• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI PT. SEMEN TONASA SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI PT. SEMEN TONASA SKRIPSI"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh

MASITHA NANDA ULAN

105731107916

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Makassar 2020

(2)

ii

Oleh

MASITHA NANDA ULAN

NIM 105731107916

Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi pada

Universitas Muhammadiyah Makassar

HALAMAN JUDUL

PENERAPAN AUDIT SEBAGAI PERBAIKAN KINERJA

LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY DI PT. SEMEN TONASA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

(3)

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Keajaiban itu kata lain dari kerja keras”

PERSEMBAHAN

Karya Ilmiah ini Saya Persembahkan Kepada:

1. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Abdul Rahmat TJ dan Ibunda St. Halijah, yang telah memberikan semangat dan doa sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak dan Ibu Dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini tulus dan ikhlas dalam meluangkan waktunya menuntun dan memberi arahan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

3. Saudara serta keluarga yang selalu mendoakan dan memberikan semangat dalam penyelesaian karya ilmiah ini. 4. Para sahabat yang selalu memberikan bantuan dan memberi

(4)
(5)
(6)
(7)

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis kirimkan kepada ALLAH SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Sholawat serta salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat tak ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Penerapan Audit Sebagai Perbaikan Kinerja lingkungan melalui Program Corporate Social Responsibility Di PT. Semen Tonasa”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua penulis Bapak Abdul Rahmat T.J dan Ibu St. Halijah yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian dan kasih sayang serta doa tulus keduanya. Dan saudara tercinta yang senantiasa mendukung, mendampingi dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Serta seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan, dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tampa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat:

(8)

viii

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasullong, SE.,,MM. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi,SE.,M.SI.,Ak.CA.CSP., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Ismail Badollahi,SE.,M.SI.,Ak.CA.CSP., selaku Pembimbing I yang senangtiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga Skripsi selesai dengan baik.

5. Ibu Asriani Hasan, SE, M.Sc., selaku Pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal Lelah menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Angkatan 2016, yang selalu belajar Bersama tidak sedikit bantuannya serta dorongan dalam aktivitas studi penulis.

9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungan sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak

(9)

ix

utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikan demi kesempurnaan Skripsi ini.

Semoga Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Makassar, 13 Oktober 2020

(10)

x

ABSTRAK

MASITHA NANDA ULAN, Tahun 2020 Penerapan Audit Sebagai Perbaikan Kinerja Lingkungan Melalui Program Corporate Social Responsibility Di PT Semen Tonasa, Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Bapak Dr. Ismail Badollahi dan Pembimbing II Ibu Asriani Hasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja lingkungan melalui program Corporate Social Responsibility pada PT. Semen Tonasa. Data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer berupa wawancara langsung dengan pihak perusahaan dan masyarakat. Sementara data sekunder berupa data yang diperoleh dari data internal perusahaan. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja PT. Semen Tonasa melalui program kemitraan dan bina lingkungan yang bertemakan “TONASA BERSAUDARAH”, didalamnya terdapat 5 pilar program yaitu Tonasa Mandiri, Tonasa Cerdas, Tonasa Sehat, Tonasa Bersahaja dan Tonasa Hijau. Lima pilar inilah yang diwujudkan menjadi berbagai program peningkatan kesejahteraan, peningkatan kelestarian alam dan lingkungan sekitar serta pemberdayaan masyarakat. Program Corporate Social Responsibility perseroan sudah efektif, tetapi perlu ditinjau kembali penyaluran bantuan ke masyarakat secara langsung, pengawasan lebih menyeluruh agar program tersebut tidak tumpang tindih.

(11)

xi

ABSTRACT

MASITHA NANDA ULAN, Year 2020 Implementation Audit For Improved Performance Environment Through Corporate Social Responsibility Program in PT Semen Tonasa, Thesis Program Studies Accounting Faculty of

Economics and Business University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Advisor I, Mr. Dr. Ismail Badollahi and Second Advisor, Mrs. Asriani Hasan. This study aims to determine how the environmental performance through the CSR program at PT. Semen Tonasa. The data obtained from this study are primary data and secondary data. Primary data is in the form of direct interviews with the company and the community. Meanwhile, secondary data is in the form of data obtained from internal company data. The method that is used is the method of analysis descriptive.

The results of the study have demonstrated that kinerja PT. Semen Tonasa through the program Partnership which was themed "Tonasa BERSAUDARA", where inside there are five pillars of the program that is Tonasa Mandiri, Tonasa Smart, Tonasa Healthy, Tonasa Unpretentious and Tonasa Green. Five pillars of this are manifested into various programs increase welfare, increase the preservation of nature and the environment around and empowering the community. The company's Corporate Social Responsibility program is still ineffective, it is necessary to review the distribution of aid to the community directly, more comprehensive supervision so that these programs do not overlap. .

(12)

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ... vi

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI PERNYATAAN ... v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ... x

ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

A. Audit Lingkungan ... 12

B. Manfaat Audit Lingkungan ... 13

C. Fungsi Audit Lingkungan ... 14

D. Kinerja Lingkungan ... 14

E. Kinerja Sosial ... 16

F. Corporate Social Responsibility ... 16

G. Perkembangan Corporate Social Responsibility ... 17

H. Model Corporate Social Responsibility ... 18

I. Dasar Hukum Pelaksanaan Corporate Social Responsibility ... 20

(13)

xiii

K. Company Image ... 23

L. PT. Semen Tonasa ... 24

M. Tata Kelola Perusahaan ... 26

N. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 27

O. Tujuan Empiris ... 29

P. Kerangka Pemikiran ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

A. Jenis Penelitian ... 39 B. Fokus Penelitian ... 39 C. Lokasi Penelitian ... 39 D. Sumber Data ... 40 E. Pengumpulan Data ... 40 F. Instrumen Penelitian ... 41

G. Teknik Analisis Data ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Gambaran Umum Objek peneliti ... 43

B. Hasil Penelitian Dan Pembahasan ... 55

BAB V PENUTUP ... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Pikiran ... 38

4.1 Struktur Organisasi ... 48

4.2 Piramida Corporate Social Responsibility PT. Semen Tonasa ... 49

4.3 Struktur Organisasi Corporate Social Responsibility & PKBL ... 52

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

(17)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Isu lingkungan merupakan isu utama yang ditandai dengan banyaknya timbul masalah pencemaran lingkungan dan penurunan kualitas hidup. Peraturan pemerintah No. 51 tahun 1993 mengenai analisis dampak lingkungan Mengemukakan bahwa “Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Rentang Akan Pedoman Umum Pelaksanaan Audit Lingkungan". Audit lingkungan merupakan suatu usaha yang dilakukan manajemen secara internal dari kegiatan operasional usaha, sebagai tanggung jawab pengelolaan dan mengidentifikasi permasalahan lingkungan yang akan timbul sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan.

Usaha pengelolaan efek pada lingkungan dan riset akan pembenahan strategi aktivitas usaha dalam anggaran perundang-undangan dan pengelolaan lingkungan yang bertujuan memfasilitasi kontrol manajemen terhadap pelaksanaannya

.

Audit lingkungan meliputi berbagai rancangan kepastian pengendalian kualitas yang mencakup pertanggungjawaban terhadap audit internal dan audit eksternal. Audit internal bertujuan menyalurkan informasi kepada pihak manajemen akan hal operasi perusahaan, meliputi pembuangan limbah serta keputusan manajemen lingkungan yang diambil berdasarkan realita yang ada. Sedangkan audit eksternal yaitu menyodorkan pertanggungan kepada bagian luar meliputi, investor, pemakai laporan eksternal atas kegiatan usaha yang dilakukan oleh suatu perusahaan dan kreditur. Persoalan lingkungan yakni komponen utama

(18)

yang harus dipertimbangkan, melihat akibat buruk dari kondisi kerusakan lingkungan yang terus meningkat. Perusahaan dengan tingkat kerusakan lingkungan tertinggi pada Indonesia yakni perusahaan yang bergelut pada aspek pertambangan. Jenis perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang bergelut secara langsung dengan lingkungan, bahan baku untuk proses produksi diambil langsung dari alam (Rifanto, 2015).

