• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI KENAMPAKANALAM DAN KERAGAMAN SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS IV MI BUSTANUL KHAIROT KLEPU KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 20172018 SKRIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI KENAMPAKANALAM DAN KERAGAMAN SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS IV MI BUSTANUL KHAIROT KLEPU KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 20172018 SKRIP"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) MATERI KENAMPAKANALAM DAN KERAGAMAN SOSIAL

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS IV MI BUSTANUL KHAIROT KLEPU KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG

TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

ERNI NURHAYATI

NIM : 115-14-089

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL(IPS) MATERI KENAMPAKANALAM DAN KERAGAMAN SOSIAL

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS IV MI BUSTANUL KHAIROT KLEPU KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG

TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

ERNI NURHAYATI

NIM : 115-14-089

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(4)
(5)
(6)
(7)

vii MOTTO

Hadapiselagimasihadakesempatan yang allahberikan

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

1. Bapakku (Budiyono) dan ibuku (Suparwanti) sebagai wujud baktiku dan sayangku kepadanya, yang telah membesarkanku, mendidikku, mendoakanku, membiayaiku hingga aku dapat sekolah diperguruantinggi ini sampai lulus SI dan memberikan bantuan moril serta spiritual kepadaku.

2. Suamiku (AgusSetiawan) yang senantiasa mendoakanku, memberikan aku semangat, untuk selalu berjuang demi cita-citaku dan selalu membantu membiayai kuliahku sampai lulus S1.

3. Kakakku (Erna Yuliati) yang telah membantu dan memberi semangat hingga skripsiku selesai.

4. Bapak danIbu Guru serta Siswa Siswa Kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung yang membantu penelitian skripsi ini hingga terselesaikannya skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Guru yang mendidikku dari awal masuk bangku sekolah hingga sarjana.

6. Temanku Farida yang selalu memberiku semangat dan dorongan kepadaku 7. Teman-teman PGMI angkatan 2014 yang telah berjuang bersama-sama

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SAW, yang telah memberikan taufiq, rahmat, serta hidayah-Nya sehingga skripsi ini terselesaikan atas ridho-Nya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW, semoga kita mendapatkan syafaatnya di yaumul qiamah. Ammin.

Penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)Materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Melalui Model Pembelajaran Talking

StickPada Siswa Kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu Tahun Ajaran 2017/2018”.

Dalam skripsi ini penulis menyadari masih terdapat kesalahan, kekeliruan dan masih banyak kekurangan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Dengan selesainya skripsi ini. Penulis menyadari betul banyak peran dari pihak lain yang membantu selesainya skripsi ini baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi ,M.Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi,M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan 3. Ibu Peni Susapti, M.Si, Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Madrasah

Ibtidaiyah (PGMI)

4. Ibu Dra. Nur Hasanah,M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membimbing, memberi arahan dan meluangkan waktunya sampai skripsi ini selesai.

5. Kedua orang tua yang selalu mendukung keberhasilan penulis.

6. Bapak dan Ibu Guru yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di MI Bustanul Khairot Klepu.

Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan terimakasih, semoga amal yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dalam hal maupun metodologi penulisannya. Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan untuk kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya bagi para pembaca yang budiman.Ammin.

Salatiga, 4 Juli 2018 Penulis

(9)

x ABSTRAK

Erni Nurhayati, 2018. Peningkatan Hasil belajar Mata PelajaranIlmuPengetahuanSosial(IPS) Materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Melalui Model Pembelajaran Talking Stick Pada Siswa Kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Tahun Ajaran 2017/2018. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.Pembimbing : Dra Nur Hasanah,M.Pd. Kata kunci : Model Pembelajaran Talking Stick, HasilBelajar, IPS

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatan HasilBelajar IPS Materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Melalui Model Pembelajaran Talking Stick Pada Siswa Kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu.

Subyek penelitian ini adalah semua siswa kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu Tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 24 siswa dengan keterangan 14 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Penelitian ini menggunakan penerapan model pembelajaran talking stick pada saat pembelajaran IPS. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 1 pra siklus dan 2 siklus. Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari 1) perencanaan (planning), 2) Pelaksanaan Tindakan (acting), 3) Pengamatan (observing), 4) Refleksi (reflecting). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes tertulis.

(10)

xi DAFTAR ISI

Halaman Sampul Luar……….. i

Gambar berlogo IAIN ………. ii

Halaman Sampul Dalam ………. iii

Nota Pembimbing ……… iv

Halaman Pengesahan Kelulusan ……….. v

Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan ……… vi

Halaman Motto dan Persembahan ………... vii

Kata Pengantar ………. viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……… 1

B. Rumusan Masalah ………... 5

C. Tujuan Penelitian ……….5

D. ManfaatPenelitian ………... 5

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ………. 6

F. Definisi Operasional ………7

G. Metode Penelitian ………... 8

H. SistematikaPenulisan ……….. 14

BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar ……….. 16

B. Mata Pelajaran IPS………. 25

(11)

xii

D. Model Pembelajaran Talking Stick ………... 36

E. Kajian Pustaka……… 41

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian……….. 44 B. Pelaksanaan Penelitian ……….. 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Paparan Siklus ……… 61 B. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 71

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ……… 79

B. Saran ……….. 80

DAFTAR PUSTAKA ……… 81

(12)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Nama siswa kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu Tabel 3.2.Saranaprasarana MI BustanulKhairotKlepu Tabel 4.1. Nilai pra siklus prestasi belajar siswa Tabel 4.2. Nilai prestasi belajar siswa siklus I Tabel 4.3. Nilai prestasi belajar siswa pada siklus II Tabel 4.4. Rekapitulasi ketuntasan pre-test

Tabel 4.5. Rekapitulasi Siklus I Tabel 4.6. Rekapitulasi Siklus II

(13)

xiv

DAFTAR DIAGRAM

(14)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Siswa memahami materi dengan membaca buku

Gambar 2. Siswa berkelompok agar mudah untuk memahami materi

Gambar3. Guru menunjuk siswa dengan tongkat untuk menjawab pertanyaan Gambar 4. Siswa mulai mengerjakan soal evaluasi

Gambar 5. Guru menerangkan materi dengan menggunakan tongkat

Gambar 6. Guru menunjuk siswa untuk maju kedepan dan menerangkan materi kepada teman-temannya

Gambar 7. Siswa bersama kelompoknya maju kedepan dan menjawab pertanyaan dari gurunya

Gambar 8. Siswa menunjuk temannya untuk bergiliran menjawab pertanyaan dari gurunya

Gambar 9. Siswa mulai mengerjakan soal evaluasi

(15)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang - Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 dinyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan manusia Indonesian seutuhnya, manusia beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan, ketrampilan, sehat jasmani, rohani, berkepribadian mantap, mandiri, tanggung jawab kemasyarakatandan kebangsaan. Sistem pendidikan, peningakatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan global.

Melalui pembelajaran IPS diharapkan mampu mengembangkan aspek pengetahuan, pemahaman,dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarkat yang dinamis (UU SISDIKNAS NO.20 TAHUN 2003). Ilmu pengetahuan sosial (IPS) juga mengarahkansiswa untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.Ruang lingkup mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) salah satunya adalah manusia, tempat dan lingkungan.

