• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adapun kriteria perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel antara lain :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Adapun kriteria perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel antara lain :"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

33

METODA PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

3.1.1 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data tersebut berupa laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan situs resmi dari masing-masing perusahaan dengan cara mengunduh (download).

3.1.2 Penentuan Sampel

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah data perusahaan perusahaan Farmasi, Kimia, Semen, dan Tambang yang ada dan tercatat di Indonesia yang menerbitkan laporan tahunan dan laporan pertanggung jawaban sosialnya berdasarkan data pada BEI periode tahun 2011 - 2013 dan website resmi milik masing-masing perusahaan. 3.1.3 Metode Pengambilan Sampel

Penentuan jumlah sampel dipilih menggunakan purposive sampling method, yaitu populasi yang akan dijadikan sampel penelitian adalah yang memenuhi kriteria sample tertentu sesuai dengan yang dikehendaki peneliti dan kemudian dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu disesuaikan dengan tujuan penelitian. Dan kriteria pemilihan objek dalam penelitian ini yaitu perusahaan Farmasi, Kimia, Semen, dan Tambang yang terdaftar dalam BEI periode tahun 2011 - 2013 dan merupakan perusahaan yang melaksanakan CSR dan membuat laporan tahunan serta laporan pertanggung jawaban sosial.

Adapun kriteria perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel antara lain :

a) Semua perusahaan yang termasuk dalam kelompok industri Farmasi, Kimia, Semen, dan Tambang yang terdaftar di BEI dan mempublikasikan laporan keuangan berturut – turut dari tahun 2011-2013.

b) Perusahaan sampel tidak mengalami delisting selama periode pengamatan. c) Tersedia laporan keuangan perusahaan secara lengkap selama tahun 2011-2013,

baik secara fisik maupun melalui website www.idx.co.id atau pada website masing-masing perusahaan.

d) Memiliki data keuangan yang berkaitan dengan variabel penelitian secara lengkap.

(2)

Berikut daftar perusahaan Farmasi, Kimia, Semen, dan Tambang yang terdaftar dalam BEI periode tahun 2011 - 2013

Tabel 3.1 Perusahaan Dalam Sektor Farmasi Yang Terdaftar Di BEI Periode 2011 - 2013

No. Kode IDX Tanggal IPO Nama Perusahaan 1 DVLA 11-Nov-1994 PT. Darya Varia Laboratoria, Tbk 2 INAF 17-Apr-2001 PT. Indofarma (Persero), Tbk 3 KAEF 4-Jun-2001 PT. Kimia Farma, Tbk

4 KLBF 30-Jun-1991 PT. Kalbe Farma, Tbk 5 MERK 23-Jun-1981 PT. Merck, Tbk

6 SCPI 7-Oct-2010 PT. Schering Plough Indonesia, Tbk 7 PYFA 16-Oct-2001 PT. Pyridam Farma, Tbk

8 SIDO 18-Dec-13

PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk

9 TSPC 17-Jan-1994 PT. Tempo Scan Pasifik, Tbk Sumber : Data Bursa Efek Indonesia

Tabel 3.2 Perusahaan Dalam Sektor Kimia Yang Terdaftar Di BEI Periode 2011 - 2013

No. Kode IDX Tanggal IPO Nama Perusahaan 1 BRPT 1-Oct-1993 PT. Barito Pasific, Tbk

2 DPNS 8-Aug-1990 PT. Duta Pertiwi Nusantara, Tbk 3 TPIA 26-May-2008 PT. Chandra Asri Petrochemical Sumber : Data Bursa Efek Indonesia

Tabel 3.3 Perusahaan Dalam Sektor Semen Yang Terdaftar Di BEI Periode 2011 - 2013

No. Kode IDX Tanggal IPO Nama Perusahaan 1 INTP 5-Dec-1989 Indocement Tunggal Prakasa, Tbk 2 SMCB 10-Aug-1997 Holcim Indonesia, Tbk

3 SMGR 8-Jul-1991 Semen Gresik, Tbk Sumber : Data Bursa Efek Indonesia

Tabel 3.4 Perusahaan Dalam Sektor Tambang Yang Terdaftar Di BEI Periode 2011 - 2013