Salah satu upaya pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup untuk mendorong peningkatan peran perusahaan dalam pengelolaan kelestarian lingkungan hidup yaitu dengan terbentuknya Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) sejak tahun 2002. PROPER Kementerian Negara Lingkungan Hidup 2007, membantu penataan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui informasi pengarahan kegiatan yang bertujuan untuk mendorong perusahaan agar menaati peraturan perundang-undangan melalui insentif dan disinsentif reputasi, yang mendukung perusahaan meningkatkan kinerja lingkungan dalam mengaplikasikan produksi bersih (cleaner production).

Kinerja lingkungan merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja perusahaan dalam usaha menciptakan lingkungan yang baik dan pelaksanaan tanggung jawab sosial lingkungan, serta terkait dengan prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam usahanya. Informasi tersebut harus diketahui serta konfirmasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Menurut (Suratno, 2006) Kinerja lingkungan merupakan kinerja perusahaan yang peduli terhadap lingkungan sekitarnya dalam menciptakan lingkungan yang baik (green).

(19)

Sedangkan Menurut (Ikhsan, 2008) Kinerja lingkungan yakni kegiatan suatu perusahaan terikat langsung dengan lingkungan alam sekitarnya. Perusahaan yang menerapkan environmental performance dengan efektif tidak sekedar perhatian akan lingkungan saja, tetapi adapun perhatian atas keamanan produk, kualitas produk, serta tanggung jawab sosial kepada masyarakat yang terletak sekitar area perusahaan, sampai pentingnya perhatian perusahaan akan keselamatan dan kesejahteraan bagi tenaga kerjanya. Perusahaan yang memberikan perhatian besar akan kinerja lingkungan maka perusahaan tersebut sudah mengaplikasikan corporate social responsibility dengan selayaknya.

Menurut Satjibto Raharji dalam (Ambarini, 2007) mengemukakan bahwa tanggung jawab sosial merupakan hubungan antara industri dengan lingkungan. Sudut pandang manajemen pandangan terhadap lingkungan lalu social responsibility diwujudkan dalam metode perencanaan dan anggaran dalam menempatkan sistem informasi. Manajemen tidak hanya berfokus pada maksimal laba stockholder (pemegang saham) dan kreditur akan tetapi manajemen perusahaan juga harus memiliki rasa tanggung jawab pada lingkungan sekitar (Manuhara, 2014). Khususnya dalam dunia industri patut respons akan kesadaran peraturan mengenai lingkungan karena dalam prosedur banyak menimbulkan masalah kerusakan lingkungan maupun dalam eksploitasi sumber daya alam salah satunya adalah industri semen.

Industri semen merupakan penopang ekonomi dalam kemajuan suatu wilayah. Tanah air termasuk dalam tahap perkembangan ekonomi tertinggi dengan jumlah kurang lebih 5 hingga 6% dengan total mencapai

(20)

kurang lebih 65 juta ton produksi semen nasional pada tahun 2013, lalu meningkat kurang lebih 7% dibanding intensi pada tahun 2012 dengan hasil 60,56 juta ton. Pertumbuhan inilah searah akan peningkatan volume produksi yang dibuat oleh penghasil Semen Indonesia (Soetjipto dalam Sari & Mulyana, 2015). Pembangunan industri semen memiliki dampak positif dan negatif dalam aktivitas baik itu terhadap lingkungan sekitar maupun masyarakat. Dampak positif yang terjadi dalam pembangunan suatu industri yaitu dengan terbukanya lapangan kerja yang akan mengurangi pengangguran bagi masyarakat setempat. Sedangkan dampak negatif yang menjadi persoalan utama dalam industri semen yaitu polusi udara berupa debu halus yang mengakibatkan kerusakan lingkungan. Salah satu cara mengatasi hal tersebut perseroan mewajibkan melakukan tanggung jawab sosial lingkungan.

Corporate Social Responsibility kini menjadi objek perbincangan

hangat, tanggung jawab sosial lingkungan merupakan strategi bagi perusahaan yang menunjukkan rasa tanggung jawab sosial dan lingkungan di mana aktivitas operasi perusahaan berada. Penerapan upaya perusahaan akan menciptakan tata kelola yang baik, serta menjalankan perusahaan sesuai dengan peraturan yang ada (lorita evi, 2014). Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Di Indonesia, pemerintah pada tahun 1994 mengenai Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 316/KMK/016/1994 perihal Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi oleh Badan Usaha Milik Negara, ditambah lagi dengan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. Kep-236/MBU/2003 yang menegaskan bahwa setiap perusahaan diwajibkan

(21)

mencadangkan laba setelah pajak sebesar 1% sampai 5% dalam menerapkan.

Kewajiban penerapan corporate social responsibility tidak hanya dibebankan pada BUMN saja. Dengan adanya Undang-Undang No. 40 tahun 2007 pasal 74 tentang Perseroan Terbatas di mana pada bab V terdapat 4 ayat yang berbunyi: (a) Ayat 1, Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. (b) Ayat 2, Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dalam ayat (1) merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. (c) Ayat 3, Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana ayat (1) dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan undang-undang (d) Ayat 4, Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah. Peraturan lain yang berkaitan, yaitu Undang-Undang no. 25 tahun 2007 mengenai Penanaman Modal (UU PM). Terdapat pasal 15 (b) dan pasal (16) (d), di mana pada pasal 15 (b) mengemukakan bahwa “Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan” (Suharto, 2008).

Awal perkembangan Corporate Social Responsibility

dilaksanakan dengan memberi bantuan kepada institusi lokal maupun masyarakat miskin, pada umumnya strategi ini diterapkan secara tidak berlembaga. Corporate Social Responsibility pada penerapan ini hanya semata-mata berbuat baik agar terlihat baik “do good and to look good”.

(22)

Perusahaan yang menerapkan hal tersebut termasuk dalam kategori perusahaan impresif lebih mementingkan tebar pesona atau promosi dari pada karya atau pun pemberdayaan (Suharto, 2008). Penerapan tersebut bertujuan untuk menjaga reputasi dan keberlangsungan usaha. Corporate

Social Responsibility merupakan kepedulian sosial atau kegiatan sosial

perusahaan yang peruntukan untuk kepentingan masyarakat luas. Program Corporate Social Responsibility, merupakan salah satu program yang hadir dalam rangka menumbuhkan citra yang baik bagi masyarakat. Respons positif dari masyarakat nantinya akan berdampak baik pula bagi perusahaan terutama dalam hal company image (Vegawati, 2015).

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Wijaya & Nuryatno, 2010) tentang pengaruh environmental performance terhadap environmental disclosure dan economic performance. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa environmental performance berpengaruh positif signifikan terhadap environmental disclosure dan economic performance. Sedangkan menurut (Oktalia, 2014) hasil penelitiannya diperoleh hasil bahwa kinerja lingkungan dan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Terdapat pula penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Iswanto, 2014) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa aspek dapat mempengaruhi citra produk maupun perusahaan. Pelaksanaan Corporate Social

Responsibility oleh perusahaan dapat memperkuat dan mempertahankan corporate branding sedangkan (Sutojo, 2004) mengemukakan bahwa

terbentuknya citra positif sebagai akibat dari pelaksanaan Corporate

(23)

pada keberhasilan kegiatan bisnis dan pemasaran perusahaan. Hal tersebut diperkuat dengan survei yang dilakukan (Iswanto, 2014) menunjukkan bahwa corporate social responsibility dapat meningkatkan reputasi dan citra.

PT. Semen Tonasa tbk, termasuk salah satu perusahaan industri semen yang bergabung dalam BUMN dan dikenal luas wilayah kawasan Indonesia timur terletak desa Biringere Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep yang didirikan pada tahun 1968 (Profil, n.d.). Perseroan menyadari bahwa keberhasilan suatu organisasi tidak terlepas dari hubungan yang harmonis dan dinamis, serta bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu perusahaan komitmen akan pemerataan tanggung jawab baik secara hukum, sosial, moral serta etika. Bagi kelangsungan dan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan tidak hanya berdasarkan pada kekuatan finansial saja namun harus memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup di mana perseroan beroperasi.

PT. Semen Tonasa merupakan industri pertambangan yang memanfaatkan sumber daya alam sekitar. Mulai dari aktivitas batu bara hingga tambang kapur. Penelitian terdahulu (Nurlaila, 2015) mengungkap bahwa aktivitas pertambangan kapur yang dilakukan secara besar-besaran telah mencapai luas daerah operasi 2357,7 Ha pada setiap tahunnya, area eksploitasi yang dilaksanakan oleh 24 perusahaan penambangan telah mencapai 15-25 Ha untuk tiap perusahaan, termasuk didalamnya. Mengingat bahwa dampak dari hal tersebut akan berpengaruh pada lingkungan sekitar tak terkecuali masyarakat yang berdomisili dekat dengan perseroan.

(24)

Perseroan telah menerapkan blueprint sebagai manual book pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan. Corporate

Social Responsibility yang dalamnya terdapat Strategic Flagship Semen

Tonasa yang mengambil tema Konservasi Energi Untuk Negeri. Selain program tersebut, perseroan juga melakukan Penyaluran Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan yang dananya disisihkan maksimal 2% dari laba setelah pajak. Sumber dan penggunaan dana diatur dalam Peraturan Menteri No.05/ MBU/2007 Pasal 9 (Responsibility, 2016).

Program kemitraan dilaksanakan sejak tahun 1987 berupa pinjaman modal kepada pengusaha kecil dan koperasi Kabupaten Pangkep. Sampai dengan tahun 2008 telah dikeluarkan dana Rp. 25 miliar, hibah Rp. 2,9 miliar dan penyertaan Rp. 1,6 miliar kepada 4.262 mitra bina. Program Bina Lingkungan dilakukan dengan tujuan pemberdayaan masyarakat sekitar pabrik terutama yang bersentuhan langsung dengan dampak lingkungan fisik yang timbul dari operasional perseroan. Objek bantuan bina lingkungan meliputi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, pengembangan sarana dan prasarana masyarakat seperti jalan, sarana ibadah, bantuan pompa air untuk pengairan sawah sekitar pabrik serta kegiatan melestarikan lingkungan. Terkait program bina lingkungan selama tahun 2008 perseroan mengeluarkan Rp. 1,1 miliar untuk berbagai program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat meliputi bantuan dana untuk korban musibah bencana alam (17,9%), peningkatan pendidikan dan pelatihan (27,6%),

(25)

pelayanan kesehatan (37,0%), pengembangan sarana dan prasarana (11,7%), sarana ibadah (5,4%),dan pelestarian lingkungan (0,4%).

Hasil penelitian terdahulu (Muhatar, 2012) menunjukkan bahwa, strategi komunikasi humas PT. Semen Tonasa pada pelaksanaan program Corporate Social Responsibility semakin dikembangkan dalam bentuk transparansi dan partisipasi aktif bagi masyarakat sekitar. Adapun penelitian dari (Shabir, 2014) mengemukakan bahwa PT. Semen Tonasa dalam program Corporate Social Responsibility pelaksanaannya sudah berdampak positif dalam membantu masyarakat sekitar, namun perlu pertimbangan mengenai penerapannya yang masih berjalan tanpa adanya pengawasan ekstra dari pihak perusahaan dan beberapa program pelaksanaannya belum tepat sasaran. Sedangkan hasil peneliti (Takbir, 2017), menunjukkan bahwa berdasarkan pengamatan lapangan, hasilnya belum maksimal. Jika dilihat dari segi kemakmuran rakyat masih banyak masyarakat Kabupaten Pangkep yang masih hidup dibawa garis kemiskinan. Sementara salah satu tanggung jawab PT. Semen Tonasa yaitu kemakmuran rakyat.

Dengan hasil penelitian terdahulu diatas, Penulis beranggapan perlu melakukan penelitian terkait pelaksanaan Corporate Social

Responsibility pada perusahaan PT. Semen Tonasa. Maka penulis akan

melakukan penelitian dengan judul “PENERAPAN AUDIT SEBAGAI

PERBAIKAN KINERJA LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DI PT. SEMEN TONASA”

(26)

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut :

1.

Bagaimana penerapan audit perbaikan kinerja lingkungan melalui program Corporate Social Responsibility pada PT. Semen Tonasa?

2.

Bagaimana tanggapan masyarakat sekitar tentang pelaksanaan kinerja program Corporate Social Responsibility yang dilaksanakan oleh perusahaan PT. Semen Tonasa?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan aspek yang sangat mendasar untuk diketahui secara spesifik dalam memudahkan pencapaian sasaran penelitian, maka untuk mengetahui dengan jelas tujuan penelitian ini, dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui perbaikan kinerja melalui program Corporate

Social Responsibility pada PT. Semen Tonasa

2. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat sekitar mengenai kinerja program Corporate Social Responsibility yang dilaksanakan oleh perusahaan PT. Semen Tonasa.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan baik secara teoritis maupun praktis, diantaranya :

A. Manfaat Teoritis :

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan.

(27)

2. Penelitian ini diharapkan mampu memberi pemahaman bagi masyarakat akan tanggung jawab sosial Perusahaan PT. Semen Tonasa.

B. Manfaat Praktis :

1. Bagi perusahaan sendiri, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan pertimbangan. Khususnya dalam menetapkan kebijakan dan strategi implementasi Corporate

Social Responsibility.

2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menambah pengetahuan para pembaca maupun sebagai salah satu bahan referensi atau bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian selanjutnya dan sebagai wacana keilmuan bagi yang lainnya.

(28)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Audit Lingkungan

Audit lingkungan yaitu suatu cara yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan sekiranya memperhitungkan atas perolehan proses produksi perusahaan hingga mencakup peraturan pemerintahan yang terkait lingkungan. Pentingnya audit lingkungan diterapkan oleh perusahaan agar mengetahui bahwa masalah lingkungan apabila tidak ditangani dengan tepat dapat mengganggu jalannya usaha kemudian hari. Sesuai dengan Menteri Lingkungan Hidup tahun 2001 menyatakan bahwa pemilik kegiatan usaha yang memiliki persoalan lingkungan mempunyai kewajiban untuk menerapkan audit lingkungan guna mencari solusi persoalan lingkungan yang dihadapi oleh kegiatan.

Adapun pendapat mengenai audit lingkungan (menurut Thomson

and Simpson (1993) dalam Laporan & Auditan, n.d.), menyatakan bahwa

Sistem manajemen lingkungan yakni sistem kewajiban akan kebijakan suatu perusahaan meliputi practice, procedures, process, resources dalam memelihara lingkungan maupun dalam menghadapi masalah yang terkait lingkungan. Audit Lingkungan terkandung unsur yang integrasi dalam sistem manajemen lingkungan yang berfungsi untuk memutuskan, apakah sistem pengendalian lingkungan perusahaan mampu menaati

(29)

peraturan kebijakan internal. Sehingga audit lingkungan internal peninjau proses pertimbangan oleh perusahaan dalam menetapkan apakah perusahaan telah menepati target akan kebijakan internal dan hukum.

Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.42 Tahun 1944 (Negara & Hidup, 1994) menyatakan bahwa, Audit lingkungan adalah suatu alat manajemen yang meliputi evaluasi secara sistematik, dokumentasi, periodik, dan objektif tentang bagaimana suatu kinerja organisasi sistem manajemen dan peralatan dengan tujuan memfasilitasi kontrol manajemen terhadap pelaksanaan upaya pengendalian dampak lingkungan dan pengkajian pemanfaatan kebijakan usaha atau kegiatan terhadap peraturan perundang-undangan tentang pengolahan lingkungan.

