• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Penelitian Taguchi Method docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Proposal Penelitian Taguchi Method docx"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PENELITIAN

Analisis Pengendalian Kualitas dengan Metode Taguchi pada Produk Keju Indrakila

Disusun oleh : Arif Sumakna 11/318837/TP/10085

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

(2)

I. Pendahuluan 1. Judul Penelitian

Analisis Pengendalian Kualitas dengan Metode Taguchi pada Produk Keju Indrakila

2. Latar Belakang Masalah

Keju Indrakila merupakan produk keju yang dihasilkan oleh Kelompok Koperasi Susu di Kabupaten Boyolali. Meskipun proses produksi masih berskala kecil, namun produk Keju Indrakila harus dapat bersaing dengan produk keju yang diproduksi oleh industri besar. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam persaingan adalah aspek kualitas. Kualitas menjadi peranan penting dalam suatu produk untuk meningkatkan keyakinan konsumen terhadap prodk tersebut. Konsumen akan memilih produk yang memiliki kualitas yang sesuai dengan harapannya.

Kualitas yang merupakan faktor utama dalam preferensi konsumen, perlu adanya pengawasan yang ketat. Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan kualitas perlu dilakukan penelitian dengan metode yang sesuai. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode Taguchi. Dengan menggunakan metode Taguchi, faktor-faktor yang menyebabkan kualitas tidak sesuai dengan standar dapat diindentifikasi. Sehingga dengan adanya penelitian ini, kualitas Keju Indrakila dapat terjaga dan dapat bersaing dengan industri besar.

3. Pokok Permasalahan

Pada umumnya produk usaha kecil menengah (UKM) memiliki kendala dalam pengendalian kualitas produk yang dihasilkan. Berbeda dengan industri besar yang sudah memiliki standar kualitas baku dan memiliki aspek quality control yang baik. Sehingga produk UKM perlu adanya peningkatan kualitas agar dapat bersaing dengan produk yang dihasilkan industri besar.

Proses pengendalian kualitas produk yang dihasilkan oleh Keju Indrakila perlu dimulai dari awal proses produksi, kemudian perlu dilakukan identifikasi spesifikasi kualitas yang akan dijadikan standar baku kualitas keju Indrakila. Dengan spesifikasi kualitas tersebut selanjutnya dapat dilakukan penelitian terhadap kualitas keju yang dihasilkan. Penelitian kualitas keju tersebut dapat dilakukan menggunakan Seven Tools dan pendekatan Metode Taguchi.

(3)

produk lain dengan menggunakan Seven Tools dan pendekatan Metode Taguchi.

4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

a. Melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengarui kualitas Keju Indrakila

b. Merumuskan solusi yang dapat dilakukan dalam aspek pengendalian kualitas produk Keju Indrakila

5. Data Penelitian

Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi dua sumber utama, yaitu data primer dan data sekunder. Penjabaran data tersbut antara laina adalah sebagai berikut

a. Data Primer

Data primer yaitu data diperoleh secara langsung selama proses penelitian. Data-data yang diambil tersebut antara lain adalah data kecacatan sampel produk selama proses pengamatan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Selain data primer juga diperoleh dari hasil wawancara secara langsung terhadap pihak terkait.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah daya yang diperoleh dari pihak manajemen produksi Keju Indrakila. Data sekunder dapat dijadikan sebagai pendukung penelitian yang telah dilakukan.

II. Dasar Teori

Istilah mutu sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun dalam praktek, pengertian mutu dapat beraneka ragam. Mutu biasanya dinilai dari penampilan, unjuk kerja atau pemenuhan terhadap persyaratan. Suatu produk dikatakan bermutu jika eksklusif, harganya mahal, memiliki ketelitian lebih tinggi, lebih tahan lama, lebih kuat, lebih menarik atau lebih nyaman dipakai. Pengertian ini tidak dapat disalahkan, namun sangat subyektif. Mutu dari sudut pandang orang perorang tentu saja berbeda, demikian pula menurut sudut pandang konsumen dan produsen juga berbeda. Konsumen lebih berorientasi terhadap kesesuainnya dengan kebutuhan dan penggunaan, sementara produsen lebih melihat pada kesesuaiannya dengan standar (Herjanto, 2013)

(4)

emosional bukan sekedar preferensi rasional, namun juga loyalitas yang tinggi. Manajemen mutu terpadu merupakan konsep perbaikan yang dilakukan terus menerus yang meliabtkan semua karyawan disetiap jenjang oragnisasi untuk mencapai kualitas yang prima dalam semua proses organisasi melalui process management.

