• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indikator 2 : Mendeskripsikan macam-macam organisasi internasional dan tujuan dari organisasi internasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Indikator 2 : Mendeskripsikan macam-macam organisasi internasional dan tujuan dari organisasi internasional"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Pengertian organisasi internasional

Organisasi internasional adalah suatu organisasi yang dibuat

oleh anggota masyarakat internasional secara sukarela atau atas

dasar kesamaan yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian

dalam tata hubungan internasional.

Indikator 2 : Mendeskripsikan macam-macam organisasi

internasional dan tujuan dari organisasi

internasional

Macam-macam organisasi internasional

1. Perserikatan Bangsa Bangsa

Tujuan PBB adalah:

a.

Memelihara perdamaian dan keamanan nasional

b.

Mengembangkan hubungan persaudaraan

antarbangsa

c.

Menciptakan kerjasama dalam memecahkan

masalah-masalah internasional dalam bidang ekonomi,sosial

budaya dan hak asasi

d.

Menjadikan PBB sebagai pusat usaha dalam

mewujudkan tujuan bersama cita-cita diatas

Struktur organisasi PBB:

a. Majelis Umum

b. Dewan Keamanan

c. Dewan Ekonomi dan Sosial

d. Dewan Perwalian

e. Mahkamah Internasional

f. Sekretariat

2. ASEAN

Tujuan ASEAN

a.

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi,kemajuan sosial dan

pengembangan budaya di kawasan Asia Tenggara

(2)

b.

Memelihara keamanan dan perdamaian di kawasan Asia

Tenggara tanpa ikut campur urusan dalam negeri negara

anggota

c.

Negara anggota saling membantu untuk kepentingan

bersama dalam bidang politik,ekonomi dan pendidikan

d.

Meningkatkan kerjasama melalui pemberian sarana

pelatihan dan penelitian di bidang pendidikan,pertanian

dan kesehatan serta dll

e.

Meningkatkan kerjasama melalui penggunaan hasil

pertanian,industri dan perdagangan untuk meningkatkan

taraf hidup rakyat di kawasan Asia Tenggara

f.

Meningkatkan kerjasama dengan organisasi-organisasi

regional dan internasionallainnya

3. Gerakan Non Blok

Tujuan GNB:

a.

Mendukung perjuangan dekolonisasi dan memegang teguh

perjuangan

melawan

imperialisme,kolonialisme,neokolonialisme,rasialisme,apath

eid dan zionisme

b.

Wadah perjuangan negara-negara yang sedang berkembang

c.

Mengurangi ketegangan Blok Barat dan Blok Timur

d.

Tidak membenarkan usaha penyelesaian sengketa dengan

kekerasan senjata

4. KTT AA

Prinsip-prinsip dalam Dasa Sila Bandung:

1.

Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan serta

asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB

2.

Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua

bangsa

(3)

3.

Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan

semua bangsa besar maupun kecil

4.

Tidak melakukan campur tangan atau intervensi

persoalan-persoalan dalam negeri negara lain

5.

Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri

sendiri secara individu maupun secara kolektif yang sesuai

dengan piagam PBB

6.

(a) tidak menggunakan peraturan-peraturan dan pertahan

kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari

salah satu negara besar,(b) tidak melakukan campur

tangan terhadap negara lain

7.

Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi maupun

penggunaan kekerasan terhadap intergritas teritorial atau

kemerdekaan politik suatu negara

8.

Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan

cara damai

9.

Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama

10.

Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban

internasional

http://poetracerdas.blogspot.com/2009/01/kwn-xi-ipaips-smt2.html

HAKIKAT ORGANISASI INTERNASIONAL 1. Pengertian Organisasi Internasional

Secara umum organisasi internasional dapat diartikan sebagai organisasi bukan negara yang berkedudukan sebagai subyek hukum internasional dan mempunyai kapasitas untuk membuat perjanjian internasional.

