• Tidak ada hasil yang ditemukan

11. JUKNIS BANTUAN DIKLAT CALON PENGUJI UKG GTK PAUD DAN DIKMAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "11. JUKNIS BANTUAN DIKLAT CALON PENGUJI UKG GTK PAUD DAN DIKMAS"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

DRAFT PETUNJUK TEKNIS

(2)

KATA PENGANTAR

Salah satu tugas dan fungsi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dit. Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas) adalah peningkatan kompetensi guru, pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, Dit. Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas akan bekerjasama dengan organisasi profesi untuk melaksanakan Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi melalui pemberian Bantuan Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi.

Penyaluran bantuan dana Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi dibayarkan melalui Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, yang dananya dialokasikan dalam DIPA tahun anggaran 2016.

Petunjuk Teknis ini disusun sebagai acuan bagi Dit. Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas, LSK, Dinas Pendidikan Prov/Kab/Kota, Organisasi Mitra, Perguruan Tinggi, dan para pemangku kepentingan dalam penyaluran bantuan Bantuan Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi.

Terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Petunjuk Teknis ini.

Jakarta, Februari 2016

Direktur Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Dasar Hukum ...3

C. Tujuan ...4

D. Pengertian ...4

E. Ruang Lingkup ...4

BAB II RUANG LINGKUP PROGRAM A. Bentuk Program ...6

B. Sasaran Program ...6

C. Persyaratan/Kriteria Penyelenggara ...6

D. Besar Dana Bantuan...6

E. Penggunaan Dana Bantuan...7

I. Hak, Kewajiban, dan Sanksi...7

BAB III PENYUSUNAN DAN PENGAJUAN PROPOSAL A. Penyusunan Pengajuan Proposal...8

B. Mekanisme Pengajuan Proposal ...9

C. Waktu Pengajuan Proposal ...9

(4)

BAB V INDIKATOR KEBERHASILAN DAN PENGENDALIAN MUTU PROGRAM

A. Indikator Keberhasilan...12

B. Pengendalian Mutu (Pemantauan dan Evaluasi) ...12

C. Pelaporan...12

BAB IV PENUTUP...19

LAMPIRANLAMPIRAN: Akad Kerjasama...17

Pernyataan Penerimaan Dana ...23

Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak ...24

Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja ...25

Format Rincian Penggunaan Dana Bantuan Uji Kompetensi...26

Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Kegiatan dan Penyampaian Laporan...27

Format Biodata Peserta ...28

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 disebutkan bahwa

pendidik adalah tenaga professional yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,

pamong belajar, tutor, instruktur, dan sebutan lainnya sesuai dengan kekhususannya serta

secara langsung berpartisipasi dalam suatu kegiatan pembelajaran pada satuan

pendidikan. Di sisi lain, tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang

mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Kedua

profesi tersebut saling berkaitan dalam sebuah sistem pendidikan dan pengelolaan

keduanya mutlak dibutuhkan dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Guru dan tenaga kependidikan mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional

sehingga dituntut untuk memiliki kualifikasi dan kompetensi yang telah disyaratkan

dalam undang-undang. Hal tersebut dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19

Tahun 2005 yaitu guru harus memiliki kualifikasi akademik minimum S1/D-IV,

menguasai kompetensi (pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian), memiliki

sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Di sisi lain, tenaga kependidikan harus

memiliki kualifikasi dan kompetensi yang ditetapkan dalam peraturan. Selain kualifikasi

dan kompetensi minimum yang harus dimiliki, Guru dan tenaga kependidikan juga

dituntut untuk selalu mengembangkan diri sejalan dengan kemajuan ilmu dan tekhnologi.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak guru dan tenaga

kependidikan yang belum memenuhi baik kualifikasi maupun kompetensi yang

disyaratkan. Untuk itu, pemetaan kompetensi guru dan tenaga kependidikan melalui uji

(6)

mengikuti Uji Kompetensi adalah Pamong Belajar, Guru KB/TPA/SPS, dan Instruktur

Kursus dan baru secara rutin dilaksanakan mulai tahun 2015. Sedangkan tenaga

kependidikan pada jalur pendidikan nonformal yang telah mengikuti Uji Kompetensi

adalah pengelola kursus dan telah dilaksanakan sejak tahun 2014. Uji Kompetensi bagi

Pamong Belajar, Guru KB/TPA/SPS, dan Instruktur Kursus yang telah dilaksanakan baru

mengukur kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Sedangkan uji kompetensi

pada pengelola kursus merupakan upaya untuk mengetahui penguasaan tenaga

kependidikan pada kompetensi kepribadian, manajerial, kompetensi kewirausahaan, dan

kompetensi sosial.

