• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN

(Studi Kasus Pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya) NINUK YOSIANA

Jl. AH. Nasution KM 7 Kp. Gn. Kondang Rt. 03 Rw. 07 Kel. Mangkubumi Kec. Mangkubumi Kota Tasikmalaya (email: yosiananinuk@gmail.com)

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Jl. Siliwangi No. 24 Rt. 003 Rw. 001 Kel. Cikahuripan Kec. Tawang Kota Tasikmalaya

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Upah, Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Produktivitas Karyawan, (2) Pengaruh Upah dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja baik secara parsial dan simultan terhadap Produktivitas Karyawan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan mengunakan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dalam hal ini PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa : Pemberian upah kerja dan jaminan sosial tenaga kerja. Begitu juga produktivitas kerja karyawan juga mengalami peningkatan. Upah dan jaminan sosial tenaga kerja baik secara parsial maupun simultan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan.

Kata kunci: Upah, Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Produktivitas Karyawan

ABSTRAC

The objectives of this research were to know (1) Salary, labour social security, employees’ productivity, (2) The influence of salary and labour social security on the employees’ productivity both partially and simultaneously. The method used in this research was a descriptive method with a case study approach. The data were collected through the primary and secondary data. The primary data were the data directly obtained from the research subject, in this case PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya, while the secondary data were the data obtained from the literary study. Based on the research result, the salary and labour social security as well as the employees’ productivity had increased. Moreover, the salary and labour social security significantly influenced on the employees’ productivity either partially or simultaneously.

(2)

PENDAHULUAN

Dalam rangka menghadapi era globalisasi disaat ini dan dalam kondisi masyarakat sekarang seringkali ditemukan beberapa masalah yang menyebabkan banyak perusahaan yang mengalami kegagalan, baik yang disebabkan oleh ketidakmampuan beradaptasi dengan kemajuan teknologi maupun yang disebabkan oleh kurang baiknya hasil kerja dari sumber daya manusia yang ada pada perusahaan tersebut, pada perihal mesti diakui manusia adalah faktor penting yang turut menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Oleh karena itu, keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan sumber daya manusia yaitu orang-orang yang menyediakan tenaga, baik kreativitas dan semangat bagi perusahaan beserta memegang peranan penting dalam fungsi operasional perusahaan. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah memperoleh laba serta adanya kontinuitas kelancaran dalam menjalankan usahanya. Dalam kaitan untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan adanya tenaga kerja professional serta semangat kerja yang tinggi, untuk mencapai produksi yang ditentukan.

Peranan sumber daya manusia dalam perusahaan sangatlah penting karena sebagai penggerak utama seluruh kegiatan atau aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya, baik memperoleh keuntungan maupun untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam mempertahankan eksitensi perusahaan dimulai dari manusia itu sendiri dalam mempertahankan perusahaan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi secara maksimal. Dengan kata lain kinerja organisasi atau perusahaan sangat dipengaruhi dan bahkan tergantung pada kualitas dan kemampuan kompetitif sumber daya manusia yang dimilikinya.

Apabila upah karyawan ini diabaikan oleh perusahaan maka akan menimbulkan berbagai masalah bagi perusahaan, membuat para karyawan malas bekerja, melakukan pemogokan-pemogokan, atau mungkin melakukan usaha-usaha untuk pindah ke perusahaan lain yang lebih menjamin kesejahteraan mereka. Tetapi sebaliknya apabila perusahaan mempunyai upah dan kesejahteraan karyawan yang direncanakan dengan baik dan diterima baik oleh karyawan tersebut dianggap merupakan salah satu faktor yang dapat memotivasi mereka untuk dapat meningkatkan produktifitas kerja karyawan.

Dengan adanya hal tersebut maka produktivitas kerja karyawan bagi suatu perusahaan sangatlah penting sebagai alat pengukur keberhasilan dalam menjalankan usaha. Karena semakin tinggi produktivitas kerja karyawan dalam perusahaan, berarti laba perusahaan dan produktivitas akan meningkat. Dengan harapan agar karyawan semakin gairah dan mempunyai semangat dalam bekerja dan akhirnya dapat mempertinggi mutu pekerjaan, meningkatnya produksi dan produktivitas kerja.

Masalah produktivitas ini hampir dialami oleh semua perusahaan besar, maupun yang tergolong sedang berkembang. Untuk dapat mengembangkan produktivitas tenaga kerja pihak perusahaan dapat melakukan kebijakan berupa pemberian pelatihan pendidikan dan keterampilan serta pemberian upah yang berdasarkan UMP, menyiapkan fasilitas kerja, memberlakukan absensi dan lain sebagainya.

Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah jaminan sosial. Jaminan sosial yang diberikan oleh perusahaan akan dapat memberikan ketenangan dan perasaan aman pada para pekerjanya. Peran serta tenaga kerja dalam pembangunan nasional semakin meningkat dengan disertai berbagai tantangan dan resiko yang dihadapinya, oleh karena itu kepada tenaga kerja perlu diberikan perlindungan, pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraannya, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas nasional.

(3)

Dengan adanya jaminan sosial ini para karyawan tidak perlu merasa khawatir dan was-was apabila ada sesuatu hal yang menimpanya. Program jaminan sosial ini bertujuan untuk menanggulangi berbagai peristiwa yang menimbulkan ketidakpastian, misalnya dengan memberikan penggantian untuk berkurangnya atau hilangnya penghasilan karena sakit, tunjangan kecelakaan kerja, tunjangan hari tua, tunjangan kematian dan lain-lain.

PT. Catur Wangsa Indah adalah perusahaan yang memproduksi sabun cuci merek palem dan jeruk, baik dalam bentuk krim maupun batangan, yang merupakan perusahaan tunggal dengan memperkerjakan karyawan didalam berproduksi, dengan demikian PT. Catur Wangsa Indah sebagai produsen yang terlibat proses produksi barang memerlukan adanya karyawan-karyawan yang produktive, sehingga dapat menghasilkan barang secara maksimal.