(16)

2

pada jenjang sekolah dasar sebagimana tecantum dalam Kurikulum IPS-SD Tahun 2006 adalah (1) mengenal konsep – konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan, (2) memiliki kemampuan dasar untukberfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan ketrampilan dalam kehidupan sosial , (3) memiliki kemampuan berkomitmen dan kesadaran terhadap nilai – nilai social dan kemausiaan, (4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal nasional dan global Depdiknas, 2006)sebagai salah sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Tujuan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di atas sama dengan peserta didik yang yang memahami dan mampu menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari,mereka harus mampu memecahkan masalah, menemukan sesuatu untuk dirinya sendiri, dan berkutat dengan berbagai gagasan. Peserta didik harus menemukan dan mentransformasikan konsep yang kompleks ke dalam dirinya sendiri. Hal ini memberikan implikasi bahwa peserta didik harus terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, (Rifa’i RC dan Tri Anni, 2009:137).

(17)

3

berkelompok. Guru juga kurang dalam memanfaatkan media pembelajaran yang sudah cukup tersedia di sekolah. Sehingga berdampak pada aktivitas siswa yaitu kurangnya minat siswa dalam pembelajaran IPS, keaktifan siswa kurang memperhatikan dan cenderung pasif, dan siswa cepat merasa bosan dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Akibatnya hasil belajar dalam pembelajaran IPS rendah, masih banyak siswa yang belum mencapai KKM.Nilai KKM Kelas IV MI Bustanul Khairot yaitu 60. Masih banyak siswa yang dibawah nilai KKM tersebut.Hasil belajar siswa yang tuntas KKM hanya 10 siswa atau sebanyak 41,67%, siswa yang tidak tuntas yaitu 14 siswa atau sebanyak 58,33%.

(18)

4

Melihat permasalahan tersebut dengan memilih model pembelajaran yaitu melalui modelpembelajaran Talking Stick apabila dibandingkan dengan pembelajaran yang bersifat konvensional pembelajaran ini memiliki beberapa keunggulan. Keunggulan pembelajaranTalking Stick dilihat dari aspek siswa, adalah memberi peluang kepada siswa agar mengemukakan dan membahas suatu pandangan, pengalaman, yang diperoleh siswa belajar secara bekerja sama dalam merumuskan ke arah satu pandangan kelompok.

Menurut Lie Anita (2004:28) kerjasama merupakan kebutuhan yang sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup. Model pembelajaran Talking Stick termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif.Strategi

pembelajaran ini dilakukan dengan bantuan tongkat, siapa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah peserta didik mempelajari materi pokoknya.Pembelajaran dengan strategi Talking Stick mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat.

(19)

5 B. Rumusan Masalah

Apakah model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan prestasi belajar IPS materi kenampakan alam dan keragaman sosial pada siswa kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu tahun 2017/208?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui prestasi belajar IPS materi Kenampakan alam dan Keragaman sosial melalui model pembelajaran Talking stick pada siswa kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu tahun 2017/2018.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat dicapai adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis

Melalui penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan guru dan aktivitas siswa serta meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Manfaat Praktis a. Guru

1) Memberikan pengalaman kepada guru proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick pada mata pelajaran IPS

2) Membuat guru menjadi lebih kreatif dalam menciptakan kegiatan pembelajaran di kelas.

(20)

6

1) Menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS sehingga siswa dapat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2) Dapat meningkatkan rasa kesetiakawanan social, tanggung jawab siswa serta siswa dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan temannya.

c. Sekolah

1) Meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya dengan menggunakan inovasi-inovasi kegiatan pembelajaran yang bermutu.

2) Memberikan masukan dalam model pembelajaran terutama model pembelajaran Talking Stick untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPS.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

Dengan memperhatikan pemaparan diatas, maka hipotesis tindakan dirumuskan sebagai berikut :

Jika penggunaan model pembelajaran Talking Stick Pada Mata Pelajaran IPS Materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Semester 1 Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018.

Indikator Keberhasilan

(21)

7

Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran IPS kelas IV semester ganjil di MI Bustanul Khairot adalah 60. Seorang siswa dianggap tuntas belajar jika siswa tersebut telah mendapatkan nilai sekurang-kurangnya 60 atau lebih.

F. Definisi Operasional 1. Prestasi belajar

Menurut Harjati (2008:23) prestasi belajar adalah pencapaian atau kecakapan yang dinampakkan dalam keahlian atau kumpulan pengetahuan menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil usaha yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang dinyatakan dalam bentuk symbol untuk menunjukkan kemampuan pencapaian hasil kerja dalam waktu tertentu.

2. Ilmu Pengetahuan IPS

Nasution.(1975) merumuskan bahwa IPS adalah suatu program Pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan, yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan alam fisik, maupun dalam lingkungan sosialnya yang bahannya diambil dari berbagai ilmu-ilmu sosial seperti: geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, politik dan psikologi sosial. .

(22)

8

ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.

3. Model Pembelajaran Talking Stick

Model Pembelajaran Talking Stick termasuk salah satu model oembelajaran kooperatif. Strategi pembelajaran ini dilakukan dengan bantuan tongkat, siapa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah peserta didik mempelajari materi pokoknya.Kegiatan ini diulang terus menerus sampai kelompok mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru.Talking Stick (tongkat berbicara) yang digunakan oleh penduduk asli amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum (pertemuan antarsuku).Talking Stick merupakan model pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat agar siswa dapat menyampaikan pendapatnya ataupun dapat menjawab pertanyaan dari guru secara bergantian, sehingga siswa dapat memahami materi dengan cepat juga hasil belajar siswa akan sesuai dengan KKM ataupun lebih.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

(23)

9

observasi dan refleksi. Seperti yang digambarkan sebagai berikut berikut :

2. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan subyek penelitian adalah siswa kelas IVsebanyak 24 siswa.

Tempat pelaksanaan dilaksanakan di MI Bustanul Khairot Klepu, Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.

(24)

10 3. Langkah-langkah Penelitian

a) Perencanaan (planning)

Tahap ini peneliti mejelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan (Arikunto,2009:17). Tahap perencanaan ini peneliti membuat perencanaan sebagai berikut:

a. Menelaah kompetensi dan indikator mata pelajaran IPS materi kenampakanalam

b. Menyusun RPP IPS sesuai indikator yang telah ditetapkan dan skenario pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick

c. Menyiapkan media dan sumber belajar sebagai penunjang pembelajaran.

d. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa

e. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siwa dalam pembelajaran yang dilaksanakan. f. Menyiapkan catatan lapangan untuk mendeskripsikan proses

pembelajaran yang berlangsung melalui model pembelajaran Talking Stick

(25)

11 b). Pelaksanaan tindakan (acting)

Pelaksanaan tindakan dengan mengimplementasikan dari perencanaan yang telah dipersiapkan yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaraan Talking Stick.

Guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus berlaku wajar, tidak dibuat-buat (Arikunto, 2011:18). Pelaksanakan tindakan ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Kompetensi dasar pada siklus I adalah mengidentifikasi kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial budaya. Pada siklus II kompetensi dasarnya adalah mengidentifikasi kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial budaya. Menggunakan materi sama tetapi RPP dengan menggunakan media pembelajaran, model pembelajaran dan soal kuis berbeda pada setiap prasiklus, siklus 1 dan siklus 2. c). Tahap Observasi

(26)

12

bersamaan dengan observasi atau pengamatan bersamaan. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi. d). Refleksi

Refleksi adalah perenungan kembali atas apa yang telah dilakukan untuk dijadikan cermin (pedoman) perbaikan bagi aktivitas selanjutnya (Poerwanti, dkk, 2008:5.45). Dalam tahap ini peneliti dan kolaborator mendiskusikan hasil pengamatan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Apabila pada siklus sebelumnya belum menunjukkan peningkatan maka dimungkinkan akan dilanjutkan pada siklus berikutnya dan seterusnya. Jadi dalam refleksi akan ditentukan apakah penelitian itu berhenti di situ atau terus.

