• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Sesuai Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang. Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, setiap pimpinan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Sesuai Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang. Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, setiap pimpinan"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAPORAN TAHUNAN 2017| BKP KELAS I MANADO

P a g e | i

KATA PENGANTAR

Sesuai Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, setiap pimpinan suatu organisasi wajib menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya, salah satu laporan berkala yang dimaksud adalah Laporan Tahunan.

Penyusunan Laporan Tahunan ini merupakan laporan yang bersifat Kompherensif, mencerminkan semangat untuk maju “ think

out of the box” sebagai bentuk pertanggung-jawaban atas

pelaksanaan kegiatan operasional Perkarantinaan di Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado dalam kurun waktu satu Tahun anggaran.

Laporan ini memberikan gambaran tentang kegiatan-kegiatan operasional penyelenggaraan fungsi di UPT BKP Kelas I Manado,

khususnya terhadap pelaksanaan tindakan operasional

perkarantinaan pada masing-masing seksi, baik Seksi Karantina Hewan, Seksi Karantina Tumbuhan, Seksi Pengawasan dan Penindakan, bagian Ketatausahaan, serta Administrasi yang dalam pelaksanaannya dibiayai melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) BKP Kelas I Manado Tahun 2017. Laporan ini menginformasikan juga data-data lalu lintas pemasukan maupun pengeluaran komoditi Karantina Hewan dan Tumbuhan baik

(3)

LAPORAN TAHUNAN 2017| BKP KELAS I MANADO

P a g e | ii

kegiatan Antar Area (domestik) maupun kegiatan Pengeluaran dan Pemasukan dari dan ke Luar Negeri (Ekspor-Impor),diuraikan pula kondisi sumber daya yang dimiliki oleh BKP Kelas I Manado seperti pegawai (SDM), keuangan (anggaran) dan sarana kerja (peralatan) serta permasalahan yang dihadapi di Tahun 2017.

Output dari kegiatan Tahun 2017 diharapkan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya dalam meningkatkan kinerja perkarantinaan ke depan. Pada akhir pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2017, kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada seluruh pegawai BKP Kelas I Manado yang telah berupaya sebaik-baiknya atas kerja keras dan kerjasamanya dalam melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan-kegiatan operasional perkarantinaan hingga pada saat penyusunan laporan Tahunan ini.

Kami menyadari sepenuhnya, apabila dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, olehnya kami menerima saran dan perbaikan guna penyempurnaan laporan lebih lanjut. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Manado, 15 Januari 2018 Kepala Balai,

Ir. Junaidi, MM

(4)

LAPORAN TAHUNAN 2017| BKP KELAS I MANADO

P a g e | iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR DIAGRAM ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x DAFTAR LAMPIRAN ... xi RINGKASAN...xiii BAB I. PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan ... 11

C. Keadaan Umum UPT ... 11

1. Pelabuhan Laut Bitung. ... 27

2. Bandara Sam Ratulangi. ... 30

3. Pelabuhan Laut Manado. ... 33

4. Pelabuhan Laut Labuan Uki. ... 37

5. Kantor Pos Manado. ... 38

6.Pelabuhan Laut Tahuna... ... 39

BAB II. KEGIATAN UMUM (3 M) ... 46

A. Perencanaan dan Keuangan ... 46

B. Kepegawaian dan Tata Usaha. ... 56

C. Perlengkapan (Sarana dan Prasarana). ... 69

BAB III. KEGIATAN OPERASIONAL ... 73

(5)

LAPORAN TAHUNAN 2017| BKP KELAS I MANADO

P a g e | iv

1. Tindakan Karantina Hewan Terhadap Media Pembawa

HPHK Yang di-Impor. ... 77

2. Tindakan Karantina Hewan Terhadap Media Pembawa HPHK Yang di-Ekspor. ... 77

3. Tindakan Karantina Hewan Terhadap Media Pembawa HPHK yang di-Antarareakan. ... 78

4. Penggunaan Formulir Karantina Hewan ... 85

5. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar HPH ... 87

6. Kegiatan Laboratorium Karantina Hewan ... 89

B. KARANTINA TUMBUHAN ... 92

1. Tindakan Pemasukan Dari Luar Negeri (Impor) Karantina Tumbuhan Terhadap MP OPTK. ... 95

2. Tindakan Pengeluaran ke Luar Negeri (Ekspor) Karantina Tumbuhan Terhadap MP OPTK. ... 97

3. Tindakan Karantina Tumbuhan terhadap MP OPTK yang di-Antar Areakan. ... 103

a) Antar Area Masuk ... 103

b) Antar Area Keluar. ... 111

4. Rekapitulasi Kegiatan 8P Karantina Tumbuhan ... 119

a) Pemeriksaan... 120

b) Pengasingan dan Pengamatan ... 121

c) Perlakuan ... 121

d) Penahanan ... 125

e) Penolakan ... 125

f) Pemusnahan ... 126

g) Pembebasan ... 126

5. Rekapitulasi frekuensi dan Volume ... 127

6. Penggunaan Formulir Karantina Tumbuhan. ... 128

7. Kegiatan Pemantauan Daerah Sebar OPTK. ... 129

(6)

LAPORAN TAHUNAN 2017| BKP KELAS I MANADO

P a g e | v

9. Kegiatan Koleksi OPTK ... 132

10. Kegiatan Pengawasan Keamanan Hayati Nabati. ... 133

C. PENGAWASAN DAN PENINDAKAN ... 134

1. Tindakan Penahanan, Penolakan dan Pemusnahan terhadap Media Pembawa Hewan dan hasil turunannya. ... 135

BAB IV. KEGIATAN LAIN-LAIN ... 138

A. Koordinasi/Kerjasama Dengan Instansi Terkait. ... 138

B. Workshop/ Apresiasi/Sosialisasi Seminar/Pelatihan ... 142

C. Kegiatan Public Awareness. ... 142

D. Standar Pelayanan Publik (SPP) ... 144

1. Standar Pelayanan Administrasi ... 145

2. Standar Pelayanan Perkarantinaan ... 150

3. Jam Pelayanan ... 153

4. Jenis Pelayanan ... 155

5. Sarana, Prasarana dan Fasilitas Pelayanan ... 155

BAB V. PERMASALAHAN DAN SOLUSI ... 158

A. Permasalahan ... 158

a. Operasional Tindak Karantina Hewan ... 158

b. Operasional Tindak Karantina Tumbuhan ... 159

c. Tindak Karantina Pengawasan dan Penindakan ... 160

(7)

LAPORAN TAHUNAN 2017| BKP KELAS I MANADO

P a g e | vi DAFTAR TABEL

Halaman

1. Perubahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Tahun Anggaran 2017... 51

2. Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan Tahun

Anggaran 2017... 51

3. Perbandingan Realisasi Pendapatan 31 Desember 2016

dan 31 Desember 2017... 52

4. Rincian Pagu dan Realisasi Belanja per 31 Desember

2017... 52 5. Perbandingan Realisasi Belanja 31 Desember 2016 dan

31 Desember 2017... 53

6. Perbandingan Realisasi PNBP Tahun 2015 dan Tahun

2017... 54

7. Penggunaan Dokumen Karantina Hewan di Balai

Karantina Pertanian Kelas I Manado Tahun 2017... 85

8. Media pembawa dari Tren 5 Negara Tujuan Ekspor

Dengan Frekuensi Tertinggi di Tahun 2017... 101

9. Media Pembawa dari Tren Frekuensi 10 Daerah Asal

Antar Area Masuk Tahun 2017... 106

10. Media Pembawa dari Tren Frekuensi 5 Daerah Tujuan

Antar Area Keluar Tahun 2017... 114

11. Frekuensi Tindakan 8P BKP Kelas I Manado Tahun

2017... 120 12. Rekapitulasi Volume dan Frekuensi Kegiatan Karantina

Tumbuhan Tahun 2017... 127

13. Penggunaan Dokumen Karantina Tumbuhan Di Balai

Karantina Pertanian Kelas I Manado Tahun 2017... 129

14. Frekuensi Tindakan Penahanan, Penolakan dan

(8)

LAPORAN TAHUNAN 2017| BKP KELAS I MANADO

P a g e | vii

15. Standar Pelayanan Administrasi Kepegawaian... 145

16. Standar Pelayanan Administrasi Keuangan... 146

17. Standar Pelayanan Administrasi Perlengkapan... 147

18. Standar Pelayanan Administrasi Umum... 148

19. Standar Pelayanan Karantina Hewan... 150

20. Standar Pelayanan Karantina Tumbuhan... 152

21. Jam Pelayanan Operasional... 154

22. Jenis Pelayanan Tindakan Karantina ... 155 `

(9)

