• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDARD SETTER AKUNTANSI DAN AUDIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STANDARD SETTER AKUNTANSI DAN AUDIT"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

STANDARD SETTER AKUNTANSI DAN AUDIT

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Topik Khusus

Dosen Pembimbing : Ibu Poppy Sofia

DISUSUN OLEH:

Kelompok 4

1. Dinan Azmimuthia

120110120042

2. Pinta Saras Puspita

120110120051

3. Dheika Febry Rachmadani

120110120073

4. Nurul Fathurrahmah

120110120167

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

KATA PENGANTAR

Kami memanjatkan puji dan syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya, kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Makalah Akuntansi Topik Khusus ini berjudul “Standard Setter Akuntansi dan Audit”. Makalah ini membahas tentang standard setter akuntansi dan audit yang ada di Indonesia dan lingkup internasional.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca sekalian.

Bandung, September 2014

Penyusun

BAB I

(3)

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya, tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Tujuan selanjutnya adalah memakmurkan nilai pemegang saham. Salah satu alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuannya adalah laporan keuangan. Semakin relevan dan handal suatu laporan keuangan yang dibuat, maka semakin besar kecenderungan yang sejalan dengan kepercayaan investor untuk tetap menanamkan modalnya di perusahaan. Dengan begitu, profit telah dicapai dan kemakmuran nilai pemegang saham juga telah terpenuhi.

Untuk menghasilkan laporan keuangan yang relevan dan handal, laporan keuangan tersebut harus disusun berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Standar-standar yang berlaku itu dibuat oleh standard setter. Standar-standar yang berlaku diantaranya berisi tentang aturan-aturan dalam pengakuan, pengukuran, pengungkapan dan penyajian suatu pos dalam laporan keuangan. Standar-standar tersebut juga digunakan agar laporan keuangan antar perusahaan memiliki keseragaman dalam penyajiannya, sehingga memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang terkandung dalam laporan keuangan tersebut. Agar tidak menimbulkan ambiguitas dan salah paham terhadap laporan keuangan, standar-standar tersebut tidak hanya harus dipahami oleh penyusun laporan keuangan dan auditor, tetapi juga harus dipahami oleh pembaca.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini:

1. Apa standard setter akuntansi yang berlaku di Indonesia?

2. Apa standard setter akuntansi yang berlaku di lingkup internasional?

3. Apa standard setter audit yang berlaku di Indonesia?

(4)

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penyusunan makalah ini:

1. Untuk mengetahui standard setter akuntansi yang berlaku di Indonesia.

2. Untuk mengetahui standard setter akuntansi yang berlaku di lingkup internasional.

3. Untuk mengetahui standard setter audit yang berlaku di Indonesia.

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Standard Setter Akuntansi Indonesia

2.1.1 IAI

IAI bermaksud menghimpun potensi Akuntan Indonesia untuk menjadi penggerak pembangunan nasional dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. IAI bertujuan mengembangkan dan mendayagunaakan potensi Akuntan Indonesia sehingga terbentuk suatu cipta dan karya Akuntan Indonesia untuk didarmabaktikan bagi kepentingan bangsa dan Negara. IAI berfungsi sebagai wadah komunikasi yang menjebatani berbagai latar belakang tugas dan bidang pengabdiannya untuk menjalin kerjasama yang bersifat sinergi secara serasi, seimbang dan selaras.

Untuk mencapai maksud, tujuan, dan fungsinya, IAI melaksanakan beragam kegiatan diantaranya pendaftaran dan pelayanan keanggotaan; pengembangan dan penyusunan standar akuntansi keuangan; pengembangan dan penegakkan kode etik akuntan; pemberian konsultasi untuk pengembangan usaha kecil, menengah dan koperasi; publikasi; hubungan internasional; menjadi pusat pengetahuan dan pengembangan akuntansi; menjaga dan meningkatkan kompetensi akuntan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan; melaksanakan sertifikasi di bidang akuntansi sebagai tolak ukur standar kualitas keprofesian; serta menjaga kepercayaan pemakai jasa dan masyarakat luas atas hasil kerja profesi akuntan yang tergabung dalam IAI.