Pada penelitian ini penulis merujuk pada penelitian terdahulu yang diantaranya dilakukan oleh :

1. Setiadi (2009), mengenai Pengaruh upah dan jaminan sosial terhadap produktivitas kerja di PT. Semarang Makmur Semarang. Hasil penelitiannya adalah Hubungan upah dan jaminan sosial dengan produktivitas kerja memiliki hubungan yang rendah dan negatif sehingga tidak signifikan pada taraf kepercayaan 95%, sehingga hubungan X1 dengan Y atau hubungan upah dan jaminan sosial dengan produktivitas adalah negatif.

2. Aba Yazid (2009), mengenai Pengaruh Gaji Dan Intensif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada CV. Indo Perkasa Computindo Situbondo. Hasil analisanya bahwa gaji dan insentif berpengaruh secara signifikan terhadap Produktivitas Kerja karyawan. Ada hal yang menarik dari penelitian ini, yaitu adanya negatif antara gaji dengan produktivitas. Atau dengan kata lain, jika gaji dinaikkan maka produktivitas kerja karyawan akan menurun. Karena jika karyawan sudah mendapatkan gaji yang lebih, akan merasa tercukupi kebutuhannya. Dan karyawan akan semakin menurun produktivitasnya. 3. Lilik Khoiriyah (2009), mengenai Pengaruh Upah Dan Tenaga Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan Pada CV. Aji Bali Jayawijaya Surakarta. Hasil analisisnya adalah Hasil uji koefisien determinasi memperoleh nilai R2 sebesar = 0,643 yang menunjukkan bahwa variabel upah dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 64,3%, sedangkan 35,7% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti, misalnya motivasi kerja, komunikasi, sarana dan prasarana, dan jenjang karir. Variabel upah memberikan sumbangan efektif 36,8%, sedangkan variabel lingkungan kerja memberikan sumbangan efektif 27,5% terhadap kinerja karyawan. Total sumbangan variabel upah dan lingkungan kerja memberikan sumbangan sebesar 64,3% terhadap kinerja karyawan. Perhitungan sumbangan efektif menunjukkan bahwa upah memberikan pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan.

4. Prastiwi Mardijani (2012), mengenai motivasi sebagai pendorong produktivitas kerja. Berdasarkan hasil penelitian motivasi dan produktivitas pada setiap perusahaan tampaknya amat tergantung kepada motivasi unsur manajemen dalam segala tingkat hierarki perusahaan yang berperan di dalamnya. Oleh karena itu, yang perlu mendapatkan sorotan adalah bentuk kepemimpinan yang dianut perusahaan yang bersangkutan.

(4)

Perbedaan Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian Penulis No Penelitian

Terdahulu

Judul Persamaan Perbedaan Simpulan Sumber

1. Setiadi (2009) Studi kasus pada PT. Semarang Makmur Semarang Pengaruh upah dan jaminan sosial terhadap produktivitas kerja Upah (X1) Jaminan Sosial (X2) Dan produktivitas kerja (Y) Tempat Penelitianny a berbeda

Hubungan upah dan

jaminan sosial dengan produktivitas kerja memiliki hubungan yang rendah dan negatif sehingga tidak signifikan pada taraf kepercayaan 95%, sehingga hubungan

X1 dengan Y atau

hubungan upah dan

jaminan sosial dengan produktivitas adalah negatif. Skripsi Akuntansi Ekonomi Universitas Diponegor o 2. Aba Yazid (2009) Studi Kasus pada CV. Indo Perkasa Computindo Situbondo. Pengaruh Gaji dan Intensif terhadap produktivitas kerja karyawan Salah satu Variablnya Sama yaitu Produktivitas Kerja (Y) Gaji (X1) Intensif (X2)

bahwa gaji dan insentif

berpengaruh secara

signifikan terhadap Produktivitas Kerja karyawan. Ada hal yang menarik dari penelitian ini, yaitu adanya negatif antara

gaji dengan

produktivitasAtau dengan kata lain, jika gaji

dinaikkan maka

produktivitas kerja karyawan akan menurun. Karena jika karyawan sudah mendapatkan gaji yang lebih, akan merasa tercukupi kebutuhannya.

Dan karyawan akan

semakin menurun produktivitasnya. Skripsi Fakultas Tarbiyah Universitas Negeri Islam Maulana Malik Ibrahim 3. Lilik Khoiriyah (2009) Studi Kasus pada CV. Aji Bali Jayawijaya Surakarta Pengaruh Upah dan Tenaga Kerja terhadap Kinerja Karyawan Upah (X1) Tenaga Kerja (X2) Kinerja Karyawan (Y) Dan tempat Penelitian

Hasil uji koefisien determinasi memperoleh nilai R2 sebesar = 0,643 yang menunjukkan Skripsi FKIP Universitas Muhamma diyah Surakarta

(5)

No Penelitian Terdahulu

Judul Persamaan Perbedaan Simpulan Sumber

Bahwa variabel upah dan

lingkungan kerja

berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 64,3%, sedangkan 35,7% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti, Variabel upah memberikan sumbangan efektif 36,8%, sedangkan variabel lingkungan kerja memberikan sumbangan efektif 27,5% terhadap kinerja karyawan. Total sumbangan variabel upah dan lingkungan kerja memberikan sumbangan sebesar 64,3% terhadap kinerja karyawan. 4. Prastiwi Mardijani (2012) motivasi sebagai pendorong produktivitas kerja Variabel Y nya sama yaitu produktivitas kerja

Motivasi (X) motivasi dan produktivitas pada setiap perusahaan

tampaknya amat

tergantung kepada motivasi unsur manajemen dalam segala tingkat hierarki perusahaan yang berperan di dalamnya. Makalah Fakultas Ilmu Administra si Universitas Pawyatan Daha

Ninuk yosiana : Pengaruh Upah Dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan di PT.

Catur Wangsa Indah , Dengan menggunakan variabel : Upah (X1), jaminan sosial (X2), dan Produktivitas kerja

karyawan (Y)

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut yang akan dituangkan dalam bentuk Skripsi dengan judul

: “PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA TERHADAP

PRODUKTIVITAS KARYAWAN DI PT. CATUR WANGSA INDAH” Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi maka tujuan diadakannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Bagaimana Upah, Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dan Produktivtas Karyawan di PT. Catur Wangsa Indah.

