• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Regresi Faktor Faktor Yang Mempeng

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Model Regresi Faktor Faktor Yang Mempeng"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER

MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI MELALUI PERGERAKAN

SEKTOR STRATEGIS EKONOMI DOMESTIK

Penulis adalah kumpulan dari Pemakalah yang telah berkontribusi

dalam seminar ini.

Naskah diterbitkan oleh :

(3)

Editor:

Amin Tohari, M.Si

Diah Ayu Septi Fauji,M.M.

Penyunting:

Drs. Ec. Sugeng., M.M., M.Ak. CA.

Rino Sardanto, M.Pd

Desain Sampul :

Ike Cindia, M.M.

Penerbit :

Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri

Redaksi :

Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 76 Mojoroto Kediri

(0354)771576

(4)

SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

Salam sejahtera bagi kita semua.

Puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan

berkah dan rahmat-Nya, sehingga seminar nasional ekonomi, manajemen, akuntansi dan call for

paper dengan tema

“Mewujudkan Kemandirian Ekonomi melalui Pergerak

an Sektor Strategis

Ekonomi Domestik

” dapat terselenggara.

Kemandirian ekonomi merupakan cita-cita dari setiap negara, tidak terkecuali Indonesia. Bung

Karno sebagai founding father negara Indonesia pernah mengungapkan tentang kemandirian

bangsa yang dikenal dengan

Trisakti Bung Karno

, yaitu untuk mencapai peri kehidupan

bermasyarakat dan bernegara yang bebas (liberty), adil (equality, justice), dan sejahtera

(prosperity). Bangsa yang mandiri berarti bangsa yang bebas, tidak tergantung oleh bangsa lain,

mampu memberikan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh warga negara.

Untuk menjadi negara yang mandiri perlu daya, kemampuan dan kekuatan. Dengan potensi

SDA, luas wilayah, keragaman budaya dan jumlah penduduk merupakan potensi yang besar bagi

bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang mandiri. Namun sebaliknya, dengan potensi

sumberdaya yang berlimpah tetapi tidak mampu memberdayakan, tidak akan memberi kontribusi

sama sekali terhadap pembangunan. Oleh sebab itu kuncinya adalah pemberdayaan, baik

pemberdayaan SDA maupun SDM.

Perguruan tinggi sebagai bagian dari komponen bangsa, melalui Tridharma sudah selayaknya

dapat berperan aktif dalam memberi kontribusi terhadap pembangunan bangsa. Perguruan Tinggi

dapat menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, menghasilkan penelitian yang inovatif, dan

melakukan pengabdian masyarakat berbasis penelitian inovatif yang berorientasi potensi lokal,

sehingga dapat mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat.

Sebagai akhir dari sambutan ini, atas nama Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara

PGRI Kediri saya mengucapkan selamat datang dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

Bpk/Ibu/Sdr yang telah berpartisipasi dalam memberikan pemikirannya melalui seminar maupun

paper yang telah dikirim kepada panitia, semoga pemikiran Bpk/Ibu/Sdr dapat memberi

kontribusi yang postif bagi bangsa dan negara yang kita cintai yaitu Indonesia.

Dekan FE,

(5)

Sambutan Ketua Pelaksana SENMEA 2017

Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara sekalian, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat

Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan berkatNya Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara

PGRI Kediri dapat menyelenggarakan Seminar Nasional Manajemen Ekonomi dan Akuntansi di

tahun kedua ini, yaitu tahun 2017.

Seminar kali ini mengangkat tema “Mewujudkan Kemandirian Bangsa melalui

Pergerakan Sektor Strategis Ekonomi Domestik.” Kami bersyukur bahwa acara ini mendapat

respon yang sangat baik dengan jumlah makalah untuk presentasi call for paper sejumlah 49

artikel dari para akademisi, baik dosen maupun mahasiswa S1, S2, dan S3 dari berbagai daerah

di Indonesia. Dimasa mendatang, kami berharap Seminar Nsional

Manajemen-Ekonomi-Akuntansi ini semakin dikenal lagi sebagai bentuk usaha dan pengembangan ilmu pengetahuan,

khususnya dibidang Manajemen, Ekonomi, Akuntasi yang terkait dengan bisnis, kewirausahaan,

dan koperasi.

Terselenggaranya seminar ini merupakan hasil kerjasama dari berbagai pihak, oleh karena

itu, kami ini mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1.

Para pembicara yang telah hadir

2.

Para pemakalah dan peserta seminar

3.

Rektor Universitas Nusantara PGRI Kediri, Bapak Dr. Sulistiono, M.Si.

4.

Dekan Fakultas Ekonomi, Bapak dr. Soebagyo, MM.

5.

Ketua Program studi Manajemen, Ibu Ema Nurzainul Hakimah, MM.

6.

Ketua Program Studi Akuntansi, Bapak Badrus Zaman, M.Ak.

7.

Tim Pengarah SENMEA 2017

8.

Seluruh anggota kepanitiaan SENMEA 2017

9.

Serta seluruh pihak yang memberikan kontribusi dan dukungan untuk penyelenggaraan

seminar ini.

Selamat mengikuti seminar, semoga memperoleh ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.

(6)

SCIENTIFIC COMMITTEE

Prof. Dr. Sugiyono, M.M.

(Universitas Nusantara PGRI Kediri)

Dr. Emmy Indrayani, M.MSI.

(Universitas Gunadarma Jakarta)

Dr. Subagyo, M.M.

(Universitas Nusantara PGRI Kediri)

Dr. H. Samari, MM.

(Universitas Nusantara PGRI Kediri)

Dr. Roro Foryjati, M.M.

(Universitas Nusantara PGRI Kediri)

Dr. M. Muchson, M.M.

(Universitas Nusantara PGRI Kediri)

Dr. Lilia Pasca Riani, M.Sc

(Universitas Nusantara PGRI Kediri)

Dr. M. Anas, SE., MM., M.Ak.

(Universitas Nusantara PGRI Kediri)

Dr. Finnah Fourqoniah, M.M.

(Universitas Mulawarman Samarinda)

Dr. Edwin Agus Buniarto, MM.

(STIE Indonesia-Malang)

Dr. H. Abdul Rivai. M.Si.

(Universitas Krisnadwipayana Jakarta)

(7)

DAFTAR UNIVERSITAS PESERTA SENMEA I 2016

No.

Universitas

Kota

1.

Universitas Ahmad Dahlan

Yogyakarta

2.

Universitas Atma Jaya

Yogyakarta

3.

Universitas Papua

Papua

4.

Universitas Balikpapan

Kalimantan

5.

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Yogyakarta

6.

STIE Yapan Surabaya

Surabaya

7.

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Sidoarjo

8.

STIESIA Surabaya

Surabaya

9.

