I. VISI MISI PRINSIP KELUARGA ALLAH A. VISI:
“LOVE GOD, LOVE PEOPLE, WITH PASSION”
Markus 12:3-‐31 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia 5 seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.
B. MISI: 1. M1: MENYELAMATKAN 2. M2: MENGGABUNGKAN 3. M3: MEMURIDKAN 4. M4: MENGUTUS
SAMPAI KERAJAAN ALLAH DITEGAKKAN DI BUMI SEPERTI DI SORGA
C. PRINSIP:
1. PRINSIP 1: MENOMORSATUKAN TUHAN DALAM SEGALA HAL
2. PRINSIP 2: MEMPERCAYAI ALKITAB ADALAH FIRMAN TUHAN DAN DASAR KEBENARAN 3. PRINSIP 3: MELAYANI DENGAN PIMPINAN DAN KUASA ROH KUDUS
4. PRINSIP 4: MENJADI DAN MEMPERSEMBAHKAN YANG TERBAIK BAGI TUHAN 5. PRINSIP 5: STRUKTUR DALAM GEREJA TUHAN ADALAH TEOKRASI
6. PRINSIP 6: MEMBANGUN GEREJA SEL GLOBAL TANPA BATAS 7. PRINSIP 7: MENJAGA KESEIMBANGAN
8. PRINSIP 8: MEMBANGUN HUBUNGAN KEKELUARGAAN
9. PRINSIP 9: MELAYANI DENGAN KARAKTER ILAHI DAN ROH YANG MENYALA-‐NYALA 10. PRINSIP 10: SETIAP JEMAAT ADALAH PEKERJA KRISTUS
11. PRINSIP 11: FOKUS PADA HASIL, BUKAN KEGIATAN ATAU POSISI
12. PRINSIP 12: KELUARGA ALLAH ADALAH SATU GEREJA DENGAN BANYAK TEMPAT IBADAH
II. PENJELASAN A. VISI
“LOVE GOD, LOVE PEOPLE, WITH PASSION”
Markus 12:3-‐31 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia 5 seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.
MENGAPA MENGASIHI TUHAN HARUS MENJADI VISI KITA YANG UTAMA?
1. KARENA MEMANG TUHAN ADALAH YANG UTAMA DAN YANG PERTAMA LEBIH DARI SEGALANYA.
n Kolose 1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
n Matius 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
2. KARENA ALLAH TERLEBIH DAHULU MENGASIHI KITA!
n 1 Yoh 4:19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
VISI MENENTUKAN SEGALANYA. Kalau visi utama kita bukan mengasihi Tuhan dan hanya sekedar mengejar kesuksesan saja, maka saat kita sukses kita bisa kehilangan perkenanan Tuhan.
Ada 3 TAHAP HIDUP DALAM KASIH TUHAN
1. MENGERTI: Kita harus mengerti betapa luarbiasanya kasih Tuhan bagi kita. Kita harus mengerti bahwa Tuhan sudah mati bagi kita supaya kita tidak binasa tapi bisa memperoleh hidup kekal, mengerti bahwa Yesus rela lakukan segalanya (termasuk menyerahkan tubuh dan darahNya) untuk menyelamatkan, menyembuhkan, memulihkan, dan memberkati kita; mengerti bahwa Tuhan punya rencana yang luarbiasa besar dan indah bagi kita, mengerti bahwa Dia selalu setia dan tidak pernah meninggalkan kita.
2. MENGALAMI: Tidak cukup hanya mengerti, kita perlu mengalami kasih karunia yang sudah Tuhan sediakan itu. Kita perlu percaya, kita perlu menerima Yesus, kita perlu mengalami kepenuhan Roh Kudus, kita perlu mulai belajar berjalan bersama Tuhan, kita perlu membuka hati dan mengijinkan kasihNya memenuhi hati kita, kita perlu masuk dan tenggelam dalam indahnya hadirat Tuhan, kita perlu mengenal betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus. Sehingga bukan lagi dari kata orang, tapi kita sendiri mengalami kasih Tuhan itu.
