• Tidak ada hasil yang ditemukan

BANKSENTRAL BANK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BANKSENTRAL BANK INDONESIA"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

BANKSENTRAL

(2)

BANKINDONESIA

BANKINDONESIA

(3)

LEGAL

INDEPENDEN

• Pasal 23D UUD 1945

• Ada UU tersendiri sbg landasan hk, yi : UU No. 23 tahun 1999 sbgm tlh diubah dg UU No. 3 Tahun 2004

• Adanya jaminan bhw :

• Pihak lain dilarang melakukan campur tangan

• BI wajib menolak & mengabaikan campur tangan BUDGET INSTITUSIONAL • BI sbg Lembaga • Policy • Operasional (BPK & BSBI)

IndependensiBank Indonesia

IndependensiBank Indonesia

INSTRUMEN INDEPENDEN Piranti moneter :

• Operasi Pasar Terbuka • Tingkat diskonto

• Cadangan wajib minimum • Pemilihan oleh DPR

• Persyaratan kompetensi profesional

• Periodisasi masa jabatan yang tidak terkait dengan kabinet • Dijaminnya hak untuk menolak intervensi (Ps 9)

PERSONAL

• BI sbg Lembaga Negara

(4)

MISI,VISI DANSASARAN

STRATEGISBANK INDONESIA

Misi :

Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui

pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan nasional jangka panjang yang berkesinambungan.

Visi :

Visi :

Menjadi lembaga bank sentral yang dapat dipercaya (kredibel)

secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil.

Nilai-Nilai Strategis

Kompetensi Integritas Transparansi Akuntabilitas -Kebersamaan (KITA - Kompak)

(5)

SasaranStrategis

Sasaran strategis jangka menengah panjang, yaitu : • Terpeliharanya Kestabilan Moneter

• Terpeliharanya Stabilitas Sistem Keuangan

• Terpeliharanya kondisi keuangan Bank Indonesia yang sehat dan akuntabel

• Meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen moneter • Memelihara SSK : (i) melalui efektifitas pengaturan dan

• Memelihara SSK : (i) melalui efektifitas pengaturan dan

pengawasan bank, surveillance sektor keuangan, dan

manajemen krisis serta (ii) mendorong fungsi intermediasi • Memelihara keamanan dan efisiensi sistem pembayaran • Meningkatkan kapabilitas organisasi, SDM dan sistem

informasi

• Memperkuat institusi melalui good governance, efektivitas komunikasi dan kerangka hukum

• Mengoptimalkan pencapaian dan manfaat inisiatif Bank Indonesia.

(6)

TUJUAN DAN TUGAS BANK INDONESIA

TUJUAN DAN TUGAS BANK INDONESIA

Tujuan Tunggal

mencapai dan memelihara kestabilan nilai

rupiah ( kestabilan nilai mata uang

terhadap barang dan jasa, dan kestabilan

terhadap barang dan jasa, dan kestabilan

terhadap mata uang negara lain).

• Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan

untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai

Bank Indonesia serta batas-batas tanggung

(7)

TigaB idangTugas Utama:

1.Menetapkandan melaksanakan

kebijakanmoneter

2.Mengaturdan menjagakelancaran

sistem pembayaran

TUJUAN DAN TUGAS BANK INDONESIA

TUJUAN DAN TUGAS BANK INDONESIA

sistem pembayaran

3.Mengaturdan mengawasibank

• perlu diintegrasiagar tujuan tunggaldapat

dicapais ecaraefektif dan efisien

(8)

TentangBank Indonesia

TentangBank Indonesia

Menetapkan &

melaksanakan Mengatur &

Mengatur dan menjaga Tugas Mencapai dan memelihara kestabilan rupiah Tujuan

• 37 Kantor Bank Indonesia

• 4 Kantor Perwakilan (Singapore, New York, Tokyo, London)

• 5.981 pegawai (as of December 31, 2005)

melaksanakan kebijakan moneter Mengatur & mengawasi Bank menjaga kelancaran sistem pembayaran Tugas Organisasi

(9)

INFLASI = Peningkatan harga secara umum

Inflasi akan

menurunkan daya

TUGAS I : MENJAGA KESTABILAN NILAI

TUGAS I : MENJAGA KESTABILAN NILAI

RUPIAH

RUPIAH

menurunkan daya beli

BI berusaha untuk menjaga tingkat inflasi agar tidak tinggi

(10)

TUGAS 1. MENETAPKAN DAN

TUGAS 1. MENETAPKAN DAN

MELAKSANAKANK EBIJAKAN MONETER

MELAKSANAKANK EBIJAKAN MONETER

• Arah kebijakan didasarkan pada sasaran laju inflasi yang

ingin dicapai (inflation targeting) dengan

memperhatikan berbagai sasaran ekonomi makro

lainnya, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.

