BANKSENTRAL
BANKINDONESIA
BANKINDONESIA
LEGAL
INDEPENDEN
• Pasal 23D UUD 1945
• Ada UU tersendiri sbg landasan hk, yi : UU No. 23 tahun 1999 sbgm tlh diubah dg UU No. 3 Tahun 2004
• Adanya jaminan bhw :
• Pihak lain dilarang melakukan campur tangan
• BI wajib menolak & mengabaikan campur tangan BUDGET INSTITUSIONAL • BI sbg Lembaga • Policy • Operasional (BPK & BSBI)
IndependensiBank Indonesia
IndependensiBank Indonesia
INSTRUMEN INDEPENDEN Piranti moneter :• Operasi Pasar Terbuka • Tingkat diskonto
• Cadangan wajib minimum • Pemilihan oleh DPR
• Persyaratan kompetensi profesional
• Periodisasi masa jabatan yang tidak terkait dengan kabinet • Dijaminnya hak untuk menolak intervensi (Ps 9)
PERSONAL
• BI sbg Lembaga Negara
MISI,VISI DANSASARAN
STRATEGISBANK INDONESIA
• Misi :
Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui
pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan nasional jangka panjang yang berkesinambungan.
• Visi :
• Visi :
Menjadi lembaga bank sentral yang dapat dipercaya (kredibel)
secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil.
• Nilai-Nilai Strategis
Kompetensi Integritas Transparansi Akuntabilitas -Kebersamaan (KITA - Kompak)
SasaranStrategis
Sasaran strategis jangka menengah panjang, yaitu : • Terpeliharanya Kestabilan Moneter
• Terpeliharanya Stabilitas Sistem Keuangan
• Terpeliharanya kondisi keuangan Bank Indonesia yang sehat dan akuntabel
• Meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen moneter • Memelihara SSK : (i) melalui efektifitas pengaturan dan
• Memelihara SSK : (i) melalui efektifitas pengaturan dan
pengawasan bank, surveillance sektor keuangan, dan
manajemen krisis serta (ii) mendorong fungsi intermediasi • Memelihara keamanan dan efisiensi sistem pembayaran • Meningkatkan kapabilitas organisasi, SDM dan sistem
informasi
• Memperkuat institusi melalui good governance, efektivitas komunikasi dan kerangka hukum
• Mengoptimalkan pencapaian dan manfaat inisiatif Bank Indonesia.
TUJUAN DAN TUGAS BANK INDONESIA
TUJUAN DAN TUGAS BANK INDONESIA
•
Tujuan Tunggal
mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah ( kestabilan nilai mata uang
terhadap barang dan jasa, dan kestabilan
terhadap barang dan jasa, dan kestabilan
terhadap mata uang negara lain).
• Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan
untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai
Bank Indonesia serta batas-batas tanggung
•
TigaB idangTugas Utama:
1.Menetapkandan melaksanakan
kebijakanmoneter
2.Mengaturdan menjagakelancaran
sistem pembayaran
TUJUAN DAN TUGAS BANK INDONESIA
TUJUAN DAN TUGAS BANK INDONESIA
sistem pembayaran
3.Mengaturdan mengawasibank
• perlu diintegrasiagar tujuan tunggaldapat
dicapais ecaraefektif dan efisien
TentangBank Indonesia
TentangBank Indonesia
Menetapkan &
melaksanakan Mengatur &
Mengatur dan menjaga Tugas Mencapai dan memelihara kestabilan rupiah Tujuan
• 37 Kantor Bank Indonesia
• 4 Kantor Perwakilan (Singapore, New York, Tokyo, London)
• 5.981 pegawai (as of December 31, 2005)
melaksanakan kebijakan moneter Mengatur & mengawasi Bank menjaga kelancaran sistem pembayaran Tugas Organisasi
INFLASI = Peningkatan harga secara umum
Inflasi akan
menurunkan daya
TUGAS I : MENJAGA KESTABILAN NILAI
TUGAS I : MENJAGA KESTABILAN NILAI
RUPIAH
RUPIAH
menurunkan daya beli
BI berusaha untuk menjaga tingkat inflasi agar tidak tinggi
TUGAS 1. MENETAPKAN DAN
TUGAS 1. MENETAPKAN DAN
MELAKSANAKANK EBIJAKAN MONETER
MELAKSANAKANK EBIJAKAN MONETER
• Arah kebijakan didasarkan pada sasaran laju inflasi yangingin dicapai (inflation targeting) dengan
memperhatikan berbagai sasaran ekonomi makro
lainnya, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.
