• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUWANGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUWANGI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI BANYUWANGI

PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2009

TENTANG

RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BANYUWANGI

Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, telah ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi;

b.

bahwa untuk mendukung kelancaran pelaksanaan Peraturan Daerah di maksud serta sebagai tindak lanjut ketentuan pasal 2 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tercantum pada konsideran huruf a, perlu menetapkan rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dengan Peraturan Bupati

.

Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur ;

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389) ;

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan ;

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah, Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota ;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah ;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ;

(2)

8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat ;

9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 267/MENKES/SK/III/2008 tentang Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Daerah ;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANYUWANGI TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUWANGI.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : a. Kabupaten, adalah Kabupaten Banyuwangi ;

b. Pemerintah Kabupaten, adalah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi;

c. Bupati, adalah Bupati Banyuwangi ;

d. Sekretaris Daerah, adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi;

e. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi ;

f. Kepala Dinas, adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi ;

g. Pusat Kesehatan Jiwa Masyarakat dan Klinik Ketergantungan Obat disingkat PKJM-KKO adalah Pusat Kesehatan Jiwa Masyarakat dan Klinik Ketergantungan Obat Pemerintah Kabupaten Banyuwangi ;

h. Laboratorium Kesehatan Masyarakat adalah Laboratorium Kesehatan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

BAB II

TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 2

Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Kesehatan ;

Pasal 3

Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menyelengarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Kesehatan ;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Kesehatan ;

(3)

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Kesehatan ; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan tugas dan fungsinya. BAB III

SUSUNAN ORGANISASI Pasal 4

(1) Dinas Kesehatan terdiri dari : a. Kepala Dinas ;

b. Sekretariat ;

c. Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit ; d. Bidang Pelayanan Kesehatan dan Farmasi ;

e. Bidang Penyehatan Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat ;

f. Kelompok Jabatan Fungsional

(2) Sekretariat dimaksud pada ayat (1) huruf b, membawahi : a. Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian ; b. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan ;

c. Sub Bagian Penyusunan Program ;

(3) Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit dimaksud pada ayat (1) huruf c, membawahi :

a. Seksi Pencegahan Penyakit ; b. Seksi Pemberantasan Penyakit ;

(4) Bidang Pelayanan Kesehatan dan Farmasi dimaksud pada ayat (1) huruf d, membawahi :

a. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar ; b. Seksi Rujukan dan Farmasi ;

c. Seksi Kesehatan Keluarga ;

(5) Bidang Penyehatan Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat dimaksud pada ayat (1) huruf e, membawahi :

a. Seksi Penyehatan Lingkungan ; b. Seksi Pemberdayaan Masyarakat ;

Pasal 5

(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (2) dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(2) Bidang sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (3), (4), (5) dan (6) dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(4)

(3) Sub Bagian sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (2) dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

(4) Seksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (3), (4), (5) dan (6) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

BAB IV URAIAN TUGAS Bagian Pertama Kepala Dinas

Pasal 6 Kepala Dinas Kesehatan mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana program dan kegiatan di bidang Kesehatan ;

b. Melaksanakan program dan kegiatan di bidang Kesehatan ; c. Mengoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan di

bidang Kesehatan ;

d. Melaksanakan pengendalian terhadap pelaksanaan program dan kegiatan di Kesehatan ;

e. Membina kepegawaian di lingkungan Dinas Kesehatan ;

f. Melaksanakan pembinaan teknis fungsional di wilayah kecamatan ;

g. Memonitor serta mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran dapat dicapai sesuai dengan program kerja dan ketentuan yang berlaku;

h. Menilai prestasi bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

j. Menyampaikan laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan dibidang tugas dan fungsinya kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Bagian Kedua Sekretariat

Pasal 7

(1) Sekretariat mempunyai tugas pokok menyusun rencana kegiatan tahunan dan pengendalian serta pengelolaan keuangan dan urusan umum ;

(5)

