PENINGKATAN KETERAMPILAN SHOLAT DENGAN TEHNIK
M ODELING THE W A Y D l KELAS II MI MIFTAHUNNAJIHIN
KAUMAN LOR KEC. PABELAN KAB. SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2 0 0 9 / 2 0 1 0
S K R I P S I
Diajukan u n tu k M em peroleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
UMI NADZIROH
N IM : 11408080JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DEPARTEMEN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 website : www.stainsalatiqa.ac.id e-mail: [email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp. : 3 Eksemplar
Hal : Pengajuan Naskah Skripsi
Kepada
Yth. Ketua STAIN Salatiga
di-Salatiga
Assalamu’alaikum wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama
ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari: Nama : Umi Nadziroh
NIM :11408080
Jurusan/Progdi : Tarbiyah / PAI
Judul
PENINGKATAN KETERAMPILAN SHOLAT DENGAN TEHNIK
MODELING THE WAY DI KELAS II MI MIFTAHUNNAJIHIN KAUMAN LOR KEC.PABELAN KAB.SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010.
Dengan ini kami mohon skripsi saudari tersebut di atas supaya segera
dimunaqosahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Salatiga, 14 Agustus 2010
Pembimbing,
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Umi Nadziroh
NIM 11408080
Jurusan Tarbiyah
Progran Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah.
Salatiga, 4 September 2010 Yang menyatakan,
M O T T O DAN P E R S E M B A H A N
M O T T O
X Z'
^ 9 ' o f ^ i - ' i - ' , - ' f
(*j p ^ o i
17. H ai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (m anusia) m engerjakan yang baik dan cegahlah (m ereka) dari perbuatan yang m ungkar dan bersabarlah terhadap apa yang m enim pa kam u. S esungguhnya yang dem ikian itu T erm asuk hal-hal yang diw ajibkan (oleh A llah). (Q S:L U Q M A N : 17)
PERSEMBAHAN
U ntuk orang tuaku,S uam iku
P ara dosenku,Sahabat-sahabat perjuanganku Saudaraku yang telah m em bantu dan
m endam pingiku
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “
PENINGKATAN KETERAMPILAN SHALAT DENGAN TEKNIK
MODELING THE WAY DI KELAS II MI MIFTAHUNNAJIHIN KAUMAN
LOR KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2009-2010”, untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
saijana pendidikan Islam dalam Ilmu Tarbiyah.
Penulis memperoleh banyak bimbingan, dukungan dan arahan dari banyak
pihak dalam menyusun skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
penghargaan yang tak terhingga kepada:
L Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. dan Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd,
selaku Ketua Sidang dan Sekretaris Sidang Munaqosah STAIN Salatiga.
2. Bapak H. Muh. Irfan Helmy, Lc. MA yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan tanpa lelah kepada penulis.
3. Bapak Drs. H. Sa’adi, M.Ag. dan Bapak Norwanto , M.Hum. selaku penguji I
dan penguji II.
4. Para Dosen Pengajar di lingkungan STAIN Salatiga yang telah memberikan
ilmu pengetahuan hingga skripsi ini selesai.
5. Kepala MI Miftahunnajihin Kauman Lor, Bapak H. Asjhari, A.Ma. yang telah
memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini.
6. Suami, bapak, ibu dan sudara-saudaraku tercinta yang telah memberikan
bantuan baik secara moril maupun materiil.
Semoga amal baik dan bantuannya tersebut mendapatkan balasan yang baik
dari Allah SWT.Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri
maupun pembaca pada umumnya. Amiin.
Salatiga, September 2010
Penulis
ABSTRAK
Umi Nadziroh, 2010.” Peningkatan Keterampilan Shalat Dengan Teknik
Modeling The Way di Kelas II MI Miftahunnajihin Kauman -L o r Kec. Pabelan
Kab. Semarang Tahun 2009-2010. Jurusan Tarbiyah. Program studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: H. Muh. Irfan Helmy, Lc. MA.
Kata Kunci: Keterampilan shalat, Modeling The Way
Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana cara meningkatkan keterampilan shalat dengan teknik modeling the way. Teknik yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang termasuk dalam penelitian kualitatif dan dilaksanakan dalam tiga siklus penelitian.
Hasil penelitian tindakan kelas dengan teknik modeling the way menunjukkan bahwa keterampilan shalat siswa dalam melafalkan niat meningkat dari siklus I, II dan III berturut-turut dari 58,8% menjadi 94%. Sedangkan dalam melafalkan bacaan shalat meningkat dari 47,1% menjadi 94, 1%. Adapun untuk gerakan shalat dari 64,7% menjadi 94,1 %. Keseriusan siswa juga diketahui meningkat pada setiap siklus penelitian.
A. Keterampilan Shalat... 12
1. Pengertian Keterampilan... 12
2. Pengertian Shalat... 12
B. TEKNIK MODELING THE W AY... 24
1. Pengertian Teknik... 24
2. Pengertian Modeling The W ay... 24
3. Pengertian Metode Demonstrasi... 26
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN... 34
A. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 34
1. Perencanaan (Planing) ... 34
2. Tindakan (Akting ) ... 35
3. Pengamatan (observasing)... 36
4. Refleksi ( Reflecting) ... 40
B. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I I ... 41
1. Perencanaan... 41
2. Tindakan / Pelaksanaan... 42
3. Pengamatan... 44
4. Refleksi... 46
C. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I I I ... 47
1. Perencanaan... 47
2. Tindakan / Pelaksanaan... 49
3. Pengamatan... 51
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya,masyarakat,bangsa dan negara. (Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
DEPAG RI,2006:5) Sedangkan menurut Zakiah Dradjat, pendidikan adalah
Usaha atau tindakan untuk membentuk manusia atau Insan Kamil yang bertakwa.
(Zakiah Draj at, 1996:30)
Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama bagi setiap
anak lahir,tumbuh dan berkembang secara manusiawi dalam mencapai
kematangan fisik dan mental masing-masing anak. Sekolah merupakan
pendidikan kedua yang bertugas membantu keluarga dalam membimbing dan
mengarahkan perkembangan serta pendayagunaan potensi tertentu yang dimiliki
siswa.
Sekolah merupakan pendidikan yang berlangsung secara formal artinya
terikat oleh peraturan -peraturan tertentu yang harus diketahui dan dilaksanakan.
Di sekolah,' murid atau anak tidak lagi diajarkan orang tua,akan tetapi gurulah
Untuk dapat menyampaikan pelajaran dengan baik agar siswa lebih mudah
memahami pelajaran, seorang guru juga dituntut untuk dapat terampil dalam
menggunakan metode mengajar yang tepat untuk kondisi yang dihadapinya.
Mengingat pentingnya pembelajaran shalat ,agar siswa mampu dan terampil
dalam mengerjakan shalat juga tercapai tujuan utama pembelajaran yaitu membentuk
pribadi yang taqwa, memiliki jiwa yang tenang dan seimbang, juga memiliki
kemampuan untuk tidak terjerumus kedalam perbuatan keji dan munkar, diperlukan
metode atau teknik pembelajaran yang relevan. Karena materi yang disampaikan
adalah pembelajaran shalat maka untuk mencapai kompetensi dasar siswa dapat
mempraktekkan keserasian gerakan dan bacaan shalat fardhu maka teknik yang
digunakan adalah teknik modeling the way.(Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
DEPAG RI,2009:108)
Dengan teknik modeling the way ini, diharapkan siswa merasa senang untuk
mencoba dan untuk biasa, sehingga mereka lebih bersungguh-sungguh dalam
mengikuti pembelajaran. Dan dengan adanya ketertarikan dan kesungguhan
diharapkan akan bisa mencapai hasil yang maksimal.
Karena begitu pentingnya pembelajaran shalat agar siswa mampu dan terampil
maka penulis tertarik mengambil judul penelitian : “Peningkatan Keterampilan shalat
dengan Teknik Modeling The Way di Kelas II MI Miftahunnajihin Kauman Lor
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas,maka penelitian ini adalah:
1. Apakah pembelajaran shalat dengan teknik modeling the way dapat
meningkatkan keterampilan shalat siswa?
