• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV KONSEP PERANCANGAN"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

KONSEP PERANCANGAN

A. Spiral Lamp

1. Tataran lingkungan

Kocokan kue ini gunanya adalah untuk proses pembuatan kue dimana di gunakan untuk mengocok telur atau adonan kue. Kocokan kue ini biasanya bisa kita temukan di toko alat-alat pembuatan kue. Disaat penulis menemukan sebuah kocokan kue penulis menemukan suatu ide kreatif dimana sebuah kocokan kue tersebut bisa menjadi fungsi yang berbeda yang bisa mempunyai nilai tambah yang lebih. Dan pada akhirnya penulis memutuskan untuk membuat suatu kocokan kue ini menjadi suatu desain lampu gantung yang unik dan terlihat klasik.

Penulis memutuskan sebuah kocokan telur tersebut menjadi sebuah lampu Di karnakan pada saat ini banyaknya tempat-tempat yang membutuhkan desain lampu yang unik. dan kocokan telur ini

(2)

sangatlah menarik apabila di buat menjadi sebuah lampu gantung dimana kocokan telur memiliki bentuk yang spiral .

2. Tataran sistem

Pasang lampu hias tersebut pada atap ruangan di karnakan kocokan kue ini di desain menjadi sebuah lampu gantung. Sambungkan pada kabel yang sudah disiapkan diatas yang sudah menyambung pada saklar listrik. lampu ini didesain Guna sebagai penerangan suatu ruangan dengan desain bentuk yang menarik dapat menghiasi suatu ruangan agar terlihat klasik.

3. Tataran Produk

Lampu yang akan di desain oleh penulis dengan menggunakan bahan alat kocokan kue ini adalah lampu gantung dengan memilki display kayu yang berbentuk balok persegi panjang.

Seperti pada umumnya, lampu berfungsi sebagai alat penerangan suatu ruangan. Namun dalam kesempatan ini, penulis merancang sebuah lampu hias yang terbuat dari bahan alat kocokan telur.

Lampu hias yang penulis rancang dari kocokan kue butuh gambar kerja. Berikut adalah gambar kerja ;

(3)

60cm

Gambar.3. Sketsa Spiral Lamp Ket :

 Alat pembuatan lampu hias yang di gunakan adalah sebuah kocokan telur untuk pembuatan kue.

 Berbahan aluminium

 Papan kayu di gunakan sebagai display, di pilih media kayu karena agar terlihat lebih klasik dengan paduan warna hitam pada desain lampu spiral yang di rancang oleh penulis.

 Untuk menggantung alat kocokan tersebut menggunakan dengan kabel berukuran 2 x 0,07mm2 300/500 v.

 Lampu yang di gunakan yaitu lampu berjenis bohlam pijar dengan penerangan cahaya 4 x 25 watt

 Untuk jarak antara sisi memang dibuat tidak sama dengan masing-masing memiliki jarak 12cm, agar antara kedua sisi

12cm 17cm 43cm 33cm 5cm 9cm Kabel isi cabang 2 Fitting lampu Kocokan kue Lampu bohlam pijar 25 watt

(4)

tidak saling terbentur satu sama lain. Di karnakan kocokan telur memiliki bentuk yang spiral maka kocokan telur ini akan mudah melilit satu sama lain.

 Panjang kabel antara sisi memang di buat berbeda agar lebih terlihat bervolume dan memberi kesan yang menarik.

4. Tataran Elemen a. Material

- Alat Kocokan kue - kabel - Papan kayu - Paku - Fiting lampu - Steker - Pilox hitam - Pilox pernis

b. Proses pembuatan Spiral Lamp

Material yang di gunakan adalah sebuah bahan jadi yang biasa digunakan sebagai kocokan telur. kocokan telur tersebut sudah memilki bentuk yang spiral sehingga sangatlah menarik apabila di jadikan sebuah lampu hias.

(5)

Sumber: Lativah (2016)

Pada Tahan Awal penulis perlu membuang gagangan pada kocokan tersebut untuk memasukan kabel berwarna hitam untuk menggantung spiral tersebut. dan menyambungkan kabel pada fiting tersebut.