2. Macam-macam Organisasi Internasional

a. Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Organization) 1) Sejarah Pembentukannya

PBB didirikan pada tanggal 24 Oktober 1945. Sebelum PBB lahir, ada beberapa peristiwa penting yang dianggap sebagai cikal-bakal kelahiran PBB, yaitu :

(4)

Piagam merupakan hasil perundingan antara F. D. Roosevelt (Presiden Amerika Serikat) dengan Winston Churchil (Perdana Menteri Inggris) pada tanggal 19 Agustus 1941 yang isisnya antara lain :

(1) Tidak melakukan perluasan wilayah di antara sesamanya.

(2) Menghormati hak setiap bangsa untuk memilih bentuk pemerintahan dan menentukan nasib sendiri.

(3) Mengakui hak semua negara untuk turut serta dalam perdagangan dunia. b) Maklumat bangsa-Bangsa (Declaration of The United Nations)

Pertemuan 26 negara yang diadakan di washington DC, Amerika Serikat. c) Maklumat Moskow

Sebagai tindak lanjut dari Maklumat Bangsa-Bangsa, diadakan pertemuan antar-Menteri Luar Negeri empat negara perintis yang berlangsung di Moskow pada tanggal 30 Oktober 1943 oleh: (1) V. Molotov (Menteri Luar Negeri Uni Soviet)

(2) Cordel Hull (Menteri Luar Negeri Amerika Serikat) (3) Anthoni Eden (Menteri Luar Negeri Inggris)

(4) Foo Pingsjen (Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Cina)

Sejak didirikan di Sanfranscisco pada 24 Oktober 1945 sedikitnya 192 negara menjadi anggota PBB.

2) Tujuan dan Asas PBB

a) Memelihara perdamaian dan keamanan internasional.

b) Mengembangkan hubungan-hubungan persaudaraan antara bangsa-bangsa.

c) Menciptakan kerjasama dalam memecahkan masalah usaha internasional dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan hak asasi manusia.

d) Menjadikan PBB sebagai pusat usaha dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendirian PBB. 3) Keanggotaan PBB

a) Anggota asli atau anggota pangkal atau original member, terdiri dari 51 negara.

b) Anggota atau members, yaitu negara-negara anggota PBB yang masuk kemudian, berdasarkan syarat-syarat yang telah ditetapkan.

Adapun syarat-syarat untuk diterima menjadi anggota PBB yaitu: a) Negara yang merdeka

b) Negara itu mencintai perdamaian,

c) Bersedia memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai anggota PBB.

d) Mendapat persetujuan dari Dewan Keamanan PBB dan disetujui oleh Majelis Umum PBB. 4) Struktur Organisasi PBB

a) Majelis Umum (General Assembly) b) Dewan Keamanan (Security Council)

c) Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council) d) Dewan Perwalian (Trusteeship Council)

e) Mahkamah Internasional (Internasional Court of Justice) f) Sekretariat (Secretary)

a) Majelis Umum (General Assembly)

Tugas dan kewenangan majelis umum sangat luas, diantaranya : (1) Berhubungan dengan perdamaian dan keamanan internasional.

(5)

(2) Berhubungan dengan kerja sama ekonomi, kebudayaan, pendidikan, kesehatan, dan perikemanusiaan.

(3) Berhubungan dengan perwakilan internasional termasuk daerah yang belum mempunyai pemerintahan sendiri yang bukan daerah strategis.

(4) Berhubungan dengan keuangan. (5) Mengadakan perubahan piagam.

(6) Memilih anggota tidak tetap Dewan Keamanan, Dewan Ekonomi dan Sosial, Dewan Perwakilan, hakim Mahkamah Internasional, dan sebagainya.

b) Dewan Keamanan (Security Council)

Dewan Keamanan terdiri lima anggota tetap yang mempunyai hak veto, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Perancis, dan Cina. Selain anggota tetap, Dewan Keamanan juga mempunyai 10 anggora tidak tetap yang dipilih untuk masa 2 tahun oleh Majelis Umum.