• Intermediate target  suku bunga (BI Rate).

• Intermediate target  suku bunga (BI Rate).

• Monetary Instruments (indirect approach):

1. Open Market Operetion, 2. discount rate,

3. reserve requirement.

• Pendekatan pegendalian moneter secara tidak langsung ini telah dilakukan sejak 1983 dengan mekanisme

operasional yang disesuaikan dengan dinamika perkembangan pasar uang di dalam negeri.

(11)

OPENMARKET OPERATION

OPENMARKET OPERATION

• Operasi Pasar Terbuka (OPT) dilaksanakan untuk mempengaruhi likuiditas rupiah di pasar uang, yang akan mempengaruhi tingkat suku bunga.

• OPT dilakukan melalui dua cara, yaitu melalui penjualan

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Intervensi

Rupiah.

Rupiah.

• Penjualan SBI dilakukan melalui lelang sehingga tingkat diskonto yang terjadi benar-benar mencerminkan kondisi likuiditas pasar uang.

• Sedangkan kegiatan intervensi rupiah dilakukan oleh Bank Indonesia untuk menyesuaikan kondisi pasar uang, baik likuiditas maupun tingkat suku bunga.

(12)

RESERVEREQUIREMENT

RESERVEREQUIREMENT

• Kebijakan ini mewajibkan setiap bank

mencadangkan sejumlah aktiva lancar yang

besarnya adalah persentasi tertentu dari

kewajiban segeranya.

• Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 5% dari

dana pihak ketiga yang diterima bank, yang

• Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 5% dari

dana pihak ketiga yang diterima bank, yang

wajib dipelihara dalam rekening bank yang

bersangkutan di Bank Indonesia.

• Apabila Bank Indonesia memandang perlu untuk

mengetatkan kebijakan moneter maka

cadangan wajib tersebut dapat ditingkatkan, dan

demikian pula sebaliknya.

(13)

BIas theLender ofThe LastResort

BIas theLender ofThe LastResort

• Bank Indonesia dapat memberikan kredit atau

pembiayaan berdasarkan prinsip syariah kepada

bank yang mengalami kesulitan likuiditas jangka

pendek yang disebabkan oleh terjadinya

mismatch dalam pengelolaan dana.

mismatch dalam pengelolaan dana.

• Pinjaman tersebut berjangka waktu maksimal 90

hari, dan bank penerima pinjaman wajib

menyediakan agunan yang berkualitas tinggi

serta mudah dicairkan dengan nilai

sekurang-kurangnya sama dengan jumlah pinjaman.

(14)

KEBIJAKANNILAI TUKAR

KEBIJAKANNILAI TUKAR

• Nilai tukar yang stabil diperlukan untuk

terciptanya iklim yang kondusif bagi peningkatan

kegiatan dunia usaha.

• Secara garis besar, sejak tahun 1970, Indonesia

telah menerapkan tiga sistem nilai tukar, yaitu

fixed / pegged exchange rate system

(1970 –

1978),

managed-floating exchange rate

1978),

managed-floating exchange rate

system

( 1978 – 1997),

free floating exchange

rate system

(14 Agustus 1997 - …).

• Untuk menjaga stabilitas nilai tukar, Bank

Indonesia pada waktu-waktu tertentu melakukan

sterilisasi di pasar valuta asing, khususnya pada

saat terjadi gejolak kurs yang berlebihan.

(15)

PengelolaanCadangan Devisa

PengelolaanCadangan Devisa

• Cadangan devisa merupakan posisi bersih aktiva luar negeri Pemerintah dan bank-bank devisa, yang harus dipelihara untuk keperluan transaksi internasional.