LAPORAN TAHUNAN 2017| BKP KELAS I MANADO

P a g e | viii DAFTAR DIAGRAM

Halaman

1. Luas Wilayah Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi

Utara... 18

2. Perbandingan Realisasi Penerimaan fungsional PNBP

Tahun 2016 dan Tahun 2017... 54

3. Jumlah Pegawai BKP Kelas I Manado Berdasarkan

Golongan... 61

4. Frekuensi Pemasukan Media Pembawa Hewan Hidup

Terbesar Tahun 2017... 79

5. Volume Pemasukan Media Pembawa Hewan Hidup

berdasarkan satuan “Ekor” Tahun 2017... 80

6. Volume Pemasukan Media Pembawa Bahan Asal Hewan

Terbesar Berdasarkan satuan “Kilogram” Tahun 2017... 80

7. Volume Pemasukan Media Pembawa Hasil Bahan Asal Hewan Terbesar berdasarkan satuan “Kilogram” Tahun

2017... 81

8. Frekuensi Pengeluaran 5 Media Pembawa Hewan Hidup

Terbesar Tahun 2017... 82

9. Volume Pengeluaran Media Pembawa Hewan Hidup

Terbesar berdasarkan satuan “Ekor” Tahun 2017... 83

10. Volume Pengeluaran Media Pembawa Bahan Asal Hewan

Berdasarkan Satuan “Kilogram” Tahun 2017... 84

11. Volume Pengeluaran Media Pembawa Hasil Bahan Asal

Hewan Berdasarkan Satuan “Kilogram” Tahun 2015... 84

12. Perbandingan Frekuensi dan Volume Impor Karantina Tumbuhan Berdasarkan Jenis Media Pembawa dan

Negara Asal di Tahun 2017... 96

13. Perbandingan Frekuensi Permohonan Ekspor Karantina

(10)

LAPORAN TAHUNAN 2017| BKP KELAS I MANADO

P a g e | ix

14. Tren Volume (Satuan Kilogram) 5 Media Pembawa

Terbesar Ekspor Karantina Tumbuhan Tahun 2017... 99

15. Tren Frekuensi 5 Media Pembawa Terbesar Ekspor

Karantina Tumbuhan Tahun 2017... 100

16. Tren 5 Negara Tujuan Ekspor Dengan Frekuensi

Tertinggi di Tahun 2017... 101

17. Perbandingan Frekuensi dan Persentasi kegiatan Antar

Area Masuk Berdasarkan Wilayah Kerja... 104

18. Tren Frekuensi 5 Media Pembawa Terbesar Antar Area

Masuk Tahun 2017... 104

19. Tren Frekuensi 5 Daerah Asal Antar Area Masuk Tahun

2017... 105 20. Perbandingan Frekuensi dan Persentasi Permohonan

Kegiatan Antar Area Keluar Berdasarkan Wilayah Kerja.. 112

21. Tren Frekuensi 5 Media Pembawa Terbesar Antar Area

Keluar Tahun 2017... 113

22. Tren Frekuensi 5 Daerah Tujuan Antar Area Keluar

Tahun 2017... 114

23. Perbandingan Frekuensi Perlakuan (fumigasi)

Berdasarkan Wilayah Kerja Tahun 2017... 122

24. Perbandingan Frekuensi Jenis Fumigan Perlakuan

(fumigasi) Tahun 2017... 123

25. Perbandingan Frekuensi Media Pembawa yang Diberlakukan Tindakan Perlakuan (fumigasi) Tahun

(11)

LAPORAN TAHUNAN 2017| BKP KELAS I MANADO

P a g e | x DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Struktur Organisasi UPT Balai Karantina Pertanian Kelas

I Manado ... 25

2. Peta Kedudukan Wilker Pelabuhan Laut Bitung BKP

Kelas I Manado ... 28

3. Peta Kedudukan Wilker Bandar Udara Sam Ratulangi

BKP Kelas I Manado ... 31

4. Peta Kedudukan Wilker Pelabuhan Laut Manado BKP

Kelas I Manado ... 34

5. Gedung Kantor Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Manado

BKP Kelas I Manado ... 36

6. Sarana Kandang “Portable” Wilayah Kerja Pelabuhan

Laut Manado ... 36

7. Peta kedudukan Wilker Pelabuhan Laut Tahuna BKP

Kelas I Manado ... 40

(12)

LAPORAN TAHUNAN 2017| BKP KELAS I MANADO

P a g e | xi DAFTAR LAMPIRAN

halaman

1. laporan Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun

Anggaran 2017... 165

2. Daftar urut kepangkatan kepegawaian PNS di Balai

Karantina Pertanian Kelas I Manado Tahun 2017... 166

3. Daftar Nama Pegawai Yang Naik Pangkat di Balai

Karantina Pertanian Kelas I Manado Tahun 2017... 169

4. Daftar Nama Pegawai Yang Pensiun di Balai Karantina

Pertanian Kelas I Manado Tahun 2017... 170

5. Daftar Nama Pegawai yang Mutasi Alih Tugas dari Balai

Karantina Pertanian Kelas I Manado Tahun 2017... 171

6. Daftar Nama Pegawai yang Mutasi Alih Tugas ke Balai

Karantina Pertanian Kelas I Manado Tahun 2017... 172

7. Daftar Nama Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I

Manado yang diangkat dari CPNS menjadi PNS Tahun

2017... 173

8. Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan Tahun

Anggaran 2017... 174

9. Pemasukan Antar Area Balai Karantina Pertanian Kelas I

Manado Tahun 2017... 184

10. Pemasukan Antar Area Balai Karantina Pertanian Kelas I

Manado Tahun 2017... 185

11. Rekapitulasi Kegiatan Laboratorium Karantina Hewan

Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado Tahun 2017 187

12. Permohonan Kegiatan Impor KT BKP Kelas I Manado

Tahun 2017... 188

13. Permohonan Kegiatan Ekspor KT BKP Kelas I Manado

Tahun 2017... 189

14. Permohonan Kegiatan Domestik Masuk KT BKP Kelas I

(13)

LAPORAN TAHUNAN 2017| BKP KELAS I MANADO

P a g e | xii

15. Permohonan Kegiatan Domestik Keluar KT BKP Kelas I

Manado Tahun 2017... 164

16. Hasil Pemeriksaan Kegiatan Laboratorium Karantina

Tumbuhan Bulan Januari s/d Desember Tahun 2017... 231

17. Rincican Tindakan Penahanan, Penolakan dan

Pemusnahan BKP Kelas I Manado Tahun 2017... 234

18. Daftar Kegiatan Apresiasi/Sosialisasi/ Workshop yang diikuti Perwakilan dari BKP Kelas I Manado di Tahun

(14)

LAPORAN TAHUNAN 2017| BKP KELAS I MANADO

P a g e | xiii

RINGKASAN

Tahun Anggaran 2017 UPT Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 9.661.565.000,- dengan empat kali revisi pertama 9.699.065 .000,- revisi ke dua

9.699.065.000,- revisi ke tiga 10.069.865.000,- revisi ke

empat10.069.865.000,- dengan realisasi anggaran hingga akhir Tahun 2017 mencapai 98,00% atau sebesar Rp. 9.868.237.725,-

Kegiatan operasional Karantina Pertanian yang telah ditangani oleh BKP Kelas I Manado terhadap lalu lintas Media Pembawa (komoditas) pertanian dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan, hal ini dapat dilihat dari frekuensi dan volume media pembawa pertanian yang dilalulintaskan melalui Bandara Samratulangi, Pelabuhan laut Bitung, Pelabuhan laut Manado dan Pelabuhan Laut Tahuna yang terus mengalami peningkatan seiring dengan upaya mempercepat peningkatan kesejateraan masyarakat pertanian, utamanya media pembawa yang dilalulintaskan ke luar negeri (diekspor) dan diantar areakan(domestik). Adapun komoditi yang menjadi andalan ekspor Sulawesi Utara antara lains eperti : tepung kelapa, bungkil kelapa, , minyak kelapa, tepung kelapa, minyak kelapa mentah pala biji, fully, daging pala, kulit pala, cengkeh, dan kopra. Media pembawa Kelapa dan hasil turunannya merupakan salah satu komoditas

(15)

LAPORAN TAHUNAN 2017| BKP KELAS I MANADO

P a g e | xiv

unggulan di Sulawesi Utara, hal ini ditandai dengan banyak ditumbuhinya tanaman kelapa hampir diseluruh wilayah Kabupaten/Kota sedangkan untuk media pembawa hewan dan hasil turunannya pada Tahun 2017 tidak ada kegiatan ekspor.

Kegiatan Impormedia pembawa tumbuhan dan hasil turunannya pada Tahun ini berupa beras yang berasal dari Negara Vietnam dan kayu olahan dari Negara China sedangkan untuk media pembawa hewan dan hasil turunannya sampai akhir tahun 2015 belum ada kegiatan di wilayah Propinsi Sulut. Sementara itu untuk kegiatan Antar Area media pembawa tumbuhan dan hasil turunannya yang ditangani antara lain : hasil tanaman pangan, perkebunan dan hortikultura, sedangkan untuk hewan dan hasil turunannya antara lain : Anjing, kelinci, Kucing, ayam, dan DOC sedang untuk bahan asal hewan antara lain : daging ayam, daging sapi, daging babi, susu, telur konsumsi, sedangkan untuk bahan asal hewan berupa daging ayam loahan dan daging sapi olahan dan untuk benda lain masih terbatas pada vaksin dan pakan ternak.

Padatnya lalulintas media pembawa yang di antar-areakan maupun di ekspor-impor, berdampak positif pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado yang terdiri dari penerimaan imbalan jasa karantina (hewan dan tumbuhan) sehingga penerimaan PNBP di tahun 2017

(16)

LAPORAN TAHUNAN 2017| BKP KELAS I MANADO

P a g e | xv

adalah sebesar Rp. 1.268.674.545,- dari target sebesar Rp.