Adapun tugas dan kewenangan Dewan Keamanan PBB adalah : (1) Menyelesaikan sengketa internasional secara damai.

(2) Mengadakan tindakan pencegahan atau paksaan dalam memelihara perdamaian dan keamanan. (3) Mengawasi wilayah yang sedang dipersengketakan.

(4) Bersama-sama Majelis Umum memilih hakim Mahkamah Internasional. c) Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council)

Dewan Ekonomi dan Sosial beranggotakan 18 negara, kemudian tahun 1965 bertambah menjadi 27 negara, dan pada tahun 1975 menjadi 54 negara. Anggota Dewan Ekonomi dan Sosial dipilih oleh Sidang Umum untuk masa 3 tahun dan bersidang sedikitnya tiga kali dalam setahun

Dewan Ekonomi dan Sosial mempunyai tugas dan kewenangan sebagai berikut :

(1) bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan ekonomi dan sosial yang digariskan oleh PBB.

(2) Mengembangkan ekonomi sosial politik. (3) Memupuk hak asasi manusia.

(4) Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan bidang khusus dengan berkonsultasi dan menyampaikannya pada sidang umum kepada anggota PBB.

d) Dewan Perwalian (Trusteeship Council)

Dewan Perwalian merupakan organ PBB yang mengusahakan kemerdekaan negara-negara yang belum merdeka.

Adapun tugas dan kewenangan dari Dewan Perwalian adalah :

(1) Mengusahakan kemajuan penduduk daerah perwalian dalam negara untuk mencapai kemerdekaan sendiri.

(2) Memberikan dorongan untuk menghormati hak-hak manusia. (3) Melaporkan hasil pengawasan kepasa Sidang Umum PBB. e) Mahkamah Internasional (Internasional Court of Justice)

Mahkamah Internasional ialah badan perlengkapan PBB yang berkedudukan di Den Haag (Belanda). Anggotanya terdiri atas ahli hukum dari berbagai negara dengan masa jabatan 9 tahun. Adapun tugas dan wewenang Mahkamah Internasional adalah :

(1) Memeriksa perselisihan diantara negara-negara anggota PBB yang diserahkan kepadanya. (2) Memberikan pendapat kepada Majelis mum PBB tentang penyelesaian sengketa diantara

negara-negara anggota PBB.

(3) Mendesak Dewan Keamanan untuk bertindak terhadap salah satu pihak yang berselisih apabila negara tersebut

(6)

(4) Memberi nasihat tentang persoalan hukum kepada Majelis Umum dan Dewan Keamanan PBB. f) Sekretariat (Secretary)

Sekretariat PBB bertugas melayani badan-badan PBB lainnya serta melaksanakan program-programnya.

b. Association of Sout East Asian Nations (ASEAN) 1) Sejarah Perkembangan ASEAN

ASEAN pada mulanya dibentuk sebagai pengganti organisasi Persatuan Asia Tenggara (Association of Southeast Asia atau ASA) yang anggotanya terdiri dari Filipina, Malaysia, dan Thailand pada tahun 1961.

Pada 8 Agsutus 1967, lima Menteri Luar Negeri negara Asia Tenggara mengadakan pertemuan di Bangkok Thailand. Kelima menteri luar negeri itu adalah Adam Malik (Indonesia), Narciso R. Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand).

Berikut ini adalah negara-negara anggota ASEAN : Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei (7 Januari 1984), Vietnam (28 Juli 1995), Laos (23 Juli 1997), Myanmar (23 Juli 1997), Kamboja (30 April 1999).

2) Tujuan ASEAN

a) Mempercepat pertumbuhan, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara.

b) Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukum.

c) Meningkatkan kerjasama yang aktif dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi.

d) Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana latihan dan penelitian.

e) Meningkatkan kerjasama di bidang pertanian, industri, perdagangan dan jasa, serta meningkatkan taraf hidup rakyat mereka.

f) Memelihara kerjasama yang erat dan bermanfaat dengan organisasi-organisasi internasional dan regional.