• Intermediate target suku bunga (BI Rate).
• Intermediate target suku bunga (BI Rate).
• Monetary Instruments (indirect approach):
1. Open Market Operetion, 2. discount rate,
3. reserve requirement.
• Pendekatan pegendalian moneter secara tidak langsung ini telah dilakukan sejak 1983 dengan mekanisme
operasional yang disesuaikan dengan dinamika perkembangan pasar uang di dalam negeri.
OPENMARKET OPERATION
OPENMARKET OPERATION
• Operasi Pasar Terbuka (OPT) dilaksanakan untuk mempengaruhi likuiditas rupiah di pasar uang, yang akan mempengaruhi tingkat suku bunga.
• OPT dilakukan melalui dua cara, yaitu melalui penjualan
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Intervensi
Rupiah.
Rupiah.
• Penjualan SBI dilakukan melalui lelang sehingga tingkat diskonto yang terjadi benar-benar mencerminkan kondisi likuiditas pasar uang.
• Sedangkan kegiatan intervensi rupiah dilakukan oleh Bank Indonesia untuk menyesuaikan kondisi pasar uang, baik likuiditas maupun tingkat suku bunga.
RESERVEREQUIREMENT
RESERVEREQUIREMENT
• Kebijakan ini mewajibkan setiap bank
mencadangkan sejumlah aktiva lancar yang
besarnya adalah persentasi tertentu dari
kewajiban segeranya.
• Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 5% dari
dana pihak ketiga yang diterima bank, yang
• Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 5% dari
dana pihak ketiga yang diterima bank, yang
wajib dipelihara dalam rekening bank yang
bersangkutan di Bank Indonesia.
• Apabila Bank Indonesia memandang perlu untuk
mengetatkan kebijakan moneter maka
cadangan wajib tersebut dapat ditingkatkan, dan
demikian pula sebaliknya.
BIas theLender ofThe LastResort
BIas theLender ofThe LastResort
• Bank Indonesia dapat memberikan kredit atau
pembiayaan berdasarkan prinsip syariah kepada
bank yang mengalami kesulitan likuiditas jangka
pendek yang disebabkan oleh terjadinya
mismatch dalam pengelolaan dana.
mismatch dalam pengelolaan dana.
• Pinjaman tersebut berjangka waktu maksimal 90
hari, dan bank penerima pinjaman wajib
menyediakan agunan yang berkualitas tinggi
serta mudah dicairkan dengan nilai
sekurang-kurangnya sama dengan jumlah pinjaman.
KEBIJAKANNILAI TUKAR
KEBIJAKANNILAI TUKAR
• Nilai tukar yang stabil diperlukan untuk
terciptanya iklim yang kondusif bagi peningkatan
kegiatan dunia usaha.
• Secara garis besar, sejak tahun 1970, Indonesia
telah menerapkan tiga sistem nilai tukar, yaitu
fixed / pegged exchange rate system
(1970 –
1978),
managed-floating exchange rate
1978),
managed-floating exchange rate
system
( 1978 – 1997),
free floating exchange
rate system
(14 Agustus 1997 - …).
• Untuk menjaga stabilitas nilai tukar, Bank
Indonesia pada waktu-waktu tertentu melakukan
sterilisasi di pasar valuta asing, khususnya pada
saat terjadi gejolak kurs yang berlebihan.
