• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Analisis - BAB II FENTI ALFIANA MATEMATIKA'15

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Analisis - BAB II FENTI ALFIANA MATEMATIKA'15"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis menurut Komaruddin (1979) adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga mengenali tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain, dan fungsi masing-masing dalam suatu keseluruhan yang terpadu. Menurut Wiradi (Agustina, 2013), analisis adalah serangkaian perbuatan meneliti, mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan serta dikelompokkan berdasarkan keterkaitan serta penafsiran makna dari setiap kriteria. Sedangkan menurut Nugroho (2005), analisis adalah aktifitas kreatif dimana pengembang/analis berusaha memahami permasalahan secara mendalam. Ini adalah proses iteratif yang terus berjalan hingga permasalahan dapat dipahami secara sempurna. Menurut Miles dan Huberman (1992), secara umum analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: (1) reduksi data; (2) penyajian data; (3) penarikan kesimpulan/verifikasi.

(2)

B. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

1. Pengertian Pemahaman Konsep Matematis

Pemahaman konsep merupakan salah satu aspek penilaian matematika. Penilaian pada aspek pemahaman konsep bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu menerima dan memahami konsep dasar matematika yang telah diterima siswa. Jadi, pemahaman konsep sangat penting, karena dengan menguasai konsep akan memudahkan siswa dalam belajar matematika. Heruman (2007) menyatakan bahwa, pemahaman konsep yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep, yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep matematika. Pemahaman konsep menurut Wardhani (2008), adalah menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, dan tepat dalam pemecahan masalah. Sedangkan Menurut Jihad dan Haris (2012), pemahaman konsep merupakan kompetensi yang ditunjukkan siswa dalam memahami konsep dan dalam melakukan prosedur (algoritma) secara luwes, akurat, efisien dan tepat.

(3)

Dari pengertian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa pemahaman konsep matematika merupakan kompetensi yang ditunjukkan siswa dalam memahami konsep dapat menyatakan kembali konsep yang sudah ada secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah.

2. Indikator Pemahaman Konsep Matematis

Dalam Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 disebutkan bahwa indikator pencapaian pemahaman konsep meliputi: a) menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari; b) mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut; c) mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep; d) menerapkan konsep secara logis; e) memberikan contoh atau contoh kontra (bukan contoh) dari konsep yang dipelajari; f) menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis (tabel, grafik, diagram, gambar, sketsa, model matematika, atau cara lainnya); g) mengaitkan berbagai konsep dalam matematika maupun di luar matematika; h) mengembangkan syarat perlu dan atau syarat cukup suatu konsep.

(4)

matematis; c) mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep; f) menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu; g) mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.

Sedangkan menurut Wardhani (2008), pada penjelasan teknis Peraturan Dirjen Dikdasmen Depdiknas Nomor 506/C/Kep/PP/2004 tanggal 11 November 2004 tentang rapor pernah diuraikan bahwa indikator siswa memahami konsep matematika adalah mampu: 1) menyatakan ulang sebuah konsep; 2) mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya; 3) memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep; 4) menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis; 5) mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep; 6) menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi tertentu; 7) mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah.

Berdasarkan indikator pemahaman konsep di atas, maka indikator dalam penelitian ini adalah:

a) Menyatakan ulang sebuah konsep

Menyatakan ulang sebuah konsep berarti kemampuan siswa untuk menyatakan kembali konsep yang sudah diajarkan dengan bahasanya sendiri.

(5)

b) Mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya

Mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya maksudnya adalah kemampuan siswa dalam mengelompokkan suatu objek berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki yang terdapat dalam sebuah materi. Sesuai indikator dalam Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 maka untuk indikator mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya persyaratan yang membentuk konsep tersebut dan indikator mengklasifikasi sifat-sifat operasi atau konsep itu dipisah. Tetapi dalam penelitian ini, saya menggabungkan kedua indikator tersebut menjadi satu indikator yaitu mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya.