897.000.000,- dengan pencapaian persen sebesar 141.43 %

Dalam upaya peningkatan kegiatan Pengawasan Lalu-lintas Media pembawa Pertanian pada tahun ini BKP Kelas I Manado turut berperan serta dalam upaya perlindungan SDA Sulut dari ancaman masuk dan tersebarnya HPHK/OPTK dengan melakukan upaya pencegahan terhadap lalulintas media pembawa produk yang akan masuk kewilayah Sulawesi Utara dan yang akan dilalulintaskan ke beberapa daerah tujuan yang masih dikategorikan bebas atau dilarang dilalulintaskan Media Pembawa HPHK/OPTK tertentu.

Selama dalam proses pelaksanaan tindak karantina di lapangan, pihak karantina senantiasa menjalin kerjasama dan terus berkoordinasi dengan institusi lingkup kepelabuhan dan kebandarudaraan yaitu Custum, Imigration dan Quarantine (CIQ) serta pemerintah daerah setempat. Besar harapan kami optimalisasi pelaksanaan tindak karantina di Provinsi sulawesi Utara mendapat dukungan dari instansi terkait dan pemerintah daerah setempat, sehingga tujuan yang ingin dicapai guna melindungi sumber daya alam hayati Sulawesi Utara dapat terwujud.

(17)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 1 BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rencana Strategis Kementerian Pertanian 2015-2019 disusun sebagai perwujudan amanah Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang saat ini memasuki tahap ke-3 (2015-2019) sebagai kelanjutan dari RPJMN tahap ke-2 (2010-2014) yang telah berakhir. RPJMN tahap ke-3 (2015-2019)

difokuskan untuk memantapkan pembangunan secara

menyeluruh dengan menekankan pembangunan kompetitif perekonomian yang berbasis sumberdaya alam yang tersedia, sumberdaya manusia yang berkualitas dan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pentahapan RPJPN2005-2025.

Sejalan dengan Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan sektor pertanian dalam lima tahun ke depan (2015-2019) akan mengacu pada Paradigma Pertanian untuk Pembangunan (Agriculture for Development) yang memposisikan sektor pertanian sebagai penggerak transformasi pembangunan yang berimbang dan menyeluruh

(18)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 2

mencakup transformasi demografi, ekonomi, intersektoral, spasial, institusional, dan tatakelola pembangunan. Paradigma tersebut memberikan arah bahwa sektor pertanian mencakup berbagai kepentingan yang tidak saja untuk memenuhi kepentingan penyediaan pangan bagi masyarakat tetapi juga kepentingan yang luas dan multifungsi. Selain sebagai sektor utama yang menjadi tumpuan ketahanan pangan, sektor pertanian memiliki fungsi strategis lainnya termasuk untuk menyelesaikan persoalan-persoalan lingkungan dan sosial (kemiskinan, keadilan dan lain-lain) serta fungsinya sebagai penyedia sarana wisata (agrowisata). Memposisikan sektor pertanian dalam pembangunan nasional merupakan kunci utama keberhasilan dalam mewujudkan Indonesia yang Bermartabat, Mandiri, Maju, Adil dan Makmur.

NAWA CITA atau agenda prioritas Kabinet Kerja mengarahkan pembangunan pertanian ke depan untuk mewujudkan kedaulatan pangan, agar Indonesia sebagai bangsa dapat mengatur dan memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya secara berdaulat. Kedaulatan pangan diterjemahkan dalam bentuk kemampuan bangsa dalam hal: (1) mencukupi kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri, (2) mengatur kebijakan pangan secara mandiri, serta (3) melindungi dan menyejahterakan

(19)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 3

petani sebagai pelaku utama usaha pertanian pangan. Dengan kata lain, kedaulatan pangan harus dimulai dari swasembada pangan yang secara bertahap diikuti dengan peningkatan nilai tambah usaha pertanian secara luas untuk meningkatkan kesejahteraan petani

Sesuai pedoman dalam Reformasi Perencanaan dan Penganggaran (RPP), setiap eselon I mempunyai satu program dan nama program mencerminkan nama eselon I, sehingga di lingkup Kementerian Pertanian ditetapkan 12 program, khususnya Badan Karantina Pertanian yaitu Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian Dan Pengawasan Keamanan Hayati. Kegiatan yang akan dilaksanakan di bawah program tersebut antara lain :

1. Peningkatan Sistem Karantina Hewan. 2. Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan.

3. Pengembangan Sistem Informasi Karantina Pertanian dan Keamanan Hayati.

4. Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati.

5. Penyelenggaraan Laboratorium Uji Standar Karantina Pertanian.

(20)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 4

6. Dukungan Manajemen dan Teknis lainnya pada Badan Karantina Pertanian.

Sejalan dengan semangat reformasi dan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good government)) oleh pemerintah yang bersih (clean government), maka selayaknya semangat reformasi ini dijadikan sebagai titik tolak dalam pembangunan pertanian utamanya semangat pasca integrasi di institusi Badan Karantina Pertanian (BARANTAN). Selain itu, semangat penyelenggaraan pemerintahan yang baik oleh suatu pemerintah yang bersih diharapkan dapat memperoleh hasil-hasil pembangunan

sebesar-besarnyauntuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat.

Penyelenggaraan pemerintahan termasuk pelayanan public mengharuskan adanya memberdayakan masyarakat, peran aktif/ partisipatif, responsive, demokratis, bersih dan bebas korupsi serta berorientasi pada system dan mekanisme pasar.

Dalam rangka peningkatan dukungan perkarantinaan, dalam lima tahun mendatang akan dilakukan upaya-upaya diantaranya sebagai berikut:

1. Menyiapkan regulasi teknis, sumberdaya, dana, sarana dan fasilitas pendukung yang handal guna melindungi sumber alam hayati.

(21)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 5

2. Implementasi berbagai regulasi internasional kedalam sistem regulasi nasional perkarantinaan.

3. Meningkatkan sarana pelayanan informasi kepada mayarakat dan pemangku kepentingan.

4. Mengoptimalkan perlindungan kesehatan hewan,

tumbuhan, manusia dan lingkungan.

Sedangkan dalam hal program peningkatan kualitas perkarantinaan pertanian dan pengawasan hayati meliputi :

1. Peningkatan Kepatuhan, Kerja Sama dan

Pengembangan Sistem Informasi Perkarantinaan.

2. Peningkatan Sistem Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani

3. Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati

4. Peningkatan Kualitas Pelayanan karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

5. Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Laboratorium Uji Standar dan Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian

6. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya pada Badan Karantina Pertanian

(22)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 6

Badan Karantina Pertanian berperan aktif dalam upaya meningkatkan peranannya dalam mendukung program ketahanan pangan dan sistem usaha agribisnis yang berdaya saing, berkelanjutan, berkerakyatan dan terdesentralistis dengan langkah operasional yang berorientasi kepada wawasan global menyongsong era perdagangan bebas dunia antara lain dengan mencegah dan menangkal penyebaran HPHK dan OPTK yang dilalu-lintaskan dalam perdagangan internasional dan antar pulau.

Fokus penyelenggaraan Badan Karantina Pertanian tertuang dalam Program Ketahanan Pangan yang dilaksanakan melalui upaya penciptaan kondisi Agribisnis dan menjaga ketahanan pangan yang bebas dari masuk dan tersebarnya Hama/Penyakit hewan (HPH) serta Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), serta masuknya produk pertanian impor yang tidak dikehendaki melalui pengawasan yang efektif dipintu-pintu pemasukan/pengeluaran.

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina

Hewan, Ikan dan Tumbuhan sebagai dasar hukum

penyelenggaraan karantina, dengan jelas mengamanatkan perlunya kekayaan tanah air dan wilayah Negara Indonesia yang kaya akan sumberdaya alam hayati ini untuk dijaga, dilindungi

(23)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 7

dan dipelihara kelestariannya dari ancaman dan gangguan Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK). Karena akibat dari serangan HPHK dan OPTK dapat menimbulkan dampak yang sangat luas pada stabilitas ekonomi, keberhasilan usaha agribisnis dan ketahanan pangan nasional. Salah satu upaya perlindungan sumber daya alam hayati tersebut adalah dengan pelaksanaan tindakan karantina di exit dan entry point.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado sebagai salah satu institusi yang berada dilingkup Kementerian Pertanian, Badan Karantina Pertanian yang berada di daerah terus berupaya mendukung dan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah

ditetapkan oleh pemerintah (Barantan), dengan tugas

melaksanakan perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati terus berupaya guna menjabarkan kebijakan pemerintah tentang apa yang menjadi tuntutan masyarakat akan pelayanan publik dengan tanpa mengabaikan tugas pokok yang diamanatkan oleh undang-undang.