PengelolaanCadangan Devisa
PengelolaanCadangan Devisa
• Cadangan devisa merupakan posisi bersih aktiva luar negeri Pemerintah dan bank-bank devisa, yang harus dipelihara untuk keperluan transaksi internasional.
• Dalam mengelola cadangan devisa ini, Bank Indonesia lebih mengutamakan tercapainya tujuan likuiditas dan keamanan daripada keuntungan yang tinggi.
keamanan daripada keuntungan yang tinggi. • Bank Indonesia tetap mempertimbangkan
perkembangan yang terjadi di pasar internasional, sehingga tidak tertutup kemungkinan terjadinya
pergeseran dalam portfolio komposisi jenis penempatan cadangan devisa.
• Bank Indonesia menerapkan sistem diversifikasi (untuk pengendalian resiko) berdasarkan jenis valuta asing dan berdasarkan jenis investasi surat berharga.
Mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran UU Bank Indonesia no. 23 / 1999
TUGAS 2. MENGATUR DAN MENJAGA
TUGAS 2. MENGATUR DAN MENJAGA
KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN
KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN
Sasaran :
Sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan handal
Peran Bank Indonesia
Regulator,Pengawasan, Operator, Peserta, Fasilitator Pengembangan SP
TUGAS 2. MENGATUR DAN MENJAGA
TUGAS 2. MENGATUR DAN MENJAGA
KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN
KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN
• Sesuai dengan Undang- Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia.
UU No.23 tentang Bank Indonesia (Pasal 1)
“Sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.”
• Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang berwenang untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta
mencabut, menarik dan memusnahkan uang dari peredaran.
• Bank Indonesia berwenang melaksanakan, memberi persetujuan dan perizinan atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran seperti sistem transfer dana baik yang bersifat real time, sistem kliring maupun sistem pembayaran lainnya (misalnya sistem pembayaran berbasis kartu).
BI memesan pencetakan uang kepada Perum Peruri
Perum Peruri Mencetak uang sesuai
MEKANISME PENCETAKAN UANG
MEKANISME PENCETAKAN UANG
KARTAL
KARTAL
uang sesuai pesanan BI Uang selesai dicetak dan diperiksa Uang siap untuk diedarkanPERENCANAAN PENGADAAN PENCETAKAN PENGEDARAN
KAS
BI
BI
BANK MASYARAKATRUANG LINGKUP TUGAS
RUANG LINGKUP TUGAS
DI BIDANG
DI BIDANG
PENGEDARAN UANG
PENGEDARAN UANG
TUGAS 2. MENGATUR DAN MENJAGA
TUGAS 2. MENGATUR DAN MENJAGA
KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN
KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN
• Pengembangan sistem pembayaran mengacu
pada
Blue Print Sistem Pembayaran Nasional
yang diarahkan pada
pengurangan risiko
pembayaran antar bank dan
peningkatan
efisiensi pelayanan jasa sistem pembayaran
.
efisiensi pelayanan jasa sistem pembayaran
.
National Payment System Blue Print, Bank Indonesia :
A Payment System is a set of contractual arrangements, operating facilities and technical mechanism used for presentation, authentication, and acceptance of payment orders, and discharge of the resultant financial obligation through the exchange of value between individuals, banks and other entities domestically and cross-border
TUGAS 2. MENGATUR DAN MENJAGA
TUGAS 2. MENGATUR DAN MENJAGA
KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN
KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN
• Pada sistem pembayarannon tunai, saat
ini penyediaanlayanan jasa pembayaran
sebagianbesar dilakukanoleh perbankan
baik melalui rekeningbank di Bank
baik melalui rekeningbank di Bank
Indonesia,hubungan bilateral antar bank
maupunmelalui jaringan internal bank
KOMPONENSISTEM PEMBAYARAN
KOMPONENSISTEM PEMBAYARAN
••
Instrumen/ Alat Pembayaran
Instrumen/ Alat Pembayaran
••
MekanismePembayaran
MekanismePembayaran
••
Kelembagaan
Kelembagaan
••
Kelembagaan
Kelembagaan
••
InfrastrukturTeknologi
InfrastrukturTeknologi
KOMPONENSISTEM PEMBAYARAN
KOMPONENSISTEM PEMBAYARAN
Hukum :
• Mencakup undang-undang, dan peraturan-peraturan
yang terkait dengan Sistem Pembayaran. Termasuk juga aturan main berbagai pihak yang terlibat, misalnya antar bank, antar bank dan nasabah, antar bank dan bank
sentral dll.