No. Kode IDX Tanggal IPO Nama Perusahaan 1 ADRO 16-Jul-2008 Adaro Energy, Tbk

2 BORN 26-Nov-10

Borneo Lumbung Energy & Metal, Tbk

3 BUMI 30-Jul-1991 Bumi Resources, Tbk 4 BYAN 12-Aug-2008 Bayan Resources, Tbk 5 DEWA 26-Sep-2007 Darma Henwa, Tbk Sumber : Data Bursa Efek Indonesia

(3)

3.1.4 Metode Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka

Data dan teori diperoleh dari literatur, artikel, jurnal dan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian tetapi dengan variabel-variabel penelitian yang berbeda.

2. Studi Dokumentasi

Dokumentasi adalah penggunaan data yang berasal dari dokumen-dokumen yang sudah ada. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan penelusuran atas data-data yang diperlukan dari laporan keuangan perusahaan dalam perusahaan Farmasi, Kimia, Semen, dan Tambang yang terdaftar dalam BEI periode tahun 2011 - 2013.

3.1.5 Metode Analisis Data

Metode analisis data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode content analysis, tujuannya adalah untuk menilai tingkatan dari pelaporan yang komprehensif. Content analysis dapat diartikan sebagai metode untuk menyusun data kedalam grup yang berbeda tergantung pada kriteria yang dipilih. Metode ini sering digunakan untuk menjelaskan dan menggambarkan pola pada pelaporan CSR. 3.1.6 Metode Penyajian Data

Metode penyajian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian secara mendetail terhadap masalah-masalah berupa fakta dimana pelaksanaan dan hasil penelitian tidak terbatas pada pengumpulan dan penyusunan data atau hanya untuk memberi gambaran secara objektif tentang keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti tetapi meliputi analisis dan interpretasi data.

3.2. Uji Asumsi Klasik 3.2.1 Uji Multikolinearitas

Menurut Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

(4)

diantar variabel-variabel independennya. Untuk menguji multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) nilai variance inflation factor (VIF) masing-masing variabel independen. Nilai umum cut off yang sering dipakai untuk menunjukkan multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.

3.2.2 Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2011), Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah didalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Pendeteksian ada atau tidaknya autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). Uji durbin-watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel independen.

Hipotesis yang akan diuji adalah: H0 : tidak ada autokorelasi ( r = 0 ) H1 : ada autokorelasi ( r ≠ 0 )

Pengambilan keputusan dapat dilihat melalui tabel auto korelasi berikut ini : Tabel 3.5

(5)

3.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidak-samaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual satu pengamat ke pengamat lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas ( Ghozali, 2011).

Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan uji glejser. Uji glejser dapat dilakukan dengan meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

3.2.4 Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2011), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Ada dua cara untuk mengetahui apakah residual terdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Untuk melihat normalitas residu dengan analisis grafik yaitu dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Sedangkan uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan skewness dari residual. Apabila nilai Z hitung > Z table maka distribusi tidak normal. Uji statistik lain yang dapat digunakan yaitu uji statistik non parametrik KS (Kolomogorov Smirnov).

Uji ini dilakukan dengan membuat hipotesis : H0 : Data Residual berdistribusi normal HA : Data Residual tidak berdistribusi normal 3.3. Analisis Regresi

Analisis regresi berganda adalah alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini. Analisis regresi berganda ini dipakai karena untuk menguji pengaruh beberapa variabel bebas (metrik) terhadap satu variabel terikat (metrik) dengan software SPSS. Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga

(6)

menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam penelitian ini, model regresi berganda yang akan diuji adalah sebagai berikut:

Y=α+β1x1+β2X2+β3X3+β4X4+e Keterangan :

Y : Pengungkapan CSR

α : Konstanta

β1, β2, β3, β4 : Koefisien perubahan nilai

X1 : Variabel Tingkat Likuiditas

X2 : Variabel Tingkat Leverage

X3 : Variabel Tingkat Earning Per Share (EPS) X4 : Variabel Ukuran Perusahaan

e : Variabel residual (tingkat kesalahan) atau error

Pada peneltian ini menggunakan elemen CSR sehingga dalam analisis regresi ditambahkan uji interaksi perkalian antara variabel independen dengan variabel moderatingnya.

