• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN CDI RACING TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC TAHUN 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN CDI RACING TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC TAHUN 2009"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN CDI RACING TERHADAP

KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC TAHUN 2009

Danni Priansah1,a

, Teddy Nurcahyadi,1,b, Tito Hadji Agung Santoso,1,c

Program Studi Tenik Mesin, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 55183 Indonesia

e-mail : priansah23@yahoo.com

Sistem pengapian memiliki peranan penting pada sepeda motor. Sistem pengapian yang digunakan pada sepeda motor saat ini kebanyakan menggunakan menggunakan CDI (Capasitor Discharge Ignition) yang memiliki limiter. CDI limiter memiliki batasan dalam memercikan bunga api pada rpm tinggi kurang stabil, sehigga ketika motor dipacu pada putaran tinggi terjadi penurunan performa pada sepeda motor. Peningkatan performa pada sepeda motor dilakukan dengan penggantian CDI yang memiliki limiter lebih tinggi dari standarnya atau sampai unlimiter untuk memperoleh performa mesin yang lebih optimal.

Pengujian dilakukan menggunakan sepeda motor Honda Beat tahun 2009 dengan kapasitas mesin 110 cc transmisi automatic dengan alat uji Dynamometer. Pengujian dilakukan dengan penggunaan variasi jenis CDI dengan menggunakan CDI Standar dan CDI Predator Dual Map. Parameter yang diamati adalah percikan bunga api busi, torsi, daya, dan konsumsi bahan bakar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis CDI memiliki karakteristik percikan bunga api yang berbeda. Torsi maksimal dihasilkan dengan menggunakan CDI Predator Map 1 sebesar 9,87 N.m pada putaran mesin 5162 rpm dan daya maksimal dengan menggunakan CDI Predator Map 1 sebesar 7,5 HP pada putaran mesin 6159 rpm. Konsumsi bahan bakar terendah didapat pada penggunaan CDI Standar dimana dengan 1 liter premium dapat menempuh 51,93 km/l.

Kata kunci : CDI racing, Torsi, Daya, Percikan bunga api 1. Pendahuluan

Perkembangan dunia otomotif mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal yang paling menonjol perkembangannya adalah pada sistem pengapian. Inovasi-inovasi baru bermunculan untuk meningkatkan kinerja dari sistem pengapian. Pada bidang modifikasi otomotif banyak yang melakukan perubahan pada sistem pengapian sepeda motor dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja dari mesin sepeda motor. Dikarenakan untuk memperoleh unjuk kerja yang baik

diperlukan sistem pengapian yang baik pula.

Sistem pengapian memiliki peranan penting pada sepeda motor. Sistem pengapian digunakan untuk mengatur proses pembakaran campuran bensin dengan udara sesuai dengan waktu yang telah ditentukan pada akhir langkah kompresi. Sistem pengapian memiliki pengaruh terhadap kinerja motor bensin seperti torsi, daya dan konsumsi bahan bakar (Jama, 2008).

Salah satu komponen dalam sistem pengapian adalah CDI (Capasitor Discharge Ignition). Pada

(2)

produksi sepeda motor saat ini kebanyakan menggunakan CDI limiter. CDI limiter merupakan CDI yang memiliki batasan dalam memercikan bunga api pada 9500 rpm dan percikan api yang dihasilkan pada putaran rpm tinggi kurang stabil. CDI pada motor bawaan pabrik memiliki limiter, sehingga pada saat motor dipacu pada putaran tinggi melebihi dari rpm yang ditentukan oleh CDI motor akan terjadi pemutusan pengapian dari CDI dan performa motor akan menurun. Dengan kelemahan yang ditimbulkan CDI limiter kurang diminati oleh pengguna yang suka kecepatan tinggi (Prasetya, 2013).

Peningkatan unjuk kerja pada sepeda motor dilakukan dengan penggantian CDI racing yang memiliki limiter lebih tinggi dari standarnya atau sampai unlimiter untuk memperoleh performa mesin yang lebih optimal, dipasaran banyak menawarkan jenis CDI racing (unlimiter). Dengan beragam jenis CDI yang ditawarkan pengguna bisa menggunakan CDI sesuai dengan kebutuhan dan harga sebagai pengganti CDI limiter (Sumasto, 2016). CDI Predator Dual Map selain harganya murah juga memiliki kelebihan mampu melayani kerja mesin sesuai dengan kemampuan mesin tersebut berputar, Sehingga dengan batasan limiter pengapian diatas standar dapat stabil dalam pengapiannya diharapkan mesin akan mencapai performa yang maksimal.

