• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. Nama mata kuliah : Ortodonsia. II. Kode/SKS : KGO 1/2. III. Prasarat : Anatomi IV. V. Deskripsi Mata Kuliah. VI. Tujuan Pembelajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "I. Nama mata kuliah : Ortodonsia. II. Kode/SKS : KGO 1/2. III. Prasarat : Anatomi IV. V. Deskripsi Mata Kuliah. VI. Tujuan Pembelajaran"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

I.

Nama mata kuliah : Ortodonsia

II.

Kode/SKS : KGO 1/2

III.

Prasarat : Anatomi

IV.

Status Mata Kuliah : Wajib Program studi

V.

Deskripsi Mata Kuliah

Membahas falsafah ilmu, pengertian dan definisi ortodonsia, tujuan dan bermacam-macam perawatan ortodontik, istilah-istilah yang digunakan dalam ortodonsia, pertumbuhan dan perkembangan kelainan dentofasial, kelainan-kelainan dentofasial beserta klasifikasinya, beberapa macam alat ortodontik lepasan yang digunakan dalam perawatan, prosedur pemeriksaan, penentuan diagnosis serta perencanaan perawatan ortodontik .

Mata kuliah ini diberikan pada Semester V, merupakan materi persiapan untuk menempuh Praktikum Prelinik Semester VI dan merupakan prasyarat untuk menempuh kuliah Ortodonsia II pada Semester VI.

VI.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti mata kuliah mahasiswa diharapkan dapat menyebutkan macam-macam alat ortodontik lepasan, memahami dan menjelaskan fungsi dan mekanisme kerja alat tersebut untuk perawatan berbagai macam kelainan dentofasial berdasarkan falsafah ilmu, pertumbuhan dan perkembangan dentofasial, prosedur pemeriksaan, penentuan diagnosis, sesuai dengan maksud dan tujuan perawatan yang diharapkan.

VII.

Materi Pembelajaran

A. Falsafah Perawatan Ortodontik.

1.

Pengertian dan definisi ortodonsia

2.

Sejarah perkembangan ortodonsia

3.

Tujuan perawatan ortodontik

4.

Macam-macam perawatan ortodontik

5.

Istilah dalam ortodonsia

(2)

B. Kelainan pertumbuhan dan perkembangan

1.

Pola arah pertumbuhan kepala

2.

Kelainan pertumbuhan kepala

3.

Perkembangan oklusi gigi

4.

Kelainan perkembangan oklusi gigi

5.

Hubungan posisi gigi dengan profil wajah

C. Kelainan dentofacial dan Idasifikasi kelainan dentofasial

1.

Tipe-tipe maloklusi

2.

Klasifikasi maloklusi

3.

Kelainan gigi dan lengkung gigi

D. Alat ortodontik lepasan

1.

Macam-macam sekrup ekspansi.

2.

Macam-macam plat ekspansi.

3.

Bagian-bagian plat ekspansi.

4.

Indikasi dan kontra indikasi perawatan dengan plat ekspansi.

5.

Mekanisme kerja alat ekspansi.

6.

Pengaktifan dan pengaturan kerja plat ekspansi.

7.

Pembuatan plat ekspansi.

E. Aktivator

1.

Pengertian tentang Aktivator

2.

Sifat-sifat aktivator

3.

Indikasi dan kontraindikasi perawatan dengan aktivator

4.

Keuntungan dan kerugian

5.

Prosedur pembuatan aktivator :

a.

Pembuatan gigitan kerja

b.

Penanaman model kerja pada Okludator

c.

Macam Guide wire sesuai kasus

d.

Pembuatan elemen-elemen tambahan atau modifikasi e. Penyesuaian dan pengurangan plat akrilik sesuai kasus

(3)

F. Prosedur pemeriksaan penentuan diagnosis serta perencanaan perawatan ortodontik

1.

Penerangan pada pasien

2.

Identifikasi pasien

3.

Anamnesis

4.

Pemeriksaan klinik

5.

Umum dan Lokal

6.

Pembuatan model studi

7.

Analisis model studi

8.

Analisis foto profil dan foto muka

9.

Analisis rontgen

10.

Melakukan testes tertentu

G. Sefalometri

1.

Pengertian sefalometri radiografik

2.

Teknik sefalometri radiografik

3.

Referensi sefalometri radiografik

4.