Dalam pelaksanaan uji kompetensi tersebut, dibutuhkan penguji untuk menilai

kompetensi profesional guru dan tenaga kependidikan yang mengikuti uji kompetensi.

Namun demikian, sampai saat ini jumlah penguji yang memiliki sertifikat masih sangat

terbatas sehingga upaya peningkatan kompetensi calon penguji sangat dibutuhkan.

Berdasarkan hal tersebut di atas dan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan

kebudayaan Nomor 11 tahun 2015, Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga kependidikan

Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat melalui Subdirektorat

Perencanaan Kebutuhan, Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi yang mempunyai

tugas bimbingan teknis peningkatan kompetensi guru, pendidik lainnya, dan tenaga

kependidikan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat akan bekerjasama

dengan organisasi profesi untuk melaksanakan Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi.

Dengan adanya kerjasama ini diharapkan terjalin sinergi antara pusat, LSK, dan

organisasi profesi di daerah. Selain itu, upaya perluasan akses kerjasama dan

pemberdayaan peran serta organisasi profesi dalam upaya peningkatan mutu calon

penguji dapat tercapai.

Guna menyamakan persepsi dan memberikan jaminan kualitas yang sama terhadap

penyelenggaraan Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi serta agar pemberian dana

bantuan dapat dilakukan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan, maka perlu diterbitkan

(7)

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32 Tahun 2008 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pendidikan Khusus;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor;

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 42 Tahun 2009 tentang Standar

Pengelola Kursus;

10. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian

Negara Nomor 03/V/PB/2010, Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk

Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kredit;

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 90 Tahun 2014 tentang

Standar Kualifikasi dan Kompetensi Instruktur pada Kursus dan Pelatihan;

13. Pedoman Uji Kompetensi Guru 2015;

14. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 129a/u/2004 tentang Standar

(8)

C. Tujuan

1. Umum

Memberikan acuan bagi pihak-pihak terkait (LSK, Dinas Pendidikan Prov/Kab/Kota,

Organisasi Mitra, dan Perguruan Tinggi) dalam penyelenggaraan pelatihan calon penguji

uji kompetensi.

2. Khusus

Secara khusus juknis ini bertujuan agar :

a. Dalam rangka pembinaan karier Guru KB/TPA/SPS, Instruktur Kursus, dan Pengelola

Kursus dengan peningkatan kompetensi peserta calon penguji uji kompetensi

b. Penilaian uji kompetensi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan

D. Pengertian

1. Guru KB/TPA/SPS adalah tenaga pendidik yang berasal dari masyarakat yang

bertugas dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran

pada lembaga PAUD;

2. Instruktur Kursus dan Pelatihan adalah tenaga pendidik yang berasal dari

masyarakat yang bertugas dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi

proses pembelajaran pada lembaga kursus dan pelatihan;

3. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus

dimiliki, dikuasai dan dipraktekkan;

4. Uji Kompetensi adalah proses penilaian yang dilakukan oleh penguji kompetensi

untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi pada suatu jenis standar kompetensi

tertentu;

5. Tempat Uji Kompetensiadalah tempat pelaksanaan uji kompetensi.

6. Lembaga Sertifikasi Kompetensi adalah lembaga sertifikasi kompetensi pendidik

kursus dan pelatihan pendidikan nonformal (LSK PKP PNF) yang berwenang

(9)

E. Ruang Lingkup

Juknis ini terdiri dari beberapa bagian yakni, Bab I : Pendahuluan yang menguraikan

mengenai latar belakang dilaksanakannya uji kompetensi, dasar hukum, tujuan,

pengertian, dan ruang lingkup isi juknis. Bab II menjelaskan mengenai penyelenggaraan

uji kompetensi yang menguraikan tentang bentuk program, sasaran program,

persyaratan/kriteria penyelenggara, besar dana bantuan, penggunaan dana bantuan, dan

hak, kewajiban, serta sanksi. Bab III menguraikan mengenai penyusunan dan pengajuan

proposal baik ketentuan, mekanisme, dan waktu pengajuan proposal. Bab IV

menguraikan tentang penilaian dan penetapan penerima dana bantuan antara lain tim

penilai, mekanisme penilaian proposal, penetapan penerima bantuan, dan penyaluran

dana bantuan, sedangkan Bab V membahas tentang indikator keberhasilan, pengendalian

(10)

BAB II

RUANG LINGKUP PROGRAM

A. Bentuk Program

Bentuk progam berupa Pemberian bantuan dana pelatihan calon penguji kompetensi yang

dilaksanakan oleh LSK bersama pihak terkait.

