• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN PRAKTEK BELAJAR KLINIK KEPERAWATAN KGD II DAN KRITIS II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANDUAN PRAKTEK BELAJAR KLINIK KEPERAWATAN KGD II DAN KRITIS II"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN

PRAKTEK BELAJAR KLINIK

KEPERAWATAN KGD II DAN

KRITIS II

PRODI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MUHAMMADIYAH KLATEN

(2)

I. MATA AJAR : KEPERAWATAN GAWAT DARURAT II

SKS : 1 SKS

A. PENDAHULUAN

Fokus keperawatan gawat darurat ini pada pengembangan pengetahuan, skill dan perilaku dengan penerapan prinsip-prinsip dan konsep pemberian asuhan keperawatan klien yang mempunyai masalah aktual dan potensial yang mengancam kehidupan tanpa atau terjadinya secara mendadak atau tidak dapat diperkirakan dan tanpa disertai kondisi lingkungan yang tidak dapat dikendalikan, dilaksanakan, dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu mencegah kematian atau kecacatan yang mungkin terjadi.

Pelaksanaan keperawatan gawat darurat berdasar pada

sintesa konsep dan prinsip ilmu keperawatan gawat darurat melalui

penerapan ilmu dan teknologi keperawatan ke dalam bentuk asuhan

keperawatan klien dewasa yang mengalami perubahan fisik dengan

gangguan struktur pada berbagai system tubuh. Proses pembelajaran

yang dilaksanakan adalah pengalaman belajar klinik

Praktek klinik keperawatan gawat darurat merupakan penerapan proses keperawatan di unit gawat darurat (UGD). Praktek ini difokuskan pada peningkatan kemampuan berfikir kritis dan peningkatan ketrampilan tehnikal (ketrampilan melakukan prosedur keperawatan gawat darurat) dalam memberikan asuhan keperwatan pasien dalam kondisi kegawatan secara cepat, aman dan tepat, terutama dalam upaya memberikan bantuan hidup dasar

B. TUJUAN UMUM

Setelah menyelesaikan program praktik ini diharapkan mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada pasien dalam keadaan gawat darurat C. TUJUAN KHUSUS

Setelah menyelesaikan praktik ini diharapkan mahasiswa :

1. Mampu menjelaskan system pelayanan di instalasi gawat darurat (IGD) 2. Mampu melakukan pengkajian pada pasien dalam kondisi

kegawatdaruratan

3. Melakukan prosedur triage untuk seleksi pasien gawat darurat 4. Menentukan prioritas masalah pada klien gawat darurat

5. Melakukan tindakan bantuan hidup dasar (membuka jalan napas, memberikan pernapasan buatan dan kompresi jantung luar)

6. Mendapatkan pengalaman nyata dalam melakukan monitoring pada pasien dengan kondisi gawat darurat

7. Mendapatkan pengalaman langsung dalam melakukan berbagai prosedur yang lazim dilakukan di IRD untuk menyelamatkan jiwa dan atau pencegahan kecacatan

Secara rinci ketrampilan yang akan dicapai pada unit ini terlampir dalam target kompetensi

(3)

D. WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIK

Setiap mahasiswa akan melaksanakan praktik di unit keperawatan gawat darurat selama 2 minggu di IRD. Praktik dilakukan setiap hari dengan shift pagi, siang dan malam sesuai dengan yang berlaku di rumah sakit. Tempat praktik adalah IRD RSST Klaten, RSI Klaten, RSUD Muntilan, RSUD Sukoharjo, RSUD Boyolali, RS PKU Muhammadiyah Delanggu ,RSUD Wonosari, PKU Muhammadiyah Bantul dan PKU Muhammadiyah Jogjakarta. Jadual praktek sesuai dengan rotasi yang telah disusun (terlampir)

E. PESERTA

Peserta praktik adalah mahasiswa semester VI yang telah menyelesaikan mata ajaran keperawatan Gawat Darurat I dan keperawatan medikal bedah dan telah lulus ujian laboratorium klinik keperawatan terpadu

F. PEMBIMBING

Selama praktek mahasiswa akan didampingi oleh pembimbing dari akademi atau dari lahan

Pembimbing dari akademi terdiri dari : 1. Saifudin Zukhri, S.Kp., M.Kes 2. Daryani, S.Kep., Ns., M.Kep. 3. Supardi, S.Kep., Ns., M.Sc.

