DRAFT PETUNJUK TEKNIS
KATA PENGANTAR
Salah satu tugas dan fungsi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dit. Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas) adalah peningkatan kompetensi guru, pendidik lainnya, dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, Dit. Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas akan bekerjasama dengan organisasi profesi untuk melaksanakan Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi melalui pemberian Bantuan Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi.
Penyaluran bantuan dana Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi dibayarkan melalui Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, yang dananya dialokasikan dalam DIPA tahun anggaran 2016.
Petunjuk Teknis ini disusun sebagai acuan bagi Dit. Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas, LSK, Dinas Pendidikan Prov/Kab/Kota, Organisasi Mitra, Perguruan Tinggi, dan para pemangku kepentingan dalam penyaluran bantuan Bantuan Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi.
Terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Petunjuk Teknis ini.
Jakarta, Februari 2016
Direktur Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... i
Daftar Isi ... ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1
B. Dasar Hukum ...3
C. Tujuan ...4
D. Pengertian ...4
E. Ruang Lingkup ...4
BAB II RUANG LINGKUP PROGRAM A. Bentuk Program ...6
B. Sasaran Program ...6
C. Persyaratan/Kriteria Penyelenggara ...6
D. Besar Dana Bantuan...6
E. Penggunaan Dana Bantuan...7
I. Hak, Kewajiban, dan Sanksi...7
BAB III PENYUSUNAN DAN PENGAJUAN PROPOSAL A. Penyusunan Pengajuan Proposal...8
B. Mekanisme Pengajuan Proposal ...9
C. Waktu Pengajuan Proposal ...9
BAB V INDIKATOR KEBERHASILAN DAN PENGENDALIAN MUTU PROGRAM
A. Indikator Keberhasilan...12
B. Pengendalian Mutu (Pemantauan dan Evaluasi) ...12
C. Pelaporan...12
BAB IV PENUTUP...19
LAMPIRAN–LAMPIRAN: Akad Kerjasama...17
Pernyataan Penerimaan Dana ...23
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak ...24
Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja ...25
Format Rincian Penggunaan Dana Bantuan Uji Kompetensi...26
Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Kegiatan dan Penyampaian Laporan...27
Format Biodata Peserta ...28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 disebutkan bahwa
pendidik adalah tenaga professional yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,
pamong belajar, tutor, instruktur, dan sebutan lainnya sesuai dengan kekhususannya serta
secara langsung berpartisipasi dalam suatu kegiatan pembelajaran pada satuan
pendidikan. Di sisi lain, tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Kedua
profesi tersebut saling berkaitan dalam sebuah sistem pendidikan dan pengelolaan
keduanya mutlak dibutuhkan dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Guru dan tenaga kependidikan mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional
sehingga dituntut untuk memiliki kualifikasi dan kompetensi yang telah disyaratkan
dalam undang-undang. Hal tersebut dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 yaitu guru harus memiliki kualifikasi akademik minimum S1/D-IV,
menguasai kompetensi (pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian), memiliki
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Di sisi lain, tenaga kependidikan harus
memiliki kualifikasi dan kompetensi yang ditetapkan dalam peraturan. Selain kualifikasi
dan kompetensi minimum yang harus dimiliki, Guru dan tenaga kependidikan juga
dituntut untuk selalu mengembangkan diri sejalan dengan kemajuan ilmu dan tekhnologi.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak guru dan tenaga
kependidikan yang belum memenuhi baik kualifikasi maupun kompetensi yang
disyaratkan. Untuk itu, pemetaan kompetensi guru dan tenaga kependidikan melalui uji
mengikuti Uji Kompetensi adalah Pamong Belajar, Guru KB/TPA/SPS, dan Instruktur
Kursus dan baru secara rutin dilaksanakan mulai tahun 2015. Sedangkan tenaga
kependidikan pada jalur pendidikan nonformal yang telah mengikuti Uji Kompetensi
adalah pengelola kursus dan telah dilaksanakan sejak tahun 2014. Uji Kompetensi bagi
Pamong Belajar, Guru KB/TPA/SPS, dan Instruktur Kursus yang telah dilaksanakan baru
mengukur kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Sedangkan uji kompetensi
pada pengelola kursus merupakan upaya untuk mengetahui penguasaan tenaga
kependidikan pada kompetensi kepribadian, manajerial, kompetensi kewirausahaan, dan
kompetensi sosial.