B. Sasaran Program

Sasaran penerima bantuan penyelenggaraan Diklat Calon Penguji Kompetensi adalah

Lembaga Sertifikasi Kompetensi PAUD dan Dikmas dengan jumlah paket sebanyak 13

paket @ 50 orang. Jumlah sasaran Diklat Calon Penguji Kompetensi sebanyak 650 orang.

C. Persyaratan/Kriteria Penyelenggara

Penyelenggara pelatihan adalah Lembaga Sertifikasi Kompetensi PAUD dan Dikmas

yang memiliki tugas dan fungsi meningkatkan mutu GTK PAUD Dikmas khususnya

Guru KB/TPA/SPS, Instruktur Kursus, dan Pengelola Kursus baik yang didukung oleh

dana APBN atau sharing budget.

Kriteria Penyelenggara Pelatihan Calon Penguji Kompetensi

1. Memiliki Akte Notaris/Badan Hukum;

2. Mempunyai sumber daya manusia yang handal dalam penyelenggaraan pelatihan

calon penguji kompetensi;

3. Memiliki pengalaman dalam menyelenggarakan pelatihan calon penguji kompetensi;

4. Mampu membuat dan mengembangkan program pelatihan yang mengacu pedoman

dari Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas.

D. Besar Dana Bantuan

Besarnya dana bantuan untuk setiap penyelenggara diklat calon penguji kompetensi

sebesar Rp. 90.000.000,- (Sembilan Puluh Juta Rupiah) dengan sasaran peserta sebanyak

(11)

E. Penggunaan Dana Bantuan

Dana bantuan digunakan sepenuhnya untuk penyelenggaraan diklat calon penguji

kompetensi.

F. Hak, Kewajiban, dan Sanksi

1. Hak Penerima

a. Mendapatkan dana bantuan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam

Akad Kerjasama;

b. Menggunakan dan mengelola dana bantuan untuk diklat calon penguji

kompetensi sesuai dengan proposal yang disetujui.

2. Kewajiban Penerima

a. Menandatangani Akad Kerjasama, SPTJM, SPTJB dan kuitansi penerimaan

dana bantuan serta dokumen lain yang dibutuhkan;

b. Menyelenggarakan diklat calon penguji kompetensi sesuai dengan proposal yang

disetujui setelah dana dicairkan;

c. Melaksanakan semua ketentuan dalam Akad Kerjasama;

d. Membuat Laporan Pelaksanaan kegiatan dan Laporan Penggunaan Dana paling

lambat 1 (satu) bulan setelah seluruh rangkaian kegiatan selesai dilaksanakan;

e. Mempertanggungjawabkan penggunaan dana sesuai dengan ketentuan/ aturan

yang berlaku.

3. Sanksi Penerima Dana Bantuan

Apabila penerima dana bantuan tidak melaksanakan kegiatan sesuai dengan proposal

yang disetujui dan tidak menyampaikan laporan, dikenakan sanksi bagi lembaga

(12)

BAB III

PENYUSUNAN DAN PENGAJUAN PROPOSAL

A. Penyusunan Pengajuan Proposal

Lembaga mengajukan proposal tentang rencana penyelenggaraan pelatihan. Proposal yang

diajukan antara lain memuat :

1. Sampul depan : memuat judul proposal, nama lembaga dan alamat lengkap lembaga, serta

nama dan nomor HP/telepon penanggungjawab.

2. Dokumen proposal menggunakan kertas berukuran A4 80 gram dengan jenis huruf

ketikan Times New Roman dan ukuran huruf 12 dan spasi 1,5.

3. Surat pernyataan bermeterai Rp. 6.000,- (materai enam ribu rupiah) kesanggupan

melaksanakan pelatihan oleh penanggung jawab lembaga penerima dana

4. Pendahuluan memuat : latar belakang (menjelaskan analisa situasi), dasar, tujuan, dan

hasil yang akan dicapai.

5. Rancangan program penyelenggaraan pelatihan memuat antara lain : rancangan program

penyiapan calon penguji, strategi penyelenggaraan pelatihan, Narasumber, Peserta,

Materi pelatihan, mekanisme penyelenggaraan, kisi-kisi pelatihan, dan sasaran program.

