• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

36 4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Panti Asuhan

Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih didirikan pada tanggal 15 Agustus 1930 oleh keluarga Oei, Tiong Ham. Pada awalnya panti asuhan ini berlokasi di Jl. Dr. Cipto No. 82 Semarang. Dalam perkembangannya panti asuhan dipindahkan ke Jl. Karangsari No. 12 Semarang. Pada masa penjajahan Jepang panti asuhan dipindahkan ke Jl. KH.W. Hasyim No. 101 Semarang. Dan setelah beberapa kali pindah lokasi, pada tanggal 23 Desember 1949 Yayasan Panti Asuhan Tanah Putih menetap di Jl. Dr. Wahidin No. 14 Semarang hingga saat ini.

Panti Asuhan Kristen Tanah Putih merupakan yayasan sosial yang diperuntukkan bagi anak-anak terlantar sebagai akibat dari perceraian orang tua, hidup sebatangkara, penolakan dari keluarganya maupun kemiskinan. Di Panti Asuhan Tanah Putih inilah mereka didik, diasuh dan dibina sesuai dengan ajaran iman Kristiani yang berlandaskan Alkitab sebagai Firman Allah. Sejak bulan Mei 2001 pengelolaan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih diserahkan ke Gereja Kristen Indonesia ( GKI ) Beringin Semarang.

(2)

4.1.2. Visi dan Misi Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang 1. Visi

Membentuk manusia Citra Allah dengan kepribadian yang utuh, cerdas dan mandiri.

2. Misi

Membangun anak bangsa sesuai dengan manusia citra Allah yang memiliki kepribadian utuh, cerdas dalam spritual dan emosional sehingga mampu untuk hidup mandiri dalan masyarakat.

4.2 Struktur Organisasi

Dalam suatu organisasi perlu adanya struktur organisasi yang berfungsi untuk membagi tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas demi terlaksananya fungsi koordinasi dan pengendalian unuk tercapainya tujuan organisasi.Pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang terdapat dua struktur organisasi, yaitustruktur organisasi yayasan dan struktur organisasi pengelola panti.

(3)

Gambar 4.1

Susunan Oganisasi Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih periode 2010-2015

Gambar4.2

(4)

4.3. Analisis Data

4.3.1. Aktivitas Panti Asuhan

Sesuai dengan yang telah digariskan dalam visi dan misi Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih maka pengurus dan pengasuh selalu membekali anak - anak asuh melalui kegiatan harian, seperti :

1. Pembinaan mental dan spiritual dengan melakukan saat teduh setiap pagi dan malam hari, serta ibadah di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Beringin Semarang setiap hari Minggu pagi.

2. Pembentukan watak dan kepribadian anak asuh melalui bimbingan dan penyuluhan oleh psikolog.

3. Pemberian asupan yang bergizi setiap hari seta pemeriksaan kesehatan secara berkala sebulan sekali oleh dokter.

4. Bimbingan belajar untuk anak asuh setiap hari Senin - Jumat. 5. Menyekolahkan anak-anak asuh.

6. Memberikan latihan kemandirian dengan berbagai ketrampilan, seperti : vocal group, memasak, menjahit, ternak ikan lele dan lainnya.

7. Mengadakan rekreasi atau berwisata secara berkala. 4.3.2. Pengelolaan Keuangan Panti

Pengelolaan dana dalam Panti Asuhan Kristen Tanah Putih menjadi perhatian serius karena dana tersebutadalah dana yang bersumber dari masyarakat, yayasan maupunpemerintah yang ditujukan untukanak-anak yang ada di Panti Asuhan Kristen Tanah Putih. Oleh karena itu para pengelola Panti Asuhan Kristen Tanah Putih harus dapat bertanggung

(5)

jawab dengan dana yang diberikan oleh masyarakat, yayasan dan pemerintah agar danatersebut bisa untuk memenuhi kebutuhan anak-anak asuh.Panti Asuhan Kristen Tanah Putih dikategorikan baik dalam mengelola keuangan panti karena sudah mampu menerbitkan laporan keuangandanmengaturkeuangannya dengan baik.Prosespengelolaan yang terjadipadaPanti Asuhan Kristen Tanah Putih antara lainpenerimaan, pengeluaran, laporan keuangan dan pertanggungjawaban.