• Menjamin adanya aspek legalitas dalam • Menjamin adanya aspek legalitas dalam
penyelenggaraan Sistem Pembayaran. Ketiadaan perangkat hukum tertentu dapat menghambat
pengembangan suatu Sistem Pembayaran.
• Contoh : - pengaturan antara bank dengan nasabah, antar bank, bank dengan bank sentral, pengaturan lembaga, kliring dll
KOMPONENSISTEM PEMBAYARAN
KOMPONENSISTEM PEMBAYARAN
Instrumen Pembayaran: Kelembagaan :
Meliputi berbagai lembaga yang secara langsung-maupun tidak langsung berperan dalam penyelenggaraan SP a.l : bank sentral, bank, lembaga keuangan, kantor pos, lembaga kliring, pasar modal, penyedia jasa jaringan komunikasi, penerbit kartu kredit, dll.
Instrumen Pembayaran:
Tunai : uang kertas dan uang logam
Non-tunai : - paper based (cek, BG, nota debet, nota
kredit dll)
- card based (ATM, kartu kredit, kartu debit dll)
Card Based E-Money Paper
KOMPONENSISTEM PEMBAYARAN
KOMPONENSISTEM PEMBAYARAN
Mekanisme Operasional :
Sistem dan mekanisme operasional idealnya harus dapat menjamin kelancaran dan keamanan perpindahan dana, serta kepastian penerimaan dana oleh pihak penerima.
Mekanisme operasional yang termasuk dalam komponen ini antara lain sistem RTGS, kliring, sistem transfer antar bank dan settlement.
Infrastruktur teknis :
Berbagai komponen teknis untuk memproses dan melakukan transfer dana seperti message format, sistem komputer Hw & Sw, jaringan komunikasi, sistem back-up, disaster recovery plan dan lain-lain.
antara lain sistem RTGS, kliring, sistem transfer antar bank dan settlement.
► Proses settlement untuk
seluruh transfer dana
dilakukan secara net,
secara berkala atau pada akhir hari
► Kebutuhan likuiditas
Net Settlement
► Proses settlement dilakukan
pertransaksi secara real-time
Informasi posisi likuiditas
real-time. Mengurangi risiko
kegagalan settlement
Gross Settlement
METODE SETTLEMENT
METODE SETTLEMENT
► Kebutuhan likuiditas terakumulasi secara berkala atau pada akhir hari► Kemungkinan terjadi
kegagalan settlement,
karena netto kewajiban >
saldo rekeninig giro bank
► Kebutuhan likuiditas tersebar
sepanjang sistem berjalan
► Mengedukasi Treasury Bank
untuk lebih profesional dan disiplin dalam pengelolaan likuiditas
MEKANISMERTGS
MEKANISMERTGS
SISTEM BI-RTGS adalah:
Proses penyelesaian akhir transaksi (settlement) pembayaran yang dilakukan per transaksi (individually
process/gross settlement) dan bersifat real time
(electronically processed), dimana rekening bank
(electronically processed), dimana rekening bank
peserta dapat didebit/dikredit berkali-kali dalam sehari sesuai dengan perintah pembayaran dan penerimaan pembayaran.