2. Bagaimanakah upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam
pembelajaran shalat dengan teknik modeling the way ?
3. Sejauh manakah kemampuan keterampilan shalat siswa dalam penerapan
pembelajaran shalat dengan teknik modeling the way?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan keterampilan sholat sebelum
dan sesudah mengikuti pembelajaran sholat di MI Miftahunnajihin
Kauman-Lor Kec.Pabelan Kab.Semarang.
2. Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran shalat dengan
teknik modeling the way.
3. Untuk mengetahui penerapan teknik modeling the way dalam peningkatan
keterampilan sholat di MI Miftahunnajihin Kauman Lor Kec.Pabelan Kab.
Semarang.
D. Hipotesis Tindakan
Sesuai dengan kajian teori di atas,penulis dapat mengajukan hipotesis
akan terjadi peningkatan keterampilan sholat dengan teknik modeling the way
kepada Allah atau juga ibadah kepada Allah yang berbentuk ucapan dan
perbuatan yang diketahui lagi khusus.diawali dengan takbir dan diakhiri
dengan salam.
4. Teknik
Teknik adalah metode atau sistem mengerjakan sesuatu.
Sedangkan
Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan
suatu pekerjaan agar tercapai dengan yang dikehendaki/cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan.(Kamus Besar Bahasa Indonesia 2003:740)
5. Modeling the way
Modeling the way adalah Demonstrasi kecakapan. Demonstrasi
adalah peragaan atau pertunjukan tata cara melakukan /mengerjakan
sesuatu. (Kamus Besar Bahasa Indonesia 2003:250).
Kecakapan adalah kemampuan, kesanggupan , kepandaian atau
kemahiran mengerjakan sesuatu.
Jadi yang dimaksud dengan peningkatan kemampuan keterampilan
sholat kelas II melalui teknik modeling the way adalah usaha untuk
meningkatkan kemampuan keterampilan sholat siswa kelas II dengan cara
mempraktekkan materi yang disampaikan guru yaitu dengan
b. Pelaksanaan tindakan
c. Observasi
d. Analisis dan refleksi tindakan
2. Subjek Penelitian
a. Siswa
Untuk mengukur seberapa jauh minat siswa kelas II dalam
mengikuti pembelajaran shalat dengan teknik modeling the way di MI
Miftahunnajihin Kauman lor kec.Pabelan Kab.Semarang.
b. Guru
Mengamati guru dalam menyampaikan materi melalui teknik
modeling the way agar siswa merasa tertarik terhadap pembelajaran
tersebut.
c. Orang tua
Bagaimana dukungan dan dorongan orang tua terhadap siswa
dalam kegiatan belajar di rumah dan pengawasan terhadap tingkah laku
anak.
3. Langkah -langkah Siklus
Sesuai dengan jenis penelitian yang penulis pilih yaitu penelitian
tindakan kelas, maka tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan
Kemmis dan Taggant (dalam Arikunto Suharsimi,2002:83),yaitu berbentuk
spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi
b. Kegiatan dan pengamatan meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti
sebagai upaya menambah keterampilan siswa serta mengamati hasil atau
dampak dari diterapkan pembelajaran kontekstual model pembelajaran.
c. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan
yang diisi pengamat atau kolaborator.
d. Rancangan / rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi pengamat
membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus
berikutnya. Observasi dibagi dalam tiga putaran 1,2 dan 3 dimana masing-
masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama )
dan membahas satu sub pokok bahasan yang di akhiri dengan tes praktik
diakhir masing-masing putaran. Siklus ini akan berkelanjutan dan akan
dihentikan sesuai dengan kebutuhan setelah dirasa cukup.
4. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan menggunakan
a. Observasi
Observasi dalam penelitian ini, aktifitas siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
b. Wawancara
Dalam hal ini, peneliti mencari bahan atau sumber berita / informasi
c. Tes praktik
Peneliti mengadakan tes praktik satu- persatu terhadap objek penelitian,
bertujuan mengetahui dan menjajagi kemampuan siswa
5. Instrument Penelitian
a. Lembar penelitian
b. Lembar Wawancara
c. Lembar tes praktik
6. Teknik Analisis Data
Dalam rangka menyusun dan mengelola data terkumpul, sehingga
dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan
maka digunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian
ini ada dua instrumen yang digunakan tes hasil belajar untuk mengukur
penguasaan materi pembelajaran, sedang aktifitas siswa dalam kegiatan
belajar mengajar dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif,
sedang interpretasi hasil dianalisis secara kualitatif.
- Statistik Deskriptif
Rumus yang dipakai adalah
P = F X 100% N F = Frekwensi
N = jumlah subjek
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas II beijumlah 17
dari sudut batiniyah dikemukakan oleh para pentahqiq,salat adalah
menghadapkan hati kepada Allah SWT yang mendatangkan takut kepada-
Nya dan menumbuhkan didalam hati rasa keagungan dan kebesaran-Nya.
(Imam Musbikin:2007: 263-264).
Sedangkan menurut Moh. Rifa’i shalat adalah berhadap hati kepada
Allah sebagai ibadat, dalam bentuk beberapa perkataan dan perbuatan, yang
dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam serta menurut syarat-syarat
yang telah ditentukan syara’.
Dilihat dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa shalat
adalah ibadah yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan
syarat-syarat tertentu. Jadi yang dimaksud keterampilan shalat adalah
kecakapan dalam melaksanakan shalat artinya shalat dilaksanakan dengan
serasi antara gerakan dan bacaan shalat.
Setiap orang islam harus menguasai gerakan dan bacaan shalat yang
benar. Shalat akan sah apabila dilakukan dengan gerakan dan bacaan yang
benar atau shalat akan syah bila sudah terpenuhi syarat dan rukunnya.
Seseorang diwajibkan salat apabila memenuhi syarat wajib shalat.
1. Syarat wajib shalat:
a Beragama Islam
b. Sudah baligh
c. Berakal sehat
e. Dakwah islam sudah sampai kepadanya
Syarat syah shalat adalah perbuatan yang harus ada sebelum
salat seseorang diterima Allah apabila terpenuhi syarat syah shalat.
2. Syarat syah salat:
a. Bersih dari hadas besar dan kecil
b. Bersih badan, pakaian, dan tempat dari najis
c. Menutup aurat
d. Telah masuk waktu shalat
e. Menghadap kiblat
f. Mengetahui tata cara shalat
g. Meninggalkan perbuatan yang membatalkan shalat
Rukun shalat adalah perbuatan dalam shalat yang harus
dikeijakan dan apabila meninggalkan salah satu rukunnya shalat yang
dilakukan tidak syah.
3. Rukun shalat:
a. Niat
b. Takbirotul ikhram
c. Membaca surah al-fatihah
d. Rukuk
e. Iktidal
f. Sujud
h. Duduk tasyahud akhir
i. Salam
j. Tertib
Rukun shalat harus dikerjakan dengan tertib. Tertib berarti berurutan
sesuai dengan rukunnya. Mengerjakan rukun shalat tidak boleh diacak.
4. Sunah Shalat:
a. Sunah shalat yang berupa bacaan:
1) Membaca do’a iftitah
2) Membaca amin setelah membaca surah Alfatihah
3) Membaca salah satu surah alqur’an setelah membaca Alfatihah pada
rekaat pertama dan kedua.
4) Membaca takbir pada setiap perpindahan gerakan.
5) Membaca tasbih ketika rukuk.
6) Membaca do’a i’tidal
7) Membaca tasbih ketika sujud
8) Membaca do’a ketika duduk diantara dua sujud.
9) Membaca salam kedua sambil menolehkan muka ke kiri.
10) Membaca shalawat nabi ketika tasyahud awal.
b. Sunah shalat berupa gerakan :
1) Mengangkat kedua belah tangan sejajar dengan bahu ketika takbiratul
ihram.
(4) Tidak mengerjakan rukuk atau sujud
(5) Tidak Tumakninah
(6) Tidak tertib mengerjakan rukun shalat.