3.4. Pengujian Hipotesis

3.4.1 Uji R² atau Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena ada variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali,2011).

(7)

3.4.2 Uji Signifikansi atau Pengaruh Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2011).

Menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan bahwa apabila nilai F lebih besar daripada 4 maka hipotesis awal ditolak pada tingkat kepercayaan 5%. Dengan kata lain hipotesis alternative yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen dapat diterima.

Perumusan hipotesis uji f berdasarkan penelitian ini ialah:

a) Ho : Tingakat Likuiditas, Tingkat Leverage, Earning Per Share (EPS), dan Ukuran Perusahaan secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Pengungkapan CSR.

b) Ha : Tingakat Likuiditas, Tingkat Leverage, Earning Per Share (EPS), dan Ukuran Perusahaan secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap Pengungkapan CSR.

Dengan tingkat signifikansi (5%), maka kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

a) Bila nilai signifikansi f < 0.05, maka Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara semua variabel independen terhadap variabel dependen.

b) Apabila nilai signifikansi f > 0.05, maka Ho diterima, artinya semua variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

3.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Menurut Ghozali (2011), Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji statistik t digunakan untuk menemukan pengaruh paling dominan antara masing-masing variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen dengan tingkat significant level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :

(8)

a) Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Hal ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen.

b) Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Hal ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Perumusan hipotesis uji t berdasarkan penelitian ini ialah: I. Menggunakan variabel-variabel penelitian.

a) Tingkat Likuiditas

H1 = Tingkat Likuiditas tidak berpengaruh pada Pengungkapan CSR. H1 = Tingkat Likuiditas berpengaruh pada Pengungkapan CSR. b) Tingkat Leverage

H2 = Tingkat Leverage tidak berpengaruh pada Pengungkapan CSR. H2 = Tingkat Leverage berpengaruh pada Pengungkapan CSR. c) Tingkat Earning per Share

H3 = Tingkat Earning per Share tidak berpengaruh pada Pengungkapan CSR. H3 = Tingkat Earning per Share berpengaruh pada Pengungkapan CSR. d) Ukuran Perusahaan

H4 = Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh pada Pengungkapan CSR. H4 = Ukuran Perusahaan berpengaruh pada Pengungkapan CSR. II. Menentukan tingkat signifikan (α) yang digunakan adalah 10%. III. Membuat keputusan :

a) Jika signifkansi t > 0.1, maka H0 diterima dan Ha ditolak. b)Jika signifkansi t < 0.1, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

(9)

3.4.4 Analisis Regresi Moderasi (Moderated Regression Analysis)

Menurut Ghozali (2011), Tujuan analisis regresi moderasi ini untuk mengetahui apakah variabel moderating akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Terdapat dua metode untuk mengidentifikasi ada tidaknya variabel moderator yaitu analisis sub-group (sub kelompok) dan moderated regression analysis (MRA). Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah moderated regression analysis (MRA). MRA menggunakan pendekatan analitik yang mempertahankan integritas sample dan memberikan dasar utuk mengontrol pengaruh variabel moderator. Metode ini dilakukan dengan menambahkan variable perkalian antara variabel bebas dengan variabel moderatingnya.

3.5. Operasionalisasi Variabel 3.5.1 Variabel Dependen

Variabel dependen penelitian ini adalah luas pengungkapan CSR dalam laporan tahunan pada perusahaan didalam perusahaan Farmasi, Kimia, Semen, dan Tambang yang bersangkutan. Pengukuran ini dilakukan dengan pengamatan mengenai ada tidaknya item informasi pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan yang ditentukan dengan standar indikator GRI sebagai acuan yang terfokus pada aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial. Apabila item informasi ada dalam laporan tahunan maka diberi nilai skor 1, jika item informasi tidak ada dalam laporan tahunan maka diberi skor 0. Skor yang didapat setiap perusahaan dijumlah untuk mendapatkan presentase skor total lalu dibagi dengan jumlah total indikator GRI. Semakin besar skor yang didapat perusahaan artinya semakin lengkap pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan.

