• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh iklan, peer group, dan opinion leader terhadap keputusan pembelian laptop oleh mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh iklan, peer group, dan opinion leader terhadap keputusan pembelian laptop oleh mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
173
0
0

Teks penuh

(1)

LAPTOP O

SANAT

Diajukan Unt

Sar

PR

UNIVERSITA

i

P OLEH MAHASISWA UNIVERSI

SANATA DHARMA YOGYAKARTA

SKRIPSI

ntuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperole

Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Disusun Oleh:

Daniel George Ardinand Kondi

(062214030)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

SITAS SANATA DHARMA YOGYAKA

YOGYAKARTA

2010

RSITAS

RTA

oleh Gelar

(2)
(3)
(4)

KEBAHAGIAAN YAN KEHENDAKNYA DAN

KITA HANYA BISA BER

BERPENGHARAPAN

INGINKAN, NAMUN

PASRAHKAN SEMU INDAH PADA AHKI BERSAMAYAM DAL

Yesus ku yang

Bu

Ke

iv

ANG SEJATI DATANG KETIKA KITA BISA AN MENJALANKAN KEHENDAKNYA.

BERJUANG DAN TERUS BERJUANG SERTA

N PADANYA UNTUK MEMPEROLEH APA YAN

N DIA YANG AKAN BERKEHENDAK DAN MEM

UA PADANYA MAKA SEMUANYA AKAN M KIRNYA DAN KEBAHAGIAAN SEJATI AKA ALAM DIRI KITA.

Daniel George A

KARYA INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK:

yang sangat mencintaiku dan menjadi penunt

Bunda Maria yang selalu setia mendamping

Papa dan Ibu ku yang kucintai

Kedua adikku, Dona dan Juan yang kusaya

My Special One

SA MENGERTI

ANG KITA

EMUTUSKAN.

MENJADI KAN

rge Ardinand Kondi

nuntun hidupku

ingiku

(5)
(6)

vi

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Daniel George Ardinand Kondi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh iklan pada sikap terhadap produk laptop, (2) mengetahui pengaruh informasional, konformitas, dan referensi dalam peer group pada sikap terhadap produk laptop, (3) mengetahui pengaruh kredibilitas opinion leader pada sikap terhadap produk laptop, (4) mengetahui pengaruh iklan, informasional, konformitas, dan referensi dalam peer group serta kredibilitas opinion leader yang berpengaruh pada sikap terhadap produk laptop dimoderasi oleh harga laptop dalam mempengaruhi keputusan pembelian laptop oleh mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2010 di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kuisioner. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang telah memiliki laptop. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalahnonprobability purposive random sampling. Dengan menggunakan teknik sampling di atas didapatkan 100 responden yang memiliki laptop dengan tahun pembelian mulai 2008-2010. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan analisis regresi linier moderasi.

(7)

vii

LEADER ON LAPTOP PURCHASE DECISIONS OF STUDENTS OF SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

Daniel George Ardinand Kondi Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010

This research aims to know the influence of: (1) attitude towards advertising on attitude towards laptop, (2) perceptions towards informational, conformity, and references in the peer group attitude toward the laptop, (3) perceptions on the credibility of opinion leader on attitude towards laptop, (4) and the moderating effect of price on the influence of attitude towards laptop on purchase decisions by student of Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This research was conducted in March-April 2010 at the University of Sanata Dharma Yogyakarta. Data collected by questionnaire to respondents. The population of the research was all students of University of Sanata Dharma who had a laptop. The sampling technique in this research is nonprobability purposive random sampling, by taking 100 respondents who have purchased a laptop within the year 2008-2010. The data analysis techniques used were multiple linear regression analysis and linear regression analysis.

(8)
(9)

ix

segala berkat dan rahmatNya, sehingga penulisan skripsi dengan judul

“Pengaruh Iklan, Peer group , dan Opinion Leader Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Oleh Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Dengan Dimoderasi Harga” dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Skripsi ini

ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan baik

berkat bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., selaku Rektor

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt.,Q.I.A., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program

Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak A. Yudi Yuniarto, selaku dosen pembimbing akademik yang telah

mendampingi dan membimbing penulis selama berkuliah di Program

Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

5. Ibu Dr. Ike Janita Dewi, S.E., M.B.A., Phd selaku dosen pembimbing I,

(10)

x

6. Ibu Dra. BR. Diah Utari, M.Si. selaku dosen pembimbing II, yang telah

membimbing dengan penuh kesabaran, “fleksibel” serta memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Papa dan Ibu ku yang selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya,

doa, kasih sayang, dan bimbingan yang sangat berharga buatku.

8. Adikku Dona yang menyayangiku, membantuku dalam mencarikan data

serta membantuku dalam urusan hitung menghitung.

9. Adikku Juan yang selalu merindukanku untuk selalu pulang kerumah.

10. Zita Dewi Aprilina (D2K) yang telah memberikan kasih sayang,

kesetiaan, semangat, dan dukungan dengan tulus dan sepenuh hati selama

ini.

11. Teman-teman asisten dosen 2006 (Avi, Melly, Ine) yang telah memberi

semangat dan mau berbagi dengan ku.

12. Teman-teman “Geng Gadoel” (Jono, Daru, Deddy, Wawan, Joe-Semar,

Sigit-Itik, Yanto-Kribo, Joko, Yoga, Anjar-Jago) yang telah memberikan

keceriaan.

13. Mbak Ima yang telah membantu dalam membaca data Spss serta teman

bertukar pikiran dalam membahas skripsi ini.

14. Martha Pritaliana Indrayanti yang telah membatu mengkoreksi sebagian

(11)

xi

16. Teman-teman PSM Cantus Firmus angkatan 2006 yang memberi warna

tersendiri selama aku berkuliah.

17. Mas Mbong yang telah memberikan banyak hal positif terhadapku serta

semangat dan masukannya yang sangat berharga dalam hidupku.

18. Teman-teman MPT Bu Ike yang telah memberi semangat dan referensi

dalan menyelesaikan skripsi ini.

19. Teman-teman akreditasi manajeman 2010 (Avi, Melly, Ine, Joko,

Angkit,) yang telah mau berbagi dan memberikan semangat padaku.

20. Teman-teman manajemen kelas A angkatan 2006 seperjuangan

21. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu-persatu Tuhan memberkati kalian semua

sampai ahkir masa, amin.

Ahkirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki berbagai

kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari

pembaca. Semoga skripsi ini bisa semakin memuliakan kebesaran Nama Tuhan

serta bermanfaat bagi banyak pihak dan dapat menjadi bahan refrensi bagi

rekan-rekan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, Mei 2010.

(12)

xii

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI... viii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG MASALAH ... 1

B. RUMUSAN MASALAH ... 7

C. BATASAN MASALAH... 7

(13)

xiii

BAB II TINJAUAN LITERATUR dan PERUMUSAN HIPOTESIS... 9

A. PENDAHULUAN ... 9

B. PENGERTIAN LAPTOP ... 9

C. SIKAP ... 10

D. KEPUTUSAN PEMBELIAN... 15

E. IKLAN ... 26

F. PEER GROUP... 31

G. OPINION LEADER... 38

H. HARGA ... 44

I. KERANGKA KONSEPTUAL... 52

BAB III METODE PENELITIAN... 54

A. JENIS PENELITIAN... 54

B. WAKTU dan TEMPAT PENELITIAN ... 54

C. POPULASI, SAMPEL, dan TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL... 54

D. JENIS dan SUMBER DATA ... 55

E. DEFINISI dan OPERASIONAL VARIABEL... 55

F. METODE PENGUMPULAN DATA ... 61

G. SKALA PENGUKURAN ... 61

H. TEKNIK PENGUJIAN INSTRUMEN ... 62

I. TEKNIK ANALISIS DATA ... 64

(14)

xiv

C. PERKEMBANGAN LAPTOP DARI ZAMAN KE ZAMAN ... 71

D. PASAR LAPTOP INDONESIA ... 74

E. LAPTOP DAN MAHASISWA... 76

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN... 79

A. PENDAHULUAN ... 79

B. DESKRIPSI DATA PENELITIAN... 79

C. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 95

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI ... 122

A. KESIMPULAN ... 121

B. SARAN dan IMPLIKASI MANAJERIAL... 123

C. IMPLIKASI UNTUK PENELITIAN LEBIH LANJUT... 126

DAFTAR PUSTAKA ... 128

(15)

xv

Tabel V.1 Distribusi jenis kelamin responden ... 79

Tabel V.2 Distribusi fakultas responden ... 80

Tabel V.3 Distribusi tahun angkatan responden ... 80

Tabel V.4 Distribusi tahun responden membeli laptop ... 81

Tabel V.5 Distribusi merek laptop responden... 82

Tabel V.6 Distribusi harga laptop responden ... 83

Tabel V.7 Kategori variabel iklan ... 84

Tabel V.8 Distribusi jawaban responden pada variabel iklan ... 84

Tabel V.9 Kategori variabel informasional ... 85

Tabel V.10 Distribusi jawaban responden pada variabel informasional... 85

Tabel V.11 Kategori variabel konformitas... 86

Tabel V.12 Distribusi jawaban responden pada variabel konformitas... 87

Tabel V.13 Kategori variabel refrensi ... 88

Tabel V.14 Distribusi jawaban responden pada variabel refrensi... 88

Tabel V.15 Kategori variabel kredibilitasopinion leader... 90

(16)