STIE Dewantara

Jombang

(8)

DAFTAR ISI

No

Judul

Hal

1

FAKTOR

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMAUAN PAJAK BAGI

WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KOTA KEDIRI

Sugeng

1

, Andy Kurniawan

2

, Diah Nurdiwati

3

1

10

2

PENGARUH INOVASI PRODUK, KUALITAS PRODUK, DAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN PRODUK SMARTPHONE XIAOMI DI UN PGRI KEDIRI

Hendry Widiyantoro

1

, Bambang Agus Sumantri

2

11-20

3

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK ROTI TAWAR “DELLA”

Moch. Agus Hariyanto

1

Diah Ayu Septi Fauji

2

Lilia Pasca Riani

3

21-30

4

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER), GROSS PROF IT MARGIN

(GPM), RETURN ON EQUITY

(ROE) TERHADAP PERUBAHAN LABA

PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG LISTING DI

BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015

Dina Rohmatin

1

,Hestin Sri Widiawati

31-40

5

ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN

GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN

PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2013

2016

Dyah Ayu Awalina

1

, Puji Astuti

2

41-50

6

MODEL REGRESI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRICE

EARNING RATIO (PER) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR

INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA PERIODE 2014-2016

Lucky Aprilia Efendy

1

, Amin Tohari

2

51-60

7

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AGRESIVITAS PAJAK

PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2015

Lana Adi Tania

1

, Sugeng

2

61-70

8

PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN BERDASARKAN

ANALISIS METODE ALTMAN Z-SCORE PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015

Duwi Wulan Suci

1

, Sugeng

2

71-80

9

WAJIB PAJAK PADA E-F ILING DI KANTOR PELAYANAN PAJAK

PRATAMA

KOTA KEDIRI

Mar

’atus Solikah

1

, Dian Kusumaningtyas

2

(9)

10

PENGARUH CONTEMPORARY MARKETING MIX TERHADAP MINAT

MASYARAKAT KOTA SANTRI UNTUK MENJADI NASABAH

Wenda Wahyu Christiyanto

1

, Mardi Astutik

2

91-100

11

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI KERJA, DAN LINGKUNGAN

KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN BPJS

KETENAGAKERJAAN KOTA BALIKPAPAN

Didik Hadiyanto

101-110

12

USAHA PENINGKATAN PEMASARAN ON LINE UKM JOMBANG

KULINER DARI PERSPEKTIF TAM DAN VEM MELALUI SOSIAL

MEDIA

Nuri Purwanto

1

, Kristin Juwita

2

111-120

13

ANALISA STRATEGI PEMASARAN SEMEN BOSOWA

PADA PT. TRINISYAH GEMILANG PERSADA

Ujang Syahrul

121-130

14

PELATIHAN KETRAMPILAN TALI KUR DALAM MEMOTIVASI

BERWIRAUSAHA KARANG TARUNA

Ira Ningrum Resmawa

1

, Siti Masruroh

2

131-140

15

STUDI KELAYAKAN USAHA PERTANIAN BUAH NAGA DI PANTAI

PANDANSARI BANTUL YOGYAKARTA

Aprilia Nurmala Paramita

1

, Amarta Dwi Wulandari

2

, Rifka Nur Syabrina Putri

3

141-150

16

ANALISA MANFAAT UANG BAGI PEDAGANG LOKAL PASAR

TRADISIONAL DI KABUPATEN MANOKWARI PROVINSI PAPUA

BARAT

Sarah Usman

1

, Dirarini Sudarwadi

2

, Sarce Babra Awom

3

151-160

17

STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA USAHA MIKRO KECIL DAN

MENENGAH TELUR ASIN DI KAMPUNG BEBEK KEBONSARI

SIDOARJO

Sri Wulandari

161-170

18

PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN DANA ZIS SEBAGAI

ALTERNATIF PEMBIAYAAN UMKM PERSPEKTIF PRODUKTIF

MUTUALISME DI KABUPATEN SIDOARJO

Sriyono

1

, Musliki

2

171-180

19

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT

PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DI PULAU JAWA TAHUN 2004

2015

Satria Julia Boangmanalu

1

, Y. Sri Susilo

2

181-190

20

DAMPAK KEBERADAAN PASAR MODERN TERHADAP PENDAPATAN

PEDAGANG RITEL PASAR TRADISIONAL

(KASUS PASAR TRADISIONAL CONDONG CATUR, DEPOK, SLEMAN,

DIY)

Morley Saragih

1

, Y. Sri Susilo

2

(10)

21

PENERAPAN PERHITUNGAN PPH PASAL 21 DENGAN

MENGGUNAKAN METODE GROSS UP UNTUK PERENCANAAN PAJAK

PADA PERUM PERHUTANI BKPH NGUJUNG BARAT KPH JOMBANG

TAHUN 2016

Rafika Estri Akadia

1

, Puji Astuti

2

201-210

22

PERAN KEWIRAUSAHAAN

DALAM MENUNJANG EKONOMI NASIONAL

Mujino

211-220

23

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PROSES PRODUKSI PADA

UD NADYA KAYA RASA DI DESA BANJERO KEBUPATEN KEDIRI

TAHUN 2016

Vindy Vinolalita

221-230

24

ANALISIS MOTIVASI WIRAUSAHA WARUNG ANGKRINGAN

JABAN SINDUHARJO NGAGLIK SLEMAN DIY

Prayekti

231-240

25

EVALUASI PENERAPAN PERLAKUAN AKUNTANSI PSAK 24

PADA PT GUDANG GARAM TBK DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Ryza Evylia Sukma

1

, Dian Kusumaningtyas

2

241-250

26

ANALISIS MANAJEMEN KREDIT SEBELUM DAN SESUDAH

PEMAKAIAN KARTU PNS ELEKTRONIK (KPE) PADA KPRI “SERBA

USAHA” KECAMATAN PRAMBON

Efa Wahyu Prastyaningtyas

1

, Hestin Sri Widiawati

2

251-260

27

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, UKURAN

KAP, DAN OPINI AUDITOR TERHADAP AUDIT REPORT LAG PADA

PERUSAHAAN PERBANKAN

Vieza Yulieka Putri

1

, Dyah Ayu Paramitha

2

261-270

28

ANALISIS KOMODITAS UNGGULAN SEKTOR PERTANIAN DI

KABUPATEN KULON PROGO

Nur Aisyah Intan Sawitri

1

, Indriani Ibrahim

2

, Ari Usman

3

271-280

29

ANALISIS STRATEGI DIFERENSIASI PRODUK DAN PERSONALIA

TERHADAP KEPUASAN NASABAH BANK PERKREDITAN RAKYAT

(BPR) DI WILAYAH KABUPATEN MADIUN

Dhiyan Septa Wihara, Rilla Izzatul Haqqi

(11)

30

ANALISIS PENERAPAN PSAK 48 (REVISI 2014 PADA PT GUDANG

GARAM TBK

DI BURSA EFEK INDONESIA

Fitria Wijayanti

1

, Mar

’atus So

likah

2

291-300

31

ANALISIS PENGARUH BOOK-TAX DIF F ERENCES, RETURN ON ASSETS,

DAN F IRM SIZE TERHADAP PERTUMBUHAN LABA

(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2016)