Thomas Y. Choi dan Karen Eboch (1997) menjelaskan penerapan manajemen mutu terpadu akan mengurangi jumlah kerusakan produk akhir serta down time produksi. Implementasi spesifikasi kualitas melalui berbagai sistem manajemen mutu yang berkesinambungan merupakan langkah yang baik yang harus dikerjakan oleh bagian produksi sbeleum melepas produknya kepasar. (Hatani 2013)

Pengendalian mutu merupakan implementasi yagn lebih spesifik dari jaminan mutu dan aktivitas yang terkait. Pengendalian mutu yang efektif akan mengurangi kemungkinan perubahan, kesalahan dan kelalaian yang pada gilirannya akan mengakibatkan konflik dan perselisihan yang lebih sedikit (Tang, 2005).

Menurut David Garvin (1987), ada delapan dimensi agar sebuah perusahaan dapat membuat produk yang ”berkualitas”. Berikut merupakan “Delapan Dimensi Kualitas Garvin” dan implementasinya pada produk printer: a. Kinerja (performance), yaitu mengenai karakteristik operasi pokok dari produk

inti. Misalnya bentuk dan kemasan yang bagus akan lebih menarik pelanggan. b. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder

atau pelengkap.

c. Kehandalan (reability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai.

d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications). Yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Seperti halnya produk atau jasa yang diterima pelanggan harus sesuai bentuk sampai jenisnya dengan kesepakatan bersama. e. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat

terus digunakan. Biasanya pelanggan akan merasa puas bila produk yang dibeli tidak pernah rusak.

f. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi; penanganan keluhan yang memuaskan.

(5)

h. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Sebagai contoh merek yang lebih dikenal masyarakat (brand image) akan lebih dipercaya dari pada merek yang masih baru dan belum dikenal.

Metode Taguchi merupakan suatu metodologi baru dalam bidang teknik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas produk dan proses dalam waktu yang bersamaan menekan biaya dan sumber daya seminimal mungkin, (Soejanto, Irwan 2009).

Dr. Genichi Taguchi mengembangkan "system of quality engineering" yang merupakan metode peningkatan kualitas. Konsep dasar metode Taguchi adalah "Quality Function Deployment (QFD)" yaitu menerapkan fungsi-fungsi jaminan kualitas kedalam aktivitas kerja maupun proses-proses yang dimulai dari awal product life cycle. Taguchi quality engineering juga dapat disebut dengan istilah "robust design method" dengan mengedepankan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:

a. Fokus pada tahap awala daur hidup produk dengan menyertakan desain-desain konsep, desain produk, desain proses manufaktur, dan berbagai persiapannya. Tahap pertama daur hidup produk yang disebut impertus/ideation diawali dengan aktivitas proses pengmebangan dari teknologi yang diadopsi.

b. Fokus pada "design of the engineering system" yang mampu menghasilkan fungsi-fungsi dan ketahanan sistem yang diharapkan. Ketahanan sistem adalah ketahanan variabel-variabel proses terhadap faktor-faktor pengganggu (noise factor) yang biasanya terjadi karena kondisi lingkungan, operator, dan ketidakpastian yang sering timbul seiring dengan kepentingan pemasok/penyalur.

c. Menegaskan Taguchi system's of experimental design dalam proses desain merupakan pendekatan desain berbasisi kualitas yang paling ideal.

(Hidayat, 2007)

(6)

dicetuskan oleh Dr. Genichi Taguchi seorang ahli mesin pada tahun 1949 saat mendapatkan tugas untuk memperbaiki sistem telekomunikasi di Jepang. (Azelya, 2014).

Suseno (2013) menyatakan ada beberapa langkah yang diusulkan Taguchi untuk melakukan percobaan secara sistematis, yaitu:

a. Penentuan Variabel Tidak Bebas (Karakteristik Kualitas) Variabel tidak bebas adalah variabel yang perubahannya tergantung pada variabel-variabel lain, disebut juga variable respon. Dalam merencanakan suatu eksperimen harus dipilih dan ditentukan dengan jelas variabel tak bebas mana yang akan diselidiki.

b. Identifikasi Faktor (Variabel Bebas) Variabel bebas (faktor) adalah variabel yang perubahannya tidak tergantung pada variabel lain. Pada tahap ini akan dipilih faktor-faktor mana saja yang akan diselidiki pengaruhnya terhadap variabel tak bebas yang bersangkutan.

c. Pemisahan Faktor Kontrol dan Faktor Ganggu Faktor-faktor yang diamati terbagi atas faktor kontrol dan faktor gangguan. Dalam metode Taguchi keduanya perlu diidentifikasi dengan jelas sebab pengaruh antara kedua faktor tersebut berbeda. Faktor kontrol adalah faktor yang nilainya dapat diatur atau dapat dikendalikan, atau faktor yang nilainya ingin kita atur atau kendalikan. Sedangkan faktor gangguan adalah faktor yang nilainya tidak bisa kita atur atau kendalikan, walaupun dapat kita atur faktor gangguan akan mahal biayanya.

