• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN SISTEM MONITORING CONTROL AND SURVEILLANCE NASIONAL DALAM PEMBANGUNAN KELAUTAN INDONESIA HARMIN SARANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DESAIN SISTEM MONITORING CONTROL AND SURVEILLANCE NASIONAL DALAM PEMBANGUNAN KELAUTAN INDONESIA HARMIN SARANA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

DESAIN SISTEM MONITORING CONTROL AND

SURVEILLANCE NASIONAL

DALAM PEMBANGUNAN KELAUTAN INDONESIA

HARMIN SARANA

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2007

(2)

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi dengan judul “Desain Sistem

Monitoring, Control and Surveillance Nasional dalam Pembangunan Kelautan

Indonesia” adalah karya saya dengan arahan dan bimbingan komisi pembimbing serta belum pernah diajukan dalam bentuk apapun pada perguruan tinggi manapun.

Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Bogor, Februari 2007.

Harmin Sarana

(3)

ABSTRAK

HARMIN SARANA. Desain Sistem Monitoring Control and Surveillance Nasional dalam Pembangunan Kelautan Indonesia. Dibimbing John Haluan sebagai Ketua Komisi Pembimbing dan Daniel R. Monintja, Tommy H. Purwaka dan Hartrisari Hardjomidjojo sebagai Anggota Komisi Pembimbing.

Wilayah perairan laut Indonesia kaya akan sumberdaya alam dan memiliki posisi strategis dalam perdagangan serta pelayaran internasional.Keadaan ini memancing pihak-pihak tertentu untuk melakukan eksploitasi dan memanfatkannya secara ilegal. Kerugian Indonesia dari kegiatan-kegiatan ilegal ini sangat besar jumlahnya.

Untuk mengantisipasi kegiatan pelanggaran hukum ini perlu diterapkan suatu sistem keamanan di laut. Sistem keamanan di laut di masa depan seharusnya dibangun dengan prinsip mensinergikan kekuatan yang dimiliki oleh berbagai instansi penyelenggara penegakan keamanan di laut tersebut. Sinergi ini harus tercermin dari struktur organisasi, mekanisme dan prosedur serta pelibatannya di laut. Salah satu bentuk nyata dari strategi tersebut adalah diberlakukannya sistem monitoring, control

and surveillance nasional.

Di Indonesia sistem MCS telah mulai dirintis untuk dilaksanakan, namun masih bersifat parsial dan sektoral. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian dengan pendekatan kesisteman untuk menyusun suatu desain sistem MCS nasional dalam pembangunan kelautan Indonesia.

Fokus permasalahan dalam studi ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan MCS di Indonesia pada saat ini dan kendala-kendala yang dihadapi serta membandingkan dengan pelaksanaan MCS di negara-negara lain di dunia sebagai patok duga.

Dari analisis existing condition pada saat ini dan dengan membandingkan dengan negara- negara lain di dunia dalam pelaksanaan MCS dalam bidang kelautan, dapat dik etahui posisi Indonesia pada saat ini yang ternyata masih berada pada level yang rendah.Untuk meningkatkan kondisi ini Indonesia harus meningkatkan landasan operasional MCS dan selanjutnya meningkatkan pelaksanaan MCSnya.

Dari analisis kebutuhan MCS dengan menggunakan expert judgment dan studi kepustakaan, didapat faktor-faktor kunci MCS untuk meningkatkan kinerja sistem MCS nasional. Untuk meningkatkan kinerja MCS Indonesia, perlu adanya pembenahan aspek lisensi dan legislasi.

Adapun kebijakan nasional yang perlu diterapkan dalam pengembangan MCS nasional adalah : (1) Pengembangan sistem MCS secara terintegrasi, (2) Penyusunan dan penerapan kebijakan integral yang komprehensif dalam penanganan MCS, (3) Penerapan good governance dalam pelaksanaan MCS, (4) Pengembangan kerjasama internasional untuk memperkuat pelaksanaan operasional sistem MCS, (5) Peningkatan kinerja operasional MCS untuk pengakuan internasional, (6) Pembentukan sistem kelembagaan dalam pelaksanaan MCS kelautan, (7) Peningkatan kualitas SDM kelautan dan perikanan dan membentuk Coast Guard Indonesia.

