• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASPEK EKONOMI DAN KEUANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ASPEK EKONOMI DAN KEUANGAN"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

ASPEK EKONOMI DAN

KEUANGAN

(2)

 Jumlah dana modal tetap dan modal kerja yang dibutuhkan

 Struktur permodalan, perbandingan modal sendiri

dan pinjaman; sumber pinjaman yang diharapkan dan persyaratannya

 Kemampuan proyek memenuhi kewajiban finansial,

mendatangkan laba dan manfaat sosial-ekonomi lainnya

(3)

biaya kegiatan pra-investasi,

biaya pengadaan tanah, gedung, mesin, peralatan, kendaraan

biaya pengadaan modal tetap biaya pengadaan teknologi biaya produksi percobaan

biaya bunga pinjaman selama periode pembangunan proyek.

biaya tak terduga.

DANA MODAL TETAP

(4)

JUMLAH DANA MODAL TETAP

PROYEK :

NO KELOMPOK BIAYA RUPIAH VALUTA ASING JUMLAH

1. Pra-investasi

a) Perijinan b) Riset/Studi

c) Evaluasi Partner

2. Tanah

a) Pembelian

b) Penyiapan, pematangan c) Prasarana

d) Pengosongan

3. Gedung dan Bangunan Lain

a) Bangunan

(5)

Lanjutan …….. JUMLAH DANA MODAL TETAP

NO KELOMPOK BIAYA RUPIAH VALUTA ASING JUMLAH

4. Mesin dan Peralatan

a) Pembelian b) Pemasangan c) Instalasi Listrik

5. Kendaraan

a) Pembelian b) Pengurusan

6. Pengadaan Teknologi

7. Bunga Pinjaman selama pembangunan

8. Produksi Percobaan

(6)

DANA MODAL KERJA

biaya bahan baku

biaya bahan pembantu

biaya bahan setengah jadi biaya barang jadi

piutang dagang

cadangan uang tunai dll.

DANA MODAL KERJA

DANA UNTUK MEMUTAR RODA OPERASI PROYEK

(7)

JUMLAH DANA MODAL KERJA NETTO

PROYEK :

NO KELOMPOK BIAYA DASAR PERHITUNGAN JUMLAH

1. Harta Lancar

a) Persediaan

- Bahan baku lokal - Bahan baku import - Bahan setengah jadi - Bahan jadi

b) Piutang Dagang c ) Kas

Jumlah Harta Lancar

…… bulan

2. Hutang Lancar

a) Hutang Dagang b) Lain-lain

Jumlah Hutang Lancar

(8)

STRUKTUR PERMODALAN

Modal sendiri

Pinjaman

• kredit bank pemerintah (jangka pendek, jangka panjang)

(9)

STRUKTUR PERMODALAN

PROYEK :

A. JUMLAH BIAYA PROYEK

(US$’000) (Rp juta) a) Modal Tetap

Tanah Bangunan

Mesin dan peralatan Teknologi

Pra-investasi

Bunga selama periode pembangunan Produksi percobaan

Biaya tak terduga

b) Modal Kerja Netto

(10)

Lanjutan ……….. STRUKTUR PERMODALAN

B. SUMBER DANA PEMBIAYAAN

( US$’000 ) ( Rp juta) a) Modal sendiri

b) Pinjaman

Kredit jangka pendek, Bank Pemerintah Kredit jangka panjang, Bank Pemerintah

Kredit jangka panjang, Lembaga Keuangan Asing

(11)
(12)

 Mampu memenuhi kewajiban finansial kedalam :

beban pembiayaan operasi seperti pembelian bahan

baku, bahan pembantu, pembayaran gaji/upah

karyawan dan penyediaan piutang dagang

 Mampu memenuhi kewajiban finansial keluar :

pembayaran pinjaman beserta bunganya serta dapat mendatangkan keuntungan yang layak.

(13)

PROSEDUR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PENENTUAN ALTERNATIF

PENENTUAN HORISON PERENCANAAN

ESTIMASI ALIRAN KAS

PENENTUAN MARR

MEMBANDINGKAN ALTERNATIF

(14)

1. Penentuan Alternatif

Dilakukan oleh

mereka yang mengetahui

permasalahan teknis pada bidang investasi yang direncanakan.

JENIS SIFAT ALTERNATIF

Independent

Mutually

(15)

Contoh 1) : Akan dievaluasi 3 alternatif investasi dengan kebutuhan dana untuk investasi awal sbb : A (Rp 20 juta), B ( Rp 30 juta ) dan C ( Rp 50 juta). Dana yang tersedia Rp 50 juta. Alternatif B tergantung pada alternatif A; alternatif A dan C bersifat mutually exclusive

No Alt A Alt B Alt C Keterangan

1 - - - Ok

2 √ Ok

3 √ B tergantung A

4 √ Ok

5 √ √ Ok

6 √ √ Dana tidak cukup,

Mutually exclusive

7 √ √ B tergantung A,

Dana tidak cukup

8 √ √ √ Mutually exclusive,

(16)

 Horison Perencanaan merupakan periode dimana

analisa ekonomi teknik dilakukan

 Horison perencanaan tidak selalu dipengaruhi oleh

umur teknis dan umur depresiasi suatu peralatan atau investasi

 Horison Perencanaan digunakan sebagai bingkai

waktu untuk membandingkan alternatif-alternatif yang secara realistis menunjukkan periode waktu yang bisa memberikan estimasi aliran kas yang cukup akurat

(17)

 Penentuan horison perencanaan tergantung pada jenis

investasi atau aset. Aset yang termasuk produk yang perkembangan teknologinya cepat membutuhkan horison perencanaan yang lebih pendek dibanding dengan produk teknologi menengah yang tidak terlalu peka terhadap perkembangan teknologi.