Saat ini IAI merupakan satu-satunya wadah yang mewakili profesi akuntan Indonesia secara keseluruhan. IAI merupakan anggota International Federation of Accountants, organisasi profesi akuntan dunia yang merepresentasikan lebih 2,5 juta akuntan yang bernaung dalam 167 asosiasi profesi akuntan yang tersebar di 127 negara. Sebagai anggota IFAC, IAI memiliki komitmen untuk melaksanakan semua standar internasional yang ditetapkan demi kualitas tinggi dan penguatan profesi akuntan di Indonesia. IAI juga merupakan anggota sekaligus pendiri

(6)

2.1.2 DSAK-IAI

Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) adalah badan yang berwenang menyusun sandar akuntansi keuangan entitas privat di Indonesia.

DSAK IAI saat ini sedang melanjutkan program konvergensi ke International Financial

Reporting Standards (IFRS) serta melakukan pengembangan standar akuntansi keuangan sesuai

dengan kebutuhan nasional.

2.1.2.1 SAK

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan hasil perumusan Komite Prinsipil Akuntansi Indonesia pada tahun 1994 menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984. SAK di Indonesia menrupakan terapan dari beberapa standard akuntansi yang ada seperti, IAS,IFRS,ETAP,GAAP. Selain itu ada juga PSAK syariah dan juga SAP.

Selain untuk keseragaman laporan keuangan, Standar akuntansi juga diperlukan untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan, memudahkan auditor serta Memudahkan pembaca

laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda.

2.1.2.2 PSAK-IFRS

(7)

Indonesia mengadopsi IFRS karena Indonesia adalah bagian dari IFAC yang sudah pasti harus mematuhi SMO(Statement Membership Obligation) yang menjadikan IFRS sebagai accounting standard. Selain itu konvergensi IFRS adalah kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota G20 Forum. Pada pertemuan pemimpin G20 di Wahington DC, pada 15 November 2008 didapati hasil : “Strengthening Transparency

and Accountability” yang kemudian pada 2 April 2009 di London pertemuan tersebut

menghasilkan kesepakatan untuk : Strengthening Financial Supervision and Regulation “to call on the accounting standard setters to work urgently with supervisors and regulators to improve standards on valuation and provisioning and achieve a single

set of high‐quality global accounting standards.”

2.1.2.3 SAK ETAP

SAK ETAP adalah Standard akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. ETAP yaitu Entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan serta menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal.

Dengan adanya SAK ETAP diharapkan perusahaan kecil dan menangah dapat untuk menyusun laporan keuangannya sendiri juga dapat diaudit dan mendapatkan opini audit, sehingga perusahaan dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana untuk pengembangan usahanya.

2.1.2.4 PSAK Syariah

PSAK Syariah digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah baik entitas lembaga syariah maupun lembaga non syariah. Dalam PSAK Syariah ini pengembangan dilakukan dengan model PSAK umum namun psak ini berbasis syariah dengan acuan fatwa MUI.

PSAK Syariah berada dalam PSAK 100-106 yang terdiri dari :

(8)

2. Penyajian Laporan Keuangan Syariah

3. Akuntansi Murabahah

4. Musyarakah

5. Mudharabah

6. Salam

7. Istishna

2.1.2.5 SAP

SAP adalah Standar Akuntansi Pemerintah yang diterbitkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan. SAP ini ditetapkan sebagai PP(Peraturan Pemerintah) yang diterapkan untuk entetitas pemerintah dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

SAP diterapkan dengan PP Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PP SAP). Penyusunan SAP melalui tahapan-tahapan seperti :