xvi

Tabel V.18 Distribusi jawaban responden pada sikap terhadap produk laptop ... 91

Tabel V.19 Kategori variabel harga laptop ... 92

Tabel V.20 Distribusi jawaban responden pada variabel harga laptop ... 93

Tabel V.21 Kategori variabel keputusan pembelian laptop ... 94

Tabel V.22 Distribusi jawaban responden pada keputusan pembelian laptop ... 94

Tabel V.23 Hasil pengujian validitas variabel iklan ... 96

Tabel V.24 Hasil pengujian validitas variabel informasional ... 96

Tabel V.25 Hasil pengujian validitas variabel konformitas ... 96

Tabel V.26 Hasil pengujian validitas variabel refrensi ... 96

Tabel V.27 Hasil pengujian validitasopinion leader ...97

Tabel V.28 Hasil pengujian validitas sikap... 97

Tabel V.29 Hasil pengujian validitas harga ... 97

Tabel V.30 Hasil pengujian validitas keputusan pembelian ... 97

Tabel V.31 Hasil pengujian reliabilitas ... 98

Tabel V.32 Nilai VIF... 102

(17)

xvii

Tabel V.35 Koefisien determinasi... 114

(18)

xviii

Gambar 1 4 tipe keputusan pembelian ... 25

Gambar 2 Respon perubahan harga... 49

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH:

Perkembangan IT (Teknologi Informasi) pada dasarnya membuat segala sesuatu yang rumit menjadi lebih praktis dan efisien. Salah satu hal

yang bisa kita lihat adalah perkembangan komputer. Dahulunya komputer

itu besar dan tidak bisa dibawa kemana-mana (Dekstop), namun sekarang komputer sudah beralih bentuk menjadinotebook/laptop yang bisa dibawa kemana-mana dan sangat praktis. Dengan hanya menggunakanlaptopkita sudah bisa melakukan banyak hal mulai dari mengetik hingga

berkomunikasi melalui jaringan internet.

Sekarang ini sudah banyak mahasiswa yang menggunakan laptop untuk mendukung proses belajaranya. Hal ini memberi pertanda bahwa

industri laptop mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan ini mengakibatkan persaingan dalam memperebutkan pangsa pasarlaptopsemakin sengit dan ketat. Menurut data yang diperoleh IDC , pasar laptop di Indonesia pada

tahun 2007 tumbuh hampir dua kali lipat dari tahun 2006 (www.idc.com).

Tingkat pertumbuhan laptop pada kuartal ke 2 tahun 2007 tumbuh sebesar

92,6% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2006

(www.idc.com). Menurut Yadi Karyadi (Intel Marketing Corporate), pada

tahun 2009 ini pergerakan pasar laptop diprediksi kian meroket dan akan

(20)

Dengan pertumbuhan yang signifikan maka harga laptop pun semakin terjangkau oleh masyarakat lapisan menengah. Dahulu laptop

yang merupakan kebutuhan tertier sekarang sudah mulai bergeser ke

kebutuhan sekunder. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan pembuat

laptop harus mempunyai strategi pemasaran yang baik agar mampu bersaing dalam memperebutkan pangsa pasar laptop. Dalam menghadapi persaingan yang begitu ketat produsen-produsen laptop semakin gencar

melakukan promosi. Salah satu cara berpromosi adalah dengan

advertising/Iklan.

Iklan adalah segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi

gagasan, barang, jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar (Kotler dan

Keller, 2007). Iklan merupakan media pemasaran yang sering digunakan

untuk merebut pangsa pasar. Iklan sering dianggap sebagai bagian

terpenting dalam memasarkan produk tertentu. Hampir semua perusahaan

mengeluarkan biaya paling besar untuk membayar iklan yang dibuatnya.

Iklan adalah senjata paling ampuh untuk mempengaruhi konsumen

sehingga perusahaan rela menghabiskan dana yang besar untuk beriklan

(Warto, 2007)

Dalam penelitiannya, Anang Ghozali mengatakan bahwa dari 1800

responden yang diteliti, 37,6% responden sangat terpengaruh iklan dalam

keputusan membeli suatu produk dan hampir 50% responden biasa saja

dalam pengambilan keputusan membeli produk berkenaan dengan iklan

(21)

bagi pengambilan keputusan membeli suatu produk. Jika dilihat dari umur

responden, anak muda akan gampang terpengaruh oleh iklan(Ghozali,

2007). Mahasiswa adalah bagian dari anak muda yang mudah terpengaruh

dengan iklan sehingga dalam membeli suatu produk, mahasiswa akan

dipengaruhi oleh beberapa iklan yang menarik minat beli mereka.

Selain dipengaruhi oleh iklan dalam pengambilan keputusan

pembelian suatu produk, mahasiswa juga bisa dipengaruhi oleh kelompok

/peer group. Mahasiswa adalah bagian dari anak muda yang masih senang hidup berkelompok membentuk sebuah kelompok entah berdasarkan

kesamaan hobi, maupun daerah asal, dan lain-lain. Dalam kelompok,

mereka bisa mengaktualisasikan diri seperti anak muda pada umumnya

yang masih dalam proses pencarian jati diri. Kelompok bisa memengaruhi

individu dalam pengambilan keputusan karena kelompok bisa berperan

sebagai komformitas yaitu tempat untuk melakukan konfirmasi atau

persetujuan berkaitan dengan tata nilai tertentu (Nurhayati, 2008). Kita

bisa melihat para anggota kelompok meminta pendapat dari kelompok

berkaitan dengan suatu hal dan kelompok sedapat mungkin akan

membantu anggotanya dengan memberi masukan-masukan.

Masukan-masukan yang diberikan kelompok bisa berpengaruh pada prilaku individu

dalam menentukan sikap termasuk dalam pengambilan keputusan

pembelian produk.

Dalam penelitian sebelumnya dikatakan, (Hans Sebald, 2007

(22)

sebaya/persahabatan) akan mempunyai pengaruh yang lebih besar

dibandingkan orang tua untuk isu-isu seperti gaya berpakaian, kegiatan

sosial, hobi, pembelian dan aktivitas reaksional lainnya yang ingin mereka

pilih. Ada dua peran peer group dalam berprilaku konsumtif yaitu peer groupsebagai komformitas dan referensi (Nurhayati, 2008). Seorang anak muda akan selalu berpedoman pada kelompok acuannya baik cara

bertingkah laku maupun berfikir (Nurhayati, 2008). Peer group bisa menjadi sebuah acuan anggota peer group untuk bertingkah laku dan berfikir, hal ini menunjukkan bahwa para anggota kelompok akan

memiliki tingkah laku yang sama dalam beberapa hal.

Selain peer group pengaruh dalam keputusan pembelian bisa datang dari seorang opinion leader. Opinion leader adalah orang yang secara informal memengaruhi tindakan atau sikap orang lain (Schiffman

dan Kanuk, 2007). Opinion leader bisa menjadi dasar bagi anggota kelompok/konsumen untuk mengambil keputusan daripada orang lain .

Sebuah penelitian mengatakan, jika seorang pencari informasi merasa

bahwa ia hanya sedikit mengenal suatu produk atau jasa tertentu, sumber

yang berhubungan erat dengannya akan dicari (misalnya seorang teman

atau anggota keluarga), tetapi jika konsumen tersebut sudah cukup

mengenal maka sumber yang hubungannya biasa dapat diterima (kenalan

atau orang asing), (Scoot, 2007 dalam Schiffman dan Kanuk). Selain itu

(23)

dibandingkan orang lain untuk ditanyai mengenai komputer dan investasi (Walker,2007 dalam Schiffman dan Kanuk).

Seorang opinion leader tentunya memiliki karakteristik khusus yang menandakan dia seorang opinion leader. Untuk mengetahui karakteristik opinion leader tidaklah mudah karena tiap individu dapat memiliki karakteristik yang berbeda meskipun orang tersebut jugaopinion leader, selain itu karakteristik opinion leader antar kategori produk tertentu akan berbeda (www.wangmuba.com ,2009). Walaupun demikian

menurut Schiffman dan Kanuk karakteristik opinion leader secara umum adalah memiliki kredibilitas/pengetahuan yang luas, terbuka, bersedia

untuk berbicara(Schiffman dan Kanuk, 2007). Karakteristikopinion leader dianggap paling efektif dalam mempengaruhi pengambilan keputusan

pembelian adalah kredibilitasnya/pengetahuannya (Schiffman dan Kanuk,

2007).

Berdasarkan uraian di atas kita bisa melihat iklan, peer group,dan opinion leader dengan masing-masing karakteristiknya bisa mempengaruhi orang untuk bertindak dan mengambil sebuah keputusan.

