TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
SPONS JENIS Petrosia (Petrosia) nigricans Lindgren, 1897
dan
Aaptos aaptos (Schmidt, 1864)
YANG DITRANSPLANTASIKAN
DI PERAIRAN PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU,
JAKARTA
BEGINER SUBHAN
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Tingkat Kelangsungan Hidup dan
Pertumbuhan Spons Jenis Petrosia (Petrosia) nigricans Lindgren, 1897 dan Aaptos
aaptos (Schmidt, 1864)
yang Ditransplantasikan di Perairan Pulau Pari, Kepulauan
Seribu, Jakarta adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun
kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari
karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan
dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Bogor, Juli 2009
Beginer
Subhan
ABSTRACT
BEGINER SUBHAN. Survival rate and Growth of transplanted Sponge Petrosia
(Petrosia) nigricans Lindgren, 1897 and Aaptos aaptos (Schmidt, 1864) in Pari
Island, Seribu Islands, Jakarta. Under direction of Dedi Soedharma, Neviaty P.
Zamani
Research on sponge transplantation in Indonesia has done rarely even a lot of
sponges species founded in Indonesia. Therefore, researches are still need to be done
about sponge transplants especially on sponge that have the potential bioactive.
Petrosia nigricans and Aaptos aaptos has the potentially bioactive compound.
Transplantation performed by combining two methods, namely ropes and nets are
placed horizontally and vertically at the two locations which is sheltered and
exposed. Results of present research showed that survival rate of Petrosia (Petrosia)
nigricans influenced by location, position and cleaning factors, while Aaptos aaptos
influenced by the process of cleaning Petrosia (Petrosia) nigricans growth is
influenced by the station, position and interaction between the station and position,
while Aaptos aaptos growth is influenced by the position, cleaning shelves and the
interaction between the station and cleaning activities. Petrosia (Petrosia) nigricans
that located in the expose location with horizontal position rack describes the best
results and the uncleaned Aaptos aaptos showed a high survival rate. First month of
Aaptos aaptos transplantation is the most critical and important in those process.
Keywords: Survival rate, Growth , Sponges Transplantation, Petrosia (Petrosia)
RINGKASAN
BEGINER SUBHAN. Tingkat Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Spons Jenis Petrosia (Petrosia) nigricans Lindgren, 1897 and Aaptos aaptos (Schmidt, 1864) yang Ditransplantasikan di Perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta. Dibimbing oleh DEDI SOEDHARMA dan NEVIATY P. ZAMANI.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei – Juli 2006 di barat Pulau Burung (ST1) dan selatan Pulau Pari (ST2), Jakarta. Transplantasi dilakukan dengan menggabungkan 2 metode yaitu tali dan jaring. Tali dan jaring ditempatkan pada kerangka besi yang diletakkan secara horizontal dan vertikal. Jarak spons dari substrat baik metode horizontal maupun vertikal kurang lebih 30 cm. Kemudian pada setiap perlakuan posisi dilakukan perlakuan dibersihkan dan tidak dibersihkan. Jumlah total rak yang digunakan adalah 8 buah untuk masing-masing jenis spons dan jumlah total sampel yang digunakan adalah 1344 fragmen spons.
Kelangsungan hidup spons Petrosia (Petrosia) nigricans Lindgren, 1897 pada kedua rak dan kedua lokasi sangat tinggi, berkisar antara 95.12 -100%. Hasil analisis ragam lokasi, posisi rak dan pembersihan memberikan hasil yang berbeda nyata terhadap tingkat kelangsungan hidup Petrosia (Petrosia) nigricans Lindgren, 1897 (P<0,05). Tingkat kelangsungan hidup fragmen spons Aaptos
aaptos (Schmidt, 1864) setelah 4 minggu pengamatan berkisar antara 36.54 –
88.46%. Metode transplantasi dengan rak vertikal yang tidak dibersihkan di ST1 (36.5%) menunjukkan hasil terendah sedangkan tertinggi pada rak horizontal yang tidak dibersihkan di ST2 (88.46%). .Kelangsungan hidup Aaptos aaptos (Schmidt, 1864) di Lokasi ST2 lebih tinggi dari pada di ST1. Pada lokasi ST2 tingkat kelangsungan hidup berkisar antara 40.48 – 88.46 % sedangkan pada lokasi ST1 berkisar antara 36.54 – 54.95%. Kondisi lokasi yang diduga merupakan penyebab adanya perbedaan tingkat kelangsungan hidup spons.