3.5.2 Variabel Independen

Variabel independen yang diteliti dalam penelitian ini adalah karakteristik perusahaan. Dimana karakteristik tersebut terdiri dari tingkat Likuiditas, tingkat leverage, tingkat Earning Per Share (EPS) dan ukuran perusahaan.

3.5.2.1 Tingkat Likuiditas

Menurut Sartono (2010:83), tingkat likuiditas berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya yang berjangka pendek tepat pada waktunya Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah untuk diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga,

(10)

piutang, dan persediaan. Selain itu, tingkat likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap strukur modal.

Liquidity = 3.5.2.2 Tingkat leverage

Tingkat leverage perusahaan dapat diukur berdasarkan rasio debt to equity. Debt to equity diukur dengan membandingkan antara hutang dan ekuitas perusahaan. Informasi mengenai jumlah hutang dan ekuitas diperoleh dari laporan keuangan perusahaan periode 2011-2013.

DER (Debt to Equity Ratio) = 3.5.2.3 Earning Per Share

Earning Per Share adalah keuntungan yang diperoleh pemegang saham untuk setiap lembar sahamnya. EPS dihitung dengan membandingkan laba bersih dengan jumlah saham yang beredar. Perbandingan laba bersih dengan jumlah saham yang beredar

EPS =

3.5.2.4 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dapat dilihat dari total aktiva yang dimiliki perusahaan. Informasi mengenai jumlah aktiva diperoleh dari laporan keuangan perusahaan periode 2011-2013.

(11)

Tabel 3.6

Ringkasan Variabel Penelitian dan Definisi Operasi Penelitian

Variabel Definisi Operasional Skala Pengukuran

Tingkat Likuiditas

Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Rasio Liquidity = Tingkat

Leverage

Ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

finansialnya yang berjangka pendek.

Rasio DER =

Earning Per Share (EPS)

keuntungan yang diperoleh

pemegang saham untuk setiap lembar sahamnya.

Rasio

EPS=

Ukuran Perusahaan

Ukuran untuk menentukan ukuran perusahaan adalah dengan log natural dari total asset.

(12)

Gambar 3.1 Desain Penelitian Kesimpulan Penutup Analisa Dan Pembahasan Hipotesa : H0 dan H1 Uji Statistik :

Uji Koefisien Determinasi (R2) Data Sekunder dari BEI

Uji Statistik : Uji t Parsial Uji Statistik : Uji F Simultan Pengungkapan CSR Ukuran perusahaan Earning Per Share

Tingkat Leverage Tingkat Likuiditas

Uji Statistik :

- Uji Normalitas Data

- Uji Multikorelasi

- Uji Heterokedatisitas

Gambar

Gambar 3.1  Desain Penelitian  Kesimpulan  Penutup  Analisa Dan Pembahasan  Hipotesa : H0 dan H1  Uji Statistik :

Referensi

Dokumen terkait

Pengukuran risiko dengan menggunakan standard deviasi hanya dapat melihat penyimpangan dari return saham, tetapi tidak dapat mengukur berapa kira-kira jumlah kerugian yang

Jumlah Lowongan kerja per-Tahun semua kelompok lowongan kerja – rerata gaji pertama untuk setiap jenjang kerja setiap bidan keahlian Nasional/Propinsi/Kabupaten.

Selama proses pengambilan keputusan menggunakan cadar, banyak hal yang DN temui, baik dari pengalaman langsung yang DN rasakan ataupun pengaruh dari sekitar

berkewajiban mengajukan permohonan izin aktif kembali 2 (dua) minggu sebelum masa cuti akademik berakhir kepada Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang, melalui Ketua Program

pengaruh yang signifikan latihan pliometrik single-leg tuck jump dan double-leg tuck jump terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai pada pemain sepakbola mahasiswa FIK UNM

Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang ditujukan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia merumuskan bahwa hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan hak asasi manusia adalah seperangkat hak

Hal ini dibuktikan dengan Fhitung&gt; Ftabel, yaitu 13,538&gt;1,79 dengan tingkat signifikansi 0,000 &lt; 0,05, maka H0 ditolak artinya terdapat pengaruh