B. Manfaat Audit Lingkungan

Pelaksanaan penerapan dampak lingkungan adanya pemeriksaan terhadap kualitas lingkungan dan seluruh kegiatan yang berkaitan sebagai bahan untuk mengetahui keberhasilan upaya pengendalian dampak lingkungan audit, dilaksanakan secara langsung menilai dan mengevakuasi kegiatan pengendalian tersebut. Berikut terdapat beberapa manfaat dari audit lingkungan (Manuhara, 2014) :

1. Pengenalan mengenai risiko lingkungan dengan hal ini membantu mengambil strategi dalam pembagian perkiraan manajemen lingkungan maupun minimal terjadinya risiko lingkungan yang terjadi pada masa yang akan datang.

(30)

2. Penerapan audit lingkungan dapat mengecilkan kerugian secara finansial dan menanggulangi terjadinya denda hukum terkait dengan kelalaian pengelolaan lingkungan.

3. Mengurangi eksploitasi lingkungan akibat produksi suatu perusahaan. Minimal dampak terkait pencemaran lingkungan.

4. Membangun kepercayaan masyarakat sekitar dan menjaga kelestarian lingkungan wilayah sekitar perusahaan beroperasi.

C. Fungsi Audit Lingkungan

Terdapat beberapa fungsi dari audit lingkungan yang disebutkan oleh (Negara & Hidup, 1994), diantaranya :

1. Upaya meningkatkan penataan kegiatan usaha terhadap perundang-undangan lingkungan, misalnya: standar emisi udara, limbah cair, penanganan limbah dan standar operasi lainnya.

2. Dokumen suatu kegiatan usaha berisikan pelaksanaan standar operasi, prosedur pengelolaan dan pemantauan lingkungan termasuk rencana tanggap darurat, pemantauan dan pelaporan serta rencana perubahan pada proses dan peraturan.

3. Mencegah kerusakan lingkungan.

4. Menanggulangi penerapan sumber daya dengan melakukan pengurangan penggunaan atau menanggulangi sampah sisa produksi dan identifikasi tahap daur ulang.

D. Kinerja Lingkungan

Environmental Improvement atau biasa disebut dengan perbaikan

lingkungan kinerja lingkungan dan kualitas lingkungan. Pengertian dari kualitas lingkungan itu sendiri yaitu sekumpulan sifat dan karakteristik

(31)

lingkungan baik yang generalisasi atau lokal, karena sifatnya yang menyerang manusia dan organisme lain. Kualitas lingkungan mencakup lingkungan terbangun seperti udara, kemurnian air,atau polusi. Kebisingan dan efek potensial yang mungkin dimiliki karakteristik tersebut terhadap kesehatan fisik dan mental (sutojo, 2004).

Definisi menurut ISO 14031 Environmental Performance

Evaluation yaitu Proses dalam menyediakan kepastian pihak manajemen

perihal kinerja lingkungan organisasi dengan memilih indikator, mengumpulkan dan menganalisis data, menilai informasi terhadap kriteria kinerja lingkungan, pelaporan dan berkomunikasi dan secara berkala meninjau dan meningkatkan kinerja.

Kinerja lingkungan menurut Lankoski (2000) dalam (Rifanto, 2015) konsep kinerja lingkungan merujuk pada tingkat kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Fase dampak kerusakan yang rendah membuktikan bahwa kinerja lingkungan tersebut dikelola dengan baik. Kebalikan dari itu, apabila meningkat maka dampak lingkungan dikatakan buruk. Sedangkan menurut Sturm (1998) dalam (Oktalia, 2014) kinerja lingkungan merupakan pengaruh sistem manajemen lingkungan yang terlibat akan kontrol perspektif lingkungannya.

Menurut (Purwanto, 2000) kinerja lingkungan dapat diukur dengan dua cara yaitu :

1. Kinerja lingkungan kualitatif merupakan bentuk evaluasi, pendapat, pemahaman individu yang bersumber dari observasi serta opini atas terwujudnya peraturan lingkungan organisasi, target dan sasaran.

(32)

2. Kinerja lingkungan kuantitatif adalah hasil dapat diukur berdasarkan pada data empiris yang karakteristik kinerja dalam bentuk fisik, atau hasil yang dapat diukur dari sistem manajemen lingkungan yang terkait dengan kontrol aspek lingkungan fisik.

E. Kinerja Sosial

Kinerja sosial adalah sistem pertanggungjawaban sosial suatu perusahaan, terkait penyaluran kinerja sosial dibutuhkan sebuah penilaian terkait kualitas hidup yang merupakan hal utama dari sistem lingkungan.

Menurut Haniffa (2002), Akuntansi sosial mengenali, membandingkan dan menghitung terkait factor utama kegiatan sosial ekonomi perusahaan dan negara, bertujuan meningkatkan kualitas hidup bermasyarakat.

F. Corporate Social Responsibility

Tanggung jawab sosial merupakan bentuk kepedulian sosial perusahaan untuk kepentingan lingkungan maupun masyarakat. Berikut ini terdapat definisi dari beberapa para ahli, antaranya:

1. Definisi menurut Edi Suharto (Suharto, 2008) Corporate Social

Responsibility adalah operasi bisnis yang komitmen tidak hanya untuk

meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, melainkan pula untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holisme, melembaga dan berkelanjutan.

2. Definisi menurut Sunaryo, Corporate Sosial Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan merupakan suatu isu yang mengglobal isu demokrasi dan hak asasi manusia (sunaryo, 2010)

(33)

3. Definisi Menurut Fraderick yakni Pandangan yang interpretasi bahwa perusahaan patut pertanggungan terhadap dampak yang berasal dari setiap tindakan dalam masyarakat maupun lingkungan.

Dari pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa Corporate Social

Responsibility yakni kepedulian lingkungan sosial atau kegiatan sosial

perusahaan yang ditujukan kepada kepentingan masyarakat luas. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan membawa dampak positif kepada masyarakat dari aspek lingkungan dan perusahaan dalam pengembangan secara berkelanjutan.

G. Perkembangan Corporate Social Responsibility

Corporate Social Responsibility atau biasa disebut dengan

tangungjawab sosial telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dari awal munculnya istilah Corporate Social Responsibility dunia hingga sekarang telah banyak mengalami perkembangan signifikan, antara lain: 1. Awal Corporate Social Responsibility tahun 1700 SM, (Cahya, 2014)

dituliskan dalam buku Kode Hammurabi 1700-an SM yang berisi akan menjatuhkan denda bagi para pengusaha yang menyebabkan kematian bagi pelanggan. Kode Hammurabi menegaskan bahwa akan dijatuhkan hukuman mati terhadap individu yang menyandang persetujuan memproduksi makanan atau minuman, akan tetapi memberikan jasa penyajian yang buruk serta ekspansi dibawah kualitas standar.

2. Pada tahun 1930 fenomena pertanggungan Moral, Saat itu banyak penolakan datang dari kalangan masyarakat akibat tingkah perusahaan yang tidak peduli kepada masyarakat sekitar.

(34)

Keseluruhan diketahui oleh perusahaan saja. Ditambah lagi pada waktu itu terjadi kemunduran secara besar-besaran yang berdampak timbulnya pengangguran dan banyak perusahaan terpuruk. Pada masa ini, dunia dihadapkan dengan kurangnya modal untuk memproduksi perusahaan. Hal inilah kemudian tumbuh rasa tidak puas terhadap sikap perusahaan yang tidak bertanggung jawab. Masyarakat berpendapat pada masa itu bahwa perusahaan tidak memiliki rasa tanggung jawab. Mengetahui hal tersebut pihak perusahaan meminta maaf kepada masyarakat dan memberikan tunjangan terhadap setiap karyawan yang diberhentikan.

