• Tidak ada hasil yang ditemukan

juknis pokja pug provinsi 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "juknis pokja pug provinsi 2011"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

KATA SAMBUTAN

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun agama tertentu. Pendidikan sebagai bagian dari hak asasi manusia dengan demikian harus ditujukan ke arah pengembangan pribadi seutuhnya yang mempertebal penghargaan terhadap kebebasan hakiki, menumbuhkan dan menggalakkan sikap saling pengertian, toleransi, persahabatan, dan perdamaian.

(2)

KATA PENGANTAR

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat Saya menyambut baik diterbitkannya petunjuk teknis ini sebagai

upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan orang dewasa dengan memperluas ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas layanan pendidikan masyarakat secara terarah dan terpadu. Melalui berbagai inisiatif program ini diharapkan investasi pendidikan nasional bagi pemenuhan hak warga negara terhadap akses pendidikan yang bermutu dapat benar-benar dirasakan dan dilihat hasilnya oleh seluruh masyarakat.

Saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam penyusunan petunjuk teknis ini. Saya mengharapkan petunjuk ini benar-benar dapat dijadikan pedoman oleh semua pihak dalam melaksanakan program pendidikan masyarakat secara tertib dan tepat sasaran. Semoga, dan selamat bekerja.

Jakarta, Januari 2011

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal

Hamid Muhammad, Ph.D. NIP 195905121983111001

Pendidikan masyarakat merupakan suatu proses dimana upaya pendidikan yang diprakarsai pemerintah diwujudkan secara terpadu dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan masyarakat berbasis pada kerangka kerja “Aksara Membangun Peradaban” dalam program Aksara Agar Berdaya (AKRAB!). Dengan demikian ukuran capaian kompetensi keberaksaraan masyarakat berubah dari membaca, menulis, dan berhitung teknis ke kemampuan memanfaatkan keberaksaraan untuk meningkatkan kualitas hidup diri dan lingkungannya. Tujuan Aksara Agar Berdaya (AKRAB!) adalah meningkatkan keberaksaraan penduduk dewasa yang masih mempunyai keterbatasan keaksaraan atau masih melek aksara parsial. Tingkat keberaksaraan yang memadai dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengakses informasi yang dapat digunakan untuk beradaptasi dan mengatasi berbagai masalah ekonomi, sosial, dan budaya.

(3)

DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Dasar Hukum ... 4

C. Tujuan Petunjuk Teknis ... 6

BAB II PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS POKJA PUG BIDANG PENDIDIKAN PROVINSI ... 7

A. Pengertian ... 7

B. Sasaran Program ... 7

C. Tujuan Program ... 8

D. Hasil Yang Diharapkan ... 8

E. Deskripsi Kegiatan ... 9

F. Alokasi dan Rincian Penggunaan Bantuan ... 12 Untuk memastikan kelayakan layanan pendidikan masyarakat

bagi seluruh lapisan masyarakat, peningkatan keberaksaraan penduduk dewasa ini disertai dengan pelaksanaan misi kesetaraan yang tidak mendiskriminasikan para pihak, sehingga terjamin kepastian memperoleh layanan pendidikan untuk semua. Di dunia terdapat 796 juta orang penduduk buta aksara, sebanyak 8,3 juta orang terdapat di Indonesia. Sebanyak 65% penduduk buta aksara di Indonesia adalah perempuan. Hal ini menunjukkan adanya ketidaksetaraan gender untuk pendidikan orang dewasa. Walau keaksaraan bukan tujuan eksplisit pencapaian tujuan pembangunan millennium (MDG’s), tetapi keaksaraan menunjukkan dasar dari pencapaian pendidikan dasar universal. Keaksaraan terutama bagi perempuan dapat meningkatkan mata pencaharian, perbaikan kesehatan ibu dan anak, mengurangi risiko tertular HIV dan AIDS, dan mempermudah akses perempuan generasi berikutnya terhadap pendidikan sehingga dapat mengurangi kemiskinan, menunda usia perkawinan, mengurangi tingkat kesuburan, d a n m e n i n g k a t k a n h a r k a t d a n m a r t a b a t p e r e m p u a n . Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak atas kontribusi dan perannya dalam penyusunan Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan Penyelenggaraan Program Peningkatan Kapasitas Pokja Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Pendidikan Provinsi ini. Akhirnya semoga petunjuk teknis yang disusun dengan kesungguhan, komitmen, dan keikhlasan ini dapat bermanfaat untuk kita semua, dengan harapan semoga Allah SWT memberikan rakhmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Jakarta, Januari 2011

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

BAB III PROSEDUR PENGAJUAN DAN

PENYALURAN BANTUAN ... 14

A. Penerima Bantuan ... 14

B. Persyaratan Penerima Bantuan ... 14

C. Tata Cara Pengajuan Bantuan ... 15

D. Proses Penyaluran Bantuan …………... 16

E. Catatan Khusus ... 19

BAB IV PEMANTAUAN DAN PELAPORAN ... 21

A. Pemantauan dan Evaluasi ... 21

B. Pelaporan ... 21

BAB V PENUTUP ... 24

LAMPIRAN – LAMPIRAN 1. Format Akad Kerjasama ... 25

2. Format Cover Proposal ... 30

3. Format Rekomendasi Proposal ... 31

4. Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak ... 32

5. Format Acuan Sistematika Penyusunan Proposal ... 33

6. Format Profil Rinci Lembaga/Organisasi ... 34

7. Format Acuan Rincian Rencana Penggunaan Dana ……. 38

8. Format Laporan AwalPelaksanaan Program ……… 40

9. Format Laporan Akhir Pelaksanaan Program ………… 41

10. Format Contoh Rekapitulasi Rincian Penggunaan Dana ... 42

A. Latar Belakang

Kebijakan pengarusutamaan gender merupakan perjalanan panjang dari usaha global dan nasional dalam menanggapi kesenjangan gender diberbagai segi kehidupan, termasuk bidang pendidikan. Hal ini tercermin dari berbagai kesepakatan global antara lain Konvensi tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap perempuan (CEDAW) yang diratifikasi menjadi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984. Tonggak sejarah dalam upaya meningkatkan kesetaraan gender diukir dalam Konferensi Perempuan Sedunia ke 4 di Beijing tahun 1995 yang menghasilkan suatu kerangka kerja kebijakan global untuk memajukan kesetaraan gender. Kebijakan global tersebut ditindaklanjuti oleh Pemerintah Indonesia dengan ditetapkannya Instruksi Presiden (INPRES) No 9 Tahun 2000, yang menginstruksikan seluruh kementerian, lembaga di tingkat nasional dan daerah untuk mengarusutamakan gender di seluruh kegiatan pembangunan.