 Tiga situasi berkaitan dengan penentuan horison

(18)

• Menggunakan kelipatan persekutuan terkecil alternatif yang dipertimbangkan

1

• Menggunakan ukuran deret seragam dari aliran kas setiap alternatif

2

• Menggunakan umur alternatif yang lebih pendek

3

• Menggunakan umur alternatif yang lebih panjang

4

• Menggunakan suatu periode yang umum dipakai

5

(19)

 Estimasi aliran kas dibuat dengan pertimbangan prediksi

kondisi yang akan datang dan berdasarkan kecenderungan yang digambarkan oleh data masa lalu

 Aliran kas bisa digambarkan dengan diagram aliran kas.

Diagram aliran kas adalah suatu ilustrasi grafis dari transaksi ekonomi yang digambarkan pada garis skala waktu. Skala waktu digambarkan dengan garis horisontal, aliran kas digambarkan dengan garis vertikal. Aliran kas masuk digambarkan dengan panah ke atas dan aliran kas keluar digambarkan dengan panah ke bawah.

 Diasumsikan aliran kas terjadi pada akhir periode bunga

(20)

Aliran kas masuk (panah ke atas )

(skala waktu (garis horisontal)

Aliran kas keluar (panah ke bawah)

Dalam mengestimasi aliran kas, semua biaya dan pendapatan selama periode perencanaan termasuk nilai sisa digambarkan dengan lengkap

(21)

Estimasi Pendapatan

 Berdasarkan rencana penjualan (hasil prediksi di atas),

dengan harga/unit yang telah ditentukan, dapat disusun pendapatan selama horison perencanaan berikut :

Estimasi Biaya

estimasi biaya mendasarkan pada Biaya Siklus Hidup : semua pengeluaran yang berkaitan dengan suatu item sejak

dirancang sampai tidak terpakai lagi. Terdiri dari a. biaya awal,

Tahun 0 1 2 3 4 5 6 7 8

Vol. Penjualan (unit) 29.896 65.696 62.982 60.284 66.188 63.474 60.776 66.680

Harga(Rp.000/unit) 80 82 85 87 90 92 92 93

(22)

Pengertian Biaya

biaya diartikan sebagai pengorbanan yang dilakukan agar memperoleh barang atau jasa. Pengorbanan dapat diukur dengan uang tunai yang dibelanjakan, aktiva tetap yang ditransfer, jasa yang diberikan dsb (Ray H. Garrison,1999)

biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh

penghasilan atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan. (Supriyono, 2000)

(23)

Penggolongan Biaya

Biaya digolongkan sebagai berikut (Mulyadi 2005)

Menurut objek pengeluaran, yaitu penggolongan yang didasarkan pada penjelasan singkat mengenai suatu objek pengeluaran, contoh : pengeluaran yang berhubungan

dengan listrik disebut “biaya listrik”.

Menurut fungsi pokok dalam perusahaan,

digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu: (a). Biaya Produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi suatu produk. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku langsung , biaya

(24)

…….

Penggolongan Biaya

. (b). Biaya Pemasaran, adalah biaya-biaya yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk,

contoh : biaya iklan, biaya promosi, biaya sampel, dll.

(c). Biaya Administrasi dan Umum, adalah biaya yang digunakan untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk, contoh : gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll.

 dalam perusahaan manufaktur biaya operasi total (harga pokok

(25)

…….

Penggolongan Biaya

(b). Biaya tak langsung adalah biaya yang sulit atau tidak mungkin ditentukan langsung pada suatu operasi,

produk atau proyek. Biaya tak langsung terdiri dari biaya bahan tak langsung, biaya tenaga kerja tak langsung dan biaya lain yang sejenis. Biaya overhead adalah biaya

selain biaya langsung.

Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang Dibiayai. (a). Biaya langsung adalah biaya yang

dengan mudah dapat ditentukan pada suatu operasi, produk atau proyek. Terdiri dari biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.

bahan baku langsung

Tenaga kerja langsung

(26)

Menurut Hubungannya Dengan Volume Produksi, terdiri dari (1). Biaya tetap adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh tingkat kegiatan atau volume produksi, misal biaya penyusutan (2). Biaya variabel adalah biaya yang secara proporsional dipengaruhi oleh tingkat kegiatan, misal biaya bahan baku langsung. (3). Biaya semivariabel adalah biaya

yang memiliki komponen tetap dan komponen variabel, misal biaya listrik, telpon . (4). Biaya Semi Fixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume

kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.

 Untuk tujuan analitis, umumnya biaya diklasifikasikan sebagai biaya tetap atau biaya variabel. Biaya semivariabel harus dipisahkan kedalam komponen biaya tetap dan variabel.

(27)

Grafik Perilaku Biaya

Tingkat Kegiatan Biaya Variabel Total

Biaya total

Biaya Variabel per Unit

biaya per unit

Biaya Tetap per Unit

Biaya per unit

Tingkat Kegiatan Biaya Tetap Total

(28)

500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 100.000 200.000 400.000 300.000 500.000 700.000 600.000 800.000 900.000 1.000.000 0 Biaya

Grafik Biaya Total

Grafik Biaya Tetap

Grafik Biaya Variabel

Biaya Variabel: 200 X

Biaya Tetap: 390.000

Hubungan Fungsional Biaya Tetap dan Biaya Variabel

(29)

Hubungan Korelatif Biaya Semivariabel

100 500 700 900

2000 4000 8000 6000 10.000 12.000

200 400 600 800

(30)

 Hubungan biaya dengan kegiatan dalam biaya

semivariabel umumnya bersifat korelatif bukan fungsional, oleh karena itu perlu metoda estimasi untuk memisahkan komponen secara tepat.