4. Romadhani Tri Purnomo, S.Kep., Ns. 5. Esri Rusminingsih, S.Kep., Ns. M.Kep. 6. Fitri Suciana, S.Kep., Ns.

G. STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil

2. Sebelum memulai praktik diadakan prekonferen untuk orientasi dan mengadakan kontrak belajar antara pembimbing dengan mahasiswa 3. Mahasiswa memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien yang

datang ke IRD dengan arahan dari pembimbing lahan

4. Pembimbing lahan mengadakan postkonferen untuk mengevaluasi/meminta laporan kegiatan yang dilakukan mahasiswa pada akhir praktik setiap hari (Shift pagi)

5. Pembimbing mengadakan bimbingan kepada mahasiswa dengan metode bedside teaching, ronde keperawatan dan lainnya secara terencana (sesuai dengan kontrak belajar)

6. Pada 2 hari terakhir praktik diadakan evaluasi H. TUGAS MAHASISWA

Selama praktik mahasiswa diharuskan :

1. Mengikuti kegiatan praktik sesuai jadual yang dibuat pembimbing 2. Memenuhi semua target kompetensi minimal 80% yang ada di IRD 3. Membuat kontrak belajar di IRD

(4)

4. Selama 2 minggu di IRD membuat laporan minimal sebanyak 2 resume Asuhan Keperawatan dengan disertai 1 buah Laporan Pendahuluan pada minggu II

5. Laporan askep lengkap dikumpulkan pada hari terakhir praktik pada saat postkonferen

6. Melakukan seminar kelompok 1 kali selama praktik di IRD pada minggu pertama

7. Mengikuti ujian yang diadakan pada minggu kedua

I. TUGAS PEMBIMBING

A. Tugas Pembimbing Akademi

1. Mengadakan pre dan post konferen

2. Melaksanakan bimbingan dalam penyusunan laporan/askep

3. Melaksanakan bimbingan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan dengan metode bed side teaching maupun ronde keperawatan

4. Menilai laporan mahasiswa 5. Mengadakan ujian

B. Tugas Pembimbing Lahan

1. Mengadakan orientasi mahasiswa

2. Mengadakan konferensi bersama pembimbing akademi 3. Memberikan bimbingan dalam penyusunan laporan askep

4. Melaksanakan bimbingan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan dengan metode bed side teaching maupun ronde keperawatan

5. Memberikan bimbingan dalam pencapaian target kompetensi 6. Mengadakan ujian (evaluasi) bersama pembimbing akademi J. EVALUASI

Evaluasi praktik mahasiswa terdiri dari : 1. Ketrampilan dan sikap 15% 2. Pencapaian target 15% 3. Laporan askep dan harian 30%

4. Ujian 30%

5. Partisipasi dalam konferen 10% K. PENUTUP

Demikian panduan praktik klinik Keperawatan Gawat Darurat II dibuat, semoga dapat memperlancar pelaksanaan kegiatan praktik yang dimaksud. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam panduan ini dan dipandang perlu, maka akan disampaikan kemudian

Koordinator Keperawatan Gawat Darurat II

(5)

FORMAT KONTRAK BELAJAR KEPERAWATAN GAWAT DARURAT II

Nama :

NIM :

Tanggal praktek : Pembimbing : 1.

2.

TUJUAN STRATEGI SUMBER HASIL YANG

DIHARAPKAN WAKTU

Klaten, ………

Mahasiswa

(

)

Mengetahui

Pembimbing I

(

)

Mengetahui

Pembimbing II

(

)

(6)

FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

A. PENGERTIAN B. ETIOLOGI C. MANIFESTASI KLINIS D. PATHOFISIOLOGI E. PATHWAY F. PEMERIKSAAN PENUNJANG G. KOMPLIKASI H. PENATALAKSANAAN I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN : 1. Airway 2. Breathing 3. Circulation 4. Disability 5. Exposure J. PEMERIKSAAN FISIK K. DIAGNOSA KEPERAWATAN L. INTERVENSI KEPERAWATAN M. DAFTAR PUSTAKA

(7)

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Nama Pengkaji : Tanggal Pengkajian : Ruang Pengkajian : Jam : A. BIODATA PASIEN Nama : Jenis Kelamin : Pendidikan : Pekerjaaan : Usia : Status Pernikahan : No RM : Diagnosa Medis : Tanggal Masuk RS : Alamat :