4. Metode Pengumpulan Data a. Metode observasi

Metode observasi dalam penelitian ini berisi catatan yang menggambarkan aktivitas guru dalam memotivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan model pembelajaran kooperatif Talking Stick.

b. Metode Tes

(27)

13

c. Dokumentasi dalam penelitian ini adalah seluruh bahan rekaman selama penelitian berlangsung. Dokumen ini berupa hasil kartu kegiatan siswa, dan foto. Dari hasil dokumentasi ini dapat dijadikan petunjuk dan bahan pertimbangan pelaksanaan selanjutnya dan penarikan kesimpulan.

5. Instrumen Penelitian

Sukardi (2008:75) menyatakan bahwa instrument adalah alat atau fasilitas yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian.Instrument penelitian tersebut digunakan untuk menggali seluruh data yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam kegiatan penelitian dengan menggunakan berbagai metode penelitian.Instrument yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah lembar observasi dalam mengimplementasikan metode pembelajaran Talking Stick, lembar observasi kegiatan siswa yaitu tes soal pilihan ganda.Instrument penelitian berfungsi sebagai panduan pelaksanaan pengumpulan data yang telah diperoleh.

7. Analisis Data

(28)

14

a. Penilaian untuk ketuntasan belajar

Dalam menghitung ketuntasan belajar peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:

P =

∑ x 100%

H. Sistematika Penulisan

Sistematika disini dimaksudkan sebagai gambaran umum yang akan dibahas dalam laporan penelitian ini yang terdiri dari 5 bab dengan rincian sebagai berikut :

1. Bagian awal

Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.

2. Bagian inti

a. Bab I : Pendahuluan

Bab pendahuluan memuat (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) hipotesis, (5) manfaat penelitian, (6) definisi opersional dan (7) metode penelitian. b. Bab II : Landasan Teori

(29)

15 c. Bab III : Pelaksanaan Penelitian

Bagian ini berisi tentang pelaksanaan penelitian meliputi (1) subjek penelitian, (2) deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I, (3) deskripsi pelaksanaan siklus II.

d. Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini menyajikan hasil penelitian sesuai dengan urutan penelitian dan pembahasan setiap selesai penelitian pada siklusnya.

e. Bab V : Penutup

Bab ini meliputi kesimpulan dan saran.

(30)

16 BAB II

LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar

1. Belajar

a. Definisi Belajar

1) Definisi Belajar Menurut Bahasa

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Di sini, usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya memperolehkan ilmu atau kepandaian yang belum dicapai sebelumnya (Baharuddin & Wahyuni, 2008:13)

2) Definisi Belajar Menurut Para Ahli

Definisi belajar menurut para ahli antara lain sebagai berikut : a) Menurut Kastolani (2014:56), belajar adalah tahapan

perubahan perilaku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya dan latihan yang diperkuatnya.

(31)

17

c) Menurut Suprijono (2014:4), belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya. d) Menurut Trianto (2013:16), belajar adalah perubahan pada

individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses interaksi manusia baik secara langsung maupun tidak langsung dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan, tingkah laku yang berupa perbuatan, pemahaman, ketrampilan dan sifat yang positif sehingga membawa pada kondisi kehidupan yang lebih baik dan bermakna.

b. Hakikat Belajar

Hakikat belajar sangat penting untuk dijadikan pegangan dalam memahami secara mendalam masalah belajar.Definisi belajar diuraikan dengan kata “perubahan”, seseorang yang

melakukan aktivitas belajar dan diakhir aktivitasnya itu telah memperoleh perubahan dalam dirinya dengan pemilikan pengalaman baru, maka individu itu dikatakan telah belajar.

(32)

18

laku.Perubahan tingkah laku akibat mabuk karena meminum minuman akeras, akibat gila, akibat tabrakan, dan sebagainya, bukanlah kategori belajar yang dimaksud. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hakikat belajar adalah perubahan dan tidak setiap perubahan adalah sebagai hasil belajar (Djamarah,2011:15) 2. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Hetika (2008:23) prestasi belajar adalah pencapaian atau kecakapan yang dinampakkan dalam keahlian atau kumpulan pengetahuan.Harjati (2008:43) menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan hasil usaha yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang dinyatakan dalam bentuk symbol untuk menunjukkan kemampuan pencapaian hasil kerja dalam waktu tertentu.

(33)

19

menyebabkan perubahan tersebut menjadi kemampuan kognitif yang meliputi pengetahuan dan pemahaman.

Prestasi belajar dalam aspek kognitif menurut Bloom ini secara rinci mencakup kemampuan mengingat dan memecahkan masalah berdasarkan apa yang telah dipelajari siswa. Dalam hal ini mencakup ketrampilan intelektual yang merupakan salah satu tugas dan kegiatan pendidikan yang meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran dan dapat diukur melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, dan sintesis yang diraih siswa dan merupakan tingkat penguasaan setelah menerima pengalaman belajar.

Prestasi belajar ilmu pengetahuan IPS materi kenampakan alam dan keragaman sosial dalam penelitian ini yang dimaksud adalah kemampuan yang dimiliki setiap siswa mengenai pengetahuan, pemahamantentang materi tersebut yang ditandai dengan adanya perubahan prestasi belajar siswa secara berkelanjutan baik pada aspek kognitif, serta tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dengan nilai KKM yaitu 60.

(34)

20

belajarnya. Berdasarkan ketentuan KTSP penentuan keberhasilan belajar di tentukan oleh masing-masing sekolah yang dikenal dengan istilah criteria ketuntasan minimal (KKM), dengan berpedoman pada tiga pertimbangan yaitu : kemampuan setiap peserta didik berbeda-beda, fasilitas (sarana) setiap sekolah berbeda-beda, dan daya dukung setiap sekolah juga berbeda. Dengan demikian, setiap sekolah dan setiap mata pelajaran memiliki KKM yang dapat berbeda dengan sekolah lain (Trianto,2013:241).

Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan guru dalam melakukan penilaian hasil belajar, yaitu :

1) Penilaian Acuan Norma (Norm-Referenced Assesment), adalah penilaian yang membandingkan hasil belajar siswa terhadap hasil belajar siswa lain di kelompoknya. Hal ini berarti bahwa tolak ukur atau standar bersifat relative, dalam artian akan tergantung pada kemampuan kelompok yang bersangkutan. 2) Penilaian Acuan Patokan (Criterion Referenced Assesment),

(35)

21

Penilaian prestasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pada aspek kognitif.Penilaian pada aspek kognitif melalui tes tertulis yang berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) dimana siswa harus mencapai standar ketuntasan minimal.Standar ketuntasan minimal tersebut telah ditetapkan oleh guru dengan memperlihatkan prestasi siswa yang dianggap berhasil.Siswa dikatakan tuntas apbila hasil belajar siswa telah mencapai skor tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya dan siswa tersebut dapat dikatakan telah mencapai kompetensi yang telah ditetapkan, dengan nilai KKM yaitu 60.

b. Perwujudan Prestasi Belajar

(Sriyanti, 2009:21) menyatakan bahwa wujud prestasi belajar dapat dilihat adanya sembilan wujud perubahan. Adapun wujud perubahan tersebut sebagai berikut : (1) kebiasaan, (2) keterampilan, (3) pengamatan, (4) berpikir asosiatif dan daya ingat, (5) berpikir rasional dan kritis, (6) sikap, (7) inhibisi, (8) apresiasi, dan (9) tingkah laku yang efektif.