Gambar.5. Proses memasukan fitting pada kocokan telur Sumber: Lativah (2016)

Setelah fiting tersabung dengan kabel lalu masukan fiting kedalam alat kocokan telur yang sudah terlepas dari gagangannya.

Gambar.6. Proses pewarnaan spiral lamp Sumber: Lativah (2016)

(6)

Setelah pemasangan selesai sepiral yang berawal memilki warna dasar silver diberikan warna hitam agar terlihat lebih menarik dan memilki kesan yang klasik.

Untuk diplay penulis menggunakan papan kayu yang sudah ditentukan ukurannya. dan Saat proses pembuatan display kayu adanya pengeboran pada kayu untuk memberi beberapa lubang guna untuk menghubungkan kabel dan kayu. Dalam pembuatan display di butuhkan juga beberapa paku untuk membentuk display menjadi balok persegi panjang untuk menutupi kabel yang mengubung ke atap ruangan.

c. Warna

Warna dasar dari kocokan telur adalah warna silver. Pada saat pembuatan desain lampu spiral lamp penulis memilih warna hitam untuk kocokan telur agar di serasikan dengan kabel dan fitting yang juga berwarna hitam. agar terliahat lebih klasik dengan di padu display dari kayu berwarna coklat muda dan lampu pijar yang pencahaannya berwarna kuning.

d. Target sasaran/ market

Penulis membuat lampu ini lebih menargetkan untuk coffeehouse biasanya para interior mendesain tempat coffeehouse dengan nuansa klasik dan casual. akan tetapi lampu ini juga bisa digunakan untuk ruangan dirumah cocok bagi rumah yang memilki mini bar yang juga bernuansa klasik.

(7)

B. Grater Lamp

Gambar. 7. Sebagai bahan bahan baku Grater Lamp

1. Tataran lingkungan

Parutan keju ini adalah termasuk untuk proses pembuatan kue dimana di gunakan untuk memarut keju. Parutan keju ini biasanya bisa kita temukan di toko alat-alat pembuatan kue. Disaat penulis menemukan sebuah parutan keju penulis menemukan suatu ide kreatif dimana sebuah parutan keju tersebut bisa menjadi fungsi yang berbeda yang bisa mempunyai nilai tambah yang lebih. Dan pada akhirnya penulis memutuskan untuk membuat suatu parutan keju ini menjadi suatu desain lampu gantung yang unik dan menarik.

Penulis memutuskan sebuah parutan keju tersebut menjadi sebuah lampu Di karenakan pada saat ini banyaknya tempat-tempat yang membutuhkan desain lampu yang unik. dan parutan keju ini sangatlah menarik apabila dibuat menjadi sebuah lampu gantung dengan bentuknya yang memiliki lubang-lubang kecil. Sehingga disaat parutan keju ini di beri lampu maka dari lubang-lubang tersebut akan mengeluarkan cahaya-cahaya kecil.

(8)

2. Tataran sistem

Pasang lampu hias tersebut kepada atap ruangan di karenakan parutan keju ini di desain menjadi sebuah lampu gantung. Guna sebagai penerangan suatu ruangan dengan desain bentuk yang menarik dapat menghiasi suatu ruangan agar terlihat lebih meraik.

3. Tataran Produk

Lampu yang akan di desain oleh penulis dengan menggunakan bahan alat parutan ini adalah lampu gantung dengan memilki display dari Loyang bolu kukus.

Seperti pada umumnya, lampu berfungsi sebagai alat penerangan suatu ruangan. Namun dalam kesempatan ini, penulis merancang sebuah lampu hias yang terbuat dari bahan alatparutan keju.

Lampu hias yang penulis rancang dari parutan kue butuh gambar kerja. Berikut adalah gambar kerja ;

(9)

Gambar. 8. Sketsa Grater Lamp Ket :

 Alat pembuatan lampu hias yang digunakan adalah sebuah parutan, di mana di gunakan untuk memarut keju.

 Berbahan aluminium /stenlis

 Display di gunakan adalah sebuat Loyang kue kukus

 Untuk menggantung alat parutan tersebut menggunakan dengan kabel berukuran 2 x 0,07mm2 300/500 v.