 Dikenal tiga metode pemisahan biaya

semivariabel yaitu: metode tinggi-rendah

(high-low method), metode pengepasan grafis

(graphical fitting method) dan metode regresi

(31)

1. Metode tinggi-rendah

Pada metode ini pemisahan biaya hanya mendasarkan pada data tertinggi dan terendah pada suatu periode. Contoh : diketahui data biaya

semivariabel ( Y ) dan volume produksi (X) selama 12 bulan

X Y

Tingkat kegiatan tertinggi 610 7100

Tingkat kegiatan terendah 380 4800

Selisih 230 2300

Biaya variabel/unit = 2300/230 = 10

Dengan mengambil tingkat kegiatan tertinggi : Biaya tetap = 7100 – 10 (610) = 1000

Dengan mengambil tingkat kegiatan terendah: Biaya tetap = 4800 – 10 (380) = 1000

(32)

2. Metoda Pengepasan Grafis

Pada metoda ini semua titik dipertimbangkan untuk menemukan garis estimasi. Metoda ini mengandalkan kemampuan visual seseorang sehingga tidak praktis dan tidak objektif.

3. Metoda Regresi

Metode ini mirip dengan pengepasan grafis tetapi dilakukan dengan cara mencari angka terkecil

penjumlahan kuadrat penyimpangan dari garis estimasi.

Meregresi adalah menghubungkan satu atau beberapa variabel

independen dengan variabel dependen untuk menentukan apakah satu variabel independen atau lebih menjelaskan variasi variabel dependen. Biaya semivariabel sebagai variabel dependen (Y), tingkat kegiatan

(33)

∑ Y = a n + b ∑ X

∑ X Y = a ∑ X + b ∑ X2

atau : b = ( n ∑ X Y – ∑ X ∑ Y )/( n ∑ X2 – (∑ X)2 )

a = ( ∑ Y – b ∑ X )/n

Y = a + b X

Y = total biaya semi variabel a = total biaya tetap

(34)
(35)

Metode Regresi dengan WinQS

(36)

Menurut Jangka Waktu Manfaatnya, (1). Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), yaitu pengeluaran yang akan memberikan manfaat/benefit pada periode akuntansi atau pada periode akuntansi yang akan datang.

(37)

Contoh 2) Aliran kas

Aliran Kas Netto

PT Bulan Purnama (Rp juta)

Tahun 0 1 2 3 4 5

Program produksi/ penjualan

Konstruksi 70% 90% 90% 100% 100%

A. Aliran Kas Masuk

Hasil penjualan - 3.500 4.500 4.500 5.000 5.000

JUMLAH - 3.500 4.500 4.500 5.000 5.000

B. Arus Kas Keluar

1. Investasi awal 2. Biaya operasional

dan perawatan

2.000

2.825 3.675 3.675 4.175 4.050

JUMLAH 2.000 2.825 3.675 3.675 4.175 4.050

C. Selisih Kas (2.000) 675 825 825 825 950

(38)

Contoh 3) : (untuk prosedur 2 dan 3)

Estimasi aliran kas

Akhir Tahun Aliran Kas Netto

Proyek A Proyek B

0 - 200 juta -160 juta

1 50 juta 80 juta

2 70 juta 90 juta

3 80 juta 85 juta

4 85 juta 95 juta

5 95 juta

6 90 juta

(39)

Akhir Tahun

Aliran kas Netto

Proyek A Proyek B

0 - 200 juta -160 juta

1 50 juta 80 juta

2 70 juta 90 juta

3 80 juta 85 juta

4 85 juta 95 juta -160 juta

5 95 juta 80 juta

6 90 juta - 200 juta 90 juta

7 50 juta 85 juta

8 70 juta 95 juta -160 juta

9 80 juta 80 juta

(40)

 Secara umum nilai uang senantiasa berubah (turun)

seiring dengan berjalannya waktu

 Dikenal 2 jenis bunga berkaitan dengan konsep nilai

uang dari waktu, yaitu bunga sederhana dan bunga majemuk

Bunga sederhana, besarnya bunga dihitung dari induk

tanpa memperhitungkan bunga yang telah diakumulasikan pada periode sebelumnya

Bunga majemuk, besarnya bunga pada suatu periode

dihitung berdasarkan besarnya induk ditambah dengan besarnya bunga yang telah terakumulasi pada periode

(41)

 Bunga majemuk terbagi menjadi bunga majemuk diskrit

dan bunga majemuk kontinyu.

 Pemajemukan diskrit berarti dalam satu periode (misal

setahun), banyaknya periode pembungaan (periode pemajemukan) dalam jumlah tertentu.

 Pemajemukan kontinyu berarti dalam satu periode

(misal setahun), banyaknya periode pembungaan

(periode pemajemukan) adalah tak berhingga.