Selain itu harga juga merupakan faktor penting bagi kosumen untuk

mengambil keputusan membeli produk atau tidak (www.smakristen

cilacap.ac.id). Sifat dari harga dalam keputusan pembelian laptop adalah

(24)

keputusan pembelian, dan prilaku pasca pembelian (kotler dan Keller,

2007). Jadi sebelum masuk dalam keputusan pembelian, seorang

konsumen akan memiliki sikap terhadap produk dalam proses evaluasi

alternatif (Kotler dan Keller, 2007).

Ketiga faktor tersebut (iklan, peer group,dan opinion leader) akan membentuk sikap konsumen terhadap laptop sebelum benar-benar

mempengaruhi keputusan pembelian suatu produk. Dalam konteks

perilaku konsumen, sikap didefinisikan sebagai kecenderungan yang

dipelajari dalam berperilaku dengan cara yang menyenangkan atau tidak

menyenangkan terhadap suatu obyek tertentu (Schiffman dan Kanuk,

2004: 222). Sebagai kecenderungan yang dipelajari, sikap memiliki

kekuatan memotivasi, yang berarti sikap dapat mendorong konsumen ke

arah perilaku tertentu atau ke arah pembelian produk.

Ditinjau dari ekonomi mikro, salah satu variabel penentu

pembelian barang adalah harga barang itu sendiri. Menurut hukum

permintaan, makin rendah harga suatu barang maka makin banyak

permintaan terhadap barang tersebut dan demikian sebaliknya (Sukirno,

2002: 76). Dengan mengacu pada tinjauan secara perilaku konsumen dan

tinjauan secara ekonomi mikro di atas, maka perubahan harga akan

menimbulkan perubahan sikap dalam pengambilan keputusan pembelian.

Melalui tulisan ini penulis ingin membuktikan seberapa kuat

(25)

terhadap produk laptop yang nantinya akan berpengaruh pada keputusan

pembelian laptop oleh mahasiswa yang akan dimoderasi oleh harga. Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis akan melakukan penelitian

dengan judul PENGARUH IKLAN, PEER GROUP, dan OPINION

LEADER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAPTOP OLEH

MAHASISWA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA.

B. RUMUSAN MASALAH:

1. Apakah iklan mempengaruhi sikap terhadap produk laptop?

2. Apakah informasional, konformitas, dan referensi dalam peer groupmempengaruhi sikap terhadap produk laptop?

3. Apakah kredibilitasopinion leadermempengaruhi sikap terhadap produk laptop?

4. Apakah iklan, informasional, konformitas, dan referensi dalam

peer group serta kredibilitas opinion leader sebagai pembentuk sikap terhadap produk laptop dimoderasi oleh harga laptop dalam

mempengaruhi keputusan pembelian laptop oleh mahasiswa?

C. BATASAN MASALAH

Ada banyak faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian

laptop seorang konsumen. Faktor-faktor tersebut antara lain iklan, peer group, waranty,produk, distributor,opinion leader, merek, dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut akan membentuk sebuah sikap terhadap laptop

sebelum berpengaruh terhadap keputusan pembelian laptop. Dalam

(26)

informasi, konformitas, dan referensi dalampeer group, dan kredibilitas opinion leader serta harga produk sebagai faktor yang memoderasi keputusan pembelian laptop.

D. TUJUAN PENELITIAN:

1. Untuk mengetahui pengaruh iklan pada sikap terhadap produk

laptop.

2. Untuk mengetahui pengaruh informasional, konformitas, dan

referensi dalampeer grouppada sikap terhadap produk laptop. 3. Untuk mengetahui pengaruh kredibilitas opinion leader pada

sikap terhadap produk laptop.

4. Untuk mengetahui pengaruh iklan, informasional, konformitas,

dan referensi dalam peer group serta kredibilitas opinion leader yang berpengaruh pada sikap terhadap produk laptop dimoderasi

oleh harga laptop dalam mempengaruhi keputusan pembelian

laptop oleh mahasiswa.

E. MANFAAT PENELITIAN:

1. Bagi pemasar/perusahaan

Penelitian ini bisa dijadikan sebagai masukan bagi para

(27)

BAB II

TINJAUAN LITERATUR dan PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Pendahuluan

Dalam bab ini penulis akan memaparkan beberapa kajian pustaka

yang akan mendukung tulisan ini. Selain itu penulis akan memberikan

beberapa hipotesis berdasarkan kajian pustaka yang akan dipaparkan.

Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai 7 hal yaitu laptop,

sikap, keputusan pembelian, iklan, peer group, opinion leader, dan harga. Ketuju hal tersebut akan dijelaskan satu persatu dan pada setiap

ahkir pembahasan penulis akan menuliskan hipotesis mengenai hal yang

bersangkutan.

B. Pengertian

Laptop

Komputer portabel biasa disebut juga dengan komputer jinjing

atau mudah untuk dibawa. Dengan kemajuan teknologi, komputer ini

mampu menyamai kemampuan dari komputer pribadi (PC) dalam

banyak hal, dan kelebihannya seperti dimensi yang lebih kecil, serta

ringan (Kamus komputer & teknologi informasi,2005:1). Pengertian

laptop (dikenal juga dengan istilah notebook/powerbook) adalah komputer portabel (kecil dan dapat dibawa ke mana-mana dengan

mudah) yang terintegrasi pada sebuah casing. Beratnya berkisar dari 1 hingga 6 kilogram tergantung dari ukuran, bahan dan spesifikasi. Sumber

(28)

mengisi ulang baterai dan menyalakan laptop itu sendiri. Baterai Laptop

pada umumnya dapat bertahan sekitar 1 hingga 6 jam bergantung pada

cara pemakaian, spesifikasi, dan ukuran baterai (Debby Ratnasari,

2007:1).

C. Sikap

1. Pengertian Sikap:

Ada banyak pengertian mengenai sikap yang dikemukakan

oleh para ahli. Berkowizt menemukan adanya lebih dari tigapuluh

definisi sikal (Berkowizt dalam Azwar, 2009). Puluhan definisi

tersebut dapat dikelopokkan pada 3 kerangka pemirikan sebagai

berikut(Azwar, 2009):

a. Kerangka pemikiran pertama yang diprakarsai oleh Louis

Thurstone, Rensis Linkert dan Charles Osgood menyatakan, bahwa

sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Dalam

kerangka pemikiran ini sikap seorang terhadap suatu objek adalah

perasaan mendukung atau memihak maupun sebaliknya pada suatu

objek.

b. Kerangka pemikiran kedua yang diprakarsai Chave, Bogardus,

LaPierre, Mead, dan Gordon Allport menyatakan, bahwa sikap

merupakan kesiapan untuk beraksi terhadap suatu objek dengan

(29)

c. Kerangka pemikiran ketiga yang diprakarsai Secord dan Backman

menyatakan bahwa sikap merupakan konstelasi

komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi

dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu

objek.

Dari pengertian yang sudah dipaparkan di atas dapat

disimpulkan bahwa sikap merupakan suatu bentuk evaluasi atau reaksi

yang merupakan konstelasi komponen kognitif, afektif, dan konatif

terhadap suatu objek. Objek yang dimaksudkan dalam penelitian ini

adalah laptop.

2. Fungsi Sikap

Sikap menurut Daniel Katz dalam Mowen dan Minor

mempunyai 4 fungsi (Mowen dan Minor, 2002) yaitu:

a. Fungsi Utilitarian

Fungsi ini mengacu pada ide bahwa orang mengekspresikan

perasaan untuk memaksimalkan penghargaan dan meminimalkan

hukuman yang mereka terima dari orang lain. Daniel Katz

mengidentifisikan sebuah sikap sebagai pengkondisianoperant.

b. Fungsi Pembedaan Ego

Fungsi sikap sebagai ego dibentuk untuk melindungi ego atau citra

diri terhadap ancaman serta membantu untuk memenuhi suatu

(30)

c. Fungsi Pengetahuan

Sebagai fungsi pengetahuan, sikap dapat dipergunakan sebagai

standar yang membantu seseorang untuk memahami dunia mereka.

Manusia membutuhkan suatu dunia yang teratur dan rapi, oleh

karena itu mereka akan mencari konsistensi, stabilitas, definisi dan

pemahaman dari suatu kebutuhan yang selanjutnya berkembanglah

sikap ke arah pencarian pengetahuan.

d. Fungsi Nilai-Ekspresi

Fungsi nilai ekspresi mengacu pada bagaimana seseorang

mengekspresikan nilai sentral mereka kepada orang lain- yang

disebut juga fungsi identitas sosial. Ekspresi sikap dapat membantu

seseorang dalam mendefinisikan konsep diri kepada orang lain.

3. Faktor-Faktor pembentuk sikap

Sikap terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh

individu (Azwar, 2009). Interaksi sosial tersebut menggandung makna

lebih dari sekadar adanya kontak sosial dan hubungan antar individu.