Sistem BI-RTGS mulai diimplementasikan di seluruh Indonesia pada bulan Oktober 2000
Settlement for Clearing Figure Settlement for Rp., dari
RTGS sebagai “Settlement Processor” seluruh transaksi pembayaran yang melibatkan rekening giro bank
MEKANISMERTGS
MEKANISMERTGS
CH
SISTEM RTGS
Settlement for Rp., dari •Transaksi For-Ex •Pembayaran Cross-Border Card Based Payment Settlement, transaksi jual-beli surat-surat berharga
Penyelengara BI Rekening- Rekening Bank Umum
MEKANISME RTGS
MEKANISME RTGS
Bank A Bank BKomputer Pusat Bank Indonesia
• Check Dana RK Bank
• Terjadi Grid Lock
- Fasilitas Likuiditas Intrahari (FLI) - Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP)
MEKANISME KLIRING
MEKANISME KLIRING
UU BI No.23 tahun 1999 :
Pasal 16:
“Bank Indonesia berwenang mengatur sistem kliring antar Bank dalam mata uang rupiah dan atau valuta asing”.
Pasal 17 (1):
“Penyelenggaraan Kegiatan Kliring Antarbank Dalam Mata Uang Rupiah
Dasar Hukum Penyelenggaraan Kliring Bank Indonesia
Pasal 17 (1):
“Penyelenggaraan Kegiatan Kliring Antarbank Dalam Mata Uang Rupiah Dan Atau Valuta Asing Dilakukan Oleh Bank Indonesia Atau Pihak Lain Dengan Persetujuan Bank Indonesia”
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.1/3/PBI/1999 :
Memuat aturan umum kliring
Surat Edaran Bank Indonesia :
Memuat aturan teknis mengenai penyelenggaraan kliring (sistem kliring, warkat, biaya kliring dll.)
MEKANISME KLIRING
MEKANISME KLIRING
Bank B Bank D Bank A Cek/BG Transfer ke Bank C Transfer ke Bank C Cek/BG Bank D Transfer ke Bank B Transfer ke Bank C Bank C Penyelenggara Kliring• Pertukaran warkat dan perhitungan tagihan antar bank dilakukan di penyelenggara kliring
• Penyelesaian tagihan antar bank dilakukan di rekening bank yang ada di Penyelenggara Kliring (Bank cukup membuka rekening di
Penyelenggara Kliring). Cek/BG Bank A Bank C Cek/BG Bank A Transfer ke Bank B Transfer ke Bank D Cek/BG Bank C Transfer ke Bank A Transfer ke Bank B
Kewajiban ()
(total nilai warkat debet yang diterima serta NK yang
diserahkan)
Tagihan ()
(Total nilai warkat debet yang diserahkan serta NK yang diterima)
Bank A Bank B Bank C Bank D Total Kewajiban
Bank A 90**) 40 80 210 Bank B 70*) 0 0 70 Bank C 0 50 20 70 Bank D 10 30 70 110
PERHITUNGANMULTILATERAL NETTING
PERHITUNGANMULTILATERAL NETTING
DALAMK LIRING
DALAMK LIRING
Bank D 10 30 70 110 Total Tagihan 80 170 110 100 460*) Tagihan bank A kepada bank B = Kewajiban bank B kepada bank A (misalkan bank A menyerahkan x lembar warkat
debet kepada bank B dan menerima y lembar warkat kredit dari bank B dengan total nilai nominal (x+y) sebesar 70)
**)Kewajiban bank A kepada bank B = Tagihan bank B kepada bank A (misalkan bank A menerima x lembar warkat debet
dari bank B dan menyerahkan y lembar warkat kredit kepada bank B dengan total nilai nominal (x+y) sebesar 90)
Netto = Total Tagihan – Total Kewajiban Bank A
(didebet) (dikredit)Bank B (dikredit)Bank C (didebet)Bank D Total
PengawasanSistem Pembayaran
• Bank Indonesia memiliki tanggung jawab agar masyarakat luas dapat memperoleh jasa sistem pembayaran yang efisien, cepat, tepat dan aman. • Fungsi pengawasan sistem pembayaran ini selain
berwenang untuk memberikan izin operasional terhadap pihak yang menyelenggarakan kegiatan di bidang sistem pihak yang menyelenggarakan kegiatan di bidang sistem pembayaran, juga berwenang untuk melakukan
pengawasan terhadap penyelenggaraan sistem
pembayaran baik yang dilakukan oleh Bank Indonesia maupun pihak lain di luar Bank Indonesia.