(5)

Terdapat kecenderungan yang memperlihatkan bahwa angka partisipasi sekolah, angka kelulusan, maupun indeks prestasi siswa perempuan lebih tinggi dibandingkan siswa laki-laki, sebaliknya siswa yang meninggalkan sekolah (drop out) lebih banyak anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan. Oleh sebab itu, dengan dinamika yang terjadi sekarang ini, menunjukkan bahwa persoalan kesenjangan gender tidak selalu berarti keterpurukan perempuan. Pergeseran tersebut harus dicermati dan dicarikan solusinya dalam meningkatkan kesetaraan gender. Dalam hal ini Kementerian Pendidikan Nasional yang merupakan salah satu pionir dalam hal pelaksanaan pengarusutamaan gender (PUG) dapat menjadi contoh sekaligus menjadi tempat pembelajaran proses pelaksanaan PUG.

Komitmen untuk melakukan pengarusutamaan gender bidang pendidikan yang tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional terus dikawal dan diimplementasikan melalui penguatan kapasitas pengambil kebijakan di daerah (provinsi/kabupaten/kota). Mulai tahun 2003 provinsi sudah mendapatkan fasilitasi dan advokasi untuk menguatkan pengambil kebijakan agar setiap kebijakan, program, dan kegiatan dalam bidang pembangunan pendidikan di daerah mengintegrasikan dimensi keadilan dan kesetaraan gender. Sementara kabupaten/kota baru diberikan fasilitasi dan advokasi mulai tahun 2009, dan sampai dengan tahun 2010 baru menjangkau 16 kabupaten/kota. Dengan jumlah kabupaten/kota di seluruh Indonesia saat ini sebanyak 497, maka fasilitasi dan advokasi membutuhkan waktu yang cukup lama, apabila dilakukan dengan cara-cara yang konvensional. Diperlukan suatu model akselerasi implementasi pengarusutamaan gender (PUG) Bidang Pendidikan agar dimensi keadilan dan kesetaraan gender dapat dengan segera masuk ke dalam setiap tahapan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan pendidikan di kabupaten/kota.

perempuan dimanapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar. Sementara itu, tujuan MDGs untuk mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan adalah menghilangkan ketimpangan gender di tingkat pendidikan dasar dan lanjutan pada tahun 2005, serta di semua jenjang pendidikan tidak lebih dari tahun 2015. Meskipun semua unsur masyarakat terlibat, namun inti dari kesepakatan-kesepakatan itu sejatinya menjadi tanggung jawab negara, yaitu sampai seberapa jauh usaha-usaha negara tersebut dilaksanakan secara konsekwen.

Laporan MDGs Indonesia 2010 menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan untuk target bidang pembangunan pendidikan. Rasio Angka Partisipasi murni (APM) perempuan terhadap laki-laki pada tingkat SD/MI/Paket A telah mencapai 99,73, hampir menutup kesenjangan gender. Di tingkat SMP/MTs/Paket B telah mencapai 101,99. Selain itu telah banyak perempuan yang mendapatkan akses ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Demikian juga untuk tingkat melek huruf perempuan usia 15-24 tahun yang hampir mendekati angka 100 persen. Keberhasilan juga diperlihatkan dengan meningkatnya jumlah program dan kebijakan yang responsif gender, meningkatnya pemahaman kesetaraan gender baik di tingkat nasional maupun di tingkat provinsi/kabupaten/kota, serta jumlah publikasi tentang gender yang telah diterbitkan.

(6)

3. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

5. Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2010 tentang perubahan atas peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;

6. Instruksi Presiden nomor 9 tahun 2000 tentang Pengarus-utamaan Gender dalam seluruh bidang pembangunan; 7. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA);

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2006 tentang Petunjuk teknis Pelaksanaan Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNPPWB/PBA);

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 84 tahun 2008 tentang Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan; 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional;

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 tahun 2010 tentang Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Nasional Tahun 2010 – 2014;

12. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Tahun 2011.

Untuk menguatkan pencapaian yang selama ini telah dilakukan dan menguatkan komitmen para pengambil kebijakan di daerah (khususnya provinsi), maka pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan Nasional berupaya secara terus menerus berkoordinasi dengan Pokja Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Pendidikan di Provinsi untuk mengintegrasikan dimensi keadilan dan kesetaraan gender bidang pendidikan di provinsi.

Untuk menguatkan dan memperluas implementasi program ini, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat pada tahun 2011, akan memperkuat kerjasama dengan Pusat Studi Wanita/Gender (PSW/G) yang berada di Perguruan Tinggi yang selama ini memiliki sumber daya potensial untuk menjadi fasilitator, pelatih, dan nara sumber dalam mengintegrasikan dimensi keadilan dan kesetaraan gender dalam pembangunan pendidikan dan upaya pencegahan tindak pidana perdagangan orang. Bentuk fasilitasi dan advokasi yang diberikan oleh PSW/G dapat berupa penyediaan nara sumber, pelatih, dan fasilitator program.

Untuk memberikan rambu-rambu dan panduan bagi Pokja Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Pendidikan di Provinsi dan pihak terkait dalam pengajuan dan pengelolaan bantuan program peningkatan kapasitas Pokja PUG bidang pendidikan di provinsi tahun 2011, maka disusunlah ”Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan Penyelenggaraan Program Peningkatan Kapasitas Pokja Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Pendidikan Provinsi”.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

(7)

BAB II

PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS

POKJA PUG BIDANG PENDIDIKAN PROVINSI

A. Pengertian

1. Peningkatan Kapasitas Pokja PUG Bidang Pendidikan Provinsi merupakan upaya memperkuat kapasitas dan kapabilitas kelembagaan Pokja PUG bidang pendidikan sebagai forum pelayanan pengarusutamaan gender bidang pendidikan di tingkat provinsi untuk meningkatkan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam proses penyusunan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan penilaian pendidikan untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender pada semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan. 2. Bantuan peningkatan kapasitas Pokja PUG Bidang Pendidikan Provinsi merupakan bantuan yang diberikan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat kepada Pokja PUG Bidang Pendidikan Provinsi untuk digunakan sebagai biaya operasional penyelenggaraan program kegiatan penguatan kelembagaan dan peningkatan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan di tingkat provinsi.

B. Sasaran Program

Sasaran program atau penerima manfaat penyelenggaraan program peningkatan kapasitas Pokja PUG Bidang Pendidikan Provinsi ini adalah unsur pejabat pemerintah daerah dan pemangku kepentingan (pendidik dan tenaga kependidikan) dalam melakukan pengembangan layanan pengarusutamaan gender bidang pendidikan di provinsi.

C. Tujuan Petunjuk Teknis

Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan Penyelenggaraan Program Peningkatan Kapasitas Pokja Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Pendidikan Provinsi ini bertujuan:

1. Sebagai panduan bagi Pokja PUG Bidang Pendidikan di Provinsi untuk menyusun dan mengajukan proposal dalam rangka mendapatkan bantuan, merencanakan dan melaksanakan p r o g r a m k e g i a t a n , s e r t a m e n g e l o l a d a n mempertanggungjawabkan pemanfaatan bantuan dana secara akuntabel dan transparan.