Salah satu upaya yang telah ditempuh sebagai langkah awal untuk berpijak guna mewujudkan terbangunnya reformasi birokrasi yakni dengan bersama-sama (pimpinan beserta

(24)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 8

jajarannya dan seluruh aparat), berkomitmen dan saling memotivasi guna meningkatkan kedisiplinan dan loyalitas serta konsistensi dan transparansi dalam melaksanakan tugas keseharian sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat. Dalam melaksanakan peraturan ini diharapkan semua Pegawai Negeri Sipil dalam lingkup Kementerian Pertanian umumnya dan PNS lingkup BKP Kelas I Manado khususnya bisa memahami dan menerapkannya dengan penuh tanggung jawab bahwa reformasi birokrasi dapat diterapkan dengan baik.

Sementara itu dalam upaya peningkatan daya saing komoditas produk pertanian di pasar domestik maupun internasional, BKP Kelas I Manado juga turut berperan penting dalam membantu para pelaku usaha pertanian yang ada di daerah melalui sertifikasi kesehatan produk pertanian yang akan diekspor dengan tujuan untuk peningkatan sanitasi (kesehatan) produk pertanian Indonesia agar bisa diterima dan memenuhi persyaratan teknis (Sanitary and Phytosanitary Measures) negara-negara tujuan.

Dalam upaya mengsukseskan target capaian, maka Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado beserta jajarannya senantiasa melakukan perubahan-perubahan kearah yang lebih baik.

(25)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 9

Perubahan-perubahan yang dimaksudkan baik secara internal maupun eksternal, diantaranya melalui optimalisasi tupoksi serta melakukan kerjasama dengan Pemerintah Daerah, kerjasama secara nasional maupun internasional, mendukung dan mengawal

serta melaksanakan arah dan kebijakan pembangunan

perkarantinaan khususnya di Sulawesi Utara yang dilandasi oleh semangat integrasi dalam rangka mewujudkan tatanan reformasi birokrasi untuk membentuk pemerintahan yang baik (good government) dan pemerintahan yang bersih serta bebas dari KKN (clean government). Diharapkan dengan adanya perubahan tersebut, akan membawa Karantina Pertanian kepada pencapaian visi dan misi yang diharapkan.

Salah satu upaya perubahan kearah yang lebih baik BKP Kelas I Manado dalam memberikan pelayanantelah menerapkan Standar Pelayanan Publik (SPP) yang meliputi persyaratan administratif dan persyaratan teknis untuk pelayanan tindakan karantina terhadap hewan, tindakan karantina terhadap produk hewan, tindakan karantina terhadap benih/bibit tumbuhan dan tindakan terhadap hasil tumbuhan. SPP mempertimbangkan beberapa hal yaitu jenis pelayanan, bentuk pelayanan, waktu pelayanan, sumber daya manusia (SDM) pelaksana dan sarana

(26)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 10

pelayanan. SPP merupakan ukuran pelayanan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi pada BKP Kelas I Manado yang penerapannya tercermin dari indikator pencapaian layanan.

Sejalan dengan hal tersebut diatas, maka dalam rangka mengevaluasi pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan operasional perkarantinaan setiap akhir Tahun Anggaran dimasing-masing UPT lingkup Barantan, maka dibuatlah Laporan Tahunan sebagai salah satu wujud pertanggungjawaban atas penyelenggaraan kegiatan administrasi dan operasional perkarantinaan dilapangan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, khususnya yang telah dilaksanakan oleh BKP Kelas I Manado selama kurun waktu Tahun Anggaran 2017.

Laporan kegiatan tahunan ini disusun dalam upaya

memberikan gambaran tentang pelaksanaan kegiatan

perkarantinaan secara rinci yang telah dilaksanakan (baik realisasi kegiatan, hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaannya dilapangan serta solusi pemecahannya) serta untuk mengetahui program kerja mendatang yang akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2018 serta untuk mengawal arah kebijakan kementerian pertanian guna terwujudnya reformasi borokrasi di kelembagaan kementerian pertanian.

(27)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 11 B. Tujuan

Laporan Tahunan 2017 disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi secara tertulis tentang perkembangan pelaksanaan kegiatan yang bersifat teknis operasional dan

administratif serta untuk mengevaluasi

permasalahan-permasalahan yang dihadapi dilapangan oleh BKP Kelas I Manado selama Tahun 2017, yang kemudian dapat dijadikan sebagai bahan masukan kepada semua pihak yang terkait dan juga sebagai referensi bagi instansi-instansi terkait terutama disegenap

jajaran Badan Karantina Pertanian untuk kemudian

ditindaklanjuti guna peningkatan penyelenggaraan perkarantinaan guna terwujudnya reformasi birokrasi lingkup kementerian pertanian.

C. Keadaan Umum UPT

Propinsi Sulawesi Utara secara geografis letaknya di bagian paling utara Nusantara, berbentuk jazirah memanjang dari barat ke timur, dimana di bagian sebelah utaranya terdapat gugusan kepulauan (Sangir – Talaud) yang letaknya relatif terpencil dan berbatasan langsung dengan negara tetangga Philipina. Adapun wilayah kecamatan yang berbatasan laut dengan Negara Philipina

(28)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 12

terdapat di 2 (dua) kabupaten, yaitu Kabupaten Kepulauan Talaud (Kecamatan Esang, Rainis, Beo, Tagulandang, Manganitu, Siau Timur, Siau Barat, Kendahe, Tamako, Tabukan Selatan, Urung dan Nenusa); dan Kabupaten Kepulauan Sangihe (Kecamatan Tabukan Utara).

Dilihat dari letak geografis ini, Sulawesi Utara merupakan wilayah yang strategis karena terletak dalam jalur lintas perdagangan dan pariwisata. Selain itu, letak Sulawesi Utara relatif dekat dengan kawasan Pasifik yang sedang dan akan makin pesat perkembangan perekonomian-nya di masa mendatang. Potensi ini juga ditunjang oleh tersedianya fasilitas prasarana pelabuhan Bitung yang sementara dalam tahap persiapan menuju pelabuhan utama internasional, dan Bandara Internasional Sam Ratulangi yang sudah memiliki akses cukup luas, baik untuk transportasi domestik maupun internasional.

Letak geografis Sulawesi Utara yang strategis ini menjadikannya potensial sebagai Pintu Gerbang Indonesia di Bagian Timur “Road To East” dan sekaligus juga menjadi “Pusat Pertumbuhan”. Salain itu Sulawesi Utara terkenal dengan wisata lautnya, olehnya pembangunan kepariwisataan ditujukan pada

(29)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 13

peningkatan kemampuan untuk menggalakkan kegiatan ekonomi yang melibatkan berbagai sektor.

Selain itu Propinsi ini terletak di jazirah utara Pulau Sulawesi dan merupakan salah satu dari tiga Propinsi di Indonesia yang terletak di sebelah utara garis khatulistiwa, dua Propinsi lainnya adalah Propinsi Sumatera Utara dan Propinsi Daerah Istimewa Aceh.

Propinsi Sulut juga terhampar di sepanjang tepi pantai Laut Sulawesi, tepatnya dipesisir Teluk Manado, dan memiliki 17 danau. Danau-danau yang relatif besar antara lain adalah danau Tondano, danau Linou, dan danau Noat, serta sebanyak 30 sungai yang mengaliri wilayah Sulawesi Utara, diantaranya Sungai Tondano di Minahasa, Sungai Ongkang di Bolaang Mongondow, dengan batas administratif sebagai berikut :

Sebelah utara : Laut Sulawesi, Republik Philipina dan

Laut Pasifik.

Sebelah selatan : berbatasan dengan Teluk Tomini

Sebelah timur : berbatasan dengan Propinsi

MalukuUtara

(30)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 14

Dalam perspektif regional maupun internasional Propinsi Sulawesi Utara berada pada posisi strategis karena terletak di bibir pasifik (pacific reem) yang secara langsung berhadapan dengan negara-negara Asia timur dan negara-negara pasifik. Posisi demikian menguntungkan Sulawesi Utara, karena secara geografis akan menjadi pintu gerbang perdagangan di kawasan timur Indonesia di wilayah Asia Pasifik.

Sebagian besar daerah-daerah di Sulawesi Utara dapat dihubungi baik melalui jalan-jalan darat, laut, maupun udara. Jalan-jalan darat yang dapat dilalui oleh kendaraan bermotor kurang lebih sepanjang 2.640 km yang menghubungkan Kabupaten-kabupaten Minahasa, Bolaang Mongondow hingga ke Propinsi tetangga Gorontalo. Diantaranya adalah jalur jalan Aer Tembaga Bitung - Manado - Tomohon - Amurang Kotamobagu - Duloduo.

Di bidang perhubungan laut, daerah ini sudah termasuk ke dalam jaringan pelayaran “Regulas Liners Service” (RLS) atau memiliki trayek pelayaran nusantara yang tetap dan teratur. Pelabuhan utama adalah Bitung dimana kapal dengan ukuran sampai dengan 80.000 ton dapat berlabuh. Selain itu terdapat pelabuhan-pelabuhan lokal, antara lain pelabuhan-pelabuhan

(31)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 15

Amurang, Belang dan Likupang di Minahasa, Tahuna, Petta Sangihe dan Pelabuhan Melonguane Beo di Talaud, Labuan Uki diBolaang Mongondow, dan pelabuhan Manado sendiri di Manado.

