• Tidak ada hasil yang ditemukan

61170 Kelompok 1 Makalah Theodolite

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "61170 Kelompok 1 Makalah Theodolite"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH THEODOLITE

MK. REKAYASA TAPAK (ARL 214)

Oleh :

1. Puji Pangesti A44140001 2. Khairul Umam A44140008 3. Sucia Dewi Lestari A44140019 4. Kannia Reffrizal P. A44140039 5. M. Reyhan Andrian A44140048

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan tapak adalah seni dan pengetahuan tentang bagaimana mengatur dan memanfaatkan bagian-bagian dari suatu tapak (Timoticin 2002). Rencana tapak adalah pedoman untuk membangun. Adanya elemen-elemen tapak yang menjadi faktor dari penentuan lokasi tapak, antara lain tata guna lahan, pedestrian, sirkulasi dan parkir, penandaan, ruang terbuka hijau, preservasi, activity support, kriteria tidak terukur dan kriteria terukur. Perencanaan tapak diperlukan agar sebuah kawasan mampu memberi manfaat maksimal bagi penggunanya terutama dalam mengatasi kebutuhan di kawasan tersebut, meminimalkan kerugian dan tercapainya kenyamanan. Rencana yang bagus belum tentu efisien, karena tapak mempunyai masalah dan potensi yang belum tentu tepat untuk semua kebutuhan.

Sebelum merencanakan tapak, kita terlebih dahulu harus mengetahui kedataran tapak. Kedataran tapak ini bisa diketahui dengan menggunakan alat theodolite. Theodolite adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak, theodolite juga dapat digunakan untuk mengukur jarak secara optis, membuat garis lurus dan sifat datar orde rendah. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

1. Mengetahui bagian-bagian theodolite dan fungsinya 2. Mengetahui langkah-langkah penggunaan theodolite

3. Mengetahui pengambilan dan pengolahan data hasil theodolite.

1.3 Manfaat

Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu mengoperasikan theodolite di lapangan dengan baik.

(3)

Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkanpada suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan kedua dan dapat diputarputar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi (Farrington 1997).

Survei dengan menggunakan theodolite dilakukan bila situs yang akan dipetakan luas dan atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila situs tersebut memiliki relief atau perbedaan ketinggian yang besar. Dengan menggunakan alat ini, keseluruhan kenampakan atau gejala akan dapat dipetakan dengan cepat dan efisien (Farrington 1997).

Alat survei theodolite yang menjadi modern, akurat dalam instrumen 1787 dengan diperkenalkannya Jesse Ramsden alat survey theodolite besar yang terkenal, yangdia buat menggunakan mesin pemisah sangat akurat dari desain sendiri. Di dalam pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari. Theodolite juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut vertikalnya dibuat 90º. Dengan adanya teropong pada theodolite, maka theodolite dapat dibidikkan ke segala arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolite sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolite juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian suatu bangunan bertingkat.

(4)

BADAN THEODOLITE

N O

NAMA BAGIAN FUNGSI

1 Tombol Mikrometer Mengatur menit dan detik 2 Sekrup penggerak halus

vertical

Menggerakkan teropong arah vertikal secara perlahan pada saat klem teropong dikunci

Menggerakkan teropong arah horizontal secara perlahan pada saat klem teropong dikunci

6 Sekrup pendatar nivo Menyeimbangkan nivo Alhidade

7 Plat dasar Mempersatukan alat dengan statip, di bagian tengah diberi lubang drap untuk baut instrumen

8 Pengunci limbus Menggerakkan limbus dengan perlahan pada saat klem limbus dikunci

(5)

13 Sekrup koreksi nivo tabung

Mengatur kedudukan alat

14 Reflektor cahaya Menangkap cahaya dan memantulkannya ke mikroskop pembacaan lingkaran horizontal, sehingga bisa terbaca

15 Tanda ketinggian alat Mengetahui posisi ketinggian alat 16 Slot penjepit Penyangga cermin

17 Nivo teropong Menyeimbangkan nivo

18 Nivo teropong Menyeimbangkan nivo (memperlihatkan kedataran theodolite)

19 Segitiga bidik Untuk mempermudah membidik penggaris 20 Segitiga bidik Untuk mempermudah membidik penggaris 21 Lensa Sudut Untuk pembacaan sudut horizontal,

vertikal, menit, dan detik 22 Lensa bidik Untuk membidik penggaris 23 Fokus teleskop Mengatur fokus teleskop 24 Fokus teleskop Memfokuskan lensa bidik

TRIPOD

N O

NAMA FUNGSI

1 Bidang level Tempat untuk menyimpan alat ukur

2 Sekrup pengunci Sekrup mengunci alata agar alat tidak jatuh 3 Tali pembawa Untuk membawa alat kemana saja

4 Sekrup penyetel Untuk mengatur ketinggian alat 5 Kaki statif Untuk menancapkan alat pada tanah

(6)

N O

NAMA FUNGSI

1 Skala pengukuran Acuan dalam membaca skala 2 Batang penyangga Tempat membaca

3 Sekrup penyetel Pengatur ketinggian alat

2. Prinsip Kerja Theodolit

Cara mengambil data dengan menggunkan theodolite hal yang harus di perhatikan adalah

 Ketersediaan alat theodolite

 Lokasi basemap yang akan dipergunakan

 Memperhatikan sudut rambu depan,sudut rambu belakang dan sudud β (Beta).

Cara pengambilan datanya adalah seperti berikut ini:

1. Theodolite

Theodolite digunakan untuk menentukan titik as bangunan, ketegaklurusan bangunan, menentukan elevasi bangunan, dan membuat sudut-sudut bangunan. Theodolite digunakan pada awal pelaksanaan proyek untuk menentukan peil dasar bangunan dan menentukan as-as bangunan. Setelah itu digunakan untuk penentuan as kolom, balok, core wall/shear wall, plat lantai dan lain-lain. Cara kerja alat ini adalah:

a. Dengan mengatur nuvo dan unting-unting di bawah theodolite. Kemudian menetapkan salah satu titik sebagai acuan.

(7)

c. Obyek theodolite dalam hal ini antara lain as-as bangunan, titik penggalian, dan elevasi-elevasi/ peil-peilbangunan.

d. Untuk keperluan pekerjaan struktur diperlukan keakuratan dibawah 1 mm pada jarak tidak melebihi 30 meter. Dalam penggunaannya, theodolite didirikan pada tripod (kaki tiga).

2. Waterpass

Prinsip cara kerja dari alat ukur waterpass sebenarnya sederhana yaitu dengan membuat garis sumbu teropong horisontal. Bagian yang membuat kedudukan menjadi horisontal adalah nivo, yang berbentuk tabung berisi cairan dengan gelembung di dalamnya. Detail cara kerjawaterpass adalah sebagai berikut:

a. Mengatur nivo (gelembung nivo) agar berada di tengah-tengah dengan sekrup pengontrol yang terdapat di dasar alat. Seandainya gelembung nivo sudah berada di tengah-tengah, kemudian sekrup pengunci (pengontrol) pada kaki tiga dikuatkan.

b. Mengarahkan teropong kesasaran yang akan dibidik, memfokuskan diafragma agar terlihat dengan jelas, memfokuskan bidikan agar objek yang dibidik terlihat jelas dan terakhir menepatkan benang diafragma tegak dan diafragma mendatar tepat pada sasaran yang diinginkan. Selanjutnya berikut dijelaskan pengukuran jarak dan beda tinggi.

c. Pengukuran jarak

1. Menentukan titik awal pengukuran serta titik tetap (Banch Mark) yang digunakan.

2. Memberi tanda pada titik awal tersebut dengan menggunakan paku dan cat sebagai titik P1.

3. Menentukan titik A yang berjarak 25 meter didepan titik P1, dan titik P2 yang berjarak 25 meter didepan titik A dan seterusnya dengan memberi tanda dengan cat hingga titik terakhir, yaitu titik P11 sejauh 500 m dari titik awal. 4.

4. Mendirikan tripod tepat diatas titik P1 dan meletakkan alat ukur waterpass diatas tripod tersebut dengan menyekrup bagian bawahnya.

5. Memasang Unting-unting dan mengusahakan agar unting-unting tersebut tepat menunjuk ke titik P1.

6. Mengatur sekrup pengungkit agar gelembung nivo terletak di tengah-tengah tabung.

7. Setelah nivo dalam keadaan seimbang, bak diletakkan di titik BM kemudian ditembak dari titik P1 tersebut (usahakan letak bak vertikal).

(8)

hasil pembacaan tidak memenuhi rumus diatas, pembacaan rambu ukur diulang kembali.

9. Setelah titik BM diukur, waterpas dipindahkan ke titik A kemudian titik P1 dan P2 ditembak/diukur. Setelah itu alat dipindahkan ke titik B untuk penembakan/pengukuran ke titik P2 dan P3,dan seterusnya hingga titik terakhir yaitu titik J dan melakukan penembakan kembali ketitik awal untuk bacaan pulang hingga titik

10. Melakukan penghitungan dan kesalahan yang diperbolehkan. Jika selisih beda tinggi antara pengukuran pergi dengan pengukuran pulang melampaui kesalahan ynagdiijinkan, maka Pengukuran harus diulang kembali.

d. Pengukuran beda tinggi

1. Pesawat didirikan tepat diatasdititik P1 yang telah ditandai dengan cat.

2. Setelah unting-unting menunjuk tepat ke titik P1, sekrup pengukit diatur sedemikian rupa hingga gelembung nivo tepat ditengah-tengah.

3. Menentukan titik-titik yang akan ditentukan ketinggiannya, lalu mengukur jarak titik-titik tesebut dari pesawat. Titik-titik tersebut adalah titik 1, 2, 3, dst.

4. Menyipat titik-titik yang telah ditentukan tersebut serta titik BM, sementara pemegang rambu membetulkan posisi rambu ukur (baak) spaya tegak betul.

5. Setelah letak rambu ukur vertikal, benang horisontal dibaca oleh pengamat dan hasilnya dicatat oleh pencatat secara teliti agar memenuhi dua rumus waterpass, yaitu : d = 100 x (BA-BB) dan 2 x BT = BA + BB. Jika hasil pembacaan tidak memenuhi rumus diatas, pembacaan rambu ukur diulang kembali.

6. Setelah titik-titik tersebut disipat, maka pesawat dipindahkan ke titik P2 yang telah diberi tanda cat, kemudian mengulang langkah-langkah no.2 s/d no.5. prosedur ini diulang untuk posisi pesawat di P3, P4, dan seterusnya hingga titik terakhir, yaitu titik P11. 7.

7. Melakukan penghitungan beda tinggi terhadap titik-titik tersebut.

(9)

Contoh Perhitungan.

Jarak Baca Sudut Baca l0

(m)

V H

BA BT BB ° °

1810 1500 1190 89 50 0 295 21 20 62

1. Vertikal V = a + b

60

+

c

3600

=

89 + 50 60

+

0

3600

=

89.83°

2. Horizontal

H = d + 60e

+

3600f

=

295 + 6021

+

360020

=

295.36°

3. Sudut Ukur

V < 90° maka α = 90° - V = 90° - 89.83° = 0.17°

4. Jarak

l = BALoBB

=

1810−119062

=

10 meter

d = l cos α = 10 cos 0.17 = 9.86 meter

5. Ketinggian

Δ H = l sin α = 10 sin 0.17 = 1.69

Karena V < 90° maka H = H0 + Δ H = 200 +1.69 =201.69 meter

BAB III SIMPULAN

(10)

membuat sudut-sudut bangunan. Survei dengan menggunakan theodolite dilakukan bila situs yang akan dipetakan luas dan atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila situs tersebut memiliki relief atau perbedaan ketinggian yang besar. Dengan menggunakan alat ini, keseluruhan kenampakan atau gejala akan dapat dipetakan dengan cepat dan efisien

DAFTAR PUSTAKA

Farrington. 1997. Metode Pengukuran. Pengukuran Tanah [internet]. [Diunduh pada 2016 Jun 15]. Tersedia pada http://kuliah6/IUT/membaca peta/htm.

Referensi

Dokumen terkait

Stasiun berdiri alat ukur itu diposisikan pada suatu titik ikat pengamatan kemudian dilakukan pengukuran jarak dan sudut ke titik-ttik pantau.Kerangka yang

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, pita ukur 50 meter (meteran) untuk mengukur luas lahan; pita ukur diameter ( phi band ) untuk mengukur diameter

Dengan alat ukur sipat ruang (Theodolite) kita dapat mengukur sudut-sudut dua titik atau lebih dan sudut curaman tehadap bidang yang horizontal pada titik pembacaan.. Dengan

Alat ini digunakan untuk mengukur jarak dan untuk membandingkan alat ukur uji dengan alat standard berbasis ATmega dan ditampilkan pada LCD 2x16 yang telah

Bila digunakan untuk mengukur tahanan rendah alat ukur tersebut tidak dapat menyimpang atau simpangannya kecil sekalisehingga tidak akan kelihatan, dengan demikian alat ukur

Batang sinus adalah alat ukur sudut yang digunakan untuk mengukur dengan hasil yang akurat suatu sudut atau posisi benda kerja pada mesin sebelum dilakukan proses pemesinan.. Alat

Mikrometer dalam Alat ukur yang dapat mengukur dimensi dalam dengan cara membaca jarak antara dua muka ukur sferis yang saling membelakangi, yaitu sebuah muka ukur tetap yang terpasang

Bumi berevolusi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika melainkan miring dengan arah yang sama membentuk sudut 23,50 terhadap matahari, sudut ini diukur dari garis imajiner yang