• Tidak ada hasil yang ditemukan

Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Info Singkat Kemiskinan dan

Penanggulangan Kemiskinan

(2)
(3)

1

Source : International Moneter Fund(IMF): “world Economic Outlook”, BPS

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia Relatif Stabil Dari Pada Negara Lainnya, Periode 2004 -2012

Source : BPS, Sektor Ekonomi dan Perdagangan, (Rp Miliar)

5 5.7 5.5 6.4 6 4.6 6.2 6.5 6.2 -4 -2 0 2 4 6 8 10 12 14 16 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Bruto di Beberapa Negara Menurut Harga Konstan (Persen)

Filipina Indonesia Kamboja Malaysia Myanmar Singapura Thailand Vietnam

0 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 3000000 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 1 3 7 4 0 4 8 .6 2 2 1 4 1 9 2 6 5 .0 0 7 1 4 8 0 8 4 9 .8 3 8 1 5 4 8 2 7 1 .8 7 8 1 6 1 4 1 9 8 .4 1 8 1 7 0 0 8 4 0 .2 3 9 1 7 8 9 1 4 3 .8 7 1 8 9 0 6 0 7 .0 8 3 1 9 9 9 0 4 6 .5 9 1 2 0 9 4 3 5 8 .0 0 9 2 2 2 2 9 8 6 .8 5 6 2 3 6 4 1 5 8 .6 2 9 2 5 1 2 7 2 3 .3 7 8 2 6 6 1 0 7 0 .7 6 1

Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan

Setiap Tahunnya PDB Indonesia Mengalami Kenaikan

(4)

2

Dana Perimbangan Masih Mendominasi ,Tetapi Laju Peningkatan Setiap Tahunnya Lebih Rendah Dari Laju Peningkatan Dana PAD

Source : Data APBD Konsolidasi 2010-2014 , (Rp Miliar)

Belanja Pengawai (Langsung dan Tidak Langsung) Secara Nasional Cenderung Terus Mengalami Peningkatan

Source : Data APBD Konsolidasi 2010-2014 , ( Rp Miliar)

2010 2011 2012 2013 2014 71852 90393 112745 140328 180347 292281 327368 380984 433213 482221 22205 42132 58218 79971 96908

Trend Komposisi Pendapatan Daerah Periode 2010-2014

PAD Dana Perimbangan Lain-lain pend Daerah yang sah

0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 2010 2011 2012 2013 2014 198562 229081 261358 296818 326737 82007 104116 122422 148171 182523 96179 113523 137525 175808 213670 50110 48554 71355 87093 94745

Trend Belanja Daerah Periode 2010-2014

(5)

3

Source : BPS, Sektor Ekonomi dan Perdagangan

Source : BPS, Sektor Ekonomi dan Perdagangan 182522886 21.35% 213669585 24.99% 326736914 38.22% 131995827 15.44%

Komposisi Belanja Daerah APBD 2014

Belanja Barang dan jasa Belanja Modal

Belanja Pegawai Belanja Lain-lain

Belanja pegawai pada komposisi belanja daerah APBD tahun 2014 secara nasional mendominasi, yaitu mencapai sebesar Rp 326,74 triliun (38,22%) dari komposisi Belanja Daerah secara nasional sebesar Rp817.67 triliun 96907544, 12.76% 482221122 63.49% 180347447 23.75%

Komposisi Pendapatan Daerah APBD 2014

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Dana Perimbangan

PAD

Dana Perimbangan yang bersumber transfer dari pusat masih mendominasi sumber Pendapatan Daerah, yaitu mencapai sebesar Rp 482,22 triliun (63.49%), Sedangkan PAD dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah masing-masing hanya mencapai sebesar RP 180.35 triliun (23.75%)

(6)

4 15.66 71.43 12.91 37.36 50.19 12.45 18.83 73.51 7.66 14.14 74.55 11.31 7.08 73.14 19.78 0 10 20 30 40 50 60 70 80

PAD/Total Pendapatan Dana Perimbangan/Total Pendapatan

Lain-lain pendapatan daerah yang sah/Total pendapatan Pe rs e n ta s e (% )

Rasio Pendapatan Daerah APBD Per Wilayah Tahun 2014

Sumatera Jawa-Bali Kalimantan Sulawesi NT-Maluku-Papua

15.66 37.36 18.83 14.14 7.08 71.43 50.19 73.51 74.55 73.14 12.91 12.45 7.66 11.31 19.78 Sumatera Jawa-Bali Kalimantan Sulawesi NT-Maluku-Papua

(7)

5 41.06 26.56 22.73 41.1 23.86 21.97 32.29 35.19 22.94 47.52 22.77 21.39 35.75 25.6 22.4 0 10 20 30 40 50

Bel. Pegawai/Total Belanja Bel. Modal/Total Belanja Bel. Barang dan Jasa/Total Belanja

Pe rs e n ta s e (% )

Rasio Belanja Daerah APBD Per Wilayah Tahun 2014

Sumatera Jawa-Bali Kalimantan Sulawesi NT-Maluku-Papua

41.06 41.1 32.29 47.52 35.75 26.56 23.86 35.19 22.77 25.6 22.73 21.97 22.94 21.39 22.4 Sumatera Jawa-Bali Kalimantan Sulawesi NT-Maluku-Papua

(8)

6

Source : Kementerian Keuangan (Rp Miliar)

Anggaran Belanja pemerintah pusat berdasarkan fungsi tahun 2015 didominasi oleh anggaran Pelayanan Umum sekitar 64.04% dari anggaran belanja pemerintah pusat keseluruhan, sedangkan terkecil adalah anggaran Pariwisata dan Budaya sebesar 0.14% dari belanja pemerintah pusat keseluruhan.