1. Identifikasi Topik untuk Dikembangkan Menjadi Standar

2. Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) di dalam KSAP

3. Riset Terbatas oleh Kelompok Kerja

4. Penulisan draf SAP oleh Kelompok Kerja

5. Pembahasan Draf oleh Komite Kerja

6. Pengambilan Keputusan Draf untuk Dipublikasikan

(9)

8. Dengar Pendapat Terbatas (Limited Hearing) dan Dengar Pendapat Publik (Public Hearings)

9. Pembahasan Tanggapan dan Masukan Terhadap Draf Publikasian

10. Finalisasi Standar

Jadi SAP disusun hanya untuk instalasi kepemerintahan baik pusat maupun daerah untuk menyusun laporan keuangan dalam pemerintahan. Dan diharapkan dengan adanya SAP maka akan ada transparansi, parisipasi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara sehingga dapat mewujudkan pemerintahan yang baik.

2.2 Beberapa Standard Setter Akuntansi Internasional

2.2.1 IASB (Kawasan Eropa)

Badan pembuat standar akuntansi untuk kawasan Eropa ialah IASB (International Accounting Standard Board). Standar yang dibuat oleh IASB, saat itu (sebelum tahun 1990) belum diminati oleh dunia. Hal ini karena perkembangan ekonomi Amerika masih dijadikan sebagai patokan perkembangan bisnis dunia. Produknya adalah IAS yang kemudian bermetamorfosis menjadi IFRS (International Financial Reporting Standard).

Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan.

(10)

kompatibel dengan standar akuntansi yang berlaku di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan negara-negara lain yang menggunakan akuntansi Anglo Saxon.

 perbedaan IASB dan IASC

IAS dibuat oleh International Accounting Standards Committee (IASC) organisasi pendahulu IASB yang berdiri pada tahun 1973. IASC ini kemudian direstrukturisasi menjadi IASB pada tahun 1999. Pada tahun 2001, IASC menjadi foundation (IASCF) yang mendanai IASB. Sejak saat itu, IASB meneruskan tugas dari IASC. Untuk membedakan produk buatan IASC dan IASB, standar-standar yang selanjutnya dibuat oleh IASB dinamai dengan IFRS

2.2.1.1 IFRS

IFRS (International Financial Report Standart) merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu :

 Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB)  Komisi Masyarakat Eropa (EC)

 Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC)  Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC)

IFRS merupakan kesepakatan global standar akuntansi yang didukung lebih dari 100 negara dan badan-badan internasional di dunia. Globalisasi aktivitas ekonomi mengharuskan informasi keuangan berkualitas tinggi dan dapat diperbandingkan secara internasional.

IFRS merupakan seperangkat standar yang “berdasarkan prinsip” (principles based) yang menetapkan aturan umum dan menentukan peraturan khusus. Sedangkan US GAAP merupakan standar yang “berdasarkan aturan” (rule based atau regulation based). IFRS menitikberatkan pada prinsip yang dijelaskan dalam kerangka konseptual IASB, bukan pada aturan yang terinci. Berbeda dengan US GAAP, yang pada umumnya memuat persyaratan-persyaratan lebih khusus dan pedoman impelementasi yang rinci.

(11)

publik. Perusahaan harus menyajikan laporan keuangan yang menyajikan dengan sebenarnya (faithful representation) seluruh transaksi yang terjadi. Auditor juga harus resisten terhadap tekanan klien.

2.2.1.2 Tujuan IFRS

Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan keuangan dan laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang:

 Transparan bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang

disajikan.

 Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.  Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.

2.2.1.3 Struktur IFRS

IFRS dianggap sebagai kumpulan standar "dasar prinsip" yang kemudian menetapkan peraturan badan juga mendikte penerapan-penerapan tertentu.

Standar Laporan Keuangan Internasional mencakup:

 Peraturan-peraturan Standar Laporan Keuangan Internasional (Internasional Financial

Reporting Standards (IFRS)) -dikeluarkan setelah tahun 2001

 Peraturan-peraturan Standar Akuntansi Internasional (: International Accounting

Standards (IAS)) -dikeluarkan sebelum tahun 2001

Interpretasi yang berasal dari Komite Interpretasi Laporan Keuangan

Internasional (Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC)) -dikelularkan

setelah tahun 2001

(12)

Kerangka Kerja untuk Persiapan dan Presentasi Laporan Keuangan

(1989) (: Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements

(1989))

Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi :

1. Definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang berkaitan.

Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya.

Merupakan kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan.

4. Penyajian dan pengungkapan laporan keuangan

Komponen keempat ini digunakan untuk menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam badan laporan (Neraca, Laporan Laba/Rugi) atau berupa penjelasan (notes) yang menyertai laporan keuangan.

2.2.2 FASB ( Amerika Serikat)

(13)

Foundation (FAF). FAF adalah sebuah badan independen, sama seperti FASB, yang dibentuk dengan wakil dari profesi akuntansi, komunitas bisnis, pemerintah, dan akademisi.

Fungsi utama dari FASB adalah mempelajari masalah akuntansi terkini dan menetapkan standar akuntansi. Standar ini dipublikasikan sebagai Statement of Financial Accounting Standards (SFAS). FASB juga menerbitkanStatement of Financial Accounting Concepts (SFAC) yang memberikan kerangka kerja konseptual yang memungkinkan untuk dikembangkannya standar akuntansi khusus. SFAC diterbitkan pada tahun 1978 sebagai konsep fundamental yang akan digunakan FASB dalam mengembangkan standar akuntansi dan pelaporan keuangan di masa depan. Tidak seperti SFAS, SFAC bukan merupakan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh FASB dipandang sebagai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dalam menetapkan standar akuntansi keuangan, FASB harus tanggap terhadap kebutuhan dari seluruh komunitas dan menetapkannya secara transparan di depan publik. Hal ini dilakukan dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya secara adil (tanpa memihak) kepada semua komunitas terkait untuk mengungkapkan pendapat mereka sebelum standar yang baru diterbitkan dan diberlakukan.

2.2.2.1 GAAP

(14)

dikarenakan, banyak perusahaan lokal dalam negeri yang terdaftar sebagai anggota bursa saham di Amerika.

2.2.3 IFAC

Federasi Akuntan Internasional atau International Federation of Accountants (IFAC) adalah organisasi global bagi profesi akuntansi. The International Federation of Accountants didirikan pada tanggal 7 Oktober 1977, di Munich, Jerman, pada Kongres Dunia ke-11 Akuntan. IFAC didirikan untuk memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia untuk kepentingan umum.

“Mengembangkan standar internasional yang berkualitas tinggi dalam audit dan jaminan, akuntansi sektor publik, etika, dan pendidikan bagi akuntan profesional dan mendukung adopsi mereka dan menggunakan; Memfasilitasi kolaborasi dan kerjasama antar instansi anggotanya; Berkolaborasi dan bekerja sama dengan organisasi internasional lainnya, dan Melayani sebagai juru bicara internasional untuk profesi akuntansi.”

Pada pertemuan pertama Majelis IFAC dan Dewan pada bulan Oktober 1977, program kerja 12-point dikembangkan untuk memandu komite IFAC dan staf melalui lima tahun pertama kegiatan. Banyak elemen dari program kerja ini masih relevan sampai sekarang. Dimulai dengan 63 anggota pendiri dari 51 negara pada tahun 1977, keanggotaan IFAC telah berkembang menjadi sekarang termasuk 179 anggota dan asosiasi di 130 negara dan yurisdiksi di seluruh dunia.

Misi IFAC adalah Memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia dan memberikan peran terhadap perkembangan ekonomi internasional yang kuat dengan mendirikan dan memajukan kesetiaan terhadap standar profesional berkualitas tinggi, memperluas konvergensi internasional, dan berbicara mengenai masalah kepentingan publik di mana keahlian profesi tersebut agar lebih relevan.