Dari interaksi sosial tersebut maka akan terbentuk sikap. Ada 6 faktor

pembentuk sikap yaitu(Azwar, 2009):

a. Pengalaman Pribadi

Apa yang telah dan sedang kita alami akan membentuk dan

mempengaruhi penghayatan terhadap stimulus sosial. Selain itu

(31)

memiliki tanggapan dan penghayatan maka, seseorang harus

mempunyai pengalaman pribadi berkaitan dengan objek. Dalam

pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan

kesan yang kuat. Pengalaman pribadi tersebut bisa berupa

pengalaman pahit atau baik. Jika pengalaman yang diterima baik

maka sikap terhadap objek akan baik dan demikian sebaliknya, jika

pengalamannya pahit maka sikapnya akan negatif.

b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Orang-orang diantara kita merupakan salah-satu komponen sosial

yang mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita anggap

penting, seorang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap

tingkah laku dan pendapat kita, dan orang yang sangat berarti

dalam hidup kita akan banyak mempengaruhi pembentukan sikap

kita terhadap suatu hal. Orang-orang yang dianggap penting bagi

individu adalah orang tua, teman sebaya, teman dekat, guru, dan

lain-lain.

c. Pengaruh Kebudayaan

Kebudayaan dimana kita tinggal dan dibesarkan akan mempunyai

pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Jika kita hidup

dalam budaya dengan suka bekerja keras maka kita kan terbentuk

menjadi pribadi yang suka bekerja keras. Jika kita hidup dalam

budaya yang mengutamakan kehidupan berkelompok maka kita

(32)

telah menanamkan garis pengaruh sikap terhadap diri kita

masing-masing.

d. Media Masa

Sebagai sarana komunikasi, berbagai media masa baik cetak

maupun elektronik mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan

opini dan kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi,

media masa membawa pesan-pesan yang berisi sugesti bagi

terbentuknya sikap. Jika pesan-pesan sugesti tersebut sangat kuat

akan memberi dasar bagi terbentuknya sikap. Walaupun pengaruh

media masa tidaklah sekuat pengaruh individual secara langsung

namun peran media masa tidaklah kecil artinya. Salah satu bentuk

sugesti dalam media masa adalah iklan yang selalu dimanfaatkan

dalam meningkatkan penjualan dan memperkenalkan produk baru.

Dalam hal ini iklan selalu memberikan sisi positif produk sehingga

akan menimbulkan sikap positif terhadap produk tersebut.

e. Lembaga Pendidikan dan Agama

Lembaga pendidikan dan agama merupakan suatu sistem yang

mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap. Lembaga

pendidikan dan agama meletakkan dasar pengertian dan konsep

moral dalam diri individu sehingga setiap individu memiliki sikap

tertentu akan suatu hal. Pemahaman akan baik tidaknya suatu hal

akan didapatkan melalui 2 lembaga tersebut dan hal tersebut akan

(33)

f. Pengaruh Faktor Emosional

Pembentukan sikap tidak hanya ditentukan oleh faktor budaya atau

pengalaman seseorang saja. Suatu sikap bisa didasari oleh emosi

yang berfungsi sebagai penyalur frustasi dan pengalihan bentuk ego

dari individu. Sikap yang demikian bisa dikatakan sikap yang

sementara saja dan segera berlalu jika frustasi sudah hilang, namun

bisa juga bertahan lebih lama.

4. Sikap Terhadap Produk Laptop

Sikap terhadap produk menurut Assael (Assael, 2001) adalah

kecenderungan yang dipelajari oleh konsumen untuk mengevaluasi

produk dengan cara mendukung (positif) atau tidak mendukung

(negatif) secara konsisten. Evaluasi konsumen terhadap produk ini di

mulai dari sangat jelek sampai sangat bagus. Sikap terhadap produk

didasarkan pada skema tentang produk tersebut yang telah tertanam

dibenak konsumen. Dalam penelitian ini produk yang dimaksud

adalah produk laptop.

D. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian ialah tahap dalam proses pengambilan

keputusan pembelian saat konsumen benar-benar membeli produk.

Sebelum mengambil keputusan untuk membeli suatu produk terdapat

langkah-langkah yang harus diperhatikan oleh konsumen dalam proses

(34)

keputusan pembelian internal dan keputusan pembelian eksternal.

Keputusan pembelian internal ialah keputusan pembelian yang diambil

oleh individu setelah dipengaruhi oleh pihak-pihak internal seperti ayah,

ibu, kakak dan adik. Sedangkan keputusan pembelian eksternal ialah

keputusan pembelian yang diambil setelah dipengaruhi oleh pihak-pihak

eksternal seperti teman, kenalan, tetangga dan orang lain. Kelompok

eksternal juga bisa membentuk pola perilaku individu dalam mengambil

keputusan.

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian

Konsumen

Menurut Kotler dan Amstrong pembelian konsumen sangat

dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu budaya, sosial, pribadi, dan psikologis

(Kotler dan Amstrong, 2008)

a. Faktor Budaya

Faktor budaya merupakan faktor yang berpengaruh luas

dan mendalam pada perilaku konsumen. Budaya adalah penyebab

keinginan dan perilaku seseorang yang paling dasar. Setiap

kelompok atau masyarakat mempunyai budaya dan pengaruh

budaya pada perilaku pembelian yang berbeda-beda.

Masing-masing budaya mengandung subbudaya yang lebih kecil, atau

kelompok orang yang berbagai sistem nilai berdasarkan

(35)

kebangsaan, agama, kelompok ras dan daerah geografis. Dalam

masyarakat juga ada bentuk struktur kelas sosial. Kelas sosial

adalah pembagian masyarakat yang relatif permanen dan

berjenjang. Kelas sosial tidak ditentukan oleh satu faktor saja

melainkan juga ditentukan dengan kombinasi dari pekerjaan,

pendapatan, pendidikan, kekayaan dan variabel lainnya. Para

pemasar tertarik dengan kelas sosial karena dalam kelas sosial

tertentu cenderung memperlibatkan perilaku pembelian yang sama.

b. Faktor Sosial

Pada umumnya konsumen sering meminta pendapat dari

orang sekitar lingkungannya tentang produk apa yang harus

dibeli. Faktor sosial terdiri dari 4 bagian yaitu kelompok acuan,

keluarga, peran dan status. Kelompok acuan adalah semua

kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap

sikap/perilaku seseorang. Melalui pendapat yang diberikan oleh

kelompok maka konsumen dapat membuat keputusan pembelian.

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling

penting dalam mempengaruhi secara langsung terhadap

keputusan konsumsi. Masing-masing anggota keluarga bisa

memberi pengaruhnya secara langsung terhadap keputusan

pembelian produk sehari-hari. Posisi seseorang dalam

masing-masing kelompok dan keluarga dapat didefinisikan dalam peran

(36)

seseorang sesuai dengan orang-orang sekitarnya. Orang biasanya

memilih produk sesuai dengan peran dan status mereka.

c. Faktor Pribadi

Keputusan pembelian dipengaruhi juga oleh karakteristik

pribadi seperti usia dan tahap siklus hidup pembeli, pekerjaan,

situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri.

Barang dan jasa yang dikonsumsi oleh manusia dari tahun ke

tahun akan berubah karena akan disesuaikan dengan usia mereka.

Selera makan, pakaian dan perabot pada usia anak-anak tentu

akan berbeda ketika seseorang beranjak dewasa bahkan ketika

sudah menikah. Pembelian suatu barang/jasa juga dibentuk oleh

siklus hidup keluarga. Dengan adanya siklus hidup maka

kebutuhan barang dan jasa akan berbeda tiap siklusnya. Ketika

seseorang masih bujangan maka kebutuhannnya akan sangat

berbeda ketika seseorang tersebut berubah menjadi keluarga baru.

Kebutuhan keluarga baru juga akan berbeda dengan keluarga

yang sudah matang. Pekerjaan seseorang juga akan

mempengaruhi barang dan jasa yang mereka beli. Baju yang

dibeli seorang manager untuk bekerja tentunya akan berbeda dangan baju yang dibeli oleh seorang security. Selain itu situasi ekonomi dan gaya hidup seseorang juga akan mempengaruhi

pembelian sebuah produk. Seorang presiden direktur dengan

(37)

akan memilih barang/jasa yang sangat berkualitas. Demikian juga

halnya dengan kepribadian dan konsep diri juga akan dapat

mempengaruhi pembelian sebuah produk. kepribadian mengacu

pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan repson yang

konsisten dan bertahan lama terhadap diri seseorang. Kepribadian

biasanya digambarkan seperti kepercayaan diri, dominasi,

kemampuan bersosialisasi, otonomi, sifat agresif dan kemampuan

beradaptasi. Dengan demikian kepribadian dapat digunakan untuk

menganalisis perilaku konsumen pada produk tertentu.

d.Faktor Psikologis

Pembelian seseorang akan dipengaruhi oleh 4 faktor

psikologis utama yaitu; motivasi, persepsi, pembelajaran, serta

keyakinan dan sikap. Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan

kuat yang mendorong seseorang untuk mencari kepuasan atas

kebutuhannya. Setelah orang memiliki motovasi yang kuat akan

suatu produk maka dia akan siap beraksi untuk memenuhinya.