• Dalam mengelola cadangan devisa ini, Bank Indonesia lebih mengutamakan tercapainya tujuan likuiditas dan keamanan daripada keuntungan yang tinggi.

keamanan daripada keuntungan yang tinggi. • Bank Indonesia tetap mempertimbangkan

perkembangan yang terjadi di pasar internasional, sehingga tidak tertutup kemungkinan terjadinya

pergeseran dalam portfolio komposisi jenis penempatan cadangan devisa.

• Bank Indonesia menerapkan sistem diversifikasi (untuk pengendalian resiko) berdasarkan jenis valuta asing dan berdasarkan jenis investasi surat berharga.

(16)

Mengatur dan menjaga

kelancaran sistem pembayaran UU Bank Indonesia no. 23 / 1999

TUGAS 2. MENGATUR DAN MENJAGA

TUGAS 2. MENGATUR DAN MENJAGA

KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN

KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN

Sasaran :

Sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan handal

Peran Bank Indonesia

Regulator,Pengawasan, Operator, Peserta, Fasilitator Pengembangan SP

(17)

TUGAS 2. MENGATUR DAN MENJAGA

TUGAS 2. MENGATUR DAN MENJAGA

KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN

KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN

• Sesuai dengan Undang- Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia.

UU No.23 tentang Bank Indonesia (Pasal 1)

“Sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.”

• Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta

mencabut, menarik dan memusnahkan uang dari peredaran.

• Bank Indonesia berwenang melaksanakan, memberi persetujuan dan perizinan atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran seperti sistem transfer dana baik yang bersifat real time, sistem kliring maupun sistem pembayaran lainnya (misalnya sistem pembayaran berbasis kartu).

(18)

BI memesan pencetakan uang kepada Perum Peruri

Perum Peruri Mencetak uang sesuai

MEKANISME PENCETAKAN UANG

MEKANISME PENCETAKAN UANG

KARTAL

KARTAL

uang sesuai pesanan BI Uang selesai dicetak dan diperiksa Uang siap untuk diedarkan

(19)

PERENCANAAN PENGADAAN PENCETAKAN PENGEDARAN

KAS

BI

BI

BANK MASYARAKAT

RUANG LINGKUP TUGAS

RUANG LINGKUP TUGAS

DI BIDANG

DI BIDANG

PENGEDARAN UANG

PENGEDARAN UANG

(20)

TUGAS 2. MENGATUR DAN MENJAGA

TUGAS 2. MENGATUR DAN MENJAGA

KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN

KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN

• Pengembangan sistem pembayaran mengacu

pada

Blue Print Sistem Pembayaran Nasional

yang diarahkan pada

pengurangan risiko

pembayaran antar bank dan

peningkatan

efisiensi pelayanan jasa sistem pembayaran

.

efisiensi pelayanan jasa sistem pembayaran

.

National Payment System Blue Print, Bank Indonesia :

A Payment System is a set of contractual arrangements, operating facilities and technical mechanism used for presentation, authentication, and acceptance of payment orders, and discharge of the resultant financial obligation through the exchange of value between individuals, banks and other entities domestically and cross-border

(21)

TUGAS 2. MENGATUR DAN MENJAGA

TUGAS 2. MENGATUR DAN MENJAGA

KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN

KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN

• Pada sistem pembayarannon tunai, saat

ini penyediaanlayanan jasa pembayaran

sebagianbesar dilakukanoleh perbankan

baik melalui rekeningbank di Bank

baik melalui rekeningbank di Bank

Indonesia,hubungan bilateral antar bank

maupunmelalui jaringan internal bank

(22)

KOMPONENSISTEM PEMBAYARAN

KOMPONENSISTEM PEMBAYARAN

••

Instrumen/ Alat Pembayaran

Instrumen/ Alat Pembayaran

••

MekanismePembayaran

MekanismePembayaran

••

Kelembagaan

Kelembagaan

••

Kelembagaan

Kelembagaan

••

InfrastrukturTeknologi

InfrastrukturTeknologi

(23)

KOMPONENSISTEM PEMBAYARAN

KOMPONENSISTEM PEMBAYARAN

Hukum :

• Mencakup undang-undang, dan peraturan-peraturan

yang terkait dengan Sistem Pembayaran. Termasuk juga aturan main berbagai pihak yang terlibat, misalnya antar bank, antar bank dan nasabah, antar bank dan bank

sentral dll.