(7) Banyak bergerak di luar ketentuan shalat
(8) Mendahului imam dalam shalat berjamaah
b) Syarat syah tidak dipenuhi
Perbuatan yang membatalkan shalat karena tidak terpenuhi syarat
syah shalat adalah:
(1) Sajadah yang dipakai shalat terkena najis tersebut berupa air kencing
adiknya yang sudah sekolah ditaman kanak-kanak.
(2) Aurat tidak tertutup sempurna karena shalat memakai celana pendek.
(3) Tidak berwudhu sebelum shalat padahal usai bermain.
Atas tiga perbuatan tersebut seseorang harus mengulangi shalatnya.
c) Karena Sebab lain
Ada perbuatan lain yang membatalkan shalat selain yang disebutkan
diatas yaitu:
(1) Shalat sambil tertawa
(2) Banyak bergerak di luar ketentuan shalat
(3) Berkata-kata diluar bacaan shalat
(4) Makan dan minum ketika shalat
“Perintahkan anak anakmu mengerjakan shalat pada waktu usia mereka
meningkat tujuh tahun dan pukullah (kalau enggan melakukan shalat) pada waktu
mereka meningkat usia sepuluh tahun, (hadist riwayat Abu dawud dari Amr bin
Syu’aib nomor.418)
6. Tata Cara Shalat
a) Berdiri tegak menghadap kiblat dan niat mengeijakan shalat. Niat
shalat menurut shalat yang sedang dikerjakan, misalnya shalat
shubuh dan sebagainya.
b) Mengangkat kedua belah tangan serta membaca ‘ALLAHU
AKBAR’ (Takbiratul ihram)
c) Setelah takbiratul ihram kedua belah tangannya disedekapkan pada
dada. Kemudian membaca do’a iftitah.
n* «*-■-' Csuut t o u t d) Membaca Surah Alfatihah
e) Membaca surah-surah pendek .
g) I’tidal
h) Sujud
1. Siswa mampu menyebutkan ketentuan tata cara shalat fardhu.
2. Siswa mampu mempraktekkan keserasian gerakan dan bacaan shalat
fardhu.
Semua kompetensi yang telah disebutkan diatas adalah tujuan
jangka pendek. Jangan sampai dilupakan bahwa semua itu adalah wasila 7
jalan agar anak didik menjadi manusia yang bertaqwa.karena tujuan akhir
dari pembelajaran shalat adalah tujuan shalat itu sendiri, yaitu:
1. Mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah , sebagaimana dalam
surat thaha ayat 14 berikut ini:
5
J\'5
° b l'J\ ^
b l ^ 114. Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak)
selain Aku, Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk
mengingat aku.(Thaha:14)
2. Memiliki jiwa yang tenang dan seimbang, sebagaimana firman Allah
berikut ini.
OV*Ja3 4i)T j£=>Jb & \ j f j u C fr& J
28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi
tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati
mencapai kompetensi ini. Di bawah ini adalah beberapa teknik atau
metode yang dapat digunakan untuk untuk menyampaikan materi shalat
dan bacaannya:
1. Teknik make a match ( mencari Pasangan )
2. Teknik Explicit Intruction ( perintah yang jelas )
3. Teknik modeling the way
4. Teknik Example Non examples
5. Teknik Bola Pertanyaan
6. Metode Ceramah
7. Metode Tanya Jawab
8. Metode Hafalan dan Teknik Akronim
9. Metode Kisah
10. Metode Praktek
Berdasarkan pendapat ahli pendidikan, dan sesuai dengan judul
penelitian maka penulis akan menjelaskan lebih rinci tentang teknik
modeling the way.
C. Teknik Modeling The Way
1. Teknik
Teknik adalah metode atau sistem mengajarkan sesuatu. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Susunan W.I.S Poerwadarminta, bahwa
teknik adalah pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu.
Pemodelan dapat berbentuk demonstrasi, pemberian contoh
tentang konsep atau aktivitas belajar. Dengan kata lain model itu bisa
berupa cara melakukan sesuatu, seperti cara memperagakan shalat.
Dengan begitu, guru memberi model tentang ‘bagaimana cara shalat yang
benar’ yaitu bagaimana mempraktekkan keserasian antara gerakan dan
bacaan.
Tetapi dalam pembelajaran kontekstual guru bukan satu-satunya
model. Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa. Salah seorang
siswa bisa ditunjuk untuk memberi contoh temannya. Model juga bisa
didatangkan dari luar.(Nur Hadi:49)
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Modeling
the way adalah demonstrasi kecakapan artinya dalam proses pembelajaran
menggunakan model sebagai pemberian contohnya sedangkan dalam inti
pembelajarannya menggunakan metode demonstrasi.
3. Metode Demonstrasi
Metode adalah Cara yang paling tepat dan cepat untuk melakukan
sesuatu.
Sedangkan demonstrasi adalah peragaan atau pertunjukan tata cara
melakukan atau mengerjakan sesuatu.( Ahmad Tafsir.2008:9)
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan
memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan
tertentu kepada siswa.(Armai Arief:2002:190).
Sedangkan dalam ilmu pendidikan metode demonstrasi adalah cara
penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada
siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari,
baik sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai dengan penjelasan
lisan.(Sudirman: 1989:133)
Dari uraian dan definisi diatas dapat dipahami bahwa metode
demonstrasi adalah dimana seorang guru memperagakan langsung suatu
hal yang kemudian diikuti oleh murid sehingga ilmu atau keterampilan
yang didemonstrasikan lebih bermakna dalam ingatan masing - masing
murid.
Sejak Nabi Muhammad Saw, bahkan semenjak awal sejarah
kehidupan manusia, penggunaan metode demonstrasi dalam pendidikan
sudah ada. Contohnya pada waktu itu Nabi, seorang pendidik yang agung,
banyak menggunakan metode demonstrasi perilaku keseharian seorang
muslim, maupun praktek ibadah seperti mengajarkan shalat.
A. Langkah -langkah penerapan metode demonstrasi:
1) Perencanaan
a) Merumuskan tujuan yang jelas baik dari sudut kecakapan kegiatan
yang diharapkan dapat tercapai setelah metode demonstrasi
ditangkapnya dan memperkuat daya ingatnya mengetahui apa yang
dipelajarinya.
Untuk mengetahui sejauhmana hasil yang dicapai dari
penggunaan metode demonstrasi tersebut diadakan evaluasi dengan
cara menyuruh murid mendemonstrasikan atau dipraktekkan guru.
Pada hakekatnya, semua metode itu baik. Tidak ada yang paling baik
dan paling efektif, karena hal itu tergantung kepada penempatan dan
penggunaan metode terhadap materi yang sedang dibahas. Yang
paling penting, guru mengetahui kelebihan dan kekurangan metode-
. metode tersebut.
Metode demonstrasi ini tepat digunakan apabila bertujuan
untuk: Memberikan keterampilan tertentu, memudahkan berbagai
jenis penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas, menghindari
verbalisme, membantu anak dalam memahami dengan jelas jalannya
suatu proses dengan penuh perhatian sebab lebih menarik.
C. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi Dalam Proses Belajar
-Mengajar
Penggunaan metode demonstrasi dalam proses belajar- mengajar
memiliki arti penting. Banyak keuntungan psikologis -pedagogis yang dapat
diraih dengan menggunakan metode demonstrasi, antara lain:
a) Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses
d) Bila siswa tidak aktif maka metode demonstrasi menjadi tidak efektif.
Oleh karena itu, setiap siswa harus diikut sertakan dan melarang mereka
berbuat kegaduhan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan metode adalah suatu usaha atau cara yang dilakukan oleh guru
(pendidik) untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang
bertujuan agar murid dapat menerima dan menanggapi serta mencerna
pelajaran dengan mudah dan efisien, sehingga apa yang menjadi tujuan
pembelajaran tersebut tercapai dengan baik.
Setiap orang yang yang berbuat dan bertindak dengan sadar,
seperti seorang pendidik, tentu menggunakan metode atau cara tertentu
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu, berhasil atau
tidak suatu perbuatan banyak bergantung kepada metode atau teknik
yang digunakan. Untuk dapat menggunakan metode atau teknik yang
baik, seorang pendidik harus mempunyai pengetahuan tentang kebaikan
dan keburukan metode tersebut.