Cara orang untuk memenuhinya dipengaruhi oleh persepsi dirinya

tentang sebuah situasi. Persepsi adalah proses seseorang memilih,

mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk

gambaran dunia yang berarti. Orang dapat membetuk persepsi

dari rangsangan-rangsangan yang dia terima dari ke 5 inderanya.

Melalui tindakan menerima rangsangan tersebut orang sudah

(38)

perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Pembalajaran

terjadi melalui dorongan, rangsangan, pertanda, respons, dan

penguatan. Melalui pelaksanan dan pembelajaran, seseorang akan

mendapatkan keyakinan dan sikap. Keyakinan merupakan pikiran

deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Sedangkan

sikap menggambarkan evaluasi, perasaan, dan tendensi yang

relatif konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide.

Pada ahkirnya, keyakinan dan sikap ini mempengaruhi perilaku

pembelian seseorang.

2. Proses Keputusan Pembelian

Proses pembelian konsumen melalui lima tahap pada setiap

pembelian (Kotler, 2005) :

Pencarian informasi

Perilaku Pasca pembelian Keputusan Pembelian Evaluasi

alternatif Pengenalan

(39)

Proses Pembelian Model Lima tahap

Keterangan :

a. Pengenalan masalah

Proses pembelian dimulai ketika konsumen merasa

memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan dapat muncul

dari rangsangan eksternal dan internal. Rangsangan internal timbul

dari kebutuhan normal seseorang seperti rasa lapar, haus, seks dan

lain-lain. Sedangkan rangsangan eksternal timbul dari faktor-faktor

diluar dirinya. Misalnya ketika orang melihat sepeda motor

tentangganya yang baru dan bagus, kemudian terangsang untuk

membeli sepeda motor yang sama.

b. Pencarian informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan berusaha

mencari informasi sebanyak-banyaknya. Konsumen dapat mencari

informasi dari beberapa sumber. Sumber-sumber tersebut dapat

digolongkan dalam 4 kelompok :

i. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga dan kenalan.

ii. Sumber komersial : iklan, wiraniaga, agen, kemasan dan

(40)

iii. Sumber publik : media massa dan organisasi penilaian

konsumen.

iv. Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan dan

menggunakan produk.

c. Evaluasi alternatif

Setelah mendapatkan informasi yang cukup maka

konsumen akan mengolah informasi tersebut. Evaluasi alternatif

merupakan tahap bagi konsumen untuk menggunakan informasi

untuk mengevaluasi merek – merek alternatif dalam satu pilihan

konsumen. Ada konsep dalam proses evaluasi ini yaitu; pertama,

konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen

mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen

memandang masing-masing produk sebagai kumpulan atribut

dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan

manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan tersebut.

Dengan konsep tersebut konsumen akan memiliki sikap yang

berbeda-beda dalam memandang berbagai atribut yang dianggap

relevan dan penting. Dengan demikian pada tahap evaluasi ini

konsumen ahkirnya akan memiliki sikap terhadap produk melalui

(41)

d. Keputusan pembelian

Setelah memiliki sikap terhadap produk maka tahap

selanjutnya konsumen akan mengambil keputusan untuk membeli

produk. Keputusan pembelian ialah tahap dalam proses

pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen benar –

benar membeli produk. Dalam tahap evaluasi di atas konsumen

biasanya membuat peringkat atas merek dan membentuk niat untuk

membeli merek yang paling disukai. Namun, ada dua faktor yang

berada diantara niat pembelian dan keputusan pembelian yaitu

sikap orang lain dan faktor situasi yang tidak dapat terantisipasi.

Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen akan

membuat lima sub-keputusan pembelian yaitu: keputusan merek,

keputusan pemasok, keputusan kuantitas, keputusan waktu, dan

keputusan metode pembayaran. Kelima hal di atas tersebut biasa

disebut sebagai indikator keputusan pembelian.

e. Perilaku pasca pembelian

Setelah membeli produk yang diinginkan konsumen akan

mengalami situasi kepuasan dan ketidakpuasan. Kepuasan

konsumen merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan

konsumen atas kinerja produk yang mereka harapkan. Jika kinerja

produk jelek maka konsumen akan kecewa dan demikian

(42)

akan puas. Konsumen yang puas akan menunjukkan kemungkinan

yang sangat tinggi untuk membeli produk itu kembali. Sedangkan

konsumen yang tidak puas mungkin akan membuang produk

tersebut dan tidak akan membeli produk itu lagi. Mereka akan

mengambil tindakan-tindakan publik seperti mengajukan keluhan

ke perusahaan tersebut atau mengajukan keluhan ke

kelompok-kelompok lain sehingga menimbulkan kesan yang buruk terhadap

perusahaan.

3. Perilaku Keputusan Pembelian

Menurut jenisnya perilaku keputusan pembelian dibagi menjadi 4

tipe yaitu perilaku pembelian kompleks, perilaku pembelian pengurangan

disonansi, perilaku pembelian kebiasaan, perilaku pembelian mencari

keragaman (Kotler dan Amstrong, 2008). Ke-4 tipe perilaku keputusan

pembelian tersebut dijelaskan sebagai berikut:

a. Konsumen akan melakukan perilaku pembelian kompleks

ketika mereka sangat terlibat dalam pembelian dan merasa ada

perbedaa yang signifikan antar merek. Selain itu konsumen juga

akan sangat terlibat ketika produk itu mahal, berisiko, jarang

dibeli, dan sangat memperlihatkan ekspresi diri.

b. Perilaku pembelian penggurangan disonansi terjadi ketika

konsumen sangat terlibat dalam pembelian yang mahal, jarang

dilakukan dan berisiko tinggi tetapi hanya melihat sedikit

(43)

c. Perilaku pembelian kebiasaan terjadi ketika keterlibatan

konsumen rendah dan sedikit perbedaan merek.

d. Perilaku pembelian mencari keragaman terjadi ketika

keterlibatan konsumen rendah tetapi anggapan perbedaan merek

yang signifikan. Jika digambarkan ke-4 tipe tersebut adalah

sebagai berikut:

Perilaku pembelian kompleks Perilaku pembelian mencari keragaman Perilaku pembelian

pengurangan disonansi

Perilaku pembelian kebiasaan

Gambar 1: 4 tipe keputusan pembelian

Sumber: Kotler, Philip dan Keller. 2007.Manajemen Pemasaran Jilid 1 Edisi ke-11.Jakarta: Indeks.

Dalam hal keputusan pembelian laptop, konsumen dalam

keadaan keterlibatan tinggi dan banyak perbedaan merek (Perilaku

pembelian kompleks) akan dihadapakan pada harga yang mahal,

barang beresiko, dan ada beberapa merek laptop yang berbeda

dengan spesifikasi yang berbeda. Konsumen akan

mempertimbangkan spesifikasi dari laptop yang ingin dibeli dan

juga harga laptop.

Keterlibatan tinggi Keterlibatan Rendah

Banyak perbedaan merek

(44)

E. Iklan

1. Pengertian Iklan

Iklan merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan oleh

perusahaan untuk berkomunikasi dengan konsumen. Iklan memberikan

informasi produk-produk/jasa-jasa yang diciptakan perusahan untuk

memenuhi kebutuhan konsumen. Informasi yang disampaikan oleh

perusahaan dikemas sedemikian rupa sehingga bisa menarik minat beli

konsumen.

Ada beberapa definisi iklan menurut para ahli:

a. Menurut Kotler dan Keller (2007:244) iklan adalah segala bentuk

presentasi nonpribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh

seponsor tertentu yang harus dibayar.

b. Pujianto (2001:3-4) iklan adalah sarana komunikasi produk

melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar

masyarakat tertarik untuk menyetujui dan mengikutinya.

c. Menurut Ramelan (Ramelan, 2007) iklan merupakan kegiatan

komunikasi yang dilakukan oleh produsen dengan masyarakat

atau sekelompok orang tertentu yang bertujuan menunjang

pemasaran produk. komunikasi dilakukan dengan gambar, suara,

kata-kata yang menarik dan disalurkan melalui media.

Dari beberapa pengertian di atas dapat dirangkum bahwa iklan

(45)

komunikasi dengan biaya tertentu yang bertujuan menarik minat beli

konsumen.