 Lampu yang di gunakan yaitu lampu berjenis bohlam pijar kecil dengan penerangan cahaya 4 x 25 watt

 Panjang kabel memang di buat berbeda-beda agar lebih terlihat unik dan memberi kesan yang menarik

Ukuran kabel berbeda-beda : - 27cm - 29 cm - 37 cm - 45 cm 5cm Fitting lampu Parutan keju Pipa alumunium Bohlam pijar kecil 25 watt 21 cm 6,5 cm Loyang bolu kukus 9cm

(10)

 Terdapat pipa alumunium pada bagian tengah dimana fungsinya untuk menahan fitting lampu bergerak keatas dan memudahkan di saat pengguna ingin mengganti bohlam yang sudah mati.

4. Tataran Elemen a. Material

- Parutan keju - kabel

- Loyang bolu kukus - Pipa alumunium - Fiting lampu - Steker

- Pilox putih dan hitam - Pilox pernis

b. Proses pembuatan Grater Lamp

Material yang di gunakan adalah sebuah bahan jadi yang biasa digunakan parutan keju, dimana parutan keju untuk media pembuatan lampu hias. parutan keju tersebut sudah memilki lubang-lubang kecil. sehingga sangatlah menarik apabila di jadikan sebuah lampu hias.

(11)

Gambar. 9. Proses tahap awal pembuatan Grater Lamp Sumber : Lativah (2016)

Proses tahap awal pembuatan spiral lamp penulis memberi lubang pada gagang yag terdapat pada parutan untuk memasukan kabel kedalam lubang tersebut guna untuk menggantung parutan tersebut. setelah itu sambungkan kabel pada fiting.

Gambar. 10. Proses pemasangan fitting pada kabel Grater Lamp Sumber : Lativah (2016)

Setelah pemasangan fitting selesai pasang lampu pijar kecil dengan penerangan cahaya 25 watt yang sudah disediakan.

(12)

Gambar. 11. Proses pewarnaan Grater Lamp Sumber : Lativah (2016)

Setelah pemasangan lampu selesai lanjut pemberian sedikit warna hitam. pada bagian kabel dan display lampu.

c. Warna

Warna dasar dari kocokan telur adalah warna silver. Pada saat pembuatan desain lampu grater lamp penulis memilih putih pada gagangan parutan dan warna hitam pada display, kabel dan pipa alumunium. Sedangkan warna pada parutan tetap berwarna dasar agar saat lampu menyala terliahat lebih menarik dengan pencahayaan lampu berwarna kuning.

d. Target sasaran/ market

Penulis membuat lampu ini lebih menargetkan untuk cafe yang Biasanya menawarkan berbagai makanan dan terutama sandwich.

(13)

C. Corner Lamp

Gambar. 12.Sebagai bahab baku Corner Lamp

1. Tataran lingkungan

Loyang bolu kukus ini juga termasuk untuk proses pembuatan kue di mana di gunakan sebagai Loyang bolu kukus. Loyang bolu kukus ini biasanya bisa kita temukan di toko alat-alat pembuatan kue. Disaat penulis menemukan sebuah Loyang bolu kukus penulis menemukan suatu ide kreatif di mana sebuah Loyang bolu kukus tersebut bisa menjadi fungsi yang berbeda yang bisa mempunyai nilai tambah yang lebih. Dan pada akhirnya penulis memutuskan untuk membuat suatu Loyang bolu kukus ini menjadi suatu desain lampu pojok/ meja yang unik dan menarik.

Penulis memutuskan sebuah Loyang bolu kukus tersebut menjadi sebuah lampu Dikarenakan pada saat ini banyaknya tempat-tempat yang membutuhkan desain lampu yang unik. dan Loyang bolu kukus ini sangatlah menarik apabila dibuat menjadi sebuah lampu pojok/ meja dengan bentuknya yang kecil Sehingga disaat Loyang bolu kukus ini di jadikan lampu meja hias akan terliahat menarik.

2. Tataran sistem

Simpan lampu hias tersebut di atas meja dikarenakan Loyang bolu kukus ini di desain menjadi lampu yang diletakan di atas meja.