1. Penerimaan atau pendapatan serta sumber dana Panti Sosial terdiri dari: a.Donatur tetap, seperti: beberapa orang tua dari anak asuh di Panti

Asuhan Kristen Tanah Putih dan beberapa pengurus dari Yayasan Kristen Tanah Putih Semarang.

b.Donatur tidak tetap, seperti: Jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Beringin Semarang dan masyarakat.

c.Yayasan, yaitu Gereja Kristen Indonesia (GKI) Beringin Semarang. d.Dinas Sosial

Jumlah nominal uang yang diberikan oleh setiap donatur tidak selalu sama tergantung dari donatur yang akan memberi sumbangan. Begitu pula dengan pemerintahdariDinas Sosial yang memberikan jumlah uang yang tidak selalu sama setiap tahunnya.

2. Pengeluaran Panti terdiri dari:

1) Kegiatan-kegiatan eksternal yaitu kegiatan diluar panti yang dibiayai penuh oleh dana dari panti asuhan, seperti: latihan ketrampilan untuk anak-anak panti.

(6)

2) Biaya kesehatan merupakan pengalokasian dana khusus untuk anggota yang sakit.

3) Biaya Sekolah, meliputi: biaya SPP, iuran sekolah, perlengkapan sekolah dan lain-lain.

4) Biaya kebutuhan panti, seperti : makan, air, listrik dan lainnya. 5) Biaya lain-lain.

3. Laporan keuangan yang telah diterbitkan oleh Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih hanya sesuai dengan pengertian dari penyusun laporan keuangan yang ada di panti asuhan.

4. Pertanggungjawaban

Proses penerimaan, pengeluaran sertarencanaanggaran setiap bulannya sudah termasuk proses pertanggungjawaban yang dilakukan oleh Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih.Pertanggungjawaban di Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih berbentuk catatan yang tulis oleh bendahara dan ditinjau kembali oleh Ketua Panti agar penggunaan uang bersifat terbuka atau transparansi.

4.3.3. Pelaporan Keuangan Panti

Pelaporan keuangan Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih disusun oleh bagian tata usaha yang juga merangkap bagian keuangan panti.Laporan keuangan panti disampaikan kepada yayasan setiap bulan dengan memberikan buku pencatatan keuangan. Pelaporan keuangan yang ada pada Panti Asuhan Kristen Tanah Putih masih berbentuk format biasa yang sesuai dengan pemahaman mereka. Pentingnya pelaporan keuangan sendiri dibuat untuk proses pertanggungjawaban

(7)

terhadap anggota maupun donatur Panti Asuhan Kristen Tanah Putih serta pemerintah agar dapat melihat kinerja Panti Asuhan Kristen Tanah Putih apakah telah berjalan dengan baik atau tidak. Format pelaporan keuangan yang ada di Panti Asuhan Kristen Tanah Putih antara lain adalah :

1. Laporan Pengeluaran Bulanan Panti, laporan ini mengenai semua pengeluaran yang terjadi selama sebulan dengan merincikan apa saja yang dibeli setiap bulannya dengan menjumlahkan semua total pengeluaran.

2. Laporan Posisi Kas atau Keuangan, laporan ini berisi tentang saldo awal yang dipegang oleh panti, kemudian menyajikan total pengeluaran selama sebulan dan saldo sisa.

4.4. Pembahasan

Berdasarkan data yang diperoleh dari Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang, hanya terdapat neraca saldo saja.Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 tentang pelaporan keuangan orgnasasi nirlaba, terdapat beberapa laporan yang harus disusun yaitu laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

4.4.1 Laporan Keuangan Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang

Berikut laporan Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang selama bulan Agustus 2015.

