• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN MULA KERJA ROKURONIUM BROMIDA 0,6 mg/kg iv SESUDAH 4 MENIT PEMBERIAN EFEDRIN 70 µg/kg iv DENGAN ROKURONIUM BROMIDA 1 mg/kg iv

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBANDINGAN MULA KERJA ROKURONIUM BROMIDA 0,6 mg/kg iv SESUDAH 4 MENIT PEMBERIAN EFEDRIN 70 µg/kg iv DENGAN ROKURONIUM BROMIDA 1 mg/kg iv"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN MULA KERJA ROKURONIUM

BROMIDA 0,6 mg/kg iv SESUDAH 4 MENIT PEMBERIAN

EFEDRIN 70 µg/kg iv DENGAN ROKURONIUM

BROMIDA 1 mg/kg iv

TESIS

DEWI YUSMELIASARI

PROGRAM MAGISTER KLINIK - SPESIALIS

DEPARTEMEN/SMF ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

RSUP. H. ADAM MALIK MEDAN

(2)
(3)

Telah Diuji Pada

Tanggal : 5 Februari 2011

PANITIA PENGUJI TESIS

1. Prof. Dr. Achsanuddin Hanafie, SpAn KIC NIP. 19520826 198102 1001

2. dr. Hasanul Arifin, SpAn KAP KIC NIP. 19510423 197902 1003 3. dr. Yutu Solihat, SpAn KAKV

NIP. 19580811 198711 1001

(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillahahirrabbil’alamin, segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT karena atas ridha dan karunia-Nya saya berkesempatan mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis I Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, serta menyususn dan menyelesaikan penelitian ini sebagai salah satu syarat dalam penyelesaian pendidikan magister keahlian di bidang Anestesiologi dan Terapi Intesif. Shalawat dan salam saya sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-nya Radhiallahu’anhum ajma’in yang telah membawa perubahan dari sistem keajhiliyahan ke sistem berilmu pengetahuan seperti saat ini. Semoga karya tulis ini merupakan sumbangsih bagi perkembangan Anestesiologi di Indonesia.

Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada : dr. Soejat Harto,SpAn KAP dan dr. Chairul M Mursin,SpAn sekeluarga, sebagai pembimbing penelitian saya, dimana atas bimbingan, pengarahan, dan sumbang saran yang telah diberikan, saya dapat melaporkan hasil penelitian pada waktunya.

Juga dengan penuh rasa hormat, saya sampaikan terima kasih kepada Prof. dr. Achsanuddin Hanafie,SpAn KIC, Ketua Departemen Anestesiologi dan

Reanimasi, dr. Hasanul Arifin,SpAn,KAP,KIC, sebagai Ketua Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi, Dr. dr. Nazaruddin Umar,SpAn KNA sebagai Sekretaris Departemen Anestesiologi dan Reanimasi, dr.Akhyar H Nst, SpAn KAKV sebagai Sekretaris Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi kesabaran dan keikhlasan memberikan arahan kepada saya selama menjalani penelitian ini.

Rasa hormat dan terima kasih saya sampaikan kepada guru-guru saya : dr. A. Sani P Nst,SpAn KIC, dr. Asmin Lubis, SpAn,DAF,KAP,KMN, dr. Yutu Soelihat,SpAn KAKV, dr. Muhammad AR,SpAn, dr. Syamsul Arifin,SpAn, dr. Nadi Zaini Bakri,SpAn, dr. Ade Veronica HY,SpAn, dr. Walman

(5)

Sitohang,SpAn, dr. Tumbur,SpAn, dr Nugroho,SpAn, dr. Dadik W Wijaya,SpAn, dr. M Ihsan,SpAn, dr. Guido M Solihin,SpAn, dan lain lain, di Fakultas Kedokteran USU Medan yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang dengan keikhlasan dan ketulusannya telah mengarahkan dan memberikan sumbang saran.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada: Bapak Rektor USU, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis di Universitas ini. Bapak Dekan FK USU, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis I di Fakultas ini. Bapak Direktur Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk belajar dan bekerja di lingkungan rumah sakit ini.

Ucapan terima kasih saya berikan kepada dr. Arlinda Sari Wahyuni, Mkes dan dr. M. Jallaludin AC yang telah meluangkan sebagai pembimbing metode penelitian dan analisa statistik pada penelitian ini yang banyak memberikan masukan, arahan, kritikkan yang bersifat membangun demi laporan hasil penelitian ini.

Rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada para senior saya, yang telah melakukan penelitian sebelum saya, dan memberikan inspirasi dan bimbingan dalam menyelesaikan penelitian ini.