Analisis sefalometri radiografik

5.

Kelemahan sefalometri radiografik

H. Perhitungan dan determinasi lengkung

1.

Metode Nance, Moyers, Pont, Korkhous, dan Howes.

2.

Metode Thompson-Brodie.

3.

Metode determinasi lengkung

VIII. Outcome pembelajaran A. Falsafah Perawatan Ortodontik

1.

Mahasiswa dapat memahami dan menerangkan pengertian serta definisi ortodonsia

2.

Mahasiswa dapat menguraikan sejarah perkembangan ortodonsia.

3.

Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan 10 macam tujuan perawatan ortodontik.

4.

Mahasiswa dapat menyebutkan macam-macam perawatan ortodontik.

5.

Mahasiswa dapat menjelaskan istilah-istilah dalam ortodonsia.

(4)

B. Kelainan pertumbuhan dan perkembangan dentofacial

1.

Mahasiswa dapat menjelaskan pola arah pertumbuhan kepala dan wajah

2.

Mahasiswa dapat menjelaskan komparativa pertumbuhan kepala hewan dan

manusia

3.

Mahasiswa dapat menjelaskan umur biologis pertumbuhan dan perkembangan

4.

Mahasiswa dapat menjelaskan sindroma malformasi yang berhubungan dengan

defisiensi mandibula

5.

Mahasiswa dapat menjelaskan sindroma malformasi yang berhubungan dengan prognatisma mandibula

6.

Mahasiswa dapat menjelaskan sindroma malformasi yang berhubungan dengan tinggi wajah

7.

Mahasiswa dapat menjelaskan sindroma malformasi yang berhubungan dengan asimetri wajah

8.

Mahasiswa dapat menjelaskan problem dentofasial yang disebabkan lingkungan infra uterin dan neo natal

9.

Mahasiswa dapat menjelaskan problem dentofasial yang disebabkan lingkungan post natal

10.

Mahasiswa dapat mahasiswa dapat menjelaskan perkembangan oklusi gigi normal

11.

Mahasiswa dapat menjelaskan perkembangan malokiusi gigi

12.

Mahasiswa dapat menjelaskan hubungan maloklusi dengan deformitas wajah

C. Kelainan dentofacial dan klasifikasi kelainan dentofacial

1.

Mahasiswa dapat menjelaskan tipe muka dari depan dan samping

2.

Mahasiswa dapat menjelaskan macam bentuk kepala

3.

Mahasiswa dapat menjelaskan tiga macam maloklusi

4.

Mahasiswa dapat menjelaskan maksud dan tujuan klasifikasi maloklusi

5.

Mahasiswa dapat menjelaskan klasifikasi maloklusi menurut Angle, Simon, Lisher dan Dewey

6.

Mahasiswa dapat menyebutkan kelainan jumlah dan bentuk gigi

7.

Mahasiswa dapat menjelaskan tentang malposisi gigi

(5)

D. Alat Ortodontik lepasan

1.

Mahasiswa dapat menyebutkan macam-macam sekrup ekspansi

2.

Mahasiswa dapat memahami macam-macam plat ekspansi

3.

Mahasiswa dapat menyebutkan bagian-bagian plat ekspansi

4.

Mahasiswa dapat menjelaskan indikasi dan kontra indikasi perawatan dengan plat ekspansi

5.

Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme kerja alat ekspansi

6.

Mahasiswa dapat memahami cara pengaktifan dan pengaturan kerja plat ekspansi

7.

Mahasiswa dapat memahami cara pembuatan alat ekspansi

(6)

E. Aktivator

1.

Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian aktivator

2.

Mahasiswa dapat menjelaskan sifat-sifat aktivator

3.

Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan bagian-bagian aktivator serta modifikasinya

4.

Mahasiswa dapat menjelaskan dan menerangkan indikasi dan kontra indikasi perawatan dengan aktivator

5.

Mahasiswa dapat menjelaskan keuntungan dan kerugian perawatan dengan aktivator

6.

Mahasiswa dapat menjelaskan dan menerangkan prosedur pembuatan aktivator

7.

Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan perubahan yang terjadi akibat

pemakaian aktivator

F. Prosedur pemeriksaan penentuan diagnosis serta perencanaan perawatan ortodontik

1.

Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan cara-cara pemeriksaan pada pasien

ortodontik

2.

Mahasiswa dapat mengindentifikasikan pasien

3.

