• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE PEMASAKAN DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI DAN KAPANG PADA NASI SELAMA PENYIMPANAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH METODE PEMASAKAN DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI DAN KAPANG PADA NASI SELAMA PENYIMPANAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE PEMASAKAN DAN SUHU PENYIMPANAN

TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI DAN KAPANG PADA

NASI SELAMA PENYIMPANAN

THE EFFECT OF COOKING METHODS AND STORAGE

TEMPERATURES ON BACTERIA AND MOLDS GROWTH ON

COOKED RICE DURING STORAGE

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

Oleh :

DELLA HARDIANA 09.70.0038

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

(2)

ii

PENGARUH METODE PEMASAKAN DAN SUHU PENYIMPANAN

TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI DAN KAPANG PADA

NASI SELAMA PENYIMPANAN

THE EFFECT OF COOKING METHODS AND STORAGE

TEMPERATURES ON BACTERIA AND MOLDS GROWTH ON

COOKED RICE DURING STORAGE

Oleh:

DELLA HARDIANA NIM : 09.70.0038

Program Studi : Teknologi Pangan

Skripsi ini telah disetujui dan dipertahankan

di hadapan sidang penguji pada tanggal:27 September 2013

Semarang, 27 September 2013

Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Katolik Soegijapranata

Pembimbing I, Dekan,

Dr. Ir. Lindayani, MP Ita Sulistyawati, STP, MSc

Pembimbing II,

(3)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode Pemasakan dan Suhu Penyimpanan terhadap pertumbuhan bakteri dan kapang pada Nasi selama penyimpanan”. Laporan skripsi ini digunakan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan.

Penulis menyadari bahwa penyelesaian laporan ini tidak lepas dari dukungan beberapa pihak. Oleh karena itu, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Ir. Lindayani, MP selaku dosen pembimbing I yang telah banyak membimbing, meluangkan waktu, memberi masukan, dan semangat kepada penulis dari awal hingga akhir penyusunan laporan skripsi.

2. Dra. Laksmi Hartayanie, MP selaku dosen pembimbing II yang juga telah bersedia membimbing, meluangkan waktu, dan memberi banyak masukan kepada penulis selama penyusunan laporan skripsi.

3. Ibu Ita Sulistyawati, STP, MSc selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UNIKA Soegijapranata yang telah memberi kesempatan dan dukungan kepada Penulis dalam penyusunan skripsi.

4. Mbak Endah, Mas Soleh, dan Mas Pri selaku Laboran Laboratorium, terima kasih atas bantuannya selama pelaksanaan penelitian dan selama masa kuliah ini.

5. Papa, Mama, dan Cicik Christa yang terus memberikan dukungan, doa, dan semangat untuk Penulis selama penyusunan skripsi.

6. Ani Boy sebagai partner kerja dan teman seperjuangan Penulis yang telah menemani, bekerjasama, dan saling memberi dukungan semangat dari awal pembuatan proposal, pelaksanaan penelitian di laboratorium, dan penyusunan laporan skripsi ini meski akhirnya kita tidak lulus bersama.

7. Ko Adhiprana Waraputra, terima kasih untuk hiburan, support, bantuan, pengertian, kesabaran, dan bimbingan selama penulis melaksanakan penelitian di Laboratorium dan menyusun laporan skripsi.

(4)

vi

8. Untuk sahabat-sahabatku tercinta Santy Ndut, Tha-tha Markotha, Windalia, dan Chela Ekky, terima kasih atas dukungan, doa, dan semangatnya selama penulis melaksanakan penelitian dan menyusun laporan skripsi. Terima kasih juga untuk semua momen yang sudah kita lalui bersama mulai dari semester 1 kuliah, kerja kelompok, belajar buat UTS UAS di kost Santy sampai larut malam, makan bareng, nonton film horror di Kampung Asri, jalan-jalan, dolan bareng, karaokean hingga pada akhirnya satu per satu dari kita lulus dengan menyandang gelar STP.