Contoh soal: Diketahui bilangan bulat negatif p dan bilangan bulat positifq.Bilanganptersusun dari tujuh angka, sedangkan bilanganq tersusun dari tiga angka. Tentukan bilangan mana yang lebih besar? Jelaskan jawaban kalian.

c) Memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep

Memberi contoh dan bukan contoh dari sutau konsep adalah kemampuan siswa untuk dapat membedakan mana yang termasuk contoh dan bukan contoh dari suatu materi.

(6)

d) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis adalah kemampuan siswa dalam menyajikan konsep ke dalam bentuk gambar atau simbol secara berurutan yang bersifat matematis.

Contoh soal: Tentukan hasil operasi berikut menggunakan garis bilangan dan tentukan hasilnya!

a. -5 + (-7) b. 10 + (-3)–5

e) Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep

Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal sesuai dengan prosedur berdasarkan syarat perlu atau syarat cukup yang telah diketahui.

Contoh soal: Jika hasil dari operasi 24 – 21 x 11 : m adalah -9. Tentukan nilaim!

f) Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu

(7)

g) Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah adalah kemampuan siswa dalam mengaplikasikan suatu konsep dalam pemecahan massalah berdasarkan langkah-langkah yang benar.

Contoh soal: Dalam suatu ujian dengan jumlah soal 50, jawaban benar diberi nilai 2, jawaban salah diberi nilai -1, dan soal yang tidak terjawab diberi nilai 0. Dalam ujian itu, seorang siswa menjawab soal dengan benar sebanyak 42 soal dan sebanyak 5 soal tidak terjawab. Barapa nilai yang diperoleh siswa tersebut?

C. Materi Bilangan Bulat

Sesuai dengan Kurikulum 2013, salah satu materi matematika di SMP adalah Bilangan Bulat. Materi ini diajarkan pada kelas VII semester I.

Kompetensi Inti (KI):

KI 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

(8)

KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

Kompetensi Dasar (KD):

KD 1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KD 2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten, dan teliti, bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah.

KD 2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar.

KD 2.3 Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya teman dalam interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari.

KD 3.1 Membandingkan dan mengurutkan berbagai jenis bilangan serta menerapkan operasi hitung bilangan bulat dan bilangan pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi.

KD 4.1 Menggunakan pola dan generalisasi untuk menyelesaikan masalah.

Indikator Materi Bilangan Bulat:

3.1.1 Menjelaskan pengertian himpunan bilangan bulat 3.1.2 Membandingkan antar bilangan bulat.

(9)

3.1.4 Menyelesaikan operasi tambah, kurang, kali, bagi, dan operasi campuran.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Shoimin (2017: 174), langkah-langkah pembelajaran dalam menggunakan model snowball throwing yaitu: (1) menyampaikan tujuan pembelajaran, guru menyampaikan materi yang

Karakteristik substrat maupun sedimennya pada Kawasan Pantai Ujong Pancu sendiri memiliki karateristik sedimen yang didominasi oleh pasir halus dimana pada

penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “ PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN METODE MENGAJAR MAHASISWA PRAKTIKAN PPL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI ”..

Pembinaan yang dilakukan terhadap guru- guru menurut Sahertian (1982:32) adalah usaha untuk membantu guru-guru melihat dengan jelas kaitan antara tujuan-tujuan pendidikan, agar lebih

Tabel 5.3 Realisasi Pendapatan Pemerintah Kabupaten Minahasa Menurut Jenis Pendapatan (juta rupiah), 2012-2015. Sumber: Kabupaten Minahasa Dalam Angka

Kepuasan responden di Instalasi Rawat Inap RSUD Tugurejo Semarang kategori tinggi adalah 38 responden ( 38 % ) dan kategori sedang 62 responden ( 62 % ), dengan

Bosowa Berlian Motor Makassar dalam meningkatkan keputusan pembelian dengan memperbaiki brand image dari produk yang ditawarkan yang mampu memberikan ketertarikan

Edukasi pada program acara Asyik Belajar Biologi dalam Mata Pelajaran. IPA