6. Jadwal kegiatan

7. Penutup : memuat tentang rencana tindak lanjut dan rekomendasi

8. Lampiran :

a. Surat Pernyataan kesanggupan melaksanakan diklat calon penguji kompetensi

bermeterai Rp. 6.000,- (materai enam ribu rupiah) yang ditandatangani oleh

pimpinan lembaga penyelenggara dengan menggunakan format terlampir

b. Rekomendasi dari organisasi profesi terkait

c. Data pendukung yang terkait seperti : (i) profil lembaga, (ii) akte notaris, (iii) NPWP

atas nama lembaga, (v) rekening bank masih aktif atas nama lembaga

(13)

B. Mekanisme Pengajuan Proposal

Lembaga/instansi yang memenuhi persyaratan wajib mengajukan proposal, dengan

ketentuan:

1. Calon penerima dana bantuan menyampaikan proposal kepada :

Direktur Pembinaan GTK PAUD Dikmas

u.p. Kasubdit Perencanaan Kebutuhan, Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi

Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

Gedung D Lantai 13

Jl. Pintu 1 Senayan. Jakarta Pusat 10270

2. Penilaian proposal dilakukan melalui verifikasi kelengkapan dan penilaian dokumen dan

lampiran-lampirannya. Penilaian proposal dilakukan oleh tim penilaian proposal

C. Waktu Pengajuan Proposal

(14)

BAB IV

PENILAIAN DAN PENETAPAN PENERIMA DANA BANTUAN

A. Tim Penilai

Tim penilai dibentuk, ditetapkan, dan bertanggung jawab kepada Direktur Pembinaan GTK

PAUD dan Dikmas.

Tim penilai proposal terdiri atas unsur akademisi, birokrasi, dan praktisi. Struktur tim penilai

minimal terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris dan anggota.

Tugas Tim Penilai Proposal

1. Menilai proposal berdasarkan juknis yang telah ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan

GTK PAUD dan Dikmas secara jujur, obyektif, profesional, dan transparan.

2. Mempertanggungjawabkan kegiatan penilaian kepada Direktur Pembinaan GTK PAUD

PAUD dan Dikmas.

3. Menuangkan hasil penilaian dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh seluruh

anggota Tim Penilai.

4. Menyampaikan hasil penilaian kepada Direktur Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas.

B. Mekanisme Penilaian Proposal

Proposal yang masuk diseleksi dan yang sesuai dengan program akan dinilai oleh tim

penilai.

Proposal dinilai oleh Tim penilai dengan memperhatikan kriteria yang meliputi aspek:

a. Kelengkapan administrasi proposal;

b. Kejelasan program yang akan dilaksanakan;

c. Kejelasan rencana kegiatan;

d. Kewajaran satuan biaya (unit cost).

Berdasarkan hasil penilaian, tim penilai membuat rekomendasi calon penerima yang

tertuang dalam berita acara penilaian.

(15)

2. PPK membuat Akad Kerjasama yang ditandatangani oleh kedua belah pihak;

3. Penerima dana bantuan wajib membuat pernyataan kesanggupan untuk melaksanakan

kegiatan.

D. Penyaluran Dana Bantuan

1. Berdasarkan surat penetapan lembaga penerima dana bantuan, Satuan Kerja (Satker)

membuat Surat Permohonan Pembayaran (SPP);

2. Berdasarkan SPP dibuat Surat Perintah Membayar (SPM) oleh pejabat yang berwenang

untuk selanjutnya diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) oleh Kepala Kantor

Pelayanan Perbendaharaan Negara;

3. Dana ditransfer melalui KPPN ke rekening lembaga atau dana ditransfer melalui KPPN

(16)

BAB V

INDIKATOR KEBERHASILAN DAN

PENGENDALIAN MUTU PROGRAM

A. Indikator Keberhasilan

Terlaksananya program dan tersalurkannya dana penyelenggaraan Pelatihan Calon Penguji

yang diselenggarakan oleh lembaga/instansi.

B. Pengendalian Mutu (Pemantauan dan Evaluasi)

1. Pemantauan merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui

perkembangan program dan ketepatan penggunaan dana. Pemantauan juga

dimaksudkan untuk memastikan apakah program dilaksanakan sesuai dengan rencana

yang telah ditetapkan.

2. Evaluasi dilakukan berdasarkan informasi hasil pemantauan untuk mengetahui

efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan penilaian kinerja yang dilaksanakan oleh

lembaga terpilih.

3. Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan

Dikmas untuk memastikan bahwa prosedur penyaluran dan pemanfaatan dana sesuai

dengan juknis yang telah ditetapkan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

C. Pelaporan

Penerima dana bantuan wajib menyampaikan laporan tertulis kepada Dit. Pembinaan GTK

PAUD dan Dikmas. Laporan ini merupakan gambaran hasil pelaksanaan kegiatan dan dapat

dijadikan sebagai bahan pertanggungjawaban penyelenggaraan pemberian dana bantuan

tahun 2016.

Laporan disusun dengan sistematika dibawah ini:

1. Sistematika Laporan

(17)

A. Latar Belakang

B. Dasar

C. Tujuan

D. Hasil yang dicapai

BAB II RUANG LINGKUP KEGIATAN, yang meliputi:

A. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan

B. Sarana Prasarana

C. Materi

D. Strategi Pelaksanaan

E. Narasumber

F. Peserta Kegiatan

G. Kepanitiaan/Organisasi Pelaksana

H. Jadwal Kegiatan, yang memuat waktu, materi, narasumber

BAB III PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Persiapan

B. Pelaksanaan

BAB IV EVALUASI PELAKSANAAN DAN TINDAK LANJUT

A. Evaluasi Peserta

B. Evaluasi Narasumber

C. Evaluasi Penyelenggaraan

D. Tindak Lanjut

(Uraikan rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan setelah pelaksanaan

program)

BAB IV PENUTUP

(18)

Lampiran 5 Pertanggung jawaban keuangan (kuitansi), bukti setor pajak.

2. Laporan Pengelolaan Administrasi Keuangan (Pertanggung Jawaban Keuangan)

a. Pembelian Barang

1) Kuitansi dan Bukti Pembelian

Setiap pembelian barang harus disertai bukti pembelian, berupa:

a) Kuitansi dari toko, lengkap dengan tanda tangan penjual dengan dibubuhi

stempel perusahaan/toko;

b) Faktur/Nota Pembelian;

2) Materai dan Kuitansi

a) Materai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) untuk pembelian diatas

Rp.

1.000.000,-b) Materai Rp. 3.000,- (tiga ribu rupiah) untuk pembelian senilai Rp.

250.000,-sampai dengan Rp.

1.000.000,-b. Penyetoran Pajak

1) Menyetorkan hasil pungutan pajak kepada Kas Negara sesuai dengan aturan pajak

yang berlaku;

2) Melampirkan foto copy semua bukti setor pajak tersebut dalam laporan akhir.

c. Ketentuan lain

1) Lembaga penerima dana wajib menggunakan NPWP lembaga yang bersangkutan;

2) Lembaga tidak diperkenankan memecah pembelian dengan tujuan menghindari

pembayaran pajak.

3. Penyampaian Laporan

a. Setiap lembaga yang telah menerima dana bantuan diwajibkan menyampaikan

(19)

b. Laporan kegiatan dan penggunaan dana di buat rangkap 3 (tiga), 1 rangkap dalam

bentuk fotocopy disampaikan ke Direktorat selambat-lambatnya 1 (satu) bulan

setelah pelaksanaan kegiatan;

c. Semua bukti pengeluaran di buat rangkap 3 (tiga), yaitu lembar pertama asli dan 2

fotocopy dilampirkan dalam laporan pelaksanaan program untuk disampaikan ke

instansi pemberi dana Direktur Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas;

d. Pihak penerima bantuan wajib menyimpan semua bukti termasuk foto copy bukti

penerimaan transfer bantuan dana dari bank dan pengeluaran dana yang diterima

minimal selama 5 tahun, sehingga apabila sewaktu-waktu ada pemeriksaan baik dari

instansi pemberi dana maupun pihak pengawas fungsional (Inspektorat Jenderal

Kemdikbud, BPKP, BPK) atau pihak berwenang lainnya dapat memberikan

pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

e. Laporan dalam bentuk hardcopy disampaikan kepada Direktur Pembinaan GTK

(20)

BAB VI

PENUTUP

Pemetaan kompetensi guru dan tenaga kependidikan melalui uji kompetensi sangat

dibutuhkan untuk mengetahui kondisi penguasaan kompetensi guru dan tenaga

kependidikan. Dalam pelaksanaan uji kompetensi tersebut, dibutuhkan penguji untuk

menilai kompetensi dan tenaga kependidikan yang mengikuti uji kompetensi. Namun

demikian, sampai saat ini jumlah penguji yang memiliki sertifikat masih sangat terbatas

sehingga upaya peningkatan kompetensi calon penguji sangat dibutuhkan. Untuk itu,

Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas berupaya mendorong dan memfasilitasi

dalam pelaksanaan Pelatihan Calon Penguji Kompetensi.