(8)

4. meningkatnya kegiatan fasilitasi penguatan Pokja PUG bidang pendidikan di kabupaten/kota dalam upaya peningkatan kualitas layanan pengarusutamaan gender bidang pendidikan; 5. tersedianya dan meningkatnya sumber daya manusia sebagai focal point untuk mendukung implementasi PUG bidang pendidikan, pendidikan pemberdayaan perempuan, dan pencegahan tindak pidana perdagangan orang di kabupaten/kota; 6. meningkatnya pemahaman tentang pengarusutamaan gender bagi pengambil kebijakan dan pemangku kepentingan pendidikan di provinsi (DPRD, Bappeda, Dewan Pendidikan, BPS, dan sebagainya);

7. meningkatnya dukungan anggaran (APBD) yang disediakan oleh pemerintah provinsi untuk melaksanakan program PUG bidang pendidikan;

8. tersusunnya perangkat sistem yang diperlukan untuk mengintegrasikan dimensi keadilan dan kesetaraan bidang pendidikan;

9. terlaksananya pengembangan model PUG bidang pendidikan minimal di 2 (dua) kabupaten/kota yang belum pernah mendapatkan fasilitasi dari pusat;

10. terimplementasikannya pendidikan yang responsif gender pada satuan pendidikan di jalur formal, nonformal, dan informal.

E. Deskripsi Kegiatan

1. Jenis kegiatan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kapasitas Pokja PUG Bidang Pendidikan adalah: a. Peningkatan kapasitas kelembagaan (capacity building) Peningkatan kapasitas kelembagaan (capacity building) merupakan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan k e s a d a r a n p a r a p e n g a m b i l k e b i j a k a n u n t u k mengintegrasikan gender ke dalam setiap tahapan pembangunan pendidikan. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui berbagai jenis kegiatan, yaitu: audiensi pengambil

C. Tujuan Program

Penyelenggaraan program peningkatan kapasitas Pokja PUG Bidang Pendidikan Provinsi ini bertujuan untuk memperkuat kelembagaan dan meningkatkan kapasitas, serta kapabilitas Pokja PUG Bidang Pendidikan Provinsi sebagai forum pelayanan pengarusutamaan gender bidang pendidikan di provinsi, sehingga memiliki komitmen untuk:

1. mengambil kebijakan yang responsif gender dalam penyusunan perencanaan, pengelolaan, pelaksanaan, pemantauan, dan penilaian di bidang pendidikan;

2. memfasilitasi penguatan Pokja PUG bidang pendidikan di kabupaten/kota dalam upaya peningkatan kualitas layanan pengarusutamaan gender bidang pendidikan;

3. menyediakan dan menyiapkan nara sumber ahli dalam layanan pendidikan yang responsif hasil belajar anak laki-laki, dan pendidikan responsif perempuan dewasa.

D. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan melalui penyelenggaraan program peningkatan kapasitas Pokja PUG Bidang Pendidikan Provinsi ini adalah:

1. meningkatnya kapasitas dan kapabilitas kelembagaan Pokja PUG Bidang Pendidikan Provinsi sebagai forum pelayanan pengarusutamaan gender bidang pendidikan di provinsi, yang ditandai dengan semakin tingginya intensitas pertemuan dan kordinasi diantara pokja;

2. meningkatnya komitmen pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan yang responsif gender dalam penyusunan perencanaan, pengelolaan, pelaksanaan, pemantauan, dan penilaian di bidang pendidikan;

(9)

2. Tahapan Kegiatan a. Persiapan

1) Identifikasi isu-isu gender yang masih terjadi di provinsi sebagai bahan untuk melakukan sosialisasi dan perencanaan program.

2) Sosialisasi Program dilakukan untuk menginformasikan tentang program yang akan dilakukan melalui Sosialisasi, advoksi, RTD, FGD PUG Bidang Pendidikan bagi para pengambil kebijakan dan pemangku kepentingan lainnya;

3) Identifikasi sasaran kegiatan dan sumber-sumber pendukung, seperti: memiliki Focal Point PUG bidang pendidikan kabupaten/kota, keterlibatan Pusat Studi Wanita/Gender (PSW/G), adanya data terpilah, dan adanya dukungan Dana APBD Provinsi Responsif Gender.

b. Pelaksanaan Kegiatan

1) Pelatihan Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran Pendidikan Responsif Gender (PPRG) termasuk analisis GAP, penyusunan pernyataan anggaran gender (Gender Budget Statement) dan TOR responsif gender. 2) Fasilitasi program PUG Bidang Pendidikan pada 2 (dua) kabupaten/kota terpilih sebagai perluasan pelaksanaan PUG Bidang Pendidikan.

3) Pertemuan rutin pokja

4) Monitoring dan evaluasi dan Pelaporan c. Penilaian

Kelompok Kerja (Pokja) PUG bidang pendidikan provinsi melakukan penilaian internal terhadap keberhasilan pelaksanaan kegiatan PUG bidang pendidikan, dengan membuat instrument dan bahan-bahan pertanyaan untuk diberikan kepada Focal Point PUG bidang pendidikan provinsi, Pusat Studi Wanita/Gender (PSW/G), kebijakan, RTD, FGD, dan pelatihan. Berbagai jenis

kegiatan dirancang karena sasaran/peserta kegiatan memiliki keragaman kesibukan, kepentingan dan relevansinya dengan tindaklanjut kegiatan PUG pendidikan di masing-masing level pemerintahan.

Berbagai tema yang disajikan diharapkan mucul komitmen pengambil kebijakan yang dilandasi oleh pemahaman dan kesadaran gender. Komitmen yang dimunculkan terwujud melalui position paper dan Rencana Aksi Pembangunan Pendidikan Berwawasan Gender di provinsi.. b. Kemitraan dengan Pusat Studi Wanita/Gender dan Lembaga

Swadaya Masyarakat

Kemitraan dengan Pusat Studi Wanita dilandasi dengan satu pemikiran bahwa lembaga ini memiliki kompetensi, kapabilitas dan pengalaman dalam mengembangkan berbagai sumber dan model implementasi PUG Bidang Pendidikan. Potensi ini dalam jangka panjang diharapkan menjadi pemicu untuk terintegrasikannya dimensi keadilan dan kesetaraan gender bidang pendidikan di provinsi. c. Penguatan Stakeholders Pendidikan

Melakukan kerjasama dengan mitra terkait dalam pelaksanaan gender bidang pendidikan baik dengan lembaga swadaya masyarakat, PKBM, SKB, Yayasan/Organisasi Sosial Kemasyarakatan, Sekolah, atau lembaga terkait. d. Penguatan Data Pendidikan Terpilah Menurut Jenis Kelamin Tersedianya data terpilah sehingga dapat dijadikan bahan untuk melakukan perencanaan program yang responsif gender.