Sembah sujud, rasa syukur dan terima kasih yang tak terhingga saya persembahkan kepada kedua orang tua saya tercinta, Kol. Mar. (Purn.) Yusri Hadjerat, SE dan dr. Zukesti Effendi atas segala jerih payah, pengorbanan, doa, dan kasih sayang beliau berdua dalam mengasuh, membesarkan, memberikan motivasi, teladan, dan telah memberikan dukungan moril selama saya mengikuti program pendidikan hingga detik ini. Dari hati yang tulus saya ucapkan terima kasih yang tak terkira kepada kakak saya tercinta beserta keluarga, Dewi Yustiarini, ST,MT atas doa, dorongan semangat, kesabaran dan pengertian yang tulus sampai saat ini.

Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada seluruh teman-teman peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis I Anestesiologi dan Terapi Intensif, karyawan, paramedis Anestesiologi dan Terapi Intensif FK USU dan SMF dan rumah sakit

(6)

jejaring yang telah banyak membantu dalam penyelesaian program pendidikan dan penelitian ini. Khususnya kepada tim ICU RSUP HAM, yang telah membantu saya dan keluarga. Semoga rasa kekeluargaan dan silahturahmi ini dapat terus terjalin. Kepada seluruh pasien dan keluarganya di RSUP H Adam Malik Medan dan rumah sakit jejaring yang besar perannya sebagai ‘guru’ kedua saya dalam menempuh pendidikan spesialis, saya ucapkan banyak terima kasih dan mohon maaf bila pelayanan saya kurang berkenan di hati.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT jualah kita berlindung dan kembali, semoga kita semua senantiasa diberi limpahan rahmat dan karunia-Nya. Amin ya Robbal’alamin.

Medan, Februari 2011

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR LAMPIRAN... viii

DAFTAR SINGKATAN... ix

ABSTRAK... x

ABSTRACT... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1. Latar belakang masalah... 1

1.2. Rumusan masalah... 3 1.3. Hipotesis... 3 1.4. Tujuan Penelitian... 3 1.4.1. Tujuan Umum... 3 1.4.2. Tujuan Khusus... 3 1.5. Manfaat Penelitian... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 4

2.1. Rokuronium Bromida... 4

2.2. Pemantauan Transmisi Neuromuskular... 9

2.3. Efedrin... 13

2.4. Kerangka Konseptual... 16

BAB III METODE PENELITIAN... 17

3.1. Desain... 17

3.2. Tempat dan Waktu... 17

(8)

3.4. Sampel Dan Cara Pemilihan Sampel... 17

3.5. Estimasi Besar Sampel... 17

3.6. Kriteria Inklusi Dan Ekslusi... 18

3.7. Cara Kerja... 19

3.8. Alur Penelitian... 20

3.9. Identifikasi Variabel... 21

3.10. Defenisi Operasional... 21

3.11. Rencana Pengolahan Dan Analisa Data... 23

3.12. Masalah Etika... 23

BAB IV HASIL PENELITIAN... 24

4.1. Karakteristik Umum Sampel Penelitian... 24

4.2. Jenis Operasi Pada Kedua Kelompok... 26

4.3. Mula Kerja Rerata Sampai Terjadi Blok (TOF <25%... 27

4.4. Kondisi Intubasi Rerata Setelah Terjadi Blok (TOF<25%)... 27

4.5. Rentang Kondisi Intubasi Setelah Terjadi Blok (TOF<25%)... 28

BAB V PEMBAHASAN... 29

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 32

6.1. Kesimpulan... 32

6.2. Saran... 32

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Karekteristik Umum subjek Penelitian... 24

Tabel 4.2. Jenis Operasi... 26

Tabel 4.3. Mula kerja rerata sampai terjadi blok (TOF <25%)... 27

Tabel 4.4. Kondisi Intubasi rerata setelah terjadi blok (TOF<25%)... 27

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Sruktur Kimia Rocuronium... 5 Gambar 2.2. TOF Watch... 9 Gambar 2.3. Struktur Kimia Efedrin... 13

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Riwayat Hidup Peneliti... 37

Lampiran 2. Penjelasan Mengenai Penelitian... 38

Lampiran 3. Formulir Persetujuan Mengikuti Penelitian... 41

Lampiran 4. Lembaran Observasi Pasien... 44

Lampiran 5. Persetujuan Komite Etik FK USU... 45

(12)

DAFTAR SINGKATAN

ASA = American Society of Anaesthesiologists PS = Physical State

TOF = Train of Four PTC = Post Tetanic Count DBS = Double Burst Stimulator ED 95 = Effective Dose 95%

(13)

ABSTRAK

Latar belakang dan tujuan : Rokuronium merupakan obat pelumpuh otot yang

banyak digunakan dalam tindakan anestesi dimana dengan dosis yang lebih besar untuk mendapat mula kerja yang lebih cepat, menyebabkan masa kerja obat yang memanjang. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui mula kerja Rokuronium bromida dosis 0.6 mg/kg iv 4 menit setelah pemberian efedrin 70 µg/kg iv dan Rokuronium bromida 1 mg/kg iv.