(14)

Sebagai penerangan suatu ruangan dengan desain bentuk yang menarik dapat menghiasi suatu ruangan agar terlihat lebih meraik.

3. Tataran Produk

Lampu yang akan di desain oleh penulis dengan menggunakan bahan alat cetakan bolu kukus ini adalah lampu yang bisa diletakan dimeja yang bisa menghiasi ruangan.

Seperti pada umumnya, lampu berfungsi sebagai alat penerangan suatu ruangan. Namun dalam kesempatan ini, penulis merancang sebuah lampu hias yang terbuat dari bahan alat cetakan kue bolu kukus.

Lampu hias yang penulis rancang dari Loyang bolu kukus butuh gambar kerja. Berikut adalah gambar kerja ;

(15)

Gambar.13. Sketsa Corner Lamp Ket :

 Alat pembuatan lampu hias yang di gunakan adalah sebuah Loyang bolu kukus.

 Berbahan alumunium /stenlis.

 Lampu yang digunakan berjenis lampu pijar berjenis cabe dengan penerangan cahaya 3 x 5 watt.

14cm 20cm 7cm 38cm 6cm 15cm 29cm 10cm 3cm Pipa alumunium Lampu cabe Loyang bolu kukus Tali serat Ranting kering Tempat tusukan gigi talenan Tempat cangkir

(16)

 Menggunakan pipa alumunium berukuran 0.3mm dan 0.5mm sebagai batang lampu.

 Untuk menghubungkan antara pipa alumunium berukuran 0.5mm dengan pipa alumunium yang memiliki bentuk sedikit cekung dan memiliki ukuran 0.3mm menggunakn tali serat. Agar terlihat menarik dan unik.

 Di padu dengan hiasan seperti ranting kering

 Menggunakan talenan sebagai display lampu agar lebih terkesan bahwa lampu ini memang dari sebuah alat-alat pembuatan kue.

4. Tataran Elemen a. Material

- Loyang bolu kukus - Lampu bohlam cabe - kabel

- Pipa alumunium - Fiting lampu - Steker

- Tempat tusukan gigi - Serat tali

- Talenan - Ranting kering

b. Proses pembuatan Corner Lamp

Material yang di gunakan adalah sebuah bahan jadi yang biasa digunakan pembuatan bolu kue kukus.

(17)

Gambar. 14.Proses tahap awal pembuatan Corner Lamp Sumber: Lativah (2016)

Tahap pembuatan corner lamp ini menyiapkan bahan talenan yang akan ditempelkan pada corner lamp sebagai tatakan. Hanya diberi lubang pada bagian yang kana diletakan lampu guna untuk memasukan kabel yang kan menyambung pada corner lamp.

Gambar. 15.Proses pembuatan untuk menyeibangakan Corner Lamp dengan tempat tusuk gigi

(18)

Sumber: Lativah (2016)

Di gunakan tempat tusuk gigi untuk menyeimbangkan corner lamp. Diberi 3 lubang pada tusuk gigi sesuai carn lamp yang dibuat 3 cabang. Tusuk gigi ini yang menghubungkan anatara display dan corner lamp tersebut.

Gambar. 16.Proses pembuatan Corner Lamp Sumber: Lativah (2016)

Loyang bolu kukus dengan bentuk nya yang kecil material ini membutuh kan pipa alumunium sebagai batang lampu yang sudah disi kabel di dalamnya. Dibuat dengan tiga bentuk yang sama dan di satukan menggunakan serat tali. Lalu ketiganya di masukan kedalam tempat tusukan gigi agar bisa berdiri tegak.

c. Warna

Dalam pembuatan lampu hias corne lamp pada pipa yang di gunakan sebagai batang lampu menggunakan warna dasar alumunium yaitu silver. Dan cup Loyang kue bolu kukus hanya di

(19)

tempel kertas berwarna kuning dan memiliki corak bunga. Warna yang di gunakan pada pembuatan lampu ini tidak menggunakan cat warna, semuanya berasal dari warna dasar. Di Karenakan warna dasar sudah memilki warna yang menarik.

d. Target sasaran/ market

Penulis membuat lampu ini lebih menargetkan untuk ruangan rumah bisa diletakan diruang tengah atau kamar pribadi dengan memiliki tatakan yang sedikit lebar sehingga bisa diletakan beberapa hiasan pendukung seperti bingkai foto. terdapat pula lingkaran dimana guna untuk meletakan cangkir saat sedang minum teh atau kopi.

