• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM SALURAN TRANSMISI. Disusun untuk melaporkan hasil praktikum Saluran Transmisi Semester 4. Dosen Pembimbing Hendro Darmono,B.Eng.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM SALURAN TRANSMISI. Disusun untuk melaporkan hasil praktikum Saluran Transmisi Semester 4. Dosen Pembimbing Hendro Darmono,B.Eng."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

SALURAN TRANSMISI

Disusun untuk melaporkan hasil praktikum Saluran Transmisi Semester 4

Dosen Pembimbing Hendro Darmono,B.Eng.,MT

KELOMPOK 4 – JTD 2A

Kiki Lailatul Rahmadhani (1341160013)

Muhamad Zakaria Anshori (1341160070)

Muhammad Ilham Holilur R (1341160077)

Nora Asteria (1341160028)

Oky Surya Pratama (1341160015)

Savira Shanaz Nadia (1341160038)

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL

TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2015

(2)

5 Mp1 2 3 4 U1 R = 10 9 8 7 6 Ri = 50

PERBANDINGAN TEGANGAN SALURAN KOAKSIAL DENGAN UJUNG BUKA

1 Tujuan :

1. Mengukur distribusi tegangan pada titik pengukuran 0 m, 25 m, 75 m, dan 100 m dengan frekuensi berbeda serta mengevaluasi hasil-hasil pengukuran.

2. Memahami pengaruh impedansi instrumen pada hasil yang didapatkan.

3. Membuat pengukuran bebas pentanahan dan mengenal distribusi tegangan pada trasfer /4

dan /2.

2 Diagram Rangkaian

3 Alat-alat dan Komponen yang Digunakan :

Jumlah Nama Alat Nomor Alat

1 Generator Fungsi

1 Oscilloscope Dual Trace

1 Frequency Counter*

2 Test probe, 10:1/1:1, switchable

2 Probe adapter

1 Dioda apapter

2 Saluran koaksial

1 Set kabel penghubung dan plug

1 Multimeter analog

1 Tee konector BNC*

4 Pendahuluan

Suatu kabel koaksial 100 meter terbagi masing-masing pada panjang 25 meter dan dilengkapi dengan soket, sehingga dapat dipasang dalam hubungan seri.

Dalam percobaan, kapasitansi saluran terlihat bahwa kabel tersebut mempunyai kapasitansi : Dapat dipahami bahwa soket-soket dalam pengukuran saluran mempengaruhi kapasitansi saluran tersebut. Pemantulan terjadi pada soket dan dapat dilihat pada saluran di MP6 pada saluran. Oleh karena itu, hanya 5 titik pengukuran dilakukan sepanjang saluran yang memberikan cukup informasi pada distribusi tegangan sepanjang saluran.

Kapasitansi 1 pF/cm juga menunjukkan pembebanan yang diperbolehkan oleh impedansi atau kopling pentanahan dari instrumen.

(3)

Seperti yang terlihat pada percobaan resistansi saluran, konduktor luar mempunyai

resistansi 35  dan induktansi tidak dapat diabaikan. Dari sini terdapat perbedaan tegangan

yang dihasilkan antara ujung akhir konduktor luar dan konduktor di awal saluran, yang mana makin tinggi dengan kenaikkan frekuensi.

Perbedaan tegangan ini ditampilkan dalam Oscilloscope, tetapi tidak dapat dikurangkan begitu saja, karena fasa dari kedua tegangan tidak sama lagi pada frekuensi yang lebih tinggi.

Bila frekuensi dinaikkan, tegangan pada titik pengukuran 2 sampai 5 juga naik. Jika

kenaikkan ini mengikuti fungsi sinus pada frekuensi tertentu, kemudian distribusi  /4

tercapai yakni ¼ panjang gelombang terbentuk sepanjang saluran kabel dengan minimum pada awal saluran maksimum pada ujung akhir saluran kabel.

Kondisi ini didapatkan ketika tegangan masukan saluran dipertahankan tetap dan tegangan pada ujung akhir saluran diatur ke maksimum dengan mengatur nilai frekuensi saja.Pembebanan hasil dari impedansi meter harus diingat. Hasil yang lebih baik akan didapatkan dengan instrumen bebas pentanahan (earth-free) yang dihubungkan ke titik pengukuran dan titik konduktor luar (screen) yang menyertainya.

Perlu diingat bahwa instrumen seperti itu harus tidak dihubungkan dengan sumber tegangan utama dan kapasitansinya harus sekecil mungkin dibandingkan dengan kapasitansi saluran, kalau tidak terpenuhi kapasitansi paralel tambahan dikopelkan pada tegangan jatuh salauran.

Untuk mendapatkan instrumen bebas pentanahan, multimeter (Ri = 10 M) digunakan

dengan dioda adapter.