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Sekretariat mempunyai fungsi :

a. penyelenggaraan administrasi umum untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas;

b. penyelenggaraan hubungan kerja dibidang administrasi dengan satuan kerja perangkat daerah terkait ;

c. pengoordinasian kegiatan di lingkungan Dinas;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Sekretaris mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana sekretariat berdasarkan Rencana Kerja Dinas;

b. Menyelenggarakan administrasi umum untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas;

c. Menyelenggarakan hubungan kerja dibidang administrasi dengan satuan kerja perangkat daerah terkait ;

d. Mengoordinasikan kegiatan di lingkungan Dinas;

e. Mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung;

f. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

g. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

Pasal 8

(1) Kepala Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian sesuai dengan Rencana Kerja Dinas;

b. Melaksanakan pelayanan administrasi umum, urusan dalam, urusan surat-menyurat, ketatalaksanaan dan kepegawaian;

c. Mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung;

d. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

e. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

(2) Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan sesuai dengan Rencana Kerja Dinas;

b. Melaksanakan pelayanan administrasi keuangan dan inventaris;

c. Menyusun rencana kebutuhan dan mendistribusikan barang perlengkapan;

(6)

d. Menyiapkan bahan untuk penghapusan barang serta melakukan inventarisasi barang yang dikelola maupun dikuasai Dinas;

e. Mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung;

f. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

g. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

(3) Kepala Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas : a. Menyusun rencana Sub Bagian Penyusunan Program

sesuai dengan Rencana Kerja Dinas;

b. Menghimpun bahan dalam rangka perencanaan dan program pengembangan kegiatan Dinas;

c. Menyusun dan menyampaikan laporan kegiatan Dinas; d. Mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang

baik dan saling mendukung;

e. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

f. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

Bagian Ketiga

Bidang Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Pasal 9

(1) Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan pencegahan penyakit (imunisasi), pengamatan penyakit (menular dan tidak menular), pemberantasan penyakit menular langsung (IMS, HIV/AIDS, TBC, Kusta, ISPA, Diare, Frambusia, dll) dan pemberantasan penyakit bersumber binatang (Demam Berdarah, Chikungunya, Malaria, Filariasis, Leptospirosis, dll) serta pengendalian dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) atau wabah penyakit menular dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kesehatan ;

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit mempunyai fungsi:

a. Perencanaan kegiatan dan pelaksanaan kegiatan pencegahan penyakit, pengamatan penyakit, pemberantasan penyakit menular langsung, pemberantasan penyakit bersumber binatang, penelitian kemungkinan terjadinya kejadian luar biasa atau wabah penyakit serta pengendalian dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) atau wabah penyakit menular.

(7)

b. Penyiapan bahan pembinaan dalam rangka pencegahan penyakit, pengamatan penyakit, pemberantasan penyakit menular langsung dan pemberantasan penyakit bersumber binatang.

c. Pelaksanaan monitoring penggunaan sarana dan prasarana (obat, vaksin, dan alat) serta evaluasi terhadap kegiatan program pencegahan penyakit, pengamatan penyakit, pemberantasan penyakit menular langsung, dan pemberantasan penyakit bersumber binatang serta pengendalian dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) atau wabah penyakit menular.

d. Pengoordinasian dan pembinaan program pencegahan penyakit, pengamatan penyakit, pemberantasan penyakit menular langsung, dan pemberantasan penyakit bersumber binatang serta pengendalian dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) atau wabah penyakit menular ;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit sesuai dengan rencana kerja Dinas;

b. Merencanakan kegiatan dan pelaksanaan kegiatan pencegahan penyakit, pengamatan penyakit, pemberantasan penyakit menular langsung, pemberantasan penyakit bersumber binatang, penelitian kemungkinan terjadinya kejadian luar biasa atau wabah penyakit serta pengendalian dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) atau wabah penyakit menular.

c. Menyiapkan bahan pembinaan dalam rangka pencegahan penyakit, pengamatan penyakit, pemberantasan penyakit menular langsung dan pemberantasan penyakit bersumber binatang.

d. Monitoring penggunaan sarana dan prasarana (obat, vaksin, dan alat) serta evaluasi terhadap kegiatan program pencegahan penyakit, pengamatan penyakit, pemberantasan penyakit menular langsung, dan pemberantasan penyakit bersumber binatang serta pengendalian dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) atau wabah penyakit menular;

e. Melaksanakan koordinasi dan pembinaan program pencegahan penyakit, pengamatan penyakit, pemberantasan penyakit menular langsung, dan pemberantasan penyakit bersumber binatang serta pengendalian dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) atau wabah penyakit menular ; f. Menegakkan diagnosa penyakit dan menetapkan parameter

lingkungan ;

g. Mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung;

h. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

i. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

(8)