(8)

Tabel 4.1

Catatan Pemasukan dan Pengeluaran Yayasan Panti Asuhan KristenTanah Putih Semarang

Pemasukan Rp 66.000.000 Pengeluaran Biaya Konsumsi Rp 3.511.880 Biaya Sandang Rp 1.683.500 Biaya Kesehatan Rp 8.609.546 Biaya Listrik Rp 1.000.000 Biaya Internet Rp 214.500 Biaya Air Rp 18.450 Rekening Koran Rp 90.000 Biaya Bensin Rp 2.445.000 Biaya SPP Rp 6.549.000 Iuran Sekolah Rp 1.570.500 Biaya Guru Les Rp 1.600.000

Biaya Gaji Rp 18.975.000 Biaya TU Rp 1.108.400 Perlengkapan Sekolah Rp 660.100 Pendidikan Karyawan Rp 500.000 Biaya Transportasi Rp 553.000 Biaya Parkir Rp 71.000

(9)

Perbaikan Inventori Rp 700.725 Perbaikan Asrama Rp 11.284.000 Total Pengeluaran Rp 49.088.876

Saldo Akhir Rp 16.911.124

Sumber :Catatan Pemasukan dan Pengeluaran Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang

4.4.2 Laporan Keuangan Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang Berdasarkan PSAK No. 45

Penerapan Laporan Posisi Keuangan pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang sesuai dengan PSAK No. 45 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Laporan Posisi Keuangan menurut PSAK No.45

Sumber : Data Olahan

YAYASAN PANTI ASUHAN KRISTEN TANAH PUTIH LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 AGUSTUS 2015 Aset :

Kas dan Setara Kas Rp. 33.383.975

Jumlah Aset Rp. 33.383.975

Kewajiban dan Aset Bersih

Kewajiban -

Aset Berrsih Tidak Terikat Rp. 548.300 Aset Bersih Terikat Temporer Rp. 31.776.670 Jumlah Kewajiban dan Aset Rp. 32.324.970

(10)

a. Aset

Perhitungan aset yang terdiri dari kas dan setara kas dalam laporan posisi keuangan merupakan total dari aset bersih pada akhir bulan Agustus 2015. Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang tidak memiliki piutang dan persediaan. Jumlah aset yang dimiliki oleh Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang pada akhir bulan Agustus 2015 sebesar Rp. 33.383.975yang diperoleh dari total kas dan setara kas. Sedangkan pada aset tetap dan perlengkapan panti hanya disajikan laporan berupa jumlah unit barang yang disusun dalam daftar donatur atau inventaris sehingga tidak diketahui berapa nilai buku dari aset tetap dan perlengkapan pada panti asuhan. Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang tidak memiliki investasi dan surat berharga sehingga kelompok aset tidak lancar tidak dapat disajikan. b. Kewajiban dan Aset Bersih

Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang tidak memiliki saldo kewajiban. Nilai aset bersih terikat temporer dalam laporan posisi keuangan pada akhir bulan Agustus 2015 sebesar Rp 31.776.670 merupakan saldo akhir dari perhitungan aset terikat yang dikurangi dengan penggunaan biaya-biayayang sesuai dengan pembatasan dalam satu periode pelaporan yang disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.

Sedangkan aset bersih tidak terikat diperoleh dari jumlah pendapatan dan pengahsilan tidak terikat yang dikurangi dengan jumlah beban dan jumlah pengeluaran.Jumlah aset bersih tidak terikat sebesar Rp

(11)

548.300. Dari hasil yang didapat dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa sumber daya tidak terikat tidak dapat memenuhi kebutuhan dana yang dipergunakan untuk biaya dan kewajiban yang tidak termasuk dalam pembatasan. Oleh karena itu Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang memenuhi nilai tersebut dengan menggunakan sumber daya terikat temporer.