Selain harus menguasai materi pendidik juga harus dapat
menempatkan metode/teknik sesuai dengan materi pelajaran agar
maksud dan tujuan tercapai, seperti materi shalat di MI Miftahunnajihin
agar siswa mampu dan terampil untuk mengeijakan shalat lima waktu
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian
Tindakan Kelas terdiri dari 3 (tiga) siklus yaitu siklus I,II dan III.
Tahapan-tahapan dalam setiap siklus terdiri dari:
1. Perencanaan ( Planning)
Peneliti membuat perencanaan sebagai berikut:
a. Peneliti menentukan permasalahan dan pengkajian evaluasi
terhadap pembelajaran materi shalat yang selama ini dilakukan
dengan menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan akhir
pembelajaranya tidak diadakan evaluasi.
b. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan media dan metode ataupun pendekatan
pembelajaran yang sesuai teknik modeling the way dengan pokok
bahasan dan instrument pengumpulan data selama penelitian
tindakan.
c. Memperagakan bacaan dan gerakan untuk mengetahui hasil
d. Menyiapkan media dan fasilitas pendukung meliputi buku paket
fiqih kelas II, gambar praktek shalat dan musholla sebagai sarana
penunjang dalam proses pembelajaran.
e. Membuat panduan observasi (instrument) untuk mengetahui
motivasi belajar siswa, dan kelancaran kegiatan pembelajaran
dengan teknik modeling the way.
2. Tindakan (Akting)
Pelaksanan tindakan yang dilakukan peneliti untuk
mengoptimalkan hasil belajar pada mata pelajaran fiqih pada materi
shalat bagi siswa kelas II MI Miftahunnajihin Kauman Lor
Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang melalui teknik modeling
the way dan kegiatan ini ada beberapa tahapan antara lain :
a. Tahap pertama:
1) Membuka kegiatan pembelajaran dengan salam
2) Mengkondisikan siswa dilanjutkan dengan berdoa bersama
3) Guru menjelaskan tata cara shalat dengan memperagakan
bacaan dan gerakan shalat.
4) Siswa bersama-sama melafalkan bacaan shalat shubuh.
5) Semua siswa diajak ke musholla
6) Siswa yang beijumlah 17 diberi kesempatan untuk berlatih
dan diambil 2 siswa sebagai model, sedang siswa yang lain
b. Tahap kedua
1) Semua siswa memperagakan shalat Shubuh berjamaah.
2) Guru dan kolaborator mengamati dan membetulkan jika ada
bacaan dan gerakan yang masih salah.
3) Setelah selesai siswa maju satu persatu untuk mempraktekkan
shalat subuh sesuai contoh Nabi Muhammad SAW.
4) Seluruh siswa diminta untuk memperhatikan demonstrasi
temannya.
5) Tiap siswa diminta mengemukakan pemahamannya atas
gerakan -gerakan yang dicontohkan.
6) Guru memberi ulasan dan kesimpulan.
c. Tahap ketiga
1) Melakukan penilaian yang sebenarnya melalui kegiatan
praktek/demonstrasi siswa (Komponen penilaian yang
sebenarnya)
2) Melakukan refleksi di akhir pertemuan agar siswa merasa
bahwa hari ini mereka belajar sesuatu (Komponen refleksi
langkah akhir dari pembelajaran).
2. Pengamatan (Observing)
Selama guru dan siswa terlihat dalam pembelajaran di
kelas maka pada saat siswa aktif terlihat dalam pembelajaran
aktif mempraktekan, menyiapkan alat tindakan berlangsung atau
mengamati aktivitas siswa dibantu lembar observasi yang telah
dipersiapkan.
Hal-hal yang harus dicermati guru dalam melaksanakan
tindakan antara lain :
a. Peragaan siswa ketika menerima perintah guru
b. Cara siswa memperagakan bacaan dan gerakan dalam shalat
c. Partisipasi siswa dalam kegiatan praktek shalat
d. Hal-hal yang berpengaruh terhadap tindakan yang diberikan
Demikian juga guru dalam melakukan aktivitasnya
diamati oleh guru pelaksana yang berstatus sebagai pengamat
untuk melakukan pengamatan balik dan mencatat terhadap apa
yang teijadi ketika tindakan berlangsung. Guru dalam
melaksanakan aktivitasnya juga diamati oleh siswa dilengkapi
lembar observasi yang telah dipersiapkan.
Data hasil observasi tersebut digunakan oleh guru
sebagai masukan untuk melaksanakan pembelajaran berikutnya.
Setelah guru telah menyelesaikan materi secara keseluruhan maka
guru mengadakan evaluasi dan selama berlangsungnya evaluasi
tersebut guru mengamati perilaku siswa selama aktivitas tersebut.
Kemudian guru menilai hasil evaluasi tersebut serta hasil balikan
9 M. Bayu W V V V
10 Nanda Bagus T
11 Silfi Afit'atuz z V V V
12 Syifa Sirrurahmah V V
13 Syukria Abdila
14 Tegar Arya S
15 Tina Auliya F
16 Randika Eka P V V V
17 Fadilla Nur S V V V
JUMLAH 11 10 8
RATA-RATA 11+10+8:2(=9,7(56,9%)
Lembar pengamatan niat, bacaan dan gerakan siswa sebagai berikut:
No Nama Niat Bacaan Gerakan
Baik Ckp Krg Baik Ckp Krg Baik Ckp Krg
1 Rafli V V V
2 AnnisaDwi M V V V
3 Ardian A. P V V V
4 Aqil Annasikh V V V
5 Harsindu Agam V V V
6 Lisania Qurrota A V V V
7 M.Adam B V V V
8 M.Amal Nur S V V V
10 Nanda Bagus T V V V
11 Silfi Afifatuz z V V V
12 Syifa Sirrurahmah V V V
13 Syukria Abdila V V V
14 Tegar Arya S V V V
15 Tina Auliya F V V V
16 Randika Eka P V V V
17 Fadilla Nur S V V V
Jumlah 10 7 8 9 11 6
3. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini dianalisis perubahan yang teijadi : (1) )
pada siswa, (2) suasana kelas. Pada tahap ini guru sebagai peneliti
bersama guru pelaksana yang telah mengamati perubahan yang
teijadi dan hal-hal yang dialami selama proses pembelajaran, dan
subjek penelitian (siswa-siswi yang diajar) berhadapan untuk
bersama-sama mendiskusikan pelaksanaan tindakan yang telah
berlangsung. Para siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan
pendapat tentang apa yang dialami serta adanya kemungkinan usul
untuk penyempurnaan tindakan berikutnya.
Dari hasil lembar observasi dan hasil evaluasi dinilai
apakah intervensi yang dilakukan guru menghasilkan perubahan yang
signifikan? Perubahan tersebut merupakan efektivitas : (1) perilaku
pada materi tentang keterampilan shalat. Target prosentase yang
diharapkan adalah lebih dari 75%.
Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan adalah sebagai
berikut:
a. Tahap pertama:
1) Membuka kegiatan pembelaj aran dengan salam
2) Mengkondisikan siswa dilanjutkan dengan berdoa bersama
3) Guru menjelaskan sekilas tentang shalat
4) Siswa bersama-sama melafalkan bacaan shalat subuh.
5) Semua siswa diajak ke musholla.