Pasal 10

(1) Kepala Seksi Pencegahan Penyakit mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana Seksi Pemberantasan Penyakit sesuai dengan rencana kerja Dinas;

b. Menyusun konsep rencana kegiatan:

i Program imunisasi terhadap bayi, balita, anak sekolah, dan wanita usia subur (WUS) untuk memberikan perlindungan terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I),

ii Program pengamatan penyakit menular dan penyakit tidak menular (PTM),

iii Pelaksanaan penanggulangan kejadian luar biasa atau wabah penyakit bekerja sama dengan program atau sektor terkait.

c. Menyusun konsep tentang rencana kebutuhan sarana dan operasional kegiatan pencegahan dan pengamatan penyakit serta penanggulangan kejadian luar biasa atau wabah penyakit.

d. Menyusun konsep petunjuk teknis tentang pencegahan penyakit, pengamatan penyakit menular dan tidak menular serta penanggulangan kejadian luar biasa atau wabah penyakit.

e. Menyiapkan kecukupan persediaan vaksin dan bahan bundling untuk puskesmas dan unit pelayanankesehatan swasta yang melakukan imunisasi.

f. Melakukan bimbingan dan pembinaan tentang pencegahan penyakit, pengamatan penyakit menular dan tidak menular serta penanggulangan kejadian luar biasa atau wabah penyakit.

g. Melakukan pengamatan terhadap penyakit menular terpilih dan penyakit tidak menular terpilih untuk mengetahui sebab-sebabnya serta kemungkinan mengarah pada kejadian luar biasa atau wabah penyakit.

h. Melakukan pengamatan epidemiologi terhadap suatu daerah tertentu yang menunjukkan tanda-tanda adanya kejadian luar biasa atau wabah penyakit maupun peristiwa yang bersifat massal.

i. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan imunisasi terhadap calon jamaah haji serta pengamatan terhadap jamaah haji sepulang dari tanah suci.

j. Melakukan monitoring dan pengendalian terhadap penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

k. Melaksanakan koordinasi program pencegahan penyakit dan pengamatan penyakit dalam rangka penanggulangan kejadian luar biasa atau wabah penyakit.

l. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan program pencegahan penyakit dan pengamatan penyakit serta penanggulangan kejadian luar biasa atau wabah penyakit.

m. Mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung;

n. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

(9)

o. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

p. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan. (2) Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana Seksi Pemberantasan Penyakit sesuai dengan rencana kerja Dinas;

b. Menyusun konsep rencana kegiatan:

i Program pemberantasan penyakit menular langsung (IMS, HIV/AIDS, TBC, Kusta, ISPA, Diare, Frambusia, dll). ii Program pemberantasan penyakit bersumber binatang

(Demam Berdarah, Chikungunya, Malaria, Filariasis, Leptospirosis, dll).

c. Menyusun konsep tentang rencana kebutuhan sarana dan operasional kegiatan pemberantasan penyakit menular langsung dan pemberantasan penyakit bersumber binatang. d. Menyusun konsep petunjuk teknis tentang kegiatan

pemberantasan penyakit menular langsung dan pemberantasan penyakit bersumber binatang.

e. Melakukan bimbingan dan pembinaan tentang kegiatan pemberantasan penyakit menular langsung dan pemberantasan penyakit bersumber binatang.

f. Melakukan pengamatan terhadap penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang serta melakukan tindakan pemberanatasan pada fokus daerah untuk mencegah penularan atau perluasan penyakit ke wilayah lain.

g. Melaksanakan pengendalian dan penanggulangan penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang.

h. Melakukan koordinasi program pemberantasan penyakit menular langsung dan pemberantasan penyakit bersumber binatang dalam rangka pengendalian dan penanggulangan penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang.

i. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan program pemberantasan penyakit menular langsung dan pemberantasan penyakit bersumber binatang.

j. Mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung;

k. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier ;

l. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan. Bagian Keempat

Bidang Pelayanan Kesehatan dan Farmasi Pasal 11

(1) Bidang Pelayanan Kesehatan dan Farmasi mempunyai tugas pokok yaitu membina, memantau mutu pelayanan rujukan dan pelayanan dasar yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit, Puskesmas dan Institusi pelayanan kesehatan lain serta pendataan, pencatatan (registrasi) dan penilaian khusus