(12)

Penerapan Laporan Aktivitas pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang berdasarkan PSAK No. 45 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3

Laporan Aktivitas menurut PSAK No.45

YAYASAN PANTI ASUHAN KRISTEN TANAH PUTIH LAPORAN AKTIVITAS

31 AGUSTUS 2015

Pendapatan dan Penghasilan Tidak Terikat:

Sumbangan Rp. 49.400.000

Jasa Layanan -

Penghasilan dari Investasi Lain -

Jumlah Pendapatan dan Penghasilan Tidak Terikat

Rp. 49.400.000

Aset bersih yang dibebaskan dari Pembatasan :

Pemenuhan Program Pembatasan Rp. 11.984.725

Jumlah Aset yang berakhir Pembatasannya Rp. 11.984.725

Jumlah Pendapatan, Penghasilan dan Sumbangan Lain Rp. 61.384.725

Beban dan Pengeluaran

Biaya Sandang Rp. 1.683.500

Dana Kesehatan Rp. 8.609.546

Biaya Admin dan Perlengkapan Rp.21.274.679

Pendidikan Karyawan Rp. 500.000

Jumlah Beban Rp. 32.067.725

Kenaikan Aset Bersih Tidak Terikat Rp 29.317.000 Aset Bersih Terikat Temporer

Sumbangan Rp. 16.600.000

Aset Bersih Terbebaskan dari Pembatasan ( Rp. 11.984.725) Kenaikan Jumlah Aset Bersih Terikat Temporer Rp. 4.615.275

Kenaikan Aset Bersih Rp. 33.932.275

Aset Bersih Pada Awal Bulan Rp. 548.300 Aset Bersih Pada Akhir Bulan Rp. 33.383.975 Sumber : Data Olahan

(13)

a. Pendapatan dan Penghasilan Tidak Terikat

Jumlah pendapatan dan penghasilan tidak terikat yang disajikan pada laporan aktivitas pada panti asuhan hanya terdiri dari sumbangan yang diterima oleh panti asuhan sebesar Rp 49.400.000.Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang tidak memiliki penghasilan dari investasi lainnya.

b. Aset Bersih yang Dibebaskan dari Pembatasan

Jumlah aset bersih yang dibebaskan dari pembatasan sebesar Rp 11.984.725 yang diperoleh dari total aset yang dikeluarkan untuk memenuhi program pembatasan seperti biaya perbaikan inventaris dan biaya perbaikan asrama. Nilai ini juga secara langsung termasuk dalam jumlah aset yang pembatasannya telah berakhir karena telah digunakan untuk pemenuhan program yang telah dibatasi.Perhitungannya dapat dilihat dalam Catatan C pada Catatan Atas Laporan Keuangan.

c. Jumlah Pendapatan

Jumlah pendapatan diperoleh dari total pendapatan yang dijumlahkan dengan total aset bersih yang berakhir pembatasannya. Jumlah pendapatan pada laporan aktivitas Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang sebesar Rp. 61.384.725 yang diperoleh dari total pendapatan dan penghasilan tidak terikat sebesar Rp. 49.400.000 ditambah dengan total aset bersih yang dibebaskan dari pembatasan sebesar Rp. 11.984.725. Perhitungan aset bersih yang dibebaskan dari pembatasan dapat dilihat pada Catatan Atas Laporan Keuangan bagian Catatan C.

(14)

d. Beban

Beban dan pengeluaran merupakan keseluruhan dari penggunaan dana yang digunakan untuk membiayai setiap kegiatan dan pengalokasian dana untuk biaya lain-lain. Total beban pada laporan aktivitas Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang sebesar Rp. 32.067.225 yang diperoleh dari biaya sandang panti sebesar Rp. 1.683.500, dana sehat sebesar Rp. 8.609.546, biaya admin dan perlengkapan yang terdiri dari biaya admin sebesar Rp. 20.674.579 dan biaya perlengkapan sebesar Rp. 600.100 serta biaya pendidikan karyawan panti sebesar Rp. 500.000.