D. Brass Lamp

Gambar. 17. Sebagai bahan baku Brass lamp

1. Tataran lingkungan

Loyang kue gulung ini juga termasuk untuk proses pembuatan kue dimana di gunakan sebagai Loyang kue gulung. Loyang kue gulung ini biasanya bisa kita temukan di toko alat-alat pembuatan kue. Disaat

(20)

penulis menemukan sebuah Loyang kue gulung penulis menemukan suatu ide kreatif dimana sebuah Loyang bolu kukus tersebut bisa menjadi fungsi yang berbeda yang bisa mempunyai nilai tambah yang lebih. Dan pada akhirnya penulis memutuskan untuk membuat suatu Loyang kue gulung ini menjadi suatu desain lampu gantung yang unik dan menarik.

Penulis memutuskan sebuah Loyang kue gulung tersebut menjadi sebuah lampu Dikarnakan pada saat ini banyaknya tempat-tempat yang membutuhkan desain lampu yang unik. dan Loyang kue gulung ini sangatlah menarik apabila dibuat menjadi sebuah lampu gantung dengan bentuknya yang cekung memanjang Sehingga disaat Loyang kue gulung ini di jadikan lampu gantung akan terliahat menarik.

2. Tataran sistem

Pasang lampu hias tersebut kepada atap ruangan di karenakan Loyang kue gulung ini di desain menjadi sebuah lampu gantung. Guna sebagai penerangan suatu ruangan dengan desain bentuk yang menarik dapat menghiasi suatu ruangan agar terlihat lebih meraik.

3. Tataran Produk

Lampu yang akan di desain oleh penulis dengan menggunakan bahan alat Loyang kue gulung ini adalah lampu yang bisa digantung diruangan.

Seperti pada umumnya, lampu berfungsi sebagai alat penerangan suatu ruangan. Namun dalam kesempatan ini, penulis merancang sebuah lampu hias yang terbuat dari bahan alat Loyang kue gulung.

Lampu hias yang penulis rancang dari Loyang kue gulung butuh gambar kerja. Berikut adalah gambar kerja ;

(21)

Gambar. 18. Sketsa Brass Lamp Ket :

 Alat yang di gunakan pembuatan lampu hias adalah sebuah Loyang dimana biasanya digunakan untuk pembuatan kue gulung

 Berbahan alumunium /stenlis

 Untuk menggantung Loyang kue gulung tersebut menggunakan dengan kabel berukuran 2 x 0,07mm2 300/500 v dengan dililit menggunakan serat tali. tali yang menggantung pada bagian satu nya menggunakan benang putih atau bisa juga tali berwarna transparant lampu ini dirancang memang

29cm 31cm 47cm 9cm 6cm 2cm 3cm 7cm 3cm Kabel dililit

dengan tali serat

Loyang kue gulung

Loyang bolu kukus dililit tali serat Lampu bohlam cabe Tali transparant 47cm

(22)

sengaja di buat terlihat seolah-olah hanya satu tali yang menggantung.

 Dalam pembuatan lampu dari pembuatan Loyang kue gulung ini penulis juga menambahkan Loyang kue bolu kukus kedalamnya sebagai tempat untuk fitting lampu dengan di lilit menggunakan serat kayu agar terlihat sepadan dengan kabel untuk menggantung yang di lilit juga menggunakn serat tali.  Lampu yang digunakan berjenis lampu pijar berjenis cabe

dengan penerangan cahaya 3 x 5 watt.

4. Tataran Elemen a. Material

- Loyang kue gulung - Loyang bolu kukus - Lampu bohlam cabe - kabel - Fiting lampu - Steker - Serat tali - Tali transparent - Pilox putih - Pilox pernis

b. Proses pembuatan Brass Lamp

Material yang di gunakan adalah sebuah bahan jadi yang biasa digunakan pembuatan kue gulung, dimana Loyang kue gulung untuk media pembuatan lampu hias

(23)

Gambar. 19. Proses tahap awal pembuatan Brass Lamp Sumber: Lativah (2016)

Tahap awal pembutan brass lamp memasang Loyang bolu kukus menjadi tiga sejajar dan diberikan sedikit jarak anatara sisi.