Metode : Penelitian dengan uji klinis acak terkontrol, tersamar ganda. Sebanyak 60

sampel status fisik ASA 1-2, dibagi menjadi dua kelompok (n=30). Kedua kelompok mendapat premedikasi petidin 1 mg/kg iv dan diazepam 0.1 mg/kg iv. Lalu, dinduksi dengan Propofol dosis 2 – 2.5 mg/kg iv, sampai hilangnya reflek kedua bulu mata, dan dipertahankan dengan penggunaan isofluran 1%. Kelompok A diberikan efedrin 70µg/kg iv, kelompok B diberikan plasebo NaCl 0,9%. Empat menit kemudian, kelompok A diberikan pelumpuh otot Rokuronium bromida 0.6 mg/kg iv, kelompok B diberikan rokuronium bromida 1 mg/kg iv. Pengukuran hasil berdasarkan mula kerja dengan menggunakan stopwatch sampai terajadi blok maksimal yang diukur dengan alat TOF watch.

Hasil : Terdapat perbedaan mula kerja rerata dimana kelompok rokuronium bromida

1 mg/kg iv 97,97 (SD 16,06) lebih cepat dibanding kelompok rokuronium bromida dosis 0.6 mg/kg iv 4 menit setelah pemberian efedrin 70 µg/kg iv 109,47(SD 109,47), melalui uji t, terdapat perbedaan bermakna dengan nilai p= 0,029

Kesimpulan : Mula kerja Rokuronium bromida 1 mg/kg iv lebih cepat daripada

rokuronium bromida dosis 0.6 mg/kg iv 4 menit setelah pemberian efedrin 70 µg/kg iv.

Kata Kunci : Mula kerja obat, Rokuronium bromida 1 mg/kg iv, rokuronium bromida

(14)

ABSTRACT

Background and Objectives : Rocuronium is commonly used neuromuscular blocking

agent in anesthetic in wich larger doses of rocuronium to reduce the onset time cause the problem of prolongation duration of action. This study aimed to determine the onset of Rocuronium bromide 0.6 mg / kg iv 4 minutes after administration of ephedrine 70 µg / kg iv and Rokuronium 1 mg / kg iv.

Methods: A randomized double blind clinical trial. Sixty samples of research, ASA

physical status 1-2, divided into two groups (n=30) respectively. Both groups received premedication petidin 1 mg / kg iv and diazepam 0.1 mg / kg iv.. Both groups were induced with propofol dosage of 2 - 2.5 mg / kg iv, until loss of eyelash reflex and maintained by the use of isoflurane 1%. Group A are given ephedrine 70μg/kg iv, group B received placebo 0.9% NaCl. Four minutes later, group A given Rocuronium bromide 0.6 mg / kg iv, group B given rocuronium bromide 1 mg / kg iv. Measurement results based on early work by using a stopwatch until the maximum block measured with a TOF watch.

Results: There were differences onset in which the group rocuronium bromide 1 mg / kg iv 97.97 (SD 16.06) faster than the group rocuronium bromide dose 0.6 mg / kg iv 4 minutes after administration of ephedrine 70 µg / kg iv 109.47 (SD 109.47), by t test, there are significant differences with p = 0.029.

Conclusion: Onset of Rocuronium bromide 1 mg / kg iv faster than Rocuronium

bromide 0.6 mg / kg iv 4 minutes after administration of ephedrine 70 g / kg iv.

Keywords: Onset of drugs, Rocuronium bromide 1 mg / kg iv, rocuronium bromide

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahun 2011, KSAP akan melakukan penyusunan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) Berbasis Akrual, yaitu Akuntansi Pendapatan Laporan Operasional (LO). PSAP ini

Penulisan Ilmiah ini menguraikan penerapan bahasa Visual Basic ke dalam kegiatan kerja bagian administrasi, dimana kegiatannya sangat berpengaruh dalam pembuatan surat jalan

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini dengan

MATLAMAT STRATEGIK : Semua sekolah mematuhi prosedur dalam mengenalpasti Murid Berkeperluan Khas dan murid bermasalah pembelajaran mengikut garis panduan yang

Only one study reported elevated plasma neopterin level, which might identify patients at long-term risk of death or recurrent acute coronary events after ACS in

Hasil pengujian beda 2 mean kelompok kontrol dan perlakuan untuk variabel kadar TGFB1 dan IL-6 pada kondisi sebelum perlakuan pemberian. Vitamin D3 (Calcitriol) menunjukkan hasil

Kesimpulan : Bakteri terbanyak di maksilla pada penderita Rinosinusitis Kronis dengan dan tanpa polip di Medan adalah bakteri aerob Klebsiella.. oxytoca dan