Dengan beberapa pengukuran, pembebanan pada Generator oleh kapasitansi kabel dan pemindahan resistansi begitu besar, sehingga level keluaran 0 dB tidak dapat

dipertahankan. Level -10 dB = 244,9 mVrms.22 = 0,69 Vpp digunakan dalam pengukuran.

5 Langkah Kerja

Sebelum merangkai peralatan , semua alat harus di uji kelayakan guna

5.1 Rangkai perangkat seperti dalam diagram rangkaian, ujung saluran dibuka. Atur Generator U1 = 2 Vpp dan frekuensi diberikan dalam tabel.

Gunakan probe 10:1 pada Oscilloscope dan kalibrasi probe tersebut. Y1 (1 V/div; 10:1) ke MP1.

Y2 (1 - 2 V/div; 10:1) ke MP2 sampai MP4 berurutan. TB diatur sesuai dengan keperluan.

Ground Oscilloscope dan Generator dihubungkan ke MP10. Isi tabel tersebut

Pertahankan U1 = 2 Vpp untuk setiap kenaikkan frekuensi.

Mengapa timbul tegangan pada MP6 dibandingkan MP10 ?

5.2 Y1 ke MP1 sebesar 2 Vpp.

Y2 ke MP5.

Atur frekuensi agar MP5 mencapai maksimum. Catat frekuensinya. Distribusi gelombang apa yang terjadi ?

5.3 Y2 ke MP5 dan atur hingga maksimum, dengan Y1 selidiki titik pengukuran 2 sampai 4

dan amati MP5 pada waktu yang bersamaan. Hasilnya ?

5.4 Bila kedua hasil pengukuran dibandingkan, Metoda mana yang lebih baik ? 5.5 Pengukuran dengan instrumen bebas pentanahan.

(4)

Atur U1 = -10 dB. Lakukan pengukuran pada MP1 ke MP5 dengan ground dihubungkan ke titik menyertainya, yakni 1 dan 10, 2 dan 9, dan seterusnya.

5.6 Bagaimana tanggapan tegangan pada saluran ujung buka ? Kapan tegangan makismum terjadi ?

Pada frekuensi berapa transfer 1:1 diharapkan terjadi ? Catat nilai untuk f = 740 kHz dan f = 680 kHz.

Mengapa frekuensi turun ke 680 kHz ? 6. Hasil Percobaan Untuk 5.1 f MP1 MP2 MP3 MP4 MP5 MP6 Vpp 10 kHz 2,0 Vpp 2,16 2,20 2,24 2,32 0,28 Vpp 100 kHz 2,0 Vpp 2,12 2,24 2,28 2,32 0,28 Vpp 200 kHz 2,0 Vpp 2,44 2,84 3,08 3,20 0,32 Vpp 300 kHz 2,0 Vpp 2,68 3,6 4,2 4,56 0,48 Vpp 400 kHz 2,0 Vpp 2,24 3,76 5 6,08 0,80 Vpp 500 kHz 2,0 Vpp 1,44 2,76 3,52 3,68 1,40 Vpp Untuk 5.2

U1 = 2 Vpp, menghasilkan U5 maksimum = 6,08 Vpp pada frekuensi = 400 kHz. U5 maksimum

menghasilkan distribusi gelombang tegak yaitu tegangan maksimum muncul pada ujung akhir saluran.

Untuk 5.3

U5 memperlihatkan perubahan besar

Untuk 5.4

Metode yang lebih baik adalah metode bebas pertahanan, karena hasil yang didapat lebih akurat dan lebi lengkap.

(5)

Untuk 5.5

Pengukuran dengan bebas pentanahan.

Frekuensi MP1(dB) MP2(dB) MP3(dB) MP4(dB) MP5(dB) Amplitudo(mVpp) 10 kHz -10 -10 -10 -10 -10 380 100 kHz -10 -10 -10 -9.1 -9.1 420 200 kHz -10 -9 -8 -7.2 -7.1 560 300 kHz -10 -8 -6 -5 -4.3 870 400 kHz -10 -10 -7 -4.9 -4 1040 500 kHz -10 -15.3 -12 -18 -6.9 880 600 kHz -10 -17 -16.8 -11.2 -9 730 650 kHz -10 -12 -19 -12.7 -11 680 700 kHz -10 -16.5 -21.5 -13.9 -11 640 800 kHz -10 -15 -24 -15.5 -13 600 900 kHz -10 -13 -24.5 -16.5 -13 600 1 MHz -10 -12 -22 -17 -12.6 640 1,1 MHz -10 -10 -17.2 -17 -12 700 1,2 MHz -10 -8.5 -15 -17 -10 820 1,3 MHz -10 -8 -12.5 -17 9- 910 1,37 MHz -10 -8.5 -11.9 -18 -9.5 910 Untuk 5.6

Tegangan pada ujung buka, naik sampai frekuensi 1000 kHz atau 1MHz.