(10)

pelayanan kesehatan lain serta menyiapkan dan menyusun program pembinaan, pengendalian, pengawasan terhadap semua kegiatan dan usaha peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, remaja, kekurangan unsur gizi dan pelayanan perlindungan kesehatan reproduksi, ibu dan remaja serta yang berhubungan dengan kefarmasian.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, Bidang Pelayanan Kesehatan dan Farmasi mempunyai fungsi:

a. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengelolaan pelayanan rujukan dan pelayanan kesehatan dasar pada puskesmas, Rumah Sakit dan Institusi pelayanan kesehatan lain;

b. Pelaksanaan dan memantau dalam rangka upaya peningkatan dan pengembangan mutu pelayanan (akreditasi) Rumah Sakit, dan Institusi pelayanan kesehatan lain;

c. Pemberian rekomendasi perijinan Rumah Sakit, Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) ;

d. Pelaksanaan koordinasi dalam rangka pemberian ijin pelayanan kesehatan swasta ;

e. Pemberian ijin operasioanl laboratorium ;

f. Pelaksanaan registrasi, akreditasi, sertifikasi tenaga kesehatan tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;

g. Penyiapan kecukupan persediaan farmasi dan perbekalan kesehatan ;

h. Pengawasan kualitas dan keamanan sediaan farmasi, untuk puskesmas dan PJKMKKO ;

i. Pendataan dan standarisasi terhadap sarana produksi dan distribusi bidang usaha farmasi ;

j. Penyiapan bahan pelaksanaan, koordinasi, pembinaan, pengawasan dan pengelolaan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, Remaja,Lanjut Usia, Kekurangan unsur Gizi dan kesehatan Reproduksi Ibu dan Remaja serta program Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Banyuwangi (JPKMB) dan Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) ; k. Pengamanan perundang undangan yang berlaku di bidang

farmasi dan makanan minuman;

l. Penegakkan diagnosa penyakit dan menetapkan parameter lingkungan ;

m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan Farmasi mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana Bidang Pelayanan Kesehatan dan Farmasi sesuai dengan rencana kerja Dinas;

b. Menyiapkan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengelolaan pelayanan rujukan dan pelayanan kesehatan dasar pada puskesmas, Rumah Sakit dan Institusi pelayanan kesehatan lain;

(11)

c. Melaksanakan dan memantau dalam rangka upaya peningkatan dan pengembangan mutu pelayanan (akreditasi) Rumah Sakit, PJKMKKO, LKM dan Institusi pelayanan kesehatan lain;

d. Memberikan rekomendasi / perijinan Rumah Sakit, Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT) ;

e. Melaksanakan pemberian ijin pelayanan kesehatan swasta ; f. Memberikan ijin operasional laboratorium ;

g. Melaksanakan registrasi, akreditasi, sertifikasi tenaga kesehatan tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;

h. Menyiapkan kecukupan persediaan farmasi dan perbekalan kesehatan, PJKMKKO ;

i. Pengawasan kualitas dan keamanan sediaan farmasi ; j. Melaksanakan pendataan dan standarisasi terhadap sarana

produksi dan distribusi bidang usaha farmasi;

k. Menyiapkan bahan pelaksanaan, koordinasi, pembinaan, pengawasan dan pengelolaan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, Remaja,Lanjut Usia, Kekurangan unsur Gizi dan kesehatan Reproduksi Ibu dan Remaja serta program Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Banyuwangi (JPKMB) dan Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS); l. Mengamankan perundang undangan yang berlaku di bidang

farmasi ;

m. Mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung;

n. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

o. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

p. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

Pasal 12

(1) Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar, mempunyai tugas : a. Menyusun rencana Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar sesuai

dengan rencana kerja Dinas;

b. Menyusun petunjuk teknis upaya pelayanan kesehatan dasar untuk Puskesmas, bagan dan alur pelayanan kesehatan;

c. Melaksanakan koordinasi, bimbingan, monitoring, dan evaluasi pada puskesmas untuk kegiatan upaya pelayanan kesehatan dasar (UPKD);

d. Melaksanakan evaluasi dan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP), Puskesmas Berhias Senyum (PBS) dalam pelayanan publik;

e. Melaksanakan tugas dan koordinasi Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD dan PPGDON) dan penanggulangan bencana;

f. Mengkoordinasi semua kegiatan pelayanan kesehatan dasar pada lintas program, lintas sektor, lembaga swadaya masyarakat, Puskesmas, Rumah Sakit, Laboratorium Pemerintah, swasta maupun masyarakat;

(12)

g. Menyiapkan bahan, menyusun konsep, membuat program, melaksanakan pengawasan, pembinaan serta evaluasi program Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Banyuwangi (JPKMB), Jaminan Pelayanan Kesehatan (JAMKESMAS) dan asuransi kesehatan lainnya yang berbadan hukum ;

h. Mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung;

i. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

j. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

k. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan. (2) Kepala Seksi Rujukan dan Farmasi, mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana Seksi Rujukan dan Farmasi sesuai dengan rencana kerja Dinas;

b. Melaksanakan pemantauan, pengawasan, pembinaan dan peredaran obat ;

c. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian obat-obatan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya ;

d. Monitoring pelayanan obat generik di Puskesmas dan Rumah Sakit ;

e. Mengadakan bimbingan dan penyuluhan tentang penggunaan, penyimpanan dan pemusnahan obat dengan cara yang benar;

f. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan penyelenggaraan usaha kosmetik, alat kesehatan dan obat

tradisional, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga yang berkualitas dan berdaya guna;

g. Monitoring efek samping kosmetika, alat kesehatan, dan obat tradisional.

h. Menyusun dan mengalokasikan kebutuhan obat-obatan termasuk alat - obat kontrasepsi (alokon), bahan-bahan terkait kekurangan unsur gizi dan pemberian makanan tambahan serta perbekalan kesehatan untuk Puskesmas ; i. Meneriman, menyimpan dan mendistribusian obat-obatan

termasuk alat, obat kontrasepsi, bahan-bahan terkait kekurangan unsur gizi dan pemberian makanan tambahan serta perbekalan kesehatan di Puskesmas ;

j. Melaksanakan monitoring, bimbingan tehnis, pengawasan, dan pengendalian pengelolaan obat termasuk alat, obat kontrasepsi (alokon), bahan-bahan terkait kekurangan unsur gizi dan pemberian makanan tambahan serta perbekalan kesehatan ke Puskesmas ;

k. Menyiapkan dan menyusun program pembinaan, pengendalian, dan pengawasan terhadap semua kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan swasta;

l. Melaksanakan koordinasi dalam rangka pelaksanaan pemberian ijin pelayanan kesehatan swasta ;

m. Melaksanakan pemberian ijin operasional laboratorium swasta ;

n. Melaksanakan registrasi, akreditasi, sertifikasi tenaga kesehatan tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;

(13)

o. Melaksanakan pemberian ijin praktek tenaga kesehatan tertentu ;

p. Mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung;

q. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

r. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

s. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan. (3) Kepala Seksi Kesehatan Keluarga, mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana Seksi Kesehatan Keluarga sesuai dengan rencana kerja Dinas;

b. Menyiapkan bahan, menyusun konsep, membuat program, melaksanakan pembinaan serta evaluasi tentang usaha-usaha peningkatan kesehatan ibu dan anak, remaja dan lanjut usia serta terkait kekurangan unsur gizi ;

c. Menyiapkan bahan, menyusun konsep, membuat program, melaksanakan pembinaan serta evaluasi tentang usaha pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi bagi ibu dan remaja ;

d. Melaksanakan koordinasi untuk melakukan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan peran serta masyarakat terkait kesehatan ibu dan anakn, kesehatan reproduksi, perlindungan hak reproduksi, peningkatanh status gizi masyarakat dan lansia ; e. Melakukan identifikasi masalah kekurangan gizi massal untuk

diantisipasi secara dini serta penanggulangan kekurangan gizi bagi keluarga ;

f. Mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung;

g. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

h. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

i. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan. Bagian Keempat

Bidang Penyehatan Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat

Pasal 13

(1) Bidang Penyehatan Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas pokok pendataan dan analisa data, melakukan pembinaan, pengendalian dan menyusun petunjuk pelaksanaan program penyehatan lingkungan pemukiman tempat-tempat umum,serta usaha peningkatan kebersihan dan kesehatan masyarakat serta pembinaan peran serta masyarakat dan promosi kesehatan.