Elmi Wulandari

1

, Andy Kurniawan

2

301-310

32

KONTRIBUSI PENDAPATAN DAERAH TERHADAP PENINGKATAN

INDEKS PEMBANGUNAN DI PROVINSI JAWA TIMUR PERIODE

2010-2015

Dyah Ayu Savitri

311-320

33

MEMPREDIKSI KONDISI F INANCIAL DISTRESS BERDASARKAN

RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO PROFITABILITAS PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA

Anita Wulan Sari

1

, M. Anas

2

321-330

34

PERBANDINGAN PENILAIAN PERSEDIAAN METODE FIFO DAN

METODE AVERAGE UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK

PENJUALAN PADA UD. KASRI DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

Gilang Wahyu Kristiani

1

, Erna Puspita

2

331-340

35

ANALISIS PENDAPATAN DALAM LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH DAERAH UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN

KOTA KEDIRI TAHUN ANGGARAN 2010- 2016

Siti Dursoimah

1

, Rr. Forijati

2

341-350

36

PENERAPAN STRATEGI CHUNGKING BERLATAR ACTIVE LEARNING

DALAM PEMBELAJARAN MATERI DASAR-DASAR AKUNTANSI PADA

MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI DAN PRODI

MANAJEMEN DI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI

Elis Irmayanti

1

, Tjetjep Yusuf Affandi

2

351-360

37

ANALISIS PENGETAHUAN AKUNTANSI, MOTIVASI, DAN KUALITAS

TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAK) STUDI EMPIRIS PADA

PERGURUAN TINGGI SWASTA DI KOTA KEDIRI

Devi Prasetiawan

1

, Sigit Wisnu Setya Bhirawa

2

(12)

38

ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK

INDONESIA PERIODE 2014-2016

Dhenok Wulan Mardikawati

1

, Faisol

2

371-380

39

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM

MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA RIZQUNA JOYO

CLUB KEDIRI

Lia Mar

’atus Kusuma

1

, Subagyo

2

381-390

40

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI DANA ZAKAT DAN DANA

KEBAJIKAN BERDASARKAN PSAK SYARIAH PADA BMT RAHMAT

SYARIAH SEMEN KEDIRI

Grasia Andiana

1

, Badrus Zaman

2

391-400

41

AKUNTANSI LINGKUNGAN

KAJIAN PENERAPAN PADA PERUSAHAAN

YANG TERDAFTAR DI BEI

Ersa Lailatul Qodriana

1

, Diah Nurdiwaty

2

401-410

42

PENGARUH PROMOSI DAN KUALITAS PELAYANAN

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK FASHION DI

TOKO ONLINE MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

(Studi Pada Mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas

Nusantara PGRI Kediri)

Jordan Jien Towinangun

1

, Samari

2

, Zulistiani

3

411-420

43

PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP

KINERJA KARYAWAN ORCHID SWALAYAN DI KABUPATEN

MANOKWARI

Rintar Agus Simatupang

1

, Margareth Sylvia Sabarofek

2

, Kalvin Mario Karim

3

421-430

44

CUSTOMER RESPONSE INDEX SEBAGAI ALAT UKUR EFEKTIVITAS

TAGLINE IKLAN TELEVISI MINUMAN RINGAN TEH BOTOL SOSRO

(Studi pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Nusantara

PGRI Kediri)

Gesty Ernestivita

1

, Ema Nurzainul Hakimah

2

431-440

45

MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK

KEWIRAUSAHAAN PADA PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

Rino Sardanto

1

, Bambang Agus Sumantri

2

441-450

46

OPTIMALISASI MENGGAPAI 100T DENGAN KIPAS BUDAYA SEBAGAI

EFISIENSI FUNGSI KOORDINASI, KOMUNIKASI DAN KINERJA UNIT

FINANCE PT. TELKOM Ind, Tbk

Eko Juni

(13)

47

NILAI INFORMASI LAPORAN KEUANGAN DIUKUR DARI

PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN PERAN MANAJERIAL

PENGELOLA KEUANGAN DAERAH

Edwin Agus Buniarto

461-470

48

ANALISIS BALANCE SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR KINERJA

PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Sentra Tenun Ikat Medali Mas Kediri)

Adina Mukti

1

, Lilia Pasca Riani

2

, Diah Ayu Septi Fauji

3

471-480

49

ANALISIS EFISIENSI BIAYA PENGADAAN BAHAN BANGUNAN

DENGAN METODE MRP (Material Requirements Planning) Studi Kasus

Pada PT. Dhaha Jaya Persada

Nazar Jazuli Kristiawan

(14)

44

RATIO (PER) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG

KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2016

Lucky Aprilia Efendy

Fakultas Ekonomi UN PGRI Kediri

[email protected]

Amin Tohari, S.Si., M.Si. Dosen Fakultas Ekonomi UN PGRI Kediri

[email protected]

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya Price Earning Rasio (PER) digunakan investor memprediksi kemampuan perusahaan menghasilkan laba di masa yang akan datang. Dan Price Earning Ratio (PER) merupakan salah satu model populer yang sering digunakan oleh investor untuk menilai kewajaran harga saham. Selain itu karena nilai PER yang berfluktuatif dari tahun 2009-2012, serta adanya perbedaan hasil dari research gap terkait faktor-faktor yang mempengaruhi Price Earning Ratio (PER).

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Debt To Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), dan Inventory Turnover (ITO) terhadap Price Earning Ratio (PER). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode ex post facto. Sampel dalam penelitian ini meliputi 20 perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan dianalisis menggunakan regresi linier berganda dengan software SPSS for windows versi 23. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) DER, ROE, dan ITO secara parsial berpengaruh signifikan terhadap PER. Sedangkan CR secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap PER pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2014-2016. (2) DER, CR, ROE, dan ITO secara simultan berpengaruh signifikan terhadap PER pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2014-2016.

Kata kunci: Debt To Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Inventory Turnover (ITO),

Price Earning Ratio (PER).

Abstrac

This research is based by the importance for Price Earning Ratio (PER) utilized by investor predicts firm ability result profit at proximately. And Price Earning Ratio (PER) constitute one of popular model that often been utilized by investor to assess stock price naturalness. Besides since point PER what does that fluctuate of year 2009-2012, and marks sense distinctive result from research gap concerning factor that regards Price Earning Ratio (PER). This research is to test and analyze the influence of Debt To Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), and Inventory Turnover (ITO) to Price Earning Ratio (PER). This research utilize quantitative approaching with ex post facto's method. Sample in observational it covers 20 manufacturing business sectorally consumer goods industry and dianalisis utilizes bifilar linear regressions with SPSS For's software version windows 23. Observational yielding conclusion it is (1 ) DER, ROE, and ITO partially influential signifikan to PER. Meanwhile CR partially doesn't signifikan's ascendant to PER on manufacturing business sectorallies enrolled consumer goods industry at BEI period 2014-2016. (2 ) DER, CR, ROE, and ITO in simultan's having for signifikan to PER on manufacturing business sectorallies enrolled consumer goods industry at BEI period 2014-2016.