(15)

PenerapanLaporanArusKas pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang berdasarkan PSAK No. 45 adalah sebagai berikut :

Tabel4.4

Penyajian Laporan Arus Kas menurut PSAK No.45

YAYASAN PANTI ASUHAN KRISTEN TANAH PUTIH LAPORAN ARUS KAS

31 AGUSTUS 2015

Aliran Kas dari Aktivitas Operasi :

Kas dari Pendapatan Jasa -

Kas dari Penyumbang Rp.49.400.000

Penerimaan Lain-Lain -

Biaya Operasional (Rp. 20.083.000)

Kas Bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitasoperasi Rp. 29.317.000 Aliran Kas dari Aktivitas Investasi :

Penerimaan dari investasi -

Kas Bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas investasi - Aliran Kas dari Akivitas Pendanaan :

Penerimaan dari kontribusi terbatas dari :

Donatur Tetap Rp. 1.100.000

Donatur Tidak Tetap Rp. 500.000

Yayasan Rp. 15.000.000

Aktivitas Pendanaan Lain :

Perbaikan Inventori (Rp. 700.725)

Perbaikan Asrama (Rp 11.284.000)

Kas Bersih yang diterima (digunakan) untuk aktivitas pendanaan Rp. 4.615.275

Kenaikan Aset Bersih Dalam Kas dan Setara Kas Rp. 33.932.275 Kas dan Setara Kas Pada Awal Bulan Rp. 548.300 Kas dan Setara Kas Pada Akhir Bulan Rp. 33.383.975 Sumber : Data Olahan

Laporan arus kas pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang disusun guna melengkapi dokumen laporan pertanggungjawaban keuangan panti. Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, pembukuan kas dan setoran kas pada akhir bulan Agustus 2015. Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi menunjukkan jumlah dari aktivitas agar dapat menghasilkan arus

(16)

kas yang cukup untuk memenuhi kegiatan operasional panti tanpa mengandalkan sumber pendanaan lainnya.

a. Aktivitas Operasi

Kas bersih yang dicatat pada aktivitas operasi sebesar Rp. 29.317.000. Dari jumlah ini dapat diketahui total kas dari penyumbang sebesar Rp. 49.400.000 dapat mencukupi biaya operasional pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang pada bulan Agustus 2015.

Biaya opersional pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang terdiri atas biaya gaji sebesar Rp 18.975.000 dan biaya tata usaha sebesar Rp 1.108.400.Akun yang tercatat dalam aktivitas operasi merupakan penerimaan dan pengeluaran kas pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang terkait dengan kegiatan operasional panti sebesar Rp 20.083.000.

b. Aktivitas Investasi

Aliran kas dari aktivitas investasi yaitu total penerimaan dan pengeluaran uang kas yang terkait dengan investasi Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang. Pada bulan Agustus 2015 Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang tidak memiliki penerimaan dan pengeluaran kas dari aktivitas investasi.

c. Aktivitas Pendanaan

Aliran kas pada aktivitas pendanaan merupakan perkiraan penerimaan kas yang diperoleh dari kontribusi donatur panti yang penggunaannya dibatasi dan terdapat pengeluaran kas seperti pelunasan kewajiban dan aktivitas pendanaan lainnya.

(17)

Total kas bersih yang tercatat untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp. 4.615.275. Dari jumlah ini dapat diketahui bahwa penerimaan dari donatur lebih besar dibandingkan dengan aktivitas pendanaan. Kas dan setara kas pada awal bulan Agustus 2015 sebesar Rp. 548.300, kenaikan bersih pada kas dan setara kas sebesar Rp. 33.932.275, sehingga pada akhir bulan kas dan setara kas menjadi Rp. 33.383.975.Sedangkan penerimaan dari donatur digunakan untuk perbaikan inventori dan perbaikan asrama.Perbaikan inventori terdiri dari perbaikan wastafel, perbaikan kran, dispenser dan lainnya.Sedangkan perbaikan asrama seperti pengecatan gedung asrama, biaya tukang cat, ongkos pemasangan kawat nyamuk dan lainnya.

(18)

Penerapan Catatan Atas Laporan Keuangan pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang berdasarkan PSAK No.45, sebagai berikut :

Tabel 4.5

Catatan Atas Laporan Keuangan Menurut PSAK No.45

YAYASAN PANTI ASUHAN KRISTEN TANAH PUTIH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 AGUSTUS 2015

Catatan A menguraikan kebijakan Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih yang menyebabkan catatan B dan C disajikan

Catatan A

Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih menyajikan sumbangan terikat dalam dua akun yaitu untuk kegiatan operasional dan kegiatan pendanaan. Apabila kebutuhan tersebut telah terpenuhi maka dana tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan lain di Panti Asuhan. Dan apabila kebutuhan masih belum terpenuhi maka kebutuhan tersebut akan dipenuhi dengan sumbangan lainnya.