3. Tahun 1940-an “Pengembangan Masyarakat”, Pembangunan masyarakat merupakan pembangunan substitusi yang menyeluruh dan berdasarkan golongan yang terlibat didalamnya termasuk pemerintah, swasta maupun lembaga – lembaga non pemerintah. Terdapat beberapa strategi yang dilakukan Amerika Serikat menyangkut pengembangan masyarakat, antara:

1. Strategi populasi

2. Strategi pemecah masalah 3. Strategi riset

4. Strategi konflik kekuatan

5. Strategi penataan sumber daya alam

6. Strategi reformasi lingkungan masyarakat perkotaan

4. Tahun 1950-an “Corporate Social Responsibility Modern”, Howard R. Bowen berpendapat Social Responsibility of The Businessman (dalam Cahya, 2014)” ditafsirkan berupa asas bagi Corporate Social

(35)

Responsibility Modern. Bahwa awal dari CSR sebagai,”obligation of businessman to pursue those policies, to make those decision or to follow those line of action wich are desirable in term of the objectives and values of our society.” yang diartikan “ Sebagai kewajiban

pengusaha untuk melakukan kebijakan, dalam membuat keputusan atau turut serta dalam melakukan tindakan dalam hal tujuan dan nilai-nilai masyarakat.”

5. Pada tahun 1960-an Para ahli memberikan pendapat mengenai struktur definisi Corporate Social Responsibility. Salah satu diantaranya “Keith Davis” Beliau adalah pakar yang terkenal pada masa itu, salah satunya saat Davis berpendapat mengenai pendapat antara hubungan Corporate Social Responsibility dengan intensitas bisnis.

6. Tahun 1994 “Tripe Bottom Line”, CSR semakin popular pada saat diterbitkannya buku “Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line in

21st Century Business (1998)(Cahya, 2014)”. Karangan dari “John Elkington”, menyebutkan tiga factor penting sustainable development,

yakni economic growth, environmental protection, dan social equity, yang menjelaskan the World Commission on Environment and

Development (WCED). dalam Brundtland Report (1987), Elkington

mengemas CSR ke dalam tiga bentuk yaitu singkatan dari profit,

planet dan people (Handoyo, 2014).

7. Corporate Social Responsibility Indonesia Awal mula CSR Di Indonesia pada tahun 1980 dan semakin dikenal pada tahun 1990. Tampa diketahui kegiatan CSR khususnya perusahaan sebenarnya

(36)

sudah lama dilaksanakan namun dikenal dengan istilah aktivitas sosial perusahaan (ASP) dalam kegiatannya seperti bantuan bencana alam, pembagian tunjangan hari raya (THR), dan beasiswa. Pada tahun 2007 diterbitkannya UU No.40 tahun 2007 yang mewajibkan pemberlakuan Corporate Social Responsibility pada Perseroan Terbatas (PT).

H. Model Corporate Social Responsibility

Terdapat beberapa model Corporate Social Responsibility yang pada umumnya (Bing Bedjo Tanudjaja, 2006), diantaranya :

1. Direct involvement atau Keterlibatan langsung. Suatu perusahaan menerapkan strategi tanggung jawab sosial secara direct implemen sebuah aktivitas sosial, baik itu dalam bentuk sumbangan ke masyarakat langsung tampa melalui mediator.

2. Foundation (Yayasan) atau badan sosial. Suatu organisasi menciptakan atau membuat sebuah Yayasan. Aplikasi perusahaan memfasilitasi baik itu berupa dana awal, kemudian dana tersebut digunakan dalam berbagai kegiatan Yayasan.

3. Mitra. Organisasi yang menerapkan model CSR mitra, biasanya kegiatan organisasinya melalui program kerja sama baik dari lembaga sosial, organisasi non-pemerintah (NGO/ LSM).

4. Support (Mendukung). Yaitu suatu organisasi yang turut serta dalam

membangun maupun ikut mengambil peran dalam suatu lembaga dengan tujuan memberdayakan masyarakat.

(37)

Dalam peraturan pemerintah tentang Tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan terdapat beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku, antaranya :

1) Undang-undang No 40 tahun 2007

2) Pasal 74 UUPT, mengatur mengenai hal-hal berikut ini:

a) TJSL ditujukan kepada perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya yang berkaitan dengan sumber daya alam. Perseroan kegiatan usahanya mengelola serta memanfaatkan sumber daya manusia.

b) TJSL mempunyai tanggung jawab yang anggaran perseroan dalam mengimplementasikan dengan cara menunjukkan akan kepatutan dan kewajaran.

c) Terkait dengan denda yakni bagaimana suatu organisasi yang tidak menerapkan TJSL padahal sudah diketahui sendiri bahwa sudah menjadi kewajiban bagi perseroan, hal tersebut akan mendapatkan denda. Sesuai penerapan ketentuan perundang-undangan.

Undang-undang dasar 1945 mengenai perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial yang disusun oleh negara untuk kemakmuran rakyat. Prinsip dasar pengembangan secara lembaga legislatif, bertujuan dalam membendung serta mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan karena aktivitas perusahaan yang tidak peduli akan alam sekitar maupun masyarakat setempat. Perusahaan wajib menerapkan penerapan tanggung jawab sosial perusahaan sebanding dengan peraturan yang ada. Tanggung jawab sosial merupakan program kerja

(38)

sama dengan masyarakat, susunan struktur perusahaan yang benar apabila implementasi memberikan hasil yang positif bagi suatu organisasi.

J. Manfaat Pelaksanaan Serta Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility

Jika dilihat dari literatur manajemen perusahaan terdapat perihal mengenai tanggung jawab sosial dalam kondisi saat ini. Corporate social responsibility dipandang sebagai hubungan atau kaitan antara organisasi dan pihak stockholders termasuk antaranya karyawan, pemasok, kreditur, pelanggan, bahkan masyarakat, lebih khususnya tempat tinggal mereka sekitar organisasi. Perusahaan berkewajiban dalam menanggung setiap proses aktivitas produksi barang maupun jasa dan menjadikan barang produk itu lebih hemat, berguna, berkualitas lebih mengutamakan kepuasan customer dalam memperoleh profit. Perusahaan pun patut taat peraturan hukum yang berlaku, baik itu peraturan perundang-undangan nasional maupun daerah setempat. Seperti halnya taat hukum dalam hal ketenagakerjaan, persaingan usaha yang sehat, perlindungan terhadap konsumen, perpajakan, pelaporan aktivitas perusahaan, mematuhi hak-hak asasi manusia dan asas pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan berkelanjutan.

Rancangan CSR atau TJSL umumnya berkewajiban perusahaan akan pertumbuhan dan keselamatan penduduk sekitar organisasi mengoperasikan kegiatan produksinya. Contoh kecilnya seperti memberdayakan masyarakat dalam kategori ekonomi misalnya, membentuk usaha baik itu mikro, makro maupun menengah, pengadaan

(39)

bantuan pendidikan, bantuan kesehatan gratis kepada masyarakat, memperhatikan sarana dan prasarana umum lainnya. Pada dasarnya CSR merupakan suatu organisasi yang mampu mengalokasikan bantuan demi meningkatnya kesejahteraan pada masyarakat. Maka kondisi tersebut mencakup badan usaha yang termasuk dalam hukum maupun tidak.

Bagian lain dari tanggung jawab sosial memberikan keuntungan pada perseroan yang menerapkannya. Jika CSR pada perusahan mampu membuat citra merek (brand image) antara pesaing yang lain, sehingga mampu menciptakan customer loyalty hal tersebut nantinya akan membangun dan mempertahankan reputasi bisnis. CSR dapat berfungsi sebagai promosi brand bagi perusahaan bersangkutan

K. Company Image

Company image atau biasa yang disebut “Citra Perusahaan”

terbentuk dari pengetahuan dan pengalaman baik berupa kesan maupun gambaran yang diciptakan oleh perusahaan. Dengan terbentuknya citra yang baik bagi pelanggan, hal ini akan meningkatkan kepuasan dan loyalitas terhadap suatu perusahaan hingga keberhasilan.