(15)

45

Seiring perkembangan zaman yang semakin modern, pasar modal memiliki peranan penting dalam menunjang perekonomian suatu negara. Perkembangan pasar modal sebagai media investasi di Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dalam peningkatan volume perdagangan, nilai transaksi serta jumlah emiten. Menurut Ahmad (2004:18), secara umum pengertian pasar modal adalah pasar abstrak, sekaligus pasar konkret dengan barang yang diperjualbelikan adalah dana yang bersifat abstrak, dan bentuk konkretnya adalah lembar surat-surat berharga di bursa efek. Sedangkan bursa efek adalah suatu sistem yang terorganisasi dengan mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual dan pembeli efek secara langsung atau melalui wakil-wakilnya.

Menurut Tandelilin (2010:2), investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.

Investasi di pasar modal dinilai menarik karena banyak pilihan, dan setiap pilihan memiliki risiko yang berbeda. Masyarakat telah banyak menemukan pilihan untuk berinvestasi, dewasa ini masyarakat cenderung memilih investasi dalam bentuk investasi saham.

Diantara berbagai instrumen pasar modal, saham merupakan instrumen investasi

yang memiliki tingkat return dan risiko yang

tinggi. Menurut Fahmi (2013:270), saham adalah: 1) tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada suatu perusahaan, 2) kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegangnya, 3) persedian yang siap untuk dijual.

Menurut Kamaruddin (2004:79),

terdapat dua alat yang dapat digunakan oleh investor atau calon investor untuk melakukan analisis investasi dalam bentuk saham, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal berasal dari luar perusahaaan, dan analisis fundamental berasal dari intern perusahaan. Salah satu model populer dalam analisis fundamental untuk menilai kewajaran

harga saham adalah analisis Price Earning Ratio

(PER).

saham menggunakan pendekatan Price Earning

Ratio (PER). Pendekatan ini merupakan pendekatan populer yang dipakai di kalangan analisis saham dan para praktisi. Dalam pendekatan PER atau disebut juga pendekatan multiplier, investor akan menghitung berapa kali (multiplier) nilai earning yang tercermin dalam harga suatu saham. PER menggambarkan rasio atau perbandingan antara harga saham terhadap earning perusahaan. Informaasi PER mengindikasikan besarnya rupiah yang harus dibayarkan investor untuk memperoleh satu

rupiah earning perusahaan.

PER menunjukan rasio harga saham

terhadap earnings. Rasio ini menunjukan

seberapa besar investor menilai harga saham

terhadap kelipatan earning. Bagi para investor

semakin tinggi PER maka pertumbuhan laba yang diharapkan juga akan mengalami kenaikan. Dengan begitu PER (rasio harga terhadap laba)

adalah perbandingan antara market price

pershare (harga pasar perlembar saham) dengan earning pershare (laba perlembar saham).

Harga saham di pasar pada dasarnya telah memasukan berbagai faktor ekspektasi yang akan datang, baik situasi perekonomian maupun prestasi perusahaan. Oleh karena itu, PER mencerminkan seberapa besar seorang investor bersedia membayar harga sebuah saham untuk memperoleh pendapatan setelah pajak. Sehingga saham dengan PER yang tinggi memberikan indikasi bahwa prospek ke depan saham tersebut baik dan akan tercermin pada tingginya harga saham. Kenyataan seperti tersebut di atas menggambarkan betapa pentingnya PER dalam

mengambil keputusan investasi untuk

memperoleh keuntungan yang menarik.

Para investor biasanya lebih menyukai

PER untuk digunakan dalam membantu

mengidentifikasi harga saham undervalued atau

overvalued sehingga investor dapat mengambil suatu keputusan dalam menghadapi fluktuasi harga saham yaitu untuk membeli saham yang undervalue dan menjualnya saat overvalue serta mengembalikan dana pada tingkat harga saham dan keuntungan perusahaan pada suatu periode tertentu.

Rata-rata PER pada perusahaan

(16)

46

sedangkan pada tahun 2010 meningkat secara drastis 30 kali. Pada tahun 2011 mengalami penurunan juga sangat drastis menjadi 11 kali. Pada tahun 2012 PER mengalami peningkatan drastis menjadi sebesar 76,6 kali.

Tingkat nilai dari PER dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajibannya, tingkat efisiensi dan efektifnya, serta kegiatan operasional perusahaan. Untuk mengetahui informasi keuangan yang dihasilkan dan bagaimana kinerja perusahaan, yang kemudian dapat bermanfaat untuk memprediksi nilai PER, dan kondisi keuangan di masa yang akan datang maka perlu melakukan analisis rasio keuangan.

Menurut Harahap (2010:297), definisi rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan, misal antara hutang dan modal, kas dan total aset, antara pokok produksi dengan total penjualan dan sebagainya. Menurut Fahmi (2014:69), ada lima kategori rasio keuangan yang sering digunakan untuk menganalisis laporan keuangan yaitu rasio solvabilitas, rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, dan rasio pasar.

Rasio solvabilitas mengukur kemampuan

perusahaan memenuhi kewajiban jangka

panjangnya, dalam penelitian ini menggunakan

rasio Debt To Equity (DER). Rasio likuiditas

menunjukan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu,

dalam penelitian ini menggunakan rasio Current

Ratio (CR). Rasio profitabilitas melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, dalam penelitian ini menggunakan rasio Return On Equity (ROE). Rasio aktivitas mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset, dalam

penelitian ini menggunakan rasio Inventory

Turnover (ITO). Rasio pasar yaitu rasio yang menggambarkan kondisi yang terjadi di pasar,

dalam penelitian ini menggunakan rasio Price

Earning Ratio (PER) yang menjadi variabel dependen.

Banyak penelitian tentang variabel yang mempengaruhi PER yang dilakukan oleh peneliti terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh Sitepu

manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil penelitiannya bahwa secara parsial CR, TATO, DPR, dan ITO tidak berpengaruh terhadap PER, hanya PBV saja yang secara parsial berpengaruh terhadap PER. Namun secara simultan, kelima variabel tersebut perpengaruh terhadap PER.

Kristiyani (2013) meneliti pengaruh

DER, ROA, PBV, ROE, dan Firm Size terhadap

PER pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Dengan hasil bahwa hanya PBV saja yang berpengaruh terhadap PER,

sedangkan DER, ROA, ROE, dan Firm Size tidak

berpengaruh terhadap PER.

Rahayuningsih (2014) melakukan

penelitian tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi PER pada perusahan non keuangan di BEI. Secara simultan DER, DPR, ITO, pertumbuhan laba, ROE, ukuran perusahan dan CR, berpengaruh terhadap PER. Namun secara parsial hanya pertumbuhan laba, ROE, ukuran perusahaan, dan CR yang berpengaruh terhadap PER. DER, DPR, dan ITO tidak berpengaruh secara parsial terhadap PER.