• Menjamin adanya aspek legalitas dalam • Menjamin adanya aspek legalitas dalam

penyelenggaraan Sistem Pembayaran. Ketiadaan perangkat hukum tertentu dapat menghambat

pengembangan suatu Sistem Pembayaran.

• Contoh : - pengaturan antara bank dengan nasabah, antar bank, bank dengan bank sentral, pengaturan lembaga, kliring dll

(24)

KOMPONENSISTEM PEMBAYARAN

KOMPONENSISTEM PEMBAYARAN

Instrumen Pembayaran: Kelembagaan :

Meliputi berbagai lembaga yang secara langsung-maupun tidak langsung berperan dalam penyelenggaraan SP a.l : bank sentral, bank, lembaga keuangan, kantor pos, lembaga kliring, pasar modal, penyedia jasa jaringan komunikasi, penerbit kartu kredit, dll.

Instrumen Pembayaran:

Tunai : uang kertas dan uang logam

Non-tunai : - paper based (cek, BG, nota debet, nota

kredit dll)

- card based (ATM, kartu kredit, kartu debit dll)

Card Based E-Money Paper

(25)

KOMPONENSISTEM PEMBAYARAN

KOMPONENSISTEM PEMBAYARAN

Mekanisme Operasional :

Sistem dan mekanisme operasional idealnya harus dapat menjamin kelancaran dan keamanan perpindahan dana, serta kepastian penerimaan dana oleh pihak penerima.

Mekanisme operasional yang termasuk dalam komponen ini antara lain sistem RTGS, kliring, sistem transfer antar bank dan settlement.

Infrastruktur teknis :

Berbagai komponen teknis untuk memproses dan melakukan transfer dana seperti message format, sistem komputer Hw & Sw, jaringan komunikasi, sistem back-up, disaster recovery plan dan lain-lain.

antara lain sistem RTGS, kliring, sistem transfer antar bank dan settlement.

(26)

► Proses settlement untuk

seluruh transfer dana

dilakukan secara net,

secara berkala atau pada akhir hari

► Kebutuhan likuiditas

Net Settlement

► Proses settlement dilakukan

pertransaksi secara real-time

Informasi posisi likuiditas

real-time. Mengurangi risiko

kegagalan settlement

Gross Settlement

METODE SETTLEMENT

METODE SETTLEMENT

► Kebutuhan likuiditas terakumulasi secara berkala atau pada akhir hari

► Kemungkinan terjadi

kegagalan settlement,

karena netto kewajiban >

saldo rekeninig giro bank

► Kebutuhan likuiditas tersebar

sepanjang sistem berjalan

► Mengedukasi Treasury Bank

untuk lebih profesional dan disiplin dalam pengelolaan likuiditas

(27)

MEKANISMERTGS

MEKANISMERTGS

SISTEM BI-RTGS adalah:

Proses penyelesaian akhir transaksi (settlement) pembayaran yang dilakukan per transaksi (individually

process/gross settlement) dan bersifat real time

(electronically processed), dimana rekening bank

(electronically processed), dimana rekening bank

peserta dapat didebit/dikredit berkali-kali dalam sehari sesuai dengan perintah pembayaran dan penerimaan pembayaran.

Sistem BI-RTGS mulai diimplementasikan di seluruh Indonesia pada bulan Oktober 2000

(28)

Settlement for Clearing Figure Settlement for Rp., dari

RTGS sebagai “Settlement Processor” seluruh transaksi pembayaran yang melibatkan rekening giro bank

MEKANISMERTGS

MEKANISMERTGS

CH

SISTEM RTGS

Settlement for Rp., dari •Transaksi For-Ex •Pembayaran Cross-Border Card Based Payment Settlement, transaksi jual-beli surat-surat berharga

(29)

Penyelengara BI Rekening- Rekening Bank Umum

MEKANISME RTGS

MEKANISME RTGS

Bank A Bank B

Komputer Pusat Bank Indonesia

Check Dana RK Bank

Terjadi Grid Lock

- Fasilitas Likuiditas Intrahari (FLI) - Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP)

(30)

MEKANISME KLIRING

MEKANISME KLIRING

UU BI No.23 tahun 1999 :

Pasal 16:

“Bank Indonesia berwenang mengatur sistem kliring antar Bank dalam mata uang rupiah dan atau valuta asing”.