2. Untuk mengetahui Pengaruh Upah dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Secara Parsial Terhadap Produktivitas Karyawan di PT. Catur Wangsa Indah.

3. Untuk mengetahui Pengaruh Upah dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Secara Simultan Terhadap Produktivitas Karyawan di PT. Catur Wangsa Indah.

(6)

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan prosedur yang dilakukan dalam mengumpulkan data baik data primer maupun data sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan terdapat suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh dan menguji hipotesis penelitian.

Pengertian Metode Penelitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:2) adalah sebagai berikut:

“Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif analisis, mencatat, menganalisa dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang saat ini terjadi pada suatu objek penelitian.

Deskriptif analisis adalah metode yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang sedang terjadi, kemudian data dikumpulkan, diolah dan dianalisa kemudian dibuat kesimpulan.

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode deskriptif adalah suatu metode yang menggambarkan keadaan atau situasi perusahaan yang sesungguhnya berdasarkan fakta-fakta atau kejadian-kejadian pada perusahaan tersebut untuk kemudian diadakan suatu analisis sehingga pada akhirnya menghasilkan sebuah kesimpulan (Muhamad Nazir, 2003: 64).

Metode studi kasus atau penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. (Muhamad Nazir, 2003: 66).

Operasionalisasi Variabel

Sesuai dengan judul penelitian yaitu “Pengaruh Upah dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja terhadap Produktivitas Karyawan”, maka terdapat 3 variabel dalam penelitian ini, yaitu 2 variabel independen dan 1 variabel dependen.

Adapun variabel tersebut sebagai berikut: 1. Variabel Independen (X)

Yaitu variabel yang keberadaannya tidak dipengaruhi dan tidak tergantung pada variabel lain atau variabel berdiri sendiri.

Yang termasuk variabel independen dalam penelitian ini adalah Upah (X1), jaminan sosial (X2)

2. Variabel Dependen (Y)

Yaitu variabel yang terkait dan dipengaruhi oleh variabel independen, dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah produktivitas karyawan, yang menjadi indikatornya adalah produktivitas karyawan untuk lebih jelasnya Operasionalisasi variabel dapat dilihat pada table berikut:

(7)

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator Ukuran Skala

Upah ( Upah adalah harga yang harus dibayarkan untuk mereka yang menyelenggarakan jasa-jasa yang biasanya dibayarkan per jam, perhari, per minggu, dalam ilmu ekonomi semua jenis kompensansi untuk jasa-jasa merupakan wages (Winardi, 2001 :

501).

Jumlah tenaga kerja X jam kerja karyawan X Tarif

Rupiah Rasio

Jaminan Sosial ( )

merupakan jaminan

perlindungan yang diberikan perusahaan terhadap hilangnya penghasilan karyawan seperti dalam pemberhentian kerja, karyawan sakit, mengalami kecelakaan, tunjangan kematian dan lain sebagainya. (Setiadi, 2009)

- Jaminan Kecelakaan Kerja

- Jaminan Kematian

- Jaminan Hari Tua

- Jaminan PemeliharaanKesehatan

Rupiah Rasio

Produktivitas Tenaga Kerja (Y)

Produktivitas tenaga kerja merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). (Sedarmayanti, 2001 : 57)

Produktivitas=

Rupiah Rasio

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Data yang diperoleh atau dibutuhkan dibagi ke dalam dua bagian , yaitu : 1. Data Primer

Data Primer yaitu data utama yang berhubungan langsung di dalam proses pengujian, dimana data tersebut gunanya untuk membuktikan hipotesis yang telah diambil. Didalam memperoleh data, teknik pengumpulan data yang digunakan dengan berbagai cara yaitu : a. Observasi yaitu pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung

dilapangan atau lokasi penelitian.

b. Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara langsung menanyakan kepada pihak-pihak yang terkait mengenai data yang diperoleh dan penjelasan yang terperinci.

c. Studi dokumentasi yaitu dengan cara menggunakan penelaahan terhadap dokumen-dokumen, naskah-naskah atau laporan-laporan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan mendukung terhadap penulisan ini.

2. Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data tambahan yang diperlukan sebagai data pendukung dengan mempelajari majalah-majalah, koran-koran, buku-buku, atau hal yang berhubungan

(8)

dengan masalah yang diteliti. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan penulis melakukan penelitian dengan cara :

a. Studi Kepustakaan

Cara pengumpulan data yang dilakukan dengan pengumpulan teori-teori baik dari buku maupun sumber bacaan lainnya yang relevam dengan permasalahan yang diteliti.

b. Penelitian Lapangan

Mengadakan peninjauan langsung ke lokasi yang diteliti guna memperoleh data serta informasi dari keadaan sebenarnya dengan langsung meneliti sumber data atau objek penelitian.

Model dan Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menghubungkan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis dan jumlah hipotesis serta teknik analisis statistik yang digunakan (Sugiyono, 2006:36).

Untuk mengetahui paradigm penelitian ini, berikut digambarkan paragdima penelitian sesuai dengan judul penelitian “Pengaruh Upah Dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Di PT. Catur Wangsa Indah” .

Maka paradigma penelitiannya adalah:

Keterangan : X1 : Upah

X2 : Jaminan sosial Tenaga Kerja

Y : Produktivitas Karyawan

: Faktor lain yang tidak diteliti tetapi berpengaruh terhadap Produktivitas Karyawan

Teknik Analisis Data

Dalam penelitian yang dilakukan penulis terdapat tiga Variabel dimana diantaranya ada dua Variabel Bebas (Independent Variable) yaitu Upah (X1) dan Jaminan Sosial Tenaga

Kerja (X2) dan Variabel Terikat (Dependent Variabel) yaitu Produktivitas Karyawan.

Teknik yang digunakan dalam analisis data tersebut adalah analisis Regresi Linier Berganda, regresi linier ganda ini digunakan oleh penulis karena hal tersebut meramalkan bagaimana keadaan naik turunnya variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen

Produktivitas Karyawan (Y) Indikator: Produktivitas=

Jaminan Sosial Tenaga Kerja (X 2)

Indikator: Jaminan kecelakaan kerja, Jaminan kematian, Jaminan hari tua,

Jaminan pemeliharaan kesehatan Upah (X1)

Indikator: Jumlah tenaga kerja X jam kerja karyawan X Tarif

(9)

sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik-turunkan nilainnya).