Juknis bantuan Pelatihan Calon Penguji Kompetensi ini disusun untuk memberi acuan

kepada seluruh lembaga/instansi penerima dana bantuan dalam merancang penyelenggaraan

Pelatihan Calon Penguji Kompetensi sehingga diharapkan pelaksanaan pelatihan ini dapat

berlangsung dengan efektif, efisien, lancar, dan mencapai tujuan yang diharapkan. Hal-hal

yang belum diatur dalam juknis ini dapat disesuaikan dalam penyelenggaraan pelatihan di

daerah masing-masing dan terlebih dahulu berkonsultasi dengan Direktorat Pembinaan GTK

(21)

Lampiran 1

PERJANJIAN KERJASAMA

NOMOR:...

ANTARA

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

SUBDIREKTORAT PERENCANAAN KEBUTUHAN, PENINGKATAN KUALIFIKASI

DAN KOMPETENSI

DIREKTORAT PEMBINAAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

DENGAN

KEPALA LEMBAGA/INSTANSI

...

TENTANG

Bantuan Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi

TAHUN 2016

Pada hari ……. tanggal …. bulan ……..…. tahun dua ribu enam belas, kami yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Drs. Nasruddin

Jabatan : Kasubdit Perencanaan Kebutuhan, Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi

(22)

Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen. GTK), Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, selanjutnya dalam perjanjian kerjasama disebut sebagaiPIHAK PERTAMA.

Nama :

Jabatan :

Alamat :

Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut di atas selaku penanggung jawab penerima

dana bantuan Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi, selanjutnya dalam perjanjian kerjasama

ini disebut sebagaiPIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak, yang selanjutnya disebut PARA PIHAK, bersepakat untuk mengadakan

kerjasama dalam penyelenggaraan Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi, yang diatur

sebagaimana pasal-pasal berikut di bawah ini.

Pasal 1

RUANG LINGKUP

(1) PIHAK PERTAMA menyalurkan dana bantuan pelatihan calon penguji uji kompetensi

sebesar Rp. 90.000.000,-(Sembilan puluh juta rupiah) yang bersumber dari Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan DIKMAS tahun

2016 Nomor SP DIPA-023.16.1.361151/2016 tanggal 7 Desember 2015 kepada PIHAK

KEDUA melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta III Langsung

kenomor rekening bank atas nama lembaga yang bersangkutan, yaitu:

Nama Bank : ...

No. Rekening : ...

Atas Nama : ...

(2) Jumlah biaya tersebut di atas sudah termasuk segala pengeluaran beserta pajak-pajak dan

biaya lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(23)

a. Penyelenggaraan dana bantuan pelatihan calon penguji uji kompetensi dengan jumlah

sasaran minimal 50 (lima puluh) orang

b. Dukungan manajemen yang antara lain untuk perencanaan program, rapat-rapat

persiapan, pelaksanaan, koordinasi, evaluasi, pelaporan, ATK, serta honor narasumber,

dan panitia.

(4) Pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA harus sesuai dengan proposal yang

telah disetujui dan diverifikasi Tim Penilai yang dibentuk olehPIHAK PERTAMA.

(5) PIHAK KEDUA wajib menyampaikan laporan kepada PIHAK PERTAMA tentang

pelaksanaan pelatihan calon penguji uji kompetensi sesuai dengan Petunjuk Teknis yang

dikeluarkanPIHAK PERTAMA.

(6) Dalam melaksanakan Pekerjaan PIHAK KEDUA harus berkoordinasi dengan PIHAK

PERTAMAdan Pemerintah Daerah setempat guna menghindari hambatan-hambatan dalam

pelaksanaan kegiatan.

Pasal 2

DANA BANTUAN

Dana bantuan dipergunakan untuk membiayai penyelenggaraan pelatihan calon penguji uji

kompetensi peserta minimal 50 (lima puluh) orang sesuai dengan proposal yang diajukan.

Pasal 3

KEWAJIBAN PENERIMA DANA

(1) PIHAK KEDUA wajib menggunakan dana bantuan untuk membiayai penyelenggaraan

pelatihan calon penguji uji kompetensi.