(36)

22

menghubungkan materi yang dipelajarinya berdasarkan pengalaman yang telah mereka alami dalam kehidupan sehari-hari seperti melihat contoh dari kenampakan alam yang ada disekitarnya, (5) siswa mampu menggunakan logika sebab akibat, menganalisis, menyimpulkan, materi kenampakan alam dan keragaman sosial, (6) siswa mengalami perubahan sikap yang relative sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, (7) inhibisi, yang berarti siswa memiliki kesanggupan dalam melakukan sesuatu secara baik, (8) adanya apresiasi dalam diri siswa, seperti kemampuan untuk menilai dan menghargai terhadap sesuatu khususnya selama proses pembelajaran berlangsung, dan (9) siswa memiliki tingkah laku yang efektif, yaitu tingkah laku yang bermanfaat.

c. Pentingnya Penilaian Prestasi Belajar

Menurut Arikunto (dalam Widyoko, 2009:36) guru maupun pendidik lainnya perlu mengadakan penilaian terhadap prestasi belajar siswa karena dalam dunia pendidikan, khususnya dunia persekolahan penialain prestasi belajar mempunyai makna penting baik bagi siswa, guru, maupun sekolah. Adapun makna bagi ketiga pihak tersebut adalah sebagai berikut :

(37)

23

Dengan diadakannya penelitian prestasi belajar, maka siswa dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang disajikan oleh guru.

2) Makna bagi Guru

Makna diadakannya penelitian prestasi belajar ini guru antara lain, yaitu :

a) Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, guru akan dapat mengetahui siswa-siswa yang mana sudah berhak melanjutkan pelajarannya karena sudah berhasil mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) kompetensi yang diharapkan, maupun mengetahui siswa-siswa yang belum berhasil mencapai KKM kompetensi yang diharapkan. b) Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, guru akan

dapat mengetahui apakah pengalaman belajar (materi pelajaran yang disajikan sudah tepat bagi siswa, sehingga untuk kegiatan pembelajaran di waktu yang akan datang tidak perlu diadakan perubahan.

(38)

24 3) Makna bagi Sekolah

Makna diadakannya penelitian prestasi belajar bagi sekolah antara lain, yaitu :

a) Apabila guru-guru mengadakan penelitian dan diketahui bagaimana hasil belajar siswa-siswanya, maka akan dapat diketahui pula apakah kondisi belajar maupun kalender akademik yang diciptakan oleh sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum. Prestasi belajar siswa merupakan cermin kualitas suatu sekolah.

b) Informasi hasil penelitian yang diperoleh dari tahun ke tahun dapat digunakan sebagai pedoman bagi sekolah untuk mengetahui apakah yang dilakukan oleh sekolah sudah memenuhi standar pendidikan sebagaimana dituntut dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP) atau belum.

c) Informasi hasil penilaian yang diperoleh dapat dijadikan sebagai pertimbangan bagi sekolah untuk menyususn berbagai program pendidikan di sekolah untuk masa-masa yang akan datang (Widyoko,2009:39)

(39)

25

siswa dapat dijadikan guru sebagai tolak ukur untuk mengetahui berapa jumlah siswa yang telah tuntas dan yang belum tuntas terhadap materi kenampakan alam dan keragaman sosial, selain itu untuk mengetahui apakah dengan penerapan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.Sedangkan

bagi sekolah, penilaian prestasi belajar dapat dijadikan pedoman untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajar khususnya pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial serta untuk mengetahui keberhasilan guru dalam penggunaan model pembelajaran Talking Stick.Jadi penilaian prestasi belajar dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pengambilan keputusan kedepannya.

B. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Pengertian Mata Pelajaran IPS

Pada pembelajaran di SD/MI ada beberapa mata pelajaran yang diajarkan salah satunya adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu-ilmu Sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya.(Mulyono, 1980:8).

(40)

26

sosial seperti: geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, politik dan psikologi sosial. .

Kemudian Moeljono Cokrodikardjo juga mengemukakan bahwa IPS adalah perwujudan dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial.Ia merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi budaya, psikologi, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.

Nu’man SoemantriIPS merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti:

a. menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar dan lanjutan.

b. mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna.

(41)

27

menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial dan mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial.

2. Tujuan Pembelajaran IPS

Pembelajaran IPS diharapkan mampu mengembangkan aspek pengetahuan dan pengertian, aspek sikap dan nilai dan aspek ketrampilan.

Menurut Rudy Gunawan (2011) pembelajaran IPS bertujuan membentuk warga negara yang yang berkemampuan sosial dan yakin akan kehidupannya sendiri di tengah-tengah kekuatan fisik dan sosial, yang pada gilirannya akan menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab. Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mempunyai peranan penting dalam mengarahkan anak untuk dapat menjadi warga negara indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga negara yang cinta damai.

Pembelajaran IPS bertujuan agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan sosial, yang berguna bagi kemajuan dirinya sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. (Saidiharjo, (2002:109).

(42)

28

a. Knowledge, yang merupakan tujuan utama pendidikan IPS, yaitu membantu para siswa belajar tentang diri mereka sendiri dan lingkungannya.

b. Skills, yang berhubungan dengan tujuan IPS dalam hal mencakup ketrampilan berfikir

c. Attitudes, dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok sikap yang diperlukan untuk tingkah laku berfikir (intellectual behavior) dan tingkah laku sosial (sosial behavior)

d. Value, dalam hai ini berhubungan dengan nilai yang terkandung dalam masyarakat sekitar didapatkan dari lingkungan masyarakat sekitar maupun lembaga pemerintah.

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006) (2011:17), Mata Pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya

b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan ketrampilan dalam kehidupan social

(43)

29

d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tinkat local, nasional, dan global.

(44)

30

C. Materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial dan Budaya 1. Kenampakan Alam

Kenampakan Alam adalah sifat atau keadaan tampak, keadaan dapat dilihat.Alam adalah segala yang ada disekitar kita, semua yang ada di atas bumi, lingkungan sekitar, dan sebagainya.Dengan demikian, kenampakan alam adalah segala sesuatu di alam atau segala sesuatu di atas bumi yang menampakkan diri atau menunjukkan diri kepada kita. Ciri kenampakan alam :

a. Bentuknya asli sebagai hasil proses alam

b. Bentuknya hampir sama di setiap daerah atau wilayah c. Berbentuk lingkungan alam

Pada dasarnya kenampakan alam dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : 1) Kenampakan alam wilayah daratan

Wilayah daratan adalah bagian dari permukaan bumi yang tidak digenangi air dan berbentuk padat. Kenampakan alam yang termasuk wilayah daratan adalah sebagai berikut :

a. Dataran rendah

Dataran rendah adalah wilayah datar yang memiliki ketinggian 0-500 m di atas permukaan laut.Dataran rendah banyak dimanfaatkan untuk pemukiman, industry dan pertanian.