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dalam analisis data dan rancangan hipotesis ini adalah sebagai berikut:

1. Regresi Linier Berganda

Adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui Pengaruh Upah dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja terhadap Produktivitas Karyawan PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya dengan Rumus sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2

Sumber: Sugiyono (2012:277) Keterangan :

Y = variabel tak bebas (Produktivitas Karyawan) a = konstanta

b1,b2 = koefisien arah garis X1 = variabel bebas X1(Upah)

X2 = variabel bebas X2 (Jaminan Sosial Tenaga Kerja)

Sedangkan Rumus untuk menentukan Koefisien a dan b adalah sebagai berikut:

Σy = a + b1ΣX1 + b2ΣX2 ΣX1y = aΣX1 + b1ΣX12 +b2ΣX1X2 ΣX2y = aΣX2 + b1ΣX1X2 + b2ΣX22 sumber: Sugiyono (2012 : 279) Keterangan: X1 = Upah

X2 = Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Y = Produktivitas Karyawan

a = Nilai Y jika X = 0 (harga Konstan) b = Koefisien Regresi

2. Analisis Korelasi Ganda

Adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui Pengaruh Upah dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja terhadap Produktivitas Karyawan PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya dengan Rumus sebagai berikut:

a) Koefisien korelasi secara simultan

Koefisien korelasi simultan antar X1 dan X2 terhadap Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

a) Korelasi parsial

Koefisien korelasi parsial antara X1 terhadap Y, bila X2 dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

b) Korelasi parsial

Koefisien korelasi parsial antara X2 terhadap Y, apabila X1 dianggap konstan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1

1

2

x x x x yx yx yc yc yc x yx

r

r

r

r

r

r

r

R

) 1 )( 1 ( 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 x x yx x x yc yx x yx r r r r r R

(10)

Besarnya koefisien korelasi adalah -1 ≤ r ≤ 1 :

b. Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif. c. Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif. Interprestasi dari nilai koefisien korelasi:

a. Kalau r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan (jika X naik maka Y turun atau sebaliknya).

b. Kalau r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y dan hubungannya searah.

Sedangkan harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nilai r sebagai berikut:

Untuk menginterpretasikan kriteria nilai koefisien korelasi maka digunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat (Sugiyono, 2007 : 183) 3. Uji Signifikasi

Untuk menguji signifikasi dilakukan dua pengujian yaitu: Secara Simultan menggunakan uji F

Secara Parsial menggunakan uji t 4. Koefisiensi Determinasi

Analisis koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur prosentase pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Besarnya pengaruh variabel independen dapat diketahui dengan cara melihat besarnya koefisien determinasi (R Square). Besarnya koefisien determinasi adalah antara 0 sampai denga 1, semakin besar determinasi suatu persamaan regresi maka semakin besar pula pengruh variabel independen terhadap variabel dependen. (Imam, 2011 : 90)

5. Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian seperti tahapan diatas maka akan dilakukan analisis secara kuantitatif. Dari hasil analisis tersebut akan ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang ditetapkan dapat diterima atau ditolak.

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menjelaskan suatu permasalahan dalam penelitian dan solusi secara tepat serta rasional, untuk menyatakan variabel yang akan diuji. Selain itu, pengujian hipotesis juga dilakukan untuk mengetahui metode serta analisis yang digunakan dalam pengujian data dan untuk membuat suatu kesimpulan yang tepat dalam suatu penelitian yang dikerjakan.

)

1

)(

1

(

2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 x x yx x x yc yx x yx

r

r

r

r

r

R

(11)

Secara Parsial Ho1 : ρ1 = 0 Ha1 : ρ1 ≠ 0 Ho2 : ρ2 = 0 Ha2 : ρ2 ≠ 0 Secara Simultan Ho3 : ρ3 = 0 Ha3 : ρ3 ≠ 0

: Upah secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Produktivitas karyawan.

: Upah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan.

: Jaminan Sosial Tenaga Kerja secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Produktivitas Karyawan.

: Jaminan Sosial Tenaga Kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Karyawan.

: Upah dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap Produktivitas Karyawan.

: Upah dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Karyawan.

Pengujian Untuk Setiap Koefisien Regresi Baik Secara Parsial Maupun Simultan Sebagai Berikut:

a. Pengujian Secara Parsial

Untuk menguji koefisien regresi secara individual, rumus menurut Sudjana (2005 : 388) adalah sebagai berikut:

Keterangan :

t = Hasil dengan student method rp = Koefisien korelasi

n = Ukuran sampel

Statistik uji di atas mengikuti distribusi dengan derajat bebas n – 2. Dengan kriteria uji hipotesis sebagai berikut:

t hitung > t table, dengan α = 5 % maka tolak Ho atau terima Ha.

-t ≤ t hitung ≤ t , dengan α = 5 % maka terima Ho atau tolak Ha. b. Pengujian Secara Simultan (Keseluruhan)

Hipotesis pada pengujian secara simultan ini adalah : Ho : β1 = β2 = 0

H1 : sekurang-kurangnya terdapat sebuah β ≠ 0

Rumus pengujian pada koefisien regresi secara keseluruhan (simultan) sebagaimana yang diungkapkan Gujarati (2004 : 258) adalah sebagai berikut:

2 p 1 2 -n r t p r

(12)

Untuk satu variabel bebas nilai R2 sama dengan r2. Statistik uji di atas mengikuti distribusi F dengan derajat bebas db1 = k dan db2 = n – K-1, dengan K adalah banyaknya parameter. Adapun kriteria uji hipotesisnya adalah:

F hitung > F tabel, dengan α = 5 % maka tolak Ho F hitung ≤ F tabel, dengan α = 5 % maka terima Ho

PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Pemberian Upah, Pemberian Jaminan Sosial, dan Produktivitas Karyawan pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya

Pemberian Upah di PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya

Produktivitas Karyawan pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya merupakan salah satu tenaga kerja yang sangat menentukan, karena tenaga kerja merupakan kunci bagi perusahaan untuk mendistribusikan produk-produk PT. Catur Wangsa Indah ke tangan konsumen. Dalam pelaksanaannya pemberian upah diberikan setiap minggu, dengan harapan para tenaga kerja tetap mau bekerja dengan semangat dan dapat meningkatkan produktivitas mereka.