2. Peran dan Fungsi Iklan

Menurut Shimp (2003:357) fungsi-fungsi iklan adalah sebagai

berikut:

a. Memberikan informasi (Informing)

Iklan membuat konsumen sadar akan merek-merek baru,

mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek serta

memfasilitasi penciptaan citra merek positif. Iklan merupakan

bentuk komunikasi yang berkemampuan menjangkau

masayarakat luas dengan biaya yang relatif rendah. Iklan akan

memfasilitasi pengenalan produk, meningkatkan jumlah

permintaan produk, dan meningkatakan kesadaran dibenak

konsumen serta mengajarkan manfaat-manfaat baru dari merek

tertentu.

b. Membujuk (Persuading)

Iklan yang efektif akan mampu membujuk pelanggan untuk

mencoba produk yang diiklankan. Persuasi dalam hal ini adalah

mempengaruhi permintaan primer yaitu menciptakan permintaan

bagi keseluruhan kategori produk. Iklan yang dibuat harus

mampu membujuk konsumen untuk memilih merek tertentu,

(46)

konsumen untuk menerima produk yang diiklankan dan harus

bisa membujuk konsumen untuk membeli sekarang juga produk

yang diiklankan.

c. Mengingatkan (Reminding)

Iklan dapat menjaga merek dari suatu produk/produk tertentu

agar tetap segar dalam ingatan konsumen. Ketika konsumen

membutuhkan suatu produk yang diiklankan maka konsumen

akan segera ingat dengan merek produk bersangkutan yang telah

diiklankan dimasa yang lalu. Dengan demikian konsumen akan

membeli produk yang dibutuhkan tersebut. Iklan ini dapat

mengingatkan konsumen terhadap merek yang sudah ada dan

pembelian terhadap merek yang mungkin tidak akan dipilih, serta

mampu mempengaruhi pengalihan merek (brand switching)

d. Memberikan nilai tambah (Adding value)

Iklan berfungsi memberikan nilai tambah bagi perusahaan akan

tiga hal yang mendasar yaitu: terjadinya inovasi, penyempurnaan

kualitas dan perubahan persepsi konsumen.

e. Membantu/mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan

(Assisting)

Iklan dari perusahaan dapat memberikan informasi pendahuluan

kepada wiraniaga sebelum melakukan kontak dengan konsumen.

Dalam hal ini iklan digunakan sebagai alat komunikasi untuk

(47)

Iklan juga dapat meningkatkan hasil komunikasi pemasaran

lainya. Para konsumen dapat mengetahui kemasan-kemasan

produk di toko dan lebih mudah mengenali produk setelah

melihat iklan produk tersebut di media iklan seperti televisi.

3. Sikap terhadap iklan

Menurut Schiffman dan Kanuk (Schiffman dan Kanuk, 2007) sikap

merupakan respon yang konsisten baik itu respon positif maupun negatif

terhadap suatu objek sebagai hasil dari proses belajar (Schiffman dan

Kanuk, 2007). Dalam memperhatikan iklan, konsumen pastinya juga

memiliki sikap yang positif dan negatif dalam menaggapi iklan tersebut.

Sikap positif dan negatif dari konsumen bisa dilihat dari pengaruh iklan

terhadap pembelian produk yang diiklankan. Menurut survey yang

dilakukan Ghozali menunjukkan adanya pengaruh iklan terhadap

keputusan pembelian suatu produk (Ghozali, 2007). Jika dilihat dari umur

respondennya, anak muda paling terpengaruh dengan iklan. Hal ini

menunjukkan mahasiswa sebagai bagian dari anak muda memiliki sikap

yang positif terhadap iklan. Hal ini membuktikan bahwa iklan mampu

mensugesti dan membentuk opini konsumen sehingga konsumen memiliki

sikap yang positif terhadap suatu produk yang diiklankan kemudian

(48)

4. Relasi antara sikap terhadap iklan dan sikap terhadap produk

laptop.

Iklan memiliki peran dan fungsi untuk memberikan informasi akan

suatu produk kepada seorang konsumen. Dalam penyampaian Informasi,

iklan membawa pesan-pesan yang berisi sugesti bagi terbentuknya sikap.

Sugesti yang sangat kuat akan memberi dasar bagi terbentuknya sikap

terhadap produk (Azwar, 2009)

Dalam proses pengambilan keputusan pembelian, setiap konsumen

melewati proses pencarian informasi. Informasi dapat diperoleh dalam

iklan. Setelah mendapatkan informasi maka selanjutnya konsumen akan

mengevaluasi dan akhirnya mengambil keputusan untuk membeli atau

tidak. Dalam tahap evaluasi, konsumen akan menentukan sikap terhadap

produk yang akan dia beli. Jika sugesti dari iklan sangat kuat maka

konsumen akan memiliki sikap yang sangat positif terhadap produk yang

diiklankan dan selanjutnya akan memgambil keputusan untuk membeli

produk tersebut. Berdasarkan pandangan di atas maka penulis

merumusakan sebuah hipotesis sebagai berikut.

Hipotesis 1:

Sikap konsumen terhadap iklan berpengaruh positif pada sikap

(49)

F.

Peer Group

1. Pengertianpeer group

Keputusan pembelian tidak hanya dipengaruhi oleh iklan. Iklan

hanya salah satu variabel yang bisa mempengaruhi keputusan pembelian

seseorang. Salah satu variabel selain iklan yang bisa mempengaruhi

keputusan pembelian seeorang adalah peer group. Jika ditinjau dari arti katanya, peer group berarti kelompok sebaya atau sepermainan. Schiffman dan kanuk menyebut peer group sebagai kelompok persahabatan(Schiffman dan Kanuk,2002). Kelompok ini merupakan

bagian dari group reference atau kelompok rujukan. Jenis-jenis group reference adalah formal/informan, primer/sekunder, keanggotaan, aspirasional, disosiatif. Menurut jenisnya dalam group reference, peer group digolongkan dalam kelompok informal karena biasanya tidak terstruktur dan kurang mempunyai tingkat kewenagan yang khusus.

Dalampeer group masing-masing individu merasakan adanya kesamaan satu dengan yang lain seperti dibidang usia, kebutuhan, dan tujuan.

2. Ciri-CiriPeer Group

Peer groupmemiliki beberapa ciri khas yang bisa diidentifikasi. Menurut Dhania dalamwww.indoskripsi.comciri-ciripeer groupsebagai berikut:

a. Tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas.

(50)

namun ada satu anggota yang dianggap layak sebagai pemimpin

karena suatu hal.

b. Bersifat sementara.

Dengan tidak memiliki struktur organisasi yang jelas maka

peer grouptidak bisa bertahan lama.Peer group bisa dipisahkan dengan keadaan. Misalnya para anggotanya sudah tidak lagi

sering berkumpul.

c. Peer groupmengajarkan individu tentang kebudayaan yang luas. Anggota peer grouptentunya berasal dari lingkungan yang berbeda dan mempunyai aturan yang berbeda dilingkungannya.

Setelah berada dalam peer group mereka akan saling belajar secara tidak langsung.

d. Anggotanya adalah individu yang sebaya

Biasanya yang menjadi anggotapeer groupadalah individu yang mempunyai usia yang hampir sama. Selain itu mereka

terkadang mempunyai keinginan, tujuan dan kebutuhan yang

sama.

3. Pengaruh dan peranpeer Group

Menurut Schiffman dan Kanuk, peer group relatif memiliki pengaruh yang cukup besar sesudah keluarga dalam hal mempengaruhi

(51)

enggan dibicarakan pada keluarga (Schiffman dan Kanuk, 2007). Dengan

demikian peer group akan mampu mempengaruhi individu dalam pengambilan keputusan pembelian suatu produk.

Pengaruh yang dapat diberikan oleh peer group kepada para anggotanya berkenaan dengan keputusan pembelian adalah pengaruh

informasional. Pengaruh informasional dilakukan dengan mengirimkan

informasi yang berguna kepada anggota kelompok tentang suatu

produk/jasa (Peter, 2002). Dengan informasi tersebut maka anggota

kelompok memiliki gambaran tentang produk yang diinginkan dan siap

untuk memutuskan pembeliannya. Anggota akan lebih terpengaruh jika

informasi yang diberikan dianggap sahih dan relevan dengan

permasalahannya dan diberikan oleh sumber yang dapat dipercaya (Peter,

2002).

Selain itu peer group juga bisa berperan sebagai konformitas dan referensi(Nurhayati, 2008). Dalam penelitiannya Nurhayati menemukan

bahwa peer group bisa berperan sebagai tempat untuk konformiti atau persetujuan. Ketika seorang anggota peer group memiliki masalah berkenaan dengan pembelian suatu barang dan ia sudah memiliki

beberapa informasi maka untuk memutuskan membeli barang tersebut ia

akan meminta persetujuan dari peer groupnya. Peer group tentu akan merespon dan memberikan persetujuan untuk mengambil keputusan

(52)

Selain sebagai tempat berkonformiti, peer group juga berperan sebagai referensi artinya anggota peer group akan selalu berpedoman pada kelompok acuanya dalam hal bertingkah laku dan berpikir. Dalam

hal ini apa yang menjadi budaya dalam peer group tertentu akan tertanam dalam diri masing-masing anggota. Ketika seorang anggota

peer group akan melakukan suatu hal, dia akan berpedoman pada nilai-nilai, dan norma-norma perilaku dalam kelompoknya (Peter, 2002).

