• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INDEKS TENDENSI KONSUMEN SULAWESI BARAT"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

No. 68/11/76/Th. X, 7 November 2016

INDEKS

TENDENSI

KONSUMEN

SULAWESI

BARAT

TRIWULAN

III

TAHUN

2016

A. Penjelasan Umum

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. ITK <100 menunjukkan kondisi ekonomi konsumen mengalami penurunan dari triwulan sebelumnya; =100 menunjukkan kondisi ekonomi konsumen sama dengan triwulan sebelumnya sedangkan >100 kondisi ekonomi konsumen lebih baik dari triwulan sebelumnya.

Jumlah sampel STK di Provinsi Sulawesi Barat sebanyak 120 rumah tangga sebagai responden yang tersebar di semua kabupaten di Sulawesi Barat. Responden STK Sulawesi Barat pada triwulan III 2016 didominasi oleh rumah tangga yang berpenghasilan dua juta rupiah ke atas (70,75 persen). Dilihat dari tingkat pendidikannya, sebesar 56,60 persen rumah tangga sampel STK dikepalai oleh kepala rumah tangga yang berpendidikan paling tinggi tamat SD dan SLTP. Sementara itu kepala rumah tangga dengan tingkat pendidikan tamat SLTA dan perguruan tinggi masing-masing sebanyak 22,64 persen dan 20,76 persen.

B. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan III Tahun 2016

 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Sulawesi Barat pada triwulan III tahun 2016 sebesar 111,00, artinya

kondisi ekonomi konsumen meningkat dari triwulan sebelumnya. Membaiknya kondisi ekonomi konsumen terutama karena peningkatan konsumsi rumah tangga baik makanan maupun non makanan (nilai indeks 115,51).

 Jika dibandingkan dengan provinsi lain di Sulampua, perolehan ITK Sulawesi Barat berada pada

urutan ke-2. ITK tertinggi sebesar 112,09 di Provinsi Papua dan terendah terjadi di Provinsi Maluku Utara 100,87.

 Posisi ITK Sulawesi Barat berada di atas capaian nasional yang sebesar 108,22.

C. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan IV Tahun 2016

 Optimisme konsumen di Sulawesi Barat pada triwulan IV tahun 2016 dalam menyongsong

perekonomian diperkirakan mengalami penurunan sebesar 7,79 poin menjadi 103,21.

 Optimisme konsumen Sulawesi Barat dalam menyambut kondisi perekonomian triwulan IV tahun 2016

berada pada urutan ke-9 se Sulampua. Perkiraan tendensi konsumen tertinggi di Provinsi Sulawesi Utara (nilai indeks 111,31) dan terendah di Provinsi Maluku Utara (nilai indeks 102,23).

(2)

1.

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan III Tahun 2016

Indeks tendensi konsumen (ITK) merupakan indeks komposit persepsi rumah tangga yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen dan perilaku konsumen terhadap situasi perekonomian pada trwulan berjalan. ITK dibentuk dari beberapa variabel di antaranya adalah pendapatan rumah tangga, pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan dan tingkat konsumsi makanan dan non makanan.

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Sulawesi Barat pada triwulan III-2016 sebesar 111,00, artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat dibanding triwulan sebelumnya. Kondisi ini didorong oleh naiknya tingkat konsumsi (nilai indeks sebesar 115,51), diikuti oleh naiknya daya beli dilihat dari indeks pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi (nilai indeks sebesar 112,40). Dan kenaikan pendapatan rumah tangga meskipun tidak setinggi komponen lainnya (nilai indeks sebesar 108,37). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1

Indeks Tendensi Konsumen Triwulan II Tahun 2016 dan Triwulan III Tahun 2016 Menurut Variabel Pembentuknya

Variabel Pembentuk Trw II Tahun 2016 Trw III Tahun 2016

(1) (2) (3)

Pendapatan rumah tangga 108,49 108,37 Pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi 110,20 112,40 Tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan dan non makanan 114,29 115,51

Indeks Tendensi Konsumen 110,20 111,00

Masyarakat Sulawesi Barat pada triwulan ini meningkatkan konsumsi karena tuntutan siklus pengeluaran dimana terdapat beberapa momen yang membutuhkan pengeluaran lebih seperti Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Konsumsi rumah tangga pada triwulan ini lebih banyak digunakan untuk keperluan konsumsi pakaian, bahan makanan, dan pulsa hp. Konsumsi rumah tangga tersebut erat hubungannya dengan momen hari raya. Pendapatan rumah tangga pada triwulan ini masih meningkat menurut persepsi konsumen meskupun sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Adanya pemberian tunjangan ke-13 dan tunjangan hari raya untuk pegawai/pekerja turut mendorong peningkatan pendapatan rumah tangga pada triwulan ini. Angka inflasi Kota Mamuju lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya bahkan terjadi deflasi pada Bulan Agustus. Hal tersebut mendorong peningkatan indeks pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi menjadi sebesar 112,40 dan lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Situasi/kondisi persepsi perekonomian konsumen Sulawesi Barat tergambar pada Tabel 1.