6) Siswa yang beijumlah 17 diberi kesempatan untuk berlatih
dan diambil 2 siswa sebagai model,sedangkan siswa yang
lain dibelakang untuk memperhatikan demonstrasi
temannya.
b. Tahap kedua
1) Semua siswa memeperagakan shalat shubuh beijamaahsalah
satu siswa menjadi imam.
b. Guru dan kolaborator mengamati dan membetulkan ketika
ada bacaan atau gerakan yang masih salah.
c. Setelah selasai siswa maju satu persatu untuk
mempraktekkan shalat shubuh sesuaia contoh nabi
2 Annisa Dwi M V V V
3 Ardian A. P V V V
4 Aqil Annasikh V V V
5 Harsindu Agam
6 Lisania Qurrota A V V V
7 M.Adam B V V V
8 M.Amal Nur S V V V
V9 M. Bayu w V V V
10 Nanda Bagus T V V V
11 Silfi Afifatuz z V V V
12 Syifa Sirrurahmah V V V
13 Syukria Abdila V V V
14 Tegar Arya S V V V
15 Tina Auliya F V V V
16 Randika Eka P V V V
17 Fadilla Nur S V V V
JUMLAH 16 16 16
RATA-RATA 16+16+16:3=16(94%)
No Nama Niat Bacaan Gerakan Baik Ckp Krg Baik Ckp Krg Baik Ckp Krg
1 Rafi i V V V
12 Syifa Sirrurahmah V V V
13 Syukria Abdila V V V
14 Tegar Arya S V V V
Kegiatan ini bertujuan untuk menilai seluruh kegiatan
pembelajaran dengan modeling the way dalam rangka
meningkatkan hasil belajar pada materi keterampilan shalat. Atau
lebih kongkretnya untuk mengetahui seberapa besar prosentase
Berdasarkan hasil analisis data pengamatan selama
berlangsungnya tindakan praktek shalat, yaitu:
a. Dalam mengikuti praktek shalat beberapa siswa yang pada
siklus I belum bisa mengikuti bacaan dan gerakan shalat, pada
tahapan ini sudah bisa mengikuti dengan baik sesuai harapan.
b. Ketika guru menjelaskan bacaan dan gerakan shalat, siswa
lebih termotivasi untuk mendengarkan dengan teknik modeling
the way.
c. Tugas siswa untuk mempraktekkan bacaan dan gerakan shalat
sudah cukup jelas dengan teknik modeling the way.
Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
1. Perencanaan
Perencanaan tindakan pada siklus ke III merupakan revisi
rencana tindakan pada siklus II. Kegiatan ini merupakan tindak
lanjut dari siklus II. Bentuk rencana tindakan ke tiga adalah
peningkatan hasil belajar fiqih pada materi keterampilan shalat.
Dan untuk lebih memantapkan siswa dalam keterampilan shalat,
siswa mempraktekkan shalat yang lain, yaitu praktek shalat
maghrib secara bersama-sama. Cara yang ditempuh ialah dengan lebih baik yang telah ditentukan pada pembelajaran dengan
way.
Dalam tahapan perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai
berikut:
a. Peneliti menentukan permasalahan dan pengkajian evaluasi
terhadap pembelajaran materi shalat yang selama ini dilakukan
pada siklus I yang menyebabkan siswa kurang aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran pada siklus I
b. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan media dan metode ataupun pendekatan
pembelajaran yang sesuai teknik modeling the way dengan
pokok bahasan dan instrument pengumpulan data selama
penelitian tindakan.
c. Memperagakan bacaan dan gerakan untuk mengetahui hasil
belajar siswa sebelum/sesudah pelaksanaan tindakan kelas.
d. Menyiapkan media dan fasilitas pendukung meliputi buku
paket fiqih kelas II, gambar praktek shalat dan musholla
sebagai sarana penunjang dalam proses pembelajaran.
e. Menginformasikan kepada siswa supaya lebih focus pada
materi, sehingga dapat mempraktekan materi dengan baik.
f. Membuat kontrak atau kesepakatan belajar sebelum proses
belajar mengajar dimulai
g. Membuat panduan observasi (instrument) untuk mengetahui
motivasi belajar siswa, dan kelancaran kegiatan pembelajaran
dengan teknik modeling the way.
2. Tindakan / Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan III pada hakekatnya sama dengan
tindakan II. Perbedaanya terletak pada peningkatan tindakan
perbaikan. Inti sasaran tindakan adalah meningkatkan hasil belajar
pada materi tentang keterampilan shalat. Target prosentase yang
diharapkan adalah lebih dari 75%.
Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan adalah
sebagai berikut:
a. Tahap pertama:
1) Membuka kegiatan pembelajaran dengan salam
2) Mengkondisikan siswa dilanjutkan dengan berdoa bersama
3) Guru menjelaskan tata cara shalat maghrib dengan
memperagakan bacaan dan gerakan shalat.
4) Siswa bersama-sama melafalkan bacaan shalat maghrib
5) Semua siswa diajak ke musholla.
6) Siswa yang berjumlah 17 di beri kesempatan untuk berlatih
dan diambil dua sebagai model, sedang siswa yang lain
dibelakang untuk memperhatikan demonstrasi temannya.
1) . Semua siswa memperagakan shalat maghrib berjamaah salah
satu siswa menjadi imam.
2) . Guru dan kolaborator mengamati dan membetulkan jika ada
bacaan dan gerakan yang masih salah.
3) Setelah selesai siswa maju satu persatu dan mempraktekkan
shalat maghrib sesuai contoh Nabi Muhammad Saw.
4) Seluruh siswa diminta untuk memperhatikan demonstrasi
temannya.
5) Tiap siswa diminta mengemukakan pemahamannya atas
gerakan -gerakan yang dicontohkan.
6) Guru memberi ulasan dan kesimpulan,
c. Tahap ketiga
1) Melakukan penilaian yang sebenarnya melalui kegiatan
praktek/demonstrasi siswa (Komponen penilaian yang
sebenarnya)
2) Melakukan refleksi di akhir pertemuan agar siswa merasa
bahwa hari ini mereka belajar sesuatu (Komponen refleksi
langkah akhir dari pembelajaran).
3. Pengamatan
Pengamatan pada siklus III terhadap pelaksanaan tindakan
siklus III dilakukan secara lebih cermat terhadap proses dan
pengamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai
12 Syifa Sirrurahmah V V V
13 Syukria Abdi la V V V
15 Tina Auliya F V V V
16 Randika Eka P V V V
17 Fadilla Nur S V V V
JUMLAH 16 16 16
RATA-RATA 15+15+16:3=15,3(90,2%)
Lembar pengamatan niat, bacaan dan gerakan siswa sebagai berikut:
No Nama Niat Bacaan Gerakan
Baik Ckp Krg Baik Ckp Krg Baik Ckp Krg
1 Rafli V V V
13 Syukria Abdila V V V
14 Tegar Arya S V V V
15 Tina Auliya F V V V
16 Randika Eka P V V V
17 Fadilla Nur S V V V
4. Refleksi
Kegiatan ini bertujuan untuk menilai seluruh kegiatan
pembelajaran dengan modeling the way dalam rangka
meningkatkan hasil belajar pada materi keterampilan shalat
Berdasarkan hasil pengamatan selama berlangsungnya
tindakan praktek shalat pada siklus ke III ini, yaitu:
a. Dalam mengikuti praktek shalat beberapa siswa yang pada
siklus I belum bisa mengikuti bacaan dan gerakan shalat
dengan baik, pada siklus II siswa telah dapat mengikuti
bacaan dan gerakan dengan baik. Dan pada tahapan ini siklus
ke III, hampir 90% siswa sudah bisa mengikuti dengan baik
sesuai harapan.
b. Ketika guru menjelaskan bacaan dan gerakan shalat, siswa
lebih termotivasi untuk mendengarkan dengan teknik
modeling the way.
c. Tugas siswa untuk memprakktekkan bacaan dan gerakan
shalat sudah cukup jelas dengan teknik modeling the way.
Pada siklus III ini guru telah menerapkan pembelajaran
modeling the way dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta
hasil belajar siswa proses belajar mengajar sudah berjalan dengan
baik. Untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan
pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya dengan teknik
modeling the way dapat meningkatkan proses belajar mengajar,
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Reduksi data telah dilaksanakan sejak pengambilan data penelitian
dan dilakukan proses penyelesaiannya, sehingga diperoleh hasil sebagai
berikut:
1. SIKLUS I
a. Hasil Pengamatan
Siklus I merupakan proses pembelajaran shalat dengan
mengunakan model atau peragaan, dengan materi mempraktekkan
shalat shubuh dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 20 April 2010
dengan alokasi waktu satu kali pertemuan 2 jam pelajaran (2x 35
menit).
Jam pelajaran pertama digunakan untuk persiapan dan
pelaksanaan tindakan , sedangkan jam pelajaran kedua digunakan
untuk melaksanakan uji coba dalam penelitian ini tidak dilakukan
sebelum seluruh proses pembelajaran shalat dilaksanakan.