Supriadi (2015) yang meneliti pengaruh CR, DER, ITO, ROA dan ROE terhadap PER pada perusahaan manufaktur dibidang otomotif dan komponen yang terdaftar di BEI periode 2009-2013, menunjukan bahwa CR, DER, ITO, ROA dan ROE secara simultan berpengaruh terhadap PER. Namun secara parsial hanya DER, ROA, dan ROE yang berpengaruh terhadap PER, sedangkan CR dan ITO tidak berpengaruh.

Penelitian selanjutnya oleh Adam, dkk (2015) meneliti tentang variabel-variabel yang mempengaruhi PER dan dampaknya terhadap Return Saham studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan

hasil Size, ROE, DER, dan TSB berpengaruh

terhadap PER, dan hanya DY saja yang tidak berpengaruh terhadap PER.

Berdasarkan uraian di atas, masih terdapat perbedaan mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi PER, maka dari itu penulis

ingin menguji kembali variabel yang

(17)

47

Sektor Industri Barang Konsumsi yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

2014-2016

”.

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Apakah Debt to Equity Ratio (DER), Current

Ratio (CR), Return On Equity (ROE), dan Inventory Turnover (ITO) secara secara parsial

maupun simultan berpengaruh terhadap Price

Earning Ratio (PER) pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016.

METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah

pendekatan penelitian yang menggunakan angka-angka dan dianalisis menggunakan statistik. Sedangkan teknik penelitian menggunakan

teknik expost facto, yaitu pengamatan yang

dilakukan setelah kejadian lewat.

Penelitian ini menggunakan populasi

sebanyak 38 perusahaan yang tergolong

perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016. Pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan purposive sampling. Berdasarkan

kriteria-kriteria yang telah ditentukan peneliti, maka didapat jumlah sampel sebanyak 20 perusahaan.

Jenis data yang digunakan peneliti adalah data sekunder. Data berupa laporan keuangan yang telah tersedia di Bursa Efek Indonesia.

Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda, dimana variabel terikatnya (Y) dihubungkan/dijelaskan lebih dari satu variabel,

mungkin bisa dua atau lebih variabel bebas (X1,

X2, X3, X4) namun masih menunjukkan diagram

hubungan yang linier.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Normalitas

Model regresi yang baik adalah

mempunyai distribusi data normal atau

mendekati normal.

Model regresi membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal yaitu dengan

melihat normal probability plot.

Sumber: Output SPSS versi 23 data diolah

Gambar 1: Grafik Normal Probability Plot Data PER

Berdasarkan hasil uji normal probabiliy

plot diketahui bahwa data yang dianalisis

berdistribusi normal, gambar yang ditunjukan telah memenuhi dasar pengambilan keputusan yaitu titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukan pola distribusi normal. Maka dapat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Analisis Statistik

Uji statistik yang dapat dilakukan dalam

uji normalitas adalah uji Kolmogorov Smirnov.

Secara multivarian pengujian normalitas data dilakukan terhadap nilai residualnya. Dikatakan

data berdistribusi normal apabila nilai

signifikansinya diatas 0,05.

Tabel 1

(18)

48

Berdasarkan hasil dari tabel 1 di atas, bahwa data residual terdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan dari nilai Test Statistic sebesar 0,073

dan nilai signifikansi pada 0,200 yang lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data residualnya terdistribusi normal.

Uji Multikolinieritas

Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas (independent variable). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya mulikolinieritas di dalam model ini

adalah apabila nilai tolerance lebih dari 0,10 dan

nilai VIF kurang dari 10.

Tabel 2

Hasil Uji Multikolinieritas

Sumber: Output SPSS versi 23 data diolah

Nilai Tolerance keempat variabel lebih

dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak

Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat

menggunakan grafik scatterplot.

Sumber: Output SPSS versi 23 data diolah

Gambar 2: Scatterplot

Terlihat dari gambar 4.3 bahwa titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 disumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu atau terlihat acak, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas atau bersifat homogen.

Uji Autokorelasi

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Diagnosa adanya

autokorelasi dilakukan melalui pengujian

terhadap nilai uji Durbin Watson (uji DW). Jika nilai du < dw < 4-du maka tidak terjadi

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std.

Deviation 8.46353096 Most Extreme Differences Absolute .073 Positive .069 Negative -.073 Test Statistic .073 Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Coefficientsa

(19)

49

Sumber: Output SPSS versi 23 data diolah

Dilihat dari tabel Durbin-Watson nilai du

adalah sebesar 1,73 karena banyak variabel bebas dari penelitian ini adalah sebanyak empat variabel dan jumlah data sebanyak 56.

Dari tabel uji autokorelasi tersebut diketahui bahwa nilai dw sebesar 1,811 dan nilai 4-du sebesar 2,27. Dengan demikian 1,73 < 1,811 < 2,27, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi ini sudah bebas dari autokorelasi.

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda

digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas yaitu DER, CR, ROE, dan ITO mempengaruhi variabel terikat PER.

Tabel 4

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Sumber : Output SPSS versi 23 data diolah

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan, maka pada penelitian ini didapatkan model fungsi regresi sebagai berikut:

table 4 menunjukkan interprestasi sebagai berikut :

a. a = 26,600; artinya apabila variabel-variabel

bebas dalam penelitian ini yang terdiri dari DER, CR, ROE, dan ITO diasumsikan tidak memiliki pengaruh sama sekali (=0) maka PER bernilai positif sebesar 26,600.

b. b1 = -13,282; artinya apabila DER

mengalami kenaikan sebesar satu satuan sedangkan CR, ROE, dan ITO bernilai konstan atau tetap maka PER akan turun sebesar 13,282.

c. b2 = -0,022; artinya jika CR mengalami

kenaikan sebesar satu satuan sedangkan DER, ROE, dan ITO bernilai konstan atau tetap maka PER akan turun sebesar 0,022.

d. b3 = 0,305; artinya jika ROE mengalami

kenaikan sebesar satu satuan sedangkan DER, CR dan ITO bernilai konstan atau tetap maka PER akan naik sebesar 0,305.

e. b4 = 0,730; artinya jika ITO mengalami

kenaikan sebesar satu satuan sedangkan DER, CR, dan ROE bernilai konstan atau tetap maka PER akan naik sebesar 0,730.

Koefisien Determinasi

Menurut Ghozali (2011:97), koefisien

determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Menurut

Ghozali (2011:97), alangkah baiknya

menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat

mengevaluasi mana model regresi terbaik.

Tabel 5

Koefisien Determinasi

Sumber: Output SPSS versi 23 data diolah

Model Durbin-Watson

a. Dependent Variable: PER

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square 1 .648a .420 .375 a. Predictors: (Constant), ITO, ROE, CR, DER b. Dependent Variable: PER

Ŷ = 26,600 - 13,282 DER - 0,022 CR +

(20)

50

dan ITO dalam menjelaskan PER adalah sebesar 37,5%. Berarti masih ada variabel lain sebesar

62,5% yangdapat menjelaskan variasi PER tetapi

tidak diteliti dalam penelitian ini.