(4)

ABSTRACT

HARMIN SARANA. National Monitoring, Control and Surveillance Design System for Marine Development in Indonesia. Guided by John Haluan as the Chief of the Advisory Committee and Daniel R. Monintja, Tommy H. Purwaka, and Hartrisari Hardjomidojo as members of the Advisory Committee.

Indonesian sea areas are rich in natural resources and possessing a strategic position in international sea traffic. These factors stimulate plenty of third parties to illegally exploit and utilize those sea waters. Illegal activities significantly disadvantage Indonesia.

To anticipate those illegal activities, Indonesia should employ a maritime security system. A maritime security system in the future should be built on ideas which synergize the strengths of the organizations that enforce it. The synergy should be reflected in the organizational structure, mechanism, procedures, and the realization of those values in the sea. One of the tangible ways of such strategies is to employ a national monitoring, control, and surveillance (MCS) system.

The MCS system was already put into practice in Indonesia; but is still very partial and also sectored. Hence, it is necessary to perform a systemic approach assay to design a national MCS system in the development of Indonesian maritime.

The focus of this study is to examine the implementation of MCS in Indonesia today and also its current problems by benchmarking them with the actualization of MCS in other countries in the world.

Based on the existing condition analysis and also by comparing the actualization of maritime MCS in other countries, it can be concluded that Indonesia still operates at a relatively low level. Therefore, to improve this condition Indonesia has to increase its MCS operating principles and actualizations.

MCS needs are analyzed by expert judgment and library studies, which indicate the key factors necessary to increase national MCS performance. To improve the Indonesian MCS performance, it is necessary to fix and regulate MCS licensing and legislation aspects.

National legislations that need to be regulated for MCS implementation are: (1) Integrated MCS system deve lopment, (2) Legislation of comprehensive and integral laws for MCS regulation, (3) Application of good governance during MCS actualization, (4) Development of international relation to enhance MCS operational system, (5) Improvement in MCS operation for international recognition, (6) Development of organizational system for maritime MCS, (7) Improvement in maritime and fisheries human resources quality and the development of Indonesian Coast Guard.

Key words : MCS, benchmarking , design system, expert judgment, Coast Guard

(5)

DESAIN SISTEM MONITORING CONTROL AND SURVEILLANCE NASIONAL DALAM PEMBANGUNAN KELAUTAN INDONESIA

HARMIN SARANA

Disertasi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada

Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2007

(6)

PRAKATA

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunianya sehingga akhirnya disertasi ini dapat terselesaikan.

Disertasi berjudul “Desain Sistem Monitoring Control and Surveillance Nasional dalam Pembangunan Kelautan Indonesia” ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Penulis sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. John Haluan MSc, Prof. Dr. Ir. Daniel R. Monintja, Dr. Tommy H. Purwaka, SH, LLM, Dr. Ir. Hartrisari Hardjomidjojo, MSc. selaku komisi pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan penyelesaian disertasi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. John Haluan MSc, selaku Ketua Program Studi Teknologi Kelautan, yang beserta staf selalu memberikan dukungan selama perkuliahan dan penyelesaian disertasi ini.

Terima kasih tak terhingga disampaikan kepada ayahanda Iwan Sarana (almarhum) dan ibunda Loyana Mulyati yang telah mendidik dan senantiasa mendoakan keberhasilan penulis, serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada istriku dr. Maya Surjadjaja M.Gizi, SpGK, dan anak-anakku Pascal, Pierre, Philippe dan Philbert yang telah denga n tiada henti memberikan dorongan dan semangat dengan penuh kesabaran dan doa yang tulus hingga selesainya disertasi ini

Terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada para responden, baik para experts maupun stakeholders, yang telah turut berpartisipasi dalam penelitian untuk disertasi ini.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada segenap teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu per satu di sini, namun selalu melekat dalam hati sanubari penulis, yang telah dengan tulus memberikan dukungan dan bantuan sehingga akhirnya disertasi ini dapat diselesaikan.

Akhir kata semoga karya ilmiah ini punya sekelumit nilai manfaat .