 Rasio dari bunga yang dibayarkan terhadap induk

dalam suatu periode waktu (dinyatakan dalam

(42)
(43)
(44)
(45)
(46)

Bunga Majemuk Diskrit

F = P (1 + i)n

nilai (1 + i)n dapat dilihat pada tabel F/P,i,n Jadi F = P (F/P,i,n)

Contoh : P = 1.000, i = 0,10, n = 3

F = P (1 + i)n ; F = 1.000 (1 + 0,10)3 = 1.331

(47)

Dengan cara yang sama diperoleh hubungan sbb:

P = F (P/F,i,n)

F = A (F/A,i,n) ; A = F (A/F,i,n) P = A (P/A,i,n) ; A = P (A/P,i,n) P = G (P/G,i,n) ; A = G (A/G,i,n)

(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)

A = A1 + A2

A = A1 + G ( A/G,i,n)

(56)

Catatan : perlu

(57)

 Pemajemukan kontinyu

Karena transaksi moneter mungkin berlangsung setiap saat, maka pemajemukan sebenarnya berlangsung dalam

jumlah yang banyak sekali dalam setahun. Pemajemukan kontinyu berarti dalam setahun banyaknya periode

pemajemukan adalah tak terhingga

 Tingkat Bunga Efektif dan Nominal

Istilah bunga nominal dan bunga efektif mengacu pada perbedaan antara bunga sederhana dan bunga majemuk, yaitu apakah bunga yang dihasilkan oleh induk akan berbunga pada periode-periode berikutnya atau hanya induknya saja yang

(58)

Tingkat bunga nominal tahunan : perkalian antara jumlah periode pemajemukan pertahun dengan tingkat bunga per periode

r = m × i

dengan : r = tingkat bunga nominal (tahunan)

i = tingkat bunga nominal (atau tingkat bunga efektif) perperiode pemajemukan

m = jumlah pemajemukan tiap tahun

Tingkat bunga efektif : tingkat bunga tahunan termasuk efek pemajemukan dari setiap periode yang kurang dari satu tahun.

(59)

4. Penentuan MARR

100 juta

2012 2013 115 juta 2014 131 juta

LAYAK ?

(60)

.

.

TARGET MARR

Minimum Attractive Rate of Return

(61)

5. Membandingkan Alternatif

P

Metode nilai sekarang (Present Worth)

A

Metode deret seragam (Annual Worth)

F

Metode nilai mendatang (Future Worth)

i

Metode tingkat pengembalian (Rate of Return)

n

Metode periode pengembalian (Payback Period)

• P, A, F, i, n

(62)

Contoh 4) Aliran kas

Aliran Kas Netto

PT Bulan Purnama (Rp juta)

Tahun 0 1 2 3 4 5

Program produksi/ penjualan

Konstruksi 700 900 900 1000 1000

A. Aliran Kas Masuk

Hasil penjualan - 3.500 4.500 4.500 5.000 5.000

JUMLAH - 3.500 4.500 4.500 5.000 5.000

B. Arus Kas Keluar

1. Investasi awal 2. Biaya operasional

dan perawatan

2.000

2.825 3.675 3.675 4.175 4.050

JUMLAH 2.000 2.825 3.675 3.675 4.175 4.050

C. Selisih Kas (2.000) 675 825 825 825 950

D. Nilai Sisa Harta Tetap - - - 150

(63)

Metode Nilai Sekarang (Present Worth)

Pada metode ini semua aliran kas selama horison

perencanaan dikonversikan menjadi nilai sekarang (P). Rencana investasi dikatakan layak ( menguntung kan) jika pada MARR tertentu menghasilkan P(W) atau NPV

(Net Present Value) ≥ 0. Jika proyek dibandingkan

hanya berdasarkan ongkos maka pilih proyek dengan P(W) terkecil biayanya.

 Jika MARR contoh 4 di atas adalah 15%/tahun, maka

(64)

NPV = ̶ 2.000 + 675 (P/F,15%,1) + 825 (P/A,15%,3) (P/F,15%,1) + 1.100 (P/F,15%,5)

(65)

Metode Deret Seragam (Annual Worth)

 Pada metode ini semua aliran kas selama horison

perencanaan dikonversikan kedalam deret seragam (A). Rencana investasi dikatakan layak ( menguntung kan) jika pada MARR tertentu menghasilkan A(W) ≥ 0. Jika proyek dibandingkan hanya berdasarkan ongkos maka pilih proyek dengan A(W) terkecil biayanya.

 AW = P (A/P,15%,5)

(66)

Metode Nilai Mendatang (Future Worth)

 Pada metode ini semua aliran kas selama horison

perencanaan dikonversikan menjadi nilai mendatang (F). Rencana investasi dikatakan layak ( menguntung kan) jika pada MARR tertentu menghasilkan F(W) ≥ 0. Jika proyek dibandingkan hanya berdasarkan ongkos maka pilih proyek dengan F(W) terkecil biayanya.

 FW = P (F/P,15%,5)

(67)

Metode Tingkat Pengembalian (Rate of Return)

 Rate of Return (ROR) merupakan tingkat bunga ( i )

yang menyebabkan terjadinya keseimbangan antara semua pengeluaran dan pemasukan pada suatu

periode tertentu. Jadi pada metode ini adalah

menentukan nilai i sehingga P = 0, atau F = 0 atau A = 0. Rencana investasi dikatakan layak jika i (ROR) atau Internal Rate of Return (IRR) ≥ MARR

 Pada kasus dimana terdapat sejumlah alternatif yang

bersifat mutually exclusive, pemilihan alternatif

(68)

Berdasarkan contoh 4, cari pada i berapa % sehingga NPV = 0. Akan dicoba untuk i = 25% dan i = 30%

NPV = ̶ 2.000 + 675 (P/F,25%,1) + 825 (P/A,25%,3)

(P/F,25%,1) + 1.100 (P/F,25%,5)

(69)

NPV = ̶ 2.000 + 675 (P/F,30%,1) + 825 (P/A,30%,3) (P/F,30%,1) + 1.100 (P/F,30%,5)

= ̶ 2.000 + 675 (0,7692) + 825 (1,8161) (0,7692) + 1.100 (0,2693) = − 32,0811

(70)

 Langkah-langkah IROR

1. Hitung ROR masing-masing alternatif

2. Bandingkan ROR masing-masing alternatif dengan MARR, buang alternatif yang ROR < MARR

3. Urutkan alternatif dengan ROR ≥ MARR mulai dari investasi awal yang terkecil

4. Hitung IROR mulai dari investasi terkecil dengan investasi terkecil berikutnya

(71)

Metode Periode Pengembalian (Payback Period)

 Pada dasarnya payback Period adalah jumlah periode

(n) yang diperlukan untuk mengembalikan (menutup) ongkos investasi dengan tingkat pengembalian tertentu. Payback Period berarti menentukan nilai n sehingga P = 0, atau F = 0 atau A = 0.

 Rencana investasi dikatakan layak jika periode

(72)

 Berdasarkan contoh 4), cari pada periode berapa tahun

sehingga NPV = 0. Untuk itu perlu prediksi nilai sisa jika asset tersebut digunakan sebelum umur ekonomisnya. Misal nilai sisa akhir tahun 1,2,3,4 masing-masing 850 juta, 650 juta, 450 juta dan 300 juta.

NPV(2tahun)= ̶ 2.000+675 (P/F,15%,1) + 1475 (P/F,15%,2)

= ̶ 2.000 + 675 (0,8696) + 1475 (0,7561) = - 297,7725

NPV(3tahun)= ̶ 2.000+675 (P/F,15%,1) + 825 (P/F,15%,2) +1275 (P/F,15%,3)

(73)

Metode Manfaat Biaya (Benefit Cost Ratio)

Metode BC ratio umumnya digunakan untuk meng

evaluasi proyek-proyek pemerintah. Suatu proyek

dikatakan layak jika rasio antara manfaat terhadap biaya yang dibutuhkan (B/C) ≥ 1.

B = semua manfaat setelah dikurangi dampak negatif dinyatakan dengan nilai uang.

C = semua ongkos setelah dikurangi besarnya peng hematan

(74)

Contoh benefit, disbenefit dan ongkos proyek jalan tol.

Benefit bagi masyarakat umum :

- Penurunan biaya operasional kendaraan - Perjalanan menjadi singkat dan lancar - Peningkatan keamanan lalulintas

- Kemudahan mengendarai kendaraan

- Peningkatan harga tanah disekitar jalan tol

Disbenefit bagi masyarakat umum :

- Pengurangan lahan pertanian

(75)

Ongkos yang ditanggung oleh pemerintah

- Ongkos konstruksi - Ongkos perawatan - Ongkos administratif

Pendapatan bagi pemerintah

- Pendapatan dari iuran jalan tol pemakai jalan

(76)

Analisis Finansial Menggunakan Excel

 Nilai Net Present Value (NPV) maupun Internal Rate of

(77)
(78)
(79)

5. Analisis Suplemen

 Pada analisis yang telah dilakukan di atas, diasumsi

kan bahwa nilai-nilai parameter dari model diketahui dengan pasti.

 Pada kenyataannya berbagai parameter seperti horison

perencanaan, MARR, aliran kas dsb masih dalam bentuk estimasi yang mengandung ketidakpastian.

 Secara umum ada empat faktor yang menjadi sumber

ketidakpastian yaitu : kemungkinan estimasi yang tidak akurat akibat sedikitnya informasi, tipe bisnis dan

(80)

 Metode yang digunakan untuk menangani

ketidakpastian antara lain adalah : 1. Analisis BEP (Break Even Point)

(81)

Analisis BEP (Break Even Point)

Analisis BEP dapat digunakan untuk :

1. Menentukan nilai MARR dimana dua alternatif proyek sama baiknya

NPV

MARR 5% 10% 15% 20% 25%

Alt A

Alt B

o Pada MARR 15%, alt A sama baiknya dengan

alt B..

o Pada MARR < 15 % alt A lebih baik dibanding

alt B.

o Pada MARR > 15 % alt B lebih baik dibanding

alt A.

o Alt A layak pada MARR ≤ 19%, Alt B layak pada

(82)

2. Menentukan tingkat produksi dimana dua atau lebih alternatif sama baiknya

Biaya

Vol produksi (unit) 100 200 300 400 500

Alt A

Alt B

o Pada vol produksi 300 unit alt A sama baiknya dengan

alt B..

o Pada vol produksi > 300 unit alt A lebih baik dibanding

alt B.

o Pada vol produksi < 300 unit alt B lebih baik dibanding

(83)

3. Melakukan analisis buat beli

Biaya

kebutuhan (unit) 100 200 300 400 500

buat bel

i

o Pada tingkat kebutuhan 300 unit alt buat sama baiknya dengan alt

beli

o Pada tingkat kebutuhan > 300 unit alt buat lebih baik dibanding alt

beli.

(84)

4. Menentukan lamanya periode (atau banyaknya unit yang harus diproduksi) agar total pemasukan sama dengan total pengeluaran

Rp

100 200 300 400 500

TC bel

i

o Pada tingkat kebutuhan 300 unit, impas (TR =TC) o Pada tingkat kebutuhan > 300 unit, untung (TR > TC) o Pada tingkat kebutuhan < 300 unit, rugi (TR < TC)

(85)

Contoh 4

PT ABC Indonesia merencanakan untuk

memproduksi produk baru yang membutuhkan

ongkos awal Rp 150 juta, ongkos operasional dan perawatan Rp 35.000,-/jam serta ongkos lain Rp 75

juta/tahun. Berdasarkan waktu standar dapat

(86)

 Titik impas diperoleh jika AC (annual cost) = AR (annual

revenue).

