• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan Hukum Terhadap Tertanggung Asuransi Kendaraan Bermotor Yang Terikat Perjanjian Pembiayaan Konsumen (Studi Pada PT. Astra Credit Company Cabang Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perlindungan Hukum Terhadap Tertanggung Asuransi Kendaraan Bermotor Yang Terikat Perjanjian Pembiayaan Konsumen (Studi Pada PT. Astra Credit Company Cabang Medan)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembiayaan konsumen adalah badan usaha yang melakukan pembiayaan pengadaan barang untuk kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran angsuran atau berkala. Pembiayaan konsumen merupakan salah satu bidang usaha lembaga pembiayaan. Di Indonesia badan usaha di luar bank dan lembaga keuangan bukan bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam atau seluruh bidang usaha lembaga pembiayaan biasanya disebut perusahaan pembiayaan atau perusahaan multi finance.1 Yang termasuk bidang usaha dari lembaga pembiayaan adalah sewa guna usaha (leasing), perdagangan surat berharga, anjak piutang, modal ventura, pembiayaan konsumen, dan kartu kredit.

Lembaga pembiayaan adalah bagian dari lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting sebagai sumber pembiayaan alternatif untuk membantu pertumbuhan perekonomian.

Perusahaan pembiayaan berdasarkan Pasal 1 angka (1) Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 9 tahun 2009 tentang lembaga pembiayaan, adalah badan usaha yang khusus didirikan untuk melakukan sewa guna usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen, dan/atau usaha kartu kredit, perusahaan pembiayaan berbentuk perseroan terbatas dan koperasi.

(2)

Adapun yang dimaksud dengan pembiayaan konsumen menurut pasal 1 angka (7) Peraturan Presiden No. 9 tahun 2009 jo. Pasal 1 huruf (g) peraturan Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006 tentang perusahaan pembiayaan adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk dana untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran dengan angsuran.

Dari definisi tersebut terdapat empat hal penting yang merupakan dasar dari pembiayaan konsumen, yaitu:

1. Pembiayaan konsumen merupakan salah satu alternatif pembiayaan yang dapat diberikan kepada konsumen.

2. Objek pembiayaan adalah barang kebutuhan konsumen, seperti komputer, barang elektronik, kendaraan bermotor dan lain-lain.

3. Sistem pembiayaan angsuran dilakukan secara berkala, biasanya secara bulanan dan tagihan langsung kepada konsumen.

4. Jangka waktu pengembalian bersifat fleksible, tidak terikat dengan ketentuan

(3)

memenuhi tuntutan itu. Pihak yang berhak menuntut sesuatu disebut kreditur dan pihak yang wajib memenuhi sesuatu disebut debitur. Sedangkan sesuatu yang dituntut itu disebut sebagai prestasi dan diantara pihak debitur dan pihak kreditur terdapat kontra prestasi. Perjanjian dalam hal ini mengikat para pihak yang terlibat dalam perusahaan pembiayaan tersebut dan harus dilaksanakan dengan itikad baik oleh masing-masing pihak. Dan perjanjian perusahaan pembiayaan yang telah disepakati ini harus dituangkan dalam bentuk tertulis.2

Pembiayaan konsumen masih mendominasi industri tahun 2014 lalu. Saat ini bisnis pembiayaan menjadi penopang utama penjualan otomotif dan penjualan alat berat. Sebab hampir 80% penjualan otomotif dibiayai secara pinjaman.3 Industri multifinance di Indonesia berada dibawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Multifinance terdiri dari jasa sewa guna usaha (leasing), pembiayaan anjak piutang (factoring), pembiayaan konsumen (consumer finance) dan usaha kartu kredit (credit card). Dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009, diaturlah ketentuan tentang Lembaga Pembiayaan, yang kemudian ditindak lanjuti oleh Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan sebagaimana yang telah diubah menjadi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/PMK.010/2012 tentang Uang Muka Pembiayaan Konsumen untuk Kendaraan Bermotor pada Perusahaan Pembiayaan. Dalam Pasal 1 angka (2) Perpres No. 9 Tahun 2009 tersebut disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Lembaga Pembiayaan adalah badan

2 Nuraisyah Matondang, Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Leasing Kendaran Bermotor pada PT. Difo Star Finance Medan, Jurnal FH. USU 2008, hal 5

(4)

usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.

Sebagai usaha yang bergerak dalam pengembangan industri jasa keuangan pada bidang pembiayaan mobil (automobile financing) yaitu PT. Astra Credit Companies (ACC) merupakan anak dari perusahaan PT. Astra International, Tbk. Perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan pembiayaan terbesar di Indonesia yang terdiri dari 7 (tujuh) perusahaan pembiayaan, yaitu PT Astra Sedaya Finance, PT. Swadharma Bhakti Sedaya Finance, PT. Estika Sedaya Finance, PT. Astra Multi Finance, PT. Astra Auto Finance, PT. Surya Artha Nusantara Finance, PT. Stacomitra Sedaya Finance.4

PT. Astra Credit Company (ACC) merupakan usaha yang bergerak dalam industri pembiayaan jasa keuangan, khususnya pada bidang pembiayaan kendaraan mobil dengan menyediakan pembiayaan untuk pembelian kendaraan baru maupun bekas, karena perusahaan ini memiliki hubungan dengan jaringan distribusi kendaraan di seluruh Indonesia. Kendaraan bermotor merupakan salah satu produk yang banyak di kredit oleh konsumen. Dengan munculnya berbagai jenis kendaraan baru dan dengan kecanggihannya masing-masing makin menambah deretan panjang bagi para konsumen untuk berlomba-lomba memiliki kendaraan tersebut.

(5)

produk asuransi kerugian yang melindungi tertanggung dari risiko kerugian yang mungkin timbul sehubungan dengan kepemilikan dan pemakaian kendaraan bermotor.

Asuransi kerugian memberikan jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat, dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa tidak pasti. Objek yang diperjanjikan dalam asuransi kerugian melekat pada benda atau harta kekayaan. Objek asuransi kerugian selalu dapat dinilai dengan uang, dapat rusak, musnah dan hilang. Asuransi kerugian meliputi asuransi kebakaran, asuransi laut, asuransi tanggung jawab dan asuransi kendaraan bermotor.5

Asuransi kendaraan bermotor adalah produk asuransi kerugian yang melindungi tertanggung dari risiko kerugian yang mungkin timbul sehubungan dengan kepemilikan dan pemakaian kendaraan bermotor.6 Asuransi kendaraan bermotor adalah salah satu bentuk asuransi kerugian yang berupaya untuk menanggulangi peristiwa atau musibah yang tidak dapat diduga yang tujuannya memberikan perlindungan terhadap kendaraan yang diasuransikan. Salah satu perusahaan asuransi yang akan diteliti adalah PT. Astra Credit Company (ACC) Medan.

Asuransi kendaraan bermotor umumnya dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu asuransi kendaraan bermotor roda dua dan asuransi kendaraan bermotor roda

4 http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2012-1-00410-N%20BAB%201.pdf

(diakses pada hari Selasa tanggal 1 Desember 2015).

(6)

empat. Asuransi yang akan dibahas ialah asuransi kendaraan bermotor roda empat seperti mobil, terutama mobil pribadi. Risiko-risiko yang dijaminkan dalam polis standar asuransi kendaraan bermotor di Indonesia meliputi tabrakan, benturan, tergelincir, terperosok, perbuatan jahat, pencurian yang termasuk didahului atau serta diikuti dengan kekerasan ataupun ancaman, dan kebakaran (baik kebakaran akibat benda lain, sambaran petir atau musnah).

Penelitian ini difokuskan pada risiko yang disebabkan karena keadaan yang di luar perhitungan pemegang polis seperti pencurian, sehingga apabila terjadi suatu peristiwa yang dipertanggungkan tersebut maka tertanggung dapat meminta ganti kerugian kepada pihak penanggung. Suatu hal yang perlu dikaji dalam penelitian ini adalah bahwa akibat hukum dari hilangnya kendaraan bermotor roda empat yang disebabkan oleh pencurian tersebut dilindungi oleh asuransi maka perusahaan asuransi harus bertanggungjawab atas kehilangan tersebut, sehingga maksud dan tujuan tertanggung untuk menanggulangi risiko dapat diantisipasi.

Ketentuan polis memuat risiko yang akan ditanggung oleh perusahaan asuransi. Jika terjadi kerugian akibat risiko yang terdapat dalam polis, maka pihak tertanggung berhak mengajukan ganti kerugian kepada perusahaan asuransi yang dipercayakan berdasarkan ketentuan yang telah disepakati dan dijelaskan dalam polis. Hal ini sesuai dengan peristiwa yang dialami tertanggung yakni hilangnya kendaraan roda empat dan pihak tertanggung berhak mengajukan ganti kerugian kepada pihak asuransi yang telah disepakati sebelumnya. Pada asuransi kerugian

(7)

khususnya mengenai hilangnya kendaraan roda empat, tidak semua perusahaan asuransi mau menangani semua kerugian yang dialami tertanggung. Hal ini disebabkan karena adanya kesalahpahaman mengenai risiko yang diasuransikan sehingga pihak tertanggung merasa dirugikan atas perlakuan pihak penanggung.

Kegiatan-kegiatan pembiayaan tersebut dilakukan oleh suatu lembaga yang disebut lembaga pembiayaan. Melalui lembaga pembiayaan para pelaku bisnis bisa mendapatkan dana, barang konsumtif dan barang modal yang dibutuhkan. Keberadaan lembaga pembiayaan ini sangat penting, karena fungsinya hampir sama dengan bank. Dalam prakteknya sekarang ini lembaga pembiayaan banyak dimanfaatkan oleh pelaku bisnis ketika membutuhkan dana, barang konsumtif dan barang modal untuk kepentingan perusahaan. Kegiatan pembiayaan kendaraan bermotor pada perusahaan ini dilakukan melalui sistem pemberian pinjaman yang dibayar oleh konsumen secara angsuran atau berkala.

PT. Astra Credit Company (ACC) memiliki keunggulan dalam pelayanan pembiayaan kendaraan bermotor seperti proses cepat, mudah, dan terjamin dalam arti merupakan perjanjian baku yang berkekuatan hukum, serta adanya pertanggungjawaban penyelesaian yang tuntas apabila terjadi masalah dikemudian hari. Perjanjian pembiayaan kendaraan bermotor pada PT. Astra Credit Company (ACC) Medan merupakan perjanjian utang piutang antara PT. Astra Credit Company (ACC) dengan konsumen.

(8)

Konsumen pada PT. Astra Credit Company (ACC) Cabang Medan”, karena mengingat dewasa ini seringkali terjadi kehilangan kendaraan bermotor yang disebabkan karena pencurian. Harapannya dengan adanya asuransi kendaraan bermotor, dapat memberikan jalan keluar atas risiko kehilangan yang terjadi dengan mengalihkan risiko tersebut kepada perusahaan asuransi.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka yang menjadi permasalahan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaturan tanggung jawab debitur kendaraan bermotor yang terikat perjanjian pembiayaan konsumen?

2. Bagaimana pengaturan tanggung jawab tertanggung dalam hal hilangnya kendaraan bermotor yang diasuransikan dan masih terikat perjanjian pembiayaan konsumen?

3. Bagaimana bentuk perlindungan hukum dan hak-hak debitur dalam perjanjian perusahaan pembiayaan pada PT. Astra Credit Company (ACC)?

C. Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

(9)

2. Untuk mengetahui pengaturan tanggung jawab tertanggung dalam hal hilangnya kendaraan bermotor yang diasuransikan dan masih terikat perjanjian pembiayaan konsumen.

3. Untuk mengetahui bentuk perlindungan hukum dan hak-hak debitur dalam perjanjian perusahaan pembiayaan pada PT. Astra Credit Company (ACC).

D. Manfaat Penulisan

1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini akan memberikan sumbang saran dalam ilmu pengetahuan khususnya bagi ilmu asuransi dan lembaga pembiayaan yang berlaku, terutama yang mengatur tentang tanggung jawab perusahaan asuransi kendaraan bermotor kepada perusahaan pembiayaan.

2. Secara praktis

(10)

E. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian hukum normatif dan empiris. Metode pendekatan hukum normatif yaitu dengan meneliti bahan kepustakaan atau data sekunder yang meliputi buku-buku serta norma-norma hukum yang terdapat pada peraturan perundang-undangan, asas-asas hukum, kaedah hukum, dan sistematika hukum serta mengkaji ketentuan perundang-undangan, putusan pengadilan dan bahan hukum lainnya.7 Penelitian normatif merupakan prosedur penelitian ilmiah untuk menemukan kebenaran berdasarkan logika keilmuan hukumdari sisi normatifnya.8

Penelitian hukum empiris yaitu cara prosedur yang dipergunakan untuk memecahkan masalah penelitian dengan meneliti data sekunder terlebih dahulu untuk kemudian dilanjutkan dengan mengadakan penelitian terhadap data primer dilapangan.9

Metode yuridis empiris dalam penulisan skripsi ini, yaitu dari hasil pengumpulan dan penemuan data maupun informasi melalui studi pada PT. Astra Credit Company, Medan. Metode penelitian yuridis empiris dilakukan dengan wawancara kepada Julio Tampubolon, selaku Sales & Operation PT. Astra Credit Company Cabang Medan.

7 Jhonny Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Bayu Media Publishing, Jakarta, 2005, hal.36

8Ibid, hal 57

(11)

2. Sifat penelitian

Sifat penelitian ini adalah deskriptif , yaitu menggambarkan semua gejala dan fakta serta menganalisa permasalahan yang ada sehubungan dengan perlindungan hukum terhadap tertanggung asuransi kendaraan bermotor yang terikat perjanjian pembiayaan konsumen yang dihubungkan kepada peraturan yang berlaku.

3. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan hal yang sangat erat hubungannya dengan sumber data, karena melalui pengumpulan data ini akan diperoleh data yang diperlukan dan untuk selanjutnya di analisa sesuai yang diharapkan berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam penelitian ini menggunakan pengumpulan data sebagai berikut:

a. Data primer

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari PT. Astra Credit Company (ACC). Data primer diperoleh dengan wawancara, yaitu cara memperoleh informasi dengan bertanya langsung pada pihak PT. Astra Credit Company (ACC). Sistem wawancara yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin, artinya terlebih dahulu dipersiapkan daftar pertanyaan sebagai pedoman tetapi masih dimungkinkan adanya variasi pertanyaan yang disesuaikan dengan situasi pada saat wawancara dilakukan. b. Data sekunder

(12)

1) Bahan-bahan hukum primer, meliputi: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian, Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74 /PMK.010/2007 Tentang Penyelenggaraan Pertanggungan Asuransi pada Lini Usaha Asuransi Kendaraan Bermotor, Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 130/PMK.010/2012 Tentang Pendaftaran Jaminan Fidusia Bagi Perusahaan Pembiayaan Yang Melakukan Pembiayaan Konsumen Untuk Kendaraan Bermotor dengan Pembebanan Jaminan Fidusia, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/PMK.010/2012 tentang Uang Muka Pembiayaan Konsumen untuk Kendaraan Bermotor pada Perusahaan Pembiayaan. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata), Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).

2) Bahan-bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang erat hubungannya dengan bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisa dan memahami bahan hukum primer, meliputi:

a) Buku-buku yang membahas tentang hukum pembiayaan konsumen. b) Buku-buku yang membahas tentang asuransi, khususnya asuransi

kendaraan bermotor. 4. Teknik analisa data

(13)

dianalisis untuk memperoleh kejelasan penyelesaian masalah, kemudian ditarik kesimpulan secara deduktif, yaitu dari hal yang bersifat umum menuju hal yang bersifat khusus.10

F. Keaslian Penulisan

Penulisan skripsi yang berjudul Perlindungan Hukum Terhadap Tertanggung Asuransi Kendaraan Bermotor yang Terikat Perjanjian Pembiayaan Konsumen pada PT. Astra Credit Company (ACC) Cabang Medan adalah hasil pemikiran penulis sendiri. Skripsi ini menurut sepengetahuan penulis belum pernah ada yang membuat. Kalaupun ada seperti beberapa judul skripsi yang diuraikan di bawah ini, penulis yakin bahwa substansi pembahasannya berbeda. Dengan demikian keaslian penulis skripsi ini dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

Penulis juga telah melewati pengujian tentang kesamaan dan keaslian judul yang diangkat di Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Hal ini dapat mendukung tentang keaslian penulisan. Penelitian seperti ini pernah dilakukan, namun demikian terdapat beberapa judul penelitian yang terikat dengan judul skripsi penulis melalui penelitian yang dilakukan sebelumnya, yaitu: 1. Nuraisyah Matondang (2008) NIM. 04200043 dengan judul Tinjauan yuridis

terhadap perjanjian leasing kendaraan bermotor pada PT. Dipo Star Finance Medan. Adapun permasalahan dalam penulisan skripsi ini antara lain : perjanjian leasing kendaraan bermotor pada PT. Dipo Star Finance Cabang Medan, Wanprestasi dalam perjanjian leasing kendaraan bermotor dari aspek

(14)

hukum perlindungan konsumen. Jaminan yang dilakukan terhadap hilangnya barangnya barang yang menjadi objek perjanjian leasing. Asuransi dalam perjanjian leasing kendaraan bermotor.

2. Kiki Fitri Magdalena Manurung (2013) NIM, 107011008 Tanggung Jawab Perusahaan Asuransi Kendaraan Bermotor Terhadap Perjanjian Kredit dalam Perusahaan Pembiayaan (leasing) Atas Klaim Dari Tertanggung (Studi Pada Perusahaan Pembiayaan PT. Dipo Star Finance Cabang Medan. Adapun yang menjadi permasalahan dalam penulisan ini adalah tanggung jawab perusahaan asuransi kendaraan bermotor terhadap perjanjian kredit dalam perusahaan pembiayaan. Klaim asuransi kendaraan bermotor dan Penyelesaian Sengketa Klaim Asuransi.

G. Sistematika Penulisan

Untuk menyusun skripsi ini peneliti membahas dan menguraikan masalah, yang dibagi dalam lima bab. Adapun maksud dari pembagian skripsi ini kedalam bab‐bab dan sub‐sub adalah agar untuk menjelaskan dan menguraikan setiap

permasalahan dengan baik.

Bab I, merupakan pendahuluan, berisikan latar belakang, permasalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penelitian dan keaslian penelitian serta sistematika penulisan.

(15)

pembiayaan konsumen, syarat-syarat dan risiko-risiko dalam polis asuransi kendaraan bermotor.

Bab III, tinjauan umum tentang pembiayaan konsumen, berisikan mengenai pengertian pembiayaan konsumen dan dasar hukumnya, bentuk dan karakteristik hukum perjanjian pembiayaan konsumen, kedudukan para pihak dalam perjanjian pembiayaan konsumen.

Bab IV, perlindungan hukum terhadap tertanggung asuransi kendaraan bermotor yang terkait perjanjian pembiayaan konsumen. Bab ini menguraikan hasil penelitian tentang pengaturan tanggung jawab debitur kendaraan bermotor yang terikat perjanjian pembiayaan konsumen. Pengaturan tanggung jawab tertanggung dalam hal hilangnya kendaraan bermotor yang diasuransikan dan masih terikat perjanjian pembiayaan konsumen. Bentuk perlindungan hukum dan hak-hak debitur dalam perjanjian perusahaan pembiayaan pada PT. Astra Credit Company (ACC).

Bab V, Kesimpulan dan Saran, merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian ini dan akan diakhiri dengan

lampiran‐lampiran yang terkait dengan hasil penelitian yang ditemukan di

Referensi

Dokumen terkait

Pada nomor perlombaan renang gaya dada, gaya kupu-kupu, dan gaya bebas, perenang melakukan posisi start... Di atas balok

Definisi yang dirumuskan oleh WHO, remaja adalah suatu masa ketika individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai

Apa yang Ibnu Arabi kupaskan tentang berat manusia amat menarik; kita bukan sahaja lambat kerana kita ini berat, tetapi juga kerana asal-usul kejadian kita ini adalah lebih

menggunakan perangkat pembelajaran pada konsep daur ulang sampah terhadap hasil belajar dan keterampilan berpikir tingkat tinggi biologi di SMA. 2) Bagi siswa,

Hal itu dijelaskan oleh Nurudin, seorang ketua bidang pembinaan di LPTQ Kecamatan Kalidawir ketika diwawancarai oleh penulis pada hari Senin?. tanggal 26 Desember

menentukan: “ Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan fisik dalam lingkup rumah tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a dipidana dengan

pegawai dapat membalas alasan yang telah dikirimkan oleh penilai dengan cara menekan tombol pada bagian notifikasi maka sistem akan menampilkan form untuk

Karya-karya yang digunakan sebagai penentu indi- kator analisa penelitian ini masing-masing memiliki benang merah satu sama lain, serta menjadi bagian dari arus utama