Mahasiswa dapat melakukan anamnesis pada pasien

4.

Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan klinik baik lokal maupun umum

5.

Mahasiswa dapat membuat model studi

6.

Mahasiswa dapat menganalisis model studi

7.

Mahasiswa dapat menganalisis foto profil dan foto muka

8.

Mahasiswa dapat menganalisis foto rontgen

(7)

G. Sefalometri

1.

Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan sejarah, arti dan manfaat sefalometri radiografik

2.

Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan sefalometer dan cam penerapan sefalogram

3.

Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan titik, garis dan bidang referensi

4.

Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan analisis sefalometri radio-grafik

untuk diagnosis dan rencana perawatan

5.

Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan kelemahan sefalometrik radio-grafik

H. Perhitungan dan determinasi lengkung

1.

Mahasiswa dapat menjelaskan metode Nance, Moyers, Pont, Korkhous dan Howes

2.

Mahasiswa dapat menjelaskan metode Thompson-Brodie

3.

Mahasiswa dapat menjelaskan metode determinasi lengkung

IX. Rencana kegiatan pembelajaran mingguan

A. Kuliah di kelas Minggu

ke-

Pokok Bahasan Sub pokok bahasan

1 Falsafah perawatan Ortodontik

Pengertian dan definisi ortodonsia

Sejarah perkembangan ortodonsia

Tujuan perawatan ortodontik

Macam-macam perawatan ortodontik

Istilah dalam ortodonsia

2 Kelainan pertumbuhan dan

Pola arah pertumbuhan kepala perkembangan

Kelainan pertumbuhan kepala

Perkembangan oklusi gigi

Kelainan perkembangan oklusi gigi

Hubungan posisi gigi dengan profil wajah 3 Kelainan dentofacial dan klasifikasi

Tipe-tipe maloklusi

kelainan dentofasial

Klasifikasi maloklusi

(8)

4 Alat ortodontik lepasan

Macam-macam sekrup ekspansi

Macam-macam plat ekspansi

Bagian-bagian plat ekspansi

5 Alat ortodontik lepasan

Indikasi dan kontra indikasi perawatan dengan plat ekspansi

Mekanisme kerja alat ekspansi

Pengaktifan dan pengaturan kerja plat ekspansi

Pembuatan plat ekspansi

6 Aktivator

Pengertian tentang Aktivator

Sifat-sifat aktivator

Indikasi dan kontraindikasi perawatan dengan aktivator

Keuntungan dan kerugian

Prosedur pembuatan aktivator 7 UJIAN TENGAH SEMESTER

8 Prosedur pemeriksaan penentuan

Penerangan pada pasien diagnosis serta perencanaan

lndentifikasi pasien perawatan ortodontik

Anamnesis

Pemeriksaan klinik

Umum dan lokal

9 Prosedur pemeriksaan penentuan

Pembuatan model studi diagnosis serta perencanaan

Analisis model studi perawatan ortodontik

(9)

diagnosis serta perencanaan

Analisis rontgen

perawatan ortodontik

Melakukan testes tertentu

Pemeriksaan subyektif

Pemeriksaan obyektif

Pemeriksaan laboratorium

11 Sefalometri

Pengertian sefalometri radiografik

Teknik sefalometri radiografik

Referensi sefalometri radiografik 12 Sefalometri

Analisis sefalometri radiografik

Kelemahan sefalometri radiografik 13 Perhitungan dan determinasi Metode Nance, Moyers, Pont, Korkhous dan

lengkung Howes

14 Perhitungan dan determinasi Metode Thompson-Brodie lengkung

15 Perhitungan dan determinasi Metode determinasi lengkung lengkung

16 UJIAN AKHIR

X. Evaluasi

1.

Ujian tengah semester (50 %)

2.

Ujian akhir (50 %)

XI. Bahan, sumber informasi dan referensi

1.

Adams, C.P., 1970. The Design and Construction of Removable Orthodontic Appliance, 4— Ed., John Wright & Sons Ltd, Bristol.

2.

Anderson, G.M., 1960. Practical Orthodontics, 6—, ed., The Mosby Co., Saint Louis.

3.

Dickson G.C. and Wheatly, A.E., 1978. An Atlas of Orthodontic Appliance, 2nd. ed.,

Pitman Medical Publish Co. Ltd., England.

4.