(24)

Pasal 4

PENGELOLAAN DANA

(1) PIHAK KEDUA wajib melaksanakan pengelolaan dana secara tertib sesuai dengan

peraturan perundangan pengelolaan keuangan negara.

(2) PIHAK KEDUA wajib mengadministrasikan, menyusun laporan keuangan, dan

mendokumentasikan setiap pengeluaran dana,dan melampirkan bukti pembayaran/kuitansi

yang sah.

Pasal 5

WAKTU PENYELESAIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN

(1) PIHAK KEDUAharus mulai melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang telah disepakati

dengan PIHAK PERTAMA dan dilaksanakan sesuai rencana yang termaktub dalam

proposal yang diajukan.

(2) PIHAK KEDUA harus mempertanggungjawabkan pemanfaatan dana sebagaimana

dimaksud Pasal 1 ayat (1) dalam bentuk laporan tertulis baik laporan kegiatan maupun

laporan keuangan kepadaPIHAK PERTAMA.

(3) PIHAK KEDUAdiwajibkan mengembalikan sisa dana pabila ada dana yang tidak terserap

ke Kas Negara dan bukti setor Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) dikirim ke PIHAK

PERTAMA.

Pasal 6

PENGAWASAN, PEMERIKSAAN DAN PENGENDALIAN

Untuk menjamin transparansi, akuntabilitas serta mutu proses uji kompetensi maka PIHAK

KEDUAmenyatakan bersedia dan sanggup untuk dipantau, diaudit, diawasi, dibina, dibimbing

baik selama kegiatan berlangsung ataupun setelah kegiatan selesai dilaksanakan, oleh pihak

(25)

Pasal 7

TANGGUNGJAWAB TERHADAP KERUGIAN DAN SANKSI

(1) Apabila dikemudian hari ditemukan penyimpangan pemanfaatan dana oleh PIHAK

KEDUA, maka PIHAK PERTAMA dapat mengajukan keberatannya dan berhak

meminta pihak berwajib menuntutPIHAK KEDUA;

(2) Pelaksanaan sanksi sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dilaksanakan oleh PIHAK

KEDUAsesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

(3) Seluruh biaya untuk penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

ditanggung oleh pihak yang ditetapkan.

Pasal 8

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Apabila terjadi perselisihan, kedua belah pihak telah bersepakat untuk menyelesaikan

secara musyawarah untuk mencapai mufakat.

(2) Apabila tidak tercapai kata mufakat, kedua belah pihak telah bersepakat untuk menempuh

jalur hukum melalui kantor Pengadilan Negeri yang ditunjuk.

(3) Seluruh biaya untuk penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di atas,

ditanggung oleh pihak yang ditetapkan.

Pasal 9

LAIN-LAIN

(1) Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga) yang terdiri dari 2 (dua) rangkap

(26)

(3) PARA PIHAK sepakat bahwa dokumen lain seperti proposal yang telah diverifikasi dan

Surat Keputusan Penetapan Penerima Dana ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari Perjanjian Kerjasama ini.

(4) Surat Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dan

saksi-saksi dengan penuh kesadaran tanpa adanya unsur pemaksaan dari pihak manapun dan oleh

siapapun.

(5) Hal-hal teknis yang belum termaktub dalam Perjanjian Kerjasama ini akan diatur lebih

lanjut dalam ketentuan tersendiri sepanjang tidak menyimpang dari ketentuan dalam

“Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi Tahun 2016.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Pimpinan/Kepala Pejabat Pembuat Komitmen

Subdit Perencanaan Kebutuhan, Peningkatan

Kualifikasi dan Kompetensi

... Drs. Nasruddin

NIP. NIP. 196314041990091001

SAKSI:

Direktur Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas

Dr. Nugaan Yulia Wardhani S, M.Psi

(27)

Lampiran 2

PERNYATAAN PENERIMAAN DANA

BANTUAN PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI

TAHUN 2016

Saya yang bertanda tangan di bawah ini;

Nama : ...

Jabatan : ...

Handphone : ...

Telp : ...

Alamat Rumah : ...

...

telah menerima dana bantuan penyelenggaran Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi Tahun

2016 yang bersumber dari DIPA Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas, Ditjen GTK,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2016 sebesar Rp. 90.000.000,- (Sembilan puluh

juta rupiah) melalui rekening bank atas nama:

Nama Bank : ...

No. Rekening : ...

Atas Nama : ...

Tanggal Terima Dana : ...

(Fotokopi rekening terlampir)

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

..., ... 2016

(28)

Lampiran 3

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

BANTUAN PELATIHAN CALON PENGUJI UJI KOMPETENSI TAHUN 2016

Yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama Pimpinan/Kepala : ...