2. Metode Penelitian Alat dan bahan penelitian

a. Spesifikasi Mesin Honda Beat

- Tipe mesin : 4-Langkah SOHC 2-Katup

- Diameter x langkah : 50x55 mm - Volume silinder : 110 cc

- Rasio kompresi : 9,2 : 1

- Daya max : 8,22 PS pada putaran 8.000 rpm

- Torsi max : 0,85 kgf.m pada putaran 5.500 rpm - Sistem pengapian : DC-CDI b. Aki : 12 V; 3,5 Ah

c. Busi : DENSO (U24EPR9) d. CDI : Predator Dual Map e. Tachometer

f. Buret

g. Kamera

h. Premium

i. Dynamometer

3. Hasil dan Pembahasan a. Percikan bunga api

Pengujian percikan bunga api busi dilakukan untuk mengetahui perbandingan percikan busi dengan menggunakan 3 kondisi CDI

Gambar 1 Percikan bunga api busi standar (Denso U24EPR9) (a) CDI Standar

(b) CDI Predator Map 1 (c) CDI Predator Map 2

(a) (b)

(3)

b. Torsi

Pengujian torsi dilakukan dengan menggunakan alat Dynamometer yang bertempat di Mototech Yogyakarta dengan bukaan throttle pada 4000-10000 rpm. Hasil pengujian torsi dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Grafik perbandingan torsi CDI Standar dengan CDI Predator Dual Map ( Map 1 dan Map 2)

Gambar 2 merupakan grafik hubungan antara kecepatan putar mesin (rpm) dengan torsi (N.m) dengan kondisi mesin standar menggunakan jenis CDI Standar dan CDI Predator Dual Map (Map 1 dan Map 2) dengan bahan bakar premium menghasilkan torsi yang berbeda pada motor bensin 4 langkah 110 cc transmisi automatic seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Pada kecepatan putar mesin dibawah 6000 rpm penggunaan CDI Standar menghasilkan torsi tertinggi sebesar 9.67 (N.m) pada kecepatan putar mesin 5115 rpm. Pada penggunaan CDI Predator Map 1 menghasilkan torsi tertinggi sebesar 9,87 N.m pada kecepatan putar mesin 5162 rpm, penggunaan CDI Predator Map 1 mengalami peningkatan torsi sebesar

2,1% dari CDI standar. Pada penggunaan CDI Predator Map 2 menghasilkan torsi tertinggi sebesar 9,86 N.m pada kecepatan putar mesin 5087 rpm, penggunaan CDI Predator Map 2 mengalami peningkatan torsi sebesar 1,96% dari CDI Standar. Dari hasil pengujian didapatkan hasil bahwa torsi tertinggi dihasilkan dengan menggunakan CDI Predator Map 1. c. Daya

Pengujian daya dilakukan dengan menggunakan alat Dynamometer dengan kecepatan putar mesin (rpm) dari 4000-10000 rpm. Berikut merupakan hasil pengujian daya seperti ditunjukan pada gambar 3.

Gambar 3 Grafik perbandingan daya CDI Standar dengan CDI Predator Dual Map ( Map 1 dan Map 2)

Gambar 3 merupakan grafik hubugan antara kecepatan putar mesin (rpm) dengan daya (HP) dengan kondisi mesin standar menggunakan jenis CDI Standar dan CDI Predator Dual Map (Map 1 dan Map 2) dengan bahan bakar premium menghasilkan daya yang berbeda pada mesin bensin 4 langkah 110 cc transmisi automatic seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Pada penggunaan CDI Standar menghasilkan

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 11000 TO R S I (N .m )

KECEPATAN PUTAR MESIN (rpm)

CDI STD Predator Map 1 Predator Map 2 0 1 2 3 4 5 6 7 8 4000 5000 6000 7000 8000 9000 10000 11000 DA YA ( HP )

KECEPATAN PUTAR MESIN (rpm)

CDI STD Predator Map 1 Predator Map 2

(4)

daya tertinggi sebesar 7,3 HP pada kecepatan putar mesin 5618 rpm. Pada penggunaan CDI Predator Map 1 menghasilkan daya tertinggi sebesar 7,5 HP pada kecepatan putar mesin 6159 rpm, penggunaan CDI Predator Map 1 mengalami peningkatan daya sebesar 2,74% dari CDI standar. Pada penggunaan CDI Predator Map 2 menghasilkan daya tertinggi sebesar 7,4 HP pada kecepatan putar mesin 5519 rpm, penggunaan CDI Predator Map 2 mengalami peningkatan daya sebesar 1,37% dari CDI Standar. Dari hasil pengujian didapatkan hasil bahwa daya (HP) tertinggi didapat pada penggunaan CDI Predator Map 1.

d. Konsumsi Bahan Bakar

Pengujian konsumsi bahan bakar dilakukan dengan menggunakan CDI Standar dan CDI Predator Dual Map (Map 1 dan Map 2) dengan menggunakan motor bensin 4 langkah 110 cc transmisi automatic dengan kondisi mesin standar tanpa perubahan pada bagian mesin pengujian dilakukan dengan uji jalan. Perbandingan konsumsi bahan bakar CDI Standar dengan CDI Predator Dual Map dapat dilihat pada Gambar 4 berikut.

Gambar 4 Grafik perbandingan konsumsi bahan bakar CDI Standar dengan CDI Predator Dual Map ( Map 1 dan Map 2)

Pada grafik perbandingan hasil konsumsi bahan bakar dapat disimpulkan bahwa konsumi bahan bakar pada penggunaan 3 variasi jenis CDI dengan bahan bakar premium sebanding dengan besar torsi dan daya yang dihasilkan, dimana pada penggunaan CDI Predator Map 1 satu diperoleh konsumsi bahan bakar 50,23 km/l menghasilkan torsi 9,87 N.m dan daya 7,5 HP, hasil tersebut lebih tinggi dibandingkan menggunakan CDI Standar dengan konsumsi bahan bakar 51,93 km/l dengan torsi yang dihasilkan 9,67 N.m dan daya 7,3 HP. Hasil konsumsi bahan bakar dapat disimpulkan bahwa tingkat konsumsi bahan bakar berpengaruh terhadap torsi dan daya yang dihasilkan pada sepeda motor.

4. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan

Dengan mengkaji kegiatan penelitian yang meliputi proses pengujian dan pengambilan data hasil pengujian serta hasil perhitungan secara menyeluruh, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Pada pengujian percikan bunga api

dengan menggunakan 3 kondisi CDI ( Standar, Predator Map1 dan Map2) dapat disimpulkan bahwa percikan bunga api busi terbesar dan tertinggi pada temperatur yang dihasilkan oleh penggunaan CDI (Capasitor Discharge Ignition) Predator Map 1 dan Map 2.

51.93 50.23 49.94 48.50 49.00 49.50 50.00 50.50 51.00 51.50 52.00 52.50 K on su m si Ba h an Ba ka r (K m /l )

(5)

2. Pada pengujian torsi (N.m) dengan menggunakan 3 kondisi CDI pada motor bensin 4 langkah 110 cc transmisi automatic dapat disimpulkan bahwa torsi tertinggi dihasilkan pada penggunaan CDI Predator Map1 dengan torsi tertinggi 9,87 (N.m) peningkatan torsi yang dihasilkan 2,1% dari penggunaan CDI Standar.

3. Pada pengujian daya (HP) dengan menggunakan 3 kondisi CDI pada motor bensin 4 langkah 110 cc transmisi automatic dapat disimpulkan bahwa daya tertinggi dihasilkan pada penggunaan CDI Predator Map1 dengan daya tertinggi 7,5 (HP) peningkatan daya yang dihasilkan 2,74% dari penggunaan CDI Standar.

4. Pada pengujian konsumsi bahan bakar dengan menggunakan 3 kondisi CDI pada motor bensin 4 langkah 110 cc transmisi automatic dapat disimpulkan bahwa konsumsi bahan bakar terendah dihasilkan pada penggunaan CDI Standar dengan nilai konsumsi bahan bahan bakar 51,93 Km/l, konsumsi bahan bakar dengan CDI Standar lebih irit 3,98% dari penggunaan CDI Predator Map2.

b. Saran

Saran yang dapat disampaikan kepada penelitilanjut sehubungan dengan pengaruh penggunaan CDI racing terhadap karakteristik percikan bunga api dan kinerja motor 4 langkah 110 cc tansmisi automatic adalah: 1. Untuk mendapatkan kinerja mesin

sepeda motor yang maksimal

disarankan untuk menggunakan CDI Predator Map1 mampu menghasilkan pembakaran yang sempurna sehingga mampu meningkatkan torsi dan daya pada mesin bensin 4 langkah.