Catatan B

Aset Bersih Temporer dibatasi untuk : Kegiatan Operasional Sumbangan Rp. 22.450.000 Biaya Air (Rp. 18.450) Biaya Listrik (Rp. 1000.000) Biaya Internet (Rp. 214.000) Rekening Koran (Rp. 90.000) Biaya Bensin (Rp. 2.445.000) Rp. 18.682.050 Kegiatan Pendanaan Sumbangan Rp. 26.950.000 Biaya Konsumsi (Rp. 3.511.880) Biaya SPP ( Rp. 6.549.000) Iuran Sekolah (Rp. 1.570.500)

Biaya Guru Les (Rp. 1.600.000)

Rp. 13.718.620

Total Aset Terikat Rp. 32.400.670

Kegiatan Lain-lain di Panti Asuhan (Rp. 624.000) Aset Bersih Terikat Temporer Rp. 31.776.670

(19)

Catatan C

Aset bersih yang dibebaskan dari pembatasan penyumbang melalui terjadinya beban tertentu atau terjadinya kondisi yang diisyaratkan oleh penyumbang :

Tujuan pembatasan yang dicapai :

Perbaikan Inventori Rp. 700.725

Perbaikan Asrama Rp. 11.284.000

Pembatasan yang telah dipenuhi Rp. 11.984.725 Sumber : Data Olahan

Catatan atas laporan keuangan Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih terdiri atas:

1. Catatan A 2. Catatan B 3. Catatan C

Dalam laporan keuangan Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang, catatan atas laporan keuangan panti asuhan merupakan kebijakan pengurus panti, catatan aset bersih terikat temporer dan catatan aset bersih yang dibebaskan dari pembatasan sangat diperlukan untuk memperjelas informasi yang ada pada laporan keuangan sebelumnya.

(20)

4.5 Analisis

Tabel 4.6

Penerapan PSAK No. 45 Pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang

Keterangan Sebelum Penerapan Sesudah Penerapan Jenis Laporan Keuangan Catatan Pemasukan dan Pengeluaran  Laporan Posisi Keuangan  Laporan Aktivitas  Laporan Arus Kas  Catatan Atas

Laporan Keuangan Sumber: Data Olahan

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa laporan keuangan pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang sebelum menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 hanya berupa Catatan pemasukan dan pengeluaran. Meskipun ini sudah dapat memberikan informasi kepada pihak-pihak terkait namun Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang tetap perlu menyusun dan menyajikan laporan keuangannya berdasarkan PSAK No. 45 yang terdiri atas laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Hal ini dilakukan agar donatur merasa puas dan percaya dengan pengalokasian dana dan pertanggungjawaban dana yang dikelola oleh pihak Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang. Selain itu dengan menyusun dan menyajikan laporan keuangan sesuai dengan format PSAK No. 45 dapat menjaga akuntabilitas keuangan Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang.

(21)

Penelitian yang penulislakukan pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang apabila dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan pelaporan organisasi nirlaba berdasarkan PSAK No. 45, terdapat beberapa persamaan dan perbedaan yaitu:

1. Panti Sosial Tresna Werdha Hana Persamaan

a. Penelitian sebelumnya melakukan penelitian terhadap faktor yang sama berkaitan dengan laporan keuangan organisasi nirlaba berdasarkan PSAK No. 45.

b. Panti Sosial Tresna Werdha Hana belum sepenuhnya menerapkan laporan keuangan sesuai dengan PSAK No. 45. Perbedaan

a. Laporan keuangan pada Panti Sosial Tresna Werdha Hana sebelum menerapkan PSAK No. 45 terdiri atas laporan pengeluaran bulanan panti, laporan posisi kas dan laporan realisasi panti, sedangkan pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang hanya berupa catatan pemasukan dan pengeluaran.