(45)

31

Dataran tinggi plato adalah wilayah daratan luas yang terletak pada ketinggian di atas 500 meter dari permukaan air laut. Contoh dataran tinggi di Indonesia sebagai berikut :

NO Nama Daratan Provinsi

1 Dataran tinggi dieng Jawa tengah 2 Dataran tinggi alas Aceh

3 Dataran tinggi bone Sulawesi selatan 4 Dataran tinggi karo Sumatera utara 5 Dataran tinggi bingkoku Sulawesi tenggara

c. Gunung

Gunung dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut : 1) Gunung berapi

Gunung berapi merupakan gunung yang masih aktif dan sewaktu-waktu dapat meletus.Gunung berapi menghasilkan barang-barang tambang.Seperti, batu, pasir, belerang dan sumber air panas.

Contoh gunung berapi :

No Nama gunung berapi Provinsi

(46)

32

2 Gunung tangkuban perahu

Jawa barat

3 Gunung agung Bali

4 Gunung batur Bali

5 Gunung kerinci Nusa tenggara barat

2) Gunung tidak berapi

Gunung tidak berapi merupakan gunung yang sudah tidak aktif lagi, sering disebut gunung mati bisa dimanfaatkan untuk kegiatan perkebunan, kehutanan, suaka margasatwa atau tempat rekreasi.

No Nama gunung tidak berapi

Provinsi

1 Gunung muria Jawa tengah 2 Gunung tambora NTB

3 Gunung melawan Papua

d. Pegunungan

Pegunungan adalah rangkaian gunung yang sambung menyambung satu sama lain.

(47)

33

Tanjung atau ujung merupakan daratan yang menjorok ke laut.Tanjung yang luas disebut semenanjung.Tanjung banyak dimanfaatkan untuk membangun pelabuhan.

f. Pantai

Pantai adalah wilayah perbatasan antara daratan dan laut

g. Delta

Delta adalah daratan yang berada di tengah sungai.Biasanya di muara sungai merupakan pertemuan antara air sungai dan air laut.

2) Kenampakan alam wilayah perairan a. Sungai

Sungai adalah aliran air yang panjang berasal dari mata air dan bermuara atau berakhir di laut.

b. Danau

Danau merupakan genangan air yang luas yang dikelilingi daratan.Danau sering digunakan untuk rekreasi dan olah raga. c. Laut

Laut merupakan perairan yang luas dengan cirri airnya asin d. Selat

Selat adalah laut sempit di antara dua pulau.Selat buatan disebut terusan atau kanal.

(48)

34

Teluk merupakan laut yang menjorok ke daratan.Teluk banyak dimanfaatkan untuk pelabuhan dan tempat wisata. f. Rawa

Rawa merupakan daerah yang digenangi air dengan tanahnya berlumpur.

2. Keragaman Sosial dan Budaya

Jika kita amati ternyata kenampakan alam berpengaruh terhadap pekerjaan masyarakat, kenampakan alam juga berpengaruh terhadap bentuk sosial dan budaya yang lain di antaranya adalah sebagai berikut a. Adat istiadat

Adat istiadat merupakan tradisi atau kebiasaan yang dilakukan masyarakat secara turun-temurun.Adat istiadat sangat dipengaruhi keadaan alam di mana manusia tinggal.Masyarakat pedesaan masih memegang erat adat istiadat seperti hidup bergotong royong, selametan dan membuat sesaji.

b. Rumah

(49)

35

yang banyak binatang buas juga dibangun rumah panggung. Beberapa nama rumah adat sebagai berikut :

No Nama Rumah Adat Provinsi

1 Tongkonan Sulawesi Selatan

2 Gadang Sumatera Barat

3 Joglo Jawa Tengah

4 Honai Papua

5 Betang Kalimantan Tangah

c. Alat Transportasi

Kondisi alam juga berpengaruh pada alat transportasi yang digunakan.Daerah-daerah yang belum dibangun jalan raya sulit dijangkau dengan kendaraan.Di daerah yang berbukit-bukit masyarakatnya masih menggunakan kuda sebagai alat transportasi.Seperti didaerah gunung bromo, Jawa Timur.Di Kalimantan yang masih penuh dengan hutan lebat, namun banyak sungai, transportasi utama merea adalah transportasi air.

d. Makanan

(50)

36

makanan pokok mereka adalah jagung.Baik makanan pokok maupun yang lainnya tak lepas dari potensi alam yang ada di setiap daerah.Di daerah-daerah pantai misalnya, ikan laut merupakan menu utama.

e. Kesenian

Kesenian merupakan hasil olahan pokok pikiran, perasaan yang digabungkan dengan apa yang dilihat manusia di alam. Tak jarang kesenian merupakan bentuk rasa takjub manusia pada keindahan alam ciptaan Tuhan.Bentuk kesenian tersebut berupa tarian, lagu, lukisan, ataupun tulisan.

No Nama Kesenian Provinsi

1 Tari Saman dan Lagu Bungong Jeumpa Aceh

2 Tari Maengket dan Lagu O Ina Nikeke Sulawesi

3 Tari Sampari dan Lagu Apuse Papua

4 Seni Patung Bali

5 Seni Membatik Jawa Tengah

D. Model Pembelajaran Talking Stick

1. Pengertian Model Pembelajaran Talking Stick

(51)

37

The talking stick hass been used for centuries by many Indian tribes as

a mean of just and impartial hearing. The talking stick was commonly

used in could circles to decide who had the right to speak. When

matters of great wold come before the council, the leading elder would

hold the talking speak and begin the discussion. When he would finish

what he had to say, he hold out the talking stick, and whoever would

speak after him would take this manner, the stick would be passed

from one individual to another who wanted to speak had done so. The

stick was then passed back to the for safe keeping.

Jadi pada mulanya, Talking stick (tongkat berbicara) adalah metodel yang digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum (pertemuan antar suku). Kini metode itu sudah digunakan sebagai model pembelajaran ruang kelas.Sebagai namanya, talking stick merupakan model pembelajaran kelompok dengan bantuan

(52)

38

Pembelajaran dengan menggunakan talking stick mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat (Suprijono, 2011:109).Pada intinya talking stick bertujuan mengembangkan kemampuan berbicara dan mengembangkan kemampuan berfikir peserta didik.Dan tongkat berperan sebagai media.

2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Talking Stick

(53)

39

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran talking stick adalah sebagai berikut :

a. Pendidik menyiapkan sebuah tongkat

b. Pendidik menyiapkan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca dan mempelajari materi

c. Setelah selesai membaca materi pembelajaran dan mempelajarinya, peserta didik menutup bukunya.

d. Pendidik mengambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu pendidik mengajukan pertanyaan dan peserta didik yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar peserta didik menjawab pertanyaan dari pendidik.

e. Penilaian

f. Menarik kesimpulan (Tampubolon, 2014:97).

Langkah-langkah pembelajaran talking stick dapat divariasi dengan music atau nyanyian atau lainnya, adanya variasi dalam pembelajaran diharapkan peserta didik tidak merasa tegang dalam proses pembelajaran. Sehingga peserta didik dapat menjawab pertanyaan dengan tenang.