2. Alamat : ...

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bertanggungjawab penuh atas

penggunaan dana Bantuan Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi.

Apabila dikemudian hari, atas penggunaan dana Bantuan Pelatihan Calon Penguji Uji

Kompetensi tersebut di atas mengakibatkan kerugian Negara maka saya bersedia dituntut

penggantian kerugian negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bukti-bukti pengeluaran terkait penggunaan dana Bantuan Pelatihan Calon Penguji Uji

Kompetensi disimpan sesuai dengan ketentuan pada penerima bantuan untuk kelengkapan

administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.

Demikian Surat Pernyataan ini kami, dibuat dengan sesungguhnya.

..., ... 2016

Pimpinan/Kepala...

(29)

Lampiran 4

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA

BANTUAN PELATIHAN CALON PENGUJI UJI KOMPETENSI TAHUN 2016

1. Nama Pimpinan/Ketua TUK : ...

2. Alamat : ...

3. Nama Bantuan : ...

Yang bertanda tangan di bawah ini Pimpinan/Ketua TUK...menyatakan

bahwa saya :

A. Bertanggung jawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar lunas kepada yang berhak

menerima;

B. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran belanja yang telah dilaksanakan

C. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap bukti-bukti pengeluaran oleh aparat

pengawas fungsional Pemerintah.

Demikian Surat Pernyataan ini kami, dibuat dengan sesungguhnya.

..., ... 2016

Pimpinan/Ketua TUK...

(30)

Lampiran 5

Format Rincian Penggunaan Dana Penyelenggaraan

Bantuan Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi Tahun 2016

NO KEGIATAN SASARAN BIAYA JUMLAH KET

Satuan Jumlah Satuan

Biaya

Jumlah

(Rp)

A. Manajemen

Sub Jumlah :

B. Operasional

Sub Jumlah

(31)

Lampiran 6

PERNYATAAN KESANGGUPAN

MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN BANTUAN PELATIHAN CALON PENGUJI UJI KOMPETENSI

TAHUN 2016

Saya yang bertanda tangan di bawah ini;

Nama : ...

NIP : ...

Jabatan : ...

Alamat : ...

menyatakan sanggup melaksanakan kegiatan dan menyampaikan laporan kegiatan Pelatihan

Calon Penguji Uji Kompetensi yang biayanya bersumber dari DIPA Direktorat Pembinaan GTK

PAUD Dikmas, Ditjen GTK, Kemdikbud Tahun 2016 dengan penuh rasa tanggung jawab sesuai

ketentuan peraturan dalam juklak Tahun 2016 serta perundang-undangan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan bersedia menerima sanksi sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila di kemudian hari terjadi kelalaian

yang mengakibatkan kerugian negara dalam melaksanakan kegiatan dimaksud.

Yang menyatakan,

(32)

Lampiran 7

(Nama ditulis lengkap dengan titel)

(33)

Lampiran 8

Referensi

Dokumen terkait

Penulis ingin melakukan penelitian penjadwalan dengan menggunakan algoritma suatu sistem informasi yang digunakan untuk mengolah data serta mudah dioperasikan dan

Untuk mengetahui mutu pelayanan yang diberikan kepada mahasiswa adalah dengan cara melakukan evaluasi, salah satu cara evaluasi yang dapat dilakukan adalah dengan

Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah 2,62 yang artinya pemanfaatan SI/TI pada manajemen rantai pasokan masih berada pada tingkat kematangan di level 2 “repeatable

Aktivitas mendalang yang beliau geluti tatkala masih walaka (belum menjadi pendeta), tetap berlangsung namun tak lagi sesukanya untuk pentas ke luar Geriya. Beliau

Unilever Indonesia pada produk pasta gigi pepsodent adalah Economy strategy dimana harga yang ditawarkan sebanding dengan kualitas yang didapat oleh konsumen yaitu

Selisih lebih biaya perolehan saham di atas nilai wajar aset bersih Anak perusahaan pada tanggal akuisisi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama

Pada bagian ini akan menjelaskan tentang deskripsi atau penyebaran data penelitian yang meliputi variabel sebelum dan sesudah hari libur idul fitri (X1) yang diproksikan

Jawab : Usaha perusahaan kami dalam meningkatkan volume penjualan yang pertama mengutamakan kualitas pelayanan dan kualitas produk, berikutnya kami juga melakukan