III. Metodologi Penelitian 1. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah produk Keju Indrakila yang cacat atau tidak memenuhi kualitas yang menjadi standar industri.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di Industri Keju Indrakila, Boyolali Jawa Tengah. Waktu penelitian direncanakan pada bulan Oktober dan November 2014.

3. Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah a. Checksheet

(7)

4. Metode Pengumpulan Data

Data yang diperlukan berupa data kecacatan produk diambil pada periode waktu yang telah ditentuka yaitu pada periode waktu Oktober dan November 2014. Kemudian dari data yang telah diperoleh dilakukan pengolahan data dengan menggunakan seventools

5. Metode Analisis Data

Data yang diperlukan seperti data kecacatan produk diolah dengan menggunakan seventools. Seventools yang digunakan antara lain adalah Checksheet, Histogram, Pareto diagram, Scatter diagram, dan Control Chart. Hasil yang diperoleh dari pengolahan data menggunakan beberapa metode seventools kemudian diolah dengan menggunakan pendekatan metode Taguchi. 6. Langkah-Langkah Penelitian

a. Studi pustaka terkait dengan pendekatan metode Taguchi dan melakukan observasi awal lapangan untuk mengetahui proses produksi yang dilakukan oleh Industri Keju Indrakila.

b. Perumusan latar belakang dilakukannya penelitian berdasarkan hasil studi pustaka dan observasi awal.

c. Perumusan masalah penelitian berdasarkan latar belakang dilakukannya penelitian.

d. Pengumpulan data berupa sampling dan rekap terhadap sampel produk cacat

e. Pengolahan data dengan menggunakan seventools dan pendekatan dengan metode Taguchi

f. Analisis dan intepretasi hasil pengolahan data

(8)

Daftar Pustaka

Azelya, Veni.dkk. 2014. Analisis Taguchi Dalam Meningkatkan Utilisasi Produksi CPO pada PT. Talang Jerinjing Sawit Indragiri Hulu. Dalam http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/3667/jurnal %20veni.pdf?sequence=1 diakses pada 23 Maret 2014 pukul 21.15 WIB Hatani, La. 2013. Manajemen Pe Dlngendalian Mutu Produksi Roti Melalui

Pendekatan Statistical Quality Control (SQC) (Studi Kasus Pada Perusahaan Roti Rizki Kendari) dalam http://118.97.35.230/library-2/files/hata/Jurnal%207%20Hatani

Hidayat, Anang. 2007. StrategI Six Sigma Peta Pengembangan Kualitas dan Kinerja Bisnis. Jakarta : Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Herjanto, Eddy. 2013. Manajemen Operasi. Jakarta : Grasindo Garvin, D. A. 1987. Managing Quality. The Free. New York.

Suseno, Sawaludin. 2013. Analisis Produksi Pada Mesin Speed Dengan Pendekatan Taguchi untuk Mengurangi Cacat Produk di PT Industri Sandang Nusantara. Dalam Journal Teknik Vol.3 No. 1/April 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Guru menunjuk beberapa siswa untuk maju dan menjelaskan hasil diskusi tentang penyelesaian membandingkan dan mengurutkan pecahan dengan bimbingan guru..

Mampu memahami cerita, puisidan drama serta dapat memberikan kesan dan dapat mengemukakan perasaan dan gagasan untuk berbagai keperluan dalam berbagai situasi dengan tata

Menurut grafik diatas menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar aspal maka stabilitas juga semakin tinggi, stabilitas tertinggi terdapat pada campuran dengan kadar

Mengingat perkembangan industri pulp dan industri berbasis biomassa lainnya di Indonesia yang terus berkembang, sludge cake akan meningkat jumlahnya sehingga dapat menjadi

1.. Pemanfaatan eugenl /ebaga% fung%/%$a mam#u menekan /erangan Pytophtora  palmivora #a$a tanaman la$a* Fusarium oxysporum #a$a tanaman 7an%l%*  Drechslera maydis  #a$a tanaman

Menurut dokumen guidelines Gender Based Violence yang dikeluarkan oleh UNFPA dan echo European Commission Humanitarian Aid bahwa Kekerasan Berbasis Gender adalah

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar Penjasorkessiswa kelas

Demikian juga halnya hukum positif yang dibangun berdasarkan filsafat positivisme tidak dapat melepaskan diri dari ciri-ciri filsafat tersebut, sehingga hukum positif