• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.2.1 URUSAN PILIHAN PERTANIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4.2.1 URUSAN PILIHAN PERTANIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

4.2.1 URUSAN PILIHAN PERTANIAN

4.2.1.1 KONDISI UMUM

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pembangunan Kota Semarang terutama dalam pengentasan kemiskinan. Penduduk Kota Semarang yang bekerja di sektor pertanian sebesar 6,6% dari jumlah penduduk Kota Semarang yang terbagi menjadi 59% petani sendiri dengan penguasaan lahan yang kecil (rata-rata 0,3 ha) dan 49% buruh tani yang tidak mempunyai lahan sendiri. Peranan penting sektor pertanian lainnya antara lain: penyedia input bagi industri terutama yang berbasis pertanian, penyedia bahan pangan, serta fungsi pelestarian lingkungan.

Secara substansial pembangunan sektor pertanian merupakan wujud pemberdayaan ekonomi rakyat dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan petani yang diwujudkan melalui pemanfaatan potensi dan peluang yang ada. Lahan di Kota Semarang yang digunakan untuk sektor pertanian termasuk di dalamnya sektor kehutanan dan perikanan darat sekitar 53,6% dari luas Kota Semarang. Strategi pembangunan pertanian di Kota Semarang diarahkan pada pemanfaatan sumber daya pertanian baik alam maupun manusia secara optimal dengan prinsip-prinsip: pemerataan, partisipasi, pemberdayaan, kesinambungan, keserasian, dan keberlanjutan (sustainable).

Potensi sektor pertanian sebagaimana tertuang dalam Perda Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011–2031 dimana terdapat kawasan yang diperuntukkan untuk pertanian, yaitu:

1) Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan berada di Kecamatan Genuk, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Tembalang, Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Ngaliyan, Kecamatan Mijen dan Kecamatan Tugu;

2) Kawasan peruntukan pertanian hortikultura berada di Kecamatan Tembalang, Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Mijen dan Kecamatan Ngaliyan.

Berdasarkan pendekatan kawasan tersebut serta berbasis pada komoditas unggulan daerah, pembangunan pertanian Kota Semarang

(2)

diarahkan kepada pengembangan pusat-pusat komoditas hortikultura unggulan, yaitu:

1) Hortikultura buah-buahan di Kecamatan Mijen;

2) Tanaman obat di Kecamatan Mijen, Gunungpati, Ngaliyan, Banyumanik, dan Tembalang;

3) Tanaman hias di Kecamatan Gajahmungkur, Genuk, Tembalang, Banyumanik, dan Mijen.

4.2.1.2 KEBIJAKAN PROGRAM

Kebijakan Pemerintah Kota Semarang dalam Urusan Pilihan Pertanian Pada tahun 2013 diimplementasikan melalui berbagai program dan kegiatan sebagai berikut:

1. Program Penunjang Urusan Pilihan Pertanian:

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan: - Penyediaan Jasa Surat Menyurat:

- Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik: - Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja;

- Penyediaan Alat Tulis Kantor;

- Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan;

- Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor;

- Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor; - Penyediaan Peralatan Rumah Tangga;

- Penyediaan Makanan dan Minuman;

- Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah; - Rapat-Rapat Koordinasi & Konsultasi ke Dalam Daerah.

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan kegiatan:

- Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional; - Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor; - Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan;

- Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional; - Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor. c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian

(3)

- Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD;

- Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran;

- Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran; - Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun;

- Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu. 2. Program Pelaksana Urusan Pilihan Pertanian:

a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan kegiatan: - Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agrobisnis. b. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan:

- Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah.

c. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan:

- Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan; - Revitalisasi Kebun Dinas.

d. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dengan kegiatan:

- Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak.

e. Program Peningkatan Produksi Peternakan dengan kegiatan: - Pengembangan Agribisnis Peternakan.