Sebelum pelaksanaan, guru menjelaskan terlebih dahulu
tentang cara melakukan shalat dengan memperagakan shalat
selanjutnya guru menyuruh dua siswa maju satu laki - laki dan satu
Setelah pelaksanaan tindakan selesai dilaksanakan ujicoba
yaitu semua siswa mendemonstrasikan shalat shubuh berjamaah .
Untuk lebih jelasnya gambaran tentang hasil pengamatan proses
pembelajaran dengan teknik modeling the way dapat dilihat pada
lampiran.
b. Data hasil uji coba pelaksanaan praktik shalat pada siklus I
HASIL SIKLUS I
NO NAMA MURID PERNILA1AN JUMLAH RT2
NIAT BACAAN GERAK
1 Rafli 75 69 75 219 73.0
2 Annisa Dwi M 80 78 80 238 79.3
3 Ardian S 70 69 75 214 71.3
4 Aqil Annasikh 85 85 85 255 85.0 5 Harsindu Agam 60 60 62 182 60.7
6 Lisania Qurrota 80 79 80 239 79.7 7 M. Adam B. 70 69 70 209 69.7 8 M. Amal Nur S 80 79 80 239 79.7 9 M. Bayu B. 75 73 75 223 74.3 10 Nanda Bagus b 70 68 69 207 69.0
11 Silfi Afifatuz Z 80 79 79 238 79.3
12 Syifa S 75 73 75 223 74.3
13 Syukria Abdila 70 70 69 209 69.7
14 Tegar Arya S 70 69 69 208 69.3
15 Tina Auliya F 62 68 70 200 66.7
16 Randika Eka P 80 79 80 239 79.7 17 Fadhila Nur S 80 80 83 243 81.0
Jumlah 1262 1247 1276 3785 1 2 6 1 .7
Jumlah 17 100%
Nilai rata-rata uji coba melafalkan niat 1262 : 17 = 74,4
Banyaknya siswa yang mendapat nilai KKM > dari 75 sebanyak 58,8
%
Nilai rata-rata Bacaan shalat 1247 : 17 = 73,4. Banyaknya
siswa yang mendapatkan nilai KKM > 7 5 sebanyak 47,1 %
Nilai rata-rata gerakan shalat 1276 : 17 = 75,1 .Banyaknya
siswa yang mendapatkan nilai KKM > 75 = 64,7 %
c. Analisis
Dari hasil pengamatan pelaksanaan oleh guru pengamat siklus
I ini secara keseluruhan proses pembelajaran dengan teknik modeling
the way berlangsung sesuai rencana .Setelah seluruh proses
pembelajaran pada siklus ini selesai dilaksanakan, peneliti dan
kolaborator mendiskusikan hasil pengamatan untuk menemukan
kekurangan yang terdapat disiklus I. Selanjutnya hasil temuan
dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan tindakan pada siklus II.
Adapun temuan diskusi tersebut antara lain:
1. Yang berkaitan dengan siswa :
a. Pada umumnya perhatian siswa sudah ada walaupun masih
b. Siswa merasa senang mengikuti kegiatan tersebut.
c. Siswa lebih bersungguh - sungguh dalam mengikuti praktik
shalat.
2. Yang berkaitan dengan guru
a. Guru membimbing siswa yang masih kekurangan
b. Guru tetap mengawasi dan memberikan pengarahan.
c. Memberi penghargaan bagi siswa yang hasilnya baik
3. Yang berkaitan dengan hasil uji coba siklus I
Hasil uji coba siswa pada siklus I belum tentu sesuai
harapan. Nilai rata -rata belum sesuai harapan. Nilai rata - rata
untuk indikator melafalkan niat 74,4 untuk indikator bacaan shalat
nilai rata-rata 73,4 sedangkan untuk indikator gerakan shalat nilai
nilai rata-rata 75,1. Sedangkan presentase ketuntasan siswa dalam
melafalkan niat mencapai 58,8 %. Untuk persentase ketuntasan
siswa dalam bacaan shalat mencapai 47,1 %.Adapun persentase
ketuntasan siswa dalam gerakan shalat mencapai 64,7%. Dari
ketiga indikator didapatkan hasil yang belum sesuai harapan, hal
ini disebabkan masih ada murid yang mendapat nilai di bawah
nilai KKM kurang dari 75 sekurang-kurangnya 75 % .
Pada data hasil uji coba I penelitian tindakan kelas ini
untuk mencapai hasil yang yang sesuai harapan dengan KKM yang
telah ditetapkan.
SIKLUS II
a. Hasil Pengamatan
Siklus II merupakan proses pembelajaran keterampilan shalat
dengan menggunakan metode modelling the way sebagai sarana untuk
mempemudah murid memahami, mengerti, dan menirukan gerak dengan
benar yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 27 April 2010 dengan
alokasi waktu satu kali pertemuan 2 jam pelajaran (2x 35 menit). Jam
pelajaran pertama digunakan untuk persiapan dan pelaksanaan tindakan,
sedangkan jam pelajaran kedua untuk pelaksanaan uji coba.
Sebelum pelaksanaan, guru menjelaskan terlebih dahulu tentang
cara melakukan shalat dengan memperagakan shalat selanjutnya guru
menyuruh dua siswa maju satu laki - laki dan satu perempuan untuk
melaksanakan shalat shubuh.
Setelah pelaksanaan tindakan selesai dilaksanakan ujicoba yaitu
semua siswa mendemonstrasikan shalat shubuh beijamaah . Untuk lebih
jelasnya gambaran tentang hasil pengamatan proses pembelajaran dengan
b. Data hasil uji coba pelaksanaan praktik shalat pada siklus I
HASIL SIKLUS II
NO NAMA MURID PERNILAIAN JUMLAH RT2
NIAT BACAAN GERAK
1 Rafli 80 85 80 245 81.7
2 Annisa Dwi M 85 85 80 250 83.3
3 Ardian S 75 76 78 229 76.3
4 Aqil Annasikh 90 85 85 260 86.7 5 Harsindu Agam 62 62 62 186 62.0
6 Lisania Qurrota 85 85 80 250 83.3 7 M. Adam B. 76 78 79 233 77.7 8 M. Amal Nur S 85 85 80 250 83.3 9 M. Bayu B. 75 78 75 228 76.0 10 Nanda Bagus b 72 75 75 222 74.0
11 Silfi Afifatuz Z 80 85 80 245 81.7
12 Syifa S 75 80 78 233 77.7
13 Syukria Abdila 78 78 78 234 78.0 14 Tegar Arya S 78 80 79 237 79.0 15 Tina Auliya F 75 70 75 220 73.3 16 Randika Eka P 80 85 82 247 82.3 17 Fadhila Nur S 85 85 85 255 85.0
Jumlah 1336 1357 1331 4024 1341.3
Rata-rata 78.6 79.8 78.3 236.7 78.9
Tabel Analisis Hasil Test Niat
No Nilai Kategori Jumlah Prosentase
1
.
8 6 -1 0 0 Baik 1 6%2. 75-85 Cukup 14 82%
3. 40- 74 Kurang 2 12 %
Tabel Analisis Hasil Test Bacaan
No Nilai Kategori Jumlah Prosentase
1
.
86 -1 0 0 Baik-
-2. 7 5 -8 5 Cukup 15 88%
3. 4 0 -7 4 Kurang 2 12%
Jumlah 17 100%
Tabel Analisis Hasil Test Gerakan
No Nilai Kategori Jumlah Prosentase
1 8 6 -1 0 0 Baik
-7 5 -8 5 Cukup 16 94%
4 -74 Kurang 1 6%
Jumlah 17 100%
Nilai rata-rata uji coba melafalkan niat 1336 : 17 = 78,6 Banyaknya
siswa yang mendapat nilai KKM > 7 5 sebanyak 94,1 %
Nilai rata -rata Bacaan shalat 1357 : 17 = 79,8. Banyaknya siswa
yang mendapatkan nilai KKM > 94,1 %.