2. Untuk mendapatkan tingkat konsumsi bahan bakar yang rendah dengan bahan bakar premium disarankan menggunakan CDI (Capasitor Discharge Ignition) Standar dengan pengapian yang cukup besar mampu menghemat bahan bakar pada kondisi suplai bahan bakar standar.

3. Untuk keperluan kompetisi/balap sepeda motor disarankan menggunakan CDI Predator Map1 dengan melakukan penyesuaian suplai bahan bakar sehingga dapat menjadikan pembahakaran yang lebih sempurna dengan jumlah bahan bakar yang sebanding dengan besar percikan bunga api yang dihasilkan sehingga dapat meningkatkan torsi dan daya.

DAFTAR PUSTAKA

Awalul M. 2016. Pengaruh Penggunaan Variasi 8 Busi Dan CDI

Hyperband Terhadap

Karakteristik Percikan Bunga Api Dan Kinerja Sepeda Motor Honda Karisma X 125 Berbahan Bakar Premium. Tugas Akhir. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Arismunandar, Wiranto. 2002.Penggerak Mula Motor Bakar Torak. ITB. Bandung

(6)

Cengel, Yunus A., dan Boles, Michael A. 2006. Thermodinamics: An Engineering Approach. McGraw Hill.

Heywood, J.B. (1988). Internal Combustion Engine Fundamentals. London: McGraw Hill Higher Education.

Jama, Jalius. 2008. Teknik Sepeda Motor Jilid 2. Jakarta. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Prasetya, Dhysa Gitta. 2013. Perbandingan Unjuk Kerja Dan Konsumsi Bahan Bakar Antara Motor Yang Mempergunakan CDI Limiter Dengan Motor Yang Mempergunakan CDI Unlimiter. Skripsi. Universitas Negeri Malang.

Ramadhani, Fithrio Manggala. 2016. Pengaruh Penggunaan CDI Dan Koil Racing Terhadap Karakteristik Percikan Bunga Api Dan Kinerja Motor 4 Langkah 160 cc Berbahan Bakar Pertalite. Tugas Akhir. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Tjatur, Sukma. 2013. Pemeliharaan

Kelistrikan Sepeda Motor. Jakarta. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Sumasto, Ivan. 2016. Kajian

Experimental Tentang Pengaruh Variasi CDI Terhadap Kinerja Motor Bensin 4 Langkah 200 cc Berbahan Bakar Pertalite. Tugas Akhir. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Gambar

Gambar  2  merupakan  grafik  hubungan  antara  kecepatan  putar  mesin  (rpm)  dengan  torsi  (N.m)  dengan  kondisi  mesin  standar  menggunakan  jenis  CDI  Standar  dan  CDI  Predator  Dual  Map  (Map  1  dan  Map  2)  dengan  bahan  bakar  premium  me
Gambar  4  Grafik  perbandingan  konsumsi  bahan  bakar  CDI  Standar  dengan CDI Predator Dual Map ( Map 1  dan Map 2)

Referensi

Dokumen terkait

pertalite untuk meneliti daya (P) dan Torsi (T) yang dihasilkan serta konsumsi bahan bakar yang diperlukan, sehingga sangat penting dilakukan penelitian ini yang diharapkan

Pada uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa busi DENSO IU27 memiliki nilai torsi tertinggi yaitu 10.63 rpm dengan putaran mesin 4860 rpm, di bandingkan dengan 7 busi

Berdasarkan hasil penelitian karakteristik percikan bunga api, torsi, daya dan konsumsi bahan bakar maka penggunaan busi NGK platinum dapat meningkatkan performa

Tugas Akhir berjudul “ Analisis Daya Pada Sepeda Motor Merk.. Suzuki shogun 110 cc ”, telah disetujui Pembimbing dan diterima

Objek penelitian ini adalah mengukut kadar kandungan karbon monoksida (CO) gas buang yang dihasilkan oleh sepeda motor 4 langkah 110ccdengan sistem pengapian CDI

Dapat mengetahui performansi motor bensin dalam hal ini ditinjau dari konsumsi bahan bakar yang diuji pada sepeda motor Suzuki Smash 110 cc tahun 2003 dengan

Dari hasil pengujian performa sepeda motor yang menggunakan CDI Programmable Standar, diporeloh data bahwa daya tertinggi yang dapat dihasilkan pada range RPM 4000

Perbandingan torsi dan daya yang dihasilkan pada putaran rendah perbedaannya tidak terlalu jauh, untuk motor modifikasi torsi dan daya maksimumnya lebih tinggi dari pada kondisi