4.2.1.3 REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN 4.2.1.3.1 PENDANAAN

Total anggaran yang dialokasikan untuk Urusan Pilihan Pertanian pada tahun 2013 sebesar Rp.6.459.042.000,- dengan realisasi untuk setiap program dan kegiatan disajikan dalam tabel di bawah :

Program Penunjang Urusan Pilihan Pertanian:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut:

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN (RP) ANGGARAN REALISASI

(RP)

PRESEN TASE

( % ) SKPD : DINAS PERTANIAN

(4)

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN (RP) ANGGARAN REALISASI (RP)

PRESEN TASE

( % )

2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air

dan Listrik 136.800.000 109.118.636 79,77

3. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 13.000.000 13.000.000 100,00

4. Penyediaan Alat Tulis Kantor 18.744.000 18.743.980 100,00

5. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 20.690.000 20.690.000 100,00

6. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan

Bangunan Kantor 14.695.500 4.695.500 31,95

7. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 139.650.000 133.559.646 95,64

8. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 2.500.000 2.500.000 100,00

9. Penyediaan Makanan dan Minuman 40.000.000 39.990.000 99,98

10. Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar

Daerah 154.710.000 154.701.340 99,99

11. Rapat-Rapat Koordinasi & Konsultasi ke Dalam

Daerah 14.000.000 14.000.000 100,00

JUMLAH PROGRAM 624.753.500 576.366.102 92,25

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut:

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP) REALISASI ANGGARAN (RP) PRESEN TASE ( % ) SKPD : DINAS PERTANIAN

1. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 260.000.000 231.769.000 89,14

2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 88.616.000 87.720.000 98,99

3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan 24.000.000 22.663.500 94,43

4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan

Dinas/Operasional 162.037.000 159.069.950 98,17

5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor

9.500.000 9.499.000 99,99

JUMLAH PROGRAM 544.153.000 510.721.450 93,86

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan kegiatan serta anggaran sebagai berikut:

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP) REALISASI ANGGARAN (RP) PRESEN TASE ( % ) SKPD : DINAS PERTANIAN

1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar

Realisasi Kinerja SKPD 48.000.000 46.110.000 96,06

2. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran 2.000.000 1.820.000 91,00

3. Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi

Anggaran 1.000.000 910.000 91,00

4. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun 1.000.000 910.000 91,00

5. Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan

Pembantu 24.720.000 24.720.000 100,00

JUMLAH PROGRAM 76.720.000 74.470.000 97,07

Program Pelaksana Urusan Pilihan Pertanian:

1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut :

(5)

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN (RP) REALISASI ANGGARAN (RP) PRESEN TASE ( % ) SKPD : DINAS PERTANIAN

1. Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku

Agrobisnis 536.435.500 529.352.000 98,68

JUMLAH PROGRAM 536.435.500 529.352.000 98,68

2. Program Peningkatan Ketahanan pangan / perkebunan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut :

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN (RP)

REALISASI ANGGARAN (RP) PRESEN TASE ( % ) SKPD : SETDA (BAG. PEREKONOMIAN)

1. Koordinasi perumasan kebijakan pertanahan dan infrastruktur pertanahan dan perdesaan

750.214.000 607.431.662 80.97

JUMLAH PROGRAM 750.214.000 607.431.662 80.97

3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut:

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP) REALISASI ANGGARAN (RP) PRESEN TASE ( % ) SKPD : DINAS PERTANIAN

1. Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan

Unggulan Daerah 136.779.000 130.789.000 95,62

JUMLAH PROGRAM 136.779.000 130.789.000 95,62

4. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut:

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

(RP) REALISASI ANGGARAN (RP) PRESEN TASE ( % ) SKPD : DINAS PERTANIAN

1. Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/

Perkebunan; 1.229.672.000 1.157.841.650 94,16

2. Revitalisasi Kebun Dinas 681.900.000 660.091.985 96,80

JUMLAH PROGRAM 1.911.572.000 1.817.933.635 95,10

5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut:

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN (RP)

REALISASI ANGGARAN (RP) PRESEN TASE ( % ) SKPD : DINAS PERTANIAN

1. Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan

Penyakit Menular Ternak 523.415.000 515.892.500 98,56

JUMLAH PROGRAM 523.415.000 515.892.500 98,56

6. Program Peningkatan Produksi Peternakan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut:

(6)

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN (RP) REALISASI ANGGARAN (RP) PRESEN TASE ( % ) SKPD : DINAS PERTANIAN