(10)

Lembaga/Mitra terkait dll. Kemudian hasil pertanyaan diinput untuk dijadikan bahan pertimbangan apakah pelaksanaan PUG bidang pendidikan telah berhasil dilaksanakan, dalam hal ini keberhasilan program itu dinilai oleh Pokja PUG sendiri.

F. Alokasi dan Rincian Penggunaan Bantuan

1. Alokasi Dana

Alokasi pemberian bantuan dana penyelenggaraan program peningkatan kapasitas Pokja PUG Bidang Pendidikan Provinsi pada tahun 2011 ini tersedia di Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional sebesar Rp 6.600.000.000.- (enam milyar enam ratus juta rupiah) dengan sasaran sebanyak 33 provinsi. Kepada setiap provinsi, akan diberikan bantuan dana yang digunakan untuk mendukung penyelenggaraan program dan kegiatan, yaitu sebesar Rp. 200.000.000 (dua ratus juta rupiah).

2. Rincian Penggunaan Dana

Rincian alokasi penggunaan dana, mengacu pada prosentase yang tertera pada tabel di bawah ini.

No Komponen Pembiayaan Proporsi

Penggunaan 1 Sosialisasi, advokasi, RTD, FGD PUG Bidang 15%

Pendidikan bagi para pengambil kebijakan dan pemangku kepentingan lainnya.

2 Pelatihan Perencanaan dan Penganggaran 20% Pendidikan Responsif Gender (PPRG)

termasuk analisis GAP, penyusunan Gender Budget Statement/GBS dan TOR

responsive gender.

3 Pengembangan model PUG pada 2 (dua) 30% Kabupeten/Kota terpilih yang belum pernah

mendapatkan fasilitasi dari pusat (termasuk implementasi PKBG pada satuan pendidikan formal dan nonformal di 2 kabupaten/ kota tersebut)

4 Menyediakan Narasumber Ahli dalam 15 % layanan pendidikan responsif hasil belajar

laki-laki dan pendidikan responsif perempuan dewasa

5 Pertemuan rutin pokja 10 %

6 Monitoring dan evaluasi 7%

(11)

BAB III

PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENYALURAN BANTUAN

6. bersedia menyelenggarakan program layanan pengarusutamaan gender bidang pendidikan, pendidikan pemberdayaan perempuan, dan pencegahan tindak pidana perdagangan orang; 7. memperoleh rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan

Provinsi setempat;

8. bersedia menyediakan dan menyiapkan nara sumber ahli dalam layanan pendidikan yang responsif hasil belajar anak laki-laki, d a n p e n d i d i k a n r e s p o n s i f p e r e m p u a n d e w a s a ; 9. bersedia memfasilitasi penguatan Pokja PUG bidang pendidikan di kabupaten/kota, dengan menyediakan tenaga ahli/nara sumber sesuai kebutuhan.

C. Tata Cara Pengajuan Bantuan

1. Penyusunan Proposal

Untuk memperoleh bantuan dana penyelenggaraan program peningkatan kapasitas Pokja PUG bidang pendidikan provinsi, Pokja harus menyusun proposal sesuai dengan sistematika penyusunan proposal seperti yang tertera dalam lampiran petunjuk teknis ini (lengkap dengan lampiran proposal seperti: Rekomendasi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Surat Keputusan Pembentukan Pokja, Profil lembaga, fotocopy rekening bank atas nama lembaga, fotocopy NPWP atas nama lembaga, Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan program, dan lain-lain yang diperlukan.

2. Pengiriman Proposal

Proposal yang telah disusun, kemudian dikirim kepada: Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional u.p. Kasubag Tata Usaha, dengan alamat: Kompleks Kemdiknas, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270, dengan ketentuan:

A. Penerima Bantuan

Penerima bantuan dana penyelenggaraan program peningkatan kapasitas Pokja PUG bidang pendidikan provinsi ini adalah Pokja PUG bidang pendidikan yang berada di 33 provinsi, yang memiliki legalitas, kapasitas, dan integritas dalam melaksanakan program layanan pengarusutamaan gender di bidang pendidikan, pendidikan pemberdayaan perempuan, dan pencegahan tindak pidana perdagangan orang.

B. Persyaratan Penerima Bantuan

Persyaratan untuk menerima bantuan dana penyelenggaraan program peningkatan kapasitas Pokja PUG bidang pendidikan provinsi ini, adalah sebagai berikut:

1. m e m i l i k i S u r a t K e p u t u s a n P e m b e n t u k a n P o k j a Pengarusutamaan Gender bidang Pendidikan Provinsi, yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang, dengan alamat lembaga yang jelas;

2. memiliki rekening bank atas nama lembaga;

3. memiliki struktur organisasi kepengurusan dan uraian tugas Pokja;

4. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga;

(12)

a. Proposal dikirim selambat-lambatnya pada 31 Juli 2011, dengan catatan apabila sampai dengan batas waktu tersebut masih tersedia dana bantuan yang belum tersalurkan, maka waktu pengajuan proposal dapat diperpanjang sampai dengan tersalurnya semua alokasi bantuan yang masih tersedia.

b. Proposal asli dikirim kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat sebanyak rangkap 2 (dua), dan tembusannya (berupa fotocopy) dikirim kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat (masing-masing rangkap satu).

D. Proses Penyaluran Bantuan

1. Penilaian Proposal

Setiap proposal yang diajukan kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, akan dinilai oleh Tim Penilai Proposal (independen) yang diangkat dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen pada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional.

Penilaian proposal dilakukan melalui dua tahap, yaitu: a. Tahap pertama, penilaian administratif:

1) Proposal yang masuk akan dilihat persyaratan administratifnya

2) Jika tidak memenuhi persyaratan administratif, maka pokja diminta untuk melengkapi persyaratan administrasi sesuai dengan petunjuk taknis.

b. Tahap kedua, pendampingan subtansi/isi proposal oleh pokja PUG pusat/tim pakar PUG:

1) Proposal yang masuk dan memiliki persyaratan administrasi akan dilanjutkan dengan pertemuan yang membahas mengenai substansi kegiatan yang akan dilakukan oleh masing-masing pokja.

2) Tim pokja/pakar PUG pusat melakukan pendampingan kepada setiap pokja PUG Provinsi dalam menyusun program dan kegiatan prioritas, sesuai dengan pencapaian tahun sebelumnya dan isu-isu gender di daerahnya, sehingga dianggap layak sebagai calon Pokja PUG penerima dana.