TUGAS3. MENGATURDAN
MENGAWASIBANK
• Bank Indonesia menetapkan peraturan, memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan atau kegiatan usaha tertentu dari bank, melaksanakan pengawasan atas bank, dan mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. • Bank Indonesia berwenang menetapkan • Bank Indonesia berwenang menetapkan
ketentuan-ketentuan perbankan dengan prinsip kehati-hatian.
• Selain memberikan dan mencabut izin usaha bank, Bank Indonesia juga dapat memberikan izin pembukaan,
penutupan dan pemindahan kantor bank, memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan bank, serta memberikan izin kepada bank untuk menjalankan kegiatan-kegiatan usaha tertentu.
• Bank Indonesiamelakukan pengawasan
langsungmaupun tidak langsung.
• Pengawasanlangsung dilakukanbaik
dalambentuk pemeriksaansecara berkala
TUGAS3. MENGATURDAN
MENGAWASIBANK
dalambentuk pemeriksaansecara berkala
maupunsewaktu -waktubila diperlukan.
• Pengawasantidak langsungdilakukan
melalui penelitian,analisis dan evaluasi
terhadaplaporan yang disampaikanoleh
bank
BI akan memeriksa setiap Bank
Bank yang melanggar peraturan akan dikenakan sanksi Tujuannya adalah menciptakan Bank yang sehat
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT Meyampaikan laporan keuangan BI yang telah diperiksa Informasi tertulis triwulanan/sewaktu-waktu Laporan triwulanan/sewaktu-waktu, Tahunan BANK INDONESIA Hasil telaah BSBI PEMERINTAH PRESIDEN/ PEMERINTAH Koordinasi: Ps 10,11,43,52,53,54,55 -Penetapan sasaran laju inflasi -FPD
-BI sbg Pemegang Kas Pemerintah
-Penatausahaan Pinjaman LN -Penerbitan SUN
-Sidang kabinet ttg ekonomi -Menteri dpt hadir dlm RDG BI -APBN
HubunganBI denganlembaga
HubunganBI denganlembaga
negaralain
negaralain
MAHKAMAH AGUNG Memeriksa laporan keuangan BI PUBLIK ( Informasi Tahunan ) BADAN PEMERIKSA KEUANGAN BANK INDONESIA Lembaga negara yangindependen Mengambil sumpah dan janji anggota Dewan Gubernur
PRESIDEN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT MAHKAMAH AGUNG Meyampaikan laporan keuangan BI yang telah diperiksa Memeriksa laporan Kepala Negara Kepala Pe-merintahan Informasi tertulis Laporan triwulanan/sewaktu-waktu, Tahunan BADAN PEMERIKSA KEUANGAN UU BI (UUD 45) Pimpinan BI (UU BI)
Mengambil sumpah dan janji anggota
Dewan Gubernur Badan Supervisi Hasil telaah MAHKAMAH KONSTITUSI MAJELIS PERMUSYA-WARATAN RAKYAT
HubunganBI denganlembaga
HubunganBI denganlembaga
negaralain
negaralain
Lembaga Negara (UU No. 23 /1999 jo UU No.3/2004) laporankeuangan BI triwulanan/sewaktu-Informasi tertulis waktu
PUBLIK
( Informasi Tahunan )
BANK INDONESIA Lembaga negara yang independen dan Badan Hukum
Publik
Departemen