B. BIODATA PENANGGUNG JAWAB

Nama :

Jenis Kelamin :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Hubungan dengan Klien :

Alamat :

C. PENGKAJIAN PRIMER Airways (jalan nafas) Sumbatan: ( ) Benda asing ( ) Broncospasme ( ) Darah ( ) Sputum ( ) Lendir Suara nafas: ( ) Snowring ( ) Gurgling ( ) ……….. Breathing (pernafasan) Sesak dengan: ( ) Aktivitas ( ) Tanpa aktivitas

(8)

Frekuensi: …….x/mnt Irama:

( ) Teratur ( ) Tidak Kedalaman:

( ) Dalam ( ) Dangkal Reflek batuk: ( ) Ada ( ) Tidak

Batuk:

( ) Produktif ( ) Non Produktif Sputum: ( ) Ada ( ) Tidak Warna: ……….. Konsistensi: ………... Bunyi nafas: ( ) Ronchi ( ) Creakless ( ) Wheezing ( ) ……….. BGA: ……….……… Circulation (Sirkulasi) Sirkulasi perifer: Nadi: ……….. x/mnt

Irama: ( ) Teratur ( ) Tidak Denyut: ( ) Lemah ( ) Kuat ( ) Tdk Kuat TD:………….mmHg Ekstremitas: ( ) Hangat ( ) Dingin Warna kulit: ( ) Cyanosis ( ) Pucat ( ) Kemerahan

Nyeri dada: ( ) Ada ( ) Tidak

Karakterisrik nyeri dada: ( ) Menetap ( ) Menyebar ( ) Seperti ditusuk-tusuk ( ) Seperti ditimpa benda berat Capillary refill: ( ) < 3 detik ( ) > 3 detik Edema: ( ) Ya ( ) Tidak Lokasi edema: ( ) Muka ( ) Tangan ( ) Tungkai ( ) Anasarka Disability ( ) Alert/perhatian

(9)

( ) Voice respons/respon terhadap suara ( ) Pain respons/respon terhadap nyeri ( ) Unrespons/tidak berespons

( ) Reaksi pupil

Eksposure/Environment/Event

Pemeriksaan seluruh bagian tubuh terhadap adanya jejas dan perdarahan dengan pencegahan hipotermi

Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan Event/penyebab kejadian

D. PENGKAJIAN SEKUNDER

1. Keluhan utama (bila nyeri = PQRST) 2. Alergi terhadap obat, makanan tertentu. 3. Medikasi/Pengobatan terakhir.

4. Last meal (makan terakhir) 5. Event of injury/penyebab injury 6. Pengalaman pembedahan. 7. Riwayat penyakit sekarang 8. Riwayat penyakit dahulu. Pemeriksaan Head to toe

1. Kepala

Kesimetrisan wajah

Rambut : warna, distribusi, tekstur, tengkorak/kulit kepala

Sensori :

 Mata : Inspeksi bola mata, kelopak mata, konjungtiva, sklera, pupil, reaksi pupil terhadap cahaya, lensa, tes singkat visus

 Telinga : Letak, bentuk, serumen, kemampuan mendengar : uji berbisik

 Hidung : Deviasi septum nasi, kepatenan jalan napas lewat hidung  Mulut : Bibir sumbing, mukosa mulut, tonsil, gigi, gusi, lidah, bau

mulut 2. Leher

Deviasi/simetris, cidera cervikal kelenjar thyroid

kelenjar limfe Trakea JVP 3. Dada

I : Sesimetrisan, penggunaan otot bantu napas, ictus sordis P : Taktil fremitus, ada/tidaknya massa, ictus cordis teraba/tidak P : Adanya cairan di paru, suara perkusi paru dan jantung

(10)

A : Suara paru dan jantung 4. Abdomen : IAPP

Elasitas kembung Asites

Auskultasi bising usus

Palpasi : posisi hepar, limpa, ginjal, kandung kemih, nyeri tekan Perkusi : Suara abnormal

5. Ekstremitas/muskuloskeletal Rentang gerak Kekuatan otot Deformitas Kontraktur Edema Nyeri Krepitasi 6. Kulit/Integumen Turgor Kulit : Mukosa kulit : Kelainan kulit E. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan radiologi Pemeriksaan darah/urin/feses Pemeriksaan lain-lain F. TERAPI MEDIS G. ANALISA DATA

NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM

1 DO : DS : 2 DO : DS :

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITASNYA I. RENCANA KEPERAWATAN NO DX TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONALITAS 1 2

(11)

J. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN HARI/ TGL JAM NO DX IMPLEMENTASI RESPON TT K. EVALUASI NO DX HARI/ TGL JAM EVALUASI TT 1 S : O : A : P : 2 S : O : A : P :

(12)

TARGET KOMPETENSI

N0 KETRAMPILAN

B.