9. Stefan dan Gustav, teman kerja kelompok abadi. Terima kasih atas dukungan dan hiburan selama penulis menyelesaikan skripsi, terima kasih buat kerja samanya selama ini, terutama Kombis kita “Es Macau”.

10. Untuk semua teman-teman mahasiswa FTP angkatan 2009 yang selalu memberi semangat skripsi satu sama lain, sharing, dan selalu update berita-berita terbaru seputar dunia perkuliahan. Makasih buat waktu yang telah kita lalui. Ayo kita konsolidasi lagi….

11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah membantu dan mendukung penulis.

Akhir kata, nothing’s perfect. Demikian halnya dengan laporan skripsi ini, masih banyak kekurangan sehingga dibutuhkan kritik dan saran yang membangun untuk pengembangan lebih lanjut. Penulis berharap agar laporan ini dapat berguna , khususnya untuk perkembangan Fakultas Teknologi Pertanian.

Semarang, September 2013

Penulis,

(5)

Della Hardiana Nim: 09.70.0038

PENGARUH METODE PEMASAKAN DAN SUHU PENYIMPANAN

TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI DAN KAPANG PADA

NASI SELAMA PENYIMPANAN

Della Hardiana,1 Lindayani,2 Laksmi Hartayanie,2

Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian UNIKA Soegijapranata,1 Dosen Fakultas Teknologi Pertanian UNIKA Soegijapranata,2

ABSTRAK

Nasi merupakan makanan pokok yang dikonsumsi oleh sebagian besar penduduk Indonesia sebagai sumber karbohidrat utama. Para penderita Diabetes Mellitus (DM) tidak dianjurkan mengkonsumsi nasi dalam porsi besar karena tingginya kandungan karbohidrat pada nasi. Di Pulau Jawa, sisa nasi yang tidak habis dalam sekali masak dikenal dengan istilah "nasi wadang". Masyarakat lokal di Batang, Pekalongan, dan sekitarnya berpandangan bahwa “nasi wadang" berdampak positif untuk dikonsumsi penderita DM dibandingkan dengan nasi yang baru saja ditanak. Pada umumnya masyarakat kurang memperhatikan aspek keamanan dan kerusakan nasi akibat cemaran mikroorganisme jika nasi disimpan dalam jangka waktu lama. Sampel nasi diperoleh dari pemasakan beras varietas IR64 dengan menggunakan dua metode, yaitu metode tradisional (menggunakan dandang) dan metode modern (menggunakan magic com). Nasi yang dimasak menggunakan dandang kemudian disimpan pada suhu ruang dan

refrigerator, sedangkan yang dimasak menggunakan magic com disimpan didalamnya

dan magic com dalam kondisi “on”. Metode pengujian meliputi uji Total Plate Count (TPC), identifikasi bakteri (pewarnaan gram dan morphologi sel), serta isolasi dan identifikasi kapang. Pengamatan dilakukan selama penyimpanan nasi hari 0, hari ke-1, hari ke-2, dan hari ke-3. Hasil Total Plate Count bakteri menunjukkan bahwa nasi yang dimasak dengan metode dandang dan disimpan pada suhu ruang sudah tidak layak konsumsi setelah lama penyimpanan lebih dari hari ke-1. Sedangkan nasi yang disimpan pada suhu refrigerator dan nasi yang dimasak serta disimpan dalam magic com masih layak konsumsi hingga lama penyimpanan hari ke-2. Bakteri yang dominan terdapat pada masing-masing perlakuan sampel nasi yaitu bakteri gram positif dan berbentuk batang. Genus kapang Aspergillus dan Cladosporia hanya ditemukan pada sampel nasi yang dimasak dengan metode dandang dan disimpan pada suhu ruang setelah lama penyimpanan hari ke-2.