Pasal 17 (1):

“Penyelenggaraan Kegiatan Kliring Antarbank Dalam Mata Uang Rupiah

Dasar Hukum Penyelenggaraan Kliring Bank Indonesia

Pasal 17 (1):

“Penyelenggaraan Kegiatan Kliring Antarbank Dalam Mata Uang Rupiah Dan Atau Valuta Asing Dilakukan Oleh Bank Indonesia Atau Pihak Lain Dengan Persetujuan Bank Indonesia”

Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.1/3/PBI/1999 :

Memuat aturan umum kliring

Surat Edaran Bank Indonesia :

Memuat aturan teknis mengenai penyelenggaraan kliring (sistem kliring, warkat, biaya kliring dll.)

(31)

MEKANISME KLIRING

MEKANISME KLIRING

Bank B Bank D Bank A Cek/BG Transfer ke Bank C Transfer ke Bank C Cek/BG Bank D Transfer ke Bank B Transfer ke Bank C Bank C Penyelenggara Kliring

• Pertukaran warkat dan perhitungan tagihan antar bank dilakukan di penyelenggara kliring

• Penyelesaian tagihan antar bank dilakukan di rekening bank yang ada di Penyelenggara Kliring (Bank cukup membuka rekening di

Penyelenggara Kliring). Cek/BG Bank A Bank C Cek/BG Bank A Transfer ke Bank B Transfer ke Bank D Cek/BG Bank C Transfer ke Bank A Transfer ke Bank B

(32)

Kewajiban ()

(total nilai warkat debet yang diterima serta NK yang

diserahkan)

Tagihan ()

(Total nilai warkat debet yang diserahkan serta NK yang diterima)

Bank A Bank B Bank C Bank D Total Kewajiban

Bank A 90**) 40 80 210 Bank B 70*) 0 0 70 Bank C 0 50 20 70 Bank D 10 30 70 110

PERHITUNGANMULTILATERAL NETTING

PERHITUNGANMULTILATERAL NETTING

DALAMK LIRING

DALAMK LIRING

Bank D 10 30 70 110 Total Tagihan 80 170 110 100 460

*) Tagihan bank A kepada bank B = Kewajiban bank B kepada bank A (misalkan bank A menyerahkan x lembar warkat

debet kepada bank B dan menerima y lembar warkat kredit dari bank B dengan total nilai nominal (x+y) sebesar 70)

**)Kewajiban bank A kepada bank B = Tagihan bank B kepada bank A (misalkan bank A menerima x lembar warkat debet

dari bank B dan menyerahkan y lembar warkat kredit kepada bank B dengan total nilai nominal (x+y) sebesar 90)

Netto = Total Tagihan – Total Kewajiban Bank A

(didebet) (dikredit)Bank B (dikredit)Bank C (didebet)Bank D Total

(33)

PengawasanSistem Pembayaran

• Bank Indonesia memiliki tanggung jawab agar masyarakat luas dapat memperoleh jasa sistem pembayaran yang efisien, cepat, tepat dan aman. • Fungsi pengawasan sistem pembayaran ini selain

berwenang untuk memberikan izin operasional terhadap pihak yang menyelenggarakan kegiatan di bidang sistem pihak yang menyelenggarakan kegiatan di bidang sistem pembayaran, juga berwenang untuk melakukan

pengawasan terhadap penyelenggaraan sistem

pembayaran baik yang dilakukan oleh Bank Indonesia maupun pihak lain di luar Bank Indonesia.

(34)

TUGAS3. MENGATURDAN

MENGAWASIBANK

• Bank Indonesia menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan atau kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan pengawasan atas bank, dan mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. • Bank Indonesia berwenang menetapkan • Bank Indonesia berwenang menetapkan

ketentuan-ketentuan perbankan dengan prinsip kehati-hatian.

• Selain memberikan dan mencabut izin usaha bank, Bank Indonesia juga dapat memberikan izin pembukaan,

penutupan dan pemindahan kantor bank, memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan bank, serta memberikan izin kepada bank untuk menjalankan kegiatan-kegiatan usaha tertentu.