Bogor, Februari 2007. Harmin Sarana

(7)

BIODATA

Harmin Sarana dilahirkan di Jakarta tanggal 27 Mei 1953, anak ke dua dari pasangan Bapak Iwan Sarana (almarhum) dan Ibu Loyana Mulyati. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar YPP, Sekolah Menengah Pertama Negeri LXIII sampai Sekolah Menengah Atas Kolese Kanisius di Jakarta sampai tahun 1971, terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 1972 dan lulus tahun 1977. Tahun 1982-1983 menempuh pendidikan Naval Flight Surgeon di NAMI, USA. Tahun 1986 melanjutkan pendidikan Program Pascasarjana (spesialisasi Ilmu Bedah) Universitas Indonesia dan lulus tahun 1990. Tahun 1998 menempuh pendidikan Magister Manajemen di IPWIJA Jakarta dan selesai tahun 2000. Tahun 2001 diterima sebagai mahasiswa program Doktor untuk program Studi Teknologi Kelautan Institut Pertanian Bogor.

Sejak tahun 1978 sampai sekarang berdinas di TNI AL, dan dalam kurun waktu tersebut pernah menjabat sebagai Komandan Peleton Kesehatan, Komandan Detasemen Kesehatan, Wakil Komandan Batalyon dan Komandan Batalyon Kesehatan Korps Marinir, Kepala RSAL Tanjung Pinang dan Kepala Kesehatan Akademi Angkatan Laut serta Kepala Dinas Kesehatan Korps Marinir.

Penulis menikah dengan dr.Maya Surjadjaja M.Gizi, SpGK dan dikarunia empat orang putra, yaitu Pascal Christian, Pierre Christian, Philippe Christian dan Philbert Christian.

(8)
(9)

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN ... vi 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 3 1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Output Yang Diharapkan... 9

1.5 Manfaat Penelitian ... 9

1.6 Ruang Lingkup Penelitian... 10

1.7. Kerangka Penelitian... 11

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Sistem... 16

2.2 Kondisi Pembangunan Kelautan Indonesia dalam bidang Perikanan Tangkap pada saat ini... 22

2.3 Penegakan Keamanan di Laut... 24

2.4 Monitoring, Control and Surveillance (MCS) ... 25

2.5 Analisis Prospektif untuk Penentuan Faktor- faktor Dominan pada masa yang akan datang ... 27

2.6 Analisis SWOT ... 30

3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data dan Informasi... 32

3.2 Waktu Penelitian dan Lokasi Penelitian ... 33

3.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 33

3.4 Pendekatan Pembahasan Hasil Analisis... 35

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Nyata Penerapan Kebijakan Maritim Nasional Indonesia Terkait dengan Penerapan Strategi MCS ... 45

4.2 Penerapan MCS di Beberapa Negara... 62

4.3 Coast Guard Berbagai Negara ... 85

4.4 Perbandingan MCS di antara Beberapa Negara... 93

(10)

ii

4.6 AnalisisFaktor Kunci yang Mempengaruhi MCS... 112

4.7 Analisis SWOT... 125

4.8 Skenario Strategi ... 140

4.9 Desain Model Strategi Pengembangan MCS Nasional ... 147

5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 153

5.2 Saran ... 154

DAFTAR PUSTAKA ... 155

(11)

iii

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Penilaian bobot faktor strategi internal... 40

2 Penilaian bobot faktor strategi eksternal... 40

3 Matriks IFE Analisis SWOT... 42

4 Matriks EFE Analisis SWOT... 42

5 Penempatan kapal pengawas PSDKP ... 48

6 Penempatan Pokwasmas di seluruh Indonesia... 51

7 Penyebaran CDB di Indonesia ... 54

8 Peranan sub bagian MP dalam aktivitas MCS di Mozambique ... 72

9 Perbandingan kewenangan Coast Guard berbagai negara ... 90

10 Lisensi dan identifikasi kapal di berbagai Negara ... 94

11 Mekanisme antar lembaga dalam pelaksanaan MCS di berbagai negara 97 12 Penilaian komperatif kemampuan MCS masing- masing negara ... 100

13 Hasil analisis perbandingan landasan operasional MCS berbagai negara di dunia ... 105

14 Hasil perbandingan pelaksanaan MCS berbagai negara di dunia ... 108

15 Hasil perhitungan faktor- faktor yang mempengaruhi MCS di Indonesia ... 112

16 Total dan rata-rata kinerja dan kepentingan berdasarkan faktor kunci MCS Nasional... 113

17 Identifikasi faktor kunci yang mempengaruhi kenerja dan tingkat kepentingan MCS Indonesia ... 115

18 Hasil analisis faktor strategis internal MCS ... 126

19 Hasil analisis faktor strategis eksternal MCS ... 128

20 Hasil analisis faktor strategis internal MCS di Indonesia ... 130

21 Hasil analisis faktor strategis eksternal MCS Indonesia ... 131

22 Skenario prospektif sistem MCS Indonesia ... 141

23 Alternatif skenario yang mungkin terjadi terhadap pengembangan MCS pembangunan kelautan Indonesia ... 142

24 Skenario sangat optimistik ... 142

25 Skenario cukup optimistik ... 143

26 Skenario optimistik dengan syarat adanya kebijakan pemerintah... 144

27 Skenario optimistik dengan syarat pengembangan perundang-undangan... 144

(12)

iv 28 Skenario optimistik dengan syarat peningkatan kinerja MCS ... 145 29 Skenario pesimistik ... 146 30 Hasil pendapat pakar untuk pemilihan skenario ... 146

(13)

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Kewenangan berbagai institusi/instansi di laut ... 8

2. Strategi MCS dalam rangka memecahkan persoalan pembangunan kelautan Indonesia ... 12

3. Skema alur deskriptif kerangka pemikiran penelitian... 15

4. Kuadran dalam proses penemuan elemen kunci dalam analisis prospektif ... 31

5. Matriks SWOT... 32

6. Diagram Kartesius ... 39

7. Bagan alir importance and performance analysis ... 40

8. Matriks QSPM ... 45

9. Landasan operasional dan pelaksanaan MCS ... 110

10. Tingkat kepentingan faktor- faktor kunci MCS... 114

11. Diagram SWOT ... 127

12. Perumusan strategi MCS dengan matriks SWOT... 128

13. Desain model konseptual MCS nasional Indone sia ... 136

(14)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Identifikasi dan analisis faktor- faktor kunci landasan operasional MCS 160

2. Identifikasi dan analisis faktor- faktor kunci pelaksanan MCS ... 170

3. Matriks QSPM Pengembangan MCS ... 181

4. Daftar Responden Expert ... 183

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan Sensor Ca (II) dalam Serum Menggunakan Pipa Kapiler, Lutfa Indah Setiyorini, 001810301058, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Dari hasil analisa difraksi sinar X ternyata untuk semua variasi aditif SiO2 menghasilkan fasa BaO.6Fe2O3, serta dari hasil pengamatan dengan SEM, terlihat peran aditif SiO2 sampai

- Mengetahui kendala yang dihadapi Dinas Pariwisata Kabupaten Sragen dalam pengembangan sektor wisata - Mengetahui Upaya Dinas Pariwisata dalam pengembangan sektor

Kultur embrio telah lama diupayakan untuk digunakan dalam penyediaan bibit kelapa kopyor karena berbagai keunggulan diantaranya adalah bibit yang dihasilkan dengan menggunakan

Menjaga kebersihan kulit dan seminimal mungkin hindari trauma dan panas terhadap kulit yaitu dengan rutin menghapus keringat yang ada di sekitar daerah tekanan, menaburkan

Jurnal Papua diterbitkan dua kali dalam satu tahun pada bulan Juni dan November oleh Balai Arkeologi Papua. Jumal Papua memuat hasil-hasil penelitian, gagasan konseptual,

Namun, terminator rho-dependent berisi dua urutan tambahan: urutan 50-90 nukleotida- pasangan hulu dari urutan berulang terbalik yang menghasilkan untai RNA dengan banyak c

Laju digesta dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain konsumsi ransum, imbangan energi dan protein, kandungan lemak, serat kasar, kualitas ransum, dan volume makanan