Perhubungan udara dapat dilakukan melalui Bandar Udara Sam Ratulangi (Manado), Mopait (Bolaang Mongondow), Naha (Sangihe) serta Malanguane (Talaud).

Sebagian besar wilayah Sulawesi Utara merupakan perbukitan rendah dengan ketinggian 0-2000 meter di atas permukaan laut. Dan bila ditinjau dari letak topografinya wilayahnya sebagian besar wilayah berbentuk pegunungan dengan sejumlah dataran di antara pegunungan-pegunungan tersebut. Tidak kurang dari 41 buah gunung dengan ketinggian lebih dari 1.000 meter - sebagian di antaranya adalah gunung berapi terdapat di wilayah ini. Gunung tertinggi adalah Klabat (1.995 meter) yang terletak di Kabupaten Minahasa. Dataran-dataran yang mempunyai potensi untuk pengembangan pertanian antara lain adalah dataran Dumoga (31.000 ha), dataran Ajong (7.000 ha), dataran Sangkup (8.000 ha), dataran Paguyaman (51.000 ha), dan dataran Pinogu (30.000 ha). Oleh karenanya daerah ini terkenal dengan udaranya yang sejuk.

(32)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 16

Kondisi Iklim daerah Sulawesi Utara termasuk tropis basah yang dipengaruhi angin muson sehingga curah hujan cukup merata. Pada bulan - bulan Nopember sampai dengan April bertiup angin Barat yang membawa hujan di pantai Utara, sedangkan dalam Bulan Mei sampai Oktober terjadi perubahan angin Selatan yang kering.

Sementara itu curah hujan tidak merata dengan angka tahunan berkisar antara 2000-3000 mm, dan jumlah hari hujan antara 90-139 hari. Sedangkan suhu udara berada pada setiap tingkat ketinggian makin ke atas makin sejuk seperti daerah kota Kota Tomohon, Langowan di Minahasa, Modoinding di Kabupaten Minahasa Selatan, Kota Kotamobagu, Modayag dan Pasi di Kabupaten Bolaang Mongondow. Daerah yang paling banyak menerima curah hujan adalah daerah Minahasa. Suhu udara

rata-rata 260C, Suhu udara maksimum rata-rata tercatat 300C

dan suhu udara minimum rata-rata 22,1 0C. Kelembaban udara

tercatat 73,4 %. Kendati demikian suhu atau temperatur di-pengaruhi pula oleh ketinggian tempat di atas permukaan laut. Semakin tinggi letaknya, maka semakin rendah pula suhunya, dengan perhitungan setiap kenaikan 100 meter dapat menurunkan suhu sekitar 0,6º C.

(33)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 17

Berdasarkan peta yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, Propinsi Sulawesi Utara terletak di semenanjung Utara Pulau Sulawesi terletak antara 0°15’ – 5°34’ Lintang Utara dan antara 123°07’ – 127°10’ Bujur Timur. Propinsi Sulawesi Utara dengan ibu kota Manado terletak di ujung utara-timur Pulau Sulawesi (berada dibibir pasifik) yang berbatasan dengan Laut Sulawesi, Republik Philipina dan Laut Pasifik disebelah utara serta Laut Maluku di sebelah timur dengan

Panjang garis pantai : 1.837 km dengan luas daratan : 2.200 km2

Luas Wilayah Sulawesi Utara tercatat 15.273,10 km2 (luas ini memang mengalami perubahan karena dihitung dengan menggunakan peta rupa bumi skala 1 : 50.000) yang meliputi sebelas kabupaten, empat kota, 150 kecamatan dan 1.580 desa. Bolaang Mongondow Selatan merupakan kabupaten terluas dengan luas wilayah 3.547,49 km2 atau 23,22 persen dari wilayah Sulawesi Utara. Lebih detailnya dapat dilihat pada diagram sebagai berikut :

(34)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 18

Diagram 1. Luas Wilayah Kabupaten/Kota di Propinsi Sulawesi Utara

Propinsi Sulawesi Utara memiliki potensi sumber daya alam yang besar dan bervariasi meliputi berbagai sektor seperti pertanian, pariwisata, pertambangan, perindustrian, dan lain-lain. Sektor pertanian yang meliputi sub sektor peternakan, perkebunan, tanaman pangan, perikanan merupakan sektor dominan di Sulawesi Utara sesuai dengan kondisi dimana Propinsi ini merupakan daerah agraris dan kelautan. Dari sub sektor peternakan dihasilkan Hewan kesayangan, Unggas besar, Unggas

3.547,49 1.025,85 625,96 1.250,92 1.368,41 937,65 1.696,09 387,07 710,69 1.783,54 899,42 157,91304 146,6 431,5

01. Kab. Bolaang Mongondow 02. Kab. Minahasa 03. Kab. Kepulauan Sangihe 04. Kab. Kepulauan Talaud 05. Kab. Minahasa Selatan 06. Kab. Minahasa Utara 07. Kab. Bolaang Mongondow Utara 08. Kab. Kepulauan Sitaro 09. Kab. Minahasa Tenggara 10. Kab. Bolaang Mongondow Selatan 11. Kab. Bolaang Mongondow Timur 12. Kota Manado 13. Kota Bitung 14. Kota Tomohon 15. Kota Kotamobagu 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15

(35)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 19

kecil, Bahan asal hewan yang didominasi oleh daging ayam serta hasil bahan asal hewan juga didominasi oleh daging ayam olahan, sementara itu dari sub sektor perkebunan dihasilkan kelapa, cengkih, pala, kopi, vanilla. Tanaman kelapa tumbuh dengan baik di sepanjang pesisir pantai dan meluas sampai pada ketinggian 500 m dari permukaan laut.

Pada tingkat ketinggian yang sama dijumpai pula tanaman pala yang terutama terdapat di Daerah kepulauan Sangihe Talaud dan daerah Tonsea di Minahasa. Tanaman cengkeh yang pada tahun-tahun terakhir ini sangat berkembang sudah hampir tersebar di seluruh wilayah, sedang tanaman kopi terutama terdapat di Kabupaten Bolaang Mongondow. Hasil pertanian tersebur sebagian besar merupakan komoditi andalan Sulut yang sudah diekspor dalam volume besar ke pasar Asia, Eropa, dan Amerika.

Dalam hal produksi daging, tahun ini mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Olehnya Pemerintah Daerah Sulut menjadikan sektor ini sebagai roda penggerak ekonomi rakyat dalam upaya mengsejahterakan masyarakat Sulawesi Utara. Selain itu juga untuk mendorong ekspor komoditas pertanian, maka berbagai upaya dilakukan untuk

(36)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 20

menunjang sektor ini antara lain dengan dijadikannya pelabuhan Bitung sebagai salah satu pelabuhan terbuka yang ada di Indonesia. Sedangkan untuk bandara Samratulangi telah dibuka jalur penerbangan internasional kebeberapa Negara antara lain : Singapore, Kuala lumpur, Filipina dan Taiwan.

Selain tanaman-tanaman perkebunan seperti yang

disebutkan di atas, daerah Sulawesi Utara juga menghasilkan produk Pertanian tanaman pangan seperti padi, jagung, ubi-ubian, kacang-kacangan, dan sayuran. Sektor pertanian di Sulawesi Utara relatif baik, hal ini terbukti dari kemampuan Propinsiini untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal, regional (Maluku Utara, Kalimantan Timur dan Papua) serta pasar internasional (Singapura, Malaysia, Belanda, Negara Eropa lainnya, AS, Cina, Korea, Jepang dan India). Di samping produk sektor pertanian yang diusahakan oleh masyarakat pertanian Sulawesi Utara juga memiliki sumber daya alam pertambangan dan pariwisata yang menunggu untuk dikelola oleh para investor.

Sektor pariwisata, termasuk agrowisata yang mulai berkembang, harus terus diwaspadai. Pada satu sisi perkembangan tersebut sangat positif bagi pembangunan nasional, namun bagi karantina pertanian diperlukan peningkatan

(37)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 21

kewaspadaan yang lebih intensif agar terhindar dari kemungkinan - kemungkinan terbawanya HPHK dan OPTK yang setiap saat mengancam untuk masuk dan menyebar, hal ini akan berdampak negatif bagi pertanian nasional.

Hal-hal tersebut diatas merupakan modal awal dalam menghadapai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kota Bitung bahkan dalam rangka menghadapi SULUT sebagai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di Tahun 2017 juga merupakan suatu transparansi yang sangat terbuka untuk segera mendapat penanganan yang serius dan penyelesaian yang sebaik-baiknya dalam rangka peningkatan kualitas penyelenggaraan sistem karantina pertanian guna menyongsong masa depan yang lebih cerah.

BKP Kelas I Manado yang merupakan salah satu UPT Lingkup Barantan yang bertanggungjawab melakukan kegiatan operasional perkarantinaan di Propvinsi Sulawesi Utara yang dalam tahun ini terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik (pelayanan prima) kepada pengguna jasa karantina pertanian dengan terus mengintensifkan perlakuan tindak karantina dilapangan yang dilakukan oleh para petugas karantina

(38)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 22

secara profesional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Salah satu bentuk pelayanan prima kepada pengguna jasa yang diwujudkan dalam pelaksanaan tindakan karantina secara konsisten sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu mengoptimalkan pelaksanaan tindak karantina “8P” yang meliputi Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan, dan Pembebasan.