(14)

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, Bidang Penyehatan Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana kegiatan penyehatan lingkungan pemukiman, tempat-tempat umum, kualitas air dan lingkungan, makanan dan minuman ;

b. Pembinaan penyehatan pemukiman, tempat-tempat umum, kualitas air dan lingkungan, makanan dan minuman ;

c. Pemantauan dan pengamatan terhadap lingkungan pemukiman, tempat-tempat umum, kualitas air dan lingkungan, makanan dan minuman serta pembuatan, penyaluran, penggunaan dan pengamanan pestisida ;

d. Pengkoordinasian dengan instansi terkait dalam rangka penataan dan pengawasan limbah domestik dan sampah, tempat-tempat umum, makanan dan minuman ;

e. Penyusunan rencana kegiatan program Usaha Kegiatan Sekolah (UKS), Program Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), dan Program Promosi kesehatan (Promkes);

f. Pembinaan kepada program Usaha Kegiatan Sekolah, program UKBM dan program Promosi Kesehatan;

g. Pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan program UKS, UKBM dan Promosi Kesehatan;

h. Pengamanan perundang-undangan yang berlaku di bidang makanan dan minuman ;

i. Pengoordinasian dengan instansi terkait dalam rangka peningkatan dan pengembangan program UKS, UKBM dan Promkes ;

j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Bidang Penyehatan Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas :

a. Menyusun rencana Bidang Penyehatan Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat sesuai dengan rencana kerja Dinas;

b. Melaksanakan pembinaan penyehatan pemukiman, tempat-tempat umum, kualitas air dan lingkungan, makanan dan minuman ;

c. Memantau dan pengamatan terhadap lingkungan pemukiman, tempat-tempat umum, kualitas air, limbah rumah tangga (domestik), lingkungan, makanan dan minuman serta pembuatan/penyimpanan, penyaluran, penggunaan dan pengamanan pestisida ;

d. Mengkoordinasikan dengan instansi terkait dalam rangka penataan dan pengawasan limbah domestik dan sampah, tempat-tempat umum, makanan dan minuman ;

e. Menyusun rencana kegiatan program Usaha Kegiatan Sekolah (UKS), Program Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), dan Program Promosi kesehatan ; f. Melaksanakan pembinaan kepada program Usaha Kegiatan

Sekolah, program UKBM dan program Promosi Kesehatan; g. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap

pelaksanaan program UKS, UKBM dan Promosi Kesehatan; h. Mengamankan perundang-undangan yang berlaku di bidang

(15)

i. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka peningkatan dan pengembangan program UKS, UKBM dan Promkes ;

j. Mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung;

k. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

l. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

m. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

Pasal 14

(1) Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan, mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana Seksi Penyehatan Lingkungan sesuai dengan rencana kerja Dinas;

b. Melaksanakan penyusunan rencana kegiatan pembinaan tempat-tempat umum dan lingkungan permukiman ;

c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap kesehatan yang menyangkut kualitas air dan kebersihan tempat-tempat umum dan lingkungan permukinan termasuk tempat pembuangan sampah dan jamban serta penyediaan air bersih ;

d. Menyiapkan bahan pembinaan, penyuluhan dan koordinasi tentang kesehatan lingkungan dan permukiman dengan instasi terkait dalam upaya meningkatkan fasilitas sarana kesehatan masyarakat pada tempat-tempat umum dan lingkungan pemukiman ;

e. Melakukan monitoring dan evaluasi terjadap kebersihan kegiatan usaha pariwisata, pasar, terminal, tempat pelayanan masyarakat dan sarana sosial ;

f. Mengadakan koordinasi dan kerja sama dengan unit kerja terkait dalam pelaksanaan pemantauan dan pengawasan sanitasi industri makanan dan minuman, depot air minum isi ulang, air minum dalam kemasan, hotel, restoran dan rumah makan serta pusat perbelanjaan atau yang berhubungan dengan tempat-tempat umum serta sarana penyediaan air bersih ;

g. Menyusun konsep materi, jadual dan pembinaan serta koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penataan dan pengawasan limbah domestik untuk mencegah pencemaran lingkungan pemukiman serta penyehatan pangan ;

h. Melaksanakan pembinaan tentang penataan penyehatan perumahan, penyehatan sampah dan atau limbah rumah tangga (limbah domestik) dan sarana air bersih ;

i. Melaksanakan pembinaan terhadap pembuatan, penyaluran, penggunaan dan pengamanan pestisida ;

j. Menerbitkan dan mencabut sertifikat produksi pangan industri rumah tangga sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku ;

k. Melaksanakan pembinaan, pemantauan dan pengawasan terhadap seluruh Industri Rumah Tangga Pangan serta periklanan usaha pangan ;