Untuk mengetahui pemberian upah yang dikeluarkan PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya untuk para karyawan dilakukan selama delapan tahun yaitu dari tahun 2006 - tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut:

Jumlah Upah Karyawan Pertahun PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya

Tahun 2006 – 2013

No Tahun Jumlah Upah Karyawan (Rp) Perubahan (%)

1 2006 2.455.800.000 - 2 2007 2.518.920.000 2.57 3 2008 2.699.915.000 7.19 4 2009 2.795.013.000 3.52 5 2010 2.898.928.000 3.72 6 2011 2.920.600.000 0.75 7 2012 3.010.000.000 3.06 8 2013 4.642.000.000 54.22

Sumber : PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya (data diolah)

Dari Tabel 4.1 diatas menunjukan bahwa tingkat pemberian upah dari tahun ke tahun mengalami perubahan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam uraian dibawah ini:

1) Pada tahun 2006 pemberian upah oleh PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya sebesar Rp. 2.455.800.000

2) Pada tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar 2,57% dari pemberian upah sebesar Rp. 2.455.800.000 menjadi Rp. 2.518.920.000.

3) Pada Tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 7,19% dari pemberian upah sebesar Rp. 2.518.920.000 menjadi Rp. 2.699.915.000.

4) Pada Tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 3,52% dari pemberian upah sebesar Rp. 2.699.915.000 menjadi Rp. 2.795.013.000.

(13)

5) Pada Tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 3,72% dari pemberian upah sebesar Rp. 2.795.013.000 menjadi Rp. 2.898.928.000.

6) Pada Tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 0,75% dari pemberian upah sebesar Rp. 2.898.928.000 menjadi Rp. 2.920.600.000.

7) Pada Tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 3,06% dari pemberian upah sebesar Rp. 2.920.600.000 menjadi Rp. 3.010.000.000.

8) Pada Tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 54,22% dari pemberian upah sebesar Rp. 3.010.000.000 menjadi Rp. 4.642.000.000,00.

Pemberian Jaminan Sosial di PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya

Jaminan Sosial dapat diartikan sebagai perlindungan yang diberikan oleh masyarakat bagi anggota-anggotanya untuk risiko-risiko atau peristiwa-peristiwa tertentu dengan tujuan, sejauh mungkin untuk menghindari terjadinya peristiwa-peristiwa tersebut yang dapat mengakibatkan hilangnya atau turunnya sebagian besar penghasilan, dan untuk memberikan pelayanan medis dan atau jaminan keuangan terhadap konsekuensi ekonomi dari terjadinya peristiwa tersebut, serta jaminan untuk tunjangan keluarga dan anak.

Untuk mengetahui pemberian jaminan sosial yang dikeluarkan PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya untuk para karyawan selama delapan tahun yaitu dari tahun 2006 - tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Pemberian Jaminan Sosial PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya

Tahun 2006-2013

No Tahun Pemberian Jaminan Sosial (Rp) Perubahan (%)

1 2006 105.577.899 - 2 2007 108.669.950 2.93 3 2008 109.297.600 0.58 4 2009 113.370.240 3.73 5 2010 113.867.840 0.44 6 2011 116.297.600 2.13 7 2012 137.280.000 18.04 8 2013 146.000.000 6.35

Sumber : PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya (data diolah)

Dari Tabel 4.2 diatas menunjukan bahwa tingkat pemberian jaminan sosial dari tahun ke tahun mengalami perubahan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam uraian dibawah ini: 1) Pada tahun 2006 pemberian jaminan sosial oleh PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya

sebesar Rp.105.577.899.

2) Pada tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar 2,93% dari pemberian jaminan sosial sebesar Rp.105.577.899 menjadi Rp.108.669.950.

3) Pada Tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 0,58% dari pemberian jaminan sosial sebesar Rp.108.669.950 menjadi Rp. 109.297.600.

4) Pada Tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 3,73% dari pemberian jaminan sosial sebesar Rp. 109.297.600 menjadi Rp. 113.370.240.

5) Pada Tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 0,44% dari pemberian jaminan sosial sebesar Rp. 113.370.240 menjadi Rp. 113.867.840.

(14)

6) Pada Tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 2,13% dari pemberian jaminan sosial sebesar Rp. 113.867.840 menjadi Rp. 116.297.600.

7) Pada Tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 18,04% dari pemberian jaminan sosial sebesar Rp. 116.297.600 menjadi Rp. 137.280.000.

8) Pada Tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 6,35% dari pemberian jaminan sosial sebesar Rp. 137.280.000 menjadi Rp. 146.000.000.

Produktivitas Karyawan di PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya

Pada dasarnya setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang maksimal dan dapat memperluas usahanya. Untuk dapat mencapainya tergantung dari ukuran keberhasilan manajemen dalam melaksanakan strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen dalam mencapai tingkat laba yang diinginkan adalah dengan peningkatan produktivitas.

Salah satu kebijakan yang ditetapkan oleh manajemen PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya yaitu dengan memberikan upah dan jaminan sosial tenaga kerja dengan harapan akan dapat memberikan keuntungan yang berupa kenaikan tingkat produktivitas tenaga kerja.

Produktivitas tenaga kerja merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Produktivitas tenaga kerja dapat dinyatakan sebagai berikut:

Produktivitas=

(Gasperesz 2000 : 18) Adapun data mengenai tingkat produktivitas tenaga kerja di PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya selama delapan tahun yaitu dari tahun 2006-2013 dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:

Produktivitas Karyawan

PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya Tahun 2006-2013 No Tahun Jumlah Karyawan per Tahun Total Jam Kerja per Tahun (dalam jam) Hasil Produksi (Rp) Produktivitas Karyawan (rupiah per jam) Perubahan (%) 1 2006 476 1285200 2.592.626.130 4.23 - 2 2007 478 1290600 2.689.346.675 4.35 2.86 3 2008 480 1296000 2.701.098.500 4.34 -0.40 4 2009 483 1304100 2.728.760.120 4.33 -0.23 5 2010 493 1331100 2.806.298.500 4.27 -1.29 6 2011 500 1350000 2.855.789.078 4.23 -1.07 7 2012 559 1509300 3.248.458.069 3.85 -8.99 8 2013 571 1541700 3.561.825.173 4.04 5.09

(15)

Dari Tabel 4.3 diatas menunjukan bahwa besarnya produktivitas setiap tahunnya mengalami perubahan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam uraian dibawah ini:

1) Pada tahun 2006 produktivitas karyawan oleh PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya sebesar Rp. 4.238 per jam.