2. Verifikasi Proposal

Untuk membuktikan kebenaran data dan informasi yang disusun dalam proposal, serta untuk memperkuat hasil penilaian tim penilai proposal, maka bagi proposal yang dinilai telah memenuhi syarat dalam penilaian proposal, perlu dilakukan verifikasi terhadap Pokja PUG sebagai calon penyelenggara program peningkatan kapasitas Pokja PUG bidang pendidikan provinsi. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan dan meyakinkan bahwa keberadaan, kelayakan dan kredibilitas lembaga yang bersangkutan telah sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

Verifikasi proposal dapat dilakukan dengan cara: a. Mengundang Pokja PUG yang terpilih sebagai nominasi calon penerima bantuan dana untuk mempresentasikan program yang diusulkan pada pertemuan yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat.

(13)

c. Klarifikasi dan konfirmasi tentang kebenaran dokumen dalam proposal melalui surat atau telepon kepada Pokja PUG calon penerima bantuan dana atau kepada Dinas Pendidikan setempat.

3. Penetapan lembaga Pokja PUG sebagai penerima bantuan Berdasarkan hasil penilaian proposal dan verifikasi terhadap Pokja PUG sebagai calon penerima bantuan dana, kemudian Pejabat Pembuat Komitmen pada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat mengajukan daftar nominasi calon Pokja PUG penerima bantuan dana kepada Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat untuk memperoleh persetujuan. Berdasarkan persetujuan Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat, selanjutnya Pejabat Pembuat Komitmen pada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dapat menetapkan Pokja PUG penerima bantuan dana dengan menerbitkan Surat Keputusan tentang daftar Pokja PUG penerima bantuan dana. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dapat mengirimkaan surat keputusan tersebut kepada Dinas Pendidikan Provinsi setempat, untuk digunakan sebagai bahan pembinaan terhadap Pokja PUG penerima bantuan dana tersebut.

4. Penandatanganan Akad Kerjasama

Berdasarkan Surat Keputusan tentang penetapan Pokja PUG penerima bantuan dana, kemudian dilakukan penandatanganan akad kerjasama antara Pihak Pertama (Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat) dan Pihak Kedua (Pokja PUG penerima bantuan dana sebagai penyelenggara program), sesuai dengan konsep akad kerjasama terlampir.

Bersamaan dengan penandatanganan akad kerjasama tersebut, Pihak Kedua juga menandatangani kuitansi penerimaan dana, dan dokumen lain yang diperlukan untuk proses pencairan dana.

5. Penyaluran Bantuan Dana

Berdasarkan dokumen yang telah ditandatangan seperti disebutkan di atas, kemudian Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat memproses penyaluran bantuan dana kepada Pokja PUG (penerima bantuan dana sebagai penyelenggara program), melalui mekanisme sebagai berikut:

a. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat mengajukan usulan penyaluran dana kepada Biro Keuangan Kementerian Pendidikan Nasional untuk memperoleh Surat Perintah Membayar (SPM).

b. Biro Keuangan Kemdiknas mengajukan SPM ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta III untuk proses penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).

c. KPPN Jakarta III meminta bank penyalur untuk mentransfer dana ke rekening Pokja PUG sesuai daftar yang tercantum dalam surat keputusan tentang penetapan Pokja PUG penerima bantuan dana.

d. Pengambilan dana harus dilakukan oleh ketua Pokja PUG yang namanya tercantum dalam surat keputusan tentang penetapan lembaga/organisasi penerima bantuan dana.

E. Catatan Khusus

1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional beserta jajarannya, tidak memungut biaya apapun untuk proses penetapan dan pencairan dana bantuan penyelenggaraan program pendidikan masyarakat. 2. Lembaga Pokja PUG yang ditetapkan sebagai penerima bantuan

(14)

BAB IV

PEMANTAUAN DAN PELAPORAN

A. Pemantauan dan Evaluasi

Untuk memastikan pelaksanaan program berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan program dan hasil yang diharapkan, maka: 1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat beserta jajarannya, memiliki kewenangan untuk melakukan pemantauan pelaksanaan program secara berkala terhadap Pokja PUG penerima bantuan dana penyelenggaraan program peningkatan kapasitas Pokja PUG bidang pendidikan provinsi. 2. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan pejabat terkait di provinsi, diharapkan dapat melakukan pemantauan terhadap Pokja PUG penerima bantuan dana penyelenggaraan program peningkatan kapasitas Pokja PUG bidang pendidikan provinsi secara berjenjang.

Untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan pelaksanaan program sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka evaluasi program dapat dilakukan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dan pihak-pihak terkait.

B. Pelaporan

Setiap Pokja PUG penerima bantuan dana penyelenggaraan program peningkatan kapasitas Pokja PUG bidang pendidikan provinsi, wajib menyusun dan membuat laporan untuk memenuhi persyaratan administrasi dan sebagai bukti pertanggungjawaban dan akuntabilitas pengelolaan dana bantuan yang telah diterima. a. menggunakan dan mengadministrasikan dana secara tertib

dan teratur sesuai ketentuan yang berlaku;

b. mempertanggungjawabkan penggunaan dana secara akuntabel dan transparan, sesuai dengan Akad Kerjasama dan peraturan yang berlaku.

(15)

Pelaporan dilakukan dengan dua tahap, yaitu:

1. Pertama; laporan awal, yang memuat tentang pemberitahuan bahwa dana telah diterima, dan menjelaskan secara singkat rencana dan jadwal pelaksanaan kegiatan. Format laporan awal, terlampir.

Laporan awal harus disampaikan kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat paling lambat 1 (satu) minggu setelah menerima bantuan dana.

2. Kedua; laporan akhir (laporan lengkap), yang memuat tentang hasil pelaksanaan kegiatan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjut program.

Laporan akhir pelaksanaan kegiatan disusun sesuai dengan kondisi obyektif di lapangan (mengacu pada format laporan akhir terlampir), antara lain memuat tentang:

a. uraian tentang persiapan pelaksanaan kegiatan; b. jadwal pelaksanaan kegiatan;

c. objek dan lokasi sasaran program;

d. pelatih/nara sumber yang mendukung pelaksanaan program; e. s a r a n a / t e m p a t , f a s i l i t a s , a l a t d a n b a h a n

pembelajaran/pelatihan yang digunakan;

f. dukungan yang diperoleh dari pihak-pihal terkait dalam pelaksanaan program;

g. hambatan/kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program;

h. hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program, dan rencana tindaklanjut kegiatan pasca program;

i. rincian penggunaan dana.

Laporan akhir pelaksanaan kegiatan ini harus dilampiri dengan: a. data dan profil Pokja PUG penyelenggara program; b. bukti/kuitansi pengeluaran dana, termasuk setoran pajak

sesuai ketentuan yang berlaku; c. foto dokumentasi pelaksanaan;

d. dokumen pendukung lainnya yang diperlukan. Laporan akhir pelaksanaan kegiatan disusun dan digandakan minimal rangkap 4 (empat), dan harus disampaikan paling lambat 2 (dua) minggu setelah keseluruhan program selesai dilaksanakan, dikirim kepada:

Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan Nasional Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270, sebanyak rangkap 2 (dua);

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi setempat, sebanyak rangkap 1 (satu);

(16)

AKAD KERJASAMA NOMOR :...