IFAC (International Federation of Accountants) sendiri telah menetapkan beberapa standar diantaranya :

(15)

2. International Auditing dan Jaminan Standar Board (IAASB) Mengatur Standar Internasional tentang Audit, Jaminan dan Layanan terkait Pertunangan

3. International Etika Dewan Standar untuk Akuntan (IESBA) Mengembangkan Kode internasional Etik Akuntan Profesional yang harus diikuti oleh akuntan profesional di seluruh dunia.

4. Bunga Badan Pengawasan Umum (PIOB) Mengawasi kegiatan penetapan standar IFAC itu, Terutama dengan Menghormati audit, assurance, etika, dan kemandirian. The PIOB Juga Mengawasi kegiatan kepatuhan IFAC itu, juga IFAC mendukung IASB ( The International Accounting Standards Board) dengan menghormati menetapkan standar akuntansi.

5. International Accounting Standards Board Pendidikan (IAESB) Mengembangkan Standar Pendidikan Internasional.

Dewan Internasional Standar Pendidikan Akuntansi atau IAESB didirikan oleh IFAC untuk mengembangkan silabus pedoman pendidikan yang seragam untuk diadopsi oleh semua anggotanya. Badan akuntansi diperlukan untuk mempertimbangkan standar-standar pendidikan saat merumuskan sistem pendidikan mereka.

2.2.4 GASC (Jerman )

GASC membawahi Badan Standar Akuntansi Jerman (GermanAccounting Standards Board-GASB) yang melakukan pekerjaan teknis danmengeluarkan standar akuntansi. GASB adalah rekomendasi wajib yanghanya berlaku untuk laporan keuangan konsolidasi. GASB dibentuk untuk mengembangkan suatu standar Jerman yang sesuai dengan standar akuntansi internasional.

(16)
(17)

2.3 Standard Setter Audit Indonesia

2.3.1 IAPI

IICPA atau IAPI adalah asosiasi profesi akuntan publik di Indonesia dan misinya termasuk menjaga kompetensi dan menegakkan disiplin anggota agar mampu memberikan perlindungan dan pelayanan kepada publik. IICPA merupakan satu-satunya asosiasi akuntan publik yang keberadaannya diakui oleh Undang-Undang No 5/2011, dan berwenang untuk:

 menetapkan standar profesional dan kode etik akuntan publik;

 menyelenggarakan ujian profesi akuntan publik;

 menyelenggarakan pendidikan profesional berkelanjutan;

 melakukan review mutu bagi anggotanya.

2.3.1.1 SPAP

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) adalah kodifikasi berbagai pernyataan standar teknis yang merupakan panduan dalam memberikan jasa bagi akuntan publik di Indonesia yang bertujuan untuk mengatur mutu jasa yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik di Indonesia. SPAP dikeluarkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Institut Akuntan Publik Indonesia (DSPAP IAPI).

Standar Profesional Akuntan Publik terdiri dari enam standar yaitu:

1. Standar Auditing. 2. Standar Atestasi.

3. Standar Jasa Akuntansi dan Review. 4. Standar Jasa Konsultasi.

5. Standar Pengendalian Mutu.

6. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik.

(18)
(19)

2.4 Standard Setter Audit Internasional

2.4.1 American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)

American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) yaitu suatu organisasi profesional dalam bidang akuntansi publik yang keanggotaannya hanya bagi akuntan publik terdaftar (certified public accountants) saja. Organisasi ini menetapkan standar etika profesi dan standar audit AS untuk perusahaan swasta, organisasi nirlaba, pemerintah federal, negara bagian, dan daerah.

Pendirian AICPA menjadikan akuntansi sebagai suatu profesi yang istimewa karena persyaratan pendidikan yang ketat, standar profesional yang tinggi, kode etik profesional yang tegas, dan komitmen untuk melayani kepentingan publik.