2) Pada tahun 2007 besarnya produktivitas karyawan PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya adalah Rp. 4.359 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 2,86%.

3) Pada Tahun 2008 besarnya produktivitas karyawan PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya adalah Rp. 4.342 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 0,40%.

4) Pada Tahun 2009 besarnya produktivitas karyawan PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya adalah Rp. 4.332 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 0,23%.

5) Pada Tahun 2010 besarnya produktivitas karyawan PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya adalah Rp. 4.276 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 1,29%.

6) Pada Tahun 2011 besarnya produktivitas karyawan PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya adalah Rp. 4.231 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 1,07%.

7) Pada Tahun 2012 besarnya produktivitas karyawan PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya adalah Rp. 3.850 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 8,99%.

8) Pada Tahun 2013 besarnya produktivitas karyawan PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya adalah Rp. 4.046 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 5,09%.

Pemberian Upah pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui pemberian upah PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan usaha para tenaga kerja dalam peningkatan jumlah produksi semakin meningkat, sehingga target penjualan tercapai dan mendapat upah sesuai jumlah produksi. Kenaikan persentasi upah dari tahun 2006-2007 adalah sebesar 2,57%. Lalu pada tahun 2007-2008 mengalami kenaikan lagi sebesar 7,19%. Pada tahun 2008-2009 mengalami peningkatan bonus sebesar 3,52%. Upah pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya terjadi pada tahun 2009-2010 sebesar 3,72%, tahun 2010-2011 persentasi peningkatan upah meningkat sebesar yaitu 0,75%. Lalu pada tahun 2011-2012 mengalami peningkatan persentasi upah adalah sebesar 3,06%. Untuk tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 54,22%. Peningkatan yang sangat pesat ini dipengaruhi penambahan pesanan dari pelanggan, yang disertai dengan penambahan jumlah karyawan.

Pemberian Jaminan Sosial pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui pemberian Jaminan Sosial PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan kebijakan perusahaan dan sesuai dengan situasi atau kondisi perusahaan, sehingga dengan meningkatnya jaminan sosial memberikan ketenangan kerja juga mempunyai dampak positif terhadap usaha-usaha peningkatan disiplin. Kenaikan persentasi jaminan sosial dari tahun 2006-2007 adalah sebesar 2,93%. Pemberian jaminan sosial pada tahun 2007-2008 mengalami peningkatan sebesar 0,58%, dikarenakan jaminan sosaial ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan ketenangan bagi para karyawan bekerja sehingga produktivitas karyawan akan meningkat. Lalu pada tahun 2008-2009 jaminan sosial mengalami peningkatan sebesar 3,73%. Tahun 2009-2010 jaminan sosial mengalami peningkatan juga sebesar 0,44%. Pada tahun 2010-2011 pemberian jaminan sosial di PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya mengalami peningkatan sebesar 2,13%, karena dengan cara meningkatnya jaminan sosial akan menjadikan lebih baik bagi tenaga kerja dan keluarganya.

(16)

Jaminan sosial pada tahun 2011-2012 mengalami peningkatan sebesar 18,04%. Pada tahun 2013 pemberian jaminan sosial meningkat sebesar 6,35%.

Terjadinya peningkatan pemberian jaminan sosial disebabkan karena jumlah tenaga kerja setiap tahun mengalami peningkatan, sehingga akan berdampak terhadap peningkatan pemberian jaminan sosial. Semakin bertambah jumlah karyawan maka akan semkin meningkat pemberian jaminan sosial.

Produktivitas Karyawan pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya

Berdasarkan tabel 4.3 hasil yang diperoleh produktivitas karyawan PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi (penurunan dan peningkatan). Pada tahun 2007 peningkatan produktivitas karyawan sebesar 2,86%, tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 0,40%, tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 0,23%, tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 1,29%, tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 1,07%. Pada tahun 2012 produktivitas karyawan mengalami penurunan yaitu 8,99%. Itu dikarenakan ditambahnya jumlah target produksi dan penambahan mesin baru, dan pada tahun 2013 produktivitas karyawan meningkat sebesar 5,09%.

Pengaruh Pemberian Upah Secara Parsial Terhadap Produktivitas Karyawan pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya

Pemberian upah karyawan pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya berdasarkan pada jumlah tenaga kerja dikali jam kerja karyawan dikali tarif. Pengaruh pemberian upah terhadap produktivitas karyawan berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan komputer diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,811 yang berarti bahwa pemberian upah mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan produktivitas karyawan, sehingga setiap peningkatan produktivitas kerja karyawan selalu diikuti oleh peningkatan upah kerja karyawan.

Dari hasil koefisien regresi pemberian upah (X1) sebesar (0,800) dalam hal ini berarti setiap peningkatan upah kerja karyawan (X1) sebesar Rp. 1,- dan pemberian jaminan sosial (X2) tetap, mengakibatkan peningkatan produktivitas kerja karyawan sebesar Rp.0,800.

Dengan tingkat keyakinan 95% (α = 5%). Df = 8-2 = 6 maka didapat t tabel sebesar 2,447 dan berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh t hitung 3,098 sehingga t hitung> t tabel.

Dari hasil di atas menunjukan tolak Ho dan terima Ha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pemberian upah terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya.