(54)

40

a. Menguji kesiapan peserta didik dalam pembelajaran b. Melatih peserta didik memahami materi dengan cepat

c. Memacu agar peserta didik lebih giat belajar (belajar dahulu sebelum pelajaran dimulai)

d. Peserta didik berani mengemukakan pendapat

e. Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik

f. Model pembelajaran ini memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, meningkatkan motivasi, kepercayaan diri dan life skill yang mana pendekatan tersebut ditujukan untuk memunculkan emosi dan sikap positif belajar dalam proses belajar mengajar yang berdampak pada pendekatan kecerdasan otak

(55)

41 B. Kajian Pustaka

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ani Maftuhah, 2015 dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Benda dan Sifatnya

Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe Talking Stick Pada Siswa Kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : apakah penggunaan model pembelajaran cooperative learning tipe talking stick dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi benda dan sifatnya pada siswa kelas III MI Tarbiyatus Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi benda dan sifatnya melalui model pembelajaran cooperative learning tipe talking stick pada siswa kelas III MI Tarbiyatus Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016.

(56)

42

adalah 78,75. Ketuntasan siswa mencapai 75% atau siswa mencapai KKM sebanyak 18 siswa tuntas dan 6 siswa yang nilainya masih dibawah KKM. Sedangkan pada siklus II rata-rata nilai hasil belajar siswa adalah 83,75 dengan ketuntasan mencapai 100%. Pada siklus II ini hasil belajar siswa meningkat pesat.

Penelitian yang dilakukan oleh Ani Maftuhah sama dengan peneliti yaitu menggunakan model pembelajaran talking stick untuk meningkatkan hasil belajar dan peneliti sama-sama menggunakan penelitian tindakan kelas, namun perbedaanya adalah subjek, materi pelajaran, tempat dan waktu pelaksanaanya. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Supriyatun, 2016 dengan judul

“Peningkatan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam materi Bagian-Bagian Tumbuhan Melalui Model Pembelajaran Talking Stick Pada Siswa Kelas IV MI Muhamadiyah Kemusu Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017”.

(57)

43

tumbuhan melalui model pembelajaran talking stick pada siswa kelas IV MI Muhamadiyah Kemusu Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran talking stick dapat meningkatkan hasil pembelajaran ilmu pengetahuan alam materi bagian-bagian tumbuhan pada siswa kelas IV MI Muhamadiyah Kemusu Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017. Hal ini terbukti dari hasil siklus 1 jumlah siswa yang tuntas yaitu sebanyak 18 siswa atau sebanyak 52,94% siswa. Siswa yang belum tuntas yaitu sebanyak 16 atau sebanyak 47,06% adapun siswa yang dinyatakan tuntas yaitu siswa yang mendapat nilai mencapai nilai KKM yaitu 70. Pada siklus II siswa tuntas sebanyak 30 siswa atau 88,22% dan hanya 4 siswa atau 11,78% maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada siklus II ini sudah berhasil dengan penerapan model pembelajaran talking stick.

(58)

44 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Nama Sekolah : MI Bustanul Khairot Klepu Tahun Berdiri : 1962

Alamat : Banjaran, Klepu, Pringsurat, Temanggung Kode Pos : 56272

Status Sekolah : Swasta

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Materi Pokok : Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Kelas/Semester : 1V/1

Denah Sekolah : Sebelah Barat : Rumah Warga Sebelah Timur : Rumah Warga Sebelah Utara : Rumah Warga Sebelah Selatan : Rumah Warga 2. Visi dan Misi

Visi

(59)

45 Misi

a. Menyelenggarakan pendidikan umum dan agama yang mengedepankan peningkatan kualitas guru dan siswa dalam bidang IPTEK dan IMTAQ

b. Mengembangkan dan mengamalkan nilai-nilai akhlakul karimah yang sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari c. Membina dan mengembangkan potensi siswa sehingga mampu

terampil dan kreatif dalam menghadapi tuntutan zaman, inovatif dan mandiri dalam bidang soal keagamaan, budaya, berbangsa dan bernegara

d. Meningkatkan kebiasaan berperilaku disiplin dan bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat baik dalam lingkungan keluarga, madrasah maupun masyarakat

e. Menerapkan menejemen berbasis madrasah 3. Waktu Penelitian

Penelitian siklus I dilakukan pada hari Senin, 16 April 2018. Dan penelitian siklus ke II dilakukan pada hari Rabu, 18 April 2018. 4. Subyek Penelitian

(60)

46

Khusniyah,S.Pd.I. Berikut nama siswa kelas 1V MI Bustanul Khairot Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018.

Tabel 3.1. Nama siswa kelas 1V MI Bustanul Khairot Klepu

No Nama Jenis Kelamin

1 Bagas Laki-laki

2 Indra Laki-laki

3 Sifa Laki-laki

4 Silma Perempuan

5 Maela Perempuan

6 Rizqia Perempuan

7 Zumna Perempuan

8 Zahra Perempuan

9 Meimey Perempuan

10 Nikeisha Perempuan

11 Bayu Laki-laki

(61)

47

13 Ilham Laki-laki

14 Yusril Laki-laki

15 Agist Laki-laki

16 Malik Laki-laki

17 Anzumu Perempuan

18 Mahda Perempuan

19 Ana Perempuan

20 Okta Perempuan

21 Maulana Laki-laki

22 Erda Perempuan

23 Kansa Perempuan

24 Rahma Perempuan

5. Sarana Prasarana Pendukung

(62)

48 Tabel 3.2

Sarana Prasarana MI Bustanul Khairot Klepu

No Jenis Sarana Prasarana Jumlah Sarpras Menurut Kondisi

Baik Rusak

1. Laptop 1

2. Personal Komputer 2 1

3. Printer 1

4. Mesin Scanner 1

5. Meja Guru dan Tenaga Kependidikan

9

6. Kursi Guru dan Tenaga Kependidikan

9

7. Lemari Arsip 7 1

8. Kotak Obat (P3K) 2

9. Wastafel Tempat Cuci Tangan 2

(63)

49 6. Perolehan Nilai Pra Siklus

Kondisi awal (pra siklus) dilaksanakannya pembelajaran, maka peneliti melakukan penelitian pra siklus pada 9 April 2018.Dalam pra siklus diperoleh hasil bahwa siswa yang tuntas KKM 60 hanya 10 siswa atau sebanyak 41,67%, siswa yang tidak tuntas yaitu 14 siswa atau sebanyak 58,33%. Dengan nilai rata-rata kelas yaitu 57,29. Pada tahap ini, peneliti melaksanakan pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh wali kelas IV yaitu Ibu Khusniyah,S.Pd, pada pukul 10.50 sampai 12.00 untuk memperoleh data nilai kemampuan awal siswa kelas IV MI Bustanul Khairot Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung sebelum diterapkan model pembelajaran Thalking Stick.

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap penelitian. Keempat tahap penelitian tersebut yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, berikut adalah uraian dari kedua siklus tersebut.

1. Deskripsi Siklus I a. Perencanaan

1) Menyusun perencanaan pembelajaran (RPP)

(64)

50

3) Menyusun lembar kerja Siswa

4) Menyiapkan lembar pengamatan guru 5) Menyusun lembar pengamatan siswa b. Pelaksanaan

Pada tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 16 April 2018 pukul 08.45 sampai 10.00 WIB di ruang kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung. Penelitian ini berlangsung selama satu tatap muka (2x35 menit). Materi yang diajarkan pada tahap ini adalah pengertian dan macam-macam kenampakan alam serta keragaman sosial. Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan tindakan kelas pada siklus 1 :

1. Kegiatan awal (10 menit)

a. Guru membuka pelajaran dengan salam dan do’a b. Guru menanyakan kabar siswa

c. Apersepsi

1) Guru bertanya kepada siswa siapa yang pernah melihat gunung, danau, pantai, dan lain sebagainya

2) Guru bertanya kepada siswa siapa yang pernah mengetahui perilaku dilingkungan tempat tinggalnya yang tidak baik ?