Pengujian Hipotesis

Uji t (Parsial)

Menurut Ghozali (2011:98), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen.

Ketentuan dari penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut :

a. Nilai signifikansi < 0,05 = H0 ditolak, artinya variabel-variabel independen secara

parsial berpengaruh terhadap variabel

dependen.

b. Nilai signifikansi ≥ 0,05 = H0 diterima, artinya variabel-variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Tabel 5 Hasil Uji t (Parsial)

Sumber: Output SPSS versi 23 data diolah

1) Pengujian hipotesis 1

Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai signifikansi DER sebesar 0,008. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak, yang berarti bahwa DER secara parsial berpengaruh signifikan terhadap PER.

bahwa DER berpengaruh negatif terhadap PER, semakin tinggi DER maka semakin

rendah nilai PER. Tanda negatif

menerangkan bahwa pada periode penelitian

(2014-2016) perusahaan-perusahaan

manufaktur sektor industri barang konsumsi kurang memanfaatkan modal sendiri dalam membiayai aktivitas perusahaan, sehingga hal ini menambah biaya bunga dari

hutangnya. Keadaan ini menyebabkan

penurunan daripada PER saham tersebut. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Supriadi (2015) dan Adam, dkk (2015) yang

menyatakan bahwa DER berpengaruh

terhadap PER. Hasil ini tidak sesuai dengan

teori yang menyatakan bahwa DER

berpengaruh positif terhadap PER. Namun, hasil penelitian ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Adam, dkk (2015), yang menyatakan bahwa perusahaan memiliki

hutang yang besar disertai dengan

kemampuan perusahaan untuk mengelola modal tersebut dengan efektif, dapat menghasilkan profitabilitas yang besar. Hal ini dapat menurunkan nilai rasio PER dari adanya kenaikan profitabilitas jika tidak disertai dengan peningkatan harga saham. Disisi lain, DER yang tinggi menunjukkan adanya risiko yang tinggi. Menurut Fahmi

(2014:76), dalam persoalan debt to equity

ratio ini yang berlu dipahami bahwa, tidak

ada batasan berapa debt to equity ratio yang

aman bagi suatu perusahaan, namun untuk konservatif biasanya debt to equity ratio yang lewat 66% atau 2/3 sudah dianggap berisiko. Selama periode penelitian rata-rata DER pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi cukup tinggi, yaitu tahun 2014 sebesar 0,92 kali, 2015 sebesar 0,81 kali, dan 2016 sebesar 0,75 kali, hal ini menyebabkan investasi pada suatu saham akan kurang menarik terutama bagi investor

yang risk averse, akibatnya harga saham akan

turun sehingga berdampak pada penurunan nilai PER. Dengan demikian, rasio DER dapat memberikan pengaruh negatif terhadap rasio PER.

(21)

51

parsial diperoleh nilai signifikansi CR sebesar 0,090. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima, yang berarti bahwa CR secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap PER.

Tanda koefisien regresi variabel CR adalah negatif yang menunjukkan bahwa CR berpengaruh negatif terhadap PER, semakin tinggi CR maka semakin rendah nilai PER. Tanda negatif menerangkan bahwa pada periode penelitian (2014-2016) aktiva lancar perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dinilai oleh investor belum

banyak digunakan untuk aktivitas

perusahaan, atau perusahaan terlalu khawatir terhadap hutang-hutangnya yang akan jatuh tempo, sehingga hal ini dapat berakibat menurunnya laba yang akan diperoleh perusahaan. Menurunnya laba perusahaan akan berakibat pada turunnya harga saham, yang berarti juga PER akan turun.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rahayuningsih (2014), bahwa CR

berpengaruh signifikan terhadap PER.

Namun hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sitepu dan Linda (2013) dan Supriadi (2015), yang menyatakan bahwa CR tidak berpengaruh terhadap PER.

Rata-rata CR pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi selama periode penelitian yaitu selama tahun 2014-2016 mengalami peningkatan. Karena pada periode tersebut sebagian besar perusahaan memiliki aktiva lancar yang cenderung terus meningkat. Rata-rata nilai CR diatas 200%, nilai tersebut sudah termasuk tinggi, secara teori keadaan tersebut

mengindikaasikan perusahaan memiliki

kinerja yang bagus. Secara teori hal tersebut dapat berpengaruh positif terhadap PER. Namun reaksi investor yang diinterpretasikan dengan nilai PER, menunjukan nilai rata-rata yang berfluktuatif yaitu sebesar 27,09 kali pada tahun 2014, 18,76 kali pada tahun 2015, dan pada tahun 2016 sebesar 22,51 kali. Fakta empiris tersebut membuktikan bahwa

CR tidak cukup signifikan dalam

mempengaruhi PER. Rata-rata aktiva lancar

(2014-2016) lebih tinggi dari utang

lancarnya. Menurut Fahmi (2011:124), kondisi perusahaan yang memiliki CR yang baik adalah dianggap sebagai perusahaan yang baik dan bagus, namun jika CR terlalu tinggi juga dianggap tidak baik. Karena CR

yang tinggi mengindikasikan adanya

penimbunan kas, banyaknya piutang yang tidak tertagih, penumpukan persediaan, tidak

efisiennya pemanfaatan “pembiayaan” gratis

dari pemasok, dan rendahnya pinjaman jangka pendek. Bagi investor sangat sulit untuk menjadikan aktiva lancar sebagai faktor yang digunakan untuk memprediksi keuntungan di masa mendatang, karena dipandang sangat beresiko. Keadaan tersebut menjadikan aktiva lancar tidak cukup untuk diandalkan untuk mengetahui perubahan harga saham dan laba di masa yang akan datang, sehingga investor dalam menentukan

keputusan investasinya kurang

mempertimbangkan CR atau komposisi daripada aktiva lancar perusahaan.

Tidak berpengaruhnya CR terhadap PER dikarenakan masih terdapat aspek lain yang dinilai lebih efektif digunakan sebagai

indikator dalam mengukur kinerja

perusahaan dan investor lebih cenderung mengamati kemampuan perusahaan dalam

mengelola hutang, ekuitas, dan

persediaannya, serta kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang nantinya dapat berpengaruh pada harga saham dan PER perusahaan.

3) Pengujian hipotesis 3

Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai signifikansi ROE sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak, yang berarti bahwa ROE secara parsial berpengaruh signifikan terhadap PER.

Tanda koefisien regresi variabel ROE adalah positif yang menunjukkan bahwa ROE berpengaruh positif terhadap PER, semakin tinggi ROE maka semakin tinggi pula nilai PER.