Pelaksanaan tindakan karantina yang telah dilaksanakan oleh BKP Kelas I Manado terhadap lalu-lintas komoditas pertanian dan hasil turunannya pada tahun ini berlangsung dengan baik hingga tahap pembebasan, namun pada tahun ini pula terdapat tindakan penggagalan, penahanan, penolakan pada beberapa komoditas hewan dan Tumbuhan serta turunannya, yang dilakukan hingga pada tahap pemusnahan, hal ini dilakukan dalam upaya melindungi SDA Sulawesi Utara dari ancaman masuk dan tersebarnya HPHK/OPTK ke daerah ini.

Disamping itu tindak lanjut dari tindakan karantina adalah pemberian pelayanan terhadap sertifikasi produk pertanian BKP Kelas I Manado menerapkan Standar Pelayanan Publik (SPP) yang

(39)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 23

dilakukan dengan cepat, tepat dan akurat, utamanya dalam penerbitan sertifikasi produk pertanian yang dapat berlangsung dengan optimal, hal ini didukung oleh penerapan sistem yang ada (E-plaq,E-Qvet,INSW,PPK-Online) yang akan mempermudah dalam mengontrol arus lalu-lintas komoditas pertanian baik yang akan di Impor, Ekspor maupun diantar areakan.

Dengan adanya kebijakan pemanfaatan Teknologi Informasi tersebut, tentunya sangat dirasakan manfaatnya, utamanya para petugas karantina di UPT tujuan yang telah mengetahui lebih awal komoditas pertanian yang akan masuk ke wilayahnya, sehingga arus lalu-lintas media pembawa HPHK/OPTK dapat dipantau guna mencegah masuk dan tersebarnya HPHK/OPTK ke suatu wilayah di dalam negara kesatuan Republik Indonesia.

Sertifikasi produk Pertanian (Media Pembawa) sangat penting, dimana sertifikasi tersebut merupakan salah satu jaminan (assurance) untuk akseptabititas suatu produk oleh negara pembeli, sedangkan di sisi impor, sistem karantina dapat mencegah impor pangan dan komoditas pertanian yang kurang memenuhi persyaratan.

Sejalan dengan perkembangan organisasi Karantina Pertanian, maka keberadaan pegawai merupakan hal yang sangat

(40)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 24

menunjang dalam mendukung terlaksananya kegiatan

administrasi dan teknis operasional dilapangan. Hingga Akhir Tahun 2017, SDM yang ada di BKP Kelas I Manado berjumlah 46orang, Namun secara keseluruhan jumlah SDM yang ada bila dibandingkan dengan beban tugas yang semakin padat dan wilayah kerja yang sangat luas dirasakan masih sangat kurang.

Berdasarkan Permentan Nomor : 22/PERMENTAN/OT.140/ 4/2008, Struktur Organisasi BKP Kelas I Manado terdiri dari seorang Kepala Balai Eselon IIIb dan dibantu oleh 4 (empat) pejabat struktural Eselon IVa, masing-masing Subbag Tata Usaha, Seksi Karantina Tumbuhan, Seksi Karantina Hewan dan Seksi Pengawasan dan Penindakan (Wasdak) serta Kelompok Jabatan Fungsional Medik/Para Medik Veteriner dan Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT). Adapun bagan struktur organisasi BKP Kelas I Manado berdasarkan SK tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

(41)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 25

Gambar 1. Struktur Organisasi UPT Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado.

Berdasarkan Permentan 94/PermentaN/OT.140/12/2011, UPT BKP Kelas I Manado berkedudukan di Ibukota Propinsi dengan 10 wilayah kerja yaitu : Bandar Udara Samratulangi, Bandar Udara Naha, Pelabuhan Laut Bitung, Pelabuhan Laut Manado, Pelabuhan Laut Tahuna, Pelabuhan Laut Labuan Uki, Pelabuhan Laut Amurang, Pelabuhan Laut Lirung dan Pelabuhan Laut Melonguane serta Kantor Pos Manado.

Namun hingga tahun ini dari 10 Wilayah Kerja yang telah ditetapkan sebagai tempat pemasukan/pengeluaran masih terdapat beberapa wilayah kerja yang belum beroperasi secara optimal diantaranya pelabuhan laut labuan UKI, Pelabuhan Laut

Kepala

Ka. Sie. KH Ka. Sie. KT

Kel. Jab. Fungsional

Ka. Sie. Wasdak Ka. Sub. Bag. TU

(42)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 26

Lirung dan Pelabuhan Laut Melonguane, hal ini dikarenakan kegiatan bongkar muat khususnya dipelabuhan laut labuan UKI ke dan dari pelabuhan tersebut hampir sebagian besar didominasi oleh material bangunan dan bahan baku lainya sementara lalu-lintas komoditas pertanian hampir tidak ada, sementara di pelabuhan laut Lirung dan Melonguane arus lalu lintas komoditas pertanian dan hasil turunannya relatif kecil dan hanya terbatas antar kabupaten/kota dalam wilayah Propinsi Sulawesi Utara, namun tidak menutup kemungkinan kedepan sejalan dengan arus perdagangan dan lalu-lintas orang mengakibatkan adanya adanya peningkatan arus lalu-litas komoditas pertanian dan hasil turunannya melalui pelabuhan-pelabuhan tersebut, olehnya ke depan BKP Kelas I Manado akan mengupayakan adanya aktifitas tindak karantina dipelabuhan Lirung dan Melonguane, hal ini sangat penting sebab letak dan posisi wilayah Melonguane yang berada di bibir pasifik yang berbatasan langsung dengan Negara Philipina. Sedangkan untuk Pelabuhan Laut Amurang hingga saat didominasi lalu-lintas ekspor komoditas kelapa dan hasil turunannya, namun belum ditempatkan personil yang permanen guna menangani kegiatanoperasional tindak karantina, hal ini disebabkan belum adanya fasilitas gedung kantor guna

(43)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 27

melaksanakan kegiatan perkantoran. Hingga saat ini kegiatan ekspor melalui Amurang masih dilakukan oleh fungsional POPT dari Wilker terdekat.

Profil masing-masing wilayah kerja operasional BKP Kelas I Manado yang terletak di tempat pemasukan/pengeluaran yang ditetapkan adalah sebagai Berikut :

1. Pelabuhan Laut Bitung

Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Bitung terletak di Kota Bitung, Wilayah Kota Bitung terdiri dari wilayah daratan yang berada di kaki gunung Duasudara dan sebuah pulau yang bernama Lembeh, sebuah kota maritim dengan pelabuhan laut terbesar di Sulawesi Utara yang berjarak ± 50 KM arah timur dari Kota Manado, Pelabuhan Bitung merupakan pelabuhan di Sulawesi Utara yang disinggahi dan dilabuhi oleh kapal-kapal penumpang antar kota-kota

besar di Indonesia dan Internasional di mana

terdapatpelabuhan untuk kapal penumpang, ferry dan terminal kontainer.

(44)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 28

Gambar 2. Peta Kedudukan Wilker Pelabuhan Laut Bitung BKP Kelas I Manado

Pelabuhan tersebut merupakan tempat pemasukan dan pengeluaran utama komoditas pertanian dari dan ke Sulawesi Utara yang terdiri dari Pelabuhan Samudera, Perintis serta Pelabuhan Rakyat yang banyak disinggahi oleh kapal-kapal yang berasal dari luar negeri maupun antar pulau, yang mengangkut produk-produk pertanian, baik yang dilalu-lintaskan secara langsung ataupun transit.

Pelabuhan ini juga merupakan urat nadi

perekonomian di Sulawesi Utara, karena aktifitas bongkar muat dengan volume yang sangat besar terutama untuk

(45)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 29

produk-produk pertanian dari dan ke Sulawesi Utara, apalagi dalam waktu yang tidak terlalu lama Pelabuhan Laut Bitung ditunjuk sebagai pelabuhan laut internasional untuk pintu pengeluaran ekspor di Indonesia bagian tengah dan timur, hal ini dikarenakan Kota Bitung sebagai Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK). Jadwal kedatangan dan

keberangkatan Kapal-kapal penumpang seperti milik Pelni, rata-rata 4 (kali) setiap minggunya. Sedangkan untuk kapal kontainer hampir setiap hari melakukan kegiatan bongkar muat dipelabuhan tersebut. Sementara untuk pelaksanaan tugas operasional perkarantinaan di lapangan, jumlah petugas yang ada saat ini dirasakan masih sangat minim bila dibandingkan dengan volume lalu-lintas komoditas yang ditangani cukup tinggi, hingga saat ini SDM yang ditugaskan pada wilker pelabuhan Laut Bitung berjumlah 9 (Sembilan) orang petugas (1 orang Medik Veteriner, 5 orang fungsional POPT, 3 orang fungsional Paramedik Veteriner dan) serta dibantu oleh 2 (dua) orang Tenaga Pramubakti, Keamanan dan Supir.