Hasil penelitian selama 30 hari mendapatkan hasil bahwa pertumbuhan spons Petrosia (Petrosia) nigricans Lindgren, 1897 berkisar antara 1,39 – 4,98 cm3. Pertambahan volume sebanyak 1,39 cm3 merupakan pertumbuhan terendah yang terdapat pada spons yang ditransplantasikan di ST1 dengan posisi vertikal dan tidak dibersihkan. Pertumbuhan tertinggi adalah spons yang ditransplantasi di ST2 dengan posisi horizontal dan tidak dibersihkan sebesar 4,98 cm3. Hasil analisis ragam menggambarkan bahwa stasiun, posisi dan interaksi antara stasiun dan posisi memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan spons (P<0,05). Pertumbuhan spons jenis Aaptos aaptos (Schmidt, 1864) berkisar antara 0.33 – 1,94 cm selama 30 hari. Spons yang ditransplantasi di ST2 dengan posisi vertikal dan dibersihkan dengan pertumbuhan sebesar 0,33 cm merupakan pertumbuhan terendah pada penelitian ini. Pertumbuhan keliling tertinggi adalah spons yang ditransplantasikan di ST2 dengan posisi vertikal dan tidak dibersihkan sebesar 1.94 cm. Hasil analisis ragam menggambarkan bahwa pembersihan dan interaksi antara posisi dan pembersihan memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan spons (P<0.05).
Kata Kunci: Kelangasungan hidup, pertumbuhan , transplantasi spons, Petrosia
© Hak Cipta milik IPB, tahun 2009
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau
menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang
wajar IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya tulis
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN
SPONS JENIS Petrosia (Petrosia) nigricans Lindgren, 1897 and
Aaptos aaptos (Schmidt, 1864)
YANG DITRANSPLANTASIKAN
DI PERAIRAN PULAU PARI, KEPULAUAN SERIBU,
JAKARTA
BEGINER SUBHAN
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2009
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Tesis : Tingkat Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Spons Jenis Petrosia (Petrosia) nigricans Lindgren, 1897 and
Aaptos aaptos (Schmidt, 1864) yang Ditransplantasikan
di Perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta Nama Mahasiswa : Beginer Subhan
NRP : C651040061
Program Studi : Ilmu Kelautan
Disetujui Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Dedi Soedharma, DEA Ketua
Dr. Ir. Neviaty Putri Zamani, M.Sc Anggota
Diketahui Ketua Program Studi Ilmu Kelautan
Dr. Ir. Neviaty Putri Zamani, M.Sc
Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T atas karunia - Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ini sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Kelautan, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini berjudul “Tingkat Kelangsungan Hidup dan Laju Pertumbuhan Spons Jenis Petrosia (Petrosia) nigricans Lindgren, 1897 and
Aaptos aaptos (Schmidt, 1864) yang Ditransplantasikan di Perairan Pulau Pari,
Kepulauan Seribu, Jakarta“.