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

NON FORMAL DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

DENGAN

LEMBAGA/ORGANISASI ...

TENTANG

KERJASAMA PENYELENGGARAAN PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS

POKJA PUG BIDANG PENDIDIKAN PROVINSI TAHUN 2011

Pada hari ini ... tanggal ... bulan ... tahun dua ribu sepuluh, kami yang bertandatangan di bawah ini:

1. Nama : ………

NIP : ………

Jabatan : ………

Alamat : Kompleks Kementerian Pendidikan Nasional Gedung E Lantai VI, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan -Jakarta Pusat 10270

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional (Ditjen PNFI Kemendiknas), dan untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama.

2. Nama : ………

Jabatan : ………

Alamat : ………

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Lembaga/Organisasi ……… dan untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.

Lampiran 1.

Demikian Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan Penyelenggaraan Program Peningkatan kapasitas Pokja PUG bidang pendidikan provinsi ini disajikan secara singkat dan jelas, agar dapat dipedomani oleh para Pokja PUG penerima bantuan dana sebagai penyelenggara dan pengelola program dalam mengajukan proposal, mempersiapkan penyelenggaraan program, melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan program, serta menindaklanjuti hasil pelaksanaan program.

Melalui berbagai penjelasan yang tertera dalam petunjuk teknis ini, diharapkan proses penyelenggaraan program peningkatan kapasitas Pokja PUG bidang pendidikan provinsi ini dapat dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan dengan baik dan transparan, dan memperoleh hasil yang optimal dalam upaya peningkatan kuantitas, kualitas dan kebermaknaan penyelenggaraan program pendidikan masyarakat ke depan.

Untuk konfirmasi dan klarifikasi lebih lanjut, dapat menghubungi Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal, Kementerian Pendidikan Nasional, dengan alamat: Kompleks Kemendiknas, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, 10270, Telepon ( 0 2 1 ) 5 7 2 5 5 7 5 , F a k s i m i l e ( 0 2 1 ) 5 7 2 5 0 3 9 , E - m a i l : subditprogramdanevaluasi@yahoo.com/subditprogramevaluasi@ gmail.com, atau Website: http///.kemdiknas.go.id/pnfi/dikmas

(17)

Secara bersama-sama, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut sebagai PARA PIHAK, berdasarkan pertimbangan: 1. Bahwa PIHAK PERTAMA sebagai institusi yang bertugas melakukan pembinaan dan pengembangan program pendidikan masyarakat. 2. Bahwa PIHAK KEDUA sebagai lembaga/organisasi yang

menyelenggarakan program pendidikan masyarakat.

PARA PIHAK bersepakat bekerjasama untuk menyelenggarakan program peningkatan kapasitas pokja PUG bidang pendidikan provinsi, dengan ketentuan sebagaimana diatur pada pasal-pasal berikut:

Pasal 1

TUJUAN KERJASAMA

Akad kerjasama ini bertujuan memperkuat kelembagaan dan meningkatkan kapasitas, serta kapabilitas Pokja PUG Bidang Pendidikan Provinsi sebagai forum pelayanan pengarusutamaan gender bidang pendidikan di provinsi, sehingga memiliki komitmen untuk:

1. mengambil kebijakan yang responsif gender dalam penyusunan perencanaan, pengelolaan, pelaksanaan, pemantauan, dan penilaian di bidang pendidikan;

2. memfasilitasi penguatan Pokja PUG bidang pendidikan di kabupaten/kota dalam upaya peningkatan kualitas layanan pengarusutamaan gender bidang pendidikan;

3. menyediakan dan menyiapkan nara sumber ahli dalam layanan pendidikan yang responsif hasil belajar anak laki-laki, dan pendidikan responsif perempuan dewasa.

Pasal 2

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

1. Tugas dan tanggung jawab PIHAK PERTAMA adalah:

a. memproses administrasi pencairan dana kepada PIHAK KEDUA, setelah akad kerjasama ditandatangani oleh PARA PIHAK; b. memberikan bimbingan teknis pelaksanaan program kepada PIHAK

KEDUA;

c. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA;

d. memproses pencairan dana kepada PIHAK KEDUA melalui KPPN Jakarta III sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku; e. menghentikan proses pencairan dana kepada PIHAK KEDUA, jika ditemukan hal-hal yang diduga berpotensi merugikan keuangan negara.

2. Tugas dan tanggung jawab PIHAK KEDUA adalah:

a. menandatangani Surat Pernyataan dan Tanggung Jawab Mutlak untuk melaksanakan program;

b. menyusun rencana dan jadwal kegiatan penyelenggaraan program; c. memberitahukan dan mengkoordinasikan pelaksanaan program kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat;

d. mengadministrasikan dan mempertanggungjawabkan penggunaan dana secara transparan dan akuntabel sesuai ketentuan yang berlaku; e. menjamin terselenggaranya pelaksanaan program sesuai rencana kegiatan dan target sasaran yang ditentukan dalam petunjuk teknis penyelenggaraan program;

f. melaporkan hasil pelaksanaan program kepada PIHAK PERTAMA dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan Provinsi setempat.

Pasal 3

PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA

1. Untuk melaksanakan program sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat 2 di atas, PIHAK PERTAMA memberikan dana kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah).

2. Dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas, dibebankan pada anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2011, Nomor …………/-/2011 tanggal …. Maret 2011 dengan kode anggaran ………..

3. PIHAK PERTAMA menyalurkan dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas kepada PIHAK KEDUA melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta III dengan mentransfer kepada:

Nama Bank :

Nomor Rekening :

(18)

4. Dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas, digunakan oleh PIHAK KEDUA untuk penyelenggaraan program sesuai rencana kegiatan dan target sasaran yang ditentukan dalam petunjuk teknis penyelenggaraan program.

5. Biaya administrasi dan perpajakan yang terkait dengan penyelenggaraan program, ditanggung oleh PIHAK KEDUA sesuai ketentuan yang berlaku.

Pasal 4 SANKSI

1. Jika PIHAK KEDUA ternyata tidak menggunakan dana sesuai rencana kegiatan dan target sasaran yang ditentukan dalam petunjuk teknis penyelenggaraan program, maka PIHAK KEDUA wajib mengembalikan dana ke Kantor Kas Negara melalui bank pemerintah.

2. Apabila PIHAK KEDUA ternyata tidak mengembalikan dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas, maka PIHAK PERTAMA dapat melaporkan PIHAK KEDUA kepada pihak berwenang.

Pasal 5

TANGGUNG JAWAB MUTLAK

PIHAK KEDUA bertanggung jawab mutlak atas pelaksanaan program dan pengelolaan keuangan.

Pasal 6

KETENTUAN PENUTUP

1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Akad Kerjasama ini, akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Akad Kerjasama ini.