Guna menunjang pelaksanaan Tupoksi dilapangan, keberadaan Sarana dan prasarana sangat penting, olehnya

(46)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 30

setelah integrasi di tubuh Barantan sarana/prasarana yang ada saat ini sudah cukup memadai, dan pada tahun ini telah dilakukan pembenahan terhadap sarana dan prasarana di Wilker ini dengan mengalokasikan anggaran guna melakukan perawatan terhadap gedung kantor wilker pelabuhan laut Bitung dan dibutuhkan adanya pengadaan

sarana/prasarana penunjang lain, utamanya yang

berhubungan langsung dengan tindak karantina dilapangan untuk diusulkan ditahun berikutnya. Adapun sarana dan prasarana yang ada saat ini antara lain :

Gedung Kantor + Gudang 350 M2

Gedung Kantor Ex. Wilker 309 M2

Laboratorium 200 M2

Gedung Kantor Wilker 157 M2

Screen House 60 M2

Kandang Kecil 60 M2

Incenerator 18 M2

Rumah Dinas Jabatan 70M2

2. Bandara SamRatulangi

Bandar Udara Sam Ratulangi merupakan salah satu Bandara Internasional yang melayani penerbangan domestik

(47)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 31

dan internasional dari dan ke daerah Manado. Untuk Penerbangan domestik bandara ini melayani semua rute daerah tujuan di Indonesia sedangkan untuk tujuan internasional masih terbatas pada beberapa negara, diantaranya melayani penerbangan ke negara Singapura, Philipina dan Kuala lumpur – Malaysia. Adapun kedudukan Wilker Bandar Udara Sam Ratulangi dapat dilihat pada Gambar 3 dibawah ini :

Gambar 3. Peta Kedudukan Wilker Bandar Udara Sam Ratulangi BKP Kelas I Manado

Penyelenggaraan kegiatan operasional perkarantinaan di Wilayah Kerja Bandara Internasional Sam Ratulangi

(48)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 32

didominasi oleh Bibit/benih tanaman hias, bunga potong, Anjing, ayam dan DOC. Hal ini sangat berdampak terhadap potensi yang sangat besar sebagai tempat pemasukan dan pengeluaran media pembawa HPHK dan OPTK. Kegiatan Operasional karantina diwilker ini yang sangat dominan adalah kegiatan domestik, sedang kegiatan ekspor dan impor relatif masih sangat kecil. Sementara untuk pelaksanaan tugas operasional di lapangan ditangani oleh 10 (sepuluh) orang petugas fungsional karantina baik Medik Veteriner, Paramedik Veteriner maupun fungsional POPT (1 orang Medik Veteriner, 2 orang POPT Ahli, 3 orang Paramedik Veteriner dan, 4 orang calon POPT Terampil dan serta dibantu oleh 2 (dua) orang tenaga Pramubakti, Keamanan dan Supir. Keberadaan sarana dan prasarana sebagai faktor penunjang dalam kegiatan operasional dilapangan sudah cukup memadai, akan tetapi masih dibutuhkan adanya perawatan/perbaikan beberapa fasilitas pendukung lainnya guna kelancaran pelaksanaan tupoksi karantina dalam memberikan pelayanan prima kepada pengguna jasa karantina. Adapun sarana dan prasarana yang ada di Bandara Samratulangi adalah sebagai berikut :

(49)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 33

Gedung Kantor Permanent ( 2 Unit ) 188 M2

Bangun oceanarium (Green House) 30 M2

Ruang Pelayanan di Bandara 26 M2

Ruang Pelayanan di Cargo 34 M2

3. Pelabuhan Laut Manado

Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Manado terletak di pusat kota Manado ± 2 Km arah Utara pusat kota. Kegiatan operasional yang ditangani didominasi oleh komoditi pertanian yang akan dilalu-lintaskan antar area (domestik keluar) dari kota manado untuk tujuan Tahuna, Siau, Talaud, Halmahera Utara dan Ternate (Maluku Utara). Pelabuhan Laut Manado merupakan pelabuhan yang cukup ramai dikunjungi oleh kapal-kapal yang berasal dari dan ke Tahuna, Talaud serta ada pula yang dilalu-lintaskan ke pulau Maluku Utara yaitu Tobelo.

(50)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 34

Gambar 4. Peta Kedudukan Wilker Pelabuhan Laut Manado BKP Kelas I Manado

Rata-rata frekuensi lalu lintas kapal setiap bulannya mencapai 30 sampai 50 Kapal.Sedangkan produk-produk pertanian yang banyak di lalulintaskan antaralain :tanaman hortikultura, tanaman perkebunan seperti cengkeh, kopra dan pala. Sedangkan untuk komoditas hewan adalah telur, daging ayam, daging ayam olahan, daging sapi olahan, daging babi dan DOC.

Jika dibandingkan dengan peningkatan volume arus lalu-lintas komoditas pertanian dari dan ke Pelabuhan Laut Manado tidak sepadan dengan jumlah pegawai yang ada.

(51)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 35

Hingga saat ini kegiatan operasional perkarantinaan yang ada di Wilker Pelabuhan Manado dilaksanakan/tangani oleh 4 (empat) orang tenaga fungsional masing-masing 1 Orang Medik Veteriner, 1 orang Paramedik Veteriner, 1 orang POPT Penyelia, 1 orang Calon POPT serta dibantu oleh 3 (tiga) orang tenaga Pramubakti, Keamanan dan Supir.

Keberadaan SDM yang ditempatkan dirasakan sangat minim mengingat volume komoditas pertanian yang dilalu-lintaskan cukup tinggi, olehnya melihat kondisi tersebut keberadaan daerah ini sangat rentan terhadap masuk dan tersebarnya HPH atau OPT yang ikut terbawa melalui Media Pembawa walaupun sebahagian besar lalu-lintas komoditas pertanian yang dilalu-lintaskan ke dan dari pelabuhan Manado hanya antar area. Kedepan akan terus dilakukan pembenahan dan melengkapi segala sesuatu yang

berhubungan dengan operasional perkarantinaan

dilapangan, serta perlu adanya sarana informasi karantina pertanian guna mendukung terdahap pelaksanaan tugas dan fungsi dilapangan.

Adapun sarana dan prasarana di Wilker Pelabuhan Laut manado antara lain Gedung Kantor Wilker dengan luas

(52)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 36

bangunan 50 M2 (Gambar 5) dan Kandang portable untuk

penahanan sementara (Gambar 6).

Gambar 5. Gedung Kantor Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Manado BKP Kelas I Manado.

Gambar 6. Sarana Kandang “Portable” Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Manado.

(53)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 37 4. Pelabuhan Laut Labuan Uki

Wilker Pelabuhan Laut UKI Terletak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Labuan Uki merupakan pelabuhan Alam yang disinggahi/ transit oleh pelayaran bagi kapal-kapal kecil dari dan ke daerah Gorontalo, Sangihe dan Bitung.

Frekwensi kegiatan bongkar muat tidak begitu banyak dan khusus untuk komoditas pertanian dan hasil turunannya relatif hampir tidak ada, oleh karena itu sampai saat ini belum ditempatkan petugas karantina guna menangani tindak karantina pertanian diwilayah tersebut, namun demikian tidak menutup kemungkinan kedepan seiring dengan perkembangan perekonomian daerah setempat dan dengan semangat otonomi, arus lalu-lintas komoditas pertanian akan sangat lancar ke dan dari pelabuhan tersebut.

Walaupun belum ditempatkan petugas yang

menangani kegiatan operasional di wilker tersebut, akan tetapi bangunan kantor wilker dipelabuhan telah didirikan, namun dikarenakan belum adanya petugas dilapangan penggunaan sarana/prasarana yang ada (bangunan) belum

(54)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 38

dimanfaatkan secara optimal. Kedepan seiring dengan semangat Otonomi Daerah diharapkan perlu untuk mengaktifkan kembali penyelenggaraan kegiatan operasional perkarantinaan diwilker tersebut dengan menempatkan petugas karantina guna menangani kegiatan operasional perkarantinaan dilapangan. Hingga saat ini sarana dan prasarana tang ada di wilker tersebut adalah Gedung Kantor

dengan luas 50 M2.

5. Kantor Pos Manado

Kantor Pos Manado merupakan salah satu entry dan exit point yang perlu diawasi terutama terhadap pemasukan bibit/benih berupa paket pos. Namun hingga saat ini kegiatan operasional perkarantinaan diKantor Pos belum sepenuhnya ditangani secara optimal dan juga balum ditempatkan petugas guna menangani kegiatan operasional perkarantinaan, namun demikian pengawasan tetap dilakukan melalui koordinasi dengan pihak Kantor Pos Manado dan Pihak Bea dan Cukai, dimana sebelum paket pos tersebut didistribusikan ke Kantor Pos, pada saat masuk melalui bandara Samratulangi – Manado pihak karantina telah berkoordinasi dengan petugas dilapangan (pihak Bea

(55)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 39

Cukai dan Kantor Pos) untuk mensortir paket-paket pos yang diduga merupakan media pembawa HPHK dan OPTK yang dilalu-lintaskan melalui paket pos. Sedangkan tanggung Jawab operasional dilapangan diberikan kepada Wilker Pelabuhan Laut Manado.

6. Pelabuhan Laut Tahuna

Pelabuhan laut Tahuna keberadaannya sangat penting karena letaknya yang sangat strategis sebagai pintu masuk / keluarnya komoditas pertanian dan hasil turunannya dari dan ke wilayah Republik Indonesia utamanya ke dan dari wilayah Sulawesi Utara.