Kata kunci : Nasi, Total Plate Count, bakteri, kapang, suhu penyimpanan, lama penyimpanan

(6)

vii

DAFTAR ISI

Halaman RINGKASAN ... iii SUMMARY ... iv KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

1. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tinjauan Pustaka ... 2

1.2.1. Nasi ... 2

1.2.2. Mikroorganisme pada nasi ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

2. MATERI METODE ... 8

2.1. Tempat dan waktu penelitian ... 8

2.2. Materi ... 8

2.2.1. Alat ... 8

2.2.2. Bahan ... 9

2.3. Metode ... 9

2.3.1. Desain Penelitian ... 9

2.3.2. Pemasakan Nasi Menggunakan Dandang ... 11

2.3.3. Pemasakan Nasi Menggunakan Magic com ... 11

2.3.4. Analisa Mikrobiologi Nasi ... 12

2.3.4.1. Isolasi Bakteri ... 12

2.3.4.2. Isolasi Kapang ... 13

2.3.4.3. Identifikasi Kapang ... 13

2.3.4.4. Perhitungan Total Plate Count menggunakan Coloni Counter ... 13

2.3.4.5. Pewarnaan Gram dan Bentuk bakteri ... 14

2.3.4.6. Analisis Hasil ... 14

3. HASIL PENELITIAN ... 15

3.1. Pengamatan Fisik Nasi ... 15

(7)

viii

3.3. Identifikasi Bakteri pada Nasi Berdasarkan Pewarnaan Gram ... 20

3.4. Isolasi dan Identifikasi Kapang ... 21

4. PEMBAHASAN ... 24

4.1. Pertumbuhan Mikroba pada Nasi selama penyimpanan... 24

4.2. Identifikasi Bakteri dan Kapang ... 27

5. KESIMPULAN DAN SARAN ... 30

5.1. Kesimpulan ... 30

5.2. Saran ... 30

6. DAFTAR PUSTAKA ... 31

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Bahan pangan yang rentan terkontaminasi B.cereus ... 5

Tabel 2. Hasil Pengamatan Fisik Nasi Selama Penyimpanan Pada Berbagai Suhu ... 16

(9)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Alat pemasak nasi yang digunakan dalam penelitian: (a) Dandang,

(b) Magic com ... 8

Gambar 2. Beras varietas IR64 yang digunakan sebagai bahan penelitian ... 9

Gambar 3. Desain penelitian ... 10

Gambar 4. Diagram Alir metode pemasakan nasi menggunakan dandang dan

magic com ... 12

Gambar 5. Hasil pengamatan jumlah koloni bakteri nasi selama penyimpanan hari ke-0: (a) dimasak menggunakan dandang, (b) dimasak menggunakan magic com……… .... 18

Gambar 6. Hasil pengamatan jumlah koloni bakteri nasi selama penyimpanan hari ke-1: (a) dimasak menggunakan dandang dan disimpan pada suhu ruang, (b) dimasak menggunakan dandang dan disimpan pada suhu

refrigerator , dan (c) dimasak dan disimpan dalam magic com ... 19

Gambar 7. Hasil pengamatan jumlah koloni bakteri nasi selama penyimpanan hari ke-2: (a) dimasak menggunakan dandang dan disimpan pada suhu ruang, (b) dimasak menggunakan dandang dan disimpan pada suhu

refrigerator, dan (c) dimasak dan disimpan dalam magic com ... 19

Gambar 8. Hasil pengamatan jumlah koloni bakteri nasi selama penyimpanan hari ke-3: (a) dimasak menggunakan dandang dan disimpan pada suhu

refrigerator, dan (b) dimasak dan disimpan dalam magic com ... 19

Gambar 9. Hasil Pengamatan Pewarnaan Gram pada Perbesaran 10x100: (a) Nasi yang dimasak dengan dandang dan disimpan pada suhu ruang, (b) Nasi yang dimasak dengan dandang dan disimpan pada suhu

refrigerator, dan (c) Nasi yang dimasak dan disimpan dalam magic com ... 20

Gambar 10. Hasil pengamatan Isolasi kapang pada sampel nasi yang dimasak dengan dandang dan disimpan pada suhu ruang setelah penyimpanan hari ke-2: (a) cawan tampak atas, dan (b) cawan tampak bawah. ... 21