Untuk mencapai tujuan tersebut setiap negara anggota ASEAN harus memegang teguh prinsip-prinsip:

a) Hormat terhadap kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional dan identitas nasional setiap negara.

b) Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan luar, subversif atau konversi dari luar.

c) Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai. d) Menolak penggunaan militer.

e) Kerjasama efektif antara anggota. 3) Struktur Organisasi ASEAN

a) ASEAN Ministrial Meeting (sidang tahunan para menteri) b) Standing Committee.

c) Komite-komite tetap dan khusus.

d) Sekretariat nasional ASEAN pada setiap ibu kota negara-negara anggota ASEAN c. Organisasi Internasional Lainnya

(7)

1) Uni Eropa (European Union) a) Sejarah Perkembangan Uni Eropa

Uni Eropa atau European Union (EU) adalah sebuah organisasi antar pemerintahan dan supra-nasional, yang terdiri dari negara-negara Eropa, yang sekarang ini telah memiliki 25 negara anggota. Persatuan ini didirikan atas nama tersebut di bawah Perjanjian Uni Eropa (yang lebih dikenal dengan Perjanjian Maastrich) pada 1992.

b) Kebijakan Uni Eropa

Terjadinya pergantian nama dari “Masyarakat Ekonomi Eropa” ke “Masyarakat Eropa” hingga ke “Uni Eropa” menandakan bahwa organisasi ini telah berubah dari satu kesatuan ekonomi menjadi sebuah kesatuan politik. Kecendrungan ini ditandai dengan meningkatnya jumlah kebijakan dalam Uni Eropa. Ada dua jenis kebijakan dari Uni Eropa, yaitu kebijakan internal dan kebijakan eksternal. Kebijakan internal Uni Eropa mencakup :

(1) Pengambilan keputusan yang otonom. Negara-negara anggota telah memberikan kepada Komisi Eropa kekuasaan untuk mengeluarkan keputusan-keputusan di wilayah-wilayah tertentu.

(2) Harmonisasi. Hukum negara-negara anggota diharmonisasikan melalui proses legislatif Uni Eropa, yang melibatkan Komisi Eropa, Parlemen Eropa, dan Dewan Uni Eropa.

(3) Ko-operasi. Negara-negara anggota yang bertemu sebagai Dewan Uni Eropa sepakat untuk bekerjasama dan mengkoordinasikan kebijakan-kebijakan dalam negeri mereka.

Sedangkan kebijakan eksternal dari Uni Eropa, terdiri dari : (1) Penetapan suatu tarif eksternal dan bea cukai yang sama.

(2) Pendanaan untuk program-program di negara-negara calon anggota dan negara-negara Eropa Timur lainnya.

(3) Pembentukan sebuah pasar tunggal Masyarakat Energi Eropa melalui Perjanjian Komunitas Energi Eropa Tenggara.

c) Badan-Badan Uni Eropa

Uni Eropa mempunyai empat institusi utama, yaitu : (1) Dewan Uni Eropa

(2) Parlemen Eropa (3) Pengadilan Eropa (4) Komisi Eropa

2) Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) a) Sejarah Perkembangan OPEC

OPEC adalah organisasi negara-negara pengekspor minyak. OPEC dibentuk sebagai akibat jatuhnya harga minyak pada perusahaan raksasa seperti Shell, British Petroleum, Texaco, Exxon Mobil, Socal, dan Gulf. Mereka melakukan penurunan harga minyak secara drastis sehingga mereka mampu memenuhi kebutuhan negara-negara industri besar.