Menurut Jefkin Citra adalah suatu tanggapan yang diperoleh melalui pandangan dan pemahaman individu perihal kenyataan atau realita (Soemirat dan Ardianto, 2003: 114 dalam Vegawati, 2015). Citra perusahaan merupakan tanggapan atau cerminan atas suatu perusahaan kepada masyarakat umum yang tercipta melalui pendapat dan pengalaman masing-masing (Adona, 2006:107 dalam Vegawati, 2015).

(40)

Terdapat beberapa manfaat citra perusahaan menurut Sutojo (Harni et al., 2014), :

1. Bersaing dalam kurun waktu lama untuk perusahaan.

2. Pertahanan semasa genting, beberapa masyarakat menanggapi atau toleransi kelalaian yang dilakukan pihak perusahaan.

3. Membuat daya pikat tertentu yang kredibilitas sebab menjadi subtansi bagi perusahaan.

4. Memajukan daya guna kebijakan dalam pemasaran dan meningkatkan penjualan.

5. Mengurangi anggaran produksi sebab mempunyai citra yang baik.

Membangun citra memerlukan kerja keras dan tingkat kreaktivitas yang tinggi. Citra tidak dapat ditanamkan ke pada pelanggan dalam waktu singkat, tetapi harus melalui teknik prosedur yang sifatnya berkesinambungan. Citra merupakan aset penting bagi setiap organisasi sebab dengan terbentuknya citra yang baik maka akan membawa dampak positif bagi konsumen. Dalam hal ini terdapat beberapa elemen Citra perusahaan menurut teori Shirley Harrison (Harni et al., 2014)yaitu :

1. Personality (Kepribadian) 2. Reputation (Reputasi) 3. Value (Nilai)

4. Corporate identity (Identitas Perusahaan)

Terdapat enam unsur utama yang dapat menguji responden dalam aspek pengungkapan citra dari suatu organisasi diantaranya :

(41)

a) Unsur pertama arah dan tujuan yang dinamis, menarik perhatian, serta berperan aktif.

b) Unsur kedua koperatif, membangun hubungan yang baik c) Unsur ketiga cerdas dan bijaksana, terorganisasi dengan baik. d) Unsur keempat memiliki karakteristik yang etis dan reputasi yang baik e) Unsur kelima percaya diri akan kinerja

f) Unsur keenam memikirkan secara matang

L. PT. Semen Tonasa

PT. semen tonasa merupakan penghasil semen terbesar pada wilayah timur Indonesia, dengan luas lahan 715 hektar yang terletak pada desa Biringere Kecamatan Bungoro Kabupaten Pangkep. Perusahaan memiliki daya muat 5.980.000/ton semen tiap satu tahunnya. Jumlah pabrik yang produktif ada empat unit, dari keempat unit tersebut dapat menghasilkan 590.000/ton untuk unit pabrik II dan III, 2.300.000/ton diproduksi dari unit pabrik VI, 2.500.000/ton semen diproduksi oleh pabrik V.

Berdasarkan taksiran data yang ada. PT. Semen Tonasa merupakan produsen semen Indonesia yang beroperasi serta menjajakan produk semen dalam negeri maupun luar negeri dari tahun 1968. Proses produksi berawal dari aktivitas penambangan tanah liat dan batu kapur pada sektor tambang tanah liat dan pegunungan batu kapur sekitar area pabrik hingga pengantongan semen zak packing plant.

Pabrik terletak Di Sulawesi Selatan yakni daerah strategis untuk memenuhi keinginan akan permintaan semen. Didukung dengan jaringan distribusi dan dibantu oleh Sembilan unit pemotong semen. Dengan

(42)

komponen tersebut mampu menjadikan semen tonasa menjadi pemasok semen terbesar pada kawasan Indonesia timur. Kawasan tersebut antara lain berlokasi Palu, Banjarmasin, Bitung, Kendari, Ambon dan Mamuju dengan kapasitas masing-masing 300.000/ton semen per tahun serta Makassar, Bali, dan Samarinda dengan kapasitas masing-masing 600.000/ton semen tiap tahun.

Pada 15 september 1995 perusahaan mengalami konsolidasi dengan PT. Semen Gersik (Persero) Tbk yang menjadi perusahaan induk. Kurun waktu sepuluh tahun perusahaan berbenah dan berupaya meningkatkan perseroan bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan. Berbagai inovasi dan program kerja agar kinerja perusahaan yang tersusun dengan baik untuk mewujudkan produksi semen yang efisien unggul dan kompetitif (Profil, n.d.).

M. Tata Kelola Perusahaan

Rancangan dalam meningkatkan kemampuan daya saing, perusahaan memiliki kewajiban mengaplikasikan praktik dalam bentuk

Good Corporate Governance (GCG) yang bertujuan mengoptimalkan

skala perseroan. Menjamin peningkatan kinerja perseroan dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan kepada pemegang saham dan para pemangku kepentingan lainnya.

Penerapan governance atau tata kelola perseroan berdasarkan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 01/MBU/2011, Proses dan struktur yang digunakan oleh satuan bandan perusahaan diantaranya rapat umum pemegang saham, dewan komisaris dan dewan direksi guna memajukan usaha, menciptakan nilai pemegang saham

(43)

dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder yang berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika.

Sepaham dengan program informasi korporasi dan inovasi yang terus tumbuh, perseroan senantiasa berupaya melengkapi berbagai institusi organisasi dan membangun prosedur penataan bisnis yang tepercaya. Dengan mewujudkan implementasi penerapan tata kelola perseroan yang ditujukan kepada seluruh tingkat dan jenjang organisasi secara konsisten. Implementasi governance bertujuan agar terwujudnya integral bagi seluruh pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan, baik dari segi ekonomi keseimbangan bisnis maupun sosial, individu dengan kelompok, internal juga eksternal, jangka pendek dan jangka panjang (sumber dari Perusahaan, n.d.).

N. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Selaku Stockholders atas perusahaan, penduduk setempat menjadi pangsa dari suatu perusahaan yang bertujuan sebagai bagian indikator yang memiliki efek ganda atas pertumbuhan suatu perusahaan. Tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan dibentuk dengan kewajiban perseroan untuk mendistribusikan sebagian laba perusahaan dalam mendukung peningkatan kualitas kehidupan masyarakat sekitar pada bidang ekonomi dan sosial.

Perseroan telah menetapkan blueprint CSR sebagai manual book pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan Corporate

Sosial Responsibility (TJSL), Terdapat Strategi Flagship CSR Semen

(44)

Program TJSL yang dijalankan oleh perusahaan mengacu pada UU No. 40/2007- UU Perseroan Pasal 74 dan penerapan konsep triple bottom

lines yang menyelaraskan ekonomi, sosial dan lingkungan. Kewajiban

perseroan terlihat dalam kebijakan perusahaan, bertindak aktif dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan mutu kehidupan dan lingkungan, baik untuk perseroan itu sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.

Selain program TJSL, perseroan juga melakukan Penyaluran Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL) yang dananya disisihkan maksimal 2% dari laba setelah pajak. Sumber dan penggunaan dana PKBL yang diatur dalam Peraturan Menteri No.05/ MBU/2007 Pasal 9. Pelaksanaan TJSL sesuai blueprint yang telah ditetapkan, perseroan bermitra dengan Pemerintah Kabupaten Pangkep, dinas terkait, lembaga penelitian, LSM, perusahaan lain dan masyarakat. Terdapat empat pilar utama yang menjadi program dari kegiatan, diantaranya Program Sehat Tonasa, Cerdas Tonasa, Bina Mitra Tonasa dan Desa Mandiri Tonasa yang bertujuan sebagai berikut:

1. Meningkatkan kesehatan dan memperkenalkan pola hidup sehat bagi masyarakat maupun karyawan PT Semen Tonasa.

2. Meningkatkan kualitas pendidikan secara berkelanjutan dalam memberikan manfaat bersama.

3. Kemitraan dalam mewujudkan program ekonomi yang mengarah pada kemandirian masyarakat.

4. Penataan kawasan sektor desa untuk menekankan dampak operasional perusahaan dan kelestarian lingkungan serta dukungan

(45)

energi. Sebagai perseroan yang beroperasi dan berkembang pada masyarakat, Semen Tonasa turut bertanggung jawab dalam mendorong kemajuan masyarakat sekitar dengan berdasar pada tujuh prinsip utama, yaitu :

a. Transparansi b. Kearifan Lokal

c. Kejujuran Dan Kepercayaan d. Pemberdayaan

e. Keadilan

f. Kemitraan Dan Kesetimbangan g. Kemandirian

Terdapat pula Tonasa Bersaudara yang didalamnya terdapat program tanggung jawab sosial dan lingkungan, terdapat lima pilar didalamnya, yaitu :

1. Tonasa Mandiri, peranan perusahaan dalam kontribusi aktif meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat

2. Tonasa Cerdas yaitu perusahaan berperan secara aktif dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia

3. Tonasa Sehat yaitu kepedulian perusahaan dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat dan lingkungan

4. Tonasa Bersahaja yaitu Interes perusahaan terhadap kondisi sosial dan peran serta aktif terhadap pengembangan aspek seni dan budaya serta olah raga

(46)

5. Tonasa Hijau, perusahaan melakukan program penghijauan dari komitmen perusahaan dalam pelestarian alam sekitar.

Semen Tonasa secara terus menerus melakukan pengembangan prasarana serta sarana masyarakat sekitar pabrik, serta kegiatan melestarikan lingkungan (sumber dari Responsibility, 2016).

O. Tujuan Empiris

Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang relevan dan menjadi acuan pada penelitian ini. Diantaranya :

1. Evi Lorita Vol.1 No.2 Desember 2014. Judul penelitian “Analisis Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Berdasarkan Prinsip Good Corporate Governance Di PT. Bio Nusantara Teknologi”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pelaksanaannya bidang sosial yang dilaksanakan oleh PT. BNT terhadap program Corporate Social Responsibility cukup menyentuh masyarakat, hal tersebut dilihat dari program bidang sosial/agama yang dilakukan, bidang kesehatan dan bidang pendidikan. Sedangkan untuk program bidang lingkungan hidup dan ekonomi belum begitu menyentuh masyarakat. Corporate Social Responsibility yang diterapkan PT. BNT berdasar prinsip GCG menunjukkan bahwa pada pelaksanaannya belum terlihat prinsip transparency, accountability,

responsibility dan fairness.

2. Silvania Mira Vegawati, Srikandi Kumadji dan Dahlan Fanani. Vol. 20 No. 1 Maret 2015. Judul penelitian yang dilakukan “Pengaruh

(47)

Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Citra Perusahaan (Survey Pada Warga Desa Sidodadi Kelurahan Kalirejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang). Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada analisis faktor terdapat 21 indikator yang membentuk 6 faktor yaitu Factor Environment, Factor

Community Support, Factor Diversity, Factor Employee Support, Factor Product, dan Factor Non Teritorial Operations. Hasil pada

analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa pada keenam variabel memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Citra Perusahaan baik secara bersama-sama maupun secara parsial. Variabel Employee Support berpengaruh dominan terhadap Citra perusahaan karena memiliki nilai koefisien Beta yang tertinggi yaitu sebesar 0,674 dan terhitung tertinggi sebesar 4,105 dibandingkan dengan variabel lainnya.

3. Lutfi Ariefianto. Vol. 4, No. 2, hal 115-134, Mei 2015. Judul penelitian yang dilakukan oleh penulis “Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Semen Indonesia Tbk dan Dampak Terhadap Keberdayaan Masyarakat”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, dan hasil dari penelitian tersebut PT. Semen Indonesia telah mampu mewujudkan pengusaha-pengusaha baru sehingga mampu menolong diri sendiri dan orang lain.

4. Enda Kartika Sari, Andy Mulyana, Alfitri. Vol. 13 (1): 42-54, 2015 dengan judul penelitian “Implementasi Program Corporate Social

(48)

Terhadap Kondisi sosial Ekonomi Masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatra Selatan”. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survey. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan skor jawaban responden implementasi program CSR lingkungan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk yang sering dilakukan pada Kelurahan Sukajadi, Air Gading, Talang Jawa, Saung Naga, Tanjung Agung, Pusar dan Batu Kuning adalah pada indikator program pengembangan prasarana keagamaan dan fasilitas umum dan indikator program pemberian bantuan korban bencana alam. Dapat disimpulkan bahwa Implementasi program CSR Lingkungan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu.

5. Bing Bedjo Tanudjaja, VOL.8, NO. 2, Juli 2006: 92-98 dengan judul “Perkembangan Corporate Sosial Responsibility di Indonesia”. Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jika CSR sangat bermanfaat untuk masyarakat dan dapat meningkatkan image perusahaan. Jadi, seharusnya dunia usaha tidak memandang CSR sebagai suatu tuntutan represif dari masyarakat, melainkan sebagai kebutuhan dunia usaha.

6. Nur Sulistyo B Amriani, jilid 40 No 1 2011. Dengan judul penelitian “Audit Lingkungan Sebagai Perwujudan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Sosial Responsibility) Di Era Globalisasi Ekonomi”. Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan hasil penelitian yang didapatkan perusahaan dapat mampu menjaga

(49)

hubungan yang baik dengan masyarakat termasuk dalam hal memperhatikan kepentingan masyarakat sekitar dan melakukan aktivitas yang bersifat pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka kesejahteraan Bersama.

7. Gina Bunga, Vol 2 No 1, Juli 2019. Dengan judul “Praktik Corporate Sosial Responsibility (CSR) Di Indonsia”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan hasil penelitian yang didapatkan yaitu Implementasi Corporate Social Responsibility Indonesia masih dalam tahap pengembangan, terdapat beberapa hambatan, masyarakat masih jauh dari kata tercukupi.

8. Rony Bagus W, Vol 21 No 1, hal 97-114, tahun 2018. Dengan judul “Valuasi kesadaran lingkungan, corporate social responsibility terhadap kualitas laba dengan moderasi komite audit”. Penelitian ini menggunakan metode survei, hasil yang didapatkan yaitu pada umumnya industri konstruksi melayankan pengetahuan mengenai lingkungan kurang mendetail baik dari segi akuntansi hingga aspek keuangan, lingkungan, pencegahan polusi, lingkungan, dan aspek lainnya, namun perusahaan hanya berfokus pada kegiatan sosial yang berhubungan dengan lingkungan.

9. Kartika Khairunisa, Vol 9 No 1, 39-46, tahun 2017. Dengan judul “Kualitas Audit, Corporate Social, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Tax Avoidance”. Pada penelitian ini menggunakan metode analisis regresi data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan kualitas audit corporate social responsibility, ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance. Secara parsial,

(50)

kualitas audit dan corporate social responsibility berpengaruh negatif terhadap tax avoidance, sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.

10. Kalvarina Sabatini, Vol. 14, No. 1, Januari 2019, hal 56-69. Dengan judul “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility pada Nilai Perusahaan dengan Manajemen Laba sebagai Variabel Moderasi”. Penelitian ini menggunakan metode teknik purposive sampling dan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility berimbas negatif relevan terhadap nilai perusahaan dan manajemen laba tidak berpengaruh dengan Corporate Social Responsibility pada kuantitas perusahaan.