Ruang

IRD

1 Melakukan prosedur ABC a. Head Tilit Chin lift

b. Jaw trust

2 Melakukan RKP

3 Penanganan pasien Syock a. Syok hipovolemik b. Syok anafilaktik c. Syok Kardiogenik

d. Syok septik

e. Syok Neurogenik

4 Anamnesa dan pemeriksaan fisik

5 Menjahit luka

6 Melakukan blast punctie

7 Perawatan luka

8 Mengatasi perdarahan

9 Memasang kateter

10 Irigasi lambung/pemasangan NGT 11 Pengeluaran benda asing dari tubuh 12 Pemasangan endotracheal tube

13 Triage

14 Mengetahui sistem administrasi pasien di unit gawat darurat

15 Pemberian Nebulizer 16 Penanganan pasien Kejang

17 Membantu dan melakukan tindakan

pembidaian

18 Membantu dan melakukan tindakan

pemasangan gips

19 Melakukan tindakan ECG

20 Membuat resume askep pasien di IRD 21 Penanganan Pasien keracunan

22 Penangan pasien alergi obat 23 Penanganan pasien dengan gigitan

binatang

24 Melakukan terapi cairan (termsk infus) 25 Melakukan Pembacaan Radiologi

sederhana

(13)

II. MATA AJAR : KEPERAWATAN KRITIS II

SKS : 1 SKS

L. PENDAHULUAN

Keperawatan kritis merupakan salah satu bidang keperawatan yang berfokus pada pemberian asuhan keperawtan pada pasien yang mengalami ancaman terhadap keselamatan jiwa atau kehilangan organ tubuh yang vital. Praktek klinik keperawatan kritis merupakan penerapan proses keperawatan di unit perawatan intensif (IRI)

Praktek ini difokuskan pada peningkatan kemampuan berfikir kritis dan peningkatan ketrampilan tehnikal (ketrampilan melakukan prosedur keperawatan gawat darurat) dalam memberikan asuhan keperwatan pasien dalam kondisi kritis secara cepat, aman dan tepat, terutama dalam upaya memberikan bantuan hidup dasar

M. TUJUAN UMUM

Setelah menyelesaikan program praktik ini diharapkan mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada pasien dalam kondisi kritis

N. TUJUAN KHUSUS

Setelah menyelesaikan praktik ini diharapkan mahasiswa :

1. Mampu menjelaskan system pelayanan di unit perawatan kritis (IRI) 2. Mampu melakukan pengkajian pada pasien dalam kondisi kritis 3. Menentukan prioritas masalah pada klien gawat darurat

4. Melakukan tindakan bantuan hidup dasar (membuka jalan napas, memberikan pernapasan buatan dan kompresi jantung luar)

5. Mendapatkan pengalaman nyata dalam melakukan monitoring pada pasien dengan kondisi kritis

6. Mendapatkan pengalaman langsung dalam melakukan berbagai prosedur yang lazim dilakukan di IRI untuk menyelamatkan jiwa dan atau pencegahan kecacatan

Secara rinci ketrampilan yang akan dicapai pada unit ini terlampir dalam target kompetensi

O. WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIK

Setiap mahasiswa akan melaksanakan praktik di unit keperawatan kritis selama 2 minggu di IRI. Praktik dilakukan setiap hari dengan shift pagi, siang dan malam sesuai dengan yang berlaku di rumah sakit. Tempat praktik adalah IRI RSST Klaten, RSI Klaten, RSUD Muntilan, RSUD Sukoharjo, RSUD Boyolali, RS PKU Muhammadiyah Delanggu ,RSUD Wonosari, PKU Muhammadiyah Bantul dan PKU Muhammadiyah Jogjakarta. Jadual praktek sesuai dengan rotasi yang telah disusun (terlampir)

P. PESERTA

Peserta praktik adalah mahasiswa semester VI yang telah menyelesaikan mata ajaran Keperawatan Kritis I dan keperawatan medikal bedah dan telah lulus ujian laboratorium klinik keperawatan terpadu

(14)

Q. PEMBIMBING

Selama praktek mahasiswa akan didampingi oleh pembimbing dari akademi atau dari lahan

Pembimbing dari akademi terdiri dari : 1. Saifudin Zukhri, SKp., M.Kes. 2. Daryani, S.Kep., Ns., M.Kep. 3. Supardi, S.Kep., Ns., M.Sc.

4. Romadhani Tri Purnomo, S.Kep., Ns. 5. Esri Rusminingsih, S.Kep., Ns. M.Kep 6. Fitri Suciana, S.Kep., Ns.

R. STRATEGI PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil

2. Sebelum memulai praktik diadakan prekonferen untuk orientasi dan mengadakan kontrak belajar antara pembimbing dengan mahasiswa 3. Di ruang IRI, pada setiap hari Senin mahasiswa memilih satu pasien

untuk dilakukan asuhan keperawatan dan membuat laporan pendahuluan sesuai dengan kasus yang akan diambil

4. Mahasiswa memberikan asuhan keperawatan terhadap pasien yang dirawat di IRI dengan arahan dari pembimbing lahan

5. Pembimbing lahan mengadakan postkonferen untuk mengevaluasi/meminta laporan kegiatan yang dilakukan mahasiswa pada akhir praktik setiap hari (Shift pagi)

6. Pembimbing mengadakan bimbingan kepada mahasiswa dengan metode bedside teaching, ronde keperawatan dan lainnya secara terencana (sesuai dengan kontrak belajar)

7. Pada 2 hari terakhir praktik diadakan evaluasi S. TUGAS MAHASISWA

Selama praktik mahasiswa diharuskan :

1. Mengikuti kegiatan praktik sesuai jadual yang dibuat pembimbing 2. Memenuhi semua target kompetensi minimal 80% yang ada di IRI 3. Membuat kontrak belajar di IRI

4. Memberikan asuhan keperawatan kritis individual terhadap 1 pasien dan membuat laporan secara lengkap di IRI pada minggu II

5. Laporan pendahuluan dikumpulkan pada hari ke-2 praktik di IRI

6. Laporan askep lengkap dikumpulkan pada hari terakhir praktik pada saat postkonferen

7. Melakukan seminar kelompok 1 kali selama praktik di IRI pada minggu pertama

8. Mengikuti ujian yang diadakan pada minggu II T. TUGAS PEMBIMBING

C. Tugas Pembimbing Akademi

1. Mengadakan pre dan post konferen

2. Melaksanakan bimbingan dalam penyusunan laporan/askep

3. Melaksanakan bimbingan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan dengan metode bed side teaching maupun ronde keperawatan

(15)

4. Menilai laporan mahasiswa 5. Mengadakan ujian

D. Tugas Pembimbing Lahan

7. Mengadakan orientasi mahasiswa

8. Mengadakan konferensi bersama pembimbing akademi 9. \Memberikan bimbingan dalam penyusunan laporan askep

10. Melaksanakan bimbingan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan dengan metode bed side teaching maupun ronde keperawatan

11. Memberikan bimbingan dalam pencapaian target kompetensi 12. Mengadakan ujian (evaluasi) bersama pembimbing akademi U. EVALUASI

Evaluasi praktik mahasiswa terdiri dari : 1. Ketrampilan dan sikap 15% 2. Pencapaian target 15% 3. Laporan askep dan harian 30%

4. Ujian 30%

5. Partisipasi dalam konferen 10% V. PENUTUP

Demikian panduan praktik klinik Keperawatan Kritis II ini dibuat, semoga dapat memperlancar pelaksanaan kegiatan praktik yang dimaksud. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam panduan ini dan dipandang perlu, maka akan disampaikan kemudian

Koordinator Keperawatan Kritis II

(16)

FORMAT KONTRAK BELAJAR KEPERAWATAN KRITIS II Nama : NIM : Tanggal praktek : Pembimbing : 1. 2.