(16)

l. Mencatat dan melakukan pendataan serta evaluasi data seluruh usaha makanan dan minuman rumah tangga ;

m. Menerbitkan dan mencabut Sertifikat Laik Sehat bagi usaha Depot Air Minum (DAM) Isi Ulang, Hotel, Rumah Makan dan Katering/Jasa Boga sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku ;

n. Memberdayakan masyarakat melalui pemicuan dalam rangka membudayakan buang air besar di jamban ;

o. Mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung;

p. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

q. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

r. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

(2) Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat, mempunyai tugas: a. Menyusun rencana Seksi Pemberdayaan Masyarakat sesuai

dengan rencana kerja Dinas;

b. Menyiapkan bahan untuk menyusun program Usaha Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat dan Promosi Kesehatan ;

c. Melaksanakan pembinaan, pengembangan program UKS, UKBM dan Promosi Kesehatan ;

d. Melakukan Pemantauan dan Evaluasi terhadap program UKS, UKBM dan Promosi Kesehatan ;

e. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka peningkatan program UKS, UKBM dan Promkes ;

f. Menyiapkan bahan untuk menyusun program pelatihan tenaga kesehatan dan pengembangan institusi termasuk Usaha Kesehatan Sekolah ;

g. Menyusun materi pembinaan, pemantauan dan evaluasi program pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan ;

h. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam pembentukan Badan Pembina JPKM dan koordinasi dengan dunia usaha dan kelompok seminar untuk melakukan pembinaan guna peningkatan keikutsertaan Masyarakat dalam JPKM ;

i. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan pembinaan guna peningkatan kemampuan aparat/tenaga kesehatan dan peran serta masyarakat melalui Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) ;

j. Membina kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait dalam mengkaji, mengevaluasi, dan intervensi sektoral dalam rangka peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dimasyarakat dengan inovasi program unggulan GEMMASS, tempat pendidikan, tempat umum dan Institusi lain ;

k. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan desa siaga dan bentuk inovasinya ;

(17)

l. Melaksanakan koordinasi untuk melakukan promosi kesehatan dan pemberdayaan serta penggerakan masyarakat, guna peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan ;

m. Mengoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung;

n. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier;

o. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya;

p. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan. Bagian Kelima

Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 15

(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam beberapa kelompok sesuai dengan bidang keahliannya ;

(2) Kelompok Jabatan Fungsional dimaksud pada ayat (1) pasal ini, dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas ;

(3) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja ;

(4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud diatur berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

(5) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan ;

(6) Tenaga Fungsional dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

BAB V TATA KERJA

Pasal 16

(1) Kepala Dinas berkewajiban melaksanakan prinsip – prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi dalam lingkungan Dinas maupun dengan lembaga teknis lainnya ;

(2) Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati ;

(3) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan dinasnya berkewajiban memimpin, mengadakan koordinasi, memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya masing-masing.

Pasal 17

(1) Kepala Dinas wajib menyusun rencana strategis dengan mengacu pada RPJMD Kabupaten, menyusun Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan membuat Laporan

(18)

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sesuai dengan tugasnya berdasarkan ketentuan yang berlaku ;

(2) Setiap pimpinan unit / satuan organisasi dalam lingkungan Dinas Kesehatan berkewajiban :

a. Menyusun rencana kerja yang mengacu rencana strategis dinas, mempersiapkan bahan penyusunan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan yang berlaku ;

b. Melaksanakan tugas sesuai uraian tugas yang telah ditetapkan dan bertanggung jawab kepada Atasan Langsung dengan menyampaikan laporan secara tertulis hasil pelaksanaan tugas secara cepat dan tepat;

c. Memimpin dan memberdayakan bawahannya dalam rangka pelaksanaan tugas dan pencapaian tujuan organisasi.

(3) Laporan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, diolah dan dievaluasi sebagai bahan laporan tiap jenjang jabatan sebagai bahan untuk menyusun kebijakan lebih lanjut.