(35)

• Bank Indonesiamelakukan pengawasan

langsungmaupun tidak langsung.

• Pengawasanlangsung dilakukanbaik

dalambentuk pemeriksaansecara berkala

TUGAS3. MENGATURDAN

MENGAWASIBANK

dalambentuk pemeriksaansecara berkala

maupunsewaktu -waktubila diperlukan.

• Pengawasantidak langsungdilakukan

melalui penelitian,analisis dan evaluasi

terhadaplaporan yang disampaikanoleh

bank

(36)

BI akan memeriksa setiap Bank

Bank yang melanggar peraturan akan dikenakan sanksi Tujuannya adalah menciptakan Bank yang sehat

(37)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT Meyampaikan laporan keuangan BI yang telah diperiksa Informasi tertulis triwulanan/sewaktu-waktu Laporan triwulanan/sewaktu-waktu, Tahunan BANK INDONESIA Hasil telaah BSBI PEMERINTAH PRESIDEN/ PEMERINTAH Koordinasi: Ps 10,11,43,52,53,54,55 -Penetapan sasaran laju inflasi -FPD

-BI sbg Pemegang Kas Pemerintah

-Penatausahaan Pinjaman LN -Penerbitan SUN

-Sidang kabinet ttg ekonomi -Menteri dpt hadir dlm RDG BI -APBN

HubunganBI denganlembaga

HubunganBI denganlembaga

negaralain

negaralain

MAHKAMAH AGUNG Memeriksa laporan keuangan BI PUBLIK ( Informasi Tahunan ) BADAN PEMERIKSA KEUANGAN BANK INDONESIA Lembaga negara yang

independen Mengambil sumpah dan janji anggota Dewan Gubernur

(38)

PRESIDEN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT MAHKAMAH AGUNG Meyampaikan laporan keuangan BI yang telah diperiksa Memeriksa laporan Kepala Negara Kepala Pe-merintahan Informasi tertulis Laporan triwulanan/sewaktu-waktu, Tahunan BADAN PEMERIKSA KEUANGAN UU BI (UUD 45) Pimpinan BI (UU BI)

Mengambil sumpah dan janji anggota

Dewan Gubernur Badan Supervisi Hasil telaah MAHKAMAH KONSTITUSI MAJELIS PERMUSYA-WARATAN RAKYAT

HubunganBI denganlembaga

HubunganBI denganlembaga

negaralain

negaralain

Lembaga Negara (UU No. 23 /1999 jo UU No.3/2004) laporan

keuangan BI triwulanan/sewaktu-Informasi tertulis waktu

PUBLIK

( Informasi Tahunan )

BANK INDONESIA Lembaga negara yang independen dan Badan Hukum

Publik

Departemen

Referensi

Dokumen terkait

Sistem yang kaya air, HETP structured packing cenderung lebih tinggi daripada untuk sistem packing cenderung lebih tinggi daripada untuk sistem nonaqueous.. Dengan sistem organik

Identifikasi Keragaman Gen Leptin pada sapi Bali dan kambing Kacang (Polymorphism of Leptin Gene in Bali Cattle and Kacang Goat).. Fakultas Peternakan,

Fitostabilisasi mampu meminimalisir pergerakan polutan (logam berat) dalam sedimen (Susarla et al., 2002).. Mangrove memiliki kemampuan menyerap logam berat dari lingkungan,

[r]

Ada hubungan yang bermakna antara kadar trombosit dan hematokrit dengan derajat keparahan DBD walaupun kekuatan hubungan lemah-sedang.. Kata kunci : Demam Berdarah Dengue,

Rhizobium adalah jenis bakteri yang mampu melakukan fiksasi nirogen (N 2 ) dari udara menjadi senyawa-senyawa nitrat yang dapat digunakan oleh jenis- jenis kacangan (legum)

Kualitas produk memberikan konstribusi kecil terhadap loyalitas serta tidak ada pengaruh signifikan hal ini karena ada faktor lain yaitu merek yang kuat dari

Etika kerja Islam memberikan dampak yang baik terhadap perilaku individu dalam bekerja karena dapat memberi stimulus untuk sikap kerja yang positif.. Sikap kerja