TUJUAN STRATEGI SUMBER HASIL YANG

DIHARAPKAN WAKTU

Klaten, ………

Mahasiswa

(

)

Mengetahui

Pembimbing I

(

)

Mengetahui

Pembimbing II

(

)

(17)

FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS

N. PENGERTIAN O. ETIOLOGI P. MANIFESTASI KLINIS Q. PATHOFISIOLOGI R. PATHWAY S. PEMERIKSAAN PENUNJANG T. KOMPLIKASI U. PENATALAKSANAAN V. PENGKAJIAN KEPERAWATAN : 1. Airway 2. Breathing 3. Circulation 4. Disability 5. Exposure W. PEMERIKSAAN FISIK X. DIAGNOSA KEPERAWATAN Y. INTERVENSI KEPERAWATAN Z. DAFTAR PUSTAKA

(18)

FORMAT PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT (RUANG IRI)

Nama Pengkaji : Tanggal Pengkajian : Ruang Pengkajian : Jam : L. BIODATA PASIEN Nama : Jenis Kelamin : Pendidikan : Pekerjaaan : Usia : Status Pernikahan : No RM : Diagnosa Medis : Tanggal Masuk RS : Alamat :

M. BIODATA PENANGGUNG JAWAB

Nama :

Jenis Kelamin :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Hubungan dengan Klien :

Alamat :

N. PENGKAJIAN PRIMER 1. Airway :

a. Adakah Sumbatan jln napas/benda asing, bronkospasme, darah, sputum/lender?

b. Bunyi napas? 2. Breathing :

a. Adakah sesak napas, frekuensi dan irama napas?

b. Jenis pernapasan, pola napas (retraksi IC, otot bantu pernapasan, dll)?

c. Adakah reflek batuk dan jenis batuknya serta karakteristik sputum? d. Bagaimanakah hasil BGA?

e. Adakah suara napas abnormal 3. Circulation

a. Berapa frekuensi nadi dan tekanan darah serta karakteristiknya? b. Bagaimanakah akral, warna kulit, capillary refill dan edemanya? c. Adakah nyeri dada dan bagaimana karakteristiknya?

(19)

4. Disability

Bagaimana kualitas dan kuantitas kesadarannya? 5. Exposure

a. Adakah jejas luka dan bagaimanakah karakteristiknya? b. Adakah perdarahan dan bagaimanakah karakteristiknya? O. PENGKAJIAN SEKUNDER

1. Keluhan utama

2. Alergi terhadap obat, makanan tertentu. 3. Pengobatan terakhir.

4. Pengalaman pembedahan. 5. Riwayat penyakit dahulu. 6. Riwayat penyakit sekarang

P. PENGKAJIAN PERSISTEM 1. Rasa nyaman

Adakah rasa nyeri dan bagaimanakah karakteristiknya? 2. Sistem pencernaan

Bagaimana intake nutrisinya di rumah dan di RS serta bagaimanakah diit/pantangan makannya?

3. Sistem Eliminasi dan cairan

1. Bagaimanakah BAK dan BAB di rumah dan di RS serta bagaimana karakteristiknya?

2. Bagaimanakah intake minumnya di Rumah dan di RS serta macamnya?

4. Sistem persyarafan

a. Adakah gangguan di syaraf kranial?

b. Bagaimanakah keadaan fungsi sensorisnya? c. Bagaimanakah keadaan fungsi motoriknya? d. Bagaimana reflek fisiologis dan patologisnya? 5. Sistem Muskuloskeletal

a. Bagaimanakah rentang geraknya?

b. Apakah ada deformitas/krepitasi/kelainan muskuloskeletal?

6. (Sistem pernapasan dan kardiovaskuler serta integumen diharapkan sudah dikaji di pengkajian primer)

(20)

Q. PENGKAJIAN BIOLOGIS 1. KU pasien

2. Tanda-tanda Vital

3. Pemeriksaan Head to Toe 7. Kepala

Kesimetrisan wajah

Rambut : warna, distribusi, tekstur, tengkorak/kulit kepala Sensori :

 Mata : Inspeksi bola mata, kelopak mata, konjungtiva, sklera, pupil, reaksi pupil terhadap cahaya, lensa, tes singkat visus