Misi AICPA adalah untuk memberikan anggotanya sumber, informasi, dan kepemimpinan yang memungkinkan mereka untuk memberikan layanan yang berharga dengan cara profesional tertinggi untuk memberikan manfaat pada masyarakat, pengusaha, dan klien. Dalam memenuhi misinya, AICPA bekerja dengan organisasi-organisasi akuntan publik terdaftar negara bagian dan memberikan prioritas pada daerah-daerah yang ketergantungan masyarakatnya pada keahlian akuntan publik sangat signifikan.

2.4.1.1 GAAS

GAASadalah standar umum yang paling minimum yang harus digunakan apabila seorang auditor melakukan kegiatan auditing sehingga dalam kasus auditing diperlukan peendalaman lebih mendalam mengenai standar yang digunakan agar laporan yang dihasilkan oleh seorang auditor bisa dibilang lengkap, diterima dan dapat dipertanggung jawabkan.

Kembali ke masalah utama General Accepted Auditing Standard sendiri terdiri dari tiga bagian penting yaitu standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan.

Standar Umum

(20)

2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi, dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor

3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya,seorang auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama

Standar Pekerjaan Lapangan

1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya

2. Pemahanaman memadai mengenai struktur pengendalian system intern harus diperoleh agar dapat merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan

3. Bukti audit kompeten yang harus diperoleh melalui inspeksi,observasi,permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit

Standar Pelaporan

1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

2. Laporan auditor harus menunjukan keadaan dimana prinsip akuntansi tidak diterapkan secara konsisten dalam penyusunanlaporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan prinsip akuntansi yang diterapkan pada periode sebelumnya 3. Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan harus dipandang memadai,

kecuali dinyatakan lain dalam laporan

(21)

2.4.2 IPSASB

IPSASB merupakan badan yang bernaung di bawah International Federation of

Accountants (IFAC), organisasi profesi akuntansi di tingkat internasional yang didirikan tahun

1977. Keberadaan IPSASB bermula dari kesadaran akan manfaat nyata informasi keuangan yang konsisten dan terbandingkan (comparable) lintas-jurisdiksi.

Tahun 2005 IPSASB melakukan peningkatan terhadap standar-standar (International

Public Sector Accounting Standards/IPSAS) yang telah diterbitkan sebelumnya. Peningkatan

tersebut berupa revisi terhadap 11 standar dari 20 standar yang telah pernah diterbitkan.

Di samping melakukan revisi terhadap standar yang ada, IPSASB juga menerbitkan tiga

Exposure Draft lain. Exposure Draft Nomor 25 memuat mengenai kesamaan otoritas dalam

paragraf-paragraf dalam IPSAS. Exposure Draft Nomor 27 berbicara mengenai penyajian informasi anggaran dalam laporan keuangan bertujuan umum dan Exposure Draft Nomor 28 mengenai pengungkapan informasi umum keuangan sektor pemerintahan (general government

sector/GGS) untuk tujuan statistik.

IPSASB bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan transparansi laporan keuangan pada sektor publik yang berupa:

 Menetapkan standar akuntansi berkualitas tinggi untuk digunakan oleh entitas sektor publik;  Mempromosikan kepada entitas sektor publik untuk mengadopsi standar, dan konvergensi internasional, IPSASs;

 Memberikan informasi yang komprehensif untuk manajemen keuangan sektor publik dalam pengambilan keputusan, dan

 Memberikan bimbingan tentang isu-isu dan pengalaman dalam pelaporan keuangan di sektor publik.

2.4.2.1 IPSAS

International Public Sector Accounting Standards (IPSAS) adalah standar akuntansi

untuk entitas sektor publik yang dikembangkan olehInternational Public Sector Accounting

Standards Board (IPSASB). IPSAS yang diterbitkan oleh IPSASB terkait dengan pelaporan

(22)

Standar akuntansi sektor publik yang telah dihasilkan oleh IPSASB hingga tahun 2010 ini adalah:

1. IPSAS 1—Presentation of Financial Statements

2. IPSAS 2—Cash Flow Statements

3. IPSAS 3—Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors

4. IPSAS 4—The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates

5. IPSAS 5—Borrowing Costs

6. IPSAS 6—Consolidated and Separate Financial Statements

7. IPSAS 7—Investments in Associates

8. IPSAS 8—Interests in Joint Ventures

9. IPSAS 9—Revenue from Exchange Transactions

10. IPSAS 10—Financial Reporting in Hyperinflationary Economies

11.IPSAS 11—Construction Contracts

12. IPSAS 12—Inventories

13. IPSAS 13—Leases

14. IPSAS 14—Events After the Reporting Date

15. IPSAS 15—Financial Instruments: Disclosure and Presentation

16. IPSAS 16—Investment Property

(23)

18. IPSAS 18—Segment Reporting

19. IPSAS 19—Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets

20. IPSAS 20—Related Party Disclosures

21. IPSAS 21—Impairment of Non-Cash-Generating Assets

22. IPSAS 22—Disclosure of Information about the General Government Sector (IFAC, 2010)

23. IPSAS 23—Revenue from Non-Exchange Transactions (Taxes and Transfers)

24. IPSAS 24—Presentation of Budget Information in Financial Statements

25. IPSAS 25—Employee Benefits

26. IPSAS 26—Impairment of Cash-Generating Assets

27. IPSAS 27—Agriculture

28. IPSAS 28—Financial Instruments: Presentation

29. IPSAS 29—Financial Instruments: Recognition and Measurement

30. IPSAS 30—Financial Instruments: Disclosures

31. IPSAS 31—Intangible Assets. (IFAC, 2010)

32. IPSAS 32—Service Concession Arrangements: Grantor

(24)
(25)

BAB III SIMPULAN

3.1 Simpulan

 Terdapat Standard Setter akuntansi di Indonesia yaitu IAI yang menerbitkan SAK

 Standard Setter akuntansi pada lingkup internasional :

o IASB (Kawasan Eropa) menerbitkan IFRS

o FASB (Amerika Serikat) menerbitkan GAAP

o GASC (Jerman) merbitkan GAS

o IFAC menetapkan beberapa standar yaitu : IPSASB, IAASB, IESBA

 Terdapat Standard Setter audit di Indonesia yaitu IAPI yang menerbitkan SPAP

 Standard Setter audit pada lingkup internasional :

o AICPA (Amerika) menerbitkan GAAS

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu fungsi matematika yaitu sebagai alat untuk membentuk pola pikir, kemampuan berfikir kritis, logis, analitis, sistematis, dan kreatif, serta kemampuan

Jika orang Batak Toba disekitar saya sedang dalam kesulitan,.. saya akan

Skripsi EFEKTIVITAS TINDAKAN RAZIA PEDAGANG KAKI LIMA DI.. KABUPATEN SIDOARJO DAN

Bahwa dengan demikian Terdakwa telah meninggalkan Kesatuan Yonif 753/AVT tanpa ijin Danyonif 753/AVT atau atasan lain yang berwenang sejak tanggal 13 Agustus 2011 sampai

Taekwondo (TI). Kelima cabang olaharaga inilah yang menjadi pundi-pundi untuk mendapatkan medali saat mengikuti perlombaan atau pertandingan. Dari beberapa

Group Investigation merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi

Saya mengesahkan bahawa satu Jawatan kuasa Pemeriksa Tesis telah berjumpa pada 3 NOVEMBER 2010 untuk menjalankan peperiksaan akhir bagi Nazirah Bt Mohd Nordin untuk

Peranan tembaga bersama- sama dengan besi bagi tanaman adalah sebagai pendorong proses pembentuk klorofil daun dan komponen dalam pembentukan enzim tanaman yang berperan dala proses