2. Akad Kerjasama ini berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK, sampai dengan berakhirnya pelaksanaan program.

Demikian Akad Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK di Jakarta dalam rangkap 5 (lima), di atas materai enam ribu, dan masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama.

PARA PIHAK

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

---Materai

(19)

FORMAT COVER PROPOSAL

PROPOSAL PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN BANTUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS POKJA PUG BIDANG PENDIDIKAN PROVINSI

TAHUN 2011

Diajukan kepada:

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,

Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional Kompleks Kemdiknas, Gedung E Lantai 6 Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta

Oleh :

Nama Lembaga/Organisasi ...

Alamat : ... Nomor Telepon/HP/Fax : ...

FORMAT REKOMENDASI PROPOSAL

KOP SURAT DINAS PENDIDIKAN PROVINSI

SURAT REKOMENDASI

Yang bertandatangan di bawah ini, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi ... menerangkan bahwa:

Nama Lembaga : ... Ketua Lembaga : ... Alamat Lembaga : ... Nomor Telepon/HP/Fax : ...

Berdasarkan pengamatan atas kredibilitas dan kinerja lembaga tersebut, dinilai layak mengajukan proposal “Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan Penyelenggaraan Program Peningkatan Kapasitas Pokja PUG Bidang Pendidikan Provinsi Tahun 2011” kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan Nasional.

Demikian rekomendasi ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

..., 2011 Kepala Dinas Pendidikan Provinsi

...………...

(...)

(20)

FORMAT SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

Yang bertandatangan di bawah ini, kami atas nama pimpinan lembaga ...:

Nama Ketua : ... Alamat Lembaga : ... Nomor Telepon/HP/Fax : ...

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kami sanggup: 1. Menyelenggarakan program Peningkatan Kapasitas Pokja PUG

Bidang Pendidikan Provinsi Tahun 2011, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Akad Kerjasama dan petunjuk teknis

penyelenggaraan program.

2. Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan, yaitu: a. Laporan awal, disampaikan paling lambat satu minggu setelah

dana diterima.

b. Laporan akhir, disampaikan paling lambat dua minggu setelah program selesai dilaksanakan.

3. Berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota setempat, dan Lembaga/Instansi yang terkait dalam penyelenggaraan program.

4. Mempertanggungjawabkan penggunaan dana sesuai ketentuan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

FORMAT ACUAN SISTEMATIKA PENYUSUNAN PROPOSAL PROPOSAL PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN BANTUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS POKJA

PUG BIDANG PENDIDIKAN PROVINSI TAHUN 2011 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

(antara lain memuat data pendidikan terpilah dan terbaru yang memuat isu-isu gender bidang pendidikan di provinsi, dukungan pemerintah daerah, focal point gender, dan potensi sumber daya yang tersedia sesuai rencana program yang diusulkan, dan perkiraan peluang atau prospek program) B. Dasar pelaksanaan kegiatan

C. Sasaran program D. Tujuan program E. Hasil yang akan dicapai

BAB II PPROFIL LEMBAGA

A. Alamat lengkap lembaga B. Kepengurusan lembaga

C. Sarana dan prasarana yang dimiliki D. Ketenagaan (SDM) yang dimiliki E. Program yang pernah dilakukan

F. Kemitraan yang pernah dilakukan dilakukan

BAB III RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

A. Objek dan lokasi sasaran program B. Alat, bahan, dan media yang digunakan

C. Materi dan sillabus/rencana program dan kegiatan D. Sarana dan prasarana yang disediakan

E. Jadwal pembelajaran dan pelatihan

F. Rencana biaya kegiatan (penggunaan anggaran)

BAB IV PENUTUP LAMPIRAN:

1. Salinan/fotokopi akta notaris/surat izin operasional pendirian lembaga. 2. Salinan/fotokopi nomor rekening atas nama lembaga.

3. Salinan/fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga. 4. Struktur organisasi kepengurusan lembaga, dan rincian tugas pengurus. 5. Profil rinci lembaga.

(21)

FORMAT PROFIL RINCI LEMBAGA PENYELENGGARA PROGRAM

A. IDENTITAS KELEMBAGAAN

1. Nama PKBM/Lembaga sejenis

2. Alamat Lembaga

3. Tanggal Berdiri

4. No. Telp/HP/Fax/ E-mail

5. Akte Notaris/Perijinan

6. Rekening Bank

7. NPWP

8. Kepengurusan Nama Jabatan Pendidikan Terakhir

B. SARANA/FASILITAS YANG DIMILIKI

1. Status Lahan/ · Luas Tanah ... m2 Milik sendiri/sewa Bangunan · Luas Bangunan ... m2 pinjam pakai

2. Rincian Bangunan · Ruang Tamu · ... ruang · Ruang Sekretariat · ... ruang · Ruang Kantor Pengurus · ... ruang · Ruang Belajar Teori · ... ruang · Ruang Praktek Keterampilan · ... ruang · Ruang Usaha/Produksi · ... ruang · Ruang Perpustakaan/Taman · ... ruang Bacaan · ... ruang ·... · ... ruang ·... · ... ruang

3. Sarana/Fasilitas · Kursi Tamu · ... set Pembelajaran dan · Meja/kursi/lemari Sekretariat · ... set Pelatihan : · Meja/kursi/lemari Kantor · ... set · Meja/kursi Ruang Keterampilan · ... set · Lemari/rak buku · ... unit · Mesin tik manual · ... unit · Komputer · ... unit · Printer · ... unit · Mesin faksimile/telepon · ... set · Papan tulis · ... lembar · Buku/modul/bahan belajar lain · ... set ·Alat-alat keterampilan: · ... paket ·... · ... paket ·... · ... paket

(22)

D. PROGRAM/PELATIHAN YANG PERNAH DILAKUKAN

Jenis Program Peserta Program Sumber Biaya

L P L + P • ...

• ... • ... Jumlah

F. PRESTASI YANG DIMILIKI

1) Bentuk pengabdian masyarakat yang pernah dilaksanakan

No. Bentuk Pengabdian Tujuan Lama Kegiatan

2) Penghargaan yang pernah diperoleh

No. Bentuk Penghargaan Diperoleh Dari Tahun

3) Pelatihan/kursus yang pernah diikuti

No. Jenis Pelatihan Penyelenggara Lama Tempat Pelatihan Pelatihan Tahun Pelatihan C. KETENAGAAN SDM YANG DIMILIKI

Jenis/Profesi Tenaga Tingkat Pendidikan (orang) SMP SMA Diploma S1 S2 Jumlah • Pengurus/Pengelola

• Tenaga Administrasi • Tenaga Ahli

• Tenaga Pelatih/Narasumber • ...