 Telinga : Letak, bentuk, serumen, kemampuan mendengar : uji berbisik

 Hidung : Deviasi septum nasi, kepatenan jalan napas lewat hidung  Mulut : Bibir sumbing, mukosa mulut, tonsil, gigi, gusi, lidah, bau

mulut 8. Leher

Deviasi/simetris, cidera cervikal kelenjar thyroid

kelenjar limfe Trakea JVP 9. Dada

I : Sesimetrisan, penggunaan otot bantu napas, ictus sordis P : Taktil fremitus, ada/tidaknya massa, ictus cordis teraba/tidak P : Adanya cairan di paru, suara perkusi paru dan jantung A : Suara paru dan jantung

10. Abdomen : IAPP Elasitas

kembung Asites

Auskultasi bising usus

Palpasi : posisi hepar, limpa, ginjal, kandung kemih, nyeri tekan Perkusi : Suara abnormal

11. Ekstremitas/muskuloskeletal Rentang gerak Kekuatan otot Deformitas Kontraktur Edema Nyeri Krepitasi 12. Kulit/Integumen Turgor Kulit : Mukosa kulit : g. Kelainan kulit

(21)

R. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Laboratorium, Rontgen dll) S. TERAPI YANG DIDAPAT

T. ANALISA DATA

NO SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM

1 DO : DS : 2 DO : DS :

U. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITASNYA V. RENCANA KEPERAWATAN NO DX TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONALITAS 1 2 W. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN HARI/ TGL JAM NO DX IMPLEMENTASI RESPON TT X. EVALUASI NO DX HARI/ TGL JAM EVALUASI TT 1 S : O : A : P : 2 S : O : A : P :

(22)

TARGET KOMPETENSI

N0 KETRAMPILAN

A. Ruang ICU/ICCU

1 Melaksanakan pengukuran JVP 2 Melihat, ikut serta dan melakukan monitoring Balance cairan

3 Melakukan monitoring pasien (VS, tingkat kesadaran, EKG)

4 Mengetahui cara menyiapkan alat ventilator

5 Monitoring dan perawatan klien dengan ventilator

6 Mengetahui prosedur administrasi penerimaan pasien baru

7 Mengoperasikan alat-alat yang ter dapat di ruang ICU dan menginterpre tasikannya :

a. Bedside monitor b. EKG

8 Melihat, ikut serta dan melakukan pengambilan darah arteri dan interpre tasi hasil AGD

9 Mengetahui obat-obatan emergensi dan cairan yang tersedia di ICU 10 Melakukan Tehnik terapi titrasi 11 Melihat, ikut serta pada pasien saat dilakukan tindakan tertentu (DC syok) 12 Memasang, melepas dan melakukan perawatan ET

13 Melakukan isap Lendir/Suction 14 Melihat dan ikut serta tindakan resu- sitasi jantung paru

15 Memberikan askep pada pasien di ICU/ICCU

16 Melakukan pengukuran CVP 17 Melakukan terapi oksigen 1. Face mask

2. NRM

3. RM

4. Tent

18 Melakukan Pembacaan Radiologi sederhana (Thorak)

Referensi

Dokumen terkait

• Pengelasan (Welded) ; jenis penyambungan dengan las dipengaruhi oleh material pipa yang akan disambung dan penggunaannya, misalnya pengelasan untuk

Gout arthritis atau lebih dikenal dengan asam urat atau encok  Gout arthritis atau lebih dikenal dengan asam urat atau encok  merupakan radang sendi akut yang

Sumber stres pada aspek tekanan dan aspek tekanan diri tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kecanduan video game pada mahasiswa Universitas Surabaya

Sampel yang digunakan hanya dari jenis perusahaan manufaktur saja sehingga tidak dapat membandingkan antar jenis perusahaan publik mengenai pengaruh free cash flow,

Hal ini sesuai dengan pendapat Kusumo (1984) bahwa dalam melakukan pemberian limbah padat PKS harus memperhatikan tingkat dosis yang diberikan, sebab jika terlalu

1) Membuat program komputer untuk mencari solusi persamaan diferensial biasa dengan iterasi Euler orde-2.. Jika programnya berjalan dengan benar maka anda akan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pengelolaan keuangan Kota Kupang sudah sempurna, yang dilihat dari sembilan bidang strategis yaitu: Bidang kerangka peraturan

Untuk uji coba kedua menggunakan fitur TIE, hasil uji coba terlampir pada Tabel 4, terdapat beberapa akun legitimate user tidak tepat terklasifikasikan sebagai