Penyusunan tesis ini tidak akan berjalan baik tanpa bantuan berbagai pihak. Penulis berterima kasih sedalam-dalamnya kepada Prof. Dr. Ir. Dedi Soedharma, DEA dan Dr. Ir. Neviaty P. Zamani, M.Sc selaku komisi pembimbing yang banyak memberikan masukan dalam penyusunan tesis ini. Penulis juga sangat berterimakasih kepada Program Hibah Pasca Sarjana tahun 2004 yang diketuai Prof. Dr. Ir. Dedi Soedharma, DEA selaku penyandang dana penelitian, Tim Hibah Pasca 2004 (Ibu Mujizat Kawaroe, Bapak Suparno, Kate, Maldis, Deni, Dondy, Karyo, Fakhrizal dan Susana) yang telah memberikan bantuan baik fisik maupun moral, rekan-rekan kuliah Program Studi Ilmu Kelautan 2004 [Riris Aryawati, Hawis Madduppa, Adriani Sunuddin, Hanifah Mutia, Heron Surbakti, Iwan Setiabudi, La Ode Nurman Mbay, Meutia Samira Ismet, Ristiana Eryati, Roni Fitrianto, Yunita Ramili], teman-teman [Ramadian Bachtiar, Dede Suhendra M.Yadjid, Deisi Heptarina, Dondy Arafat, Iqbal S Goeltom] yang telah menginspirasi dan menjadi teman diskusi, keluarga [Ayahanda H. Sumarti (Alm) dan Ibunda Hj. Kartini, Adinda [Julius Ramadhan SE.Ak., Muhammad Agustinus Abdillah, SH dan Shabrina Novia, STP] yang senantiasa memberi doa dan dukungan selama penulis menempuh pendidikan serta semua yang telah berkontribusi dalam penyusunan tesis ini.
Tentunya masih ada berbagai kekurangan dalam tesis ini sehingga saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi perbaikan di masa mendatang. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Juli 2009
RIWAYAT HIDUP
Beginer Subhan dilahirkan di Sungai Gerong (Palembang) pada tanggal 18 Januari 1980 sebagai anak pertama dari empat bersaudara dari ayah H. Sumarti Hasbullah, SH (Alm) dan ibu Hj. Katini Thalib,BA. Pendidikan penulis diawali dengan bersekolah di TK Taman Indria pada tahun 1984 dan kemudian dilanjutkan di SD Taman Muda Sungai Gerong (1985-1991). Pada tahun 1991-1994 penulis menempuh pendidikan lanjutan pertama di SMP Patra Dharma Pulau Bunyu Kalimantan Timur, dan pada tahun 1994-1997 dilanjutkan di SMU Patra Dharma Pulau Bunyu Kalimantan Timur. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) pada tahun 1997 dan memilih Program Studi Ilmu Kelautan, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan tamat pada tahun 2003. Selama di IPB, di bidang organisasi penulis aktif di himpunan profesi HIMITEKA (Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan), BEM-C (Badan Eksekutif Mahasiswa FPIK), klub selam ilmiah Mahasiswa Perikanan dan Kelautan FDC (Fisheries Diving Club), MBC (Marine Biology Club), Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan Indonesia (HIMITEKINDO). Di bidang akademis penulis menjadi Asisten Luar Biasa pada beberapa mata kuliah seperti Biologi Laut, Widya Selam, Biologi Perikanan, Dasar-dasar Pengolahan Data Perikanan, dan Ekologi Laut Tropis. Pada tahun 2004, penulis meneruskan pendidikan pascasarjana di IPB dengan program studi Ilmu Kelautan. Selama menjadi mahasiswa Pascasarjana, penulis mendapatkan kesempatan mengikuti Pertukaran mahasiswa selama satu tahun (2006-2007) di Shimoda Marine Research Center, University of Tsukuka, Jepang. Sejak tahun 2005 penulis tercatat sebagai staf pengajar di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Magister Sains, penulis melaksanakan penelitian yang berjudul “Tingkat Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Spons Petrosia (Petrosia) nigricans Lindgren, 1897 and Aaptos