(65)

51

4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan inti (55 menit)

a. Eksplorasi (15 menit)

1). Guru menjelaskan tentang kenampakan alam

2). Guru menjelaskan bentuk- bentuk kenampakan alam yang ada di sekitar manusia yang sering dilihat oleh anak- anak

3). Guru menjelaskan keragaman sosial yang berkaitan dengan kenampakan alam

4). Guru bertanya kepada siswa apa saja bentuk sosial budaya yang ada di daerah lingkungan tempat tinggal 5). Guru bertanya bagaimana cara kita melestarikan

bentuk-bentuk kenampakan alam yang ada disekitar kita. 6). Siswa menjawab pertanyaan dari guru

7). Guru bertanya bagaimana cara kita menanggapi dengan adanya keragaman sosial dilingkungan masyarakat b. Elaborasi (35 menit)

1) Guru menjelaskan pengertian kenampakan alam

2) Guru menjelaskan bentuk-bentuk kenampakan alam beserta contohnya

(66)

52

4) Guru menyampaikan permasalahan kepada siswa bagaimana kita menanggapi adanya kenampakan alam ? 5) Guru menjelaskan tujuan dilaksanakan model

pembelajaran Talking Stick.

6) Guru mendampingi siswa membuat rumusan masalah 7) Guru menjelaskan aturan dan langkah-langkahnya

dalam melakukan model pembelajaran 8) Cara kerja :

a) Guru menjelaskan aturan dan langkah-langahnya dalam melakukan model pembelajaran Talking Stick.

b) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok c) Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas

kelompok

d) Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga kalompok mendapat tugas satu materi/ tugas yang berbeda dari kelompok lain e) Masing-masing kelompok membahas materi yang

sudah ada sacara kooperatif berisi penemuan

f) Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan hasil pembahasan kelompok

(67)

53

9) Hasil pelaksanaan pembelajaran 10)Kesimpulan

11)Siswa mengerjakan soal c. Konfirmasi (5 menit)

1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami

2) Guru menyimpulkan hasil dari observasi 3. Kegiatan Akhir (5 menit)

a. Siswa bersama dengan guru menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari pada hari ini

b. Guru menutup pelajaran dengan hamdalah dan salam c. Pengamatan

Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap aktivitas siswa ketika melakukan observasi, baik dalam bekerjasama, keaktifannya, efisien dalam memanfaatkan waktu, dan ketepatan melakukan observasi.

d. Refleksi

Guru mengadakan refleksi dan evaluasi. Berdasarkan hasil refleksi ini dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada siklus 1, sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya.

(68)

54

a) Sebagian siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru.

b) Siswa malu-malu dalam menjawab pertanyaan dari guru. c) Siswa bicara sendiri ketika berkelompok

d) Dalam kelompok hanya beberapa orang yang bekerja atau hanya beberapa orang aktif dan yang lainnya pasif.

e) Dalam mengerjakan latihan soal masih ada siswa yang mencontek dan bertanya kepada teman.

2) Cara mengatasinya

Untuk mengatasi kendala pada siklus 1, guru melakukan berbagai ide perbaikan yang dilakukan di dalam kelas oleh Ibu Khusniyah S.Pd.I Hal ini dilakukan agar siklus berikutnya tidak terjadi lagi keslahan yang sama dan agar siswa dapat memahami materi dengan cepat melalui model pembelajaran talking stick. Ide dalam perbaikan tersebut adalah :

a) Guru mengendalikan kelas sebelum pembelajaran

b) Guru dapat memberikan hadiah bagi siswa yang jawabannya benar

(69)

55

d) Guru juga mengingatkan apabila model pembelajaran ini dilakukan dengan tidak serius dan kurang kompak maka hasilnya akan tidak maksimal

e) Guru menyarankan agar siswa mengerjakan dengan jujur sesuai dengan kemampuannya agar dapat benar-benar diukur kemampuannya, sehingga tidak menimbulkan masalah dikemudian hari.

Pada siklus I ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan, maka diharapkan pada siklus II melalui model pembelajaran Talking Stick pada pelajaran IPS materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial hasil belajar siswa akan meningkat.

2. Deskripsi siklus II a. Perencanaan

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

2) Menyiapkan pelajaran IPS materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial

3) Menyiapkan alat dan media

4) Menerapkan model pembelajaran Talking Stick 5) Menyusun lembar kerja siswa

(70)

56

Pada tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada Rabu, 18 April 2018 pukul 08.45 sampai 10.00 WIB di ruang kelas IV MI Bustanul Khairot Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung. Penelitian ini berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35 menit). Materi yang diajarkan pada tahap ini adalah Bentuk Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial serta hubunganya. 1. Kegiatan awal (10 menit)

a. Guru mengajak siswa untuk bermain yel-yel semangat terlebih dahulu sebelum memulai kegiatan pelajaran. b. Guru menanyakan apakah siswa sebelum berangkat sekolah

sarapan terlebih dahulu ?

c. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dan tujuan pembelajarannya

d. Guru menyiapkan alat dan media yang akan digunakan 2. Kegiatan inti (55 menit)

a. Eksplorasi (20 menit)

1) Guru mengulas kembali ingatan siswa tentang materi pertemuan yang lalu

2) Guru melakukan tanya jawab seputar materi pada pertemuan yang lalu

b. Elaborasi (30 menit)

(71)

57

2) Guru mengajak siswa untuk melaksanakan model pembelajaran Talking Stick

3) Guru menyampaikan permasalahan pada siswa apakah dalam kehidupan sehari-hari sering melihat bentuk Kenampakan Alam disekitar

4) Guru menyampaikan permasalahan kepada siswa apakah dalam satu kelas ini bentuk Keragaman Sosial berbeda-beda ?

5) Guru mendampingi siswa membuat kelompok

6) Guru menjelaskan aturan dan langkah-langkahnya dalam melakukan model pembelajaran Talking Stick a) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok b) Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas

kelompok

c) Guru memanggil ketua-ketua untuk satu materi tugas sehingga kalompok mendapat tugas satu materi/ tugas yang berbeda dari kelompok lain d) Masing-masing kelompok membahas materi yang

sudah ada sacara kooperatif berisi penemuan

e) Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara, ketua menyampaikan hasil pembahasan kelompok

(72)

58

g) Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan

7) Guru dan murid bersama-sama memberikan tepuk tangan kepada kelompok siswa yang menjawab dengan benar

8) Guru membagikan soal kepada siswa 9) Siswa mengerjakan soal

c. Konfirmasi (5 menit)

1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum paham

2) Guru menyimpulkan hasil kerja kelompok 3. Kegiatan akhir (5 menit)

a. Siswa bersama dengan guru menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari pada hari ini

b. Guru menutup pelajaran dengan bacaan hamdalah dan salam

c. Pengamatan

(73)

59 d. Refleksi

Pada siklus II peneliti menemukan cukup banyak peningkatan dari siklus I pada mata pelajaran IPS materi Bentuk Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial serta Hubungannya di MI Bustanul Khairot Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, peningkatan tersebut meliputi :

1) Sebagian besar siswa memperhatikan pelajaran meskipun ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan.