4. Tingkatan PengaruhPeer group

Peer group mungkin tidak memiliki pengaruh dalam situasi tertentu, atau mereka mempengaruhi penggunaan kategori produk, tipe

produk yang digunakan, atau merek yang dipakai. Dalam hal memberikan

pengaruh Hawkins membagi 5 tingkatan pengaruh peer group. Tingkatan pengaruhpeer grouptersebut adalah sebagai berikut (Hawkins, 2004):

a. Pengaruh kelompok terkuat terjadi saat penggunaan produk atau

merek benar-benar nyata terhadap kelompok. Untuk sebuah produk

seperti sepatu lari, kategori produk(sepatu), tipe produk (sepatu

lari), dan merek (Reebok) sangatlah nyata. Konsumsi produk lain, seperti vitamin, biasanya bersifat pribadi. Pengaruh kelompok

acuan biasanya hanya mempengaruhi aspek-aspek tertentu dari

suatu produk (kategori, tipe, atau merek) yang nyata terhadap

kelompok.

b. Pengaruh kelompok semakin tinggi terjadi saat kurangnya

(53)

mempunyai pengaruh yang kuat dalam kepemilikan produk seperti

snowboards dan pakaian karya desainer, tetapi jauh lebih sedikit pengaruh dalam kebutuhan seperti kebutuhan akan lemari

pendingin.

c. Pengaruh kelompok Umun terjadi saat semakin besar komitmen

yang diberikan seorang individu kepada kelompok, maka individu

tersebut akan semakin menyesuaikan diri dengan norma kelompok.

Orang-orang seringkali memperhatikan penilaian kelompok saat

bebusana untuk makan malam bersama sebuah kelompok yang

ingin mereka masuki(bergabung) dari pada saat makan malam

bersama kelompok yang tidak penting bagi mereka.

d. Semakin relevan suatu fungsi kegiatan untuk kelompok, semakin

kuat tekanan untuk menyesuaikan diri dengan norma kelompok

tersebut(mempertimbangkan aktivitasnya). Karenanya, gaya

berpakaian menjadi sangat penting untuk kelompok sosial yang

secara berkala melakukan makan malam bersama di restoran yang

bagus, dan gaya berpakaian menjadi tidak penting dalam

pertemuan bola basket setiap jumat malam.

e. Faktor terakhir yang mempengaruhi tingkatan pengaruh kelompok

acuan adalah kepercayaan diri individu dalam situasi jual beli.

Sebuah studi menemukan bahwa pembelian warna televisi,

automobil, pendingin ruangan, asuransi, lemari pendingin, jasa

(54)

yang rentan terhadap pengaruh kelompok acuan. Beberapa produk

tersebut, seperti asuransi dan jasa kesehatan, nyata dan penting

untuk kegunaan kelompok. Produk-produk tersebut juga penting

untuk individu dan sebagian besar individu hanya mempunyai

sedikit informasi mengenai produk tersebut. Karenanya, pengaruh

kelompok menjadi kuat karena kurangnya kepercayaan diri

individu dalam membeli produk-produk tersebut. Sebagai

tambahan kepercayaan diri dalam situasi jual beli, terdapat bukti

yang menyatakan bahwa setiap individu berbeda dalam

kecenderungan untuk dipengaruhi oleh kelompok acuan.

5. Relasi antara informasional, konformitas, dan referensi dalampeer

groupdan sikap terhadap produk laptop

Seperti yang sudah di jelaskan pada point D di atas, proses

keputusan pembelian suatu barang diawali dari pengenalan masalah.

Setelah itu seorang konsumen akan mencari informasi. Informasi dapat

diperoleh dalam peer group, hal ini sesuai dengan pengaruh peer group yaitu pengaruh informasional. Melalui peer groupnya seorang anggota peer group dapat memperoleh informasi mengenai laptop yang ia inginkan. Tahap selanjutnya, konsumen akan mengevaluasi informasi

yang ia dapat daripeer group.

Dalam tahap mengevaluasi informasi, konsumen yang sudah

mendapatkan informasi mengenai laptop akan mengevaluasi informasi

(55)

yang ada, konsumen akan memiliki sikap terhadap produk laptop yang

dievaluasi (Kotler dan Keller, 2007).

Selain mengevaluasi informasi, dalam tahap evaluasi, konsumen

dapat meminta persetujuan kepada peer groupnya. Persetujuan ini berkenaan dengan masukan-masukan yang telah didapatkan dalam tahap

pencaraian informasi. Hasil dari persetujuan dari peer group akan membentuk sebuah sikap konsumen terhadap produk laptop. Peer group yang merupakan salah satu faktor pembentuk sikap akan mempengaruhi

sikap konsumen terhadap suatu produk (Azwar, 2009). Persetujuan dari

peer group akan mendorong seseorang untuk bersikap pada suatu produk, dalam hal ini produk laptop (Azwar, 2009)

Selain meminta persetujuan, peer group juga akan menjadi acuannya (referensi) untuk mengambil keputusan. Sebagai referensi

pengaruh peer group akan semakin kuat jika produk laptop benar-benar nyata dalampeer group. Jikapeer groupnyata menggunakan laptop tipe tertentu dan merek tertentu maka anggota kelompok akan terpengaruh

menggunakan laptop yang sama dan memiliki sikap yang positif terhadap

laptop tersebut (Hawkins, 2004). Berdasarkan hal tersebut maka

dirumuskan sebuah hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis 2:

Persepsi kekuatan informasional, konformitas dan referensi peer

(56)

G.

Opinion Leader

1. PengertianOpinion Leader

Menurut Schiffman dan Kanuk kepemimpinan pendapat (opinion leadership) merupakan sebuah proses dimana seorang pemimpin pendapat (opinion leader) secara informal mempengaruhi tindakan atau sikap orang lain dan orang lain tersebut mungkin merupakan para pencari pendapat

atau semata-mata penerima pendapat (Schiffman, Kanuk, 2007:437). Jadi

menurut Schiffamn dan Kanuk opinion leader adalah orang yang secara informal mempengaruhi tindakan atau sikap orang lain. Selain itu menurut

www.wagmuba.com kepemimpinan pendapat merupakan proses

penyampaian informasi dimana seseorang (opinion leader) akan memberikan pengaruhnya terhadap perilaku maupun keputusan dari orang

lain. Jadiopinion leaderadalah orang yang mampu memberikan informasi dan pengaruhnya terhadap perilaku dan keputusan dari orang lain.

Dari dua pengertian di atas maka opinion leader merupakan orang yang mampu memberikan informasi, mempengaruhi tindakan dan sikap,

serta keputusan dari orang lain. Sedangkan kepemimpinan pendapat

adalah proses dari seorang opinion leader untuk memberikan informasi, mempengaruhi tindakan dan sikap, serta keputusan orang lain.

2. DinamikaOpinion Leadership

Proses kepemimpinan pendapat merupakan kekuatan konsumen

(57)

informal para opinion leader sangat efektif dalam mempengaruhi konsumen untuk pengambilan keputusan pembelian sebuah produk

tertentu. Demikian adalah beberapa sebab dari keefektifan para opinion leaderyaitu (Schiffman dan Kanuk:2007):

a. Kredibilitas

Para opinion leader merupakan sumber informasi yang dipercaya karena bisa memberikan informasi yang cukup objektif.

Mereka seringkali mendasarkan komentar-komentar mereka

mengenai produk tertentu berdasarkan pengalaman langsung

mereka. Nasihat-nasihat yang mereka berikan bisa mengurangi

risiko atau kekhawatiran dari para penerima pendapat ketika ingin

membeli suatu produk baru. Dalam hal ini seorangopinion leader memiliki kredibilitas untuk membantu penerima pendapat untuk

bertindak, bersikap dan mengambil keputusan.

b. Informasi produk yang positif dan negatif

Informasi yang sering diberikan oleh para pemasar atas

produk mereka adalah hal yang positif dari produk mereka. Dalam

hal ini para opinion leader bisa menjadi seseorang yang secara objektif untuk memberikan informasi yang positif maupun yang

negatif mengenai suatu produk. Para konsumen akan lebih

(58)

akan berusaha untuk menghindarinya. Hal ini bisa menambahkan

kredibilitas seorangopinion leader. c. Informasi dan nasihat

Para opinion leader merupakan sumber informasi dan nasihat. Mereka akan menceritakan pengalaman mereka mengenai

suatu produk yang mereka miliki dan ketahui. Bahkan mereka juga

bisa secara agresif memberikan nasihat untuk membeli atau

menghindari suatu produk tertentu yang mereka ketahui.

d. Opinion leadershipbersifat spesifik menurut kategori

Kepemimpinan pendapat cenderun bersifat spesifik

menurut kategori produk. Para opinion leader akan berspesialisasi pada kategori produk tertentu dalam memberikan informasi dan

nasihat. Pada suatu waktu para opinion leader yang telah bersepesialisai pada sebuah produk tertentu dia bisa menjadi

penerima pendapat dari orang lain/dari opinion leaderdari produk lain yang tidak ia kuasai.

e. Opinion leadershipmerupakan jalan dua arah

Para konsumen yang dulunya merupakan penerima

pendapat atau pencari pendapat pada suatu ketika bisa menjadi

seorang pemimpin pendapat (opinion leader). Ketika seorang konsumen ingin membeli suatu produk, konsumen akan mencari

informasi sebanyak mungkin mengenai produk tersebut. Pencarian

(59)

membeli produk yang diinginkan maka konsumen tersebut akan

mengetahui lebih banyak produk tersebut dan dia bisa menjadi

seorangopinion leaderdalam kelompoknya.

