63 BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Adaptasi komunikasi baik verbal (lisan) ataupun nonverbal, yang terjadi
pada para aktor berawal dari interaksi yang dijalin oleh para aktor dengan
lingkungan sekitar dan teman-teman yang berasal dari daerah yang sama ataupun
dari daerah yang berbeda. Dalam interaksi yang terjadi ada proses pengaruh dan
mempengaruhi antara para aktor dengan komunikannya. Dengan siapa para aktor
berinteraksi akan sangat mempengaruhi bagaimana gaya bahasa yang digunakan
oleh para aktor dan perilaku yang ditunjukan secara nonverbal. Dalam proses
adaptasi yang terjadi, ditemukan pelanggaran harapan didalamnya. Pelanggaran
harapan yang terjadi berawal dari perbedaan pemahaman dan perilaku yang terjadi
akibat perbedaan budaya. Namun, seperti yang telah dijelaskan oleh Burgoon
tentang pelanggaran harapan yang bervalensi positif, dalam adaptasi interaksi para
aktor mengarah pada bukti-bukti mengenai hal tersebut. Dari pelanggaran harapan
yang terjadi akan mempengaruhi bagaimana adaptasi yang dilakukan oleh para
aktor.
Secara verbal (lisan), para aktor cukup dipengaruhi oleh bahasa yang ada
di lingkungan sekitarnya. Para aktor yang rata-rata berinteraksi dengan
teman-teman yang berasal dari Jawa, Ambon, dan Kupang ini, dalam keseharian
menggunakan gaya bahasa yang bercampur. Para aktor pun akan menyesuaikan
gaya bahasa mereka berdasarkan dengan siapa mereka berinteraksi. Namun dalam
hal menyesuaikan gaya bahasa, tidak semua aktor yang menyesuiakan
berdasarkan daerah asal komunikannya, tapi juga ada aktor yang hanya
menggunakan bahasa Indonesia. Untuk pelanggaran harapan yang terjadi dari segi
verbal (lisan) pada para aktor, ada pada seputaran perbendaharaan kata dan
intonasi. Perbedaan kebiasaan dari latar belakang budaya yang berbeda
64
pelaggaran harapan yang terjadi pada para aktor merupakan pelanggaran harapan
positif karena adanya pemakluman dan pengertian dari para aktor.
Secara nonverbal, umumnya perilaku yang ditunjukan ada pada aspek
jarak yang berujung pada sentuhan dan gerakan tubuh. Pada aspek jarak, dapat
dilihat dari dua sisi interaksi yaitu, interaksi dengan teman-teman yang berbeda
daerah asal dan satu daerah asal. Jika secara umum, biasanya seseorang yang
merantau akan cenderung memiliki kedekatan interaksi dengan teman-temannya
yang berasal dari saerah yang sama, dalam penelitian tidak semua aktor ada pada
kategori diatas. Ada dua aktor yang pada interaksinya lebih dekat dengan
teman-teman yang berasal dari daerah yang berbeda, yaitu A1 dan A4. Semakin dekat
aktor dengan komunikannya semakin bervariasi perilaku sentuhan dan gerakan
tubuh yang ditunjukan oleh para aktor. Pada perilaku nonverbal, pelanggaran
harapan yang terjadi ada pada aspek jarak. Jika komunikan dinilai telah masuk
pada wilayah jarak pribadi yang telah diberlakukan oleh para aktor, respon para
aktor dengan menghindar atau mendorong komunikannya merupakan respon yang
ditunjukan karena adanya pelanggaran harapan yang terjadi.
Berdasarkan gambar 5.1 interaksi yang tejadi pada para aktor dimulai dari
lingkungan barunya dan teman-teman sekitarnya. Berawal dari hal tersebut, para
aktor mulai mencoba masuk dan mengenali lingkungan sekitannya. Ini merupakan
tahap awal penyesuaian diri para aktor. Selanjutnya dalam interaksi tersebut ada
proses penukaran perilaku baik secara verbal dan nonverbal dari para aktor kepada
lingkungan sekitar juga sebaliknya. Pada tahap ini, para aktor mulai melihat,
mendengar dan mencerna setiap perilaku secara verbal dan nonverbal
disekitarnya. Dalam proses ini, terdapat pelanggraan harapan yang akan
mengantarakan para aktor pada suatu adaptasi yang sebenarnya. Dikatakan
adaptasi yang sebenarnya dikarenakan, pelanggaran harapan yang terjadi ini akan
mempengaruhi proses penerimaan para aktor terhadap lingkungannya. Dalam hal
ini pelanggaran harapan yang terjadi pada para aktor umumnya bervalensi positif,
dimana para aktor menerima dengan baik apa yang terjadi disekitarnya yang
65
harapan valensi postif inilah, para aktor akan masuk ke dalam tahap adaptasi
dimana pada tahap ini para aktor sudah mulai mengerti dan mengetahui apa yang
harus mereka lakukan dan apa yang tidak harus mereka lakukan di lingkungan
sekitarnya.
6.2 Saran
Penelitian ini hanya membahas tentang bagaimana mahasiswa rantau
UKSW beradaptasi dalam hal pergaulan dan penyesuaian dirinya baik secara
verbal maupun nonverbal. Oleh karena itu diperlukan penelitian selanjutnya yang
membahas tentang pengaruh pola adaptasi verbal dan noverbal terhadap prestasi
belajar mahasiswa rantau UKSW. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut
untuk mengetahui sejauh mana pola adaptasi yang terjadi dapat mempengaruhi