AC = 150 juta (A/P,20%,10) + 75 juta + 0,150 (35.000) X = 150 juta (0,23852) + 75 juta + 5.250 X

AR = 15.000 X

110,778 juta = 9.750 X

X = 11.362 unit/tahun

Jadi rencana investasi tersebut layak jika yang diproduksi

(87)

 Soal Latihan 2

Seorang ahli diserahi tugas untuk melakukan analisis buat beli 2 buah komponen yang akan digunakan untuk melakukan inovasi pada produk yang menjadi andalan perusahaan. Data teknis dan finansial pembuatan kedua komponen ditunjukkan oleh tabel berikut :

KOMPONEN A KOMPONEN B

Investasi awal Rp 200.000.000,00 Rp 350.000.000

Biaya tenaga kerja/unit Rp 2.000,00 Rp 2.500,00

Biaya bahan baku/unit Rp 3.000,00 Rp 2.500,00

Biaya overhead/tahun Rp 18.000.000,00 Rp 15.000.000,00

Umur ekonomis (tahun) 5 7

(88)

Jika diasumsikan tidak ada biaya lain yang

terlibat dalam proses pembelian komponen,

(89)

Analisa Sensitifitas

Analisa ini digunakan untuk mengetahui seberapa

sensitif

suatu

keputusan

terhadap

perubahan

parameter yang mempengaruhinya.

Analisa sensitifitas dilakukan dengan mengubah

nilai suatu parameter pada suatu saat untuk dilihat

bagaimana pengaruhnya terhadap aseptabilitas

suatu alternatif investasi.

Parameter

yang

biasanya

berubah

dan

(90)

Contoh 5

Sebuah

alternatif

investasi

diperkirakan

membutuhkan dana awal Rp 10.000.000,00

dengan nilai sisa nol diakhir tahun ke 5.

Pendapatan

tahunan

diperkirakan

Rp

3.000.000,00.

Perusahaan

menggunakan

(91)

NPV = - 10 juta + 3 juta (P/A, 12%,5)

= - 10 juta + 3 juta (3,6048) = 0,8144 juta Jika pendapatan naik 25 %

NPV = - 10 juta + 3,75 juta (3,6048) = 3,518 juta Jika pendapatan turun 25 %

NPV = - 10 juta + 2,25 juta (3,6048) = - 1,889 juta

Jadi sifat perubahan pendapatan sebesar 25 % adalah sensitif. Alternatif diatas menjadi tidak layak jika

(92)

Analisis sensitifitas Contoh 4

Aliran Kas Netto

PT Bulan Purnama (Rp juta)

Tahun 0 1 2 3 4 5

Program produksi/ penjualan

Konstruksi 700 900 900 1000 1000

A. Aliran Kas Masuk

Hasil penjualan - 3.500 4.500 4.500 5.000 5.000

JUMLAH - 3.500 4.500 4.500 5.000 5.000

B. Arus Kas Keluar

1. Investasi awal 2. Biaya operasional

dan perawatan

2.000

2.825 3.675 3.675 4.175 4.050

JUMLAH 2.000 2.825 3.675 3.675 4.175 4.050

C. Selisih Kas (2.000) 675 825 825 825 950

D. Nilai Sisa Harta Tetap - - - 150

(93)
(94)
(95)

Berdasarkan analisis sensitifitas

 Proyek tetap layak, jika volume penjualan turun 13,08

%, dengan parameter yang lain tetap.

 Jika diinginkan NPV = Rp 1000,- maka volume

penjualan harus dinaikkan 3,87%, dengan parameter yang lain tetap.

 Jika penjualan naik 3,87%, IRR = 33,14%

 Proyek tetap layak, jika harga jual turun 5,23 %, dengan

parameter yang lain tetap.

 Proyek tetap layak, jika volume penjualan dan harga

jual, keduanya turun 3,84 %, dengan parameter yang lain tetap.

(96)

7. Memilih Alternatif Terbaik

 Berdasarkan langkah 5 dan 6 dapat ditentukan alternatif

(97)

DEPRESIASI

 Depresiasi : penurunan nilai suatu asset karena waktu

dan pemakaian

 Penyebab depresiasi :

1. Kerusakan fisik akibat pemakaian

2. Perubahan kebutuhan produksi atau jasa 3. Adanya perkembangan teknologi

 Faktor yang mempengaruhi besarnya depresiasi:

(98)

Walaupun depresiasi bukan merupakan aliran kas

(99)

Metode-metode depresiasi

 1. Metode garis lurus (straight line method)

 2. Metode jumlah digit tahun (sum of years digit method)  3. Metode keseimbangan menurun (declining balance

method)

 4. Metode dana sinking (sinking fund method)

(100)

Metode garis lurus

Metode garis lurus didasarkan pada asumsi bahwa berkurangnya nilai suatu asset berlangsung secara linear (proporsional) terhadap waktu atau umur suatu asset.

Dt = (P – S)/N BVt = P – t Dt

Dt = besarnya depresiasi pada tahun ke-t P = ongkos awal asset

S = nilai sisa asset N = umur asset

(101)

Contoh 6

Sebuah peralatan seharga Rp 46 juta membutuhkan biaya pengiriman dan uji coba sebesar Rp 4 juta. Masa pakai

ekonomis 5 tahun dengan perkiraan nilai sisa Rp 5 juta.