Adanya pengaruh antara pemberian upah terhadap produktivitas kerja karyawan disebabkan karena dengan semakin tinggi upah yang diberikan maka akan berdampak terhadap produktivitas kerja karyawan. Hal ini sejalan dengan pendapat Setiadi (2009) dalam Tambunan (2012) yang menyatakan bahwa besar kecilnya upah yang diberikan perusahaan kepada para pekerjanya akan mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat produktivitas kerja karyawan. Saat seorang pekerja merasa nyaman dengan upah yang diterima maka produktivitasnya dalam bekerja diharapkan akan meningkat. Upah yang nyaman dalam hal ini dapat diartikan upah yang wajar, yakni dapat memungkinkan pekerja untuk memenuhi kebutuhannya secara manuawi. Sehingga ketika tingkat penghasilan cukup, akan menimbulkan konsentrasi kerja dan mengarahkan kemampuan yang dimiliki untuk meningkatkan produktitivitas (Damanyanti, 2011). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Aba Yazid (2009) yang menyatakan bahwa gaji dan insentif berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada CV. Indo Perkasa Computindo Situbondo.

(17)

Pengaruh Jaminan Sosial Tenaga Kerja Secara Parsial Terhadap Produktivitas Karyawan pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya

Pemberian jaminan sosial tenga kerja pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya berdasarkan pada jaminan kecelakaan, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan jaminan pemeliharaan kesehatan. Pengaruh jaminan sosial tenaga kerja terhadap produktivitas karyawan berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan komputer diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,929 yang berarti bahwa jaminan sosial mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan produktivitas karyawan, sehingga setiap peningkatan produktivitas kerja karyawan selalu diikuti oleh peningkatan jaminan sosial tenaga kerja.

Dari hasil koefisien regresi jaminan sosial tenga kerja (X2) sebesar (0,929) dalam hal ini berarti setiap peningkatan pemberian jaminan sosial tenaga kerja (X2) sebesar Rp. 1,- dan pemberian upah karyawan (X1) tetap, mengakibatkan peningkatan produktivitas kerja karyawan sebesar Rp.2,417.

Dengan tingkat keyakinan 95% (α = 5%). Df = 8-2 = 6 maka didapat t tabel sebesar 2,447 dan berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh t hitung 5,597 sehingga t hitung> t tabel.

Dari hasil di atas menunjukan tolak Ho dan terima Ha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pemberian jaminan sosial tenaga kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya.

Adanya pengaruh antara pemberian jaminan sosial tenaga kerja terhadap produktivitas kerja karyawan disebabkan karena dengan adanya jaminan sosial tenaga kerja keselamatan dan kenyataman karyawan terjamin, sehingga akan menumbuhkan produktivitas kerja karyawan. Hal ini sejalan dengan pendapat Chodijah (2006) yang menyatakan bahwa dengan adanya jaminan sosial ini para karyawan tidak perlu merasa khawatir dan was-was apabila ada sesuatu hal yang menimpanya. Program jaminan sosial ini bertujuan untuk menanggulangi berbagai peristiwa yang menimbulkan ketidakpastian, misalnya dengan memberikan penggantian untuk berkurangnya atau hilangnya penghasilan karena sakit, tunjangan kecelakaan kerja, tunjangan hari tua, tunjangan kematian dan lain-lain. Hubungan antara Jaminan Sosial dengan Produktivitas karyawan adalah dengan Adanya pemberian jaminan sosial bagi tenaga kerja akan membuat pekerja merasa aman dan nyaman dalam melakukan pekerjaan, sehingga tenaga kerja dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik (Chodijah, 2006).

Pengaruh Upah dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Secara Simultan Terhadap Produktivitas Karyawan pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya

Untuk menghitung pengaruh pemberian upah dan jaminan sosial tenaga kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya menggunakan analisis data yang meliputi analisis regresi berganda, analisis korelasi ganda, dan koefisien determinasi.

a. Analisis Regresi Ganda

Analisis regresi ganda yang digunakan untuk menganalisis pengaruh pemberian upah dan jaminan sosial tenaga kerja terhadap produktivitas kerja karyawan diperoleh persamaan :

Y = 31,676 + 0,800 - 2,417X2

Berdasarkan persamaan regresi diatas, diketahui bahwa nilai konstanta (a) sebesar 31,676 nilai tersebut menunjukan tingkat produktivitas kerja karyawan yang dicapai yaitu sebesar 31,676 pada saat pemberian upah dan jaminan sosial tenaga kerja bernilai (0). Adapun nilai (X1) sebesar 0,800, nilai tersebut menunjukan setiap peningkatan pemberian

upah sebesar Rp. 1 akan berakibat perubahan 0,800 pada produktivitas kerja karyawan yang dicapai, dengan asumsi variabel lain diabaikan. Dan nilai (X2) sebesar -2,417, nilai tersebut

(18)

menunjukkan setiap perubahan jaminan sosial tenaga kerja sebesar Rp. 1 akan berakibat perubahan -2,417 pada peningkatan produktivitas kerja karyawan yang dicapai. Artinya persamaan regresi ini dapat digunakan untuk memprediksi bagaimana produktivitas kerja karyawan akan terjadi apabila pemberian upah dan jaminan sosial tenaga kerja telah ditentukan.

b. Analisis Korelasi Ganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui derajat asosiasi atau derajat keeratan antara variabel independen dan variabel dependen yang diteliti. Berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh nilai r sebesar 0,949 nilai tersebut dapat diinterpretasikan bahwa pemberian upah dan jaminan sosial tenaga kerja terhadap produktivitas kerja karyawan mempunyai hubungan signifikan dengan derajat keeratan termasuk kategori sangat kuat karena berada diantara 0,80 – 1,00, hal ini berarti jika pemberian upah dan jaminan sosial tenaga kerja naik, maka produktivitas tenaga kerja karyawan akan mengalami peningkatan, demikian pula sebaliknya jika pemberian upah dan jaminan sosial tenaga kerja menurun, maka produktivitas tenaga kerja karyawan akan mengalami penurunan.

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X1 dan X2 (pemberian upah dan jaminan sosial tenaga kerja) terhadap variabel Y (produktivitas tenaga kerja karyawan). Setelah diolah dengan SPSS diperoleh nilai R square 0,901 atau 90,1%. nilai tersebut menunjukan bahwa pemberian upah dan jaminan sosial tenaga kerja berpengaruh signifikan sebesar 90,1%. sedangkan sisanya sebesar 9,9% merupakan pengaruh dari faktor lain diantaranya yaitu motivasi, disiplin, dan etika kerja.