Untuk mengatasi hal tersebut, negara-negara Timur Tengah berusaha merebut pasaran harga minyak internasional dengan cara mengadakan perundingan pada tanggal 11-14 September 1960 di Baghdad (Irak). Mereka sepakat mendirikan OPEC yang anggotanya terdiri dari Saudi Arabia, Iran, Irak, Kuwait dan Venezuela.

b) Tujuan OPEC

(1) Tujuan ekonomi, yaitu mempertahankan harga minyak dan menentukan harga sehingga menguntungkan negara-negara produsen.

(8)

(2) Tujuan politik, yaitu mengatur hubungan dengan perusahaan-perusahaan minyak asing atau pemerintah negara-negara konsumen.

3) North Atlantic Treaty Organization (NATO) a) Sejarah Perkembangan NATO

NATO merupakan organisasi regional yang menitik beratkan perhatian dalam bidang pertahanan negara-negara Atlantik Utara. NATO didirikan sebagai akibat meluasnya pengaruh Uni Soviet (yang tergabung dalam Pakta Warsawa).

Untuk menghambat pengaruh komunis tersebut, maka negara-negara di kawasan Atlantik Utara yaitu Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Perancis, Belgia, Luxenberg, Belanda, Italia, Norwegia, Denmark, Eslandia, dan Portugal menandatangai naskah Perjanjian Atlantik Utara pada tanggal 4 April 1949 di Brussel, Belgia.

b) Tujuan NATO

(1) Menyelesaikan persengketaan secara damai.

(2) Tidak membenarkan penggunaan kekuatan militer dalam hubungan internasional. (3) Meningkatkan kerjasama ekonomi di antara negara-negara NATO.

(4) Membela negara anggota dengan berprinsip bahwa serangan terhadap satu anggota berarti serangan terhadap seluruh anggota NATO.

4) Liga Arab

a) Sejarah Perkembangan Liga Arab

Liga Arab didirikan sebagai hasil konferensi antaranegara Arab yang diadakan di Alexandria, Mesir pada tahun 1944. Liga Arab secara resmi di bentuk pada tanggal 22 Maret 1945 di Bludon, Syria. Pada awal pendiriannya, Liga Arab merupakan persekutuan dari negara-negara Arab, yaitu Mesir, Yordania, Libanon, Arab Saudi, Syria, Yaman, Libia, Sudan, Tunisia, Maroko, dan Uni Emirat Arab.

b) Tujuan Liga Arab Tujuan Liga Arab adalah :

(1) Menjamin kemerdekaan dan mempertahankan kedaulatan anggota-anggotanya. (2) Mempererat hubungan dan persaudaraan antara anggota.

(3) Meningkatkan kerjasama dalam bidang politik, ekonomi, dan kebudayaan.

(4) Melarang penggunaan kekuatan senjata dalam penyelesaian sengketa antara anggota.

5) Organisasi Konferensi Islam (OKI) a) Sejarah Perkembangan OKI

Organisasi Konferensi Islam (OKI) atau Organization of Islamic Conference adalah organisasi antar pemerintahan negara-negara Islam. OKI didirikan pada tanggal 18 Rajab 1939 H atau tahun 1969.

OKI lahir sebagai reaksi terhadap tindakan Israel yang berusaha membakar Masjidil Aqsha pada tanggal 21 Agustus 1969. Selain itu OKI, juga dibentuk sebagai jawaban terhadap Israel yang telah menduduki wilayah negara-negara Arab dalam perang Arab-Israel tahun 1967.

Atas prakarsa Raja Hasan dari Maroko dan Raja Fadh dari Arab Saudi, dibentuklah panitia penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang terdiri dari negara Maroko, Arab saudi, Malaysia, Pakistan, Somalia, dan Nigeria.

(9)

(1) Memajukan solidaritas Islam diantara negara-negara anggota.

(2) Memperkuat kerjasama antara negara-negara anggota dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, ilmu pengetahuan.

(3) Mengupayakan seoptimal mungkin untuk menghilangkan pemisahan rasial, diskriminasi serta menghilangkan kolonialisme dalam berbagai bentuk.