Gambar. 20. Proses melilitkan Brass Lamp dengan serat tali Sumber: Lativah (2016)

Setelah Loyang terpasang menjadi satu lalu lilit loyan bolu kukus dengan serat tali. Lilit pada semua Loyang bolu kukus.

(24)

Gambar. 21. Proses pemasangan Brass Lamp Sumber: Lativah (2016)

Setelah melilitkan serat tali selesai kemudian pasang pada loyang yang biasanya digunakan sebagai kue gulung.

Gambar. 22. Proses pemasangan lampu Brass Lamp Sumber: Lativah (2016)

Tahap akhir pada pembuatan brass lamp ini memasukan lampu yang sudah disiapkan dan yang disesauikan dengan ukuran

(25)

yang sudh ditentukan yaitu menggunakan lamp pijar berukuran kecil.

c. Warna

Dalam pembuatan lampu brass camp ini tidak memakai banyak warna. Dimana warna yang di gunakan pada Loyang kue gulung ini hanya menggunakan warna putih dan d itambah dengan gulungan serat tali pada bagian kabel dan Loyang kue bolu kukus. Karena meski tidak memakai banyak warna dengan di padunya warna putih dan warna coklat pada serat tali tetap memberikan kesan yang klasik dan menarik.

d. Target sasaran/ market

Penulis membuat lampu ini lebih menargetkan untuk coffeehouse biasanya para interior mendesain tempat coffeehouse yang terkadang memilki penerangan yang tidak begitu terang. akan tetapi lampu ini juga bisa digunakan untuk ruangan rumah cocok bagi untuk lampu tidur.

E. Cube Lamp

(26)

1. Tataran lingkungan

Cetakan kue ini gunanya adalah untuk proses pembuatan kue dimana di gunakan untuk membuat kue kering. Cetakan kue kering ini biasanya bisa kita temukan di toko alat-alat pembuatan kue. Disaat penulis menemukan sebuah cetakan kue kering penulis menemukan suatu ide kreatif dimana sebuah cetakan kue kering tersebut bisa menjadi fungsi yang berbeda yang bisa mempunyai nilai tambah yang lebih. Dan pada akhirnya penulis memutuskan untuk membuat suatu cetakan kue kering ini menjadi suatu desain lampu gantung yang unik dan terlihat menarik.

Penulis memutuskan sebuah cetakan kue kering tersebut menjadi sebuah lampu Di karenakan pada saat ini banyaknya tempat-tempat yang membutuhkan desain lampu yang unik. dan cetakan kue kering ini sangat lah menarik apabila di buat menjadi sebuah lampu gantung dengan bentuknya yang yang menyerupai bunga sakura.

2. Tataran sistem

Pasang lampu hias tersebut kepada atap ruangan di karenakan cetakan kue kering ini di desain menjadi sebuah lampu gantung. Guna sebagai penerangan suatu ruangan dengan desain bentuk yang menarik dapat menghiasi suatu ruangan agar terlihat lebih meraik.

3. Tataran Produk

Lampu yang akan di desain oleh penulis dengan menggunakan bahan alat cetakan kue kering ini adalah lampu yang bisa digantung diruangan.

Seperti pada umumnya, lampu berfungsi sebagai alat penerangan suatu ruangan. Namun dalam kesempatan ini, penulis merancang sebuah lampu hias yang terbuat dari bahan alat cetakan kue kering.

(27)

Lampu hias yang penulis rancang dari cetakan kue kering butuh gambar kerja. Berikut adalah gambar kerja ;

Gambar. 24. Sketsa Cube Lamp Ket:

 Alat pembuatan lampu hias yang di gunakan adalah sebuah cetakan kue yang biasanya di gunakan pembuatan kue kering.  Berbahan alumunium /stenlis

 Untuk menggantung alat cetakan kue kering ini tersebut menggunakan dengan kabel berukuran 2 x 0,07mm2 300/500 v. 43cm 14cm 11cm 15cm kabel Fitting lampu Cetakan kue kering Bohlam

(28)

 Sisi antara cetakan kue ini di ikat kencang menggunakan serat tali agar satu sama lain merekat lebih kencang dan juga bisa terlihat sedikit berkesan.