Nilai rata-rata gerakan shalat 1331 : 17 = 78,3 .Banyaknya siswa
c. Analisis
Dari hasil pengamatan pelaksanaan oleh guru pengamat siklus II ini
secara keseluruhan proses pembelajaran dengan teknik modeling the way
berlangsung sesuai rencana .Setelah seluruh proses pembelajaran pada siklus
ini selesai dilaksanakan, peneliti dan kolaborator mendiskusikan hasil
pengamatan untuk menemukan kekurangan yang terdapat disiklus II.
Selanjutnya hasil temuan dimanfaatkan untuk melakukan perbanding
tindakan pada siklus I dengan siklus II. Adapun temuan diskusi tersebut
antara lain:
1. Yang berkaitan dengan siswa :
a. Pada umumnya perhatian siswa sudah ada walaupun masih ada
siswa yang gerakannya belum kompak.
b. Beberapa siswa memahami nama gerakan yang diperagakan.
Diketahui ternyata siswa tersebut ketika ditanya nama gerakan salah
satu rukun shalat kurang begitu tanggap menjawabnya.
c. Secara umum siswa aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar.
2. Yang berkaitan dengan guru
a. Guru sudah cukup memahami dan mengetahui sampai sejauh mana
kemampuan siswa dalam gerak, bacaan, dan niat shalat.
b. Intensitas guru dalam memberikan bimbingan kepada siswa secara
individual sudah memadai, tetapi masih ada beberapa siswa yang
pemahaman terhadap lafal bacaan niat dan bacaan lain dalam shalat
serta gerakan shalat yang benar, juga kurangnya perhatian orang tua
terhadap pendidikan TPQ/TPA anak di rumah.
c. Guru tampak sudah cukup sabar dalam menyampaikan dan
mendemontrasikan bacaan dan gerakan shalat dengan pelan dan
jelas terhadap siswa yang lambat dalam mengikuti KBM dan tidak
lupa juga memberi motivasi kepadanya.
d. Tempat yang luas, bersih dan kondusif belum tersedia dengan baik,
sehingga kurang mendukung terciptanya suasana yang
menyenangkan bagi proses KBM.
e. Guru tidak mendominasi kegiatan belaj ar mengaj ar.
f. Metode yang digunakan guru sudah cukup komunikatif
3. Yang berkaitan dengan hasil uji coba siklus II
Pada penelitian siklus ke II sudah mencapai target, namun untuk
mengetahui lebih jelasnya pemahaman dan penguasaan praktek shalat
anak, siswa di uji coba sekali lagi di siklus ke III dengan praktik shalat
yang berbeda dari siklus I dan II.
SIKLUS III
a. Hasil Pengamatan
Siklus III merupakan proses pembelajaran keterampilan shalat
dengan menggunakan metode modelling the way sebagai sarana untuk
benar yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 11 mei 2010 dengan
alokasi waktu satu kali pertemuan 2 jam pelajaran (2x 35 menit). Jam
pelajaran pertama digunakan untuk persiapan dan pelaksanaan tindakan,
sedangkan jam pelajaran kedua untuk pelaksanaan uji coba.
Sebelum pelaksanaan, guru menjelaskan terlebih dahulu tentang
cara melakukan shalat dengan memperagakan shalat selanjutnya guru
menyuruh dua siswa maju satu laki - laki dan satu perempuan untuk
melaksanakan shalat shubuh.
Setelah pelaksanaan tindakan selesai dilaksanakan ujicoba yaitu
semua siswa mendemonstrasikan shalat shubuh berjamaah . Untuk lebih
jelasnya gambaran tentang hasil pengamatan proses pembelajaran dengan
teknik modeling the way dapat dilihat pada lampiran,
b. Data hasil uji coba pelaksanaan praktik shalat pada siklus III
HASIL SIKLUS III
NO NAMA MURID PERNILAIAN JUMLAH RT2
NIAT BACAAN GERAK
1 Rafli 80 75 80 235 78.3
2 Annisa Dwi M 85 85 85 255 85.0
3 Ardian S 76 78 78 232 77.3
4 Aqil Annasikh 90 85 85 260 86.7 5 Harsindu Agam 63 63 63 189 63.0
6 Lisania Qurrota A 85 85 85 255 85.0 7 M. Adam B. 77 78 79 234 78.0 8 M. Amal Nur S 85 85 85 255 85.0 9 M. Bayu B. 76 78 76 230 76.7 10 Nanda Bagus b 73 75 76 224 74.7
11 Silfi Afifatuz Z 85 80 85 250 83.3
13 Syukria Abdila 78 80 79 237 79.0
14 Tegar Arya S 75 70 76 221 73.7
15 Tina Auliya F 80 85 83 248 82.7
16 Randika Eka P 90 85 85 260 86.7
17 Fadhila Nur S 90 85 85 260 86.7
Jumlah 1363 1352 1365 4080 1360.0
Rata-rata 80.2 79.5 80.3 240.0 80.0
Tabel Analisis Hasil Test Niat
No Nilai Kategori Jumlah Prosentase
1 8 6 -1 0 0 Baik 3 18%
2 7 5 -8 5 Cukup 12 71%
3 4 0 -7 4 Kurang 2 12%
Jumlah 17 100%
Tabel Analisis Hasil Test Bacaan
No Nilai Kategori Jumlah Prosentase
1 8 6 -1 0 0 Baik -
-2 7 5 -8 5 Cukup 15 88%
3 4 0 -7 4 Kurang 2 12%
Tabel Analisis Hasil Test Gerakan
No Nilai Kategori Jumlah Prosentase
1 So -1 0 0 Baik -
-2 7 5 -8 5 Cukup 16 94%
3 40 -7 4 Kurang 1 6%
Jumlah 17 100%
Nilai rata-rata uji coba melafalkan niat 1363 : 17 = 80,2. Banyaknya
siswa yang mendapat nilai KKM > 75 sebanyak 88,2 %
Nilai rata -rata Bacaan shalat 1352 : 17 = 79,5. Banyaknya siswa
yang mendapatkan nilai KKM > 88,2 %.
Nilai rata-rata gerakan shalat 1365 : 17 = 80,3. Banyaknya siswa
yang mendapatkan nilai KKM > : 94,1 %,
c. Analisis
Dari hasil pengamatan pelaksanaan oleh guru pengamat siklus III
ini secara keseluruhan proses pembelajaran dengan teknik modeling the
way berlangsung sesuai rencana. Setelah seluruh proses pembelajaran
pada siklus ini selesai dilaksanakan, peneliti dan kolaborator
mendiskusikan hasil pengamatan untuk menemukan memantapkan
hasil temuan dimanfaatkan untuk melakukan perbandingan tindakan pada
siklus I dengan siklus II. Adapun temuan diskusi tersebut antara lain:
1. Yang berkaitan dengan siswa :
a. Pada umumnya perhatian siswa sudah ada walaupun masih ada
siswa yang gerakannya belum kompak.
b. Beberapa siswa memahami nama gerakan yang diperagakan.
Diketahui ternyata siswa tersebut ketika ditanya nama gerakan
salah satu rukun shalat kurang begitu tanggap menjawabnya.
c. Secara umum siswa aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar.
2. Yang berkaitan dengan guru
a. Guru sudah cukup memahami dan mengetahui sampai sejauh mana
kemampuan siswa dalam gerak, bacaan, dan niat shalat.
b. Intensitas guru dalam memberikan bimbingan kepada siswa secara
individual sudah memadai, tetapi masih ada beberapa siswa yang
kurang. Hal ini dikarenakan siswa yang bersangkutan kurang
pemahaman terhadap lafal bacaan niat dan bacaan lain dalam
shalat serta gerakan shalat yang benar, juga kurangnya perhatian
orang tua terhadap pendidikan TPQ/TPA anak di rumah.
c. Guru tampak sudah cukup sabar dalam menyampaikan dan
mendemontrasikan bacaan dan gerakan shalat dengan pelan dan
jelas terthadap siswa yang lambat dalam mengikuti KBM dan tidak
d. Tempat yang luas, bersih dan kondusif belum tersedia dengan baik,
sehingga kurang mendukung terciptanya suasana yang
menyenangkan bagi proses KBM.
e. Guru tidak mendominasi kegiatan belajar mengajar.
f. Metode yang digunakan guru sudah cukup komunikatif
3. Yang berkaitan dengan hasil uji coba siklus III
Pada penelitian ini dilakukan III siklus didapat hasil yang
dirasa sudah cukup. Hal ini terbukti hasil yang diperoleh sudah sesui
harapan dan tujuan yang di kehendaki dalam penelitian.
B. Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian didasarkan pada pengamatan selama
berlangsungnya proses pembelajaran dan hasil analisisnya, serta hasil
refleksinya.
1. Pembahasan Hasil Siklus I
a. Adanya peningkatan keterampilan shalat siswa dibandingkan hasil
tahun lalu ajaran 2008-2009.
b. Nilai rata-rata kelas belum memenuhi target penelitian yaitu 75%,
tetapi untuk ketuntasan belajar siswa belum sesuai harapan yaitu baru
mencapai 74,2%, karena masih di bawah indikator yang ditetapkan.
Walaupun sudah mengalami peningkatan dibanding dengan tahun
c. Siswa sudah cukup berpartisipasi dalam proses pembelajaran, tetapi
dominasi guru dalam proses pembelajaran agar dikurangi dengan
lebih banyak memberi kesempatan kepada siswa untuk berinisiatif
dan melakukan sendiri, sehingga pembelajaran lebih aktif.
d. Bahasa yang digunakan guru dalam menyampaikan penjelasan sudah
dapat di tangkap oleh sebagian besar siswa, akan tetapi untuk
beberapa siswa perlu pengantar yang lebih sederhana dan
komunikatif.
e. Guru sudah melakukan bimbingan secara klasikal dengan baik,
terbukti teijadi peningkatan keterampilan, akan tetapi beberapa siswa
perlu diberi bimbingan individual.
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka penelitian perlu dilanjutkan
ke siklus II, dengan merefleksikan pada siklus I.
2. Pembahasan Hasil Siklus II
Pembahasan hasil penelitian didasarkan pada pengamatam
selama berlangsungnya proses pembelajaran dan hasil analisisnya serta
hasil refleksi. Adapun hasilnya sebagai berikut:
a. Nilai rata-rata kelas pada siklus II mengalami kenaikan dibanding
pada siklus I sesuai harapan.
b. Secara umum siswa aktif, tetapi guru perlu lebih mendorong siswa
c. Bahwa guru menentukan target cukup tinggi adalah yang positif,
tetapi hendaknya dapat melihat potensi objektif siswa, jangan
menggunakan standar dirinya maupun standar siswa dari sekolah lain
dalam menyampaikan materi pelajaran, sehingga siswa lebih dapat
menerima dan mengikuti.
d. Siswa sudah cukup berpartisipasi dalam proses pembelajaran,
dominasi KBM guru dalam proses pembelajaran tidak menonjol,
sehingga siswa dapat berperan aktif dalam mengikuti pelajaran.
e. Bahasa yang digunakan guru dalam menyampaikan penjelasan sudah
dapat ditangkap oleh sebagian besar siswa, tetapi untuk beberapa
siswa perlu pengantar yang lebih sederhana dan komunikatif.
f. Guru sudah melakukan bimbingan secara klasikal dengan baik
terbukti terjadi peningkatan daya serap, tetapi untuk beberapa siswa
perlu adanya bimbingan individual.
g. Presentase ketuntasan belajar bila dibandingkan dengan siklus I, pada
siklus II mengalami kenaikan 4,7.
h. Adanya peningkatan prestasi yang cukup signifikan dibanding tahun
ajaran 2008-2009. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa dan
3. Pembahasan Hasil Siklus III
Pembahasan hasil penelitian didasarkan pada pengamatan
selama berlangsungnya proses pembelajaran dan hasil analisisnya serta
hasil refleksi. Adapun hasilnya sebagai berikut:
a. Nilai rata-rata kelas pada siklus III sudah sesuai KKM yang telah
ditentukan.
b. Secara umum siswa aktif, tetapi guru perlu lebih mendorong siswa
agar lebih termotivasi untuk shalat.
c. Bahwa guru menentukan target cukup tinggi adalah yang positif,
tetapi hendaknya dapat melihat potensi objektif siswa, jangan
menggunakan standar dirinya maupun standar siswa dari sekolah lain
dalam menyampaikan materi pelajaran, sehingga siswa lebih dapat
menerima dan mengikuti.
d. Siswa sudah cukup berpartisipasi dalam proses pembelajaran,
dominasi KBM guru dalam proses pembelajaran tidak menonjol,
sehingga siswa dapat berperan aktif dalam mengikuti pelajaran.
e. Bahasa yang digunakan guru dalam menyampaikan penjelasan sudah
dapat ditangkap oleh sebagian besar siswa, tetapi untuk beberapa
siswa perlu pengantar yang lebih sederhana dan komunikatif.
f. Guru sudah melakukan bimbingan secara klasikal dengan baik
terbukti terjadi peningkatan daya serap, tetapi untuk beberapa siswa
g. Adanya peningkatan prestasi yang cukup signifikan dibanding tahun
ajaran 2008-2009. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa dan
ketuntasan belajar.
Dari hasil pembahasan dari siklus pembahasan dari siklus I ,11
dan III serta berdasarkan nilai rata-rata hasil uji coba pada setiap akhir
siklus telah terjadi peningkatan nilai rata-rata kelas yaitu dari 74,2 pada
siklus I naik menjadi 78,9 Pada siklus II dan 80,0 pada siklus III,
peningkatan ketuntasan belajar siswa sebesar yaitu dari 56,9% menjadi
94,1% dan siklus III telah mencapai target 90,2%, dari data tersebut dapat
diartikan bahwa pemakaian Teknik modeling the way pada pelajaran fiqih
(praktek shalat) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II Miftahun
Najihin Kauman Lor Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Dengan
BABY
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pembelajaran shalat dengan teknik modeling the way dapat meningkatkan
keterampilan shalat siswa terbukti teijadi perbedaan yang signifikan
antara sebelum dan sesudah pembelajaran praktik shalat dengan
menggunakan Teknik modeling the way. Hal ini dapat diketahui dari nilai
rata-rata sebelum diadakan penelitian adalah 70, banyaknya siswa yang
mendapat nilai >75 sebanyak 75%. Dari hasil siklus I diperoleh data rata-
rata nilai siklus I 74,2 banyaknya siswa yang mendapat nilai > 7 5
sebanyak 56,9%. Hasil siklus II diperoleh rata-rata 78,9 banyaknya siswa
yang mendapat nilai > 75 sebanyak 94,1% dan siklus III diperoleh data
rata-rata nilai 80,0 banyaknya siswa yang mendapat nilai > 75 sebanyak
90,2%.
2. Upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran shalat
dengan teknik modeling the way dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Menentukan permasalahan dan pengkajian evaluasi terhadap
pembelajaran materi shalat yang selama ini dilakukan yang
menyebabkan siswa kurang aktif dalam mengikuti proses
2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai dengan
teknik modeling the way.
3. Memperagakan bacaan dan gerakan untuk mengetahui hasil belajar
siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan kelas.
4. Menyiapkan media dan fasilitas pendukung meliputi buku paket fiqih
kelas II, gambar praktek shalat dan musholla sebagai sarana
penunjang dalam proses pembelajaran.
5. Menginformasikan kepada siswa supaya lebih focus pada materi,
sehingga dapat mempraktekkan dengan baik.
6. Membuat kontrak atau kesepakatan belajar sebelum proses belajar
mengajar dimulai.
7. Membuat panduan observasi untuk mengetahui motivasi belajar siswa,
dan kelancaran kegiatan pembelajaran dengan teknik modeling the
way.
3. Kemampuan keterampilan Shalat siswa dalam Penerapan pembelajaran
shalat dengan Teknik modeling the way mengalami peningkatan dari
sebelumnya. Hal ini dapat dibuktikan dari antusias siswa dan hasil praktek
yang meningkat dari siklus I sampai siklus III dari 56,9% menjadi 94%
dan ketika praktek shalat yang lain bisa langsung mencapai 90,2%. Dari
kesimpulan di atas menunjukkan bahwa hasil penelitian dan pembelajaran
dengan menggunakan Teknik modelling the way dapat meningkatkan