Dalam pelaksanaan uji kompetensi tersebut, dibutuhkan penguji untuk menilai
kompetensi profesional guru dan tenaga kependidikan yang mengikuti uji kompetensi.
Namun demikian, sampai saat ini jumlah penguji yang memiliki sertifikat masih sangat
terbatas sehingga upaya peningkatan kompetensi calon penguji sangat dibutuhkan.
Berdasarkan hal tersebut di atas dan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
kebudayaan Nomor 11 tahun 2015, Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga kependidikan
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat melalui Subdirektorat
Perencanaan Kebutuhan, Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi yang mempunyai
tugas bimbingan teknis peningkatan kompetensi guru, pendidik lainnya, dan tenaga
kependidikan pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat akan bekerjasama
dengan organisasi profesi untuk melaksanakan Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi.
Dengan adanya kerjasama ini diharapkan terjalin sinergi antara pusat, LSK, dan
organisasi profesi di daerah. Selain itu, upaya perluasan akses kerjasama dan
pemberdayaan peran serta organisasi profesi dalam upaya peningkatan mutu calon
penguji dapat tercapai.
Guna menyamakan persepsi dan memberikan jaminan kualitas yang sama terhadap
penyelenggaraan Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi serta agar pemberian dana
bantuan dapat dilakukan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan, maka perlu diterbitkan
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pendidikan Khusus;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 42 Tahun 2009 tentang Standar
Pengelola Kursus;
10. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 03/V/PB/2010, Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kredit;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 90 Tahun 2014 tentang
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Instruktur pada Kursus dan Pelatihan;
13. Pedoman Uji Kompetensi Guru 2015;
14. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 129a/u/2004 tentang Standar
C. Tujuan
1. Umum
Memberikan acuan bagi pihak-pihak terkait (LSK, Dinas Pendidikan Prov/Kab/Kota,
Organisasi Mitra, dan Perguruan Tinggi) dalam penyelenggaraan pelatihan calon penguji
uji kompetensi.
2. Khusus
Secara khusus juknis ini bertujuan agar :
a. Dalam rangka pembinaan karier Guru KB/TPA/SPS, Instruktur Kursus, dan Pengelola
Kursus dengan peningkatan kompetensi peserta calon penguji uji kompetensi
b. Penilaian uji kompetensi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan
D. Pengertian
1. Guru KB/TPA/SPS adalah tenaga pendidik yang berasal dari masyarakat yang
bertugas dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran
pada lembaga PAUD;
2. Instruktur Kursus dan Pelatihan adalah tenaga pendidik yang berasal dari
masyarakat yang bertugas dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
proses pembelajaran pada lembaga kursus dan pelatihan;
3. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus
dimiliki, dikuasai dan dipraktekkan;
4. Uji Kompetensi adalah proses penilaian yang dilakukan oleh penguji kompetensi
untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi pada suatu jenis standar kompetensi
tertentu;
5. Tempat Uji Kompetensiadalah tempat pelaksanaan uji kompetensi.
6. Lembaga Sertifikasi Kompetensi adalah lembaga sertifikasi kompetensi pendidik
kursus dan pelatihan pendidikan nonformal (LSK PKP PNF) yang berwenang
E. Ruang Lingkup
Juknis ini terdiri dari beberapa bagian yakni, Bab I : Pendahuluan yang menguraikan
mengenai latar belakang dilaksanakannya uji kompetensi, dasar hukum, tujuan,
pengertian, dan ruang lingkup isi juknis. Bab II menjelaskan mengenai penyelenggaraan
uji kompetensi yang menguraikan tentang bentuk program, sasaran program,
persyaratan/kriteria penyelenggara, besar dana bantuan, penggunaan dana bantuan, dan
hak, kewajiban, serta sanksi. Bab III menguraikan mengenai penyusunan dan pengajuan
proposal baik ketentuan, mekanisme, dan waktu pengajuan proposal. Bab IV
menguraikan tentang penilaian dan penetapan penerima dana bantuan antara lain tim
penilai, mekanisme penilaian proposal, penetapan penerima bantuan, dan penyaluran
dana bantuan, sedangkan Bab V membahas tentang indikator keberhasilan, pengendalian
BAB II
RUANG LINGKUP PROGRAM
A. Bentuk Program
Bentuk progam berupa Pemberian bantuan dana pelatihan calon penguji kompetensi yang
dilaksanakan oleh LSK bersama pihak terkait.