BAB VI

KETENTUAN LAIN – LAIN Pasal 18

(1) Kepala Dinas menunjuk petugas dalam jabatan non struktural sebagai Kepala Unit Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Kepala Unit Pusat Kesehatan Jiwa Masyarakat dan Klinik Ketergantungan Obat (PKJM-KKO) ;

(2) Kepala Unit Laboratorium Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas mengkoordinasikan :

a. Pemeriksaan sediaan darah, urine, kimia klinik, faeces dan imunologi.

b. Pemeriksaan sediaan makanan, minuman, air dan udara. c. Pemeriksaan bahan lainnya untuk pemeriksaan klinik dan

parameter lingkungan.

(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana di maksud ayat (2) pasal ini Kepla Unit Laboratorium Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi promotif dan preventif di bidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat ;

(4) Kepala Unit Pusat Kesehatan Jiwa Masyarakat dan Klinik Ketergantungan Obat mempunyai tugas mengkoordinasikan antara lain :

a. Mengupayakan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan jiwa masyarakat melalui tumbuh kembang anak-anak dan remaja.

b. Mengupayakan peningkatan keseimbangan jiwa masyarakat dengan penyesuaian bakat, kemampuan dan suasana kerja.

c. Mendorong kemandirian masyarakat untuk mempertinggi taraf kesehatan jiwa dalam hubungan dengan individu keluarga dan masyarakat.

(19)

d. Membangun dan mengembangkan pusat kesehatan jiwa yang mampu memberikan pelayanan prima.

(5) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana di maksud ayat (4) pasal ini, Kepala Unit Kesehatan Jiwa Masyarakat dan Klinik Ketergantungan Obat mempunyai fungsi :

a. Upaya Kesehatan Jiwa Masyarakat (UKJM) yang bersifat promotif dan preventif ;

b. Upaya Kesehatan Jiwa Perorangan (UKJP) yang bersifat kuratif dan rehabilitatif ;

Pasal 19

Kepala Dinas Kesehatan berkewajiban memberikan pembinaan di bidang Kesehatan kepada kecamatan.

Pasal 20

Semua kewenangan yang berkaitan dengan pengangkatan,

penempatan dan pemindahan pegawai dilakukan oleh Bupati

selaku Pejabat Pembina Kepegawaian.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 21

(1) Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka semua ketentuan yang mengatur tentang Petunjuk Pelaksanaan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Banyuwangi yang ada dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

(2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini yang menyangkut mekanisme teknis dan administratif pelaksanaanya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati.

(20)

Pasal 22

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Banyuwangi.

Ditetapkan di : Banyuwangi

Tanggal

: 4 Maret 2009

BUPATI BANYUWANGI

ttd

RATNA ANI LESTARI, SE.MM

Diundangkan di Banyuwangi

Pada Tanggal 4 Maret 2009

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

ttd

Drs. Ec. H. SUKANDI, MM

Pembina Utama Muda

NIP. 070 014 240

BERITA DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2009 NOMOR 5/D

Sesuai dengan aslinya,

a.n. Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi

Asisten Pemerintahan

u.b Kepala Bagian Hukum

FAJAR SUASANA, SH

Pembina Tingkat I

NIP. 510 101 142

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh disiplin, motivasi, dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi di Yayasan Pendidikan Islam Nurul Hikmah..

Juariah Adang, 1995 (dalam Nugraha Ali 2005: 23) fungsi dari pengajaran sains yang dapat menumbuhkan berfikir logis, berfikir rasional, berfikir analitis dan berpikir kritis

Proses evaluasi kurikulum industri ini dilakukan setiap enam bulan sampai satu tahun dalam program kerja tahunan sekolah, tentunya melibatkan beberapa pihak yang

Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan pada penerapan model pembelajaran non direktif terhadap civic disposition siswa pada kompetensi

Kebudayaan dan peradaban Islami pada masyarakat muslim akan berpengaruh pada perwujudan masyarakat dari nilai-nilai yang telah terinternalisasi yang melekat (tersibghah)

tanaman, jumlah anakan per rumpun, panjang dan lebar daun, nisbah panjang/lebar daun, umur berbunga, jumlah anakan produktif/rumpun, panjang malai, jumlah malai per rumpun, jumlah

Penelitian ini akan menganalisis pengaruh instrumen moneter konvensional dan syariah terhadap penyaluran dana pada sektor pertanian dengan menggunakan teori mekanisme

Sedangkan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada masyarakat yang menjadi konsumen PDAM di Desa Muara Ancalong mengatakan pendistribusian air minum