 Lampu yang di gunakan yaitu lampu berjenis bohlam pijar dengan penerangan cahaya 25 watt.

4. Tataran Elemen a. Material

- Cetakan kue kering - Fitting lampu - Lampu bohlam pijar - kabel

- Fiting lampu - Steker - Pilox - Pilox pernis

b. Proses pembuatan Cube Lamp

Material yang di gunakan adalah sebuah bahan jadi yang biasa digunakan pembuatan kue kering, dimana cetakan kue kering ini untuk media pembuatan lampu hias.

(29)

Sumber: Lativah (2016)

cetakan kue kering bentuknya menyerupai sakura dan direkatkan menjadi satu dan di bentuk seperti kubus. Setelah pembentukan selesai agar lebih kuat sebaiknya di ikat dengan tali serat. Pada sekeliling nya.

Lalu untuk menggantung material cetakan kue yang sudah jadi di gunakan kabel yang sudah di ukur panjangnya lalu di sambungkan pada fitting lampu.

Gambar. 26.Proses pewarnaan Cube Lamp Sumber: Lativah (2016)

Setelah cetakan sudah terbentuk seperti kubus dan rekatan satu sama sisi sudah kuat. Lalu cetakan tersebut disprotkan warna yang sudah dipilih. Semprotkan secara teliti dan merata.

c. Warna

Warna yang di gunakan dalam pembuatan lampu ini hanya menggunakan warna hitam pada bagian cube dan putih pada bagian kabel dan fitting lampu. Lampu ini sengaja di padu warna

(30)

hitam dan putih agar terlihat lebih menarik meski hanya menggunakan dua warna.

d. Target sasaran/ market

Penulis membuat lampu ini lebih menargetkan untuk coffeehouse biasanya para interior mendesain tempat coffeehouse dengan nuansa klasik dan casual. akan tetapi lampu ini juga bisa digunakan untuk ruangan dirumah cocok bagi rumah yang memilki mini bar yang juga bernuansa klasik.

F. Rose Lamp

1. Tataran lingkungan

Loyang kue ini gunanya adalah untuk proses pembuatan kue dimana di gunakan untuk pembuatan kue cake/ bolu. Loyang ini biasanya bisa kita temukan di toko alat-alat pembuatan kue. Disaat penulis menemukan sebuah cetakan Loyang ini penulis menemukan suatu ide kreatif dimana sebuah Loyang tersebut bisa menjadi fungsi yang berbeda yang bisa mempunyai nilai tambah yang lebih. Dan pada akhirnya penulis memutuskan untuk membuat suatu Loyang ini menjadi suatu desain lampu gantung yang unik dan terlihat menarik.

(31)

Penulis memutuskan sebuah Loyang tersebut menjadi sebuah lampu Di karenakan pada saat ini banyaknya tempat-tempat yang membutuhkan desain lampu yang unik. dan Loyang ini sangatlah menarik apabila dibuat menjadi sebuah lampu gantung dengan bentuknya yang yang menyerupai seperi bunga rose.

2. Tataran sistem

Pasang lampu hias tersebut kepada atap ruangan di karenakan Loyang ini di desain menjadi sebuah lampu gantung. Guna sebagai penerangan suatu ruangan dengan desain bentuk yang menarik dapat menghiasi suatu ruangan agar terlihat lebih meraik.

3. Tataran Produk

Lampu yang akan di desain oleh penulis dengan menggunakan bahan alat cetakan kue kering ini adalah lampu yang bisa digantung diruangan.

Seperti pada umumnya, lampu berfungsi sebagai alat penerangan suatu ruangan. Namun dalam kesempatan ini, penulis merancang sebuah lampu hias yang terbuat dari bahan alat Loyang kue.

Lampu hias yang penulis rancang dari Loyang kue butuh gambar kerja. Berikut adalah gambar kerja ;

(32)

Gambar. 28.Sketsa Rose Lamp Ket:

 Alat pembuatan lampu hias yang di gunakan yang satu ini menggunakan loyang kue yang biasanya di gunakan untuk pembuatan kue bolu.

 Berbahan alumunium 43cm 10cm 10cm 22cm Kabel dililit dengan tali serat Loyang kue

Terdapat lampu bohlam 25 watt didalamnya

(33)

 Untuk menggantung Loyang kue gulung tersebut menggunakan dengan kabel berukuran 2 x 0,07mm2 300/500 v dengan di lilit menggunakan serat tali. Agar terlihat lebih unik dan klasik.

 Lampu yang di gunakan yaitu lampu berjenis bohlam pijar dengan penerangan cahaya 25 watt.

4. Tataran Elemen a. Material

- Loyang kue - kabel

- Lampu bohlam pijar - Kabel

- Serat tali - Fiting lampu - Steker

- Pilox warna merah - Pilox pernis

b. Proses pembuatan Cube Lamp

Material yang di gunakan adalah sebuah bahan jadi yang biasa digunakan pembuatan kue bolu, dimana Loyang kue ini untuk media pembuatan lampu hias.

(34)

Gambar.29. Proses tahap awal pembuatan Rose Lamp Sumber: lativah (2016)

Loyang kue bentuknya sudalah meraik dimana bentuk Loyang ini menyerupai bunga rose tinggal ditempelkan fitting pada Loyang.

Untuk menggantung material cetakan kue yang sudah jadi digunakan kabel yang sudah diukur panjangnya Dan kemudian di sambungkan pada Loyang kue tersebut.

Gambar.30. Proses pewarnaan pada Rose Lamp Sumber: lativah (2016)

(35)

Pada dasarnya Loyang ini memang sudah berwarna merah hanya sedikit diberi penambahan warna merah pada loyang tersebut guna untuk menutupi warna yang rusak pada Loyang tersebut.

Gambar.31. Proses pembuatan Rose Lamp Sumber: lativah (2016)

Setelah itu lilit kabel dengan tali serat sampai menutupi kabel tersebut agar alat untuk menggantu lampu rose lamp lebih terlihat menarik.

c. Warna

Warna yang di gunakan dalam pembuatan lampu ini menggunakan lampu merah sebagai lampu hias dan warna coklat pada tali serat yang melilit kabel.

d. Target sasaran/ market

Penulis membuat lampu ini lebih menargetkan untuk casual dinning biasanya para interior mendesain tempat casual dining ini menggunakan lampu yang unik dengan nuansa casual.

Referensi

Dokumen terkait

Archives and Records Service, U.S. General Services Administration, 1984), hlm.. justru hanya akan menambah pekerjaan. Padahal penyusutan berperan penting dalam siklus

Dengan kadar vitamin C dala tubuh larva udang perlakuan R2 diduga membantu larva udang vannamei pada perlakuan ini mampu mendapatkan nutrien yang lebih mencukupi kebutuhannya

Dari tiga sub kelompoknya, dua sub kelompok mengalami inflasi yaitu sub kelompok makanan jadi 0,05 persen dan sub kelompok minuman yang tidak beralkohol

Kepala Dinas Propinsi/Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab dibidang perdagangan atau Pejabat yang ditunjuknya;

Untuk itu peneliti mencoba untuk mengembangkan lembar kerja siswa (LKS) menggunakan metode simulasi. Rumusan masalah dalam penelitian adalah: 1) bagaimana proses pengembangan

Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa pola peningkatan konsentrasi CRP dan leukosit adalah serupa pada hari kedua setelah operasi dan menurun secara bertahap sampai

Faktor penyebab produk cacat Dek yang ada di Mondrian, antara lain kurangnya pengawasan dari pihak perusahaan sehingga dalam bekerja operator kurang memperhatikan hal kebersihan

Penderita tuberkulosis dengan spiritualitas cukup memiliki pola pikir positif, mampu menghadapi penyakit yang diderita sehingga dapat membangkitkan harapan penuh dan