(10)

xi

Gambar 11. Genus kapang Aspergillus (berwarna hijau) yang ditemukan pada sampel nasi yang dimasak dengan dandang dan disimpan pada suhu ruang setelah penyimpanan hari ke-2: (a) hasil pemurnian isolasi kapang pada cawan tampak atas, dan (b) hasil pengamatan mikroskopik dengan perbesaran 10x400 ... 22

Gambar 12. Genus kapang Aspergillus (berwarna hitam) yang ditemukan pada sampel nasi yang dimasak dengan dandang dan disimpan pada suhu ruang setelah penyimpanan hari ke-2: (a) hasil pemurnian isolasi kapang pada cawan tampak atas, dan (b) hasil pengamatan mikroskopik dengan perbesaran 10x100 ... 22

Gambar 13. Genus kapang Cladosporia yang ditemukan pada sampel nasi yang dimasak dengan dandang dan disimpan pada suhu ruang setelah penyimpanan hari ke-2: (a) hasil pemurnian isolasi kapang pada cawan tampak atas, dan (b) hasil pengamatan mikroskopik dengan perbesaran 10x100 ... 23

(11)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Komposisi Media Nutrien Agar (NA) ... 34

Lampiran 2. Komposisi Media Potato Dextrose Agar (PDA) ... 34

Lampiran 3. Hasil pengamatan jumlah koloni bakteri pada nasi selama penyimpanan berdasarkan pengenceran ... 35

Gambar

Tabel 2. Hasil Pengamatan Fisik Nasi Selama Penyimpanan Pada Berbagai Suhu ......... 16
Gambar 2.   Beras varietas IR64 yang digunakan sebagai bahan penelitian ..................
Gambar 11.  Genus kapang Aspergillus (berwarna hijau) yang ditemukan pada  sampel   nasi yang dimasak dengan dandang dan disimpan pada suhu  ruang setelah penyimpanan hari ke-2: (a) hasil pemurnian isolasi  kapang pada cawan tampak atas, dan (b) hasil peng

Referensi

Dokumen terkait

suhu 28 "C sangat nyata lebih rendah daripada aktivitas enzim diastase madu dehidrasi yang disimpan pada suhu 3 OC serta madu dehumidifikasi yang disimpan. pada suhu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan telur ayam kampung pada suhu kamar jumlah Escherichia coli lebih banyak dibanding disimpan pada suhu chilling

PENGARUH LAMA DAN SUHU PENYIMPANAN TEPUNG CACING TANAH (Lumbricus rubillus) TERHADAP PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN BAKTERI

PENGARUH SUHU PENYIMPANAN DAN PROPORSI TEH HIJAU:BUBUK DAUN KERING STEVIA (Stevia rebaudiana) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINUMAN TEH HIJAU STEVIA DALAM KEMASAN..

Biji yang berada di dalam buah lamun Enhalus acoroides yang disimpan hingga lima hari pada suhu kamar, masih dapat tumbuh dengan baik. Perlu dilakukan upaya penyimpanan dengan

Hasil pengujian susu bubuk menunjukkan bahwa susu bubuk utuh yang disimpan pada suhu ruang penyimpanan 40 o C dapat meningkatkan kadar oksigen serta sifat waktu kemampuan susu

Hasil pengujian susu bubuk menunjukkan bahwa susu bubuk utuh yang disimpan pada suhu ruang penyimpanan 40 o C dapat meningkatkan kadar oksigen serta sifat waktu kemampuan susu

Pengaruh suhu dan lama waktu penyimpanan mempengaruhi kadar nitrit pada rebusan bayam