Kondisi ini menunjukkan kondisi maksimum Tegangan maksimum terjadi pada frekuensi 1MHz Tegangan minimum terjadi pada frekuensi 400 kHz

Tranfer 1:1 (/2) diharapkan terjadi pada frekuensi 1200 kHz atau 1,2 MHz.

Transfer 1:1 artinya Zin = Zout (matching)

Pengukuran (tegangan maksimum) untuk f = 900 kHz dan 680 kHz.

Frekuensi MP1 MP2 MP3 MP4 MP5

900 kHz -10 -13.5 -24.5 -16.5 -13 dB

680 kHz -10 -12 -19 -12.7 -11 dB

Transfer 1:1 terjadi pada frekuensi 900 kHz.

Alasannya karena pada frekuensi tersebut terjadi tegangan maksimum yang mana itu adalah kondisi match.Pengukuran frekuensi ini terjadi disebabkan pembebanan oleh matching instrumen di ujung saluran.

(6)

7 Analisa Data

Pada percobaan ini terlihat bahwa besarnya tegangan untuk setiap titik pengukuran tidak sama, hal ini menunjukkan bahwa resistansi dan induktansi tidak dapat diabaikan. Dari alasan ini mengapa tegangan naik turun sesuai dengan perubahan frekuensi.

8 Kesimpulan

Terhubung buka menyebabkan fasa gelombang tegangan pantul sama dengan fasa tegangan pantul sedangkan fasa gelombang arus pantul berlawanan dengan fasa gelombang arus datang. Pada saluran hubungan singkat berlau sebaliknya.

Referensi

Roddy, Dennis dan Coolen, John, Electronic Communication, 2nd edition – Hall of India

Private Limited, New Delhi, 1981.

https://faisaljamil.files.wordpress.com/2011/02/modul-praktikum-teknik-telekomunikasi-2011.pdf Pertanyaan Paska Praktikum

1. Apa yang terjadi jika ujung beban saluran tidak dibebani sama sekali? Jelaskan dengan teori saluran!

2. Apa yang dimaksud dengan gelombang pantul dan gelombang insident pada saluran dua kawat sejajar?

3. Bagaimana cara mengurangi gelombang pantul yang terjadi pada saluran? Jawaban Pertanyaan :

1. Jika saluran tidak dibebani sama sekali maka gelombang pantul akan bersuperposisi dengan gelombang yang datang dan membentuk suatu pola saling menguatkan pada satu titik dan saling melemahkan pada titik yang lain di saluran transmisi. Superposisi tersebut adalah gelombang berdiri (standing wave).

2. Gelombang pantul (reflected wave) terjadi jika impedansi beban tidak sama dengan impedansi karakteristik saluran. Dan gelombang yang ditimbulkan oleh sumber sinyal dan mengalir pada saluran transmisi disebut gelombang insiden.

3. Untuk mengurangi gelombang pantul adalah dengan menggunakan 3 cara yaitu,

Referensi

Dokumen terkait

Hasil kepuasan pelanggan yang diperoleh dari kuisioner yang disebarkan ke anggota KUD Sarono Mino Pati sebanyak 3877 dari total nilai 5500 atau sebanyak 70,49 % yang termasuk

Berbeda dengan peneliti yang melakukan penelitian analisis penerimaan pasangan suami istri mengenai konflik interpersonal menurut pernikahan Kristiani dalam film “Fireproof”...

bahwa u n t u k melaksanakan ketentuan Pasal 7 Peraturan Bupati Pacitan Nomor 32 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,

Ga berapa lama yuvi pun keluar dari kamar mandi, dan langsung duduk disebelah gw yang lagi nelpon, sambil ngelapin rambut dia pake anduk. Tadi aku yang kasih pin kamu *sambil

Dalam pewarisan harta pencaharian berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa orang tua yang meninggal akan mewarisi harta peninggalannya kepada anaknya sebagai ahli

Setakat yang dibenarkan oleh undang-undang, tidak di dalam apa-apa keadaan Penganjur atau pegawai, pekerja, wakil dan/atau ejen (termasuk, mana-mana pembekal

Berdasarkan hasil perancangan dan pengujian yang dilakukan pada sistem pakar diagnosa penyakit pada sapi potong dengan Metode FK-NN, maka dapat diambil

Penelitian ini membuktikan bahwa variabel independen (reputasi KAP, ukuran klien, persentase perubahan ROA, opini audit, merger, ekspansi, kesulitan keuangan, dan