Pelayanan Umum 64.04% Pendidikan 10.51% Ekonomi 10.31% Pertahanan 6.95% Kesehatan 1.52% Perumahan dan fasilitas umum 1.47% Lingkungan hidup 0.77% Perlindungan sosial 0.60% Agama 0.38%

Pariwisata dan budaya 0.14% Other

4.87%

Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Berdasarkan Fungsi

(9)

7

Source : Kementerian Keuangan (Rupiah) / Olahan Simpadu-PK

Persebaran anggaran pendapatan daerah setiap provinsi terlihat didominasi provinsi-provinsi di wilayah Kepulauan Jawa yang memiliki anggaran pendapatan daerah dengan total anggaran kategori paling besar.

Persebaran Anggaran Pendapatan Daerah Provinsi

Tahun 2014

(10)

8

Source : Kementerian Keuangan (Rp Triliun)

Source : Publikasi Hasil Survei Statistik Keuangan Pemerintah Desa (APB Desa),BPS, (Rp Juta)

0 100 200 300 400 500 600

Pendapatan Belanja Pendapatan Belanja Pendapatan Belanja Pemerintah Daerah Provinsi Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota Pemerintah Desa 186.0 179.4 460.9 439.5 19.1 18.6 205.8 203.7 522.4 513.3 22.6 22.0 245.5 257.0 553.9 599.0 24 .1 23.5

Realisasi Pendapatan Dan Belanja Pemerintah Daerah Provinsi, Daerah Kab/Kota Dan Daerah Desa

2012 2013 2014 0 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 3000000 3500000 4000000 Sum ut Sum se l Sum ba r Sul ut Sul tr a Sul te ng Sul se l Sul ba r Riau P ap ua B ar at P ap ua N TT N TB M al ut M al u ku Lam pu ng Ke pR i Ke p B ab el K al ut Kal ti m Kal te ng Kal se l Kal ba r Jat im Jateng Jam bi Jab ar G o ro nt al o D IY B eng kul u B an te n Bal i Ac eh

Realisasi Pendapatan Dan Belanja Pemerintah Desa

Pendapatan Belanja Jawa Tengah merupakan provinsi tertinggi realisasi pendapatan dan belanja tingkat pemerintah desa

(11)

9

Source : Publikasi Hasil Survei Statistik Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (APBD),BPS , (Rp Juta)

Source : Publikasi Hasil Survei Statistik Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi (APBD),BPS, (Rp Juta)

0 10000000 20000000 30000000 40000000 50000000 60000000 70000000 Sum ut Sum se l Sum ba r Sul ut Sul tr a Sul te ng Sul se l Sul ba r R iau P ap ua B ar at P ap ua N TT N TB M al ut M al uk u Lam pu ng Ke pr i Kal ut Kal ti m Kal te ng Kal se l Kal ba r Jat im Jat eng Jam bi Jab ar G o ro nt al o D IY B en gk u lu Bante n B al i B ab el

Realisasi Pendapatan Dan Belanja Pemerintah Kab/Kota

Pendapatan Belanja Jawa Timur merupakan provinsi tertinggi realisasi pendapatan dan belanja tingkat pemerintah kab/kota 0 5000000 10000000 15000000 20000000 25000000 A ce h B ab el Bal i B an te n B eng kul u D IY G o ro nt al o Jab ar Jam bi Jat eng Jat im Kal ba r Kal se l Kal te n g Kal ti m Ke pr i Lampu n g M al uk u M al ut N tb N tt P apua P ap ua B ar at R iau Sul bar Sul se l Sul te ng Sul tr a Sul ut Sum ba r Sum se l Sum ut

Realisassi Pendapatan Dan Belanja Pemerintah Daerah Provinsi

Pendapatan Belanja

Jawa Barat merupakan provinsi tertinggi realisasi pendapatan dan belanja tingkat daerah provinsi

(12)

10

Source: Publikasi data apbd 2014, (Rp Miliar)

Note: Lingkaran dalam Realisasi Penerimaan Dalam Negeri Lingkaran luar Anggaran Penerimaan Dalam Negeri

Proporsi terbesar dalam penerimaan dalam negeri adalah pajak dalam negeri. Proporsi masing-masing realisasi pendapatan dalam negeri lebih kecil daripada anggaran yang telah dibentuk sebelumnya sehingga dibutuhkan dana cadangan (dana Pembiayaan) untuk melengkapi kebutuhan dana tersebut.