B. Sasaran Program
Sasaran penerima bantuan penyelenggaraan Diklat Calon Penguji Kompetensi adalah
Lembaga Sertifikasi Kompetensi PAUD dan Dikmas dengan jumlah paket sebanyak 13
paket @ 50 orang. Jumlah sasaran Diklat Calon Penguji Kompetensi sebanyak 650 orang.
C. Persyaratan/Kriteria Penyelenggara
Penyelenggara pelatihan adalah Lembaga Sertifikasi Kompetensi PAUD dan Dikmas
yang memiliki tugas dan fungsi meningkatkan mutu GTK PAUD Dikmas khususnya
Guru KB/TPA/SPS, Instruktur Kursus, dan Pengelola Kursus baik yang didukung oleh
dana APBN atau sharing budget.
Kriteria Penyelenggara Pelatihan Calon Penguji Kompetensi
1. Memiliki Akte Notaris/Badan Hukum;
2. Mempunyai sumber daya manusia yang handal dalam penyelenggaraan pelatihan
calon penguji kompetensi;
3. Memiliki pengalaman dalam menyelenggarakan pelatihan calon penguji kompetensi;
4. Mampu membuat dan mengembangkan program pelatihan yang mengacu pedoman
dari Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas.
D. Besar Dana Bantuan
Besarnya dana bantuan untuk setiap penyelenggara diklat calon penguji kompetensi
sebesar Rp. 90.000.000,- (Sembilan Puluh Juta Rupiah) dengan sasaran peserta sebanyak
E. Penggunaan Dana Bantuan
Dana bantuan digunakan sepenuhnya untuk penyelenggaraan diklat calon penguji
kompetensi.
F. Hak, Kewajiban, dan Sanksi
1. Hak Penerima
a. Mendapatkan dana bantuan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
Akad Kerjasama;
b. Menggunakan dan mengelola dana bantuan untuk diklat calon penguji
kompetensi sesuai dengan proposal yang disetujui.
2. Kewajiban Penerima
a. Menandatangani Akad Kerjasama, SPTJM, SPTJB dan kuitansi penerimaan
dana bantuan serta dokumen lain yang dibutuhkan;
b. Menyelenggarakan diklat calon penguji kompetensi sesuai dengan proposal yang
disetujui setelah dana dicairkan;
c. Melaksanakan semua ketentuan dalam Akad Kerjasama;
d. Membuat Laporan Pelaksanaan kegiatan dan Laporan Penggunaan Dana paling
lambat 1 (satu) bulan setelah seluruh rangkaian kegiatan selesai dilaksanakan;
e. Mempertanggungjawabkan penggunaan dana sesuai dengan ketentuan/ aturan
yang berlaku.
3. Sanksi Penerima Dana Bantuan
Apabila penerima dana bantuan tidak melaksanakan kegiatan sesuai dengan proposal
yang disetujui dan tidak menyampaikan laporan, dikenakan sanksi bagi lembaga
BAB III
PENYUSUNAN DAN PENGAJUAN PROPOSAL
A. Penyusunan Pengajuan Proposal
Lembaga mengajukan proposal tentang rencana penyelenggaraan pelatihan. Proposal yang
diajukan antara lain memuat :
1. Sampul depan : memuat judul proposal, nama lembaga dan alamat lengkap lembaga, serta
nama dan nomor HP/telepon penanggungjawab.
2. Dokumen proposal menggunakan kertas berukuran A4 80 gram dengan jenis huruf
ketikan Times New Roman dan ukuran huruf 12 dan spasi 1,5.
3. Surat pernyataan bermeterai Rp. 6.000,- (materai enam ribu rupiah) kesanggupan
melaksanakan pelatihan oleh penanggung jawab lembaga penerima dana
4. Pendahuluan memuat : latar belakang (menjelaskan analisa situasi), dasar, tujuan, dan
hasil yang akan dicapai.
5. Rancangan program penyelenggaraan pelatihan memuat antara lain : rancangan program
penyiapan calon penguji, strategi penyelenggaraan pelatihan, Narasumber, Peserta,
Materi pelatihan, mekanisme penyelenggaraan, kisi-kisi pelatihan, dan sasaran program.
6. Jadwal kegiatan
7. Penutup : memuat tentang rencana tindak lanjut dan rekomendasi
8. Lampiran :
a. Surat Pernyataan kesanggupan melaksanakan diklat calon penguji kompetensi
bermeterai Rp. 6.000,- (materai enam ribu rupiah) yang ditandatangani oleh
pimpinan lembaga penyelenggara dengan menggunakan format terlampir
b. Rekomendasi dari organisasi profesi terkait
c. Data pendukung yang terkait seperti : (i) profil lembaga, (ii) akte notaris, (iii) NPWP
atas nama lembaga, (v) rekening bank masih aktif atas nama lembaga
B. Mekanisme Pengajuan Proposal
Lembaga/instansi yang memenuhi persyaratan wajib mengajukan proposal, dengan
ketentuan:
1. Calon penerima dana bantuan menyampaikan proposal kepada :
Direktur Pembinaan GTK PAUD Dikmas
u.p. Kasubdit Perencanaan Kebutuhan, Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi
Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Gedung D Lantai 13
Jl. Pintu 1 Senayan. Jakarta Pusat 10270
2. Penilaian proposal dilakukan melalui verifikasi kelengkapan dan penilaian dokumen dan
lampiran-lampirannya. Penilaian proposal dilakukan oleh tim penilaian proposal
C. Waktu Pengajuan Proposal
BAB IV
PENILAIAN DAN PENETAPAN PENERIMA DANA BANTUAN
A. Tim Penilai
Tim penilai dibentuk, ditetapkan, dan bertanggung jawab kepada Direktur Pembinaan GTK
PAUD dan Dikmas.
Tim penilai proposal terdiri atas unsur akademisi, birokrasi, dan praktisi. Struktur tim penilai
minimal terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris dan anggota.
Tugas Tim Penilai Proposal
1. Menilai proposal berdasarkan juknis yang telah ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan
GTK PAUD dan Dikmas secara jujur, obyektif, profesional, dan transparan.
2. Mempertanggungjawabkan kegiatan penilaian kepada Direktur Pembinaan GTK PAUD
PAUD dan Dikmas.
3. Menuangkan hasil penilaian dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh seluruh
anggota Tim Penilai.
4. Menyampaikan hasil penilaian kepada Direktur Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas.
B. Mekanisme Penilaian Proposal
Proposal yang masuk diseleksi dan yang sesuai dengan program akan dinilai oleh tim
penilai.
Proposal dinilai oleh Tim penilai dengan memperhatikan kriteria yang meliputi aspek:
a. Kelengkapan administrasi proposal;
b. Kejelasan program yang akan dilaksanakan;
c. Kejelasan rencana kegiatan;
d. Kewajaran satuan biaya (unit cost).
Berdasarkan hasil penilaian, tim penilai membuat rekomendasi calon penerima yang
tertuang dalam berita acara penilaian.
2. PPK membuat Akad Kerjasama yang ditandatangani oleh kedua belah pihak;
3. Penerima dana bantuan wajib membuat pernyataan kesanggupan untuk melaksanakan
kegiatan.
D. Penyaluran Dana Bantuan
1. Berdasarkan surat penetapan lembaga penerima dana bantuan, Satuan Kerja (Satker)
membuat Surat Permohonan Pembayaran (SPP);
2. Berdasarkan SPP dibuat Surat Perintah Membayar (SPM) oleh pejabat yang berwenang
untuk selanjutnya diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) oleh Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara;
3. Dana ditransfer melalui KPPN ke rekening lembaga atau dana ditransfer melalui KPPN
BAB V
INDIKATOR KEBERHASILAN DAN
PENGENDALIAN MUTU PROGRAM
A. Indikator Keberhasilan
Terlaksananya program dan tersalurkannya dana penyelenggaraan Pelatihan Calon Penguji
yang diselenggarakan oleh lembaga/instansi.
B. Pengendalian Mutu (Pemantauan dan Evaluasi)
1. Pemantauan merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui
perkembangan program dan ketepatan penggunaan dana. Pemantauan juga
dimaksudkan untuk memastikan apakah program dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan.
2. Evaluasi dilakukan berdasarkan informasi hasil pemantauan untuk mengetahui
efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan penilaian kinerja yang dilaksanakan oleh
lembaga terpilih.
3. Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan
Dikmas untuk memastikan bahwa prosedur penyaluran dan pemanfaatan dana sesuai
dengan juknis yang telah ditetapkan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
C. Pelaporan
Penerima dana bantuan wajib menyampaikan laporan tertulis kepada Dit. Pembinaan GTK
PAUD dan Dikmas. Laporan ini merupakan gambaran hasil pelaksanaan kegiatan dan dapat
dijadikan sebagai bahan pertanggungjawaban penyelenggaraan pemberian dana bantuan
tahun 2016.
Laporan disusun dengan sistematika dibawah ini:
1. Sistematika Laporan
A. Latar Belakang
B. Dasar
C. Tujuan
D. Hasil yang dicapai
BAB II RUANG LINGKUP KEGIATAN, yang meliputi:
A. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan
B. Sarana Prasarana
C. Materi
D. Strategi Pelaksanaan
E. Narasumber
F. Peserta Kegiatan
G. Kepanitiaan/Organisasi Pelaksana
H. Jadwal Kegiatan, yang memuat waktu, materi, narasumber
BAB III PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Persiapan
B. Pelaksanaan
BAB IV EVALUASI PELAKSANAAN DAN TINDAK LANJUT
A. Evaluasi Peserta
B. Evaluasi Narasumber
C. Evaluasi Penyelenggaraan
D. Tindak Lanjut
(Uraikan rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan setelah pelaksanaan
program)
BAB IV PENUTUP
Lampiran 5 Pertanggung jawaban keuangan (kuitansi), bukti setor pajak.
2. Laporan Pengelolaan Administrasi Keuangan (Pertanggung Jawaban Keuangan)
a. Pembelian Barang
1) Kuitansi dan Bukti Pembelian
Setiap pembelian barang harus disertai bukti pembelian, berupa:
a) Kuitansi dari toko, lengkap dengan tanda tangan penjual dengan dibubuhi
stempel perusahaan/toko;
b) Faktur/Nota Pembelian;
2) Materai dan Kuitansi
a) Materai Rp. 6.000,- (enam ribu rupiah) untuk pembelian diatas
Rp.
1.000.000,-b) Materai Rp. 3.000,- (tiga ribu rupiah) untuk pembelian senilai Rp.
250.000,-sampai dengan Rp.
1.000.000,-b. Penyetoran Pajak
1) Menyetorkan hasil pungutan pajak kepada Kas Negara sesuai dengan aturan pajak
yang berlaku;
2) Melampirkan foto copy semua bukti setor pajak tersebut dalam laporan akhir.
c. Ketentuan lain
1) Lembaga penerima dana wajib menggunakan NPWP lembaga yang bersangkutan;
2) Lembaga tidak diperkenankan memecah pembelian dengan tujuan menghindari
pembayaran pajak.
3. Penyampaian Laporan
a. Setiap lembaga yang telah menerima dana bantuan diwajibkan menyampaikan
b. Laporan kegiatan dan penggunaan dana di buat rangkap 3 (tiga), 1 rangkap dalam
bentuk fotocopy disampaikan ke Direktorat selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
setelah pelaksanaan kegiatan;
c. Semua bukti pengeluaran di buat rangkap 3 (tiga), yaitu lembar pertama asli dan 2
fotocopy dilampirkan dalam laporan pelaksanaan program untuk disampaikan ke
instansi pemberi dana Direktur Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas;
d. Pihak penerima bantuan wajib menyimpan semua bukti termasuk foto copy bukti
penerimaan transfer bantuan dana dari bank dan pengeluaran dana yang diterima
minimal selama 5 tahun, sehingga apabila sewaktu-waktu ada pemeriksaan baik dari
instansi pemberi dana maupun pihak pengawas fungsional (Inspektorat Jenderal
Kemdikbud, BPKP, BPK) atau pihak berwenang lainnya dapat memberikan
pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
e. Laporan dalam bentuk hardcopy disampaikan kepada Direktur Pembinaan GTK
BAB VI
PENUTUP
Pemetaan kompetensi guru dan tenaga kependidikan melalui uji kompetensi sangat
dibutuhkan untuk mengetahui kondisi penguasaan kompetensi guru dan tenaga
kependidikan. Dalam pelaksanaan uji kompetensi tersebut, dibutuhkan penguji untuk
menilai kompetensi dan tenaga kependidikan yang mengikuti uji kompetensi. Namun
demikian, sampai saat ini jumlah penguji yang memiliki sertifikat masih sangat terbatas
sehingga upaya peningkatan kompetensi calon penguji sangat dibutuhkan. Untuk itu,
Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas berupaya mendorong dan memfasilitasi
dalam pelaksanaan Pelatihan Calon Penguji Kompetensi.
Juknis bantuan Pelatihan Calon Penguji Kompetensi ini disusun untuk memberi acuan
kepada seluruh lembaga/instansi penerima dana bantuan dalam merancang penyelenggaraan
Pelatihan Calon Penguji Kompetensi sehingga diharapkan pelaksanaan pelatihan ini dapat
berlangsung dengan efektif, efisien, lancar, dan mencapai tujuan yang diharapkan. Hal-hal
yang belum diatur dalam juknis ini dapat disesuaikan dalam penyelenggaraan pelatihan di
daerah masing-masing dan terlebih dahulu berkonsultasi dengan Direktorat Pembinaan GTK
Lampiran 1
PERJANJIAN KERJASAMA
NOMOR:...
ANTARA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
SUBDIREKTORAT PERENCANAAN KEBUTUHAN, PENINGKATAN KUALIFIKASI
DAN KOMPETENSI
DIREKTORAT PEMBINAAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT
DENGAN
KEPALA LEMBAGA/INSTANSI
...
TENTANG
Bantuan Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi
TAHUN 2016
Pada hari ……. tanggal …. bulan ……..…. tahun dua ribu enam belas, kami yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Drs. Nasruddin
Jabatan : Kasubdit Perencanaan Kebutuhan, Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi
Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen. GTK), Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, selanjutnya dalam perjanjian kerjasama disebut sebagaiPIHAK PERTAMA.
Nama :
Jabatan :
Alamat :
Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut di atas selaku penanggung jawab penerima
dana bantuan Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi, selanjutnya dalam perjanjian kerjasama
ini disebut sebagaiPIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak, yang selanjutnya disebut PARA PIHAK, bersepakat untuk mengadakan
kerjasama dalam penyelenggaraan Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi, yang diatur
sebagaimana pasal-pasal berikut di bawah ini.
Pasal 1
RUANG LINGKUP
(1) PIHAK PERTAMA menyalurkan dana bantuan pelatihan calon penguji uji kompetensi
sebesar Rp. 90.000.000,-(Sembilan puluh juta rupiah) yang bersumber dari Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan DIKMAS tahun
2016 Nomor SP DIPA-023.16.1.361151/2016 tanggal 7 Desember 2015 kepada PIHAK
KEDUA melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta III Langsung
kenomor rekening bank atas nama lembaga yang bersangkutan, yaitu:
Nama Bank : ...
No. Rekening : ...
Atas Nama : ...
(2) Jumlah biaya tersebut di atas sudah termasuk segala pengeluaran beserta pajak-pajak dan
biaya lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
a. Penyelenggaraan dana bantuan pelatihan calon penguji uji kompetensi dengan jumlah
sasaran minimal 50 (lima puluh) orang
b. Dukungan manajemen yang antara lain untuk perencanaan program, rapat-rapat
persiapan, pelaksanaan, koordinasi, evaluasi, pelaporan, ATK, serta honor narasumber,
dan panitia.
(4) Pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA harus sesuai dengan proposal yang
telah disetujui dan diverifikasi Tim Penilai yang dibentuk olehPIHAK PERTAMA.
(5) PIHAK KEDUA wajib menyampaikan laporan kepada PIHAK PERTAMA tentang
pelaksanaan pelatihan calon penguji uji kompetensi sesuai dengan Petunjuk Teknis yang
dikeluarkanPIHAK PERTAMA.
(6) Dalam melaksanakan Pekerjaan PIHAK KEDUA harus berkoordinasi dengan PIHAK
PERTAMAdan Pemerintah Daerah setempat guna menghindari hambatan-hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan.
Pasal 2
DANA BANTUAN
Dana bantuan dipergunakan untuk membiayai penyelenggaraan pelatihan calon penguji uji
kompetensi peserta minimal 50 (lima puluh) orang sesuai dengan proposal yang diajukan.
Pasal 3
KEWAJIBAN PENERIMA DANA
(1) PIHAK KEDUA wajib menggunakan dana bantuan untuk membiayai penyelenggaraan
pelatihan calon penguji uji kompetensi.
Pasal 4
PENGELOLAAN DANA
(1) PIHAK KEDUA wajib melaksanakan pengelolaan dana secara tertib sesuai dengan
peraturan perundangan pengelolaan keuangan negara.
(2) PIHAK KEDUA wajib mengadministrasikan, menyusun laporan keuangan, dan
mendokumentasikan setiap pengeluaran dana,dan melampirkan bukti pembayaran/kuitansi
yang sah.
Pasal 5
WAKTU PENYELESAIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN
(1) PIHAK KEDUAharus mulai melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang telah disepakati
dengan PIHAK PERTAMA dan dilaksanakan sesuai rencana yang termaktub dalam
proposal yang diajukan.
(2) PIHAK KEDUA harus mempertanggungjawabkan pemanfaatan dana sebagaimana
dimaksud Pasal 1 ayat (1) dalam bentuk laporan tertulis baik laporan kegiatan maupun
laporan keuangan kepadaPIHAK PERTAMA.
(3) PIHAK KEDUAdiwajibkan mengembalikan sisa dana pabila ada dana yang tidak terserap
ke Kas Negara dan bukti setor Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) dikirim ke PIHAK
PERTAMA.
Pasal 6
PENGAWASAN, PEMERIKSAAN DAN PENGENDALIAN
Untuk menjamin transparansi, akuntabilitas serta mutu proses uji kompetensi maka PIHAK
KEDUAmenyatakan bersedia dan sanggup untuk dipantau, diaudit, diawasi, dibina, dibimbing
baik selama kegiatan berlangsung ataupun setelah kegiatan selesai dilaksanakan, oleh pihak
Pasal 7
TANGGUNGJAWAB TERHADAP KERUGIAN DAN SANKSI
(1) Apabila dikemudian hari ditemukan penyimpangan pemanfaatan dana oleh PIHAK
KEDUA, maka PIHAK PERTAMA dapat mengajukan keberatannya dan berhak
meminta pihak berwajib menuntutPIHAK KEDUA;
(2) Pelaksanaan sanksi sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dilaksanakan oleh PIHAK
KEDUAsesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
(3) Seluruh biaya untuk penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
ditanggung oleh pihak yang ditetapkan.
Pasal 8
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Apabila terjadi perselisihan, kedua belah pihak telah bersepakat untuk menyelesaikan
secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
(2) Apabila tidak tercapai kata mufakat, kedua belah pihak telah bersepakat untuk menempuh
jalur hukum melalui kantor Pengadilan Negeri yang ditunjuk.
(3) Seluruh biaya untuk penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) di atas,
ditanggung oleh pihak yang ditetapkan.
Pasal 9
LAIN-LAIN
(1) Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga) yang terdiri dari 2 (dua) rangkap
(3) PARA PIHAK sepakat bahwa dokumen lain seperti proposal yang telah diverifikasi dan
Surat Keputusan Penetapan Penerima Dana ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Perjanjian Kerjasama ini.
(4) Surat Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dan
saksi-saksi dengan penuh kesadaran tanpa adanya unsur pemaksaan dari pihak manapun dan oleh
siapapun.
(5) Hal-hal teknis yang belum termaktub dalam Perjanjian Kerjasama ini akan diatur lebih
lanjut dalam ketentuan tersendiri sepanjang tidak menyimpang dari ketentuan dalam
“Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi Tahun 2016”.
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA
Pimpinan/Kepala Pejabat Pembuat Komitmen
Subdit Perencanaan Kebutuhan, Peningkatan
Kualifikasi dan Kompetensi
... Drs. Nasruddin
NIP. NIP. 196314041990091001
SAKSI:
Direktur Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas
Dr. Nugaan Yulia Wardhani S, M.Psi
Lampiran 2
PERNYATAAN PENERIMAAN DANA
BANTUAN PENYELENGGARAAN UJI KOMPETENSI
TAHUN 2016
Saya yang bertanda tangan di bawah ini;
Nama : ...
Jabatan : ...
Handphone : ...
Telp : ...
Alamat Rumah : ...
...
telah menerima dana bantuan penyelenggaran Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi Tahun
2016 yang bersumber dari DIPA Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas, Ditjen GTK,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2016 sebesar Rp. 90.000.000,- (Sembilan puluh
juta rupiah) melalui rekening bank atas nama:
Nama Bank : ...
No. Rekening : ...
Atas Nama : ...
Tanggal Terima Dana : ...
(Fotokopi rekening terlampir)
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.
..., ... 2016
Lampiran 3
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
BANTUAN PELATIHAN CALON PENGUJI UJI KOMPETENSI TAHUN 2016
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama Pimpinan/Kepala : ...
2. Alamat : ...
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bertanggungjawab penuh atas
penggunaan dana Bantuan Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi.
Apabila dikemudian hari, atas penggunaan dana Bantuan Pelatihan Calon Penguji Uji
Kompetensi tersebut di atas mengakibatkan kerugian Negara maka saya bersedia dituntut
penggantian kerugian negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bukti-bukti pengeluaran terkait penggunaan dana Bantuan Pelatihan Calon Penguji Uji
Kompetensi disimpan sesuai dengan ketentuan pada penerima bantuan untuk kelengkapan
administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
Demikian Surat Pernyataan ini kami, dibuat dengan sesungguhnya.
..., ... 2016
Pimpinan/Kepala...
Lampiran 4
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
BANTUAN PELATIHAN CALON PENGUJI UJI KOMPETENSI TAHUN 2016
1. Nama Pimpinan/Ketua TUK : ...
2. Alamat : ...
3. Nama Bantuan : ...
Yang bertanda tangan di bawah ini Pimpinan/Ketua TUK...menyatakan
bahwa saya :
A. Bertanggung jawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar lunas kepada yang berhak
menerima;
B. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran belanja yang telah dilaksanakan
C. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap bukti-bukti pengeluaran oleh aparat
pengawas fungsional Pemerintah.
Demikian Surat Pernyataan ini kami, dibuat dengan sesungguhnya.
..., ... 2016
Pimpinan/Ketua TUK...
Lampiran 5
Format Rincian Penggunaan Dana Penyelenggaraan
Bantuan Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi Tahun 2016
NO KEGIATAN SASARAN BIAYA JUMLAH KET
Satuan Jumlah Satuan
Biaya
Jumlah
(Rp)
A. Manajemen
Sub Jumlah :
B. Operasional
Sub Jumlah
Lampiran 6
PERNYATAAN KESANGGUPAN
MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN BANTUAN PELATIHAN CALON PENGUJI UJI KOMPETENSI
TAHUN 2016
Saya yang bertanda tangan di bawah ini;
Nama : ...
NIP : ...
Jabatan : ...
Alamat : ...
menyatakan sanggup melaksanakan kegiatan dan menyampaikan laporan kegiatan Pelatihan
Calon Penguji Uji Kompetensi yang biayanya bersumber dari DIPA Direktorat Pembinaan GTK
PAUD Dikmas, Ditjen GTK, Kemdikbud Tahun 2016 dengan penuh rasa tanggung jawab sesuai
ketentuan peraturan dalam juklak Tahun 2016 serta perundang-undangan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan bersedia menerima sanksi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku apabila di kemudian hari terjadi kelalaian
yang mengakibatkan kerugian negara dalam melaksanakan kegiatan dimaksud.
Yang menyatakan,
Lampiran 7
(Nama ditulis lengkap dengan titel)
Lampiran 8