Table 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu No Penulis/Tahun

Volume

Judul Penelitian Metode Penelitian

Hasil Penelitian

1. Evi Lorita Vol.1 No.2 Desember 2014. Analisis Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Berdasarkan Prinsip Good Corporate Governance PT. Bio Nusantara Teknologi metode pendekatan kualitatif Pelaksanaan sosial CSR yang dilakukan oleh Pt. Bio Nusantara Teknologi mendapatkan tanggan positif dari masyarakat. 2. Silvania Mira Vegawati, Srikandi Kumadji dan Dahlan Fanani. Vol. 20 No. 1 Maret 2015 Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Citra Perusahaan (Survey Pada Warga Desa Sidodadi Kelurahan Kalirejo Kecamatan Metode pendekatan kuantitatif Hasil pada analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa pada keenam variabel memiliki pengaruh secara

(51)

Lawang Kabupaten Malang) signifikan terhadap Citra Perusahaan baik secara bersama-sama maupun secara parsial. 3. Lutfi Ariefianto.

Vol. 4, No. 2, hal 115-134, Mei 2015 Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Semen Indonesia tbk dan Dampak Terhadap Keberdayaan Masyarakat. Metode pendekatan kuantitatif PT. Semen Indonesia telah mampu menelurkan pengusaha-pengusaha baru sehingga mampu menolong diri sendiri dan orang lain. 4. Enda Kartika Sari, Andy Mulyana, Alfitri. Vol. 13 (1): 42-54, 2015 Implementasi Program Corporate Social Responsibility Lingkungan PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk Terhadap Kondisi sosial Ekonomi Masyarakat di

Kabupaten Ogan

Komering Ulu Sumatra Selatan penelitian kulitatif deskriptif dengan metode survey Pelaksanaan program CSR Lingkungan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk berdampak atas keadaan sosial ekonomi masyarakat pada daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu. 5. Bing Bedjo Tanudjaja, VOL.8, NO. 2, Juli 2006: 92-98 Perkembangan Corporate Sosial Responsibility Indonesia pendekatan kualitatif CSR sangat bermanfaat untuk masyarakat dan dapat meningkatkan image perusahaan 6. Nur Sulistyo B Amriani, jilid 40 No 1, 2011. Audit Lingkungan Sebagai Perwujudan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Sosial Responsibility) Di Era Globalisasi Ekonomi”. metode kuantitatif perusahaan dapat mampu menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat termasuk dalam

(52)

hal memperhatikan kepentingan masyarakat disekitar dan melakukan aktivitas yang bersifat pengembangan dan pemberdayaan masyarakat 7. Gina Bunga, Vol

2 No 1, Juli 2019 Praktik Corporate Sosial Responsibility (CSR) Di Indonesia metode kualitatif Implementasi CSR di Indonesia masih dalam tahap pengembangan, terdapat beberapa hambatan, masyarakat masih jauh dari kata tercukupi. 8. Rony Bagus W, Vol 21 No 1, hal 97-114, tahun 2018 Evaluasi kesadaran lingkungan, corporate social responsibility terhadap kualitas laba dengan modernisasi komite audit metode survei pada umumnya industri konstruksi melayankan pengetahuan mengenai lingkungan kurang mendetail baik dari segi akuntansi hingga aspek keuangan, litigasi lingkungan, pencegahan polusi, lingkungan, dan aspek lainnya, namun perusahaan hanya berfokus pada kegiatan sosial yang

(53)

berhubungan dengan lingkungan 9. Kartika Khairunisa, Vol 9 No 1, 39-46, tahun 2017 Kualitas Audit,

Corporate Social, Dan

Ukuran Perusahaan Terhadap Tax Avoidance metode analisis regresi data panel. menunjukkan kualitas audit corporate social responsibility, ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance. Secara parsial, kualitas audit dan corporate social responsibility berpengaruh negatif terhadap tax avoidance, sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap tax avoidance. 10. Kalvarina Sabatini, Vol. 14, No. 1, Januari 2019, hal 56-69 Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility pada Nilai Perusahaan dengan Manajemen Laba sebagai Variabel Modernisasi metode teknik purposive sampling Corporate Social Responsibility berimbas negatif relevan terhadap nilai perusahaan dan manajemen laba tidak berpengaruh dengan Corporate Social Responsibility pada kuantitas

(54)

perusahaan.

P. Kerangka Pemikiran

Dalam hal ini penulis ingin mengetahui bagaimana penerapan audit sebagai perbaikan kinerja lingkungan melalui program corporate social

responsibility di PT. Semen Tonasa. Berdasarkan kajian diatas yang telah

dijelaskan oleh penulis terdapat beberapa definisi dan teori yang terkait dengan hal tersebut, maka dari itu terbentuk kerangka pemikiran dalam penelitian ini yang digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pikiran AUDIT KINERJA PT. SEMEN TONASA

KINERJA LINGKUNGAN KINERJA SOSIAL

(55)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Pada jenis penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif, landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta lapangan. Menurut (Saepul et al., 2016) kualitatif yaitu penelitian bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh masyarakat misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain.

Taylor dan Bogdan dalam (Wijayanti, 2011) mengemukakan bahwa deskriptif, sebagai penelitian yang menghasilkan data mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti.

B. Fokus Penelitian

Adapun yang menjadi fokus penelitian dalam penelitian ini adalah “Penerapan Audit Sebagai Perbaikan Kinerja Lingkungan Melalui Program Corporate Social Responsibility Di PT. Semen Tonasa”.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT. Semen Tonasa yang lokasi penelitian ini berada Desa Biring Ere dan Kelurahan Bontoa, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep. Mengenai batas masa realisasi penelitian, maka pelaksanaannya pada 07 Juli 2020 – 31 Agustus 2020.

(56)

D. Sumber Data

Menurut (sunaryo, 2010) Ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan data sekunder. Berikut penjelasan mengenai data primer dan data sekunder :

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh peneliti melalui kegiatan observasi dan wawancara. Observasi dilakukan pada desa Biring Ere dan Kelurahan Bontoa, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep dan data wawancara tersebut diperoleh oleh peneliti dari wawancara dengan informan diantaranya : Pegawai atau Karyawan PT. Semen Tonasa dan Masyarakat sekitar pabrik. b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh peneliti yang bersumber dari data yang sudah diolah sebelumnya menjadi seperangkat informasi dalam bentuk dokumen, laporan, dan informasi tertulis lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian.

E. Pengumpulan Data

Metode dalam pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam penulisan proposal Ini antara lain:

a. Wawancara. Penggunaan teknik wawancara untuk menggali dan mendalami hal-hal penting yang berhubungan langsung dengan masalah yang terdapat dalam penelitian ini untuk mendapatkan jawaban yang lebih detail atas suatu persoalan.

Gambar

Table 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu  No  Penulis/Tahun
Gambar 2.1   Kerangka Pikiran             AUDIT KINERJA  PT. SEMEN TONASA
Gambar 4.1 Sistem Organisasi
Gambar 4.4 Pelaksanaan CSR & PKBL

Referensi

Dokumen terkait

Karena saya selalu memilih hijab yang berbahan tebal dan tidak membentuk tubuh, saya menggunakan kaos kaki setiap saya pergi, dan saya juga memilih berbagai bahan hijab

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: terdapat pengaruh model pembelajaran discovery berbasis eksperimen terhadap hasil belajar fisika dan sikap ilmiah

Pengalaman berorganisasi mempengaruhi partisipasi masyarakat untuk ikut dalam kegiatan Pilgub Sumut 2018, faktor tersebut dipengaruhi pemahaman dan perhatian terhadap

Dan Ada hubungan antara pengetahuan dan keterampilan mahasiswi Akbid Internasional Pekanbaru Tahun 2014, dan dilihat dari nilai OR, maka seseorang yang memiliki

Dari hasil analisis dan teori pendukung di atas dapat disimpulkan bahwa tingginya kedisiplinan tenaga kesehatan di BRSU Tabanan dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaannya

Berdasarkan analisis statistic dapat diketahui bahwa hasil dari Analisis Ragam Pertambahan Bobot Badan pada Domba Ekor Gemuk adalah (P<0,05) berbeda nyata dengan