Meningkatnya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan III-2016 tidak hanya tergambar di Sulawesi Barat. Seluruh provinsi yang ada di kawasan sulampua bahkan nasional juga mengalami peningkatan kondisi ekonomi konsumen. Terdapat 5 provinsi dari 10 provinsi di kawasan sulampua yang memiliki angka indeks di atas nasional. Provinsi yang memiliki nilai ITK triwulan III-2016 tertinggi adalah Provinsi Papua (nilai ITK sebesar 112,09). Sementara Provinsi Maluku Utara memiliki nilai ITK

(3)

Gambar 1

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan III Tahun 2016 di Kawasan Sulampua dan Nasional

1 0 3 ,4 6 1 0 4 ,5 0 1 0 7 ,0 9 1 0 9 ,2 5 1 0 7 ,8 9 1 1 1 ,0 0 1 1 0 ,8 9 1 0 0 ,8 7 1 1 0 ,1 7 1 1 2 ,0 9 96 98 100 102 104 106 108 110

Sulut Sulteng Sulsel Sultra Gorontalo Sulbar Maluku Malut Papua Barat Papua

Sulampua 107,72 Nasional 108,22

2.

Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan IV Tahun 2016

Nilai ITK Sulawesi Barat pada triwulan IV-2016 diperkirakan sebesar 103,21, artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan membaik. Tingkat optimisme konsumen diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan triwulan III-2016 (sebesar 111,00). Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan IV-2016 didorong oleh perkiraan peningkatan pendapatan rumah tangga (nilai indeks sebesar 104,52) dan rencana pembelian barang tahan lama, rekreasi, dan pesta/hajatan (nilai indeks sebesar 100,92). Perkiraan ekonomi konsumen Sulawesi Barat triwulan IV tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2

Perkiraan dan Realisasi Indeks Tendensi Konsumen Triwulan III Tahun 2016, dan Perkiraan ITK Triwulan IV Tahun 2016 menurut Variabel Pembentuknya

Variabel Pembentuk Trw III Tahun 2016 Trw IV Tahun 2016

(1) (2) (3)

Perkiraan pendapatan rumah tangga mendatang 107,95 104,52 Rencana pembelian barang-barang tahan lama (elektronik, perhiasan, perangkat

komunikasi, meubelair, peralatan rumah tangga, kendaraan bermotor, tanah, rumah),

rekreasi, dan pesta/hajatan 113,48 100,92

Perkiraan*) Indeks Tendensi Konsumen 109,96 103,21

Realisasi Indeks Tendensi Konsumen 111,00 XX

Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan IV-2016 terjadi pada seluruh provinsi di kawasan sulampua. Terdapat 6 provinsi yang memiliki nilai indeks di atas nasional. Provinsi dengan perkiraan nilai ITK triwulan IV-2016 tertinggi adalah Provinsi Sulawesi Utara (nilai ITK sebesar 111,31). Sedangkan provinsi yang memiliki perkiraan nilai ITK triwulan IV-2016 terendah adalah Provinsi Maluku Utara (nilai ITK sebesar 102,23). Perkiraan nilai ITK triwulan IV-2016 di kawasan sulampua dan nasional dapat dilihat pada Gambar 2 dan Tabel 3.

(4)

Gambar 2

Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan IV Tahun 2016 di Kawasan Sulampua dan Nasional

Tabel 3

Perkiraan Capaian ITK Provinsi se Sulawesi Triwulan IV Tahun 2016 mendatang menurut Variabel Pembentuknya

Provinsi Perkiraan Pendapatan Rumah Tangga Mendatang Barang-Barang Tahan Lama Rencana Pembelian Indeks Tendensi Perkiraan Konsumen (1) (2) (3) (4) Sulawesi Utara 112,24 109,68 111,31 Maluku 110,25 112,39 111,03 Papua 112,89 107,38 110,89 Sulawesi Tengah 109,25 110,72 109,79 Sulawesi Tenggara 112,44 100,20 107,99 Papua Barat 107,68 108,45 107,96 Sulawesi Selatan 101,88 109,21 104,54 Gorontalo 100,41 109,59 103,74 Sulawesi Barat 104,52 100,92 103,21 Maluku Utara 92,06 120,04 102,23 Sulampua 106,36 108,86 107,27 Nasional 104,25 106,81 105,18

(5)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Suntono, SE, M.Si

Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat

Telepon: (62-426) 21265

Faks: (62-426) 22103

E-mail: suntono@bps.go.id

BADAN PUSAT STATISTIK

PROVINSI SULAWESI BARAT

Referensi

Dokumen terkait

Mereka (umat) menganggap berbagai macam bentuk-bentuk simbol seni yang dilaksanakan dalam liturgi Ekaristi itu merupakan tindakan-tindakan yang betul-betul

Data yang dinilai data variabel bebas yaitu persepsi siswa tentang etos kerja guru (X) dengan menggunakan angket sebagai instrument penelitian, serta

Penelitian tentang Analisis Pendapatan Petani Padi pada Anggota Gapoktan Sumber Mulyo Desa Banjaran Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara perlu dilakukan karena tinggi

Berdasarkan m uraian tersebut penelitian tentang nilai karakter di dala m kesenian tari wayang topeng jatiduwur di desa Jatiduwur, diperlukan agar masyarakat dapat

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk penggunaan kalimat efektif, kalimat kurang efektif, dan tanda baca yang tidak tepat pada soal latihan

Globalisasi ekonomi adalah meningkatnya saling ketergantungan ekonomi antara negara-negara di dunia berkat percepatan pergerakan barang, jasa, teknologi, dan modal lintas

Hasil penelitian (Alifian &amp; Rahardjo, 2016) yang berjudul Analisis Pengaruh Job Insecurity, Kepuasan Kerja, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Keinginan Berpindah

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 70 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun