya.
No Narna Nilai
Silus II Siklus II Siklus III
1 Susanti 43 60 67
2 Adi Susanto 68 68 83
3 Wahyu Saputra 57 72 77
4 Setyo Budi 62 64 76
5 Siwi Nur Ngini 68 81 88
6 Windi Atika 51 74 75
7 Diana 67 74 82
8 Feni Prihatiningsih 89 84 88
9 Felly Lutfi N 56 73 84
10 Nova Nur Efendi 58 n\/ 1 H')/z.
11 Puji P 68 84 82
12 Wahyu Santoso 81 94 96
13 Afriyanto 88 84 96
14 Elji B 84 88 95
16 A'an 58 67 72
17 Novi Siiawan 65 72 79
18 Beni Kumiawan 58 65 84
19 Dewi Mulyani 50 52 59
20 Fita Fitriani 53 72 77
21 Nur Rohim 94 92 96
22 Santoso 73 80 85
23 Sariyanti 66 82 89
24 Yoga 54 55 68
25 Zainal Dimakruf 50 66 73
26 Ambarwati 65 71 76
27 Ikhsanudin Latif 69 90 94
28 Agustina S 36 55 60
Tabel 4.1 Nilia tiap siklus 1. Diskrinsi Siklus I
Pada siklus I ini, instrumen yang digunakan adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar observasi pembelajaran untuk pengamat, dan lembar tes sumatif. Pada siklus I berupa data kemampuan prestasi belajar (kognitif, afektif, dan psikomotorik) siswa dari hasil penelitian.
Kemampuan prestasi belajar (kognitif, afektif,dan psikomotorik) diukur dengan menggunakan tes sumatif dan lembar observaasi. Soal diberikan kepada siswa pada kahir pembaelajaran. Penilaian menggunakan catatan lapangan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Data diolah dengan menggunakan rumus prosentase. Hasil dapat ditampilkan dalam tabel berikut.
No. Nilai Nilai Kata-rata rrosen tase
D Nilai rata-rata Mendengarkan 12,29 61,43% 2) Nilai rata-rata Membaca 29,07 72,68% _3.) Nilai rata-rata Menulis 22,14 55,36%
Pada tabel di atas dapat diketahui besarnya nilai rata-rata dan hasil test sumatif. Dari tabel 4.2 di atas, dapat diketahui nilai rata-rata siklus I sebesar 61,34% (penilaian prestasi mendengarkan), 72,68% (dalam penilaian membaca), dan 55,36% (penilaian prestasi menulis). Nilai rata-ratanya adalah 63,50 atau 63,50%. Dalam siklus I ini peneliti belum mencapai 70% sehingga peneliti melakukan tindakan siklus II.
Dari hasil observasi yang dilakukan siswa meberikan respon positif terhadap pembelajaran Al Qur;an dengan menggunakan metode drill. Ini dapat dilihat dari banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Berikut data catatan lapangannya.
RANAH INDIKATOR PRESTASI Ya Tidak
Frekuensi % Frekuensi %
1) Ranah Kognitif
a) Pengetahua Siswa (C l) 19 67,9 9 32,1 b) Pemahaman Siswa (C2) 19 67,9 9 32,1 c) Siswa menerapkan
dalam kehidupan sehari
hari (C3) 19 67,9 9 32,1
d) Siswa menganalisa (C4)
(taksonomi Bloom) 19 67,9 9 32,1 2) Ranah
Afektif
e) Siswa mempunyai sikap yang baik dalam membaca, menulis dan mendengarkan (Sikap)
19 67,9 9 32,1
3) Ranah
perintah guru 15 53,6 13 46,4 j) Siswa melakukukan
kegiatan
menulis/merangkum
12 42,9 16 57,1 Tabel 4.3 Catatan Lapangan Prestasi Belajar Siklus I
Refleksi, berdasarkan hasil pengamatan/observasi selama pelaksanaan tindakan, pada siklus I diperoleh beberapa hal sebagai berikut:
a. Keberhasilan
1) Siswa antusias melaksanakan kegiatan belajar.
2) Dengan mengikuti aturan dan prosedur yang sudah direncanakan, siswa dapat melakukan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung dengan baik.
3) Sangat baik digunakan metode berulang-ulang agar anak benar-benar bisa membaca sesuai tajwid yang benar.
b. Kekurangan
1) Hasil tes sumatif siswa belum mencapai 70%. 2) Masih ada beberapa anak yang kurang memperhatikan
3) Pembagian waktu tiap langkah pembelajaran masih kurang efisien. c. Rekomendasi
2) Dominasi guru dikurangi agar siswa terbiasa bekerja secara mandiri. 3) Pembagian waktu tiap langkah pembelajaran diusahakan sebaik mungkin 4) Guru lebih memotivasi siswa untuk berani bertanya.
5) Perlunya identifikasi siswa yang bisa dan kurang untuk dijadikan dalam satu bangku, sehingga dapat saling berkomunikasi dan melengkapi.
2. Diskripsi Siklus II
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus II merupakan perbaikan berdasarkan refleksi dari siklus I yang telah dilakukan. Proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus II sama seperti yang dilakukan pada siklus I. Hasil penelitian pada siklus II berupa data catatan lapangan tentang prestasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran mengguanakan metode driil.
Kemampuan prestasi belajar (kognitif, afektif,dan psikomotorik) diukur dengan menggunakan tes sumatif dan lembar observaasi. Soal diberikan kepada siswa pada kahir pembaelajaran. Penilaian menggunakan catatan lapangan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
No. Nilai Nilai Rata-rata Prosentase
1) Nilai rata-rata Mendengarkan 13,46 67,32 2) Nilai rata-rata Membaca 31,43 78,57 3.) Nilai rata-rata Menulis 28,43 71,07
Jumlah 73,32 73,32
Pada tabel di atas dapat diketahui besarnya nilai rata-rata dan hasil tes sumatif adalah 73,32%. Masing-masing prestasinya adalah 67,32% (nilai mendengarkan), 78,57% (nilai membaca), dan 71,07% (nilai menulis). Dalam siklus ini guru telah mencapai 70%, akan tetapi guru tetap malaksanakan siklus III.
Dari hasil observasi yang dilakukan siswa meberikan respon positif terhadap pembelajaran Al Qur;an dengan menggunakan metode driil. Ini dapat dilihat dari banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Berikut data catatan lapangan
RANAH INDIKATOR PRESTASI Ya Tidak
Frekuensi % Frekuensi %
i) Ranah Kognitif
a) Pengetahua Siswa (C l) 15 53,6 13 46,4 b) Pemahaman Siswa (C2) 19 67,9 9 32,1 c) Siswa menerapkan dalam
kehidupan sehari hari (C3) 18 64,3 10 35,7 d) Siswa menganalisa (C4) 21 75,0 7 25,0 2) Ranah
Afektif
e) Siswa mempunyai sikap yang baik dalam membaca menulis dan mendengarkan (Sikap)
25 89,3 3 10,7
f) Siswa mempunyai minat yang positif dalam membaca, menulis dan mendengarkan (minat)
19 67,9 9 32,1
g) Siswa dapat mengevaluasi dirinya sendiri terhadap
mendengarkan perintah guru 20 71,4 8 28,6 i) Siwa membaca atas perintah
guru 22 78,6 6 21,4
j) Siswa melakukukan kegiatan menulis/ merangkum
15 53,6 13 ______ i
Refleksi, berdasarkan hasil pengamatan/observasi selama pelaksanaan tindakan, pada siklus I diperoleh beberapa hal sebagai berikut:
a. Keberhasilan
1) Metode driil berdampak positif terhadap hasil belajar siswa, Dalam siklus ini guru telah mencapai 70%.
2) Banyak siswa yang lebih memperhatikan, sehingga mempermudah dalam pembelajaran.
3) Guru menjelaskan dengan baik dan jelas (sesuai lembar kritik dan saran). b. Kekurangan
1) Pembagian waktu tiap langkah pembelajaran masih kurang efisien. 2) Prestasi siswa siswa belum sesuai yang diinginkan
c. Rekomendasi:
1) Dominasi guru dikurangi agar siswa terbiasa bekerja secara mandiri. 2) Pembagian waktu tiap langkah pembelajaran diusahakan sebaik mungkin 3) Guru lebih memotivasi siswa untuk berani bertanya dan mengeluarkan
pendapatnya.
3 . D iskripsi Siklus III
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : 2006. Azwar, Saifudin, M etode Penelitian, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009.
Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan “Sebuah. Panduan Praktis Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008
Sabana, Mursito Rahadi, Sudrajat, Statistika Pendidikan, Bandung : Pustaka Setia, 2005.
Suharsimi Arikunto, D asar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 1995 Sumantri, Aturg, Statistika Dalam Penelitian, Bandung : Pustaka Setia, 2006 Suprijanto, Pendidikan Orang Dewasa, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Wijaya, Cece. Pendidikan Remedial Sarana Pengembangan mutu Sum ber Daya Manusia, Bandung: Rosdakarya, 2007
Sugihartono, Psikologi Pendidika, Yogyakarta: UNY press, 2007
Mardapi, Djemari. Teknik Penyususnan Instrumen Tes dan Nontes, Yogyakarta: Media Cendekia, 2008
Muhsin, Abu Hasim. Panduan Praktis tajwid, Yogyakarta: Daarul Atsar Al Islamiyyah
Lampiran 1
(Surat Keterangan Penelitian)
PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS PENDIDIKAN
UNIT PELAKSANAAN TEKNIS KECAMATAN KEDU
SD NEGERI 1 TEGALSARI
Alamat: Ds Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung, Kode Pos 56252 Surat Keterangan Penelitian
NO: 4 Z \ . 2 / O S / A Q X Q________
Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala SD Negeri 1 Tegalsari, Kedu, Temanggung Menerangkan Bahwa:
Nama : Suwardi
Tempat/Tanggal lahir : Temanggung, 9 Juni 1954
Pekerjaan : Mahasiswa STAIN Salatiga Fakultas Tarbiyah
NIM :11408253
Alamat : Gunung Kekep. Nglondong, Parakan, Temanggung Benar-benar melakukan penelitian tindakan kelas di SD Negeri 1 Tegalsari, Kedu, Temanggung pada bulan juli 2010 dalam rangka menyusun skripsi dengan judul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI AL QUR’AN MELALUI METODE DRIIL PADA SEKOLAH DASAR NEGERI 1 TEGALSARI KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2010”
Lampiran 2 (Profil Sekolah)
PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS PENDIDIKAN
UNIT PELAKSANAAN TEKNIS KECAMATAN KEDU
SD NEGERI 1 TEGALSARI
Alamat: Ds Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung, Kode Pos 56252
A. Identitas Sekolah
Lampiran 2 (Profil Sekolah)
2. Pembagian Tugas Bagi Guru N 1 Sigit Ristiyanto, S.Pd
196404031992091002
3 Galih Putri Sulistiyo A.Ma.Pd
- - Gr
Kelas
II 24
4 Partono, S.Pd Penata/ III c 5 Suratun, A.Ma.Pd Pembina
/IV a
6 Susilo, A.Ma Pengatur Muda /
7 Nunuk Dwi K, S.Pd Pengatur Muda
8 Suwardi, A.Ma Pembina / IVa
9 Sumiyati, A.Ma.Pd I-V I 24 SBK
Bhs Ing
C. Keadaan Siswa
1. Keadaan Siswa 5 Tahun Terakhir
Lampiran 2 (Profil Sekolah)
2. Jumlah Siswa Tiap Kelas Tahun Pelajaran 2009/2010
No Kelas Jumlah Siswa
Lampiran 2 (Profil Sekolah)
3. Sanitasi
No Jenis Ruangan Jumlah
Ruang
Kondisi
Baik Rusak
Ringan
Rusak Berat
1 KM/WC Siswi 1 - 1
-2 KM/WC Siswa 1 - 1
-3 KM/WC Guru Putra 1 - 1
-4 KM/WC Guru Putri 1 1 -
-5 Sumur Pompa Listrik 1 1 -
-6 Keadaan Air - - -
-Mengetahui geri I Tegalsari