3. MEMBALAS: Setelah itu kita harus belajar untuk membalas kasih Tuhan yang luarbiasa yang sudah diberikan kepada kita. Kalau kita sudah mengalami kasih Tuhan sampai meluap, maka tidak mungkin tidak, pasti muncul keriduan besar dalam hati kita untuk membalas cinta kasih Tuhan, menyenangkan hati Tuhan, serta hidup dalam kepenuhan kasih Tuhan, dikasihi dan mengasihi Tuhan. Inilah hubungan cinta antara kita dengan Tuhan.
B. MISI
1. M1: Menyelamatkan
a. melalui pelayanan setiap departemen, b. kelompok sel,
c. ibadah raya, KKR, perayaan-‐perayaan, d. melalui aksi sosial
e. dan perintisan-‐perintisan gereja-‐gereja baru di berbagai tempat f. melalui penginjilan pribadi
2. M2: Menggabungkan
a. Sampai jiwa baru rutin beribadah raya di gereja. b. Bergabung dalam kelompok sel
c. Baptis
d. Menjadi anggota GBIKA 3. M3: Memuridkan a. Melalui SOM b. Retreat Encounter c. ESBC d. Pemuridan pelayanan 4. M4: Mengutus
a. Melipatgandakan jiwa-‐jiwa yang diselamatkan b. Melipatgandakan kelompok sel
c. Melipatgandakan pelayanan d. Merintis gereja lokal baru
Sampai Kerajaan Allah ditegakkan, di bumi seperti di sorga:
Artinya ada suasana sorga di dalam seluruh aspek kehidupan kita; ada sorga di rumah kita, di tempat kerja kita, ada sorga di sekolah/kampus kita, ada sorga di kota kita, ada sorga di bangsa dan negara kita.
C. PRINSIP
1. Prinsip 1: Menomorsatukan Tuhan dalam segala hal.
a. Tuhan adalah yang terutama, yang awal, yang pertama dan nomor satu diatas segalanya.
1) Markus 12:29-‐31 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. 30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. 31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
b. Tuhan adalah sumber segalanya: Tuhan sumber anugerah, sumber pertolongan, sumber berkat, sumber keberhasilan, dst.
1) Roma 15:13 Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-‐limpah dalam pengharapan.
2) 1 Petrus 5:10 Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-‐Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.
c. Maka Tuhan harus dinomor satukan dalam segala hal didalam gereja kita.
2. Prinsip 2: Mempercayai Alkitab adalah Firman Tuhan dan sumber kebenaran.
a. Alkitab adalah buku yang ditulis berdasarkan pewahyuan yang diberikan oleh Tuhan kepada para nabi, rasul dan hamba-‐hamba-‐Nya. Jadi Alkitab adalah firman Tuhan /perkataan Allah sendiri.
b. Karena Alkitab adalah firman Tuhan sendiri, maka Alkitab adalah sumber kebenaran yang sejati.
1) 2 Samuel 7:28 Oleh sebab itu, ya Tuhan ALLAH, Engkaulah Allah dan segala firman-‐Mulah kebenaran; Engkau telah menjanjikan perkara yang baik ini kepada hamba-‐Mu.
2) Mazmur 119:160 Dasar firman-‐Mu adalah kebenaran dan segala hukum-‐ hukum-‐Mu yang adil adalah untuk selama-‐lamanya.
3) John 17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-‐Mu adalah kebenaran.
4) Alkitab lebih benar dari pendapat manusia dan lebih benar dari pada perkataan siapapun.
c. Itulah sebabnya segala sesuatu yang dilakukan di Keluarga Allah, dasarnya bukan karena perkataan siapapun atau kebiasaan gereja manapun, tetapi adalah apa yang dikatakan Alkitab/Firman Tuhan.
3. Prinsip 3: Melayani dengan pimpinan dan kuasa Roh Kudus. a. Gereja dilahirkan karena karya Roh Kudus.
1) Kisah 2:1-‐4 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. 2 Tiba-‐tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; 3 dan tampaklah kepada mereka lidah-‐lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-‐masing. 4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-‐kata dalam bahasa-‐bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
b. Roh Kudus datang kepada Gereja-‐Nya sebagai Penonong.
1) John 14:16-‐17 (TB) 16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-‐ lamanya, 17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
c. Roh Kudus yang menolong rasul-‐rasul dan gereja mula-‐mula menjalankan Amanat agung dari Tuhan.
d. Tanpa Roh Kudus Gereja tidak mungkin bisa berjalan sesuai dengan Amanat yang Tuhan inginkan.
e. Maka Gereja harus melayani dengan pimpinan dan kuasa Roh Kudus.
4. Prinsip 4: Menjadi dan mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan.
a. Tuhan telah memberikan dan melakukan yang terbaik bagi manusia dan gereja-‐Nya. 1) Tuhan telah memberikan Anak-‐Nya yang tunggal. (Yohanes 3:16)
2) Tuhan telah memberikan Roh Kudus-‐Nya bagi kita.
3) Karena Tuhan ingin kita bisa menjadi dan mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan.
b. Orang-‐orang yang dikasihi dan mengasihi Tuhan selalu ingin menjadi dan mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan. Contoh: Daud.
c. Maka kita harus belajar membalas cinta kasih Tuhan yang luar biasa itu dengan cara menjadi dan memberikan yang terbaik bagi Tuhan.
1) Dalam perumpamaan yang diberikan oleh Tuhan Yesus tentang seorang tuan yang mempercayakan talentanya kepada hamba-‐hambanya ada yang diberi 5 talenta 2 talenta dan 1 talenta (Matius 25:14-‐30)
2) Tuhan ingin setiap kita bisa menjadi seperti yang lima talenta atau minimal seperti yang menerima 2 talenta karena mereka bisa menjadi dan mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan.
a. Struktur yang diajarkan di dalam Firman Tuhan adalah struktur teokrasi. “Teo” artinya adalah Tuhan, dalam struktur teokrasi Tuhan adalah yang utama dan pertama, Tuhanlah yang menjadi pemimpin tertinggi dalam gereja. Tuhanlah yang berhak untuk menempatkan setiap orang di posisi/bagiannya masing-‐masing (1 Kor 12:18).
1) Abraham, Ishak, Yakub, Musa, Yosua dipilih dan diangkat oleh Allah (Keluaran 18:13-‐27; Bilangan 11:24-‐30; 12:1-‐16).
2) Hakim-‐hakim dipilih dan diangkat oleh Allah untuk memerintah bangsa Israel (Hakim 3:9, 15).
3) Raja-‐raja yang memerintah Israel dipilih dan ditentukan oleh Allah sendiri (Ulangan 17:15; I Samuel 16:1-‐13).
b. Alkitab memberikan contoh dimana orang-‐orang yang memilih pemimpin atas kehendak sendiri maka Allah tidak berkenan bahkan akhirnya murka Allah yang terjadi. Menolak pemimpin yang dipilih Allah berarti menolak Allah sendiri yang memilih mereka.
1) Bani Korah, Datan dan Abiram yang dipilih oleh rapat untuk menentang pemimpin yang dipilih Allah maka mengalami murka Allah (Bilangan 16; Yudas 11).
2) Miryam kena kusta karena merasa ia juga dapat menjadi pemimpin yang dipakai Allah padahal ia tidak dipilih oleh Allah (Bilangan 12).
c. Maka, struktur di dalam Keluarga Allah adalah teokrasi sesuai dengan struktur yang diajarkan oleh Firman Tuhan.