Duyzings,J.A., 1954. Orthodontische Apparatuur, Uitgave van Dental Depot, A.M. Disselkoen, Amsterdam.

5.

Foster, TG., 1982, A Text Book of Orthodontics, 2nd. ed., Blackwell Scientific Publications, Oxford.

6.

Graber,T.M., 1967, Orthodontics Principles and Practise, 2nd ed., V/B. Saunders Co. Philadelphia, London, p. 416-423 & 602.

(10)

7.

Graber, T.M., 1969. Currents Orthodontics Conceps and Techniques, 1st ed.W.B. Saunders Co., Philadelphia.

8.

Graber, T.M., 1972. Orthodontic Principles and Practice, 3rd. ed., WB. Saunders & Co., Phil. and London.

9.

Graber, T.M. and Neuman, B., 1984, Removable Orthodontic Appliances, 2nd WB. Saunders Co., Philadephia. Graber, T.M. and Swain, B.F., 1985. Ortho–u Current, Prinstples and Techniques, 1st ed, The CV. Mosby Co., St. Louis, Toronto, Princeton.

10.

Hendro Kusnoto, 1971, Penggunaan cephalometri radiografi dalam Bidang Ortodonti, h. 1-35.

11.

Jacobson,A., 1995, Rudiographyc Cephalometry from Basic to Videoimaging, p. 1-63. Quintessence Publ.Co., inc., Chicago

12.

Longman, J., 1975. Medical Embryology: Human Development, Normal and Abnormal, ri ed., The Williams and Williams Company, Baltimore.nd

13.

Houston, W.J.B. and Issacson, K,G., 1980, Orthodontic Treatment with Removable Appliances, 2 ed. John Wright and Sons, Bristol

14.

Moyers, RE., 1963, Hand Book of Orthodontics, 2"" ed., Year Book Medical Publisher inc. Chicago, p. 188-196 & 208-209

15.

Moyers, RE., 1988. Handbook of Orthodontics, Year Book Medical Publishers, I.N.C., Chicago.

16.

Mundiyah Mukhtar dkk., 1974, Penuntun Kuliah Ortodonsia, Bagian Ortodonsi FKG -USU.

17.

Proffit, W.R., 2000, Contemporary Orthodontics, The Mosby Co., St. Loui

18.

Rakosi,T., 1979, An Atlas and Manual of Cephalometric Radiography, p. 34-70, Wolfe Medical Publ. Ltd.

19.

Salzman, J.A., 1950, Principles of Orthodontics,2"".ed. J.B. Lippincot Co., Philadelphia, London

20.

Salzman, J.A., 1967, Principles of Orthodontics, 4th .ed., The CV. Mosby Co., St. Louis and London.

21.

Salzman, J.A., 1974, Orthodontics in Daily Practice, 1st. ed., J.B. Lippincott., Philadelphia, Toronto.

22.

Shaw, F.G. and Edmonson, S., 1962, Practical Exercises in Orthodontic, Henry Kimpton, London

23.

Sicher, M., 1962. Oral Histology and Embryology, The C. V, Mosby Co., St. Louis.

24.

Strang,R.H.W., 1958, A text book of orthodontia.4"' ed., 335-346 & 57 1-577, Lea &

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Pertumbuhan beban yang semakin besar berakibat bertambahnya arus pada setiap saluran transmisi pada sistem tenaga listrik, hal ini akan menyebabkan terjadinya

Sesungguhnya ada salah seorang dari kalian yang beramal dengan amalan penduduk surga hingga jarak antara dirinya dengan surga tinggal sehasta saja, namun takdir yang

Jurnal ini merupakan jurnal publikasi ilmiah resmi Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Balai Litbang P2B2) Donggala, Badan Penelitian

Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui citra merek terhadap minat beli ulang sepatu Adidas di Toko Sport Station Dinoyo, Malang melalui kepuasan pelanggan tidak

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Sebuah teks memiliki struktur yang mungkin dibentuk dari elemen-elemen yang dapat diprediksi dalam urutan yang diprediksi pula (Fairclough, 1989:137). Misalnya

Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yulianti dan Fitriany (2005) yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan persepsi antara

Dalam kegiatan layanan dan pemanfaatan arsip ada pengguna yaitu orang atau lembaga yang akan mengunakan arsip dan ada petugas layanan yaitu orang yang diberi tugas untuk