aaptos (Schmidt, 1864) yang Ditransplantasikan di Perairan Pulau Pari,
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN... xii
PENDAHULUAN ... 1
Latar Belakang... 1
Perumusan Masalah ... 2
Tujuan dan Manfaat... 3
Hipotesis ... 4
TINJAUAN PUSTAKA ... 5
Klasifikasi Spons ... 5
Biologi Spons ... 7
Perkembangan Transplantasi Spons ... 15
BAHAN DAN METODE... 23
Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23
Rancangan Penelitian ... 23
Metode Transplantasi ... 26
Pengambilan Data... 27
Analisis Data dan Statistika ... 28
HASIL DAN PEMBAHASAN ... Karakteristik Fisika-Kimia Perairan ... 31
Perkembangan Fragmen Spons ... 33
Kelangsungan Hidup Fragmen Spons ... 36
Pertumbuhan Fragmen Petrosia (Petrosia) nigricans... 39
Pertumbuhan Fragmen Aaptos aaptos ... 42
KESIMPULAN DAN SARAN ... 44
Keimpulan ... 44
Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 45
x
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Jenis - jenis makroorganisme yang digunakan sebagai sumber makanan spons... 9 2 Jenis dan jumlah spons yang digunakan pada penelitian ... 25 3 Parameter oseanografi fisika dan kimia pada minggu ke – 0... 28 4 Nilai parameter lingkungan di ST1 dan ST2 pada minggu ke-0 dan baku
mutu berdasarkan Kep.Men 179/Men.KLH/2004 ... 31 5 Parameter fisika dan kimia selama pengamatan ... 32
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Spons laut (A) Petrosia sp dan (B) Aaptos aaptos di habitat alami (foto koleksi Tim Hibah Pasca 2005) ... 7 2 Metode transplantasi yang digunakan Duckworth dan Battershill (2003)b (A)
jaring dan (B, C, D) tali... 16 3 Metode Transplantasi yang digunakan Van Treeck et al. (2003) (A) zigzag,
(B) piramida, (C) segitiga dan (D) arus listrik ... 18 4 Metode transplantasi yang digunakan oleh Hadas et al., 2005 di Israel .... 19 5 Lokasi penelitian dan stasiun pengamatan transplantasi spons di pulau
Pari, Kepulauan Seribu ... 23 6 Rancangan penelitian ... 24 7 Konstruksi rak dan pengikatan fragmen spons pada rak... 25 8 Metode transplantasi dengan melewatkan tali nilon pada fragmen spons . 26 9 Fragmen spons (A), (B) Petrosia (Petrosia) nigricans, (C) dan (D) Aaptos
aaptos ... 27
10 Pengukuran fragmen spons (A) Petrosia (Petrosia) nigricans dan (B)
Aaptos aaptos ... 27
11 Proses regenerasi fragmen spons Petrosia (Petrosia) nigricans (a) fragmen spons yang baru ditransplantasi (b) pemulihan pada bagian yang terpotong (c) fragmen yang telah pulih seperti induknya... 33 12 Organisme yang terlihat berada di permukaan fragmen spons jenis Petrosia
(Petrosia) nigricans ... 34
13 Perkembangan fragmen dari minggu pertama sampai keempat pada spons jenis Aaptos aaptos ... 35 14 Kelangsungan hidup spons Petrosia (Petrosia) nigricans ... 36 15 Kelangsungan hidup spons Aaptos aaptos... 38 16 Pertumbuhan spesies Petrosia (Petrosia) nigricans hasil fragmentasi buatan
di perairan pulau Pari ... 41 17 Pertumbuhan spesies Aaptos aaptos hasil fragmentasi buatan di perairan
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Analisis statistik pada kelangsungan hidup spons jenis Petrosia nigricans
... 52
2. Analisis statistik pada pertumbuhan spons jenis Petrosia nigricans ... 53
3. Analisis statistik pada kelangsungan hidup spons jenis Aaptos aaptos ... 54
4. Analisis statistik pada pertumbuhan spons jenis Aaptos aaptos ... 55
5. Korelasi Pearson antara kelangsungan hidup spons dengan lingkungan ... 56