Berdasarkan Permentan Nomor

:94/Permentan/OT.140/12/2011, Tanggal 29 Desember 2011, tentang Tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina, Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Tahuna merupakan salah satu Wilayah Kerja BKP Kelas I Manado yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Philipina. Jarak antara Kota Manado (Ibukota Propinsi) dengan Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah 142 Mil Laut dan dapat tempuh sekitar 7 – 10 Jam melalui

(56)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 40

transfortasi laut, serta ± 45 Menit jika ditempuh melalui jalur udara.

Lokasi Kantor Wilker Tahuna Terletak di Kompleks

Pelabuhan laut Nusantara Tahuna, dengan luas 375 M2

(lokasi Kantor) dan 360 M2 untuk instalasi Karantina Hewan

(eks Kantor Wilker Karantina Hewan) dengan status pinjam pakai (sewa ) pada Kementerian Perhubungan Kanpel Tahuna.

Gambar 7. Peta kedudukan Wilker Pelabuhan Laut Tahuna BKP Kelas I Manado

(57)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 41

Secara Geografis Kabupaten Kepulauan Sangihe terletak di 2º 4’ 13” – 4º 44’ 22” Lintang utara, dan 125º 9’28” – 125º 56’57” Bujur Timur dengan batas – batas sebagai berikut :

Sebelah Utara dengan Republik Philipina

Sebelah Timur dengan Kab. Kepulauan Talaud Sebelah Selatan dengan Kab. Minahasa

Sebelah Barat dengan Laut Sulawesi

Kabupaten Kepulauan Sangihe berada diantara Pulau Sulawesi dan Pulau Mindanao (Republik Philipina) sehingga Kabupaten Kepulauan Sangihe disebut Daerah Perbatasan. Selain itu potensi kekayaan alam yang dimiliki cukup besar untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi diantaranya kelapa dan pala. Kemudian saat ini

setidaknya ada Organisme Pengganggu Tumbuhan

karantina golongan II kategori A2 yang masih dicegah pengeluarannya dari wilayah ini (Sexava sp). Pelabuhan Laut Tahuna saat ini aktif melakukan kegiatan lalu lintas komoditas tumbuhan ekspor yang rutin setiap bulannya, serta kegiatan lalu lintas komoditas tumbuhan dan hewan domestik. Selain pelabuhan Laut Tahuna, Pelabuhan Petta

(58)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 42

juga sering menjadi tempat muat ekspor kopra tujuan Philipina.

Pintu Pemasukan/pengeluaran lainnya yang berada di Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Tahuna antara lain Pelabuhan Tahuna, Pelabuhan Petta, Pelabuhan Ferry Pananaru dan Bandara Naha yang sering menjadi tempat lalu lintas Media Pembawa OPT/OPTK dan HPHK.Pelayaran Kapal di Pelabuhan Laut Tahuna berlangsung setiap hari yaitu :

Tahuna / Manado (PP) : Setiap Hari (Kapal Penumpang) Tahuna / Siau (PP) : Setiap hari (Kapal Penumpang) Tahuna / Talaud, Marore, Miangas, dll. (PP) : 2 Kali Seminggu (Kapal Perintis)

Tahuna / Bitung (PP) : 2 Kali Seminggu (Kapal Perintis) Bitung / Tahuna / Talaud (PP) : 2 Kali Sebulan (Kapal Pelni)

Makasar / Tahuna : 1- 2 Kali Sebulan (Kapal Cargo) Surabaya /Tahuna : 1 – 2 Kali Sebulan ( Kapal Cargo) Tahuna / Philipina : 1 – 2 Kali Sebulan (Kapal Cargo) Bitung / Pananaru (PP) : 1 Kali Seminggu (Kapal Ferry) Sedangkan untuk pesawat udara :

(59)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 43

Manado / Tahuna / Talaud (PP) : 4 Kali Seminggu. Karena keberadaannya, sehingga perlu dipikirkan kedepan masalah sarana dan prasarana operasional tindak karantina guna menunjang kegiatan operasional dilapangan. Hingga saat ini arus lalu lintas komoditas pertanian ekspor dan antar area cukup tinggi melalui pelabuhan tersebut, baik dilalu-lintaskan melalui barang bawaan penumpang maupun kargo yang berasal dari area lain diwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia maupaun dari negara tetangga (Philipina) relatif cukup tinggi. Hingga saat ini penyelenggaraan Perkarantinaan di wilker pelabuhan Tahuna ditangani oleh 5 (Lima) orang, yakni (1 orang POPT Terampil, 1 orang Medik Veteriner dan 1 orang Paramedik Veteriner, yang masing-masing menangani lalu-lintas media pembawa OPTK dan HPHK dengan dibantu oleh 2 (dua) orang tenaga Pramubakti, Keamanan dan Supir. Dengan keterbatasan personil dan sarana prasarana yang ada maka terdapat beberapa tempat pemasukkan/pengeluaran belum tertangani dengan optimal, karena keberadaannya yang

berjauhan dengan kondisi jalan yang melintasi

(60)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 44

penghalang untuk tetap melaksanakan Tugas pokok dan fungsi sebagai Petugas Karantina untuk melaksanakannya dengan maksimal guna memberikan pelayanan prima kepada pengguna jasa karantina khususnya di wilayah kerja Pelabuhan Laut Tahuna.Adapun kegiatan operasional yang berlangsung di Wilker Pelabuhan Laut Tahuna adalah :

a). Karantina Tumbuhan :

• Ekspor :Komoditi Kopra tujuan Philipina

• Domas : Komoditi Sayur-sayuran,

Buah-Buahan, Tanaman Hias, Bibit Tanaman dll.

▪ Dokel : Bibit Tanaman, Pala, Fully, Kopra,

Cengkeh dll.

b.) Karantina Hewan :

• Domas : DOC, Ayam Beku, Telur, Daging

Olahan, Ternak, dll

• Dokel : Unggas Dewasa, Hewan Kesayangan,

Bahan Hasil Asal Hewan (Sarang Burung Walet) dll.

Sarana / prasarana yang ada di wilker ini kedepannya perlu mendapatkan perhatian khusus karena jarak dari UPT induk sangat jauh, diharapkan adanya sarana laboratorium

(61)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO

P a g e | 45

mini, kendaraan operasional, pengadaan tanah milik sendiri untuk Bangunan Kantor, Mess dll, atau perbaikan sarana/prasarana yang ada, serta alat perlengkapan kantor lainnya. Juga penambahan personil secara permanen (bukan Cuma batu loncatan).

Gambar 8. Gedung Kantor Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Tahuna.

Adapun sarana dan prasarana di Wilker Pelabuhan Laut Tahuna antara lain :

Gedung Kantor Wilker : 50 M2

Gedung eks Kantor Wilker KH :36M2

Gudang eks KH : 50 M2

Gudang eks KT : 40M2

(62)

LAPORAN TAHUNAN 2017 | BKP KELAS I MANADO P a g e | 46 Contents BAB I. PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan ... 11 C. Keadaan Umum UPT ... 11 1. Pelabuhan Laut Bitung. ... 27 2. Bandara Sam Ratulangi. ... 30 3. Pelabuhan Laut Manado. ... 33 4. Pelabuhan Laut Labuan Uki. ... 37 5. Kantor Pos Manado... 38 6. Pelabuhan Laut Tahuna. ... 39

Gambar

Gambar 2.   Peta Kedudukan Wilker Pelabuhan Laut Bitung  BKP Kelas I Manado
Gambar 3.  Peta  Kedudukan  Wilker  Bandar  Udara  Sam  Ratulangi  BKP Kelas I Manado
Gambar 4.  Peta  Kedudukan  Wilker  Pelabuhan  Laut  Manado BKP Kelas I Manado
Gambar 7.  Peta  kedudukan  Wilker  Pelabuhan  Laut  Tahuna BKP Kelas I Manado
+7

Referensi

Dokumen terkait

Si Miskin kemudian menarik tangan Putri turun dari kereta menjumpai seorang kakek yang berdiri di depan pintu rumah

Pokja Panitia Pengadaan Barang / Jasa Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Timor Tengah Utara Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah ( DPPID ) Tahun Anggaran 2011

Biaya jasa lalu adalah perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti atas jasa pekerja pada periode-periode lalu, sebagai akibat dari amandemen program (pemberlakuan awal

Pada hari ini Rabu tanggal Dua Puluh Empat bulan Agustus tahun Dua Ribu Enam Belas telah diadakan Rapat Penjelasan Pelelangan atau Aanwijzing sehubungan

Woro Desa Woro, Pokja Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Bima mengundang Saudara untuk melakukan Klarifikasi dan Pembuktian kualifikasi pada :.

I would suggest your primarily focus on article marketing as if offers the ability to not only develop links but also delivers traffic plus as a writer it is easy for you to

Derajat nekrosis tertinggi pada kelompok kontrol positif yaitu kelompok.. yang diberikan metanol dosis letal, sedangkan derajat nekrosis

Formulation and Evaluation of Taste Masked Oral Dispersible Tablets of Domperidone Using Sublimation Method.International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical