BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pemasaran
2.1.1.1Pengertian Pemasaran
Banyak orang memahami bahwa pemasaran hanya kegiatan menjual dan
mengiklankan saja. Itu adalah pemahaman kuno, saat ini dalam pemahaman yang
modern pemasaran merupakan kegiatan memuaskan kebutuhan konsumen.
Menurut Sunarto (2006) Pemasaran adalah proses social yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan
pihak lain.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008) pemasaran adalah proses social dan
manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan
dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain.
Menurut Wiliam J. Santon dalam Danang Sunyoto (2012:18) marketing is a
total sistem business designed to plan, price, promote and distribute want
satisfying products to target market to achieve organizational objective
(Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang
Berbagai pengertian pemasaran yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas,
dapat dirumuskan bahwa pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan individu atau
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran dengan menciptakan, menawarkan
dan mendistribusikan barang-barang atau produk yang dapat memuaskan
kebutuhan konsumen.
2.1.1.2 Unsur-unsur Utama Pemasaran
Menurut Freddy Ragkuti (2008) unsur utama pemasaran dapat
diklasifikasikan menjadi 3 unsur yaitu :
1.Unsur strategi persaingan
Unsur strategi persaingan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Segmentasi pasar
Segementasi pasar adalah tindakan mengindentifikasikan dan
membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah.
Masing masing segmen memiliki karakteristik, kebutuhan produk
dan bauran pemsaran tersendiri.
b. Targeting
Targeting adalah tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar
yang dimasuki.
c. Positioning
Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning
adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan
2.Unsur taktik pemasaran
Menurut Freddy Ragkuti (2008) Terdapat dua unsur taktik pemasaran,
yaitu :
a. Diferensiasi yang berkaitan dengan cara membangu strategi
pemasaran dalam berbagai aspek diperusahaan, kegiatan
membangun stretegi pemasaran inilah yang membedakan
diferensiasi yang dilakukan perusahaan dengan yang dilakukan
perusahaan lain.
b. Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
mengenal produk, harga, tempat dan pomosi.
3.Unsur Nilai Pemasaran
Nilai pemasaran dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Merek/brand
Merek/brand merupakan nilai yang berkaitan dengan nama
atau nilai yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan.
Sebaiknya perusahaan senantiasa berusaha meningkatkan brand
equity nya. Jika brand equity ini dapat dikelola dengan baik,
perusahaan yang bersangkutan setidaknya akan mendapat dua hal.
Pertama, para konsumen akan menerima nilai produknya. Mereka
akan merasakan semua manfaat yang diperoleh dari produk yang
mereka beli dan merasa puas karena produk itu sesuai dengan
harapan mereka. Kedua, perusahaan itu sendiri memperoleh nilai
margin keuntungan, keunggulan bersaing, dan efesiensi dan
efektivitas pemasaran.
b. Pelayanan (service)
Pelayanan (service) merupakan nilai yang berkaitan dengan
pemberian jasa pelayanan kepada konsumen, kualitas pelayanan
kepada konsumen perlu ditingkatkan oleh perusahaan dan akan
berdampak positif dan dapat memberikan nilai tambah dalam
kepada perusahaan.
c. Proses
Proses merupakan nilai yang berkaitan dengan prinsip
perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki
rasa tanggungjawab dalam proses memuaskan kebutuhan
konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung.
2.1.1.3 Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran adalah dasar pemikiran bagaimana caranya aktivitas
pemasaran dapat dilaksanakan berdasarkan suatu filasfat yang mantap, yang
mengungkap pemasaran yang tanggap dan bertanggungjawab (Danang Sunyoto,
2012).
Menurut Sofjan Assauri dalam Danang Sunyoto (2012:27) terdapat enam
1.Konsep Produksi (Production Concept)
Konsep ini berorientasi pada produksi dimana para menajer
perusahaan memusatkan upaya untuk mencapai efesiensi yang lebih
tinggi dan distribusi yang luas. Pada konsep ini permintaan lebih banyak
dari penawaran. Jadi pada tahap ini supply < demand (S < D) dengan
demikian konsep ini pemasaran tidak/kurang berperan.
2.Konsep Produk (Product Concept)
Konsep ini perusahaan berupaya memproduksi produk yang
berkualitas tinggi. Tugas manajemen disini adalah membuat produk
berkualitas, karena iaberanggapan konsumen menyukai produk
berkualitas. Jadi dalam konsep ini supply = demand manajemen
beranggapan konsumen akan lebih tertarik pada produk-produk yang
ditawarkan dengan mutu yang terbaik pada tingkat harga tertentu.
3.Konsep Penjualan (Selling Concept)
Konsep ini manajer berorientasi pada volume penjualan uang tinggi.
Tugas manajemen adalah meningkatkan volume penjualan, karena
manajemen beranggapan bahwa peruasahaan perlu mengadakan kegiatan
penjualan dan promosi yang gencar.
4.Konsep Pemasaran (Marketing Concept)
Konsep pemasaran merupakan orientasi manajemen yang
menekankan bahwa kunci pencapaian tujuan organisasi terdiri dari
kemampuan organisasi (perusahaan) menentukan kebutuhan dan
memenuhinya dengan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan
efesien dari para pesaing.
5.Konsep Pemasaran Kemasyarakatan (the societal marketing concept)
Pada konsep ini manejer eksekutifmtidak hanya berupaya memenuhi
kebutuhan kepuasan konsumen dan tercapainya tujuan perusahaan, akan
tetapi juga berupaya bagaimana dapat memberikan jaminan social bagi
sumber daya manusia yang terlibat dalam pemasaran itu seperti
kesejahteraan karyawan, pencemaran lingkungan dan lain-lain.
6.Konsep Pemasaran Global (the global marketing concept)
Konsep ini manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor
lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen
strategiknya yang mantap. Sedangkan tujuan akhirnya berupaya untuk
memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaaan.
2.1.1.4 Lingkungan Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2008) lingkungan pemasaran merupakan
pelaku di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran
untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan
konsumen sasaran.Lingkungan pemasaran terdiri dari lingkungan mikro dan
lingkungan makro.
Lingkungan mikro (microenvironment) terdiri dari pelaku yang dekat
dengan perusahaan dan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani
pesaing, dan masyarakat. Berikut ini adalah penjabaran lingkungan mikro
perusahaan :
a) Perusahaan
Dalam merancang rencana pemasaran, manajemen pemasaran
memperhitungkan kelompok lain perusahaan seperti manajemen puncak,
keuangan, riset, dan pengembangan, pembelian, operasi dan akuntansi.
Semua kelompok yang saling berhubungan ini membentuk lingkungan
internal.
b) Pemasok
Pemsasok membentuk hubungan penting dalam keseluruhan sistem
penghantar perusahaan. Mereka menyediakan sumberdaya yang
diperlukan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasanya.
Masalah pemasok sangat mempengaruhi pemasaran. Manajer pemasaran
harus mengawasi ketersediaan pasokan, kelangkaan, penundaan pasokan,
pemogokan kerja, dan kejadian-kejadian lain yang dapat merugikan
penjualan alam jangka pendek dan merusak kepuasan konsumen dalam
jangka panjang.
c) Perantara Pemasaran
Perantara pemasaran membantu perusahaan mempromosikan, menjual,
dan mendistribusikan produknya ke pembeli akhir. Perantara pemasaran
ini meliputi penjual perantara, perusahaan distribusi fisik, agen jasa
Perantara pemasaran merupakan komponen penting dalam keseluruhan
sistem penghantar nilai perusahaan. Dalam usahanya menciptakan
hubungan konsumen yang memuaskan, perusahaan harus bertindak lebih
dari sekedar mengoptimalkan kinerja mereka sendiri. Perusahaan harus
bermitra secara efektif dengan perantara pemsaran untuk mengoptimalkan
kinerja keseluruhan sistem.
d) Konsumen
Suatu perusahaaan berhubungan dengan para pemasok dan perantara
agar perusahaan itu dapa menyediakan produk dan jasa secaraefesien dan
efektif kepada pasar sasarannya. Pasar sasaran dapat terdiri dari lima yaitu
pasar konsumen terdiri dari perorangan dan keluarga yang membeli barang
dan jasas untuk konsumsi pribadi. Pasar bisnis membeli barang dan jasa
untuk pemroses lebih lanjut untuk digunakan dalam proses produksi
mereka, sementara pasar penjual perantara membeli barang dan jasa untuk
dijual kembali demi mendapatkanlaba. Pasar pemerintah terdiri dari
badan-badan pemerintah yang membeli barang dan jasa untuk
menghasilkan pelayanan umum atau menyalurkan barang dan jasa ke
pihak lain yang membutuhkan mereka. Terakhir, pasar internasional terdiri
dari para pembeli di negara lain.
e) Pesaing
Konsep pemasaran menyatakan bahwa agar berhasil, perusahaan harus
menyediakan nilai dan kepuasan konsumen yang lebih besar daripada
menyesuaikan diri denngan kebutuhan kosumen sasaran. Mereka juga
harus meraih manfaat strategis dengan menempatkan penawaran mereka
secara kuat menghadapi penawaran pesaing dalam pikiran konsumen.
f) Masyarakat
Masyarakat adalah kelompok yang mempunyai potensi kepentingan.
Masyarakat dapat memperlancar atau menghambat kemempuan
organisasim untuk mencapai tujuannya. Karena masyarakat dapat secara
nyata mempengaruhi nasib baik suatu organisasi, maka organisasi yang
bijak perlu mengambil langkah nyata untuk membangun hubungan yang
baik dengan mabapakrakat umum.
Lingkungan makro terdiri dari kekuatan social yang lebih besar yang
mempengaruhi lingkungan mikro, kekuatan demografi, ekonomi, alam, teknologi,
politik, dan budaya.
a) Lingkungan Demografi
Demografi adalah ilmu tentang polpulasi dalam hal ukuran, kepadatan,
lokasi, umur, jenis kelamin, mata pencaharian dan statistic lainnya.
Lingkungan demografi adalah kepentingan utama bagi pemasaran karena
lingkungan ini melibatkan orang-orang, dan orang orang membentuk
pasar.
b) Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi
perhatian intens terhadap perubahan pendapatan dan pola pengeluaran
konsumen.
c) Lingkungan Alam
Lingkungan alam melibatkan sumberdaya alam yang dibutuhkan
sebagai input oleh perusahaan atau yang dipengaruhi kegiatan pemasaran.
Pemasaran harus mewaspadai beberapa tren dalam lingkungan alam,
seperti semakin berkurangnya bahan mentah, meningkatnya harga
sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, dan meningkatnya
intervensi pemerintah dalam manajemen sumber daya alam.
d) Lingkungan teknologi
Lingkungan teknologi merupakan kekuatan paling dramatis yang
sekarang membentuk dunia. Teknologi berkembang dengan cepat.
Teknologi yang baru kemungkinan menciptakan pasar yang baru. Jadi,
perusahaaan harus mengamati lingkungan teknologi secara dekat.
Perusahaan yang tidak mengikuti perkembangan teknologi akan
kehilangan kesempatan dalam meraih pasar yang baru.
e) Lingkungan politik
Keputusan pasar sangatlah kuat dipengaruhi oleh perkembangan
politik. Lingkungan politik terdiri dari hukum, agen pemerintah, dan
kelompok-kelompok penekan yang mempengaruhi serta membatasi
f) Lingkungan budaya
Lingkungan budaya dibentuk oleh lembaga-lembaga dan kekuatan lain
yang mempengaruhi nilai-nilai dasar, persepsi, dan perilaku masyarakat.
2.1.2 Strategi Pemasaran 2.1.2.1 Konsep Strategi
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya
konsep strategi terus berkembang. Menurut Chandler dalam Freddy Rangkuti
(2008:3) stretegi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam
kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas
alokasi sumber daya.
Hamel dan Prahalad dalam Freddy Rangkuti (2008:4) menjelaskan bahwa
strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan
terus menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh konsumen di masa depan. Dengan demikian, perencanaan strategi
hampir selalu dimulai dari “apa yang dapat terjadi”, bukan dimulai dari “apa
yang terjadi”.
2.1.2.2. Pengertian Strategi Pemasaran
Agar berhasil dalam pasar kompetitif saat ini peruahaan harus memerlukan
pemasaran adalah logika pemasaran dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan
untuk mencapai sasaran pemasarannya.
Strategi Pemasaran didasarkan analisis manajer perusahaan akan
lingkungan perusahaan baik internal maupun eksternal. Terdapat 3 elemen pokok
strategi pemasaran menurut Fandy Tjiptono (2006) yaitu sebagai berikut:
a. Konsumen
Pemasaran berawal dari kebutuhan dan keinginan konsumen serta
berakhir dengan kepuasan loyalitas konsumen. Pemasar wajib memahami
siapa saja konsumennya, preferensi, karakteristik, kebutuhan, dan
keinginan, gaya hidup, serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
pola konsumsi mereka.
b. Pesaing
Memenuhi kepuasan konsumen belumlah cukup. Apabila ada pesaing
yang sanggup memuaskan konsumen dengan lebih baik, maka konsumen
akan beralih kepesaing. Oleh sebab itu, setiap organisasi harus
memperhatikan faktor persaingan pula. Faktor tersebut meliputi siapa saja
pesaing perusahaan, strategi, kelemahan, kompetensi diri, serta relasi
mereka.
c. Perusahaan
Tujuan perusahaan dicapai melalui upaya memuaskan konsumen.
Caranya tidak semata-mata dengan menekankan pada aspek transaksi,
kinerja, kompetensi diri, sumberdaya (manusia, alam, finansial, teknologi,
intelektual, informasi, dan waktu).
2.1.2.3. Pemilihan Strategi Pemasaran
Proses pemilihan strategi pemasaran perlu pertimbangan cermat atas
sejumlah informasi. Menurut Fandy Tjiptono dan Chandra (2012) hal yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan strategi pemasaran adalah :
1. Tujuan atau sasaran produk
Tujuan produk harus dijadikan pedoman dalam menentukan tipe
dasar strategi yang dibutuhkan. Contoh, jika tujuan utama produk adalah
meningkatkan penjualan atau pertumbuhan pangsa pasar, maka biasanya
alternatinf utama yang dipertimbangkan adalah strategi pemasaran
selektif yang berfokus pada upaya merebut konsumen dari pesaing atau
memperluas pasar yang dilayani.
2. Peluang Pasar
Karakteristik dan besarnya peluang pasar harus ditetapkan secara
jelas berdasarkan analisis pasar dan pengukuran pasar. Analisis pasar
memberikan informasi mengenai siapa yang membeli bentuk produk dan
siapa yang tidak membelinya. Informasi tersebut dapat bermanfaat bagi
perusahaan dalam memilih strategi dan program guna meningkatkan
3. Kesuksesan Pasar
Perusahaan harus memahami jenis keunggulan bersaing dan
tingkat pengeluaran pemasaran yang diperlukan untuk mencapai
kesuksesan pasar. Melalui analisis persaingan, perusahaan bisa
memahami siapa pesaingnya, seberapa besar tingkat intensitas
persaingan yang ada, dan keunggulan apa yang harus dikembahgkan
dalam rangka bersaing secara efektif menghadapi pesaing. Sedangkan
analisis profitabilitas dan produktivitas bermanfaat dalam
mengindentifikasi konsekuensi laba dari berbagai stretegi dan program
yang diperlukan untuk mencapai sasaran pangsa pasar.
2.1.3. Analisis SWOT
2.1.3.1. Pengertian Analisis SWOT
SWOT merupakan sebuah singkatan dari Strenghtnes (S), Weakness
(W), Opportunities (O), dan Threats (T). Analisis SWOT dapat memisahkan
masalah pokok dan memudahkan pendekatan strategis dalam suatu organisasi.
Mary dan Robbins Coulter dalam Erwin Suryatama (2014:25)
mendefinisikan analisis SWOT adalah suatu analisis organisasi dengan
menggunakan kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dari lingkungan.
Sedangkan menurut Erwin Suryatama (2014) analisa SWOT merupakan
sebuah metode yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan,
yang mengindentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang
tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
a. Kekuatan (Strenght)
Strength atau kekuatan adalah situasi datau kondisi yang
merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini. Strength
merupakan faktor internal yang mendukung perusahaan dalam mencapai
tujuannya seperti sumber daya, keahlian atau kelebihan yang lain.
b. Kelemahan (Weakness)
Weakness adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan
dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak
dimiliki oleh organisasi. Weakness merupakan faktor internal yang
menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya. Faktor penghambat
dapat berupa fasilitas yang tidak lengkap, kurang sumber daya keuangan,
kemampuan mengelola keahlian pemasaran, dan citra perusahaan.
c. Opportunity
Opportunity atau keempatan adalah faktor positif yang muncul dari
lingkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi. Opportunity
merupakanfaktor eksternal yang mendukung perusahaaan dalam mencapai
tujuan. Faktor eksternal yang mendukung dalam pencapain tujuan dapat
berupa peruabahan kebijakan, perubahan linnsgkungan, perubahan
d. Threat
Threat atau ancaman adalah faktor negative dari lingkungan yang
memberikan hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah
organisasi. Threat merupakan faktor eksternal ynag menghambat
perusahaan dala mencapai tujuannya. Faktor eksternal ynag menghambat
perusahaan dapat berupa masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang
lambat, maningkatnya bargaining power daripada supplier dan buyer
utama, perubahan teknologi serta kebijakan baru.
2.1.3.2. Tujuan dan Manfaat Analisis SWOT
Erwin Suryatama (2014) mengemukakan tujuan dari analisis SWOT
adalah membantu mengembangkan kesadaran penuh dari semua faktor yang
dapat mempengaruhi perencanaan strategis dan pengambiilan keputusan, tujuan
yang dapat diterapkan pada hampir semua aspek industry. SWOT dimaksudkan
terutama untuk teknik penilaian.
Sedangkan manfaat yang diperoleh dari analisis SWOT adalah sebagai
berikut:
1. Sebagai penduan bagi perusahaaan untuk menyusun berbagai
kebijakan strategis terkait rencana dan pelaaksanaan di masa yang
akandating. Dengan adanya analisa ini maka diharapkan perusahaan
akan mampu memilih kebijakan dan rencana terbaik untuk
2. Menjadi bentuk bahan evaluasi kebijakan strategis dan sistem
perencanaan sebuah peruashaan. Analisa SWOT akan membantu
perusahaan dalam memikirkan berbagai upaya evaluasi kebijakan yang
dirasa merugikan dan mana yang menguntungkan.
3. Memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan, selanjutnya
melalui informasi yang ada tersebut akan menjadi pedoman bagi
pemilik perusahaan maupun pernacang kebijakan untuk melakukan
berbagai kebijakan baru sebagai solusi atas hasil analisa yang ada.
4. Memberikan tantangan ide-ide baru bagi pihak manajemen peruahaan.
Adanya berbagai permasalahan seperti kelemahan, peluang serta
kekuatan yang kecil ataupun ancaman dari pihak luar yang mendorong
bagian manajemen peruahaan untuk menemukan berbagai ide
kebijakan yang lebih baru.
2.1.3.3. Cara Membuat Analisis SWOT
Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh
kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus
dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan
Internal Strengths dan Weakness serta lingkungan eksternal Opportunities dan
Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara
faktor eksternal Peluang (opportunities) dan Ancaman (threats) dengan faktor
Gambar 2.1 Diagram Analisis SWOT
Sumber : Freddy Rangkuti (2008)
Kuadran I :Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan
tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang
yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung
kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).
Kuadran 2 :Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara
strategi diversifikasi (produk/jasa).
Kuadran 3 :Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di
lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Kondisi bisnis
pada kuadran 3 ini mirip dengan Question Mark pada BCG matrik. Fokus strategi
perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan
1. Mendukung Strategi Agresif
2. Mendukung Strategi diversifikasi 3. Mendukung Strategi
Turn Arround
sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih. Misalnya, Apple menggunakan
stratregi peninjauan kembali teknologi yang dipergunakan dengan cara
menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer
Kuadran 4 :Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan
tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
2.1.3.4. Analisis Lingkungan Internal
Menurut Fred (2012: 190) terdapat 6 kekuatan internal utama yang
mempengaruhi suatu lingkungan internal perusahaan yaitu:
1. Manajemen
Fungsi manajemen (functions of management) terdiri dari lima aktivitas pokok
yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penempatan staf, dan
pengontrolan.
2. Pemasaran
Pemasaran dapat dideskripsikan sebagai proses pendefinisian,
pengantisipasian, penciptaan, serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen akan produk dan jasa. Cakupan kegiatan pemasaran ditentukan oleh
konsep pemasaran yang disebut bauran pemasaran. Menurut Yazid (2003:18)
dalam pemasaran jasa terdapat 7 elemen pemasaran yaitu:
1) Product
Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang
memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Yang perlu
dari produk itu saja tetapi membeli benefit dan value dari produk tersebut
yang disebut the offer.
2) Price
Strategi penentuan harga sangat signifikan dalam pemberian value kepada
konsumen dan mempengaruhi image produk, serta kepuasan konsumen
untuk membeli.
3) Place
Place dalam service merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas
saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara
penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis.
4) Promotion
Yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran promosi.
Promotion mix terdiri dari advertising, personal selling, sales promotion,
public relation, word of mouth, dam direct mail.
5) People
Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka people yang berfungsi
sebagai service provider sangat mempengaruhi kualitas jasa yang
diberikan. Keputusan dalam people ini berarti sehubungan dengan seleksi,
trainning, motivasi, dan manajemen sumber daya manusia.
6) Bukti Fisik (Physical Evidence)
Bukti fisik jasa mencakup semua hal yang tangible berkenaan dengan
7)Process
Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri dari
prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin, di
mana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen.
3. Keuangan/Akuntansi
Menentukan kekuatan dan kelemahan keuangan suatu organisasi sangat
penting untuk merumuskan strategi secara efektif. Faktor keuangan sering
mengubah strategi yang ada dan menggeser rencana penerapan.
4. Produksi/Operasi
Fungsi produksi/operasi suatu bisnis mencakup semua aktivitas yang
mengubah input menjadi barang atau jasa. Manajemen produksi/operasi
menangani input, transformasi, dan output yang beragam dari satu industri dan
pasar ke industri dan pasar yang lain.
5. Penelitian dan Pengembangan
Area operasi internal kelima yang harus dicermati kekuatan dan kelemahannya
adalah penelitian dan pengembangan - litbang (research and development).
Manajemen fungsi litbang yang efektif membutuhkan kemitraan yang strategis
dan operasional antara fungsi litbang dengan fungsi-fungsi bisnis penting
lainnya. Misi litbang secara keseluruhan menjadi luas, termasuk mendukung
bisnis yang sudah ada, mambantu peluncuran bisnis baru, mengembangkan
produk baru, memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi produksi,
6. Sistem Informasi Manajemen
Informasi menghubungkan semua fungsi bisnis dan menyediakan landasan
bagi semua keputusan manajerial. Tujuan sistem informasi manajemen adalah
meningkatkan kinerja sebuah bisnis dengan cara meningkatkan kualitas
keputusan manajerial. Sistem informasi manajemen mengumpulkan data
mengenai pemasaran, keuangan, produksi, dan hal-hal yang terkait dengan
personalia secara internal, juga faktor-faktor sosial, budaya, demografis,
lingkungan, ekonomi, politik, pemerintahan, hukum, teknologi, dan kompetitif
secara eksternal.
2.1.3.5. Analisis Lingkungan Eksternal
Menurut Fred (2012: 120) terdapat 5 kekuatan eksternal utama yang
mempengaruhi suatu perusahaan yaitu sebagai berikut:
a. Kekuatan Ekonomi
Faktor ekonomi memiliki dampak langsung terhadap daya tarik potensial dari
beragam strategi. Sebagai contoh, ketika tingkat suku bunga naik, dana yang
diperlukan untuk ekspansi modal menjadi lebih mahal atau tidak tersedia.
Selain itu, ketika pasar bertumbuh, kekayaan konsumen dan bisnis meluas.
b. Kekuatan Sosial, Budaya, Demografis dan Lingkungan
Perubahan sosial, budaya, demografis, dan lingkungan memiliki dampak
yang besar atas hampir semua produk, jasa, pasar dan konsumen.
ditantang oleh peluang dan ancaman yang muncul dari perubahan dalam
variabel sosial, budaya, demografis, dan lingkungan.
c. Kekuatan Politik, Pemerintahan dan Hukum
Pemerintah baik pusat maupun daerah merupakan pembuat regulasi,
deregulasi, penyubsidi, pemberi kerja, dan konsumen utama organisasi.
Faktor-faktor politik, pemerintahan, dan hukum dapat merepresentasikan
peluang dan ancaman utama baik bagi organisasi kecil maupun besar. Untuk
industri dan perusahaan yang sangat bergantung pada kontrak atau subsidi
pemerintah, ramalan politik bisa menjadi bagian terpenting bagi suatu
perusahaan.
d. Kekuatan Teknologi
Kekuatan teknologi mempresentasikan peluang dan ancaman besar yang
harus dipertimbangkan dalam perumusan strategi. Kemajuan teknologi bisa
secara dramatis mempengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor,
pesaing, konsumen, proses produksi, praktik pemasaran, dan posisi kompetitif
organisasi. Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, menghasilkan
pengembangbiakan produk yang baru dan lebih baik, mengubah posisi biaya
kompetitif relatif dalam suatu industri, serta mengakibatkan produk dan jasa
yang ada saat ini usang. Kemajuan teknologi bisa menciptakan keunggulan
kompetitif baru yang lebih baik daripada keunggulan kompetitif yang ada.
e. Kekuatan Kompetitif
Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang pesaing penting bagi
mudah karena banyak perusahaan memiliki divisi-divisi yang bersaing di
industri yang berbeda. Banyak perusahaan multidivisional umumnya tidak
menyediakan informasi penjualan dan laba menurut divisi karena alasan
kompetitif.
2.1.3.6.Tabel External F actor Analysis Summary (EFAS)
Pada umumnya perusahaan harus memantau kekuatan lingkungan makro
(demografi, ekonomi, teknologi, politik, hukum, dan social budaya) dan pelaku
lingkungan mikro (konsumen, pesaing, saluran distribusi, pemasok) yang
mempengaruhi kemampuan memperoleh laba. Perusahaan harus memiliki
kemampuan intelegen pemasaran untuk mengikuti kecenderungan atau
perkembgangan, manajemen perlu mengidentifikasi peluang dan ancaman yang
ditimbulkan.
Menurut Freddy Rangkuti (2008) faktor-daktor strategis Eksternal dapat
dirumus kan dalam suatu table yaitu table External Factor Analysis Summary atau
EFAS. Tahap Penyusunannya adalah :
a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).
b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0
(paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh
faktorfaktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot
tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)
c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor tersebut
(poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan
yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat
(peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil,
diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya.
Misalnya, jika ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya,
jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai
dari 4,0 (outsanding) sampai dengan 1,0 (poor).
e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa
faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya
dihitung.
f. Jumlahkan skor pembobotannya (pada kolom 4), untuk memperoleh nilai
total skor pembobotanbagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap
faktor-faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk
membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan ini dengan perusahaan
Tabel 2.1 Matriks EFAS
Sumber : Freddy Rangkuti (2008)
2.1.3.7. Tabel Internal F actor Analysis Summary (IF AS)
Setelah faktor-faktor strategi internal perusahaan diidentifikasikan, suatu
tabel IFAS (Internal Faktors Analysis Summary)disusun untuk merumuskan
faktor-faktor strategi internal tersebut dalam kerangka Strenght and Weakness
perusahaan. Tahapnya adalah :
a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan
perusahaan dalam kolom 1.
b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0
(paling penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh
faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua bobot
tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).
Faktor Faktor Strategi Eksternal
BOBOT RATING BOBOT X RATING
KOMENTAR
PELUANG:
- Integrasi ekonomi Eropa. - Perubahan struktur
demografi.
- Pembangunan ekonomi di Asia
- Terbukanya Eropa Timur - Kecendrungan Superstores ANCAMAN:
- Meningkatnya peraturan pemerintah
- Meningkatnya persaingan - Whirlpool dan Electrolux
menjadi global
c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang
bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk
kategori kekuatan) diberi nilai +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan
membandingkan rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan
variabel yang bersifat negatif kebalikanya. Contohnya jika kelemahan
besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri yang nilainya adalah 1,
sedangkan jika kelemahan dibawah rata-rata industri, nilainya adalah
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memeperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor
pembobotan untutk masing-masing faktor yangnilainya bervariasi mulai
dari 4,0 (outsanding) sampai 0,0 (poor).
e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa
faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotan dihitung.
f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini dapat
digunakan untuk membandingkan perusahaan lainnya dalam kelompok
Tabel 2.2 Matriks IFAS
Sumber : Freddy Rangkuti (2008)
2.1.3.8. Matriks SWOT
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan
adalah matrik SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana
peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan
dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat
menghasilkan empat set kemungkinan alternative strategis.
Faktor Faktor Strategi Internal
BOBOT RATING BOBOT
X RATING
KOMENTAR
KEKUATAN:
- Budaya Kualitas Maytag
- Pengalaman Top Manager
- Integritas Vertikal - Hubungan SDM yang
baik
- Memiliki orientas Internasional
KELEMAHAN: - Proses Produksi - Saluran Distribusi - Dukungan keuangan
kurang begitu baik - Posisi global sangat
kurang
Tabel 2.3 Matriks SWOT
IFAS
EFAS
STRENGTH (S)
Tentukan 5-10
faktor–faktor
kekuatan internal
WEAKNESS (W)
Tentukan 5-10
faktor–faktor
kelemahan internal
OPPORTUNITIES (O)
Tentukan 5-10
faktor–faktor
Peluang
Eksternal
STRATEGI SO
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang
STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
peluang
TREATHS (T)
Tentukan 5-10
faktor–faktor
Peluang
Eksternal
STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk mangatasi ancaman
STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman
Sumber : Freddy Rangkuti (2008)
Ket :
1) EFAS = External Strategic Faktor Analysis
3) Strategi SO
Memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluang sebesar-besarnya
4) Strategi ST
Menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi
ancaman
5) Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada.
6) Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
2.2. Penelitian Terdahulu
Dari studi pustaka yang dilakukan, penelitian yang berkaitan dengan analisis
Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu
Peneliti Tahun Judul Hasil Penelitian
Hanna Nuariputri 2010 Analisis SWOT terhadap Penetapan Strategi Pemasaran Pada PT. Kusumahadi
Santosa di Karanganyar (Studi Pada Divisi Pemasaran I Lokal)
PT. Kusumahadi santosa sebaiknya
melaksanakan Routine Strategy Change
(Strategi Perubahan Rutin) terhadaps
trategi-strategi yang selama ini
dilakukan agar tidaktergusur dengan
adanya pesaing pesaing yang ada.
Perubahan tersebut dapat dilakukan
melalui perubahanpenetapan strategi
produk, perubahan strategi
harga,penambahan strategi promosi dan
pengoptimalan strategipendistribusian
untuk menciptakan loyalitas konsumen.
Reny Maulidia Rahmat 2012 Analisis Strategi Pemasaran Pada PT. Koko Jaya Prima
Makassar
Berdasarkan analisis internal dan
eksternal perusahaan beserta diagram
cartesius dapat diperoleh bahwa yang
menjadi strategi utama PT. Koko Jaya
Prima adalah strategi Growth
(perkembangan) dimana PT. Koko Jaya
Prima dapat mengembangkan dealer
dan bengkelnya dengan cara
pekerja serta memanfaatkan promosi
yang lebih baik.
Choirunnis
ak
2012
Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi
Pemasaran Produk Tabungan Pada Bmi
Cabang Pembantu Magelang
Dari hasil penelitian didapat bahwa
Strategi pemasaran khususnya
pemasaran produk tabungan yang
diterapkan oleh BMI Cabang Pembantu
Magelang meliputi beberapa strategi,
yakni strategi jemput bola, membangun
jaringan, memberikan servise excellent,
dan memberikan fasilitas yang
memuaskan untuk meningkatkan
kepercayaan dan kepuasan
nasabah,sehingga nasabah yang ada
tidak akan lari dari bank.
Sri Yati Prawitasari 2010 Analisis SWOT Sebagai Dasar Perumusan Strategi Pemasaran Berdaya Saing (Studi Pada Dealer Honda Tunggul Sakti
di Semarang)
Berdasarkan analisis SWOT, diketahui
bahwa PT. Kusumahadi Santosa berada
pada posisi Strength –Opportunity (SO),
dimana PT. Kusumahadi Santosa berada
pada tahap Growth Strategy (Tahap
Pertumbuhan ) dengan menggunakan
kekuatan internal perusahaan untuk
memanfaatkan peluang eksternal yang
2.3. Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran merupakan gambaran penulis secaraterstruktur guna
menjelaskan alur permasalahan yang sedang diteliti. Pada penelitian ini. Berikut
ini adalah kerangka berpikir yang penulis gunakan dalam penelitian ini.