1226474 73.63% 53915 3.24% 225955 13.56% 40000 2.40% 94088 5.65% 25349 1.52%

Pajak dalam negeri 1029850

71.91%

Proporsi Anggaran Dan Realisasi Penerimaan Dalam Negeri 2014

(13)

11

Source : Publikasi dari bps dan data keuangan Negara tahun 2014 , (Rp Miliar)

Proporsi terbesar pada anggaran dan realisasi pajak dalam negeri tahun 2014 masih didominasi oleh pajak penghasilan sedangkan pajak pertambangan dan barang mewah, cukai, pajak bumi dan bangunan dan pajak lainnya masing-masing proporsinya lebih rendah daripada pajak penghasilan pada anggaran dan realisasi pajak dalam negeri.

Pajak penghasilan Pajak pertambahan

dan barang mewah Pajak bumi dan

bangunan Bea perolehan atas

tanah dan bangunan Cukai

Pajak lainnya

Anggaran Dan Realisasi

Pajak Dalam Negeri

(14)

12

Melihat Keragaman Anggaran Total Pendapatan Nasional Berdasarkan Nilai Anggaran Total Pendapatan Provinsi Dengan Analisis Boxplot

Source : Data Djpk kementerian keuangan

Persebaran Keragaman total anggaran pendapatan daerah berdasarkan provinsi tahun 2013 memiliki keragaman terbesar daripada tahun lainnya dalam periode 2008-2013. Hal ini terlihat dari panjang kotak boxplot yang terbentuk. Semakin panjang kotak boxplot yang terbentuk menggambarkan keragaman yang semakin besar dan berlaku sebaliknya.

Besar Keragamannya

Analisis Boxplot Nasional

(15)

13 Melihat Keragaman Anggaran Total Pendapatan Provinsi Berdasarkan Kabupaten/Kota

Masing-masing Provinsi Dengan Analisis Boxplot

* Kecuali Provinsi Jakarta

Source : Data Djpk kementerian keuangan

Persebaran keragaman total anggaran pendapatan kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur cukup beragam antar kab/kota nya. Hal ini terlihat dari panjangnya kotak yang terbentuk dari analisis boxplot serta terdapatnya nilai extreme/outlier (nilai di luar kotak boxplot) yaitu kab Kutai kertanegara. Hal ini juga terlihat di beberapa provinsi seperti Banten, Jawa Barat, Sumatera Selatan, riau, Sumatera Utara, Bali dan Kepulauan Riau.

Sulbar Papua BaratKepri GorontaloKep Babel BantenMalut Papua MalukuNTT NTBBali SultraSulsel SultengSulut Kaltim KalsengKalteng KalbarJatim DIY JatengJabar Lampung BengkuluSumsel JambiRiau SumbarSumut Aceh 5.0000E+12 4.0000E+12 3.0000E+12 2.0000E+12 1.0000E+12 0

Ana lisis Bo xp lo t Pro v insi 2014

(16)

14

Analisis Kuadran Jumlah Penduduk Miskin Dengan

Total Anggaran Pendapatan Daerah

Sumber: Data Djpk kementerian keuangan dan BPS

Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat merupakan 3 provinsi dengan Anggaran total pendapatan daerah tahun 2014 terbesar di Indonesia. Anggaran tersebut berbanding lurus dengan besarnya jumlah penduduk miskin pada provinsi tersebut. Provinsi yang perlu mendapatkan perhatian adalah provinsi dengan jumlah penduduk miskin di atas rataan jumlah penduduk miskin (Garis horizontal) dan anggaran pendapatan daerah di bawah rataan total pendapatan daerah (Garis vertikal), salah satunya Provinsi Nusa Tenggara Timur.

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian terhadap iklan aqua tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah iklan tersebut mampu mempengaruhi minat beli konsumen akan produk aqua yang berlabel khusus1. Rumusan

Jadi, frase adverbial adalah kelompok kata yang berfungsi sebagai adverbia atau dengan kata lain frase adverbial dibentuk dari kata yang bukan adverbia dan

Biaya juga diakui dengan mendasarkan pada anilisis hubungan antara biaya yang timbul dan penghasilan tertentu yang diperoleh (Suandy, 2011 : 29). Untuk tujuan perpajakan yaitu

“Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu

(4) Bagi pekerja/buruh sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yang tugas dan fungsinya tidak mewakili kepentingan pengusaha secara langsung, selain uang penggantian

Berisikan tentang analisa lokasi atau site, rumah susun yang layak huni, serta fleksibelitas ruang yang. dapat mewadahi proses

Berdasarkan uraian di atas, menarik untuk dikaji melalui suatu studi mikro, bagaimanakah pengambilan keputusan suami-istri keluarga petani dalam menentukan jumlah keluarga

Rekapitulasi Hasil Pembobotan Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Dan KompetensiYang Mempengaruhi Kompetensi Widyaiswara Widyaiswara Calon Pembina SMKBI ……….. Urutan