(4) Mengatur usaha melindungi tempat-tempat suci, menyokong perjuangan rakyat Palestina.

(5) Membentuk suasana yang harmonis demi meningkatkan kerjasama dan pengertian diantara sesama negara anggota OKI.

(6) Memperkuat perjuangan umat Islam dalam melindungi martabat umat. 6) Gerakan Non-Blok

a) Sejarah Perkembangan Gerakan Non-Blok

Negara-negara Non-Blok adalah negara-negara yang tidak memihak pada Blok Barat maupun Blok Timur.

Gerakan Non-Blok didorong oleh semangat Dasasila bandung. Gerakan ini diprakarsai oleh lima pemimpin negara, yaitu Yosep Broz Tito (Presiden Yugoslavia), Gamal Abdul Nasser (Presiden Mesir), Soekarno (Presiden Indonesia), Jawaharal Nehru (Perdana Menteri India) dan Kwane (Presiden Ghana). Kelima pemimpin ini menjadi pelopor digelarnya KTT I Non-Blok di Beograd. KTT ini menghasilkan asas-asas gerakan Non-Blok, yaitu :

(1) Gerakan Non Blokbukan merupakan blok tersendiri dan tidak termasuk ke dalam salah satu blok yang ada.

(2) Gerakan Non-Blok merupakan wadah perjuangan negara-negara yang sedang berkembang. (3) Gerakan Non-Blok memegang teguh prinsip perjuangan melawan imperialisme, kolonialisme,

neokolonialisme, rasialisme, dan zionisme.

b) Tujuan Gerakan Non-Blok

(1) Mendukung perjuangan dekolonialisasi dan memegang teguh perjuangan melawan imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme, rasialisme, dan zionisme.

(2) Wadah perjuangan negara-negara yang sedang berkembang.

(3) Mengurangi ketegangan antara Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet.

(4) Tidak membenarkan usaha penyelesaian sengketa dengan kekerasan senjata. 7) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC)

a) Sejarah Perkembangan APEC

APEC merupakan organisasi kerjasama negara-negara di kawasan Asia Pasifik di bidang Ekonomi. Apec berdiri atas gagasan Bob Hawke (Perdana Menteri Australia). APEC berdiri pada bulan November 1989 di Canberra, Australia.

Pada tahun 1989 APEC beranggotakan 12 negara, yaitu Australia, Amerika Serikat, Jepang, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Kanada, Korea Selatan, dan Selandia Baru.

b) Tujuan APEC

(1) Mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Asia Pasifik. (2) Memperkuat sistem perdagangan multilateral yang terbuka.

(3) Memberikan fokus kerjasama di bidang ekonomi.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian regresi berganda ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu Indeks Pembangunan Manusia sebagai

Artinya, dalam kegiatan ekonomi pondok, khususnya dalam khizatullah atau pengadaan sumber pembiayaan pondok pesantren dapat memberdayakan seluruh civitas pondok

Palvelutarpeen arviointia on tehty Lapin maakunnan ja kuntien väestötasolla. Palvelutar- peen arvioinnissa on myös kartoitettu nykyisen palvelujärjestelmän tilanne, minkä yhteydes-

Dalam proses belajar mengajar guru harus dapat menjadi seorang evaluator yang baik. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan

Furthermore, the lower market share was mainly due to higher growth from other brands, which showed that domestic 4W market is growing in a positive course during 1H13

Pada pasien yang terkena bisa ular viper, setelah terjadi respon awal terhadap antibisa ular (perdarahan berkurang, koagulopati darah terhenti), tanda keracunan sistemik dapat

Adapun pendapat yang dilontarkan oleh masyarakat Kampung Kusamba dalam menilai makna politik multikulturalisme bahwa dua desa yang hidup saling berdampingan dan membentuk

(1999), indeks mitotik yang lebih dari 3 sel per lapang pandang, merupakan suatu indikator bahwa tumor tersebut adalah tumor yang ganas. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa