• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketoprak Dor di Sumatera Utara: Analisis Pertunjukan, Tekstual dan Musik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ketoprak Dor di Sumatera Utara: Analisis Pertunjukan, Tekstual dan Musik"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MAGISTER

UNI

TESIS

Oleh

SUHARYANTO

NIM 157037004

PROGRAM STUDI

STER PENCIPTAAN DAN PENGKAJIA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

NIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

IAN SENI

(2)
(3)
(4)

iii

ABSTRACT

This thesis entitled Ketoprak Dor in North Sumatra: Performance Analysis, Textual, and Music. The purpose of this research is to study and get the research result from three aspects of Ketoprak Dor with focus on Langen Setia Budi Lestari group: (a) show, (b) textual, and (c) musical structure. To examine these three aspects, the researcher uses field research methods that act as participant observers, by interviewing, recording data in the form of audiovisual, visual, and data analysis. This research also uses qualitative method by selecting some key informants. To review the show used the semiotics teri of Pavis show, Kozwan, de Saussure and Pierce. To study the textual performance of Ketoprak Dor Sumatera Utara, the researcher uses Halliday's semiotic theory. Next to study the musical structure used to accompany scenes of Ketoprak Dor used the weighted scale theory.

From the side of (a) the performance structure, Ketoprak Dor show consists of the first scene, the second scene, the third scene, the fourth scene, the fifth scene and the sixth scene consisting of the introductory / exposition, incident start / combat, ice breaking, climax / Crisis (turning point) and settlement / falling action. The costumes worn by players are also a form of assimilation of Middle Eastern cultures (turkish) and Portuguese. Then viewed the textual (B) aspect, the language used is Javanese krama and ngoko, the language of intermingling between Javanese, Malay, Karo, and local ethnic. If the scene is performed inside the royal court the players are required to use Javanese manners in their conversation dialogue. Conversely, if the scene is done outside the royal palace, free players dialogue using rough Java language, Malay karo even there are many uses of local languages (slang). From the point of view of music structure, Dor ketoprak music is divided into 3 (three) main parts of Panembromo music or music for opening show, sampak or main melody motif to change every scene of performances and music "perfunctory" or " Like "used for fight scenes.

(5)

ABSTRAK

Tesis ini berjudulKetoprak Dor di Sumatera Utara: Analisis Pertunjukan, Tekstual, dan Musik.Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji dan mendapatkan hasil penelitian dari tiga aspek Ketoprak Dor dengan fokus perhatian pada kelompok Langen Setia Budi Lestari, yaitu: (a) pertunjukan, (b) tekstual, dan (c) struktur musikal. Untuk mengkaji ketiga aspek tersebut peneliti menggunakan metode penelitian lapangan yang bertindak sebagai pengamat partisipan (participant observer), dengan melakukan wawancara, perekaman data dalam bentuk audiovisual, visual, dan analisis data. Penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif dengan memilih beberapa informan kunci. Untuk mengkaji pertunjukan digunakan teri semiotik pertunjukan Pavis, Kozwan, de Saussure dan Pierce. Untuk mengkaji tekstual pada pertunjukan Ketoprak Dor Sumatera Utara, peneliti menggunakan teori semiotik bahasa Halliday. Seterusnya untuk mengkaji struktur musik yang digunakan mengiringi adegan Ketoprak Dor digunakan teori weighted scale.

Dari sisi (A) struktur pertunjukan, pertunjukan Ketoprak Dor terdiri atas adegan pertama, adegan kedua, adegan ketiga, adegan keempat, adegan kelima dan adegan keenam yang terdiri atas babak perkenalan/Eksposisi, Insiden permulaan/komplikasi, lawakan/ice breaking, klimaks/krisis (turning point) dan penyelesaian/falling action. Kostum yang dipakai oleh pemain juga merupakan bentuk asimilasi budaya timur tengah (turki) dan Portugis. Kemudian dilihat aspek (B) tekstual, bahasa yang digunakan adalah Jawa krama dan ngoko, bahasa pembauran antara bahasa Jawa, Melayu, Karo, dan etnis setempat. Jika adegan pertunjukan dilakukan didalam lingkungan istana kerajaan para pemain diharuskan untuk menggunakan bahasa Jawa krama dalam dialog percakapannya. Sebaliknya jika adegan dilakukan diluar istana kerajaan, pemain bebas berdialog dengan menggunakan bahasa Jawa kasar, Melayu karo bahkan banyak sekali terdapat penggunaan bahasa lokal (slang). Dari sudut kajian (C) struktur musik, musik Ketoprak Dor dibagi menjadi 3 (tiga) bagian utama yaitu musik Panembromo atau musik untuk pembuka pertunjukan, sampak atau motif melodi utama untuk pergantian setiap adegan pertunjukan dan musik “asal-asalan” atau “suka-suka” yang digunakan untuk adegan perkelahian.

(6)

v

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan

Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan di dalam daftar pustaka.

Medan, Juli 2017

(7)

PRAKATA

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas segala

berkat, rahmat dan karunia-Nya kepada Peneliti dan juga Shawalat beriring salam

kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang membimbing dan menyertai

peneliti dalam penyelesaian studi di Program Studi Magister Penciptaan dan

Pengkajian Seni, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara Medan. Tesis

ini berjudul Ketoprak Dor Sumatera Utara: Analisis Pertunjukan, Tekstual dan

Musik. Tulisan dalam bentuk tesis ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Magister Seni (M.Sn.) pada Program Studi Magister

Penciptaan dan Pengkajian Seni, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera

Utara Medan.

Tesis ini berisikan tentang hasil penelitian mengenai struktur

pertunjukan Ketopak Dor, tektual dan musik. Pokok permasalahan yang dibahas

adalah bagaimana struktur pertunjukan Ketoprak Dor, bahasa yang digunakan

serta musik pengiring pertunjukan.

Dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada para pembimbing yang telah banyak memberikan

tuntunan, arahan serta bimbingan hingga akhirnya peneliti dapat menyelesaikan

tulisan ini, yakni Bapak Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D., sebagai Dosen

Pembimbing I sekaligus sebagai Ketua Jurusan Program Studi Pengkajian dan

Penciptaan Seni dan Bapak Dr. H. Muhizar Mukhtar, MA., sebagai Dosen

(8)

vii

Sekretaris Jurusan Program Studi Pengkajian dan Penciptaan Seni, Bapak Drs.

Torang Naiborhu, M.Hum., atas bimbingan akademis dan arahan yang diberikan.

Ucapkan terima kasih banyak juga disampaikan kepada Dosen Penguji Bapak

Prof. Dr. Ikhwanudin Nasution., M.Si, Bapak Dr. Umar Mono, M,Hum dan Bapak

Drs. Kumalo Tarigan., MA., Ph.D yang memberikan koreksi dan kritikan demi

perbaikan penelitian tesis ini.

Secara akademik peneliti mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof.

Dr. Runtung, SH., M.Hum selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, dan Bapak

Dr. Budi Agustono, MS., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Budaya, yang telah

memberi fasilitas, sarana dan prasarana belajar bagi peneliti sehingga dapat

menuntut ilmu di Kampus Universitas Sumatera Utara ini dengan baik. Ucapan

terima kasih juga disampaikan kepada Dosen Program Studi Magister Penciptaan

dan Pengkajian Seni, antara lain: Prof. Dr. Mauly Purba. MA., Ph.D., Prof. Dr.

Ikhwanuddin Nasution., M.Si., Irwansyah Harahap, M.A., Dr. Asmyta Surbakti.,

M.Si., Dr. Ridwan Hanafiah., SH., MA., Dra. Rithaony Hutajulu, M.A., Drs.

Bebas Sembiring, M.Si., Drs. Kumalo Tarigan, M.A. Ph.D., atas ilmu yang telah

diberikan selama ini. Begitu juga kepada Bapak Drs. Ponisan sebagai pegawai

adminsitrasi, terima kasih atas segala bantuannya selama ini.

Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtua

tercinta, Almarhum Ayahanda A. Shomad, dan Ibunda tercintaSumiati, nasehat

Ayah dan Ibu senantiasa mengiringi langkahku dimanapun peneliti berada. Segala

yang Ayah dan Ibunda berikan (doa dan nasehat) membawaku mencapai jenjang

(9)

Terimakasih juga kepada Abangda peneliti, Suharyadi, ST beserta keluarga,

Kakanda Peneliti, Wattini dan keluarga. Tidak lupa peneliti mengucapkan terima

kasih kepada Istri tercinta Rosnilam Siregar, S.Pd dan Ananda tersayang Abizar

Al Ayyubi, yang selalu setia mendampingi serta memberikan dorongan, do’a,

semangat hingga akhirnya tesis ini dapat selesai.

Peneliti berharap kiranya tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Selain itu

juga dapat menjadi sumbangan dalam ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang

Penciptaan dan Pengkajian Seni, serta Etnomusikologi. Tentu tesis ini masih jauh

dari kesempurnaannya, karena itu kepada semua pihak peneliti sangat

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun pada tesis ini.

Medan, Juli 2017 Peneliti

(10)

ix

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Suharyanto

NIM : 157037004

Tempat/ Tanggal Lahir : Dumai / 25 Agustus 1987

Alamat : Jln.Perhubungan Gg. Damai Desa Lau Dendang

Kabupaten Deli Serdang

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Guru, Pemusik dan Instruktur musik

Pendidikan akademik :

a) SD PERSAKTI (Persatuan Keluarga Tapanuli Islam) Dumai (1995-2000) b) SMP Negeri 4 Dumai (2000- 2002)

c) SMA Negeri 2 Dumai (2002-2005)

d) Jurusan Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Negeri Medan (2005-2010)

Pengalaman di bidang kesenian:

1. Pertunjukan musik di Medan pada Percussion contest 2007

2. Pertunjukan musik Riau Hitam Putih World Music Festival 2007 di Pekanbaru,Riau

3. Pertunjukan the 1th young componist concert di medan tahun 2009 dengan judul karya Abstraksionist Mentalism

4. Pertunjukan 333 gitaris di Medan pada hari pendidikan nasional tahun 2011 5. Juara 1 dan 2 lomba cipta lagu bertema patriotik dan nasional di Jakarta tahun

2016

6. The Best Arransemen lomba cipta lagu anak Kemendikbud tahun 2015

Artikel:

1. Binalitas Pertunjukan masa kini diterbitkan di harian Analisa 2. Menyembunyikan Kebudayaan diterbitkan di harian Analisa 3. Electronic music diterbitkan di harian Pakantan Post

4. Nasyid, riwayatmu kini diterbitkan di portal online kompasiana

Pengalaman Juri:

1. Festival Marching Band di Medan tahun 2015 2. Festival rampak bedug di Medan tahun 2017 3. Festival nasyid di Medan tahun 2011 s.d 2017 4. Festival Perkusi di Medan tahun 2016

5. Festival band antar pelajar di Medan tahun 2007 s.d 2017

Album:

1. Electronic music “the soundscape” diputarkan di Radio New Zealand

(11)

DAFTAR ISI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... ix

DAFTAR ISI... x

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 17

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 17

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 17

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 18

1.4 Tinjauan Pustaka ... 18

1.5 Konsep dan Teori ... 24

1.5.1 Konsep ... 24

1.5.2 Teori... 26

1.6 Metode Penelitian ... 37

1.6.1 Penelitian Lapangan... 37

1.6.2 Observasi ... 39

1.6.3 Wawancara... 41

1.6.4 Analisis Data di Laboratorium... 42

1.6.5 Perekaman... 47

1.6.6 Analisis data di laboratorium ... 48

1.7 Sistematika Penelitian ... 48

BAB II MASYARAKAT JAWA DELI DAN KEBUDAYAANNYA ... 50

2.1 Istilah Deli... 50

2.2 MasyarakatJawa Deli ... 53

2.2.1 Asal-Usul Masyarakat Jade Deli... 53

2.2.2 Persebaran Masyarakat Jawa Deli ... 59

2.2.3 Religi dan Kepercayaan ... 64

2.2.4 Bahasa ... 68

2.2.5 Adat Istiadat ... 71

2.2.6 Ritual Pernikahan... 73

(12)

xi

2.2.9 Sistem Kekerabatan ... 82

2.2.10 Organisasi Sosial... 91

2.3 Tipe-Tipe Organisasi ... 93

2.3.1 Organisasi Formal... 93

2.3.2 Organisasi Informal ... 93

BAB III GAMBARAN UMUMKETOPRAK MATARAMJAWA DANKETOPRAK DORJAWA DELI SEBAGAI SENI TEATER RAKYAT... 96

3.1 Seni Pertunjukan Rakyat ... 96

3.2 Ketoprak... 97

3.2.1 PengertianKetoprak ... 97

3.2.2 SejarahKetoprak ... 98

3.2.3 Ciri-CiriKetoprak ... 101

3.3 Ketoprak Dor ... 103

3.3.1 EksistensiKetoprak Dor ... 103

3.3.2 Ciri-CiriKetoprak Dor ... 107

3.3.3 Kelompok-KelompokKetoprak Dor... 110

3.3.4 SejarahKetoprak DorLangen Setio Budi Lestari... 118

3.4 Manajemen PertunjukanKetoprak Dor ... 119

3.5 Fungsi PertunjukanKetoprak Dor ... 126

3.5.1 Sebagai Seni Pertunjukan ... 127

3.5.2 Sebagai Media Hiburan ... 127

3.5.3 Sebagai Media Pendidikan/Penerangan ... 128

3.5.4 Sebagai Media Pengungkapan Emosional atau Ekspresi Diri... 129

3.5.5 Sebagai Kritik Sosial dan Politik... 129

BAB IV ANALISIS STRUKTUR DAN MAKNA PERTUNJUKAN SERTA TEKSTUALKETOPRAK DORPADA CERITA JOKO BODO... 132

4.1 Lakon atau Cerita Pertunjukan... 132

4.2 Pendukung Pertunjukan ... 135

4.2.1 Waktu Pertuunjukan ... 135

4.2.2 Tempat dan Panggung ... 136

4.2.3 Instrument Musik ... 140

4.2.3.1Jidor/Kendhang Jidor ... 142

4.2.3.2Keprak/Kentrung ... 143

4.2.3.3 Keyboard Elektrik... 144

4.2.3.4 Kendang Jawa ... 147

4.2.3.5 Drum Set ... 148

4.2.3.6 Harmonium ... 150

4.3 Pemusik... 151

4.4 Pemain atau Pemeran Cerita ... 153

(13)

4.7 Tata Busana... 160

4.8.3 Ikat Kepala ... 167

4.8.4 Ikat Pinggang ... 168

4.9 Perangkat Tambahan... 169

4.9.1Soundsystem... 169

4.9.2 Kursi... 170

4.9.3 Backround atau Latar Belakang Panggung... 171

4.9.4 Suplemen Minuman ... 174

4.9.5 Makanan dan Minuman Selama Pertunjukan ... 174

4.10 Bentuk Tarian... 175

4.11 Analisis Struktur dan Makna Tekstual... 183

4.11.1 Tata Bahasa ... 183

4.12 Analisis Semiotik (Struktur dan Makna) Teks Dialog... 189

4.12.1 Sinopsis... 189

4.12.2 Adegan pertama... 191

4.12.3 Adegan kedua ... 192

4.12.4 Adegan ketiga ... 192

4.12.5 Adegan keempat ... 193

4.12.6 Adegan kelima... 194

4.12.7 Adegan keenam ... 195

4.13 Babak Pertunjukan ... 195

4.13.1 Babak Perkenalan/Eksposisi... 196

4.13.2 Insiden Permulaan/Komplikasi... 202

4.13.3 Babak Konflik (rising action) ... 209

4.13.4 Lawakan/Ice Breaking... 215

4.13.5 Klimaks/Krisis (Turning Point)... 218

4.13.6 Penyelesaian (Falling Action) ... 222

BAB V TRANSKRIPSI DAN ANALISIS STRUKTUR MUSIK KETOPRAK DORJAWA DELI ... 224

5.1 Proses Transkripsi ... 224

5.2 Bentuk Musik... 227

5.3 Struktur Musik ... 228

5.3.1 Tangga Nada/Scale ... 228

5.3.2 Nada Pusat/Nada Dasar (Pitch Cetre) ... 229

5.3.3 Wilayah Nada/Range ... 232

5.3.4 Jumlah Nada/Frequency of Note... 232

5.3.5 Interval ... 234

5.3.6 Pola Kadensa/Cadence Patterns... 236

(14)

xiii

5.4 Musik Pembuka/Panembromo... 243

5.5Sampak ... 249

5.6 Musik “Asal-Asal” atau “Suka-Suka”... 251

5.7 Fungsi Musik ... 252

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 255

6.1 Kesimpulan ... 255

6.2 Saran ... 257

DAFTAR PUSTAKA ... 260

DAFTAR INFORMAN... 267

LAMPIRAN... 268

GLOSARIUM... 271

TRANSKIP PERCAKAPAN ... 273

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Sumatera Timur ... 51

Gambar 2.2 Sepasang Singa, Mahkota, dan Tembakau yang Menjadi Lambang Ibu Koloni Tembakau ... 52

Gambar 2.3 Keberadaan Jawa Deli di Desa Kampung Kolam Kabupaten Deli Serdang ... 63

Gambar 2.4 Salah satu rangkaian upacara pernikahan masyarakat Jawa ... 76

Gambar 2.5 Acara Ruatan pada Masyarakat Jawa ... 82

Gambar 2.6 Kirab Budaya Jawa oleh Forum Komunikasi Warga Jawa . 94 Gambar 3.1 Salah Satu Bagian pada Lakon Teater Bangsawan ... 107

Gambar 3.2 KelompokKetoprak DorSumatera Utara ... 113

Gambar 3.3 Para Pemain, Kru, dan Pemusik Bergotong rotong Menyiapkan Panggung ... 123 Gambar 3.4 Papan KelompokKetoprak Dortanpa nota pendirian ... 124

Gambar 4.1 Panggung dari Sisi Samping... 137

Gambar 4.2 Bagian belakang panggung pertunjukan Berfungsi untuk menggantungkan pakaian ... 138

Gambar 4.3 Pemain menyiapkan backround di panggung... 139

Gambar 4.4 PanggungKetoprakdi Jawa ... 139

Gambar 4.5 Posisi Instrumen Musik di Sebelah Kanan Panggung ... 142

Gambar 4.6 Posisi instrumen musik di sebelah kanan panggung ... 143

Gambar 4.7 KentrungatauKeprakdan alat pemukulnya ... 144

Gambar 4.8 Beberapa jenis tipe keyboard elektrik yang digunakan pada Ketoprak Dor ...146

Gambar 4.9 Sebelah kiri : Kendang Jawa serta rangkaian besi penyanggahSebelah Kanan : Alat pemukul kendhang Jawa/Panakol... 148

Gambar 4.10 Pemain drum set ... 149

Gambar 4.11 Pak Jumadi sedang memainkan harmonium ... 150

Gambar 4.12 Pemain kendhang yang berganti peran menjadi pelawak.... 152

Gambar 4.13 Penarik Layar (Keterem) yang berganti posisi menjadi pemain Kendhang ... 152

Gambar 4.14 Pemain lawak (Batur)... 154

Gambar 4.15 Para Pemain atau Pemeran Cerita... 155

Gambar 4.16 PenontonKetoprak Dordari berbagai kalangan usia... 157

Gambar 4.17 Penonton anak anak yang naik kepanggung... 158

Gambar 4.18 Penarik Layar atau TukangKeteremdari anggota Ketoprak Dor... 159

Gambar 4.19 Penarik Layar atau TukangKeteremdari penonton Ketoprak Dor... 159

Gambar 4.20 Model pakaian ... 161

(16)

xv

Gambar 4.23 Tata rias yang digunakan... 164

Gambar 4.24 Pemain pria dan wanita sedang melakukan tata rias ... 165

Gambar 4.25 Pemain menggunakan kaos kaki ... 166

Gambar 4.26 Pemain menggunakan gelang sebagai tokoh Joko Bodo... 167

Gambar 4.27 Beberapa model ikat kepala... 168

Gambar 4.28 Petugas yang mengawasisoundsystem... 170

Gambar 4.29 Penggunaan kursi pada dua adegan yang berbeda ... 171

Gambar 4.30 Background atau latar belakang kerajaan... 173

Gambar 4.31 Background atau latar belakang Pedesaan ... 173

Gambar 4.32 Background atau latar belakang simpang empat ... 173

Gambar 4.33 Pemain sedang mengkonsumsi minuman suplemen ... 174

Gambar 4.34 Makanan dan Minuman ... 175

Gambar 4.35 Bentuk Tarian Oleh pemain pria ... 179

Gambar 4.36 Bentuk Tarian Oleh pemain wanita ... 180

Gambar 4.37 Bagian Pembuka atauPanembromo... 197

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Perkebunan di Sumatera Timur dari tahun 1864-1904. 54