Akhir tahun Depresiasi Nilai Buku

0 0 Rp 50 juta

1 Rp 9 juta Rp 41 juta

2 Rp 9 juta Rp 32 juta

3 Rp 9 juta Rp 23 juta

4 Rp 9 juta Rp 14 juta

(102)

Metode jumlah digit tahun

Metode jumlah digit tahun merupakan salah satu

metode yang dirancang untuk membebankan

depresiasi yang lebih besar pada awal periode dan

semakin mengecil pada periode berikutnya.

(103)

Besarnya depresiasi dan nilai buku contoh 6 ditunjukkan oleh tabel berikut :

Akhir tahun

Depresiasi Nilai buku

0 0 Rp 50 juta

1 Rp 15 juta Rp 35 juta

2 Rp 12 juta Rp 23 juta

3 Rp 9 juta Rp 14 juta

4 Rp 6 juta Rp 8 juta

(104)

Metode keseimbangan

menurun

Pada metode ini besarnya depresiasi pada tahun

tertentu

dihitung

dengan

mengalikan

suatu

persentase tetap dari nilai buku asset tersebut pada

akhir tahun sebelumnya.

D

t

= d BV

t-1

B

Vt

= B

Vt-1

D

t
(105)

Akhir tahun

Depresiasi Nilai buku

0 0 Rp 50 juta

1 Rp 20 juta Rp 30 juta

2 Rp 12 juta Rp 18 juta

3 Rp 7,2 juta Rp 10,8 juta

4 Rp 4,32 juta Rp 6,48 juta

5 Rp 2,592 juta (1,48

juta)

Rp 3,888 juta (5 juta)

(106)

Metode sinking fund

Pada metode ini diasumsikan bahwa penurunan

nilai suatu asset semakin cepat dari suatu periode

ke periode berikutnya, sehingga ditinjau dari pajak

yang harus ditanggung oleh perusahaan metode

ini

tidak

menguntungkan.

Peningkatan

ini

diakibatkan oleh penggunaan konsep nilai waktu

dari uang sehingga besarnya depresiasi akan

meningkat seirama dengan tingkat bunga yang

berlaku.

D

t

= ( P

S ) (A/F, i%, N)(F/P, i%,

(107)

Dari contoh 6 jika i = 15 %, maka :

D1 = (50jt – 5 juta)(A/F,15%,5)(F/P, 15%, 0)

= 45 juta (0,1483)(1) = 6,6735 juta, dengan cara yang sama nilai D2 …. D5 ditunjukkan oleh tabel berikut :

Akhir tahun

Depresiasi Nilai buku

0 - Rp 50 juta

1 Rp 6,6735 juta Rp 43,3265 juta

2 Rp 7,6745 juta Rp 35,6520 juta

3 Rp 8,8257 juta Rp 26,8263 juta

4 Rp10,1497 juta Rp 16,6766 juta

(108)

Metode unit produksi

Apabila penyusutan suatu asset lebih ditentukan oleh intensitas pemakaiannya dibandingkan dengan lamanya alat tersebut dimiliki maka depresiasinya bisa didasarkan atas unit produksi dari asset tersebut.

Dt = Ut/U × (P − S) BVt = BVt-1 – Dt

(109)

Akhir tahun

Depresiasi Nilai buku

0 - Rp 50,00 juta

1 Rp 8,10 juta Rp 41,90 juta

2 Rp 9,90 juta Rp 32,00 juta

3 Rp 9,00 juta Rp 23,00 juta

4 Rp 8,55 juta Rp 14,45 juta

(110)

PENGARUH PAJAK PADA ANALISIS FINANSIAL

Beberapa definisi dalam perhitungan pajak

 Pendapatan kotor (gross income=GI) : jumlah semua

pendapatan baik yang berasal dari penjualan maupun bunga selama satu periode akuntansi

 Pengeluaran (expenses=E) : ongkos-ongkos yang harus

ditanggung ketika terjadi transaksi bisnis, termasuk

pengeluaran bunga atas pinjaman modal dan

pengeluaran-pengeluaran lainnya

 Pendapatan terkena pajak (taxable income=TI) : jumlah

pendapatan yang akan dikenai pajak pendapatan

(111)

TI = GI – E – D D = depresiasi

Pendapatan kapital (capital gain=CG) adalah suatu

pendapatan yang diperoleh apabila harga jual suatu asset (SP) melebihi harga belinya (PP)

CG = SP – PP

Apabila penjualan berlangsung dalam selang yang kurang dari satu tahun sejak saat pembelian asset maka

pendapatan tersebut dinamakan pendapatan kapital

(112)

Pengaruh model depresiasi terhadap

pajak

 Pemilihan model depresiasi yang tepat bisa

mempengaruhi besarnya nilai present worth pajak yang

harus ditanggung oleh perusahaan. Pengaruh ini

diakibatkan karena besarnya pendapatan terkena pajak dipengaruhi oleh besarnya depresiasi.

TI = BTCF – D P = (TI) T

BTCF = before tax cash flow (aliran kas sebelum pajak) P = besarnya pajak

(113)

Contoh 8. Sebuah asset seharga 45 juta dengan umur ekonomis 5 tahun dan tanpa nilai sisa diakhir umur ekonomisnya. Aliran kas sebelum pajak sebesar Rp 20 juta/tahun. Tingkat pajak 30% dan ROR setelah pajak 10%. Besarnya pajak yang dikenakan apabila menggunakan :

 a) metode depresiasi garis lurus adalah :

PV pajak = 3,3 juta (P/A, 10%,5)

Tahun BTCF Depresia

si

TI Pajak

0 - 45 juta

(114)

 b) metode depresiasi jumlah angka tahun adalah :

PV pajak = 1,5 juta (P/A, 10%, 5)+0,9 juta (P/G, 10%,5) = 1,5 juta (3,7908)+ 0,9 juta(6,8618) =

Tahun BTCF Depresiasi TI Pajak

0 -45juta

1 20 juta 15 juta 5 juta 1,5 juta

2 20 juta 12 juta 8 juta 2,4 juta

3 20 juta 9 juta 11 juta 3,3 juta

4 20 juta 6 juta 14 juta 4,2 juta

(115)

Aliran kas setelah pajak

 Analisa pemilihan alternatif baik dengan beberapa metode

yang telah dijelaskan diatas pada prinsipnya sama antara sebelum dan sesudah pajak. Namun karena nilai-nilai aliran kas antara sesebelum dan sesudah pajak berbeda maka kesimpulan dari analisis di atas bisa berbeda.