• ... • ... Jumlah

E. DUKUNGAN DAN KEMITRAAN

1) Dukungan dana yang pernah diperoleh

No. Nama/Jenis Instansi/Lembaga Tahun Jumlah Dana Program Pemberi Dana Barang/Jasa Dana (Rp)

2) Daftar Instansi/Lembaga Organisasi sebagai mitra kerja

(23)

FORMAT RINCIAN RENCANA PENGGUNAAN DANA

No Kegiatan Volume Harga Jumlah Satuan (Rp) (Rp) (3) X (4) (1) (2) (3) (4) (5)

1 Sosialisasi, advokasi, RTD, FGD PUG Bidang Pendidikan bagi para pengambil kebijakan dan pemangku kepentingan lainnya.

2 Pelatihan Perencanaan dan

Penganggaran Pendidikan Responsif Gender (PPRG) termasuk analisis GAP, penyusunan Gender Budget Statement/GBS dan TOR

responsive gender.

3 Pengembangan model PUG pada 2 (dua) Kabupeten/Kota terpilih yang belum pernah mendapatkan fasilitasi dari pusat (termasuk implementasi PKBG pada satuan pendidikan formal dan nonformal di 2 kabupaten/kota tersebut)

4 Menyediakan Narasumber Ahli dalam layanan pendidikan responsif hasil belajar laki-laki dan pendidikan responsif perempuan dewasa Lampiran 7.

5 Pertemuan rutin pokja

6 Monitoring dan evaluasi

7 Pelaporan

(24)

FORMAT LAPORAN AWAL PELAKSANAAN PROGRAM

LAPORAN AWAL PENYELENGGARAAN PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS POKJA PUG BIDANG PENDIDIKAN

PROVINSI TAHUN 2011

A. LEMBAGA

1. Nama Lembaga : ……...…………... 2. Alamat Lengkap : ……...…………... 3. Nama Ketua : ...……...…………... 4. No. Telp./HP. : ……...……..…...

B. LAPORAN AWAL

1. Kami laporkan bahwa bantuan dana penyelenggaraan program Peningkatan kapasitas POKJA PUG bidang pendidikan kabupaten tahun 2011, telah kami terima dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kemdiknas pada: · Tanggal : ...

· Jumlah : Rp. ... · Melalui Bank : ... · Nomor Rekening : ………

2. Uraian singkat rencana pelaksanaan program, sebagai berikut: ... ... ... ... ...

3. Demikian laporan ini kami sampaikan, dan terima kasih.

..., ..., 2011

Ketua lembaga ...

---Lampiran 8.

FORMAT LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN PROGRAM ACUAN PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR PENYELENGGARAAN

PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS POKJA PUG BIDANG PENDIDIKAN PROVINSI TAHUN 2011

A. COVER / SAMPUL LAPORAN:

· Nama Program : ………...………… · Nama Lembaga : ………...………… · Alamat Lengkap : ………...………… · Nomor Telepon/Fax/HP/ Email : ………...………… · Bulan/ Tahun Laporan : ………...…………

B. SISTEMATIKA LAPORAN:

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

2. Dasar Pelaksanaan Kegiatan 3. Tujuan (Program dan Laporan) II PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Persiapan pelaksanaan kegiatan

2. Objek dan sasaran program pelaksanaan program (data dan informasi tentang peserta program

3. Tenaga ahli/pelatih/nara sumber yang mendukung pelaksanaan program 4. Sarana/tempat, fasilitas, alat dan bahan pembelajaran/pelatihan yang

digunakan

5. Jadwal pelaksanaan kegiatan

6. Langkah dan proses pelaksanaan kegiatan 7. Rincian penggunaan dana

8. Dukungan yang diperoleh dari pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan program

9. Hambatan/kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program

10. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program, dan rencana tindaklanjut kegiatan pasca program.

III KESIMPULAN DAN SARAN/REKOMENDASI IV PENUTUP

LAMPIRAN

1. Profil lembaga penyelenggara program

2. Bukti/kuitansi pengeluaran dana, termasuk setoran pajak sesuai ketentuan yang berlaku

3. Foto dokumentasi pelaksanaan

(25)

FORMAT CONTOH REKAPITULASI RINCIAN PENGGUNAAN DANA No Rincian Pengeluaran Jumlah (Rp) Bukti SPJ Tanggal Pengeluaran

01 Identifikasi dan seleksi Daftar dan Ttd. 31 Juli 2011 objek/lokasi program: Penerimaan

· ……… · ………

02 ATK peserta didik dan Nota & kwitansi 02 Agustus 2011 Penyelenggaraan:

· ……… · ………

03 Pengadaan bahan dan Nota & kwitansi 05 Agustus 2011 peralatan:

· ……… · ………

04 Pelaksanaan pelatihan Daftar dan Ttd. 14 September 2011

· ……… Penerimaan

· ………

05 Penyelenggaraan program: Nota & Kwitansi 01 September 2011 · ………

· ………

06 Transport tenaga ahli/ Daftar dan Ttd. 12 Oktober 2011 pelatih/nara sumber: Penerimaan

· ……… · ………

07 Dokumentasi dan sosialisasi: Nota & kwitansi 10 November 2011 · ………

· ………

08 Penilaian pembelajaran Daftar dan Ttd. 20 November 2011 pelatihan keterampilan: Penerimaan

· ……… · ………

09 Penyusunan, penggandaan Ttd. Penerimaan dan 01 Desember 2011 dan pengiriman laporan Nota & kwitansi

· ……… · ……… 10 Dst.

Catatan:

1. Kuitansi penerimaan uang nominal > Rp. 500.000 s.d. < Rp. 1.000.000, pakai materai Rp. 3.000 2. Kuitansi penerimaan uang nominal = > Rp. 1.000.000, pakai materai Rp. 6.000.

Referensi

Dokumen terkait

Rata-rata persentase membran plasma utuh (MPU) spermatozoa kambing Boer juga mengalami penurunan setelah perlakuan pemisahan dengan sentrifugasi gradien densitas

Saat proses ekstensi, enzim polimerase akan membuat rantai baru DNA salinan dari template dengan menambahkan dNTP-dNTP sesuai dengan urutan pada DNA

Belum adanya sistem yang digunakan yang digunakan dalam menenentukan jumlah produksi sarung tenun tradisional membantu dalam pengambilan keputusan anatara jumlah produksi

Kita juga dalam rangka membangun jembatan atau dialog ini sejak 2 tahun lalu membentuk yang disebut Eminent Person Group, apa yang saya bangun bersama PM Malaysia waktu itu,

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN.. TAHUN

 Pada bulan April 2015 Nusa Tenggara Barat mengalami inflasi sebesar 0,05 persen. Angka inflasi ini berada di bawah angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,36 persen. 

(3) terdapat perbedaan yang signifikan pada Hasil belajar IPS antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran metode Mind Mapping dengan kelompok siswa

Tiga sampel madu randu dan madu kelengkeng dari peternak lebah yang berbeda (Ambarawa, Ngaliyan, Gringsing), Tiga produk madu randu dan madu kelengkeng