1. Pengembangan Agribisnis Peternakan 1.355.000.000 1.215.937.725 89,74

JUMLAH PROGRAM 1.355.000.000 1.215.937.725 89,74

4.2.1.3.2 HASIL YANG DICAPAI

Pelaksanaan Urusan Pilihan Pertanian selama tahun 2013 yang terealisasikan dalam beberapa program dan kegiatan telah menghasilkan capaian yang dapat dilihat melalui indikator sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Capaian pada program Peningkatan Kesejateraan Petani dapat dilihat pada tabel indikator kinerja sebagai berikut :

NO PEMERINTAHANURUSAN /PROGRAM

INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN 2013 CAPAIAN TAHUN 2012 REALISASI TAHUN 2013 1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

1. NTP (Nilai Tukar Petani) 100 105,78* 106,73*

2. Jumlah petani 45.200 orang 45.100 orang 45.100 orang 3. Penyuluhan dan

pendampingan petani kegiatan 13.933 kegiatan 13.933 kegiatan 9.892

4. Jumlah tenaga penyuluh

pertanian 27 orang 27 orang 27 orang

5. Jumlah kelembagaan tani

yang terbina kelompok 337 kelompok 337 kelompok 323

Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2013

Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu alat ukur tingkat kesejahteraan petani, dimana petani dikatakan sejahtera jika nilai NTP lebih dari 100. Dibandingkan tahun 2012, NTP tahun 2013 relatif naik sebesar 0,9% yaitu dari 105,78 menjadi 106,73. Kenaikan NTP mengindikasikan bahwa program-program kebijakan pembangunan pertanian yang dilakukan pemerintah berhasil meningkatkan kesejahteraan petani.

Pada tahun 2013 kapasitas SDM petani menunjukkan kemajuan, dimana terdapat 8 kelompok tani mengalami kenaikan kelas dalam klasifikasi kelompok tani. Adapun jumlah kelompok tani berkurang sebanyak 22 kelompok karena kondisi kelompok yang tidak aktif dan setelah dilakukan penilaian kelas kelompok tani didapati bahwa ke-22 kelompok tersebut sudah tidak memenuhi kriteria sebagai sebuah kelompok tani melainkan sebagai kelompok masyarakat. Berkurangnya jumlah kelompok tani berimplikasi pada berkurangnya jumlah petani yang tergabung dalam kelompok tani

(7)

sehingga jumlah penyuluhan dan pendampingan petani tidak memenuhi target yang ditetapkan pada tahun 2013.

2. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan

Capaian pada Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan dapat dilihat pada tabel indikator kinerja sebagai berikut :

NO PEMERINTAHAN/PRURUSAN OGRAM

INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN 2013

CAPAIAN

TAHUN 2012 TAHUN 2013 REALISASI

1. Program Peningkatan

Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan

1. Pameran tingkat lokal dan pameran tingkat nasional

10

kegiatan 9 kegiatan 10 kegiatan

Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2013

Tahun 2013 promosi produk pertanian unggulan meningkat 11%, yaitu dari 9 pameran yang diikuti pada tahun 2012 bertambah menjadi 10 pameran yang diikuti pada tahun 2013 sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk kegiatan pasar murah, mulai tahun 2013 tidak dilaksanakan tersendiri tetapi diakomodir pada pameran-pameran yang berskala lokal Kota Semarang.

3. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Capaian pada Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dapat dilihat pada tabel indikator kinerja sebagai berikut :

NO PEMERINTAHAN/URUSAN PROGRAM

INDIKATOR KINERJA TAHUN 2013 TARGET TAHUN 2012 CAPAIAN TAHUN 2013 REALISASI

1. Program

Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan

1. Luas areal lahan sawah yang ditanami padi 3.750 Ha 3.827 Ha 3.816,6 Ha 2. a. a. Padi b. c. b. Palawija d. e. c. Durian f. g. d. Anggrek h. i. e. Temulawak j. k. f. Kelapa dalam 41.293,89 ton 20.277,19 ton 27.825,49 kw 758.451,42 tangkai 1.751,46 ton 871,41 Ton 40.091,16 ton 20.076,43 ton 27.549 kw 750.942 tangkai 1.725,58 ton 794,92 ton 38.426,89 ton 12.958,81 ton 11.898 kw 304.905 tangkai 1.030,31 ton 412,16 ton 3. Pelaksanaan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT)

(8)

NO PEMERINTAHAN/URUSAN

PROGRAM INDIKATOR KINERJA

TARGET TAHUN 2013 CAPAIAN TAHUN 2012 REALISASI TAHUN 2013 4. Presentase area terserang Organisme Pangganggu Tanaman (OPT) yang dapat dikendalikan 90 % 90 % 90 % 5. Presentase area terserang Organisme Pangganggu Tanaman (OPT) yang dapat dikendalikan dengan agensia hayati 5 % 5 % 5 %

Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2013

Luas areal lahan sawah yang ditanami padi pada tahun 2013 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 tetapi realisasi tahun 2013 melebihi target yang telah ditetapkan.

Secara umum sektor pertanian Kota Semarang pada tahun 2013 mengalami penurunan produksi. Dampak perubahan iklim seperti curah hujan yang tinggi dan musim yang tidak menentu dapat mempengaruhi luas panen dan produktivitas tanaman. Pada subsektor tanaman pangan, penurunan luas panen menyebabkan produksi turun meskipun di sisi lain produktivitas berhasil naik dengan penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Pada subsektor hortikultura (tanaman buah, bunga, dan obat), curah hujan yang tinggi pada saat pertumbuhan generatif menyebabkan produktivitas tanaman menjadi rendah sehingga produksi turun. Pada subsektor perkebunan dengan komoditas utama kelapa dalam produksi turun sebesar 48,15%, implikasi dari berkurangnya areal tanaman kelapa dalam, yaitu sebesar 8,18%. Rendahnya kepemilikan lahan menyebabkan usaha budidaya perkebunan kurang menguntungkan sehinggan petani banyak yang beralih ke komoditas lain terutama hortikultura buah-buahan.

Curah hujan yang tinggi juga memicu berkembangnya hama dan penyakit tanaman yang berdampak pada penurunan produktivas tanaman. Meskipun demikian, serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) tersebut dapat dikendalikan seluruhnya berkat dilaksanakanya Sekolah lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT).

(9)

4. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak

Capaian pada Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dapat dilihat pada tabel indikator kinerja sebagai berikut :

NO PEMERINTAHAN/PURUSAN

ROGRAM INDIKATOR KINERJA

TARGET TAHUN

2013

CAPAIAN

TAHUN 2012 TAHUN 2013 REALISASI

1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak 1. Peningkatan populasi ternak yang terobati/vaksin untuk mencegah penyakit hewan menular 1.200

ekor 1.100 ekor 1.680 ekor

2. Peningkatan frekuensi

pemeriksaan bahan asal hewan ASUH (Aman, Sehat, Utuh, Halal)

3.300 kali 3.300 kali 3.300 kali

3. Hewan ternak mati - 5 ekor 24 ekor

Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2013

Populasi ternak yang diberi vaksin untuk mencegah penyakit hewan menular pada tahun 2013 mencapai 1.680 ekor melebihi target yang ditetapkan. Sepanjang tahun 2013 penyebaran penyakit menular ternak di Kota Semarang dapat dikendalikan sehingga meskipun terdapat kematian pada beberapa hewan/ternak yang terinfeksi penyakit menular ternak (flu buruung, BEF (bovine ephemeral fever), fasiciolosis, helminthiasi, scabies, dan pneumonia) tetapi tidak sampai pada tingkat yang dapat menimbulkan wabah/epidemi yang meluas yang dapat menimbulkan kerugian bagi kesehatan manusia maupun mempengaruhi kondisi perekonomian Kota Semarang.

Di bidang kesmavet, peredaran Bahan Asal Hewan (BAH) baik di pasar swalayan maupun tradisional dapat dipertahankan ke-ASUH-annya melalui pengawasan dan pemeriksaan BAH yang ketat dan intensif, terlihat dari tingginya frekuensi pemeriksaan BAH selama tahun 2013.

5. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

Capaian pada Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dapat dilihat pada tabel indikator kinerja sebagai berikut :

NO PEMERINTAHAN/ URUSAN

PROGRAM INDIKATOR KINERJA

TARGET TAHUN 2013 CAPAIAN TAHUN 2012 REALISASI TAHUN 2013 1. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 1. Populasi sapi potong Produksi daging non unggas Produksi daging unggas 5.497 ekor 5.982.694 kg 7.605.814 kg 5.443 ekor 5.923.459 kg 7.530.509 kg 4.642 ekor 5.848.891 kg 7.505.153 kg

(10)

NO PEMERINTAHAN/ URUSAN

PROGRAM INDIKATOR KINERJA

TARGET TAHUN 2013 CAPAIAN TAHUN 2012 REALISASI TAHUN 2013 Produksi susu Produksi telur 3.846.813 lt 6.708.241 kg 3.332.523 lt 6.641.823 kg 3.009.036 lt 8.316.301 kg 2. Peningkatan populasi ternak bantuan pemerintah

278 ekor 268 ekor 466 ekor

3. Jumlah promosi produk

peternakan yang diikuti

6 kegiatan 6 kegiatan 6 kegiatan

Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2013

Tahun 2013 produksi hasil peternakan mengalami penurunan terutama pada komoditas daging dan susu, yaitu berturut-turut 0,8% dan 9,71%. Kelangkaan sapi potong dan harga yang tinggi menyebabkan berkurangnya penyebelihan sapi sehingga konsumen beralih ke produk beku maupun olahan.

Dampak lain kondisi tersebut adalah meningkatnya permintaan telur untuk memenuhi kebutuhan protein. Kelangkaan sapi potong juga mengakibatkan berkurangnya populasi sapi perah karena dipotong untuk mencukupi kebutuhan daging sehingga produksi susu ikut berkurang.

Sementara itu, bantuan stimulan yang diberikan oleh pemerintah untuk meningkatkan populasi ternak sapi dan kambing, belum dapat berkonstribusi pada peningkatan produksi daging secara signifikan meskipun jumlah ternak bantuan pemerintah tersebut naik 74% dari tahun 2012.

4.2.1.4 PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan Urusan Pilihan Pertanian pada tahun 2013 adalah:

1) Rendahnya kualitas dan kuantitas sumber daya pertanian. Dari segi kuantitas yaitu berkurangnya lahan pertanian produktif karena alih fungsi lahan akibat dari urban spraw; serta pengembangan infrastruktur pertanian seperti irigasi, transportasi, dan unit pengolahan yang belum optimal. Sedangkan dari segi kualitas yaitu penggunaan pupuk an-organik yang masih cukup tinggi yang berpotensi mendegradasi kesuburan tanah, tingkat pendidikan petani yang relatif masih rendah, kelembagaan petani (kelompok tani) yang masih lemah, serta keterbatasan sumber daya penyuluh/pembina.

(11)

2) Pengurangan subsidi saprotan (pupuk, benih, obat-obatan OPT,dll) menyebabkan biaya produksi semakin tinggi, tidak sebanding dengan harga jual produk pertanian.

3) Akses permodalan petani lemah sehingga kemampuan untuk membiayai usaha taninya sangat terbatas sehingga produktivitas yang dicapaipun masih di bawah produktivitas potensial.

4) Dampak perubahan iklim yaitu curah hujan yang tinggi dan kekeringan mengakibatkan fluktuasi dan penurunan produktivitas pertanian.

5) Lemahnya pemasaran hasil produksi pertanian dikarenakan diantaranya oleh terbatasnya kemampuan petani dalam penawaran produk yang dihasilkan, serta penanganan produk produk mulai dari panen sampai pascapanen yang belum dilakukan dengan baik.

6) Rendahnya produksi peternakan karena kelangkaan hijauan pakan ternak serta sistem budidaya ternak yang belum optimal karena ketrampilan yang rendah dan modal usaha yang kecil.

7) Masih dijumpai bahan pangan asal hewan (BAH) yang berasal dari luar Kota Semarang yang tidak memenuhi standard ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal) yang dapat membahayakan kesehatan manusia.

8) Keterbatasan obat-obatan, pelayanan kesmavet, biosecurity dan pemeriksaan fisik hewan ternak serta pemantauan reproduksi ternak, higiene dan sanitasi pemeliharaan ternak menyebabkan penanganan penyakit menular ternak belum bisa optimal meskipun secara umum penyebaran penyakit menular ternak dapat dikendalikan.

4.2.1.5 RENCANA TINDAK LANJUT

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada Urusan Pilihan Pertanian di tahun 2013 untuk bahan evaluasi pelaksanaan tahun 2014 adalah:

1) Meningkatkan kegiatan pembinaan dan penyuluhan pertanian untuk mempercepat penyebaran informasi pertanian serta introduksi teknologi baru baik pra maupun pascapanen yang tepat guna.

2) Memberikan bantuan sarana produksi (benih, pupuk, obat-obatan, dll) yang bersifat stimulan kepada petani serta perbaikan infrastuktur pertanian untuk meningkatkan produktivitas.

3) Meningkatkan fasilitasi kerjasama permodalan dengan koperasi maupun perbankan serta pemberian bantuan stimulan bagi petani.

(12)

4) Mengembangkan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim terutama untuk meminimalisir dampaknya terhadap pertanian.

5) Meningkatkan kerjasama pemasaran baik dari segi kuantitas dan kualitas dengan menjalin kemitraan antara pelaku usaha agribisnis dengan kelompok-kelompok tani; meningkatkan dan memperkuat organisasi petani untuk meningkatkan skala usaha dan posisi tawar petani.

6) Meningkatkan pengembangan budi daya ternak melalui pemberdayaan kelompok tani ternak serta meningkatkan peran kelompok afinitas desa mandiri pangan dalam pengelolaan peternakan.

7) Meningkatkan pengawasan peredaran BAH di Kota Semarang serta meningkatkan upaya-upaya pencegahan dan penangulanggan penyakit menular ternak terutama yang bersifat zoonosis yaitu flu burung melalui biosecurity dan peningkataan kesadaran masyarakat tentang risiko kesehatan dari kegiatan pemeliharaan hewan/ternak.

8) Meningkatkan kegiatan pemantauan ternak dan pemberian vaksin untuk menghindari penyebaran penyakit menular.

4.2.1.6 PRESTASI/PENGHARGAAN

Penghargaan yang diterima Kota Semarang di bidang pertanian pada tahun 2013:

1) Juara II Lomba Lembaga Keuangan Mikro (LKM)Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diraih oleh Gapoktan Jati Asri dari Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang dengan Ketua SRI UTAMI.

2) Juara III Lomba Gapoktan Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diraih oleh Gapoktan Wijaya dari Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen dengan ketua ISAK SAGITA.

3) Juara III Lomba Pos Penyuluh Desa (Posluhdes) Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diraih oleh Posluhdes Kelurahan Tambangan Kecamatan Mijen dengan ketua SUNARDI.

Referensi

Dokumen terkait

%ebelum kaki tertutup dihubungkan dengan ruang gas, permukaan raksa %ebelum kaki tertutup dihubungkan dengan ruang gas, permukaan raksa sama tinggi. amun setelah kaki

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Pembuatan

Penilaian dilakukan untuk unsur teori dan praktik penilaian kepribadian siswa yang meliputi; disiplin waktu, kemauan kerja dan motivasi, prestasi dan kerja nyata,

Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annon muricata Linn) Terhadap Pertumbuhan Sel Hepar Baby Hamster Yang Diinduksi DMBA (7,12 Dimetylbenz (α) anthracene) Secara In

Untuk design atau bentuk alat penukar kalor type pipa ganda itu sendiri adalah penggabungan antara 2 buah pipa yang berbeda ukuran diameter (Besar

Angkutan umum adalah angkutan yang melayani masyarakat umum dengan cara membayar atas jasa yang telah disediakan, sedangkan angkutan pribadi disediakan oleh perorangan dan

Perumusan masalah dalam penelitian ini ialah cara meningkatkan kinerja sistem spatial data warehouse kebakaran hutan hasil penelitian Imaduddin (2012) agar runtime

H2 = 500 kg / m adalah muatan horisontal ke arah melintang yang harus ditahan oleh tepi trotoir , yang terdapat pada tiap-tiap lantai kendaraan yang bekerja pada puncak trotoir