3. Opinion leaderdan Sikap terhadap produk laptop

Seperti yang sudah dijelaskan pada point D.3 bahwa pembelian

laptop adalah jenis pembelian yang kompleks maka, seorang konsumen

harus memiliki tingkat keterlibatan yang tinggi. Selain itu ia juga akan

dihadapkan pada beberapa merek yang beragam dengan

karakteristik/fitur yang berbeda-beda dan juga dihadapkan pada harga

yang relatif mahal. Dengan keadaan yang seperti itu seorang konsumen

akan mencari informasi yang valid dan dapat dipercaya sehingga ia bisa membentuk sikap yang positif terhadap produk laptop yang ingin dibeli

sebelum mengambil keputusan yang tepat.

Selain dari iklan dan peer group, informasi yang valid bisa didapat dari seorang opinion leader. Dalam faktor pembentuk sikap Opinion leader merupakan orang lain yang dianggap penting dalam membentuk sikap. Opinion leader memiliki kredibilitas untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya berdasarkan pengalamannya

pada produk yang ia kuasai. Dalam kasus ini opinion leader memiliki pengetahuan yang luas mengenai laptop sehingga ia akan memberikan

(60)

demikian konsumen akan terbantun dalam membentuk sikap terhadap

laptop serta mengurangi risiko dan kekhawatiran dalam membeli laptop.

Dengan mendapatkan informasi yang valid dan terpercaya dari

opinion leader konsumen akan memiliki sebuah sikap terhadap produk laptop yang akan membantu konsumen dalam mengambil keputusan.

Selain itu dengan berkurangnya risiko dari jenis pembelian yang

kompleks terhadap laptop maka konsumen akan semakin mudah untuk

mengambil keputusan pembelian laptop.

4. Relasi antara kredibilitasopinion leaderdan sikap terhadap produk

laptop

Pembelian laptop merupakan jenis pembelian yang kompleks.

Menurut cirinya, pembelian yang kompleks merupakan jenis pembelian

yang membutuhkan keterlibatan tinggi dan jenis barangnya memiliki

perbedaan yang signifikan antar merek. Maka dari itu dibutuhkan sebuah

informasi yang valid dari seseorang yang sangat mengerti mengenai laptop. Dalam hal tersebut peran seorang opinion leader sangat berpengaruh dalam membentuk sikap konsumen terhadap produk.

Opinion leader bisa memberikan informasi yang valid dan meyakinkan sehingga konsumen tidak ragu-ragu dalam membentuk sikap terhadap

produk yang nantinya akan mengambil keputusan untuk membeli laptop.

Dari penjelasan ini maka penulis merumuskan sebuah hipotesis sebagai

(61)

Hipotesis 3:

Persepsi kredibilitasOpinion leaderberpengaruh positif pada sikap

terhadap produk laptop.

5. Relasi antara iklan, informasional, konformitas, dan referensi dalam

peer group serta kredibilitas opinion leader dengan sikap terhadap

produk laptop.

Dalam kasus pembelian laptop yang notabenya merupakan jenis pembelian yang kompleks, konsumen akan lebih percaya kepada siapa

yang mampu memberikan informasi yangvaliddan dapat dipercaya. Dari uraian yang sudah dipaparkan tadi terlihat bahwa opinion leader memiliki kredibilitas yang tinggi berkenaan dengan laptop. Informasi

yang disampaikan oleh opinion leaderberdasarkan pada pengalamannya dan ia akan memberikan informasi yang positif dan negatif dari produk

yang ia kuasai yaitu laptop. Dibandingkan dengan iklan informasi yang

(62)

bisa mengurangi risiko dari pembelian laptop yang bersifat kompleks dan

akan mempermudah konsuman dalam menentukan sikap terhadap produk

laptop. Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan sebuah hipotesis

sebagai berikut.

Hipotesis 4:

Persepsi kredibilitas Opinion leader dibandingkan dengan sikap

terhadap iklan dan pengaruh informasional, konformitas, serta

referensi dalam peer group memiliki pengaruh yang paling positif

pada sikap terhadap produk laptop.

H. Harga

1.

Strategi Penetapan Harga Bauran Produk

Penetapan harga produk sering berubah-ubah ketika produk itu

menjadi bagian dari harga bauran produk. Ada lima situasi penetapan

harga bauran produk (kotler dan Amstrong, 2008).

a.

Penetapan harga lini produk.

Penetapan harga lini produk pada dasarnya menetapkan jenjang

harga antara berbagai produk dalam sebuah lini produk.

Penetapan jenjang ini berdasarkan perbedaan biaya antar produk,

evaluasi konsumen terhadap beberapa fitur berbeda dan harga

(63)

b.

Penetapan harga produk tambahan

Penetapan harga tambahan ditetapkan oleh perusahaan kepada

produk tambahan atau pelengkap dalam produk utama.

c.

Penetapan harga produk terikat

Penetapan harga yang ditetapkan perusahaan untuk produk yang

harus digunakan beserta dengan produk utama.

d.

Penetapan harga produk sampingan.

Perusahaan akan membuat produk sampingan untuk produk

utama. Penetapan harga produk sampingan dilakukan oleh

perusahaan untuk membuat harga produk utama lebih kompetitif.

e.

Penetapan harga paket.

Dengan menggunakan harga paket, perusahaan sering

menggabungkan beberapa produk mereka dan menawarkannya

dengan harga yang murah.

2. Strategi penyesuaian harga

Perusahaan akan menyesuaikan harga dasar mereka dengan

mempertimbangkan berbagai perbedaan pelanggan dan perubahan

situasi. Ada 7 strategi yang biasanya digunakan perusahaan untuk

menyesuaikan harga yang akan dirangkum dalam tabel di bawah ini

(Kotler dan amstrong,2008):

Strategi Deskripsi

(64)

respons pelanggan seperti membayar

lebih awal atau mempromosikan produk.

Penetapan harga tersegmentasi Menyesuaikan untuk memungkinkan

adanya perbedaan dalan pelanggan,

produk, atau lokasi.

Penetapan harga psikologi Menyesuaikan harga untuk pengaruh

psikologis

Penetapan harga promosi Mengurangi harga untuk sementara guna

menigkatkan penjualan jangka pendek.

Penetapan harga geografis Menyesuaikan harga untuk

memperhitungkan lokasi geografis

pelanggan

Penetapan harga dimanis Menyesuaikan harga terus-menerus untuk

memenuhi karakteristik dan kebutuhan

pelanggan individual dan situasi tertentu.

Penetapan harga internasional Menyesuaikan harga untuk pasar

internasional.

Sumber: Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi Ke-12. Jakarta:Erlangga.

3. Perubahan Harga

Setelah menetapkan strategi harga dan penetapan harga,

(65)

karena adanya perubahan yang dilakukan pesainnya. Dengan konsisi

yang seperti itu perusahaan akan melakukan perubahan harga untuk

bisa bersaing di pasar. Dalam beberapa kasus yang terjadi, perusahaan

mungkin perlu melakukan pemotongan harga atau bahkan peningkatan

harga. Dalam situasi seperti itu perusahaan harus bisa mengantisipasi

reaksi konsumen dan pesaing.

a.Memulai pemotongan harga

Ada beberapa kondisi yang dapat membuat perusahaan

melakukan pemotongan harga. Salah satu situasi tersebut adalah

kele

Gambar

Gambar 1: 4 tipe keputusan pembelian
Gambar 2: Respon perubahan harga
Tabel V.1
Tabel V.3Distribusi tahun angkatan responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kesempatan ini, kita akan mohon kepada Tuhan, bersama Bunda Maria dan Santa Elizabeth, juga Bapa Yoseph, Zakharia serta Santo Yohanes, bersama santo‐santa pelindung kita, agar

Lain halnya dalam pembelajaran kewirausahaan di SMA Adiguna Bandar Lampung cenderung lebih bersifat teoritis, sehingga siswa tidak memiliki kemampuan untuk memulai

Pada fraktur terbuka tipe II, luka berukuran lebih dari 1 cm tanpa disertai dengan kerusakan jaringan lunak yang luas, flap, maupun avulsi.. Pada tipe ini juga ditemukan tanda-tanda

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG FATWA HARAM ROKOK YANG DIKELUARKAN MAJELIS TARJIH DAN TAJDID MUHAMMADIYAH (Studi Analisis Framing Tentang Berita Fatwa Haram Rokok yang Dikeluarkan

Kurniakanlah kepadaku kepadaku daripadaMu dengan kurniaan yang baik yang menjadikan aku tidak memerlukan kepada selainMu: ”Jika kamu daripadaMu dengan kurniaan yang

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran ibu rumah tangga dalam pemanenan hasil hutan kayu dan getah pinus, serta mengetahui curahan waktu kerja yang

Hasil penelitian diketahui bahwa Penilaian efisiensi penggunaan tempat tidur untuk rawat inap RSUD Labuang Baji Makassar, RSUD Kota Makassar dan RSUD Haji Makassar

Analisis Varians Satu Arah (One Way Anova) pada tabel 2 menunjukkan signifikansi p- value = 0,036 yaitu < α (0 ,05), maka pemberian tepung tempe meningkatkan