2. STIKES Muhammadiyah Manado Persamaan

a. Penelitian sebelumnya melakukan penelitian terhadap faktor yang sama berkaitan dengan laporan keuangan organisasi nirlaba berdasarkan PSAK No. 45.

(22)

b. STIKES Muhammadiyah Manado belum sepenuhnya menerapkan laporan keuangan sesuai dengan PSAK No. 45. Perbedaan

a. Sebelummenerapkan PSAK No. 45, laporan keuangan pada STIKES Muhammadiyah Manado hanya berupa neraca saldo. Sedangkan YayasanPantiAsuhan Kristen Tanah Putih Semarang berupa catatan pemasukan dan pengeluaran.

3. Gereja Bukit Zaitun Luwuk Sulawesi Tengah Persamaan

a. Penelitian sebelumnya melakukan penelitian terhadap faktor yang sama berkaitan dengan laporan keuangan organisasi nirlaba berdasarkan PSAK No. 45.

b. Gereja Bukit Zaitun Luwuk Sulawesi Tengah belum sepenuhnya menerapkan laporan keuangan sesuai dengan PSAK No. 45.

Perbedaan

a. Catatan Atas Laporan Keuangan pada Gereja Bukit Zaitun Luwuk Sulawesi Tengah telah sesuai dengan PSAK No. 45, sedangkan pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang belum ada satu laporan yang sesuai dengan PSAK No. 45.

(23)

4. Baitul Mal Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Persamaan

a. Penelitian sebelumnya melakukan penelitian terhadap faktor yang sama berkaitan dengan laporan keuangan organisasi nirlaba berdasarkan PSAK No. 45.

b. Baitul Mal Provinsi Nanggroe Aceh Darussalambelum sepenuhnya menerapkan laporan keuangan sesuai dengan PSAK No. 45.

Perbedaan

a. Laporan keuangan pada Baitul Mal Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam terdiri dari laporan poisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Sedangkan pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang hanya terdapat catatan pemasukan dan pengeluaran. 5. Yayasan Panti Asuhan YABAPPENATIM Jember

Persamaan

a. Penelitian sebelumnya melakukan penelitian terhadap faktor yang sama berkaitan dengan laporan keuangan organisasi nirlaba berdasarkan PSAK No. 45.

b. Yayasan Panti Asuhan YABAPPENATIM Jember belum sepenuhnya menerapkan laporan keuangan sesuai dengan PSAK No. 45.

(24)

Perbedaan

a. Yayasan Panti Asuhan YABAPPENATIM Jember membuat Catatan Atas Laporan Keuangan, neraca sederhana dan laporan sumber serta pendayagunaan dana. Sedangkan pada Yayasan Panti Asuhan Kristen Tanah Putih Semarang hanya membuat catatan pemasukan dan pengeluaran.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa interaksi antara faktor pupuk NPK DGW Compaction dengan faktor POC Ratu Biogen berpengaruh nyata sampai berbeda sangat nyata

Anak di luar nikah yang lahir tanpa perkawinan yang sah tidak dapat diberikan perlindungan melalui itsbat nikah, karena tidak memiliki dasar hukum untuk

Berdasarkan hasil analisis model structural (SEM) dan analisis moderasi regresi (MRA) yang menguji hipotesis dalam penelitian ini didapatkan hasil antara lain :

Untuk bisa memiliki nilai edukasi yang membantu membentuk kepribadian tidak cukup hanya sampai pada tataran makna krusial dari suatu bahan ajar matematika,

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengevaluasi kesesuaian tingkat kenyamanan termal, visual, dan akustik lingkungan pabrik dengan standard yang berlaku, dan

Suawardi Endraswara (2005:5) membuat definisi bahwa, “penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan tidak menyertakan angka-angka, tetapi mengutarakan kedalaman

permukiman. b) Pusat ini ditandai dengan adanya pampatan agung/persimpangan jalan (catus patha) sebagai simbol kultural secara spasial. c) Pola ruang desa adat yang berorientasi

Maksud diselenggarakannya ruang terbuka menurut Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2002 adalah untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan ekosistem suatu kawasan yang meliputi