Berdasarkan perhitungan SPSS dengan keyakinan 95%, dk pembilang = 2, dk penyebut 8-2-1 = 5 diperoleh F tabel = 5,79 dan F hitung = 22,784 sehingga F hitung > F Tabel, tolak Ho terima Ha. Hal ini memberikan arti bahwa pemberian upah dan jaminan sosial tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya.

Adanya pengaruh antara pemberian upah dengan jaminan sosial tenaga kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya disebabkan karena semakin tinggi upah kerja dan jaminan sosial tenaga kerja yang diberikan kepada karyawan akan semakin meningkat produktivitas kerja karyawan. Hal ini sejalan dengan pendapat Setiadi (2009) dalam Tambunan (2012) yang menyatakan bahwa besar kecilnya upah yang diberikan perusahaan kepada para pekerjanya akan mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat produktivitas kerja karyawan. Dengan penetapan upah yang sesuai serta didukung dengan jaminan sosial yang baik merupakan dorongan penting bagi pekerja untuk dapat meningkatkan produktivitasnya.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pemberian upah kerja pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya tiap tahunnya mengalami peningkatan. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2013, sedangkan peningkatan terendah terjadi pada tahun 2011. Begitu juga pemberian jaminan sosial tenaga kerja tiap tahunnya mengalami peningkatan, peningkatan terbesar terjadi pada

(19)

tahun 2012 dan peningkatan terendah terjadi pada tahun 2010. Produktivitas kerja karyawan juga mengalami peningkatan, peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2012, sedangkan peningkatan terendah terjadi pada tahun 2008.

2. Pemberian upah karyawan dan jaminan sosial tenaga kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja tenaga kerja pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya.

3. Pemberian upah karyawan dan jaminan sosial tenaga kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja tenaga kerja pada PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya.

Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan diatas, penulis mencoba memberikan saranyang diharapkan dapat bermanfaat bagi PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya yang diteliti, dan bagi peneliti selanjutnya tentang masalah yang diteliti. Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagi PT. Catur Wangsa Indah Tasikmalaya

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian upah, jaminan sosial tenaga kerja dan produktivitas kerja karyawan sudah baik, sehingga pihak perusahaan perlu lebih memberikan motivasi baik dalam bentuk materi maupun inmateri kepada setiap karyawan, sehingga semangat kerja karyawan dapat terus meningkat.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian menunjukan bahwa upah dan jaminan sosial tenaga kerja berpengaruh terhadap produktivitas karyawan. Maka untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk lebih mengembangkan penelitian yang telah ada baik dengan menggunakan variabel yang sama dengan objek yang berbeda atau dengan menambahkan variabel yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Cholid Barbuko dan H. Abu Achmadi. 2005. Metodologi Penelitian, Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Edwin B. Flippo. 2006. Manajemen Personalia, Jakarta. Penerbit : Erlangga. F.X.Djumialdji. 2005. Perjanjian Kerja, Jakarta : Sinar Grafika.

Gasperesz Vincent, 2000. Manajemen Produktivitas Total: Strategi Peningkatan Produktivitas Bisnis Global. Jakarta: Gramedia

Gie, Liang The. 2007. Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty. Iman Soepomo. 2003. Pengantar Hukum Perburuhan, Jakarta : Djambatan.

Muchdarsyah Sinungan. 2005. Produktivitas Apa dan Bagaimana, Edisi kedua, Jakarta: Bumi Aksara.

Muhamad Nazir. 2003. Metode Penelitian. Cetakan Keempat. Jakarta: Ghalia Indonesia. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat & Rekayasa, Edisi 3. Jakarta:

Salemba Empat.

2001. Akuntansi Manajemen, Edisi 3, Jakarta : Salemba Empat.

Poerwadarminta. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.

Sedarmayanti. 2009. Sumber daya manusia dan Produktivitas kerja, Bandung : CV. Mandar Maju.

Riyanto, J. 2008. Produktivitas dan Tenaga Kerja, Jakarta : SIUP.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatuf Dan R&D, Bandung : Alfabeta. Buchari Alma. 2013. Pengantar Bisnis, Bandung : CV Alfabeta.

(20)

Veithzal rivai. 2004. Manajemen sumber daya manusia untuk perusahaan : dari teori ke praktik, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Zaeni Asyhadie. 2007. Hukum Kerja, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

PERATURAN PERUNDANGAN

Undang-Undang No : 3 Tahun 1992 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

Undang-Undang No : 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

Undang-Undang No : 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. PP No. 8 tahun 1981 tentang perlindungan upah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2007 tentang Perubahan kelima atas Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

LAIN-LAIN

http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2290372-pengertian-upah-dan-gaji/#ixzz1v2d0b390

Referensi

Dokumen terkait

dan Warnijati, S., 1972, “ Hidrolisis Minyak Kelapa dengan Katalisator Asam Sulfat ”, Forum Teknik 2, Yogayakarta.. Biro Pu sat Statistik, 2008, “ Statistik Kelapa Sa wit

Penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juni hingga Oktober 2013 ini, bertujuan untuk mendapatkan silikon dioksida dan silikon dari sekam padi dengan kemurnian

Karakteristik I-V pada fotodiode p-Si / n-LiTaO 3 :Nb diukur dengan menggunakan alat Keithley I-V meter.. dalam keadaan tanpa penyinaran dan dengan penyinaran untuk menentukan

Syukur penuh kasih penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang senantiasa memberikan segala nikmat-Nya sehingga laporan dengan judul Sistem Proteksi Kebakaran Sebagai

a) Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis di bidang Hukum Perusahaan. b) Untuk memperluas wacana pemikiran dan pengetahuan penulis dalam hukum perdata dan hukum

Persaingan yang kompetitif dalam industri kontruksi menuntut setiap industri mengembangkan strategi pemasaran yang berfokus pada konsumen dalam mencapai tujuan

Interval panen lebih dari 9 hari di Divisi III Kebun Pinang Sebatang disebabkan oleh produksi buah yang tinggi, kondisi cuaca yang tidak mendukung pada waktu pelaksanaan

Sebelas Maret yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis.. Keluarga penulis yang telah memberi motivasi dan semangat