2) Siswa lebih serius ketika guru mengarahkan tongkat atau menunjuk siswa agar siswa tersebut mau menjawab pertanyaan dari guru

3) Kekompakan kelompok mulai terjalin satu sama lain 4) Siswa lebih antusias untuk menjawab pertanyaan dari guru 5) Siswa mampu menjawab soal dengan serius tanpa bertanya

pada teman lainnya

6) Adanya peningkatan pada hasil tes tertulis 7) Adanya peningkatan ketuntasan klasikal

Berdasarkan peningkatan pembelajaran dari siklus I ke siklus II diatas, hal-hal yang telah guru perbaiki adalah sebagai berikut : 1) Guru mengendalikan kelas sebelum pelajaran dimulai

(74)

60

3) Guru menasehati siswa agar lebih bertanggung jawab saat mengerjakan sesuatu ataupun saat menjawab pertanyaan

(75)

61 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi paparan siklus

Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan 2 siklus. Namun sebelumnya telah dilakukan kegiatan pre – test untuk mengetahui kemampuan awal pada siswa kelas IV MI Bustanul Khairot pada mata pelajaran IPS materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial. Dalam penelitian tindakan kelas ini penulis menggunakan tes tertulis yang berbentuk lembar kerja siswa untuk mengukur hasil belajar IPS pada siswa kelas IV MI Bustanul Khairot Klepu, dengan Wali Kelas Ibu Khusniyah,S.Pd. Adapun hasil belajar yang diperoleh dari pra-siklus, penelitian siklus I, dan penelitian siklus II sebagai berikut :

1. Prestasi belajar Pra-siklus

a. Data hasil belajar siswa pra-siklus

Tabel 4.1: Nilai Pra Siklus Prestasi Belajar Siswa

No Nama KKM Nilai Keterangan

(76)

62

2 Indra 60 60 Tuntas

3 Sifa 60 50 Belum Tuntas

4 Silma 60 60 Tuntas

5 Maela 60 50 Belum Tuntas

6 Rizqia 60 70 Tuntas

7 Zumna 60 55 Belum Tuntas

8 Zahra 60 70 Tuntas

9 Meimey 60 40 Belum Tuntas

10 Nikeisha 60 40 Belum Tuntas

11 Bayu 60 50 Belum Tuntas

12 Hani 60 70 Tuntas

13 Ilham 60 50 Belum Tuntas

14 Yusril 60 70 Tuntas

15 Agist 60 50 Belum Tuntas

16 Malik 60 70 Tuntas

(77)

63

18 Mahda 60 80 Tuntas

19 Ana 60 50 Belum Tuntas

20 Okta 60 50 Belum Tuntas

21 Maulana 60 70 Tuntas

22 Erda 60 50 Belum Tuntas

23 Kansa 60 50 Belum Tuntas

24 Rahma 60 75 Tuntas

Jumlah 1.375

Rata-Rata 57,29

Rata- rata kelas = ∑ =

= 57,29 Persentase ketuntasan =

x 100% =

x 100% = 41,67 % Persentase tidak tuntas =

(78)

64 =

x 100% = 58,33%

Dari data di atas diperoleh hasil bahwa siswa yang tuntas KKM yaitu 60 hanya 10 siswa atau sebanyak 41,67%, siswa yang tidak tuntas yaitu 14 siswa atau sebanyak 58,33%. Dengan nilai rata-ratayaitu 57,29. Hal ini menunjukkan pelaksanaan pembelajaran pada pra-siklus belum berjalan maksimal.

b. Refleksi

Berdasarkan penelitian pra-siklus belum adanya hasil yang memuaskan. Dilihat dari sarana dan prasarana yang belum memadai dan juga tidak adanya meodel pembelajaran yang diterapkan guru dalam pembelajaran, sehingga proses belajar mengajar siswa hanya mendengarkan penjelasan dari gurunya, dan masih banyak siswa yang kurang memperhatikan guru saat menjelaskan di depan kelas.

2. Prestasi Belajar Siklus 1

Pada siklus 1 pengumpulan data hasil belajar siswa menggunakan post-test. Dari instrument tersebut diperoleh data tentang hasil belajar siswa dalam pembelajaran.

a. Data nilai hasil belajar siswa

(79)

65

Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial diperoleh hasil belajar siswa sebagai berikut :

Tabel 4.2 : Nilai Prestasi Belajar Siswa Siklus I

No Nama L/P KKM Nilai Keterangan

1 Bagas L 60 50 Belum Tuntas

2 Indra L 60 70 Tuntas

3 Sifa L 60 50 Belum Tuntas

4 Silma P 60 80 Tuntas

5 Maela P 60 70 Tuntas

6 Rizqia P 60 80 Tuntas

7 Zumna P 60 50 Belum Tuntas

8 Zahra P 60 80 Tuntas

9 Meimey P 60 60 Tuntas

10 Nikeisha P 60 50 Belum Tuntas

11 Bayu L 60 60 Tuntas

12 Hani L 60 70 Tuntas

(80)

66

14 Yusril L 60 70 Tuntas

15 Agist L 60 70 Tuntas

16 Malik L 60 70 Tuntas

17 Anzumu P 60 60 Tuntas

18 Mahda P 60 80 Tuntas

19 Ana P 60 70 Tuntas

20 Okta P 60 70 Tuntas

21 Maulana L 60 70 Tuntas

22 Erda P 60 50 Belum Tuntas

23 Kansa P 60 50 Belum Tuntas

24 Rahma P 60 70 Tuntas

Jumlah 1.550

Rata-Rata 64,58

Rata- rata kelas = ∑ =

= 64,58 Persentase ketuntasan =

Gambar

Gambar berlogo IAIN ………………………………………………. ii
Tabel 3.1. Nama siswa kelas 1V MI Bustanul Khairot Klepu
Tabel 3.2
Tabel 4.1: Nilai Pra Siklus Prestasi Belajar Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penilaian Kinerja Keuangan Menggunakan Analisis Rasio Keuangan terhadap Harga Saham

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Analisis dan Perancangan

TUJUAN JABATAN : Koordinasi penyelenggara sistem akuntansi dan pelaporan keuangan lingkup Kementerian Keuangan yang efektif dan optimal, Pembinaan implementasi sistem

Dana pada kegiatan usaha pembiayaan untuk skema ini berasal dari pihak lain yang bekerja sama dengan Perusahaan Pembiayaan, terdiri atas Bank, perusahaan pembiayaan sekunder

Penurunan pH pada larutan dyes (sebagai garam Na) akan menyebabkan proses disosiasi berjalan lebih cepat karena terbentuk garam baru dari sisa asam dengan Na dan membentuk molekul

Bagi Guru: Hasil penelitian ini diharapkan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan, dapat meningkatkan profesionalisme guru

Website ini mendiskusikan Sistem Operasi yang dikeluarkan Windows dan Linux, dimana di dalamnya terdapat tampilan menu utama, tampilan profil setiap Sistem Operasi dan tampilan

KARAKTERISASI DAN STUDI SIFAT KEASAMAN ZEOLIT DARI FLY ASH DENGAN MENGGUNAKAN METODE ADSORPSI NH