Tabel 2.2 Jumlah Populasi Kuli Kontrak 1884 hingga 1929 ... 58

Tabel 2.3 Populasi Etnik di Sumatera Timur Tahun 1930 ... 59

Tabel 2.4 Persebaran Perkebunan Tembakau Deli Paruh Kedua Abad ke-19 ... 61

Tabel 2.5 Keterangan Istilah-Istilah Untuk Saudara Sedarah ... 85

Tabel 2.6 Sebutan-Sebutan Penyapa Untuk Saudara Sedarah ... 87

Tabel 2.7 Keterangan Istilah-Istilah Penyapa Terhadap Keluarga Yang Diikat Oleh Hubungan Perkawinan... 88

Tabel 3.1 Perbedaan PertunjukanKetoprak DorJawa Deli dengan Ketoprakdi Jawa... 109

Tabel 3.2 Komposisi Pemain dan Pemusik PadaKetoprak Dor Langen Sri Wulandari ... 114

Tabel 3.3 Komposisi Pemain dan Pemusik PadaKetoprak DorLangen Mardi Agawe Rukun Santosa (LMARS) ... 115

Tabel 3.4 Komposisi Pemain dan Pemusik PadaKetoprak Dor Langen Setio Lestari... 116

Tabel 3.5 Komposisi Pemain dan Pemusik PadaKetoprak Dor Langen Pujakesuma... 117

Tabel 3.6 Komposisi Pemain dan Pemusik PadaKetoprak Dor Langen Madyo Tresno ... 118

Tabel 4.1 Bahasa yang digunakan dalam pertunjukan Joko Bodo... 181

Tabel 4.2 Lirik LaguOjo Siro Lengak-Lenguk ... 182

Tabel 4.3 Lirik LaguTapi Pinjung... 183

Tabel 4.4 Lirik LaguSopo Manis... 186

Tabel 4.5 Lirik LaguPanembromo ... 198

Tabel 4.6 Teks Adegan Pembuka oleh Pimpinan Rombongan... 200

Tabel 4.7 Teks Adegan Pertama (di Dalam Istana) ... 203

Tabel 4.8 Teks Adegan Kedua ... 212

Tabel 4.9 Teks Klimaks ... 218

Tabel 5.1 Simbol Musik ... 226

(18)

xvii

DAFTAR NOTASI

Notasi 4.1 Bentuk Melodi Adegan Permulaan ... 208

Notasi 4.2 Bentuk Melodi untuk Iringan Adegan Sedih... 211

Notasi 4.3 Bentuk Melodi Memulai Adegan Lawakan ... 217

Notasi 5.1 Musik LaguPanembromo... 245

Notasi 5.2 Motif Sampak... 249

(19)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 2.1 Lingakaran konsentrik kebudayaan menurut

Koentjaraningrat ... 72 Diagram 2.2 Siklus sistem kekerabatan pada keluarga Jawa

Menurut geertz... 89 Diagram 5.1 Diagram Lingkaran Jumlah Nada Tembang Pada Lagu

(20)

xix

DAFTAR BAGAN

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kajian bentuk musik pada pertunjukan wayang orang perang kembang di sanggar Cipto Budoyo kota Medan memiliki struktur dan

Hasil penelitian yang didapat: (1) bentuk pertunjukan kesenian sintren lais dibagi menjadi dua yaitu, 1) bentuk komposisi musik pengiring yang terdiri dari ritme,

2.1.3 Ruang-Ruang Dalam Gedung Pertunjukan Musik Ruang pada gedung pertunjukan musik antara lain:..

2.4 Tinjauan ruang-ruang pada gedung pertunjukan seni musik Gedung pertunjukan seni musik merupakan gedung yang. diperuntukan khusus untuk mempertunjukkan

Gedung Pertunjukan Musik adalah sebuah gedung yang berfungsi untuk menggelar konser musik atau pertunjukan musik secara langsung.. Sesuai dengan tujuannya maka

Gedung pertunjukan musik adalah sebuah gedung yang berfungsi untuk.. menggelar konser musik atau pertunjukan musik secara

Pusat pertunjukan dan pendidikan musik adalah suatu wadah penampungan atau ruang yang difungsikan sebagai tempat pembelajaran untuk mengasah dan memperbaiki kemampuan dibidang

Kesenian Ketoprak merupakan sebuah bentuk pertunjukan yang menceritakan kisah-kisah kehidupan dengan latar belakang budaya Jawa kuno dengan kreativitas Gamelan