1) Struktur dalam perjalanan umat Allah keluar dari perbudakan Mesir (Keluaran 17:1-‐13)
2) Struktur dalam keluarga yang diajarkan Firman Tuhan (1 Korintus 11:3 dan Efesus 6:1-‐2)
3) Struktur dalam gereja (Efesus 1:22-‐23).
6. Prinsip 6: Membangun gereja sel global tanpa batas.
a. Amanat Agung yang Tuhan berikan kepada gereja-‐Nya adalah supaya menjadikan semua bangsa murid Tuhan dan mengajar mereka melakukan seperti yang Tuhan ajarkan kepada mereka.
1) Matius 28:19-‐20 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-‐Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." 2) Markus 16:15-‐16 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia,
beritakanlah Injil kepada segala makhluk. 16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
3) Lukas 24:47 dan lagi: dalam nama-‐Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.
4) Kisah 1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-‐Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
b. Berulang-‐ulang Firman Tuhan perintahkan Injil harus diberitakan ke bangsa-‐bangsa sampai ke ujung bumi.
c. Maka gereja kita harus membangun gereja sel global tanpa batas seperti yang Tuhan Yesus perintahkan kepada kita gereja-‐Nya.
7. Prinsip 7: Menjaga keseimbangan.
a. Tuhan perintahkan kita harus selalu berjalan dalam keseimbangan dalam segala hal: 1) Karunia dan karakter
2) Doa dan usaha 3) Firman dan Roh 4) Kualitas dan kuantitas 5) Roh bapa dan roh anak 6) Bekerja dan melayani 7) Disiplin dan kasih
b. Pengajaran yang tidak seimbang bisa membuat gereja tersesat
c. Keseimbangan akan membuat kita berjalan dengan benar sesuai pengajaran yang Tuhan berikan.
d. Keseimbangan akan membuat kita mendapat banyak berkat Allah e. Keseimbangan akan membuat pekerjaan Tuhan menjadi lancar f. Keseimbangan akan membuat kita kuat
g. Bagaimana kita membangun prinsip keseimbangan?
1) Menempatkan segala sesuatu sesuai dengan tempatnya
2) Tidak memperjuangkan yang satu tetapi meninggalkan yang lain.
8. Prinsip 8: Membangun hubungan kekeluargaan.
a. Setelah kita diselamatkan didalam Yesus, maka kita diberi hal untuk menjadi anak-‐ anak Tuhan dan Tuhan menjadi Bapa kita, sehingga kita menjadi Keluarga Allah. 1) Yohanes 1:12-‐13 Tetapi semua orang yang menerima-‐Nya diberi-‐Nya kuasa
supaya menjadi anak-‐anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-‐Nya; 13 orang-‐orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-‐laki, melainkan dari Allah. b. Salah satu nama yang Tuhan berikan untuk gereja-‐NYA adalah Keluarga Allah, maka
gereja harus dibangun dalam hubungan seperti sebuah keluarga rohani.
1) Efesus 2:19-‐22 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-‐orang kudus dan anggota-‐anggota keluarga Allah, 20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. 21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. 22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh. 2) 1 Timotius 3:15 Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang
harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.
c. Yesus disebut Bapa yang kekal bagi orang yang percaya kepada-‐Nya (Yesaya 9:5) d. Tuhan Yesus memanggil murid-‐muridNya "anak-‐anak" (Yohanes 21:5)
e. Paulus menyebut Timotius (1Timotius 1:2, 18), Titus (Titus 1:4), Onesimus (Filemon 1:10) sebagai anak-‐anak rohaninya.
f. Jadi dari ayat-‐ayat tersebuat diatas kita diingatkan kita satu dengan yang lain adalah keluarga didalam Tuhan.
g. Maka selayaknyalah kita membangun hubungan kekeluargaan dalam gereja kita.
9. Prinsip 9: Melayani dengan karakter illahi dan roh yang menyala-‐nyala
a. Tuhan ingin kita memiliki karakter Ilahi sehingga makin seperti Kristus dan dunia bisa melihat Tuhan dalam kehidupan kita.
1) 1 Yohanes 2:6 Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.
2) Roma 6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-‐sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
b. Tuhan juga ingin kita memiliki roh yang menyala-‐nyala
1) Roma 12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-‐ nyala dan layanilah Tuhan.
c. Sejak dari ulang tahun ke 1 sampai ulang tahun ke 10 ayat diatas terpasang digedung gereja kita dan menjadi tema utama.
d. Di Keluarga Allah setiap pelayan Tuhan harus melayani dengan karakter ilahi dan roh yang menyala-‐nyala.
e. Karakter Ilahi akan menjadi dasar yang kokoh pelayanan.
f. Roh yang menyala-‐nyala adalah MOTOR KEGERAKAN dalam pelayanan.
10. Prinsip 10: Setiap jemaat adalah pekerja Kristus.
a. Tuhan Yesus melatih setiap murid-‐Nya supaya bisa melayani dan berguna bagi kerajaan Allah.
b. Tuhan juga memberikan nama Gereja-‐Nya " Tubuh Kristus"
1) Roma 12:4-‐8 Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, 5 demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-‐masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. 6 Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-‐lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. 7 Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar; 8 jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-‐bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita. 2) 1 Korintus 12:27 Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-‐masing
adalah anggotanya.
c. Sama seperti tubuh, Tuhan menciptakan setiap anggota tubuh berfungsi apapun bentuknya.
d. Demikian juga setiap kita dalam Tuhan diciptakan / diselamatkan untuk berfungsi. e. Maka, Keluarga Allah menerapkan prinsip bahwa setiap jemaat adalah pekerja
Kristus.
f. Setiap jemaat juga didorong untuk menerapkan slogan “Pekerjaanku adalah Pelayananku” dan “Setiap jemaat adalah KKS.”
11. Prinsip 11: Fokus pada hasil, bukan kegiatan atau kedudukan. a. Tuhan selalu fokus pada hasil.
b. Dalam perumpamaan 521 talenta. Yang ditanyakan oleh tuannya adalah hasilnya. 1) Matius 25:19-‐30 Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-‐hamba itu lalu
mengadakan perhitungan dengan mereka. 20 Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. 21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. 22 Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. 23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. 24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. 25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! 26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? 27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. 28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. 29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. 30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi." c. Kedudukan belum tentu ada hasil.
d. Kegiatan belum tentu ada hasil. e. Ketenaran belum tentu ada hasil. f. Meriah belum tentu ada hasil.
g. Maka dalam gereja kita setiap departemen, setiap membuat acara, setiap pelayanan tidak boleh fokus pada kedudukan, kegiatan, Ketenaran, kemeriahan, tetapi harus Fokus pada hasil.
12. Prinsip 12: Keluarga Allah adalah satu gereja dengan banyak tempat ibadah.
a. Keluarga Allah dimulai dari satu gereja yang terus dikembangkan makin lama makin banyak dan makin luas sampai ke bangsa-‐bangsa.
b. Maka semua gereja yang dibuka diberbagai tempat hanya memiliki satu gembala sidang. satu struktur, satu kantor/sekretariat pusat (seketariat KAG), satu nama gereja, satu visi, satu misi, satu prinsip, satu SOP, Satu Pedoman Pelayanan yang kita sebut PPKA dan satu dalam semuanya.
c. Sehingga semua menjadi sehati, sepikir, sejiwa seperti gereja mula-‐mula.
1) Kisah 2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-‐tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-‐masing secara bergilir dan makan bersama-‐sama dengan gembira dan dengan tulus hati, 2) Kisah 4:32 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan
sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.
3) Romans 12:16 Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan perkara-‐perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-‐perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!
4) 1 Korintus 1:10 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-‐saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir. 5) 2 Korintus 13:11 Akhirnya, saudara-‐saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah
dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu!
6) Filipi 1:27 Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil,
7) Filipi 2:2-‐3 karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, 3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-‐pujian yang sia-‐sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;