Contoh 9. Sebuah peralatan produksi seharga Rp 80 juta diperkirakan mempunyai umur ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa Rp 5 juta. Diperkirakan alat tersebut menghasilkan pendapatan tahunan (Rp 50 juta – 2 juta × n ) dan

pengeluaran tahunan ( Rp 20 juta + 1 juta × n), n adalah tahun terjadinya aliran kas

(116)

Tahu n Pendapata n Pengeluara n BTCF Depresia si

TI Pajak ATCF

0 80 - 80 - 80

1 48 21 27 15 12 3,6 23,4

2 46 22 24 15 9 2,7 21,3

3 44 23 21 15 6 1,8 19,2

4 42 24 18 15 3 0,9 17,1

5 40 25 15 15 0 0 15

5 5 5

NPV aliran kas setelah pajak (dalam jutaan rupiah) :

NPV = − 80+(23,4 – 2,1 A/G,10%,5)P/A,10%,5+5 P/F,10%,5

(117)

Tahu n Pendapata n Pengeluara n BTCF Depresia si

TI Pajak ATCF

0 80 - 80 - 80

1 48 21 27 25 2 0,6 26,4

2 46 22 24 20 4 1,2 22,8

3 44 23 21 15 6 1,8 19,2

4 42 24 18 10 8 2,4 15,6

5 40 25 15 5 10 3,0 12,0

5 5 5

NPV aliran kas setelah pajak (dalam jutaan rupiah) :

NPV = − 80+(26,4 – 3,6 A/G,10%,5)P/A,10%,5+5 P/F,10%,5

(118)

 ROR sebelum pajak

Misal i =12%

NPV = − 80+(27 – 3 A/G,12%,5)P/A,12%,5+5P/F,12%,5 = − 80 +(27 − 3 × 1,7746) 3,6048 + 5 × 0,5674 =

…..

Misal i =15%

NPV = − 80+(27 – 3 A/G,15%,5)P/A,15%,5+10P/F,15%,5

= − 80 +(27 − 3 × 1,7228) 3,3522 + 5 × 0,4972 =……. Dengan interpolasi NPV = 0 diperoleh pada saat i =

12,22%

(119)

 ROR sesudah pajak

Misal i =8%

NPV = − 80+(23,1 – 2,1 A/G, 8%,5)P/A, 8%,5+5 P/F,8%,5 = − 80 +(23,1 − 2,1 × 1,8465) 3,9927 + 5 × 0,6806=…. Misal i =10%

NPV = − 80+(23,1 – 2,1

A/G,10%,5)P/A,10%,5+10P/F,10%,5

= − 80 +(23,1 − 2,1 × 1,8101) 3,7908 + 5 ×

0,6209=…..

(120)

 Dari keempat aspek dalam studi kelayakan di atas faktor

kritisnya sangat tergantung pada kedalaman analisis yang diinginkan. Pada rencana investasi yang berskala besar perlu tingkat ketelitian dan kedalaman yang tinggi sehingga faktor kritisnya juga tinggi. Pada rencana investasi berskala kecil sebaliknya. Bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap studi kelayakan, setiap faktor kritis memiliki bobot yang berbeda.

 Pada aspek keuangan juga perlu diperhatikan dampak

proyek terhadap ekonomi secara nasional, kesempatan kerja, transfer teknologi, pengurangan ketergantungan terhadap negara lain dsb

 Faktor kritis pada aspek keuangan berkaitan dengan

Referensi

Dokumen terkait

menurut Kami perhiasaan juga cocok untuk memasukki masyarakat yang menua, namun untuk pasar di Amerika Serikat sendiri golongan Tua merupakan prospek yang potensial

Kabupaten Bogor Kabupaten Tangerang Kabupaten Bekasi Batas Daerah Aliran Sungai IV... Malasari

Proyek terdiri terdiri dari dari aktifitas aktifitas - - aktifitas aktifitas non non - - rutin rutin yang yang harus. harus diatur

Sehubungan dengan itu juga, adalah menjadi tanggungjawab pihak berkuasa untuk mengawal serta menyelaras semua perkara yang berkaitan dengan Taman Laut dan rizab

Fase precission dimulai ketika pasien masuk kedalam magnet utama dari MRI maka proton-proton dari inti hidrogen akan membentuk jaringan magnetisasi yang memiliki

Dalam pelaksanaan mini project ini, hambatan yang ditemui adalah berbenturan dengan jam pelajaran disekolah, tetapi peserta sudah mencapai harapan dengan jumlah laki- laki 20

Berdasarkan jenis jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan, terdapat 6 (enam) jenis jaminan kesehatan yang memiliki korelasi tinggi, yaitu JPK PNS/veteran/pensiun, JPK

• Asam amino yang secara nutrisi non esensial itu lebih penting bagi sel dari pada asam amino yang secara nutrisi esensial , karena dalam tubuh organisme /