(22)

52

Menurut Adam, dkk (2015), bahwa

perusahaan dengan ROE yang terus

meningkat, mengindikasikan perusahaan memiliki potensi untuk tumbuh di masa akan datang. ROE yang tinggi mencerminkan tinggi keuntungan yang disediakan bagi pemegang saham, sehingga saham-saham di hargai tinggi oleh investor. Hal tersebut dapat meningkatkan nilai rasio PER saham.

4) Pengujian hipotesis 4

Dari hasil perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai signifikansi ITO sebesar 0,005. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H0 diterima, yang berarti bahwa ITO secara parsial berpengaruh signifikan terhadap PER.

Tanda koefisien regresi variabel ITO adalah positif yang menunjukkan bahwa ITO berpengaruh positif terhadap PER, semakin tinggi ITO maka PER perusahaan akan semakin tinggi pula.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sitepu dan Linda (2013), Rahayuningsih (2014), dan Supriadi (2015), dengan hasil bahwa rasio ITO tidak berpengaruh signifikan terhadap PER.

Namun hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa, “semakin besar angka perputaran persediaan, semakin efektif perusahaan mengelola persediaannya” (Hanafi, 2011:40). Apabila

perusahaan efektif dalam mengelola

persediaan maka dapat menaikan laba perusahaan melalui penjualan. Dengan meningkatnya laba maka PER perusahaan juga akan meningkat.

Uji F (Simultan)

Menurut Ghozali (2011:98), uji statistik F (Simultan) pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

Ketentuan dari penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut :

simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

b. Nilai signifikansi ≥ 0,05 = H0 diterima, artinya variabel-variabel independen secara

simultan tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

Tabel 6 Hasil Uji F (Simultan)

Sumber: Output SPSS versi 23 data diolah

Berdasarkan tabel 4.13 diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak, artinya secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel DER, CR, ROE, dan ITO terhadap PER.

Hal ini mendukung teori bahwa DER, CR, ROE, dan ITO yang tinggi akan meningkatkan PER, dikarenakan semakin tinggi rasio-rasio tersebut maka akan menarik investor

untuk menanamkan modalnya yang

menyebabkan harga saham naik, sehingga semakin tinggi rasio-rasio tersebut maka semakin tinggi pula nilai PER perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian yang

diperoleh di atas maka implikasi yang diharapkan adalah sebagai berikut :

1. Implikasi Teoritis

Berdasarkan penelitian yang

dilakukan secara konsisten dengan penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa analisis

penilaian Debt To Equity Ratio (DER),

Current Ratio (CR), Return On Equity

(ROE), dan Inventory Turnover (ITO)

berpengaruh terhadap nilai Price Earning

Ratio (PER). Dimana dari hasil penelitian ini dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman yang dituangkan dalam bentuk

ANOVAa

a. Dependent Variable: PER

(23)

53

digunakan peneliti lain sebagai landasan penelitian selanjutnya.

2. Implikasi Praktis

a. Bagi Calon Investor

Di dalam aktivitas berinvestasi di pasar modal investor tentunya selalu mempertimbangkan harga dari suatu saham, apakah tergolong murah, wajar, atau mahal, serta bagaimana prospek perusahaan di masa mendatang dan pastinya selalu mengharapkan laba yang selalu meningkat disetiap lembar saham

yang dimiliki sehingga

informasi-informasi mengenai data tentang rasio-rasio keuangan yang telah dikeluarkan oleh perusahaan yang go public adalah sangat penting bagi investor.

Berdasarkan hasil penelitian maka investor dan para pelaku pasar modal dapat menjadikannya masukan untuk penilaian terhadap suatu saham terkait dengan pengambilan keputusan investasi saham di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa DER, CR, ROE, dan ITO mampu mempengaruhi nilai dari PER, sehingga dari hasil penelitian ini investor ataupun calon investor dapat menganalisis atau menggunakan variabel-variabel tersebut dalam memperoleh cerminan harga dan nilai laba yang akan didapat untuk setiap lembar saham yang dimiliki.

Dari hasil ini investor juga dapat mengambil keputusan dalam kaitannya

dengan investasi pada perusahaan

manufaktur sektor industri barang

konsumsi yang sudah terdaftar di BEI.

b. Bagi Pihak Internal Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian, maka perusahaan diharapkan dapat lebih meningkatkan efektivitas manajemen dalam mengambil setiap keputusan guna meningkatkan produktivitas perusahaan yang dapat menarik investor, karena investor akan melihat segala informasi yang ada untuk menetapkan keputusan

investasi, sehingga manajemen

perusahaan dapat menentukan kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis dan

pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) DER, ROE, dan ITO secara parsial berpengaruh signifikan terhadap PER. 2) CR secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap PER. 3) DER, CR, ROE, dan ITO secara simultan berpengaruh signifikan terhadap PER.

Penelitian ini mempunyai keterbatasan yaitu: 1) penelitian ini hanya menggunakan rasio DER, CR, ROE, dan ITO saja dalam analisis faktor yang mempengaruhi PER. 2) Penelitian ini hanya mengambil populasi dalam sektor perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi saja. 3) Penelitian ini hanya selama 3 tahun saja, yaitu tahun 2014-2016.

Berdasarkan kesimpulan, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Calon Investor

Informasi mengenai harga saham

dan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba sangatlah penting bagi para calon investor yang ingin menanamkan modalnya pada suatu perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI, tetapi tidak kalah pentingnya jika para calon investor di samping memperhatikan rasio keuangan seperti yang digunakan dalam penelitian ini yaitu DER, CR, ROE, dan ITO namun juga harus memperhatikan faktor lain seperti faktor teknikal yang bisa juga mempengaruhi laporan keuangan perusahaan.

Bagi calon investor hendaknya memahami semua informasi yang relevan yang tersedia di pasar modal baik melalui laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan atau informasi lain yang dirasa relevan, serta harus lebih cermat dalam menganalisis rasio-rasio keuangan.

2. Bagi Pihak Internal Perusahaan

(24)

54

dalam menentukan kebijakan perusahaan maupun pengambilan keputusan untuk meningkatkan kinerja perusahaan sehingga mampu menjaga kepercayaan investor untuk berinvestasi pada perusahaan.

Secara parsial DER berpengaruh signifikan negatif terhadap PER, yang berarti semakin tinggi DER maka PER perusahaan akan semakin rendah, begitu pula sebaliknya.

Perusahaan yang tidak mengandalkan

pendanaan dari hutang dipandang sebagai perusahaan yang memiliki resiko keuangan kecil. Hal tersebut mengundang reaksi positif investor untuk tertarik berinvestasi pada saham, sehingga dapat meningkatkan nilai saham dan rasio PER. Jadi, sebaiknya perusahaan lebih memperhatikan proporsi hutangnya.

Secara parsial ROE berpengaruh signifikan positif terhadap PER. Yang berarti semakin tinggi ROE maka PER perusahaan juga semakin meningkat. Perusahaan dengan ROE yang terus meningkat, mengindikasikan perusahaan memiliki potensi untuk tumbuh di masa akan datang. ROE yang tinggi mencerminkan tinggi keuntungan yang disediakan bagi pemegang saham, sehingga saham-saham di hargai tinggi oleh investor. Hal tersebut dapat meningkatkan nilai saham dan rasio PER. Jadi, sebaiknya perusahaan harus selalu dapat mempertahankan nilai ROE yang sudah terlihat baik, dan juga harus selalu memperhatikan kinerja perusahaan dalam mengelola modalnya guna untuk menunjang profit perusahaan.

Secara parsial ITO berpengaruh signifikan positif terhadap PER. Yang berarti semakin tinggi ITO maka PER juga akan semakin tinggi. Perusahaan harus selalu memperhatikan perputaran persediaan yang mereka miliki, terlebih mereka adalah

perusahaan yang bergerak dibidang

manufaktur. Karena perputaran persediaan menentukan laba yang mereka dapat melalui penjualan. Namun ITO yang terlalu tinggi juga tidak baik, jadi manajemen harus selalu menjaga perputaran persediaan agar tetap seimbang, sehingga mereka tidak akan

3. Bagi Akademisi

a. Menambah jumlah sampel yang diteliti,

tidak hanya meliputi perusahaan

manufaktur sektor industri barang

konsumsi saja, tetapi dapat diperluas pada kelompok perusahaan lain yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

b. Peneliti sebaiknya memperpanjang

periode penelitian agar dapat diperoleh hasil penelitian yang lebih baik dan akurat.

c. Menambah variabel lain yang

mempengaruhi PER, baik dari faktor

fundamental, rasio-rasio keuangan

maupun faktor eksternal yang

memungkinkan dapat mempengaruhi rasio PER.

DAFTAR PUSTAKA

Adam, E., Djumahir, Andarwati, 2015. Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Rasio P/E dan Dampaknya terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal

Aplikasi Manajemen (JAM), (Online), Vol. 13, No. 4, Desember, Hlm: 714-728,

ISSN:1693-5241, tersedia

http://jurnaljam.ub.ac.id/index.php/jam/art icle/viewFile/822/771, diunduh 14 November 2016

Ahmad, K. 2004. Dasar-Dasar Manajemen

Investasi dan Portofolio. Cetakan Kedua. Jakarta: Rineka Cipta.

Aji, M.N, 2012. Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Price Earning Ratio (Studi

Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2007-2010). Skripsi (Online), tersedia:

http://eprints.undip.ac.id/37108/1/AJI.pdf, diunduh 27 September 2016

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Brigham, E.F dan Houston, J.F. 2006.

(25)

55

Panduan Memahami Dunia Keuangan dan Investasi di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat

dengan Progam IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hanafi, M.M. dan Halim, A. 2011. Manajemen

Keuangan. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Hanafi, M.M. dan Halim, A. 2012. Analisis

Laporan Keuangan. Edisi Keempat.

Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu

Manajemen YKPN.

Harahap S.S. 2011. Teori Akuntansi. Cetakan

Kesebelas. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Harmono, 2009. Manajemen Keuangan Berbasis

Balance Scorecard Pendekatan Teori, Kasus, Dan Riset Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara.

Hartono, J. 2012. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Husnan, S. 2009. Dasar-Dasar Teori Portofolio

Dan Analisis Sekuritas. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Husnan, S. dan Pudjiastuti, E. 2002.

Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Ketiga. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

Munawir, S. 2008. Analisis Informasi Keuangan.

Cetakan Kedua. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

Jakarta: Salemba Empat.

Prihadi, T. 2011. Analisis Laporan Keuangan

Teori dan Aplikasi. Jakarta: PPM.

Purwani, H. 2013. Pengaruh Current Ratio,

Inventory Turnover Ratio, Rasio Utang, dan Return On Equity (ROE) Terhadap Price/Earning Ratio (P/E) Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

2009-2011. Skripsi, (Online) tersedia:

http://eprints.uny.ac.id/16532/1/Skripsi%2 0Heni%20Purwanni.pdf, diunduh 26 September 2016

Rahardjo, B. 2009. Laporan Keuangan

Perusahaan. Edisi Kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rahayuningsih, D.A. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PER Pada Perusahaan Non

Keuangan di BEI. Jurnal Bisnis dan

Akuntasi, (Online), Vol. 16, No. 1a, Is. 2, November, Hlm. 85-100, ISSN:

1410-9875, tersedia

http://www.tsm.ac.id/JBA/JBAVOL16/Vo l%2016_1a_is2.pdf, diunduh 26 September 2016

Sitepu, D. dan Linda. 2013. Analisa

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Price Earning

Ratio Perusahaan Manufaktur di Bursa

Efek Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi

Mikroskil, (Online), Vol. 3, No. 02,

Oktober, tersedia:

https://www.mikroskil.ac.id/ejurnal/index. php/jwem/article/download/205/128, diunduh 26 September 2016.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif,

Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Manajemen.

Cetakan Kesatu.Bandung. Alfabeta.

Supriadi, A. 2015. Pengaruh Current Ratio (CR),

(26)

56

Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013.

http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1ec61c9cb 232a03a96d0947c6478e525e/2015/0/JUR NAL-SKRIPSI-AGUS-SUPRIYADI.pdf, diunduh 26 September 2016.

Tandelilin, E. 2010. Portofolio dan Investasi Teori Dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Kanisius.

Wardani, R.D.K, 2015. Pengaruh Return on

Equity, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, dan Firm Size terhadap Price Earning Ratio Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Skripsi, (Online), tersedia:

http://eprints.uny.ac.id/27865/1/RivaDyah KusumaWardani_11408144079.pdf, diunduh 27 September 2016.

Gambar

Gambar 1: Grafik  Normal Probability Plot Data PER
Gambar 2:  Terlihat dari gambar 4.3 bahwa titik-titik
Tabel 4 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 5  Hasil Uji t (Parsial)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Madrasah Aliyah Kejuruan yang selanjutnya disingkat MAK adalah satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan dengan kekhasan agama Islam pada jenjang

(1) Penerimaan barang yang berupa tanah dan bangunan dilakukan oleh Kepala SKPD atau Pejabat yang ditunjuk, dan selanjutnya dilaporkan kepada Bupati melalui

PENERAPAN METODE COPY THE MASTER DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tingkat pendidikan serta pengetahuan juga mempunyai peran yang penting pula karena dengan adanya pengetahuan penderita memahami instruksi yang diberikan petugas

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berbasis simulasi pada mata pelajaran perakitan komputer dan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang

2. Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia, yang

Hasil karakterisasi Cur-EPC-L dan Cur-HEPC-L menunjukkan telah terbentuk sistem liposom sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua fosfolipid baik EPC dan HEPC

Potensi-potensi mitigasi yang terkait dengan energi terbarukan dan efisiensi sangat besar dan memiliki potensi tinggi untuk dapat menjadi bagian dari INDC Indonesia yang akan